Anda di halaman 1dari 126

DOKUMEN PENAWARAN

ADMINISTRASI DAN TEKNIS

Pekerjaan :
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan
Mane Tunong - Pinto Makmur (254)
DATA PENGALAMAN PERUSAHAAN

A. DATA ORGANISASI
PERUSAHAAN
1. UMUM
Sehubungan dengan Dokumen Pemilihan melalui aplikasi SPSE pada waktu yang ditentukan oleh
UKPBJ Kab. Aceh Utara, dengan ini Konsultan mengajukan usulan sesuai dengan paket pekerjaan
yang diminati .

” Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)”

Setelah mempelajari secara detail dan kriteria yang diperlukan, sebagaimana tercantum dalam KAK
dan hasil Penjelasan Pekerjaan, maka CV. DELEGATION CONSULTANT mengajukan penawaran
sesuai dengan persyaratan yang ada, terdiri dari Usulan Teknis dan Usulan Harga. yang disajikan
dalam usulan ini, secara jelas menggambarkan suatu metode pelaksanaan pekerjaan, tata cara
pelaksanaan dan rencana operasional dalam mengelola proyek yang dimaksud, disamping
menggambarkan bahwa kami juga mampu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai dengan
waktu yang ditentukan. Besar harapan kami semoga Penawaran ini dapat diterima dengan baik dan
kami diberikan kepercayaan untuk mengerjakan pekerjaan ini.

2. PENGENALAN PERUSAHAAN : “CV. DELEGATION CONSULTANT”


2.1. Latar Belakang Perusahaan

Nama Perusahaan : CV. DELEGATION CONSULTANT


Alamat Perusahaan : Jl. Medan - B. Aceh Km. 310 Dusun Setia No. 02 Kel. Nga Matang Ubi
Kec. Lhoksukon - Aceh Utara

Status Perusahaan : PUSAT

Bentuk Perusahaan : CV. (Perseroan Komonditer)

Halaman, A - 1

Pengawasan Pembangunan Gazebo, Menara Padang, Taman dan Kios Pedagang di Kawasan Wisata Agropolitan Gampong Cot Jrat Kec. Kota Juang Kab. Bireuen
DATA PENGALAMAN PERUSAHAAN
EKSEKUTIF/ NAMA JABATAN
PENGURUS Nazaruddin, ST : Direktur
Azhari, A. Md : Wakil Direktur
Mawardi, SE : Komanditer

AKTE PENDIRIAN / PERUBAHAN


Nomor / Tanggal Nama Notaris Alamat
136 / 28 Maret 2016 Nyak Ratna Sari, SH. M.Kn : Kabupaten Aceh Utara
43 / 12 Mei 2017 Nyak Ratna Sari, SH. M.Kn : Kabupaten Aceh Utara
38 / 22 Juli 2021 Hj. Rina Nizardi, SH. M.Kn Kota Lhoseumawe

Nama Usaha : CV.DELEGATION CONSULTANT


Nomor Induk Berusaha : 9120200512741
Alamat Kantor / : Jl. Medan - B. Aceh Km. 310 Dusun
Korespondensi Setia No. 02 Kel. Nga Matang Ubi
Kec. Lhoksukon - Aceh Utara, Aceh
Kode KBLI : - 71101
- 71102
Izin Usaha Jasa Konstruksi Nama KBLI : - AKTIVITAS ARSITEKTUR
(IUJK) - AKTIVITAS KEINSINYURAN
DAN KONSULTASI TEKNIS YBDI
Nomor Proyek (SBU) : - 1-1111-02-086-1-01-020520
- 2-1111-14-086-1-01-020520
Lokasi Usaha : Jl. Medan - B. Aceh Km. 310 Dusun
Setia No. 02 Kel. Nga Matang Ubi
Kec. Lhoksukon - Aceh Utara, Aceh
Tanggal Terbit Izin Usaha : 24 Mei 2019

KPP Pratama Lhokseumawe


Nomor Pokok Wajib Pajak Nomor : 75.933.515.1-102.000
(NPWP) Bukti Laporan Pajak Tahunan : 52151306521225723451
Tanggal : 23 Maret 2022

Halaman, A - 2

Pengawasan Pembangunan Gazebo, Menara Padang, Taman dan Kios Pedagang di Kawasan Wisata Agropolitan Gampong Cot Jrat Kec. Kota Juang Kab. Bireuen
DATA PENGALAMAN PERUSAHAAN

CV. DELEGATION CONSULTANT merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
konsultan yang mencakup berbagai aspek bidang konsultansi, dimulai dari study Kelayakan,
Management Teknik, Perencanaan Teknik, Pengawasan Teknik Sampai Bidang Survey Identifikasi.

Perusahaan ini dikelola oleh tenaga-tenaga professional di bidangnya serta telah terbina dalam prinsip-
prinsip efisiensi yang mengutamakan kualitas, yang terdiri dari para :
• Ahli Teknik Sipil
• Ahli Teknik Arsitektur
• Ahli Teknik Lingkungan
• Ahli Teknik Hidrologi
• Ahli Teknik Geodesi
• Ahli Teknik Planologi
• Ahli Teknik Mekanikal Elektrikal
• Ahli Manajemen
• Ahli Komputer/ Programer dan
• Para perencana lainnya yang berpengalaman dibidang pengembangan sumberdaya manusia,
manajemen dan kelembagaan

CV. DELEGATION CONSULTANT Telah Melaksanakan Jasa Konsultan Seperti Perencanaan Umum/
Teknik dan Lain – Lain Dengan Suatu Keberhasilan yang dicapai sejak tahun Pertama berdirinya dalam
menangani pekerjaan – pekerjaan.

2.2. Gagasan dan Misi

Dalam memasuki era pasar bebas, CV. DELEGATION CONSULTANT senantiasa melakukan upaya
peningkatan sumber daya manusia dan penggunaan teknologi modern untuk meningkatkan persaingan
secara sehat dalam dunia usaha khususnya jasa konsultan. Tantangan pembangunan yang semakin
komplek harus dihadapi seiring dengan transformasi struktural sektor-sektor industri, dimana
pengembangan infrastruktur beserta perangkat pendukungnya akan senantiasa mewarnai aktifitas
pembangunan baik di tingkat pusat maupun daerah.

Halaman, A - 3

Pengawasan Pembangunan Gazebo, Menara Padang, Taman dan Kios Pedagang di Kawasan Wisata Agropolitan Gampong Cot Jrat Kec. Kota Juang Kab. Bireuen
DATA PENGALAMAN PERUSAHAAN

Perjalanan pembangunan kedepan yang dipenuhi tiga isu pokok yaitu pembangunan berkelanjutan
(sustainable development), pengembangan sumberdaya manusia dan pengembangan industri yang
berwawasan lingkungan (human resources development & environmental industry developing work)
serta tantangan dalam menghadapi era globalisasi dunia (globalization world challengers).

Komitmen yang kuat guna menjawab tantangan dan isu utama di atas harus direspon secara proaktif
dalam menopang derap pembangunan nasional yang berdaya guna dan berhasil guna.

Keberhasilan pembangunan sebagai sasaran dari komitmen oleh para pendiri CV. DELEGATION
CONSULTANT diletakan sebagai tanggung jawab anak negeri dalam ikut membangun bangsa
khususnya di bidang jasa konsultasi.

2.3. Lingkup Pelayanan

Jasa layanan konsultasi yang disediakan CV. DELEGATION CONSULTANT meliputi kegiatan yang
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
• Studi kelayakan
• Perencanaan dan detail desain
• Rekayasa dan rancang bangun
• Manajemen teknik dan konstruksi
• Pengembangan sumberdaya manusia
• Sistem informasi dan manajemen
• Pengawasan atau supervisi

Halaman, A - 4

Pengawasan Pembangunan Gazebo, Menara Padang, Taman dan Kios Pedagang di Kawasan Wisata Agropolitan Gampong Cot Jrat Kec. Kota Juang Kab. Bireuen
DATA PENGALAMAN PERUSAHAAN

2.4. Struktur Organisasi Perusahaan CV. DELEGATION CONSULTANT

DIREKTUR

WAKIL DIREKTUR
WAKIL DIREKTUR

DIVISI TEKNIK DIVISI SDM DIVISI PEMASARAN

TENAGA AHLI

ASISTEN
TENAGA AHLI

SURVEYOR

ESTIMATOR

OPERATOR
KOMPUTER & CAD

PROYEK-PROYEK DAN KEGIATAN PEKERJAAN LAINNYA

Halaman, A - 5

Pengawasan Pembangunan Gazebo, Menara Padang, Taman dan Kios Pedagang di Kawasan Wisata Agropolitan Gampong Cot Jrat Kec. Kota Juang Kab. Bireuen
H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan yang mendukung

Tahun Kondisi Bukti


No Jenis Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan Jumlah Kapasitas Merk dan Tipe Lokasi Sekarang
Pembuatan (%) Kepemilikan
1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Sepeda Motor 1 Unit 150 cc Vario 2018 95 Kota Juang - Bireuen Milik
2 Sepeda Motor 1 Unit 110 cc Vario 2018 80 Lhoksukon - Aceh Utara Milik
4 Theodolite (Waterpass) 1 Set Automatic Level Topcom 2020 100 Lhoksukon - Aceh Utara Sewa/ Dukungan
3 GPS 60 1 Buah 3.0" WQVGA, 240 x 400 Pikse GARMIN 2018 80 Kota Juang - Bireuen Milik
4 Kompass 1 Buah Akurasi 1,5 - 1◦c (10 mils) Francis Barker M73 2021 100 Lhoksukon - Aceh Utara Milik
5 Camera Digital 1 Buah Lensa Prime EF 200mm f/2.8L Canon IXW 185 2019 100 Lhoksukon - Aceh Utara Milik
6 Meter Ukur (Tarikan Pita) 4 Buah 30, 50 & 100 (m) Semua Merk (SNI) 2018 100 Lhoksukon - Aceh Utara Milik
7 APD (Topi, Baju Lapangan, Sepatu, dll) 2 Set Standart SNI 2021 100 Kota Juang - Bireuen Milik
8 Laptop 1 Unit Corei3 Lenovo 2017 100 Kota Juang - Bireuen Milik
9 Printer L121 1 Buah A4 Epson 2019 100 Kota Juang - Bireuen Milik
10 Meja Direktur 1 Unit 160 x 75 cm Minimalis Glory NGD 1000 2020 100 Kota Juang - Bireuen Milik
11 Kursi Putar Staff 2 Unit Office Furniture Ergotec 503 TL SNI 2021 100 Kota Juang - Bireuen Milik
12 Kursi Hadap 1 Unit Acero - 5003 SNI 2019 95 Kota Juang - Bireuen Milik
13 Kursi Putar Direktur 1 Unit Asiento Prospero SNI 2021 100 Kota Juang - Bireuen Milik

Lhoksukon, 30 Oktober 2023

Penawar,
CV. DELEGATION CONSULTANT

NAZARUDDIN, ST
Direktur
SURAT PERJANJIAN SEWA PERALATAN
No. DK.014 / CV.PEC / IV / 2022

ANTARA
CV. PYLON ENGINEERING CONSULTANT

DAN
CV. DELEGATION CONSULTANT

Pada hari ini Selasa Tanggal Tujuh Belas Bulan Mei Tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua, yang
bertandatangan di bawah ini:

Nama : JUFANDI, ST
Jabatan : Direktur
Perusahaan : CV. PYLON ENGINEERING CONSULTANT
Alamat : Jl. Al- Muslim Km. 2,5 Desa Lueng Kuli Peusangan Selatan - Bireuen - Aceh

Bertindak untuk dan atas nama CV. PYLON ENGINEERING CONSULTANT selanjutnya di sebut
sebagai PIHAK PERTAMA.

Nama Perusahaan : CV. DELEGATION CONSULTANT


Alamat : Jl. BNA- Medan Km. 310 No. 02 Dusun Setia Desa Nga Matang Ubi
Kec. Lhoksukon Kab. Aceh Utara
Penanggung Jawab Perusahaan : NAZARUDDIN, ST
Jabatan : Direktur
Bertindak untuk dan atas nama CV. DELEGATION CONSULTANT, selanjutnya disebut sebagai
PIHAK KEDUA.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Sewa berupa :


Tahun
No Jenis Peralatan Merk/Tipe Jumlah Kapasitas
Pembuatan
1 Automatic Level Waterpass Topcon 1 Unit AT-B4A 2021
2 Theodolite (DT-205L) Topcon 1 Unit Length 152 mm 2020

Untuk selanjutnya di sebut sebagai PERALATAN Perjanjian Sewa antara PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA ini di langsungkan dan diterima berdasarkan kesepakatan yang termuat secara tertulis
dalam pasal- pasal berikut:

Pasal 1
PENERIMAAN PERALATAN
PIHAK KEDUA akan menerima hak guna dari apa yang disewanya dari PIHAK PERTAMA dalam
kondisi baik.

Pasal 2

NEGOSIASI HARGA SEWA PERALATAN


Harga Sewa Peralatan tersebut di atas akan diperoleh dari hasil negoisasi antara kedua belah pihak
yang akan di sepakati bersama setelah PIHAK KEDUA di nyatakan sebagai Penyedia “Perencanaan
Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)”, dan tidak ada batas waktu yang
di tentukan.

Pasal 3

JANGKA WAKTU SEWA PERALATAN


Jangka waktu sewa antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA adalah selama berjalannya
“Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)”, dengan tidak ada
batas waktu yang di tentukan oleh kedua belah pihak, maka bila ada selisih paham maka PIHAK
KEDUA dan PIHAK PERTAMA akan menentukan kesepakatan Ulang.

Pasal 4

TANDA TERIMA PEMBAYARAN


1) Setiap kali PIHAK KEDUA melakukan pembayaran biaya sewa, akan di berikan kepadanya
kwitansi tandaterima dari PIHAK PERTAMA.
2) Kwitansi tanda terima sebagai bukti pembayaran yang sah adalah kwitansi yang dikeluarkan oleh
PIHAK PERTAMA.

Pasal 5

PEMBATALAN
1) Dengan tidak dilakukan nya pembayaran biaya sewaoleh PIHAK KEDUA berturut- turut sesuai
dengan pasal dalam surat perjanjian ini maka tanpa memerlukan teguran terlebih dahulu dari
PIHAK PERTAMA, telah cukup bukti bahwa PIHAK KEDUA dalam keadaan lalai atau wan
prestasi.
2) Keadaan lalai atau wan prestasi tersebut mengakibatkan perjanjian sewa ini batal dengan sendirinya
tanpa di perlukan putusan dari pengadilan negeri yang berarti kedua belah pihak telah menyetujui
untuk melepaskan segala ketentuan yang telah termuat dalam pasal 1266 Kitab Undang- Undang
Hukum Perdata.
3) Selanjutnya PIHAK KEDUA member kuasa penuh kepada PIHAK PERTAMA yang atas kuasanya
dengan hak substitusi untuk mengambil PERALATAN milik PIHAK PERTAMA, baik yang berada
di tempat PIHAK KEDUA atau tempat pihak lain yang mendapati hak dari padanya.
4) Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagia pabila PIHAK KEDUA
tidak di tunjuk sebagai salah satu penyedia “Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane
Tunong - Pinto Makmur (254)”, maka bila ada selisih paham maka PIHAK KEDUA dan
PIHAK PERTAMA akan menentukan kesepakatan Ulang.

Pasal 6
TANGGUNG JAWAB PIHAK PERTAMA
1) PIHAK PERTAMA bersedia menyiapkan alat yang di sewa dalam keadaan siap operasi dan akan
memobilisasi ke Lokasi Pekerjaan sesuai petunjuk dari PIHAK KEDUA.
2) PIHAK PERTAMA bersedia menyiapkan operator yang berpengalaman, helper dan mekanik sesuai
dengan kebutuhan.
3) PIHAK PERTAMA tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK KEDUA tidak dibenarkan memindahkan
atau mengoperasikan PERALATAN tersebut di tempat lain, selain dari yang tertulis dalam surat
perjanjian ini kecuali dalam keadaan kahar seperti: kebakaran, gempa bumi, dan lainnya.

Pasal 7

TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA


1) PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas keamanan alat yang disewanya.
2) PIHAK KEDUA tidak di benarkan memindahkan atau mengalihkan tanggung jawab terhadap
PERALATAN kepada pihak lain dalam bentuk dan cara apapun, baik sebagian maupun seluruhnya.

Pasal 8

LAIN-LAIN
Hal- hal yang belum tercantum dalam perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk
mufakat oleh kedua belah pihak.

Surat perjanjian ini di buat rangkap 2 (dua) dengan di bubuhi materai secukupnya yang berkekuatan
hukum yang sama dan mulai berlaku sejak di tandatangani oleh kedua pihak.

PIHAK PERTAMA Bireuen, 23 Oktober 2023


CV. PYLON ENGINEERING PIHAK KEDUA
CONSULTANT CV. DELEGATION CONSULTANT

JUFANDI, ST NAZARUDDIN, ST
Direktur Direktur
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254

BAB. B
DAFTAR PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH)
TAHUN TERAKHIUR

Dalam rangka meningkatkan Pembangunan Nasional sangat


diperlukan tenaga – tenaga profesional yang kreatif, inovatif, dinamis
dan penuh dedikasi. Namun sampai saat ini, masih banyak tenaga
muda profesional yang belum sepenuhnya mengaplikasikan
kemampuan dan waktunya untuk bekerja dan perperan serta dalam
menunjang pembangunan nasional. Menyadari hal tersebut dan
didasari oleh itikad baik bersama untuk memberikan dan
memperlengkapi kemampuan potensi sesuai dengan latar belakang
pendidikan, dibentuklah badan usaha yang bergerak dibidang Jasa
Nasehat/Pra Disain dan Disain Engineering Pekerjaan Tata Lingkungan
dengan nama CV. DELEGATION CONSULTANT.

Badan usaha ini merupakan sarana profesional yang melayani


konsultansi dalam bidang perencanaan dan Pengawasan seperti :
Arsitektur, Konstruksi, Interior, Tata Ruang, Feasibility Study, Soil
Investigation, Tata Lingkungan, Pelatihan, Management Proyek dan lain
– lain. CV. DELEGATION CONSULTANT adalah perusahaan terbuka
untuk bekerja sama dengan pemerintah maupun swasta serta
menyediakan tenaga ahli yang profesional pada bidangya masing –
masing.

Dalam rentang waktu 10 (sepuluh) tahun, perusahaan ini telah


dipercaya oleh beberapa dinas dan Instansi diwilayah Pemerintah Aceh
dalam melakukan studi dan kajian terhadap aspek jasa konsultansi
bidang :

Jasa Survey

Bab.B - 1
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254

Sipil
Tata Lingkungan
Jasa Penelitian

Dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir CV. DELEGATION


CONSULTANT telah menyelesaikan kontrak kerja sama sebesar dengan
predikat baik dan memenuhi produknya sesuai Surat Perjanjian Kerja
yang mencakup didalamnya Kerangka Acuan Kerja.

Data pengalaman pekerjaan CV. DELEGATION CONSULTANT dapat


dilihat pada Tabel B.1. sebagai berikut :

Bab.B - 2
G. Data Pengalaman Perusahaan dalam Kurun Waktu 4 (Empat) Tahun Terakhir

Bidang/Sub Pemberi Tugas/Pengguna Jasa Kontrak *) Tanggal Selesai Menurut


No. Nama Paket Pekerjaan Bidang Lokasi
Pekerjaan Nama Alamat/Telp. Nomor Tanggal Nilai (Rp.) Kontrak B.A Serah Terima

Dinas Pekerjaan
SUAK BUKUH -
Detailed Engineering Design (DED) Kabupaten Umum dan 620/39.1/SPK/APBK
1 RE 104 BABUSSALAM - 13 Nopember 2018 29,700,000.00 13 Nopember 2018 27 Nopember 2018
Pengaspalan Jalan Langi Simeulue Perumahan Rakyat P-BM/XI/2018
Kabupaten Seumeulu
SEUMEULU - ACEH

Dinas Pekerjaan
SUAK BUKUH -
Detailed Engineering Design (DED) Kabupaten Umum dan 620/40.1/SPK/APBK
2 RE 104 BABUSSALAM - 13 Nopember 2018 49,800,000.00 13 Nopember 2018 27 Nopember 2018
Pembangunan Jembatan Lugu Hulu Simeulue Perumahan Rakyat P-BM/XI/2018
Kabupaten Seumeulu
SEUMEULU - ACEH

Dinas Pekerjaan
SUAK BUKUH -
Detailed Engineering Design (DED) Kabupaten Umum dan 620/45.1/SPK/APBK
3 RE 104 BABUSSALAM - 13 Nopember 2018 29,750,000.00 13 Nopember 2018 27 Nopember 2018
Peningkatan Jalan Lugu Sibahak Simeulue Perumahan Rakyat P-BM/XI/2018
Kabupaten Seumeulu
SEUMEULU - ACEH

Jl. Teuku Umar Desa


DINAS PEKERJAAN Suak Buluh Km. 06 072/12/SPK-
Survey Jalan Wilayah Kecamatan Simeulue Kabupaten
4 RE 104 UMUM DAN Sinabang - Simeulu DAK/BM.PUPR/IV/20 16 Juni 2021 65,500,000.00 16 Juni 2021 17 Juli 2021
Timur (DAK Reguler) Simeulue
PENATAAN RUANG Timur - Simeulu - 21
Aceh
Jl. T. Umar Desa Suak
DINAS PEKERJAAN 072/13.A/SPK-
Survey Jalan Wilayah Kecamatan Teupah Kabupaten Buluh Km. 06 Kec.
5 RE 104 UMUM DAN DAK/BM.PUPR/IV/20 16 Juni 2021 35,900,000.00 16 Juni 2021 17 Juli 2021
Tengah Simeulue Simeulue Timur -
PENATAAN RUANG 21
Simeulu - Aceh

Jl. T. Umar Desa Suak


DINAS PEKERJAAN 072/16/SPK-
Survey Jalan Wilayah Kecamatan Simeulue Kabupaten Buluh Km. 06 Kec.
6 RE 104 UMUM DAN DOKA/BM.PUPR/IV/ 21 Juni 2021 25,000,000.00 21 Juni 2021 21 Juli 2021
Barat (DOKA) Simeulue Simeulue Barat -
PENATAAN RUANG 2021
Simeulu - Aceh

Jl. T. Umar Desa Suak


DINAS PEKERJAAN 620/29.3/SPK-
Kabupaten Buluh Km. 06 Kec.
7 DED Peningkatan Jalan Titi Olor - Sambay RE 104 UMUM DAN APBK/BM.PUPR/XI/ 30 Nopember 2021 98,000,000.00 30 Nopember 2021 30 Desember 2021
Simeulue Simeulue Timur -
PENATAAN RUANG 2021
Simeulu - Aceh

Lhoksukon, 30 Oktober 2023

Penawar,
CV. DELEGATION CONSULTANT

NAZARUDDIN, ST
Direktur
I. Data Pengalaman Perusahaan dalam Kurun Waktu 10 (Sepuluh) Tahun Terakhir

Pemberi Tugas/Pengguna
Bidang/Sub Kontrak *) Tanggal Selesai Menurut
Jasa
No. Nama Paket Pekerjaan Bidang Lokasi
Pekerjaan Nama Alamat/Telp. Nomor Tanggal Nilai (Rp.) Kontrak B.A Serah Terima
Dinas Pekerjaan
SUAK BUKUH -
Umum dan
Detailed Engineering Design (DED) BABUSSALAM - 620/39.1/SPK/APBK
1 RE 104 Simeulue Perumahan Rakyat
SEUMEULU -
13 Nopember 2018 29,700,000.00 13 Nopember 2018 27 Nopember 2018
Pengaspalan Jalan Langi Kabupaten
P-BM/XI/2018
ACEH
Seumeulu
Dinas Pekerjaan
SUAK BUKUH -
Umum dan
Detailed Engineering Design (DED) BABUSSALAM - 620/40.1/SPK/APBK
2 RE 104 Simeulue Perumahan Rakyat
SEUMEULU -
13 Nopember 2018 49,800,000.00 13 Nopember 2018 27 Nopember 2018
Pembangunan Jembatan Lugu Hulu Kabupaten
P-BM/XI/2018
ACEH
Seumeulu
Dinas Pekerjaan
SUAK BUKUH -
Umum dan
Detailed Engineering Design (DED) BABUSSALAM - 620/45.1/SPK/APBK
3 RE 104 Simeulue Perumahan Rakyat
SEUMEULU -
13 Nopember 2018 29,750,000.00 13 Nopember 2018 27 Nopember 2018
Peningkatan Jalan Lugu Sibahak Kabupaten
P-BM/XI/2018
ACEH
Seumeulu
DINAS Jl. Teuku Umar
PEKERJAAN Desa Suak 072/12/SPK-
Survey Jalan Wilayah Kecamatan Simeulue
4 RE 104 Simeulue UMUM DAN Buluh Km. 06 DAK/BM.PUPR/IV/2 16 Juni 2021 65,500,000.00 16 Juni 2021 17 Juli 2021
Timur (DAK Reguler) PENATAAN Sinabang - 021
RUANG
DINAS Simeulu Timur -
Jl. T. Umar
PEKERJAAN Desa Suak 072/13.A/SPK-
Survey Jalan Wilayah Kecamatan Teupah
5 RE 104 Simeulue UMUM DAN Buluh Km. 06 DAK/BM.PUPR/IV/2 16 Juni 2021 35,900,000.00 16 Juni 2021 17 Juli 2021
Tengah PENATAAN Kec. Simeulue 021
RUANG
DINAS Timur - Simeulu
Jl. T. Umar -
PEKERJAAN Desa Suak 072/16/SPK-
Survey Jalan Wilayah Kecamatan Simeulue
6 RE 104 Simeulue UMUM DAN Buluh Km. 06 DOKA/BM.PUPR/IV/ 21 Juni 2021 25,000,000.00 21 Juni 2021 21 Juli 2021
Barat (DOKA) PENATAAN Kec. Simeulue 2021
RUANG
DINAS Barat - Simeulu
Jl. T. Umar -
PEKERJAAN Desa Suak 620/29.3/SPK-
7 DED Peningkatan Jalan Titi Olor - Sambay RE 104 Simeulue UMUM DAN Buluh Km. 06 APBK/BM.PUPR/XI/ 30 Nopember 2021 98,000,000.00 30 Nopember 2021 30 Desember 2021
PENATAAN Kec. Simeulue 2021
RUANG Timur - Simeulu -

Lhoksukon, 30 Oktober 2023

Penawar,
CV. DELEGATION CONSULTANT

NAZARUDDIN, ST
Direktur
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254

BAB. C
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH)
TAHUN TERAKHIUR

Untuk pengalaman pekerjaan sejenis untuk kegiatan selama 10


(sepuluh) tahun terakhir ini CV. DELEGATION CONSULTANT pernah
melaksanakan beberapa pekerjaan sejenis dibidang Jasa Engineering di
Wilayah Provinsi Aceh, sehingga CV. DELEGATION CONSULTANT akan
dapat melaksanakan pekerjaan “Perencanaan Peningkatan Struktur
Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254 “ dengan baik apa yang
diberikan oleh pihak pemrakarsa. Konsultan akan mengorganisir suatu
tim yang terdiri dari Tenaga - tenaga ahli dan tenaga pendukung yang
bekualitas dan sesuai dengan pengalaman yang cukup memadai dalam
penanganan proyek – proyek sejenis.

Pada bagian ini terdapat penjelasan detil untuk masing – masing


pekerjaan (major work) yang dapat dilihat pada tabel Uraian
Pengalaman Sejenis 10 ( sepuluh ) tahun terakhir adalah sebagai
berikut:

Bab.E - 1
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254

C.1. Uraian Pengalaman Perusahaan Dalam Pekerjaan Sejenis 10 (sepuluh) tahun terakhir

1.
1. Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Kabupaten Seumeulu
2. Nama Paket Pekerjaan : Detailed Engineering Design (DED)
Pengaspalan Jalan Langi

3. Lingkup Produk Utama : Laporan Perencanaan


4. Lokasi Proyek : Kabupaten Seumeulu
5. Nilai Kontrak : Rp. 29.700.000
6. No. Kontrak : 620/39.1/SPK/APBKP-BM/XI/2018
7. Waktu Pelaksanaan : 1 Bulan
8. Nama Pemimpin Kemitraaan (Jika ada) : -
Alamat : -
Negara Asal : -

9. Jumlah Tenaga Ahli : 5 Orang


10. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) __ Orang Bulan __ Orang Bulan
b. (nama perusahaan) __ Orang Bulan __ Orang Bulan
c. (nama perusahaan) __ Orang Bulan __ Orang Bulan
d. (nama perusahaan) __ Orang Bulan __ Orang Bulan
dst

11. Tenaga Ahli Tetap yang terlibat :


Posisi Keahlian Jumlah Orang
Bulan
a. ............................. _______________ _______________
b. ............................. _______________ _______________
c. ............................. _______________ _______________
d. ............................. _______________ _______________
e. ............................. _______________ _______________
dst

Bab.E - 2
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254

2.
1. Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Kabupaten Seumeulu
2. Nama Paket Pekerjaan : Detailed Engineering Design (DED)
Pembangunan Jembatan Lugu Hulu

3. Lingkup Produk Utama : Laporan Perencanan


4. Lokasi Proyek : Kabupaten Seumeulu
5. Nilai Kontrak : Rp. 49.800.000
6. No. Kontrak : 620/40.1/SPK/APBKP-BM/XI/2018
7. Waktu Pelaksanaan : 1 Bulan
8. Nama Pemimpin Kemitraaan (Jika ada) : -
Alamat : -
Negara Asal : -

9. Jumlah Tenaga Ahli : 5 Orang


10. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) __ Orang Bulan __ Orang Bulan
b. (nama perusahaan) __ Orang Bulan __ Orang Bulan
c. (nama perusahaan) __ Orang Bulan __ Orang Bulan
d. (nama perusahaan) __ Orang Bulan __ Orang Bulan
dst

11.Tenaga Ahli Tetap yang terlibat :


Posisi Keahlian Jumlah Orang
Bulan
a. ............................. _______________ _______________
b. ............................. _______________ _______________
c. ............................. _______________ _______________
d. ............................. _______________ _______________
e. ............................. _______________ _______________
dst

Bab.E - 3
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254

3.
1. Pengguna Jasa : DINAS PEKERJAAN UMUM DAN
PENATAAN RUANG
2. Nama Paket Pekerjaan : Survey Jalan Wilayah Kecamatan Simeulue
Timur (DAK Reguler)

3. Lingkup Produk Utama : Laporan Pengawasan


4. Lokasi Proyek : Kabuapten Seumelue
5. Nilai Kontrak : Rp. 65.500.000
6. No. Kontrak : '072/12/SPK-DAK/BM.PUPR/IV/2021
7. Waktu Pelaksanaan : 1 Bulan
8. Nama Pemimpin Kemitraaan (Jika ada) : -
Alamat : -
Negara Asal : -

9. Jumlah Tenaga Ahli : 5 Orang


10. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) __ Orang Bulan __ Orang Bulan
b. (nama perusahaan) __ Orang Bulan __ Orang Bulan
c. (nama perusahaan) __ Orang Bulan __ Orang Bulan
d. (nama perusahaan) __ Orang Bulan __ Orang Bulan
dst

11.Tenaga Ahli Tetap yang terlibat :


Posisi Keahlian Jumlah Orang
Bulan
a. ............................. _______________ _______________
b. ............................. _______________ _______________
c. ............................. _______________ _______________
d. ............................. _______________ _______________
e. ............................. _______________ _______________
dst

Bab.E - 4
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254

4.
1. Pengguna Jasa : DINAS PEKERJAAN UMUM DAN
PENATAAN RUANG
2. Nama Paket Pekerjaan : DED Peningkatan Jalan Titi Olor - Sambay

3. Lingkup Produk Utama : Laporan Perencanaan


4. Lokasi Proyek : Kabupaten Simeulue
5. Nilai Kontrak : Rp. 98.000.000
6. No. Kontrak : '620/29.3/SPK-APBK/BM.PUPR/XI/2021
7. Waktu Pelaksanaan : 1 Bulan
8. Nama Pemimpin Kemitraaan (Jika ada) : -
Alamat : -
Negara Asal : -

9. Jumlah Tenaga Ahli : 5 Orang


10. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) __ Orang Bulan __ Orang Bulan
b. (nama perusahaan) __ Orang Bulan __ Orang Bulan
c. (nama perusahaan) __ Orang Bulan __ Orang Bulan
d. (nama perusahaan) __ Orang Bulan __ Orang Bulan
dst

11. Tenaga Ahli Tetap yang terlibat :


Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. ............................. _______________ _______________
b. ............................. _______________ _______________
c. ............................. _______________ _______________
d. ............................. _______________ _______________
e. ............................. _______________ _______________
dst

Bab.E - 5
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

BAB. D
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK

Pada Bab ini Konsultan akan menyampaikan Tanggapan konsultan


terhadap KAK dalam rangka pencapaian sasaran KAK, yaitu untuk
mendapatkan hasil pelaksanaan fisik pembangunan/ konstruksi dengan
mutu yang baik dengan mengacu pada gambar desain serta spesifikasi
teknis perencanaan yang telah ditetapkan di dalam perencanaan
(pemborongan). Lingkup pekerjaan yaitu Perencanaan Peningkatan
Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur guna pencapaian tujuan
dilaksanakannya perencanaan ini. Dan untuk dapat melaksanakan
item-item perencanaan seperti yang dipaparkan dalam lingkup
perencanaan diperlukan sumber daya baik itu sumber daya manusia,
peralatan, ketersediaan dana dan alokasi waktu. Dan untuk dapat
mengontrol, mengevaluasi dan menilai hasil perencanaan dibuatlah
suatu format pelaporan yang informatif sehingga dapat
menggambarkan rencana dan realisasi perencanaan yang sedang
dilakukan.
Sebagai Acuan untuk melaksanakan hal tersebut disusunlah
Kerangka Acuan Kerja (KAK), namun ada beberapa hal yang perlu
disampaikan berkaitan dengan KAK yang diberikan, sehingga
tahapan dan alur perencanaan Perencanaan Peningkatan Struktur
Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur, dimana dilaksanakannya
pelaksanaan fisik pembangunan, peningkatan, dan bangunan
pelengkap dapat terlaksana seefisien dan seefektif mungkin dengan
tanpa mengabaikan mutu pekerjaan dengan mengacu pada gambar
desain serta spesifikasi teknis yang telah ditetapkan di dalam KAK/
acuan kerja nantinya.

Bab.D - 1
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

D.1. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP ISI KERANGKA


ACUAN KERJA (KAK)
D.1.1 Tanggapan Terhadap Judul Perencanaan.

Judul kegiatan Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane


Tunong - Pinto Makmur Kab. Aceh Utara, telah memberikan gambaran
perencanaan yang akan ditangani oleh Konsultan. Dengan pengalaman
yang telah dimiliki, Konsultan yakin dapat melaksanakan perencanaan
tersebut dengan baik dan hasil yang memuaskan.

D.1.2 Tanggapan Terhadap Latar Belakang.

Kab. Aceh Utara sebagai salah satu Kabupaten yang sangat


potensial baik dari sumber daya alam yang dimiliki maupun
kemampuan dalam mengelola daerahnya, saat ini sudah mulai
bergerak aktif dalam pembangunan infrastruktur maupun sarana
dan prasarana lainnya. Seiring dengan perkembangan Kabupaten Kab.
Aceh Utara tentunya diiringi pula dengan tersedianya sarana dan
prasarana yang baik untuk menunjang perekonomian Kabupaten Kab.
Utara. Di dalam menjaga kenyamanan, keamanan dan meningkatkan
perekonomian, diantaranya kebijakan pemerintah dalam pelaksanaan
pembangunan adalah melakukan peningkatan bidang transportasi.
Antisipasi yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Aceh Utara, dalam menunjang kebijakan tersebut
diatas adalah dengan melakukan pengembangan sistem jaringan
prasarana transportasi jalan di daerah-daerah strategis dan kawasan
yang terimbas dengan perkembangan kota kecamatan dan kabupaten.

D.1.3 Tanggapan Terhadap Maksud dan Tujuan Perencanaan

Di dalam KAK sudah cukup dijelaskan mengenai maksud dan


tujuan dari Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong-Pinto
Makmur (254) Kec. Muara Batu.
Maksud dari perencanaan ini adalah melakukan Perencanaan
Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong-Pinto Makmur (254) yang

Bab.D - 2
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

dilaksanakan oleh Pihak Kedua, sehingga pelaksanaan perencanaan


dapat dikendalikan secara efektif dan efisien, perencanaan yang
dimaksud meliputi sebagai berikut:
1. Fungsi manajemen proyek yang meliputi perencanaan
Mutu, estimasi harga, bangunan pelengkap dan pengendalian
proyek (manajemen proyek).
2. pengendalian pelaksanaan perencanaan meliputi pengendalian
waktu, prosedur/metode pelaksanaan, kualitas dan kuantitas
(bahan, tenaga kerja dan peralatan).

Tujuan dari perencanaan ini adalah untuk mendapatkan data


secara visual dan akurat di lapangan guna mendukung Perencanan
Jalan baik peningkatan jalan, pembangunan jalan baru maupun
pemeliharaan/perkuatan jalan berdasarkan pertimbangan teknis.
pelaksanaan fisik/konstruksi yang baik dengan mengacu pada gambar
desain serta spesifikasi teknis perencanaan sesuai dengan gambar-
gambar rencana dan spesifikasi yang telah ditentukan di dalam kontrak
pelaksanaan perencanaan konstruksi.

Tanggapan Konsultan :

Dengan maksud dan tujuan yang dijelaskan, Konsultan memberi


tanggapan bahwa maksud dan tujuan tersebut akan pekerjaan
perencanaan jalan adalah tersusunnya data teknis mengenai
perencanaan jalan sehingga diperoleh keyakinan bahwa kondisi jalan
saat ini berada dalam keadaan perlu penanganan/perbaikan.

Bab.D - 3
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

perencanaan konstruksi akan tersusunnya data teknis mengenai


perencanaan jalan sehingga diperoleh keabsahaan bahwa kondisi jalan
saat ini berada dalam keadaan perlu penanganan/perbaikan bedasarkan
data-datanya produk Design Jalan dan Jembatan

PERENCANAAN

Gambar D -1 Maksud dan Tujuan Perencanaan

D.1.5 Tanggapan Terhadap Lokasi Perencanaan

Dengan berpedoman pada KAK, sudah cukup jelas. Bahwa


Lokasi Perencanaan Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane
Tunong - Pinto Makmur (254) Kec. Muara Batu terletak di Kab. Aceh
Utara dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda 4 selama ± 2 jam
dari Lhoksukon.

Bab.D - 4
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

D.1.6 Tanggapan Terhadap Sumber Pendanaan

Seperti yang tertuang dalam dokumen KAK, bahwa Untuk


pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan biaya kurang lebih sebesar
Rp.100.000.000,- ( Seratus Juta Rupiah ) Nilai Pagu dan Rp.99.996.000
(Sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh enam
ribu rupiah,-) Nilai HPS termasuk PPN. Sumber dana untuk kegiatan
perencanaan ini berasal dari PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)
Tahun Anggaran 2023, Nomor Rekening DPPA :
1.03.10.2.01.05.5.2.04.01.01.0003; Akan tetapi konsultan supervisi
akan melakukan perhitungan RAB yang seefektif mungkin guna
tercapainya perencanaan yang tepat mutu, tepat waktu dan tepat
manfaat. Perhitungan RAB konsultan akan dituangkan dalam dokumen
biaya.

D.1.7 Tanggapan Terhadap Nama dan Organisasi Pengguna Jasa.

Seperti yang tertuang dalam dokumen KAK, Organisasi Pengguna Jasa


atas kegiatan ini adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Aceh Utara.
Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Amirullah, S.T., M.T.

D.1.8 Tanggapan Terhadap Lingkup, lokasi kegiatan, data dan


fasilitas penunjang serta alih pengetahuan.

D.1.8.1. Lingkup Kegiatan.


Lingkup penugasan konsultan untuk pelaksanaan Perencanaan
Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254) yang
tertuang dalam KAK sudah cukup jelas yakni bersifat Task Consept
dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan sebagai berikut yaitu :

1. Ketentuan dasar pengawasan

Ketentuan dasar Pengawasan/Supervisi sebagai berikut :

a. Konsultan pengawasan melaksanakan kegiatan supervisi

Bab.D - 5
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

terhadap seluruh kegiatan pelaksanaan dengan menyediakan


tenaga, alat dan bahan yang mendukung kegiatan tersebut yang
diusulkan pada dokumen usulan teknis.

b. Tenaga kerja yang disediakan adalah tenaga ahli dan pendukung


yang harus dapat bekerja penuh waktu (full time) setiap hari kerja
baik di site kegiatan (lapangan) maupun di kantor yang sifatnya
mengurus masalah administrasi. Jadwal penugasan personil,
matriks keterlibatan personil terhadap semua kegiatan, Jadwal
Rencana Kerja (Kurva – S) dan struktur organisasi dibuat dan
harus disesuaikan dengan pelaksanaan perencanaan fisik
konstruksi.

c. Konsultan harus menyediakan base camp, kendaraan dan


peralatan kantor lainnya yang mendukung perencanaan
pengawasan, yang kesemuanya harus selalu dalam kondisi baik
sehingga siap untuk dipakai kapanpun.

d. Mengendalikan kegiatan lapangan dan pengawasan pelaksanaan


untuk kelancaran dan terpenuhnya syarat-syarat pelaksanaan
perencanaan pengawasan. Menyiapkan organisasi dan pengisian
personil lapangan (tenaga ahli dan tenaga pendukung)

e. Melakukan pengendalian dan pengawasan perencanaan secara


terus- menerus melalui koordinasi yang meliputi persetujuan
(approval), tidak setuju (disapproval) dan koreksi terhadap
pelaksanaan perencanaan Pihak Kedua serta melalui mekanisme
pelaporan progress perencanaan.

f. Penugasan Konsultan untuk pelaksanaan perencanaan pengawasan


bersifat (Task Concept) yaitu konsultan supervisi melakukan
perencanaan mulai dari perubahan desain sesuai dengan kebutuhan
lapangan sampai sertifikasi pembayaran prestasi perencanaan yang
diperlukan Pihak Kedua untuk mengajukan permintaan angsuran
pembayaran hasil perencanaan.

Bab.D - 6
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

g. Sifat dari task concept adalah tanggung jawab baik kuantitas dan
kualitas sepenuhnya berada ditangan konsultan/engineer,
sedangkan Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan (PPTK) hanya sebagai “administer” atau
pengendali kegiatan.

2. Ketentuan umum pengawasan

Melalukan kaji ulang dan memberikan persetujuan terhadap


semua usulan rencana, jadwal dan dokumen terkait perencanaan
konstruksi dan pelaksanaan proyek yang telah dibuat oleh Pihak
Kedua, yakni :

Melakukan pengecekan untuk memastikan pertangungjawaban


Pihak Kedua terhadap jadwal dan rencana kerja yang telah
disetujui.

1. Melakukan pengecekan dan memberikan persetujuan terhadap


gambar pelaksanaan yang disiapkan oleh Pihak Kedua.

2. Melakukan pengecekan untuk memastikan pertangungjawaban


Pihak Kedua terhadap jadwal dan rencana kerja yang telah
disetujui.

3. Melakukan pengecekan dan inspeksi kualitas dan kuantitas


perencanaan.

4. Melakukan pengawasan tambahan penyelidikan/penelitian


lapangan (sesuai dengan keperluan).

5. Memberikan saran dan persetujuan terhadap jadwal pengadaan


dan jumlah bahan konstruksi seperti semen, dan lain-lain yang
diusulkan oleh Pihak Kedua.

6. Memberikan saran dan petunjuk terhadap metode pengukuran


dan perhitungan volume perencanaan dan membantu
melakukan verifikasi kemajuan kontrak dan pembayaran.

7. Menyiapkan laporan-laporan inspeksi dan kegiatan


pengawasan.

8. Melakukan pengawasan dan persetujuan gambar purna laksana


(as built drawings) yang telah dibuat dan diserahkan oleh Pihak
Kedua.

Bab.D - 7
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

Seperti yang tertuang dalam dokumen KAK sudah dijelaskan beberapa


Ketentuan perencanaan Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan
Mane Tunong - Pinto Makmur (254), yakni :

1. Aspek Khusus Pengawasan (Modifikasi Desain)


1. Tahapan Perencanaan
Tahapan Perencanaan yang diawasi oleh Planner Engginer dan
Time Leader adalah:
- Perencanaan Persiapan lapangan
- Pelaksanaan Perencanaan disetiap kegiatan dalam Spesifikasi
Teknis dan Gambar.

2. Tahap Persiapan
Sebelum perencanaan pembangunan konstruksi dimulai
Konsultan Perencana harus lebih dahulu memiliki, memahami
dan mempelajari Dokumen kontrak/lelang pelaksanaan serta
dokumen-dokumen lain yang terkait, antara lain:
- Kerangka Acuan Perencanaan (KAK)
- Dokumen Perjanjian (Kontrak) perencanaan konstruksi yang
menjadi lingkup tugasnya.

3. Setelah mempelajari dokumen-dokumen yang ada seperti gambar


kerja, Spesifikasi Teknis, apabila diperlukan dalam rangka
sempurnanya hasil perencanaan, Konsultan dapat menyampaikan
gambar-gambar, detail-detail dan spesifikasi tambahan kepada
Pihak Kedua setelah lebih dahulu didiskusikan dengan pihak
proyek.

4. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) meminta Pelaksana


Konstruksi (Pihak Kedua) untuk membuat usulan rencana kerja
secara tertulis, yang harus disetujui oleh Konsultan Pengawas
dalam waktu 7 x 24 jam sebelum pelaksanaan dimulai. Usulan

Bab.D - 8
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

rencana kerja harus meliputi bentuk Network Planning, Bar Chart


Diagram dan rencana lokasi kegiatan perencanaan.

5. Konsultan Pengawas harus melakukan analisis terhadap usulan


rencana kerja sebelum memberikan persetujuan. Analisis
tersebut meliputi aspek tenaga kerja, material atau bahan dan
peralatan serta aspeknya yang dinilai perlu.

6. Planner Engineer memeriksa dan memberi pendapat tentang


rencana kerja (Request) dan jadwal pelaksanaan untuk mencapai
cara kerja yang efektif dan efisien sesuai dengan kebijakan
pelaksanaan Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane
Tunong - Pinto Makmur (254).

7. Team Leader dapat merevisi gambar desain perencanaan yang


disesuaikan dengan kebutuhan lapangan apabila ada
penambahan atau persetujuan bersama Direksi Perencanaan.

2. Tahap Pelaksanaan
1. Selama Pelaksanaan perencanaan, Konsultan Pengawas harus
mengadakan penilaian rencana kerja paket perencanaan (work
package) yang diusulkan oleh Pihak Kedua. Evaluasi dan
penilaian meliputi urut-urutan kerja, metode kerja, rencana
alokasi waktu, alokasi bahan/material, alokasi tenaga kerja
dan peralatan kerja.

2. Dapat menyelesaikan Perencanaan tepat waktu dengan ruang


lingkup yang dituju, diantaranya;
1. Tinjauan ke Lokasi;
2. Survey Talud Jembatan;
3. Mengambil Foto Dokumentasi;
4. Membuat Gambar Rencana / Design;
5. Membuat BOQ; dan

Bab.D - 9
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

6. Laporan Akhir.

3. Selanjutnya Konsultan Perencanaan/ Team Leader melakukan


pengawasan dan pengendalian agar paket yang sudah
disetujui pada butir 2) bisa dilaksanakan sesuai dengan
rencana.

4. Perencanaan meliputi jumlah dan kualitas material/bahan,


peralatan, tenaga kerja dan jadwal pelaksanaannya. Khusus
untuk pengawasan bahan/material harus dipahami betul
karakteristik dan metode pengawasan dan pengujiannya
seperti tertuang di dalam persyaratan bahan/material pada
Rencana Kerja dan Syarat-syarat perencanaan pembangunan.

5. Bersama-sama Pelaksana Konstruksi (Pihak Kedua) dan Direksi


(yang mewakili) melakukan pengukuran dan menyepakati
hasil perencanaan sesuai dengan yang tercantum didalam
kontrak pelaksanan konstruksi.

6. Mencatat semua hasil pengukuran besaran/volume


perencanaan yang diperlukan untuk pembayaran dengan
menggunakan formulir yang lazim dan disetujui oleh Direksi
dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).

7. Melaporkan kepada Direksi atas setiap persoalan yang timbul


dan potensial sehubungan dengan kontrak dan memberikan
pilihan/alternatif cara penyelesaiannya. Persoalan tersebut
dapat berupa kemungkinan anggaran yang tidak mencukupi,
kemungkinan terhambat, kualitas yang tidak dipenuhi, dll.

8. Menelaah semua tuntutan pembayaran tambahan atau


perpanjangan waktu yang diajukan oleh Pelaksana Konstruksi

Bab.D - 10
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

dan memberikan saran/pendapat kepada Direksi/ Pejabat


Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).

9. Melaksanakan pemeriksaan secara periodik terhadap bahan-


bahan bangunan yang digunakan oleh Pelaksana Konstruksi,
dan memberikan rekomendasi persetujuan bahan bangunan
yang digunakan sesuai dengan persyaratan teknis yang telah
ditentukan dalam kontrak.

10. Melakukan pemeriksaan dan memberikan saran/pendapat atas


perencanaan Pelaksanaan Konstruksi yang telah selesai secara
lengkap untuk dapat dinyatakan diterima oleh Direksi/Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) guna menetapkan
dimulainya masa pemeliharaan.

12. Membuat Laporan-laporan:


a. Laporan Rencana Mutu Kontrak
b. Laporan Pendahuluan
c. Laporan Antara
d. Laporan Bulanan, termasuk peta/gambar
e. Laporan Akhir beserta gambar hasil pelaksanaan

13. Dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan di lapangan, absensi


personil konsultan (time sheet) disetujui oleh Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Konstruksi dan
mengetahui/disetujui oleh Kuasa Pengguna Anggaran.

Bab.D - 11
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

D.1.8.2. Data dan Fasilitas Penunjang

1. Penyediaan oleh Proyek

a. Laporan dan data


Pelaksana kegiatan menyediakan data laporan hasil desain, gambar
desain dan data lainnya yang telah dimiliki oleh Pelaksana Kegiatan
yang dipandang perlu oleh pelaksana perencanaan sebagai data
sekunder untuk menunjang perencanaan yang akan dilakukan.

b. Akomodasi dan ruangan kantor


- Pelaksana kegiatan tidak memberikan akomodasi dan kantor
bagi pelaksana perencanaan dalam melaksanakan perencanaan
ini.
- Pelaksana perencanaan perlu mengupayakan sistem kerja dan
komunikasi yang efisien sehingga direksi perencanaan dapat
menghubungi pelaksana perencanaan dengan mudah untuk
kelancaran pelaksanaan dan pengawasan perencanaan.

c. Pengawasan perencanaan
Kuasa Pengguna Anggaran akan mengangkat/menugaskan pejabat
dan petugas yang bertindak sebagai pengarah pelaksanaan
perencanaan, sehingga hasil perencanaan dapat diselesaikan sesuai
dengan lingkup jasa pelaksanaan perencanaan yang diminta dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK).

d. Kerjasama dan Staf Pendamping


Pelaksana perencanaan dalam melakukan kegiatannya harus
mengadakan kerjasama yang baik dengan berbagai pihak sebagai
nara sumber.

2. Pemilikan Laporan dan Peralatan

Keseluruhan hasil supervisi yang dibiayai dari kontrak ini akan


menjadi milik pemerintah, yang dalam hal ini masuk dalam
inventaris Pelaksana Kegiatan.

3. Laporan dan Catatan-catatan lain

Bab.D - 12
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

Laporan hasil kegiatan yang dilakukan oleh pelaksana


perencanaan harus diserahkan kepada Pelaksana Kegiatan sesuai
dengan jumlah yang telah ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja.

D.1.9. Tanggapan Terhadap Sifat Umum Pelayanan Jasa Konsultan.

D.1.9.1 Struktur Organisasi Konsultan

Berdasarkan atas persyaratan yang diuraikan dalam


Kerangka Acuan Kerja, Konsultan memandang Tenaga Ahli yang
dibutuhkan cukup memadai baik jumlah maupun kualifikasinya.
Adapun struktur organisasi konsultan terdiri dari Tim Desain dan Tim
Lapangan. Tim Desain bertugas melakukan konfirmasi desain dan
lainya sesuai gambar serta perubahannya. Sedangkan Tim Lapangan
bertugas melakukan pengawasan teknis perencanaan fisik
pembangunan konstruksi. Kedua Tim ini dipimpin oleh Site Engineer

Tugas Tim Desain :

Tugas Tim Desain adalah melakukan konfirmasi desain


terhadap perencanaan konstruksi/perubahan lapangan serta
memecahkan berbagai masalah desain struktur/konstruksi yang
digunakan di lapangan. Jika diperlukan suatu perubahan yang
signifikan, maka Konsultan harus memberikan rekomendasi (Justifikasi
Teknis) disertai alasan-alasan yang mendukungnya. Selanjutnya
Konsultan juga harus memberikan rekomendasinya terhadap desain
bangunan-bangunan utama yang telah dilakukan, disertai dengan
alasan teknis yang mendukung. Rekomendasi yang diberikan harus
sesuai dengan:

1. Standar atau peraturan yang dipakai sebagai acuan


2. Cara dan metode perhitungan yang digunakan
3. Rumus-rumus yang digunakan
4. Persyaratan-persyaratan sebagai batasan yang harus dipenuhi

Bab.D - 13
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

Tugas Tim Lapangan :

Tugas dan kewajiban Tim Lapangan mencakup hal-hal sebagai berikut:

- Melaksanakan tugas peninjauan dan pengawasan teknis,


sehingga pelaksanaan konstruksi dapat diselesaikan sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan yang telah ditentukan
dalam kontrak.

- Melakukan pemeriksaan dan investigasi atas masalah khusus


misalnya keterlambatan pelaksanaan perencanaan serta
membuat rekomendasi pemecahannya.

- Melakukan monitoring, agar pelaksanaan system pelaporan


dapat berjalan sesuai dengan ketentuan dan standar isian
yang telah ditentukan. Tingkat kecermatan informasi,
ketepatan dan waktu distribusi pelaporan harus menjadi
perhatian khusus Konsultan.

- Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran,


perhitungan volume perencanaan yang akan dipakai sebagai
dasar pembayaran, sehingga semua pengukuran perencanaan,
perhitungan volume dan pembayaran didasarkan kepada
ketentuan yang tercantum dalam kontrak.

- Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus-menerus


sehubungan dengan pengendalian mutu dan volume
perencanaan. Konsultan harus memberitahukan secara tertulis
kepada Pelaksana konstruksiatas adanya penyimpangan-
penyimpangan dari ketentuan persyaratan, baik mutu,
volume, bahan, perencanaan dan copy surat-surat
pemberitahuan tersebut harus disampaikan kepada Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan diarsipkan secara baik.

Bab.D - 14
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

- Melakukan Pengecekan dan persetujuan gambar-gambar


terlaksana (as built drawing) yang menggambarkan secara
rinci setiap bagian-bagian perencanaan yang telah
dilaksanakan oleh Pelaksana Konstruksi.

- Membuat laporan-laporan dan tugas-tugas lainnya yang


dianggap perlu.

D.1.9.2 Administrasi Pelayanan Jasa Konsultan (Kontrak dan Teknis)

Konsultan menyiapkan sistem pelaporan yang sistematis


untuk administrasi kontrak dan teknis. Yang perlu disiapkan :

- Penyiapan laporan bulanan pada status perencanaan


dan kualitas perencanaan.
- Penyiapan laporan untuk meninjau ulang penagihan Pihak
Kedua (berdasarkan laporan survey kuantitas) yang mendapat
persetujuan akhir dari Direksi.
- Penyiapan secara rutin dan laporan-laporan final pada
pelaksanaan perencanaan. Penyiapan catatan perencanaan
tambah, amandemen kontrak dan spesifikasi rinci.

D.1.9.2.1 Pengujian, Kepanitiaan dan Berita Acara Perencanaan


Selesai

Pada bagian penyelesain perencanaan dan penyelesaian jadwal


kontrak, operasi seluruh peralatan akan diuji sesuai dengan spesifikasi
dalam kontrak. Setelah mendapat persetujuan Direksi, Konsultan akan
menyiapkan berita acara perencanaan selesai.Konsultan akan
menyiapkan laporan perencanaan selesai yang meliputi, as built
drawing, spesifikasi, kuantitas material, peralatan yang digunakan pada

Bab.D - 15
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

proyek, biaya masing-masing komponen perencanaan dan biaya


penyelesaian aktual dan termasuk juga berita acara pengujian pada
berbagai tahapan perencanaan.

D.1.9.2.2. Pertemuan ( Rapat ) Rapat Koordinasi

Tujuan rapat ini adalah untuk membahas masalah-masalah


yang timbul berkaitan dengan rencana kerja pelaksanaan, sasaran
proyek dan program kerja. Rapat ini dihadiri oleh pihak Pemberi Tugas,
Konsultan Pengawas, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Pihak
Kedua dan pihak-pihak lain yang terkait dengan perencanaan.

Rapat Lapangan:

Tujuan rapat ini adalah untuk membahas semua masalah teknis


yang timbul dalam pelaksanaan konstruksi di lapangan. Rapat ini
dihadiri oleh staf/wakil dari Pemberi Tugas, Konsultan Pengawas yang
bertugas di lapangan, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Pihak
Kedua dan pihak-pihak lain yang terkait dengan perencanaan.

Rapat Intern Konsultan:

Rapat ini akan dilaksanakan secara rutin dengan melibatkan


personil yang terkait baik yang ada di kantor maupun lapangan. Tujuan
rapat ini adalah untuk mengevaluasi dan mencari pemecahan atas
penyimpangan/ perubahan dari perencanaan semula yang mungkin
terjadi di lapangan menyangkut substitusi bahan, metode pelaksanaan,
serta untuk melengkapi kekurangan detail perencanaan.

D.1.10. Tanggapan Terhadap Jangka Waktu Pelaksanaan

Jangka waktu pelaksanaan kegiatan akan diselesaikan


selama 1 8 (Delapan Belas) hari kalender. Karena jumlah man-day
tenaga supervisi dan surveyor terbatas, maka Konsultan akan
mengatur jadwal personil seefektif dan semaksimal mungkin dalam
arti man-day yang disediakan mencukupi dan disisi lain seluruh

Bab.D - 16
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

pelaksanaan konstruksi dapat diawasi oleh Konsultan, khususnya


selama masa perencanaan.

Berdasarkan pengalaman konsultan dalam melaksanakan kegiatan


sejenis, Konsultan yakin akan dapat merencanakan konstruksi sesuai
dengan jadwal waktu yang disediakan.

Jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan ini meliputi :

1. Konsep Perencanaan

2. Pengumpulan data/Survey lapangan

3. Perencanaan Teknis

4. Pembuatan Dokumen

5. Pelelangan/Tender

D.1.11. Tanggapan Terhadap Pesonil

Berdasarkan yang tercantum didalam kerangka acuan


kerja (KAK) Kualifikasi personil yang dibutuhkan adalah:

1. Team Leader
Disyaratkan minimal berpendidikan saarjana Teknik Sipil Strata Satu
(S1) lulusan perguruan tinggi negeri berpengalaman dalam bidang
pengawasan perencanaan jalan dan jembatan atau sejenis lainnya
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun, didukung referensi dari pengguna
jasa, dengan jumlah Orang Hari sebesar 1 x 18,0 = 18 Oh.

1. Penanggung jawab utama seluruh kegiatan perencanaan, dengan


menciptakan koordinasi yang baik dengan KPA/PPK, Direksi
Teknis dan kontraktor sehingga pelaksanaan perencanaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal dan mutu yang disyaratkan dalam
RKS.

2. Penanggung jawab utama dalam perencanaan Design dan


Evaluasi Design serta penyiapan Addendumnya akibat Review

Bab.D - 17
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

Design tersebut.

3. Menjamin bahwa semua Kerangka Acuan Kerja yang


dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Aceh Utara dilaksanakan dengan baik.

4. Memonitor secara terus menerus perencanaan yang


dilakukan oleh Planner Engineer, Estimator Cost, Drafman dan
Surveyor serta memberikan saran dan rekomendasi untuk
meningkatkan kinerja tim.

6. Menyelenggarakan rapat koordinasi secara regular untuk


mengevaluasi kemajuan pelaksanaan perencanaan, penyelesaian
permasalahan administrasi dan teknis disetiap kegiatan paket
perencanaan.

7. Berkoordinasi dengan PPK/Direksi Teknis dan Program


Management Service (PMS) dari Bidang Perencanan dengan
kemajuan atau permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan.

9. Membuat laporan yang berisi antara lain, ringkasan kemajuan


fisik, keuangan, kendala- kendala yang dihadapi di lapangan,
rencana penanganan pada kegiatan di masing-masing
perencanaan serta melaporkan secara berkala kepada KPA/PPTK.

10. Memonitor progress perencanaan yang dicapai Proyek dan


menjaga agar semua kebutuhan dana, laporan kemajuan
perencanaan dan data kontrol kualitas terkirim secara benar dan
tepat tanpa keterlambatan dari Tim Supervisi Lapangan.

11. Melakukan Koordinasi dengan pihak-pihak terkait dilingkungan


Kab/Kota, sebelum maupun sedang berjalannya perencanaan
pelaksanaan fisik sehingga terjalin komunikasi antara pihak
pengawas, pelaksana,dan pengguna jasa di kab/Kota tempat
pengawasan dilakukan.

12. Melakukan mekanisasi kerja eksternal yang menyangkut

Bab.D - 18
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

tindakan diskusi atau rapat dengan Pihak Direksi untuk


kemudian diteruskan sebagai bahan arahan kerja semua tim.

13. Memimpin dan memberikan pengarahan dalam penyusunan


laporan akhir dari studi yang dilakukan dan
mempresentasikannya. Sedangkan, tanggung jawabnya :

14. Mempertanggung jawabkan hasil perencanaan kepada Direksi


Perencanaan.

2. Planner Engineer
Disyaratkan minimal berpendidikan saarjana Teknik Sipil Strata Satu
(S1) lulusan perguruan tinggi negeri berpengalaman dalam bidang
pengawasan perencanaan jalan dan jembatan atau sejenis lainnya
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun, didukung referensi dari pengguna
jasa, dengan jumlah Orang Hari sebesar 1 x 17,0 = 17 Oh.

3. Estimate Cost
Disyaratkan minimal berpendidikan saarjana Teknik Sipil Strata Satu
(S1) lulusan perguruan tinggi negeri berpengalaman dalam bidang
pengawasan perencanaan jalan dan jembatan atau sejenis lainnya
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun, didukung referensi dari pengguna
jasa, dengan jumlah Orang Hari sebesar 1 x 13,0 = 13 Oh.

4. Drafman
Disyaratkan minimal berpendidikan saarjana Teknik Sipil Strata Satu
(S1) lulusan perguruan tinggi negeri berpengalaman dalam bidang
pengawasan perencanaan jalan dan jembatan atau sejenis lainnya
sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun, didukung referensi dari pengguna

Bab.D - 19
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

jasa, dengan jumlah Orang Hari sebesar 1 x 9,0 = 9 Oh.

2. Surveyor
Disyaratkan minimal berpendidikan Diploma (DIII). Berpengalaman
dalam bidang Surveyor pengawasan perencanaan Irigasi atau
perencanaan keairan sejenis lainnya sekurang-kurangnya 3 (Tiga)
tahun, didukung referensi dari pengguna jasa, dengan jumlah Orang
Bulan sebesar 1 x 2,0 = 2 OB.

Tugas dan kewajiban Inspector adalah mencakup hal-hal sebagai


berikut:

1. Melakukan fungsi koordinasi dan supervisi/pengawas


internal Tim Konsultan untuk seluruh perencanaan, baik
perencanaan lapangan maupun perencanaan analisa dan
kantor.

2. Mengawasi survei lapangan yang dilakukan kontraktor untuk


memastikan pengukuran dilaksanakan dengan akurat telah
mewakili kuantitas untuk pembayaran sertifikat bulanan untuk
pembayaran terakhir.

3. Melakukan mekanisasi kerja eksternal yang menyangkut


tindakan diskusi atau rapat dengan Pihak Direksi untuk
kemudian diteruskan sebagai bahan arahan kerja semua
tim.

4. Membantu Kegiatan survey dan pengukuran diantaranya


pengukuran topografi lapangan dan melakukan penyusunan
dan penggambaran data-data lapangan.

5. Menjalankan tugas keseluruhan secara menerus (day – to -


day) dan koordinatif.

6. Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang telah


dilakukan sehingga dapat meminimalisir kesalahan dan

Bab.D - 20
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

melakukan tindak koreksi dan pencegahannya.

7. Mengawasi survei lapangan yang dilakukan kontraktor untuk


memastikan pengukuran dilaksanakan dengan akurat telah
mewakili kuantitas untuk pembayaran sertifikat bulanan untuk
pembayaran terakhir.

8. Mempertanggungjawabkan hasil perencanaan kepada Direksi


Perencanaan.

D.1.10. Tanggapan Terhadap Keluaran Yang Dihasilkan

Sudah cukup jelas sesuai dengan yang tercantum dalam KAK.


Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan perencanaan ini adalah
Gambar Shop & As Built Drawing, laporan-laporan dan foto kegiatan
lapangan secara lengkap sesuai yang diisyaratkan dalam kontrak dan
penyampaian laporan-laporan kepada Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan (PPTK) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Aceh Utara.

D.1.11. Tanggapan Terhadap Laporan

Seperti yang dijelaskan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK)


sangat jelas yaitu, Sejalan dengan kemajuan dalam perencanaan,
konsultan harus menyiapkan dan menyampaikan laporan-laporan
kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), laporan-laporan
tersebut adalah sebagai berikut :

1. Rencana Mutu Kontrak (RMK)


Membuat rencana mutu kontrak (RMK) yang harus disetujui
oleh Pengawas dan diserahkan selambat-lambatnya 2 (dua)
minggu setelah terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

Bab.D - 21
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

2. Laporan Bulanan
Laporan ini diserahkan setiap akhir bulan. Bila jatuh pada hari
libur, laporan disampaikan pada hari kerja pertama setelah hari
libur. Laporan ini meliputi :
a. Kemajuan Pelaksanaan Perencanaan dan program kerja
b. Hasil Pemeriksaan dan Persetujuan
c. Masalah dan Upaya Penyelesaian dilapangan
d. Kumpulan Berita Acara Lapangan
e. Foto Pelaksanaan Perencanaan
f. Laporan harian lapangan (dari referensi buku harian
lapangan)
g. Laporan mingguan/bobot mingguan

3. Laporan Pendahuluan (Final) :


1. Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh.
2. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya.
3. Jadwal kegiatan konsultan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 15 (lima belas)
hari sejak SPMK diterbitkan.

4. Laporan Akhir (Final)


Laporan ini berisikan tentang konsep rangkuman dari seluruh
kegiatan pengawasan yang telah dilaksanakan sampai dengan
akhir jangka waktu pelaksanaan perencanaan, termasuk desain
awal dan perubahan desain, dilengkapi dengan table
inventarisasi penambahan aset dari rencana pelaksanaan dan
realisasi pelaksanaan perencanaan. Perubahan seperti yang
disebutkan diatas, perlu dibuatkan rekomendasi (justifikasi
teknis) yang meliputi metode dan hasil-hasil survey serta
perhitungan dan analisa ekonomi juga kesimpulan dan saran-
saran. Konsep laporan ini didiskusikan dahulu dengan pihak
Direksi sebelum dicetak menjadi final LaporanAkhir.
Diserahkan paling lambat 10 (sepuluh) hari sebelum kontrak
berakhir.

Bab.D - 22
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

5. Produk Design / RAB (3 bh).


Pada akhir masa pelaksanaan perencanaan pihak konsultan
harus menyerahkan produk design berupa Shop Drawing (A3)
atau gambar kerja, beserta produk estimasi Perkiraan harga
(EE/ OE). Diserahkan paling lambat 10 (sepuluh) hari sebelum
kontrak berakhir.

6. Invoice (3 bh);
Pada akhir masa pelaksanaan perencanaan pihak konsultan
harus menyerahkan Invoice atau penagihan atas jasa
konsultansi terhadap hari kerja dan produk design. Diserahkan
paling lambat 10 (sepuluh) hari sebelum kontrak berakhir.

7. Spesifikasi Teknis (2 Bh); dan


Pada akhir masa pelaksanaan perencanaan pihak konsultan
harus menyerahkan uraian atau ketentuan-ketentuan yang
disusun secara lengkap, tertulis (yang mencakup rincian teknis
atau karakteristik yang dimliki oleh sebuah barang
/material/jasa dan rincian persyaratan administrasi teknis yang
terintegrasi) atau disebut RKS (Rencana Kerja dan Syarat-
Syarat) dengan jelas mengenai suatu barang/alat, jasa atau
hasil. Diserahkan paling lambat 10 (sepuluh) hari sebelum
kontrak berakhir.

8. Laporan Hasil Pengukuran (Data Existing)


Pada akhir masa pelaksanaan perencanaan pihak konsultan
harus menyerahkan laporan hasil pengukuran mutual check
dan justifikasi teknis hasil perhitungan kembali. Diserahkan
paling lambat 10 (sepuluh) hari sebelum kontrak berakhir.

9. DVD-R Gambar Hasil Pelaksanaan dan Laporan-Laporan


DVD-R berisikan seluruh processing Data, Gambar Hasil
Pengukuran dan Laporan-laporan tersebut diatas. Semua
laporan-laporan tersebut diatas diserahkan kepada direksi

Bab.D - 23
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

perencanaan dengan Jumlah masing-masing laporan lihat tabel


terlampir.

Bab.D - 24
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

BAB. E
URAIAN TEKNIS, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA

I. URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA

Tugas konsultan sesuai dengan kerangka Acuan kerja (KAK) yang


mencakup pekerjaan pokok, yaitu “perencanaan dan supervisi” dimana
tujuan dari Pekerjaan ini. Pekerjaan konsultan perencanaan secara garis
besar diuraikan dalam Bab berikut ini. Dalam rangka pelaksanaan
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong-Pinto Makmur (254)
diperlukam perencanaan dengan tujuan agar pelaksanaan pekerjaan ini
dapat sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan serta penggunaan bahan
dan material sesuai spesifikasi teknis, serta pengendalian mutu dari suatu
pekerjaan.
Pembangunan ini bertujuan untuk mempermudah dalam menggali
SDM setempat dalam hal mengembangkan pendidikan, wawasan dan
pendidikan yang berkelanjutan nantinya. Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Aceh Utara, dalam menunjang kebijakan
tersebut diatas adalah dengan melakukan pengembangan sistem jaringan
prasarana transportasi jalan di daerah-daerah strategis dan kawasan yang
terimbas dengan perkembangan kota kecamatan dan kabupaten.
Ibukota kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Utara merupakan
suatu titik simpul jasa distribusi dan sebagai pusat kegiatan baik
Kecamatan maupun Kabupaten, yang memiliki peran besar dalam
meningkatkan dan memberikan dampak pada beberapa bidang
antara lain :

1. Bidang Ekonomi, Berkaitan dengan perkembangan ekonomi,


investasi jalan memiliki pengaruh yang luas baik bagi pengguna
jalan maupun bagi wilayah secara keseluruhan. Jalan dan jembatan
merupakan tulang punggung dan urat nadi perekonomian
kota/kabupaten yang berfungsi untuk memperlancar arus lalu
lintas distribusi barang, jasa dan manusia. Sehingga ketepatan
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

penyediaannya melalui besarnya investasi adalah suatu hal yang


sangat penting.

2. Bidang Pendidikan, dengan lancarnya arus lalulintas ke pusatpusat


pendidikan dapat menumbuhkembangkan pendidikan yang merata
dan persamaan hak bagi setiap warga negara dalam memperoleh
fasilitas pendidikan dikarenakan jarak tempuh semakin dekat.

3. Bidang Kesehatan, sarana transportasi yang baik dan layak sangat


bermanfaaf bagi masyarakat menuju kepusat kesehatan untuk
memperoleh pelayanan kesehatan secepatnya bagi masyarakat yang
membutuhkan, misalnya ke Rumah Sakit Umum, Puskesmas, Pustu,
Klinik dan lainnya.

4. Bidang Sosial Budaya, transportasi yang baik dari suatu wilayah


kewilayah yang lain sangat bermanfaat dan memegang peranan
yang sangat penting bagi masyarakat dalam berinteraksi seharihari
karena arus transportasi lebih singkat.

Kegiatan ini diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas didaerah


sekitar. Agar hasil dari kontruksi fisik di sesuai dengan standar mutu yang
ada, maka diperlukan perencanaan yang professional terhadap
penanganan pekerjaan tersebut yang tercantum dalam Kerangka Acuan
Kerja (KAK). Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini akan dapat membantu
mengarahkan pencapaian dari tahap-tahap pekerjaan konsultan dalam
melaksanakan kegiatan tersebut.

Salah satu pendekatan pelaksanaan penanganan adalah dengan pola


pembangunan sarana-prasarana untuk kepentingan umum, dimana
masyarakat didudukkan sebagai pelaku utama. Pemerintah atau Pemda
setempat sebagai fasilitator dan pendorong. Masyarakat terlibat langsung
dalam kegiatan survey kawasan, perencanaan, sampai dengan pelaksanaan,
didampingi oleh Pemda setempat. Pemda memberikan solusi dan
kemudahan-kemudahan yang sekiranya tidak melanggar peraturan yang
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

ada. Dalam kegiatan partisipatif ini, masyarakat tidak perlu harus


terganggu dengan aktifitas kesehariannya didalam mencari nafkah, karena
itu kegiatan kegiatan pembangunan ini harus diatur dengan kesepakatan
bersama melalui pemerintah daerah.

1. Kriteria Perencanaan
Untuk merencanakan dan merancang kawasan pembangunan
Penyusunan Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong-Pinto
Makmur Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Aceh
Utara, dibutuhkan kriteria-kriteria yang memenuhi persyaratan teknis,
ekologis dan administratif, yang berkaitan dengan aspek-aspek sosial
ekonomi, geologi, tata air, lingkungan hidup dan tata ruang kawasan dan
bangunan.
Kendala atau bencana alam, yang berkaitan dengan geologi dan
berhubungan erat dengan penetapan lokasi dan zoning kawasan
pembangunan, yaitu gempa di darat. Untuk itu, informasi daerah zona
gempa, lokasi sesar dan pusat episentrum yang ada dengan skala
magnitude dan intensitasnya diperlukan untuk menentukan lokasi
kawasan Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong-Pinto
Makmur Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Aceh
Utara.
Jenis daya dukung batuan dan tanah diperlukan bagi perencanaan
dan pelaksana pembangunan untuk menentukan jenis penggunaan tanah,
sedangkan bagi ahli konstruksi untuk menentukan jenis pondasi serta
kekuatan struktur lainnya.
Topografi, meliputi pola dataran, sebaran daerah dilalui, kedudukan
tanah atau elevasi dataran tanah, serta kelulusan batu dan tanah,
diperlukan untuk penentuan lokasi kawasan Penyusunan Perencanaan
Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong-Pinto Makmur, perolehan dan
penentuan jalur trasportasi serta sistem sarananya.

2. Penataan Ruang Kawasan Pembangunan


Penataan ruang kawasan harus memiliki master plan kawasan yang
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

mempertimbangkan :
a) Pola masyarakat yang berbasis suatu kehidupan pada dataran tinggi ,
antara lain kehidupan pegunungan.
b) Prediksi pengembangan secara kualitatif, serta konteks perencanaan
yang meliputi struktur kawasan perencanaan, zoning kawasan
perencanaan, land use kawasan perencanaan dan pola pergerakan
kawasan.
c) Didasarkan pada penataan pembangunan dan lingkungan yang serasi
dan seimbang, yang meliputi sistem prasarana, kondisi air, banjir,
kondisi alam, tata ruang lahan.
d) Pengaturan ruang kawasan untuk sarana lingkungan seperti ruang
terbuka hijau, lahan sekitarnya, sarana pembangunan, sarana sosial
dan sarana ekonomi.
e) Aksesibilitas, kemudahan pencapaian dari dan kedalam kawasan.
f) Daerah sempadan hutan hanya diperbolehkan untuk tanaman yang
berfungsi sebagai pelindung dan pengaman kawasan, penggunaan
fasilitas umum yang tidak merubah fungsi lahan sebagai pengaman
dan pelestarian hutan.
g) Mempertahankan kawasan hijau perlu mempertimbangkan tiga hal,
yaitu aspek teknis, meliputi desain, struktur dan konstruksi; aspek
ekologis, meliputi dampak lingkungan, dan aspek administratif,
meliputi status hukum tanah dan penduduk.

3. Penanganan Kawasan Pembangunan


Permasalahan yang dihadapi adalah tumbuh dan berkembangnya
berbagai kegiatan pembangunan, antara lain kegiatan pembangunan
masyarakat, yang mendirikan segala bentuk pembangunan tanpa
mengikuti aturan teknis, dan administratif.
Untuk mendirikan pembangunan, masyarakat melakukan
pemangkasan terhadap hutan-hutan yang dilindungi, sehingga hutan dan
lingkungan menjadi rusak.

3.1. PENGERTIAN DASAR DED


Dalam fungsinya sebagai basis perkemembangan wilayah,
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

pertumbuhan ekonomi, pembangunan, ekonomi wilayah pembangunan


perencanaan, maka metodologi perencanaan program perbaikan
lingkungan Penyusunan DED Penyusunan Perencanaan Peningkatan
Struktur Jalan Mane Tunong-Pinto Makmur pada Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruangini akan dilakukan melalui metode pendekatan
pengembangan kawasan lingkungan, yang secara sederhana dapat
diterjemahkan sebagai upaya untuk memaksimalkan manfaat kegiatan
sebagai berikut:
1. Pengalokasian kegiatan program yang sesuai dengan situasi dan
kondisi fisik, sosial dan ekonomi masyarakat setempat.
2. Melibatkan masyarakat pada setiap tahapan kegiatan pembangunan
yang diadakan di daerah.
3. Menumbuh kembangkan tata nilai serta sikap masyarakat untuk
dapat menjawab tantangan perkembangan teknologi.
4. Penyusunan Rencana Teknis perencanaan (Detail Engineering Desain)
disiapkan secara teknis dan non teknis yang ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah yang merupakan
kebijaksanaan pemanfaatan tata lahannya.
5. Penyusunan Rencana Teknis perencanaan (Detail Engineering Desain)
harus bersifat partisifatif dalam arti membuka kesempatan bagi
peran swasta dan masyarakat, dinamis dan fleksibel, serta antisipatif
terhadap kemajuan-kemajuan teknologi yang berkembang sekarang
ini.
Dari point-point tersebut diatas diharapkan dapat berjalan dengan
maksimal dan bermanfaat bagi masyarakat yang ada di daerah
pembangunan.

3.2. PRINSIP DASAR PENYUSUNAN DED

Beberapa prinsip dasar didalam penyusunan Detail Engineering


Design adalah:
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

1. Dalam penyusunan Rencana Teknis perencanaan (Detail Engineering


Design) pada prinsipnya harus mempertimbangkan tiga aspek pokok
yakni aspek strategis, aspek teknis dan aspek pengelolaan. Ketiga
aspek tersebut sangat menentukan dalam menetapkan kebijaksanaan
dasar pengembangan Kawasan Penyusunan DED Perencanaan
Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong-Pinto Makmur (254)” Pada
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, ini yang dapat
diuraikan sebagai berikut :
a. Aspek strategis meliputi kebijaksanaan dasar penentuan fungsi
pembangunan ini, pengembangan kegiatan dan Perencanaan Tahun
2017 pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Aceh Utara ini yang merupakan penjabaran atau pengisian dari
rencana Pembangunan Daerah dalam jangka panjang.
b. Aspek teknis meliputi kebijaksanaan dasar yang ditujukan untuk
menyerasikan dan mengoptimalkan pola tata ruang Kawasan
pembangunan, memberikan fasilitas dan utili¬tas secara tepat,
mendayagunakan pola Pengaman Tambak Perikanan ini dan kualitas
lingkungan pemukiman serta menjaga kelestari¬an lingkungan sesuai
dengan aspirasi masyarakat.
c. Aspek pengelolaan kawasan, meliputi kebijaksanaan dasar
perencanaan dan mempertimbangkan aspek hukum dan perundangan
serta administrasi Kawasan pembangunan agar rencana dapat
dilaksanakan sesuai dengan kemampuan pembiayaan pembangunan.

2. Didalam usaha penyusunan Rencana Teknis perencanaan (Detail


Engineering Desain) perlu rumusan kebijaksanaan pengembangan
dengan memper¬timbangkan azas manfaat, pemerataan, keseimbangan
dan pertumbuhan serta kelestarian seusai dengan tingkat
perkembangan Kawasan pembangunan.

3. Suatu hal yang penting adalah bahwa kebijaksanaan dasar perencanaan


harus dirumuskan berdasarkan tipe kemampuan tumbuh dan
berkembangnya Kawasan daerah pembangunan serta fungsi dan
peranan Kawasan daerah pembangunan itu sendiri.
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

3.3. RUANG LINGKUP PENYUSUNAN DED

Ruang lingkup Rencana Teknis Pembangunan Penyusunan


Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong-Pinto Makmur Pada
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang adalah memuat rumusan
tentang kebijaksanaan pengembangan Kawasan daerah pembangunan,
rencana pemanfaatan ruang, rencana struktur utama tingkat pelayanan,
rencana sistim utama Penyusunan DED Jaringan Jalan penghubung Pada
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, rencana sistim utama sarana
utilitas, indikasi unit pelayanan dan rencana pengelolaan pembangunan
Kawasan itu sendiri. Perincian setiap bentuk perencanaan adalah
berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Rencana Teknis
Penyusunan DED Penyusunan Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan
Mane Tunong-Pinto Makmur pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang pada dasarnya mempunyai lingkup pekerjaan adalah sebagai
berikut:
1. Mengumpulkan data system pelayanan yang telah ada serta
melakukan pengkajian tentang keterkaitannya dengan rencana
pelaksanaan program jangka menengah.
2. Melakukan inventarisasi dan evaluasi serta usulan perbaikan system
sarana yang ada, baik ditinjau dari segi teknis maupun non teknis.
3. Mengumpulkan dan mengevaluasi data-data yang diperlukan baik data
primer maupun data sekunder serta peta-peta yang berhubungan
dengan pembuatan Perencanaan Teknis system Penyusunan DED jalan
utama dan penghubung Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang.
4. Membuat evaluasi dan melihat keadan setempat mengenai fasilitas
yang ada, dapat/tidak dipakai sehubungan dengan perluasan yang
direncanakan dengan atau tanpa diperbaiki lebih dahulu.
5. Konsultan diminta menyiapkan kompilasi data prasarana dan sarana
yang ada, untuk kebutuhan rancangan terinci dengan mengacu pada
PJM dalam bentuk gambar-gambar, detail design, gambar-gambar
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

pekerjaan sipil dan lainnya.


6. Menyusun data mengenai kriteria penyusunan yang digunakan, dalam
penentuan kapasitas dari utilitas sebagai dasar perencanaan teknis
yang diinginkan.
7. Melakukan penilaian terhadap karakteristik lingkungan.
8. Menentukan peta lokasi.
9. Menentukan lahan serta ukuran dari utilitas.
10. Kompilasi data tentang besarnya investasi, biaya operasi dan
pemeliharaan serta sumber dana untuk investasi, jadwal pembiayaan
dan implementasi proyek.
11. Menyusun dokumen tender sebagai bahan dalam persiapan
pelaksanaan fisik pembangunan sarana prasarana, sesuai tahapan
rencana investasi yang tertuang dalam program yang ada.

3.4. TUJUAN DAN SARAN PENYUSUNAN DED

Sasaran yang akan dicapai dalam pekerjaan ini adalah untuk


mendapatkan acuan atau pedoman pelaksanaan pembangunan fisik
prasarana dan sarana penunjang program pengembangan kawasan
Penyusunan DED Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong-
Pinto Makmur pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangini berupa
detail engineering design dari jenis prasarana yang akan dibangun, dan
dalam rangka mengendalikan kualitas dan kuantitas pekerjaan fisik melalui
pelaksanaan pekerjaan fisik sehingga pembangunan prasarananya dan
sarana Kawasan daerah Penyusunan DED Penyusunan Perencanaan
Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong-Pinto Makmur pada Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangini dapat terlaksana secara tepat
sasaran, tepat waktu, biaya dan kuantitas yang diharapkan.

3.5. WILAYAH PERENCANAAN DED

Wilayah perencanaan dalam penyusunan detail eingineering design


Penyusunan DED Penyusunan Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan
Mane Tunong-Pinto Makmur pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

Ruangini meliputi wilayah administrasi yang berada di Kecamatan Muara


Batu dalam Kabupaten Aceh Utara Provinsi NAD, yang menjadi target
perencanaan Rencana Teknis perencanan (Detail Engineering Design)
adalah di kawasan yang ada di Kabupaten Aceh Utara.
Penyusunan detail engineering design Kabupaten Aceh Utarasecara
teknis dilaksanakan dengan menggunakan pedoman yang telah diberikan
serta lebih menekankan produk perencanaan yang lebih bersifat
operasional, dengan dilandasi pola pikir berikut.
(i) Pola pikir pertama, mendudukkan kawasan lindung dan konservasi
yang mendominasi kondisi lingkungan di Kabupaten Aceh
Utarakhususnya Kawasan pembangunan yang ada di beberapa
Kecamatan Kabupaten Aceh Utara sebagai bagian dari pembangunan
daerah. Dengan demikian rencana pembangunan terikat hirarki dan
disusun untuk mendukung tercapainya tujuan-tujuan pembangunan
wilayah, khususnya untuk mempertahankan fungsi lindung.
(ii) Pola pikir kedua, melihat pembangunan kawasan lindung dan
konservasi sebagai usaha untuk mengoptimalkan potensi sumberdaya
yang ada di dalamnya, dengan memaksimalkan usaha memanfaatkan
potensi dan peluang pembangunan di dalam kawasan lindung dan
meminimalkan resiko serta mengatasi masalah yang berhubungan
dengan optimasi daerah tersebut.
Lokasi kegiatan Penyusunan DED Perencanaan Peningkatan Struktur
Jalan Mane Tunong-Pinto Makmur berada di kecamatan Muara Batu yang
terletak di kawasan Kabupaten Aceh Utara.
Prosedur penyusunan Rencana Teknis perencanaan (Detail
Engineering Design) Kabupaten Aceh Utara disusun secara sistematis,
sedemikian rupa sehingga dapat disajikan seperti bagan dibawah ini.
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

KEBIJAKAN KEBIJAKAN KEBIJAKAN KARAKTERISTIK


NASIONAL PROVINSI WILAYAH
KABUPATEN

RPJP dan RPJM RTRW RPJP dan RPJM RTRW RPJP dan RPJM Kabupaten INTERNAL
Nasional Provinsi
(Inter - region)
EKSTERNAL

(Intra - region)

KABUPATEN ACEH
UTARA

POTENSI & MASALAH


PENGEMBANGAN KABUPATEN

Sumberdaya Alam Sumberdaya Buatan

Sumberdaya Manusia Kebijakan Pembangunan

a. RPJM
KONSEPSI PENGEMBANGAN
WILAYAH b. Kawasan Perbatasan
Sub Wilayah Pembangunan
c. Agribisnis/Agropolitan
Pusat Pertumbuhan

Kawasan Perbatasan

Agropolitan
RONA WILAYAH FAKTA & ANALISA
DATA
DRAFT RENCANA
Rencana Struktur Ruang
Diskusi & Expose
Rencana Kawasan Lindung & Budidaya
RENCANA
Rencana Pengembangan Sarana & Prasarana Sosialisasi / Partisipatif
Wilayah

Rencana Pengembangan Kawasan Strategis

Indikasi Rogram Pembangunan

Prosedur Penyusunan Rencana Teknis Perencanaan Pembangunan

B. METODOLOGI
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

Metodologi merupakan langkah-langkah teknis penyelesaian


pekerjaan dalam bentuk tahapan pelaksanaan yang terdiri dari:
a. Pekerjaan persiapan dan pengumpulan data Cara mendapatkan data
untuk pembuatan Rencana dilakukan sebagai berikut :
- Pengumpulan data dari proyek beserta instansi lain yang terkait.
- Peninjauan lapangan dengan dengan mengikut sertakan beberapa
wakil dari proyek atau instansi yang dianggap urgent, wawancara
dengan masyarakat atau pejabat setempat.
b. Survey dan investigasi Lapangan Pada tahapan ini konsultan
melakukan peninjauan lapangan (ke lokasi ) dan melakukan survey
detail mengenai kondisi lapangan/ eksisting dan sekitarnya. Adapun
kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut;
• Melakukan Pengukuran situasi lokasi secara keseluruhan
• Melakukan pemerikasaan dan penelitian terhadap utilitasdan
fasilitas bangunan yang ada
• Melakukan soundir untuk mengetahui struktur lapisan tanah
dan kedalaman tanah keras
• Dan lain – lain yang berekanaan dengan keperluan proyek ini.
Hasil dari kegiatan survey dan investigasi ini untuk selanjunya
dituangkan ke dalam gambar site eksisting yang akan dijadikan
acuan dalam melakukan perencanaanselanjutnya .
c. Analisa dan Evaluasi Pada tahapan ini konsultan akan melakukan
analisa dan evaluasi terhadap hasil survey dan investigasi yang akan
dilakukan, untuk selanjunya dilakukan evaluasi dan analisa yang
dituangkan dalam konsep perancangan untuk didiskusikan lebih
lanjut sebelum melanjutkan kegambar yang lebih detail.
d. Perencanaan Teknis Setelah Lay Out yang ada Konsultan dapat
melanjutkan kegiatan dengan perecanaan yang lebih detail antara lain:
Pembuatan DED ( Detailed engineering & Design )
1) Dimensi Ruang Berdasarkan lay out yang ada konsultan dapat
melanjukan dengan perhitungan dimensi ruang dengan
memperlihatkan ada tidaknya efek konstruksi . Hitungan dimensi
bentuk konstruksi dikakukan sebagai berikut Melaksanakan asumsi-
asumsi teknis sehingga dapat menggunakan rumus-rumus yang sesuai.
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

Pengecekan keamanan desain terhdap segala aspek. Pengecekan ini


dapat menoptimalkan penampang design awal dengan syarat-syarat
teknis yang ada .
2) Perencanaan konstruksi Konstruksi ini direncanakan sesuai fungsi yang
dinginkan antara lain :
- Untuk menjaga agar fungsi fungsi dapat terlindungi
- Dengan tetap memungkinkan akses dan fasilitas bagi kegiatan-
kegiatan pemeliharaan konstruksi serta aktivitas social-ekonomi
utama/penting masyarakat termasuk pelalayanan masyarakat yang
sudah baku di kawasan tersebut setempat ataupun untuk tujuan-
tujuan wisata rekreasi tertentu yang menguntungkan pemerintah
setempat tanpa mengurangi /mengganggu kelestarian tempat tersebut.

Perhitungan Konstruksi meliputi :


a. Sistem pengamanan yang sesuai (baik untuk memenuhi fungsinya
maupun dalam kelayakan / kemudahan relative) pelaksanaan
konstruksinya.
b. Ukuran Bangunan yang diperlukan dicantumkan dalah produk atau
laporan keluaran. Berapa aspek yangperlu diperhitungkan dalam
merencanakan kontruksi, diantaranya adalah :

B Aspek Khusus (Modifikasi Desain)

Aspek khusus (modifikasi desain) bangunan yang perlu dikaji


adalah :
1. Aspek Ukuran/ Dimensi Bangunan bangunan.
2. Aspek Pemilihan bahan / material yang digunakan.
3. Aspek Kekuatan konstruksi.
4. Aspek Stabilitas.

Siklus dalam Pekerjaa Pengawasan


Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

Kegiatan pengawasan (supervisi) dapat digambarkan berupa


siklus dari suatu aktivitas ataupun sub aktivitas, seperti yang
digambarkan dalam gambar dibawah ini :

Gambar E - 2 Siklus dalam pekerjaan pengawasan yang berbasis pada


fungsi Manajemen Konstruksi

Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Konsultan Supervisi Bagan alir (flow


chart) pekerjaan Supervisi Konstruksi dapat dilihat seperti dibawah
ini :
PEMBAYARAN
SERTIFIKAT

BULANAN
Gambar 6.7
AGAN ALIR
PENGAWAS

Ya

URAN

SPEC.
EER
ak

OR
MA

OR
&

R
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

Gambar E -3 Bagan Alir Urutan Kerja Konsultan Perencana

3. Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan persiapan merupakan tahap awal dari pelaksanaan pekerjaan


yang akan dilakukan oleh Konsultan Supervisi. Pekerjaan ini lebih bersifat
intern Konsultan dan dimaksudkan untuk mempersiapkan segala sesuatu
yang sekiranya akan dapat mendukung kelancaran pekerjaan.

Pekerjaan persiapan ini diantaranya adalah :


Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

a. Persiapan Administrasi
Persiapan administrasi merupakan kegiatan paling awal dari
Konsultan setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPK) / Kontrak
dari Pemberi Kerja.
Persiapan administrasi tersebut mencakup :
 pembuatan dokumen kontrak,
 pengurusan surat ijin ke instansi terkait,
 pembuatan surat tugas kepada personil yang akan terlibat dalam
penanganan proyek,
 surat permohonan data dan sebagainya.

Persiapan administrasi tersebut diusahakan dapat diselesaikan


sesegera mungkin sehingga tidak menghambat pelaksanaan pekerjaan
berikutnya. Pekerjaan persiapan ini akan dilaksanakan oleh
seorang administrasi teknik yang telah cukup berpengalaman dalam
menangani pekerjaan yang sejenis, sehingga diharapkan dapat
dilaksanakan sesuai dengan waktu yang disediakan untuk itu.
Segala sesuatu yang terkait dengan masalah administrasi tersebut
akan selalu di bawah pengawasan Tim Leader yang bertanggung
jawab atas penyelesaian seluruh pekerjaan.

b. Sistem Pengorganisasian
Agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan
dapat mencapai target yang diinginkan, maka konsultan akan
menyusun struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan yang
mencerminkan :
 Tugas dan tanggung jawab
 Sistem koordinasi
 Keterlibatan, maupun
 Jalur komunikasi dan lain-lain

Dibawah pimpinan Tim Leader seluruh kegiatan diatur seefektif


mungkin sehingga tercipta tim work yang padu dan solid, serta
bertanggung jawab penuh terhadap semua hal yang menyangkut
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

pelaksanaan pekerjaan Supervisi Konstruksi ini.

c. Koordinasi Intern Tim Pelaksana


Diskusi intern antar seluruh tim pelaksana dilakukan dibawah
pimpinan Tim Leader. Diskusi intern akan membahas :
 Semua masalah yang ada
 Kemungkinan masalah yang timbul
 Merumuskan pemecahannya
 Tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan
 Prosedur pelaksanaan supervisi konstruksi serta menampung
usulan-usulan tim pelaksana sebagai bahan masukan dan evaluasi
pelaksanaan.

d. Penyusuna Rencana Kerja


Tingkat keberhasilan suatu proyek tidak hanya tergantung
atas kemampuan dari para Tenaga Ahli yang menangani, akan tetapi
faktor Pengawasan (kerja) akan memegang peranan kunci yang akan
menentukan kelancaran dan kesempurnaan hasil yang akan dicapai.
Dengan adanya rencana kerja diharapkan tidak ada kerancuan dan
tumpang tindih pelaksanaan kegiatan, sehingga dukungan dari masing-
masing personil akan memberikan hasil yang optimal.
Mengingat pentingnya rencana kerja ini, Site Engineer akan
memimpin langsung untuk membicarakan dan mendiskusikan masalah-
masalah yang berkaitan dengan :
o Jadwal pelaksanaan supervisi pekerjaan
 Jadwal penugasan masing-masing personil
 Uraian tugas dari masing-masing personil
 Hubungan kerja antar personil maupun dengan proyek
dan kontraktor.
o Peralatan yang akan dibutuhkan
o Dukungan pendanaan
 Dan sebagainya.

e. Penempatan Tenaga Ahli


Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

Konsultan akan berusaha semaksimal mungkin untuk


menugaskan tenaga ahli yang cukup berpengalaman sesuai dengan
bidang disiplin ilmu masing-masing untuk mengawasi, mengkoordinasi
dan menganalisa aktivitas pekerjaan agar diperoleh standar kualitas
yang cukup tinggi.

f. Dukungan Kantor Pusat


Kantor pusat konsultan di Jakarta sepenuhnya akan mendukung
pelaksanaan pekerjaan Pengawasan Pembangunan, Peningkatan,
Rehabilitasi dan Pemeliharaan Irigasi dengan menyiapkan :
 Tenaga ahli supervisi
 Finansial yang memadai
 Dukungan administrasi
 Sistem komunikasi, dan lain-lain.

g. Ketepatan Waktu Pelaksanaan


Evaluasi dan analisa semua aktivitas kegiatan pelaksanaan
konstruksi akan dilakukan konsultan supervisi secara kontinyu
sehingga ketepatan waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang telah
disediakan.
Mengingat pelaksanaan pekerjaan cukup padat yakni harus sudah dapat
diselesaikan dalam waktu 180 (seratus delapan puluh) hari, maka
diperlukan suatu menejemen pengelolaan yang cermat dengan
memperhatikan faktor-faktor yang dapat menghambat aktifitas
pelaksanaan pekerjaan.
Pengenalan terhadap item-item pekerjaan serta urut-urutan kerja
serta keterkaitan item satu dengan yang lain harus dipahami. Dari hasil
evaluasi dan analisa semua aktivitas kegiatan selanjutnya dituangkan
dalam jadwal pelaksanaan pekerjaan.

2. Pekerjaan Pendahuluan
Dalam Pekerjaan Pendahuluan kegiatan-kegiatan yang dilakukan
meliputi hal-hal sebagai berikut :
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

- Penyusunan Bagan Organisasi Pekerjaan Supervisi


- Pengumpulan data
- Peninjauan kondisi lapangan
- Evaluasi hasil Survai, Investigasi dan Desain (SID)
- Melakukan kajian ulang (review design) tahap awal

a. Penyusunan Bagan struktur Organisasi Pekerjaan Supervisi


Bagan struktur organisasi dimaksudkan agar semua pelaksanaan
pekerjaan dapat berjalan dengan baik karena telah terdifinisi masing-
masing tugas, wewenang dan tanggung jawab antara semua pihak yang
terkait, dalam hal ini pelaksanaan Supervisi Pembangunan
Pengawasan Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi dan
Pemeliharaan Irigasi.
Secara garis besar, pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan
konstruksi ini adalah:
1. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
2. Kuasa Pengguna Anggaran
3. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
4. Instansi terkait
5. Konsultan Supervisi.

Bagan Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan yang akan diusulkan


oleh Konsultan Supervisi dalam pelaksanaan pekerjaan ini sebagaimana
ditunjukkan dalam Sub Bab Organisasi dan Personil akan
mencerminkan :
 Hubungan kerja
 Tugas, wewenang dan tanggung jawab
 Mekanisme Kerja
 Jalur instruksi
 Jalur koordinasi
 Jalur komunikasi
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

b. Hubungan Kerja dan koordinasi dengan Proyek


Tim Supervisi yang terdiri dari Ketua Tim, dan Tim Lapangan
akan berada dan berkantor di dekat lokasi pekerjaan sebagai upaya
untuk dapat memonitor secara langsung dan terus menerus mengenai
perkembangan dan kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan oleh
kontraktor serta mengupayakan agar segala pekerjaan yang dihasilkan
sesuai dengan standard mutu dan persyaratan/spesifikasi teknis yang
ada. Tim supervisi akan membuat laporan kemajuan yang akan
disampaikan kepada Pemimpin Proyek yang mencakup aktivitas
konsultan sendiri maupun aktivitas Kontraktor sebagai pelaksana fisik.
Pekerjaan-pekerjaan ini juga mencakup hal-hal seperti :

 pembuatan rekayasa lapangan,


 Contract Change Order,
 Menganalisa klaim Kontraktor,
 memeriksa pengajuan Sertifikasi Pembayaran Bulanan
(Monthly Certificate) lengkap dengan back up datanya,
 serta penyiapan Professional Hand Over (PHO).

Disamping itu Konsultan Supervisi akan membantu Pemimpin


Proyek dalam menyelesaikan perbedaan pendapat yang mungkin timbul
dengan Kontraktor dan memberikan pendapat yang diminta
atau tidak berdasarkan pertimbangan dan analisa obyektif terhadap
semua tuntutan yang mungkin diajukan oleh pemanfaat. Koordinasi
kegiatan Tim Pengawasan Lapangan akan dilaksanakan oleh Tim
Supervisi yang dalam hal ini akan diwakili oleh Tim Leader bersama-
sama dengan Pejabat Pelaksanaan Teknis Kegiatan (PPTK).

c. Hubungan Kerja dan koordinasi dengan Kontraktor


Hubungan koordinasi dengan kontraktor dilakukan melalui
Pemimpin Proyek atau Direksi yang ditunjuk. Dalam hubungan ini
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

konsultan bertindak sebagai wakil dari Pengguna jasa atau biasa


disebut dengan „Engineer Representative”. Konsultan di dalam
melaksanakan tugasnya akan memberikan saran-saran kepada
Kontraktor mengenai masalah- masalah yang berkaitan dan timbul di
dalam pelaksanaan pekerjaan. Selain itu konsultan akan membantu
kontraktor dengan memberikan saran-saran mengenai metode
kerja, organisasi pelaksanaan, pemilihan dan penempatan
staf/tenaga, pemilihan dan penempatan peralatan kerja yang digunakan
dan membantu monitoring pelaksanaan kerja dll.
Terhadap masalah-masalah yang diperkirakan akan timbul di
dalam pelaksanaan pekerjaan, akan didiskusikan secara bersama-sama
antara konsultan, kontraktor, dan direksi lapangan termasuk di
dalamnya apabila diperlukan adanya revisi desain (review design)
ataupun design ulang. Konsultan akan memberikan saran, alternatif
pemecahan masalah serta rekomendasi di dalam upaya untuk
pengambilan keputusan, dimana keputusan ini nantinya harus disetujui
oleh Pengguna jasa (diwakili oleh Tim Teknis) sebelum dilaksanakan di
lapangan.
Periodik meeting, sedikitnya dilakukan sekali dalam seminggu.
Diadakan bersama-sama dengan Kontraktor dan bilamana perlu
dengan Pengguna jasa untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja minggu
sebelumnya, serta membuat program kerja minggu berikutnya.

d. Pengumpulan Data
Pendalaman terhadap Dokumen Kontrak dan Dokumen Lain yang
Terkait. Konsultan Supervisi akan melakukan pengumpulan data
dan dokumen yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan, dalam
hal ini yang utama adalah dokumen pelelangan dan dokumen kontrak.
Disamping itu Konsultan juga akan mengumpulkan pedoman-
pedoman dan standar pelaksanaan bangunan sipil dan perpipaan yang
akan mendukung kelancaran dan peningkatan kualitas pekerjaan.
Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah
memngumpulkan, memahami dan mempelajari:
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pekerjaan Pengawasan


Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Irigasi.
2. Laporan hasil Soil Investigation dilokasi Pekerjaan
Pengawasan Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi dan
Pemeliharaan Irigasi.
3. Gambar Kerja, Spesifikasi Teknik Pekerjaan Pengawasan
Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Irigasi.
4. Dokumen Perjanjian Pemborongan (Kontrak) pekerjaan fisik yang
menjadi lingkup tugasnya.
5. Dokumen-dokumen lain yang terkait.

b. Peninjauan Kondisi Lapangan


- Melakukan identifikasi lapangan jenis-jenis kegiatan yang
perlu dilakukan untuk masing-masing konstruksi disesuaikan
dengan hasil surve awal
- Melakukan inventarisasi masalah-masalah di bangunan
existing (jika ada) serta melakukan klarifikasi terhadap
kebutuhan konstruksi yang diperlukan.
- Melakukan kajian kembali terhadap data dan masukan teknis
dari hasil surve awal yang pernah dilakukan serta melakukan
klarifikasi dengan kondisi existing untuk dapat mengevaluasi
apakah diperlukan modifikasi desain atau tidak.
- Melakukan penajaman rencana kerja konsultan.

Selanjutnya Tim Supervisi akan membuat rangkuman evaluasi


dengan menampilkan sketsa desain serta estimasi
kuantitas bahan yang diperlukan untuk konstruksi termasuk
estimasi biayanya.

KLASIFIKASI JALAN

Klasifikasi menurut kelas jalan berkaitan dengan kemampuan


jalan untuk menerima beban lalu lintas yang dinyatakan dalam
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

muatan sumbu terberat (MST) dalam satuan ton, dan kemampuan


jalan tersebut dalam menyalurkan kendaraan dengan dimensi
maksimum tertentu.

Klasifikasi menurut kelas jalan, fungsi jalan dan dimensi


kendaraan maksimum (panjang dan lebar) kendaraan yang
diijinkan melalui jalan tersebut, secara umum dapat dilihat dalam
pasal 11, Peraturan Pemerintah RI No. 43/1993.

PENENTUAN JUMLAH LAJUR

Jumlah lajur ditentukan berdasarkan prakiraan volume lalu


lintas harian (VLR) yang dinyatakan dalam smp/hari dan
menyatakan volume lalu lintas untuk kedua arah. Dalam
menghitung VLR, karena pengaruh berbagai jenis kendaraan,
digunakan faktor ekivalen mobil penumpang (emp). Ketentuan
nilai emp, untuk ruas jalan yang arusnya tidak dipengaruhi oleh
persimpangan, sedangkan apabila ruas jalan tersebut, arus lalu
lintasnya dipengaruhi oleh persimpangan dan akses jalan, maka
titik kritis perencanaannya ada pada arus lalu lintas
persimpangan.

Kendaraan tak bermotor (sepeda, becak dan kendaraan ditarik


hewan) tidak diberikan nilai emp, karena sangat bervariasi
tergantung kepada kondisi lalu lintas pada saat itu. Dalam hal
jumlah kendaraan jenis ini dominan, maka perlu dilakukan
perencanaan khusus untuk menentukan fasilitasnya, misalnya
dengan jalur khusus.

Pada jalan arteri, jika proporsi kendaraan tidak bermotor lebih


besar dari 10 % dan atau perbedaan kecepatan rata-rata kendaraan
bermotor dengan kendaraan tidak bermotor lebih besar dari 30
km/h, maka harus dibuat jalur lambat.

Volume jam sibuk rencana (VJR) merupakan prakiraan volume lalu


lintas pada jam sibuk tahun rencana. Pada jalan 2-lajur-2-arah-tak
terbagi, VJR dinyatakan dalam smp/jam untuk dua arah.
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

Pada jalan berlajur banyak, misal jalan 4-lajur-2-arah terbagi, maka


VJR dihitung dalam smp/jam untuk arah tersibuk (Fsp).

VJR dihitung dengan rumus :

• Untuk jalan 2-lajur-2-arah :


k 1
VJR = VLR × ×
100 F

• Untuk jalan berlajur banyak, per arah :


k Fsp 1
VJR = VLR × × ×
100 100 F

VJR digunakan untuk menghitung jumlah lajur jalan dan fasilitas lalu
lintas lainnya yang diperlukan pada jalan arteri di kawasan
perkotaan.

KECEPATAN RENCANA ( VR )

Kecepatan yang dipilih untuk mengikat komponen perencanaan


geometri jalan dinyatakan dalam kilometer per jam (km/h).

VR untuk suatu ruas jalan dengan kelas dan fungsi yang sama,
dianggap sama sepanjang ruas jalan tersebut. VR untuk masing-
masing fungsi jalan ditetapkan sesuai Tabel C.5-8.

TABEL C.5-8

Kecepatan rencana ( VR ) sesuai klasifikasi jalan di kawasan


perkotaan.

Fungsi jalan Kecepatan rencana, V


R
(km/h)
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

1. Arteri Primer 50 – 100


2. Kolektor Primer 40 – 80
3. Arteri Sekunder 50 – 80
4. Kolektor Sekunder 30 – 50
5. Lokal Sekunder 30 – 50

KENDARAAN RENCANA

Dimensi kendaraan bermotor untuk keperluan perencanaan


geometri jalan, ditetapkan seperti pada Tabel C.5.9. dan seperti
diilustrasikan pada Gambar C.5-4, dengan memperhatikan
ketentuan pada Tabel C.5-10..

TABEL C.5-10

Dimensi kendaraan rencana (m)

Dimensi Dimens Ra Ra
Jenis Si kendaraan i di di
kendaraan mb tonjola us us
ol n pu to
T L P D Bl tar nj
g b j e k mi ola
g r g p g n. n
a mi
n n.
Mobil P 1 2 5 0, 1, 7,3 4,4
Penumpang SU , , , 9 5 12, 8,6
Truk As A- 3 1 8 1, 1, 8 6,5
Tunggal BU 4 2 9 1 7 12, 5,9
Bis S , , , 2, 2, 1
Gandengan WB 1 4 0 5 9 12, 5,2
Truk -12 3 2 1 0, 0, 2
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

Semitrailer , , 8 9 8
Kombinasi WB 4 5 , 13,
Sedang -15 4 2 0 0, 0, 7 7,3
Truk , , 1 9 6
Semitrailer 1 4 3 11,
Kombinasi SB , 0, 3, 9
7.5
Besar 4 2 9 8 7
Convension , , 12,
al School 1 5 1 2, 2, 8
Bus CB
6 0 3
City Transit 3 2 ,
Bus , , 8
2 4
1
3 2 0
, , ,
2 5 9

1
2
,
0
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

9,0

d). Kendaraan City Transit Bus (CB)

GAMBAR C.5-4
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

Kendaraan rencana

e). Kendaraan Bus Tempel / Gandengan (A-BUS)

f). Kendaraan Semitrailer Kombinasi Sedang (WB-12)

g). Kendaraan Semitrailer Kombinasi Besar (WB-15)

GAMBAR C.5-5

Kendaraan rencana (lanjutan).


Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

BAGIAN-BAGIAN JALAN

Damaja

Damaja (daerah manfaat jalan) dibatasi oleh (Gambar C.5-6.) :

a) Batas ambang pengaman konstruksi jalan di kedua sisi jalan

b) Tinggi minimum 5 m di atas permukaan perkerasan pada sumbu


jalan, dan

c) Kedalaman minimum 1,5 meter di bawah permukaan perkerasan


jalan

Damaja diperuntukkan bagi median, perkerasan jalan, separator,


bahu jalan, saluran tepi jalan, trotoar, lereng, ambang pengaman dan
tidak boleh dimanfaatkan untuk prasarana perkotaan lainnya.

+5m

- 1,5 m

GAMBAR C.5-6 :

Tipikal Damaja, Damija dan Dawasja

Dawasja

Dawasja (daerah pengawasan jalan) diukur dari tepi jalur luar


(perkerasan), seperti ditunjukkan pada Gambar 3.2, dengan batasan
sebagai berikut :

a) Jalan arteri minimum 20 meter

b) Jalan kolektor minimum 7 meter


Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

c) Jalan lokal minimum 4 meter

Untuk keselamatan pemakai jalan, Dawasja di daerah tikungan


ditentukan oleh jarak pandangan pengemudi yang ditetapkan sebagai
daerah bebas samping di tikungan.

Penempatan utilitas

Bangunan utilitas dapat ditempatkan di dalam Damaja dengan


ketentuan sebagai berikut [pasal 21 ayat (3) Peraturan Pemerintah RI
No.26/1985 tentang jalan] :

a) Untuk utilitas yang berada di atas muka tanah ditempatkan


paling tidak 0,60 m dari tepi paling luar bahu jalan atau perkerasan
jalan.

b) Untuk utilitas yang berada di bawah muka tanah harus


ditempatkan paling tidak 1,50 m dari tepi paling luar bahu jalan atau
perkerasan jalan.

POTONGAN MELINTANG

Komposisi potongan melintang

Potongan melintang jalan terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut :

a) Jalur lalu-lintas

b) Bahu jalan

c) Saluran samping

d) Median, termasuk jalur tepian

e) Trotoar / jalur pejalan kaki

f) Jalur sepeda

g) Separator / jalur hijau

h) Jalur lambat

i) Lereng / talud
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

GAMBAR C.5-7

Tipikal penampang melintang jalan perkotaan 2-lajur-2-arah tak


terbagi yang dilengkapi jalur pejalan kaki.

GAMBAR C.5-8

Tipikal potongan melintang jalan 2-lajur-2-arah tak terbagi, yang


dilengkapi jalur hijau, jalur sepeda, trotoar dan saluran samping
yang ditempatkan di bawah trotoar

GAMBAR C.5-9

Tipikal potongan melintang jalan yang dilengkapi median (termasuk


jalur tepian), pemisah jalur, jalur lambat dan trotoar.

Jalur lalu-lintas kendaraan

Jalur lalu lintas kendaraan adalah bagian jalan yang dipergunakan


untuk lalu lintas kendaraan yang secara fisik berupa perkerasan
jalan. Batas jalur lalu lintas dapat berupa:
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

a) Median jalan

b) Bahu jalan

c) Trotoar

d) Separator jalan

Tabel C.5-11. menyajikan tipe-tipe jalan yang disarankan. Tipe jalan


3-lajur-2-arah-tak terbagi dan 4-lajur-2-arah-tak terbagi, tidak
disarankan untuk digunakan.

TABEL C.5-11

Tipe-tipe jalan

Jalur di sisi jalan utama


Tipe Jalan Perlu Jalur
Perlu trotoar
lambat
2-lajur-2-arah-tak terbagi v v
4-lajur-2-arah terbagi vv vv
6-lajur-2-arah-terbagi vv vv
Lebih dari 1 lajur-1-arah vv vv
Catatan : v = Disarankan dilengkapi, tergantung kebutuhan

vv = Dilengkapi

Jalur lambat dapat digunakan untuk kendaraan tidak bermotor.


Tipikal beberapa tipe jalan dapat dilihat pada Gambar C.5-7, C.5-8
dan C.5-9.

Lebar lajur

a) Lebar jalur ditentukan oleh jumlah dan lebar lajur serta bahu
jalan. Tabel C.5-12 menetapkan ukuran lebar lajur dan bahu
jalan sesuai dengan kelas jalannya.
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

b) Lebar jalur minimum adalah 4,5 m, memungkinkan 2 kendaraan


dengan lebar maksimum 2,1 m saling berpapasan. Papasan 2
kendaraan lebar maksimum 2,5 m yang terjadi sewaktu-waktu
dapat memanfaatkan bahu jalan.

TABEL C.5-12

Lebar lajur jalan dan bahu jalan.

Lebar bahu sebelah luar (m)


Lebar lajur
Kela Tanpa
(m) Ada trotoar
s trotoar
jala Disa Mini Disa Mini Disa
Minim
n rank mu rank mu rank
um
an m an m an
I 3,60 3,50 2,50 2,00 1,00 0,50
II 3,60 3,00 2,50 2,00 0,50 0,25
III A 3,60 2,75 2,50 2,00 0,50 0,25
III B 3,60 2,75 2,50 2,00 0,50 0,25
)
III C 3,60 * 1,50 0,50 0,50 0,25
Keterangan : *) = jalan 1-jalur-2 arah, lebar 4,50 m

Pada jalan arteri, jalur kendaraan tidak bermotor disarankan dipisah


dengan jalur kendaraan bermotor. Bila banyak kendaraan lambat,
jalur boleh lebih lebar.

Lebar bahu jalan sebelah dalam pada median yang diturunkan atau
datar, minimum sebesar 0,50 m.

Lajur

a) Apabila lajur dibatasi oleh marka garis membujur terputus,


maka lebar lajur diukur dari sisi dalam garis tengah marka garis
tepi jalan sampai dengan garis tengah marka garis pembagi arah
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

pada jalan 2-lajur-2-arah atau sampai dengan garis tengah garis


pembagi lajur pada jalan berlajur lebih dari satu.

b) Apabila lajur dibatasi oleh marka garis membujur utuh, maka


lebar lajur diukur dari masing-masing tepi sebelah dalam marka
membujur garis utuh.

Kemiringan melintang jalan

Untuk kelancaran drainase permukaan, lajur lalu lintas pada bagian


alinyemen jalan yang lurus memerlukan kemiringan melintang
normal sebagai berikut (lihat Gambar C.5-10) :

a) Untuk perkerasan aspal dan perkerasan beton / semen,


kemiringan melintang 2 – 3 %.

b) Pada jalan berlajur lebih dari 2, kemiringan melintang ditambah


1 % ke arah yang sama.

c) Untuk jenis perkerasan yang lain, kemiringan melintang


disesuaikan dengan karakteristik permukaannya.

Bahu jalan

a) Kemiringan melintang bahu jalan yang normal 3 – 5 % (lihat


Gambar C.5-10.).

b) Lebar minimal bahu jalan untuk bahu luar dan bahu dalam dapat
dilihat dalam Tabel 3.7.

c) Kemiringan melintang bahu jalan harus lebih besar dari


kemiringan melintang lajur kendaraan.

d) Ketinggian permukaan bahu jalan harus menerus dengan


permukaan perkerasan jalan.
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

GAMBAR C.5-10

Tipikal kemiringan melintang bahu jalan.

Jalur lambat

Jalur lambat berfungsi untuk melayani kendaraan yang bergerak


lebih lambat dan searah dengan jalur utamanya. Jalur ini dapat
berfungsi sebagai jalur peralihan dari hirarki jalan yang ada ke
hirarki jalan yang lebih rendah atau sebaliknya.

Ketentuan untuk jalur lambat adalah sebagai berikut :

a) Untuk jalan arteri 2 arah terbagi dengan 4 lajur atau lebih,


dilengkapi dengan jalur lambat

b) Jalur lambat direncanakan mengikuti alinyemen jalur cepat


dengan lebar jalur dapat mengikuti ketentuan sebelumnya.

Separator jalan

Separator jalan dibuat untuk memisahkan jalur lambat dengan jalur


cepat. Separator terdiri atas bangunan fisik yang ditinggikan dengan
kereb dan jalur tepian. Lebar minimum separator adalah 1,00 m.
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

• Median jalan

1) Fungsi median jalan adalah untuk :

a) Memisahkan dua aliran lalu lintas yang berlawanan arah.

b) Mencegah kendaraan belok kanan.

c) Lapak tunggu penyeberang jalan.

d) Penempatan fasilitas untuk mengurangi silau dari sinar lampu


kendaraan dari arah yang berlawanan.

e) Penempatan fasilitas pendukung jalan.

f) Cadangan lajur (jika cukup luas).

g) Tempat prasarana kerja sementara.

h) Dimanfaatkan untuk jalur hijau.

2) Jalan dua arah dengan empat lajur atau lebih harus dilengkapi
median.

3) Jika lebar ruang yang tersedia untuk median < 2,5 m, median
harus ditinggikan atau dilengkapi dengan pembatas fisik agar
tidak dilanggar oleh kendaraan (Gambar C.5-11 dan C.5-12.).

4) Lebar minimum median, terdiri atas jalur tepian dan bangunan


pemisah jalur, ditetapkan sesuai Tabel C.5-13. Dalam hal
penggunaan median untuk pemasangan fasilitas jalan, agar
dipertimbangkan keperluan ruang bebas kendaraan untuk setiap
arah.

TABEL C.5-13

Lebar median jalan dan lebar jalur tepian.

Lebar median jalan (m) Lebar jalur


Kelas
) tepian
jalan Minimum Minimum khusus * minimum
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

(m)
I, II 2,50 1,00 0,25
1,00
III A, III
1,50 0,40 (median 0,25
B, III C
datar)
)
Catatan : * Digunakan pada jembatan bentang ≥ 50 m,
terowongan, atau lokasi Damaja terbatas.

GAMBAR C.5-11

Tipikal median jalan yang diturunkan.

GAMBAR C.5-12

Tipikal median jalan yang ditinggikan.

• Jalur hijau

Jalur hijau pada median dibuat dengan mempertimbangkan


pengurangan silau cahaya lampu kendaraan dari arah yang
berlawanan. Selain itu, jalur hijau juga berfungsi untuk pelestarian
nilai estetis lingkungan dan usaha mereduksi polusi udara. Tanaman
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

pada jalur hijau dapat juga berfungsi sebagai penghalang pejalan


kaki.

Pemilihan jenis tanaman dan cara penanamannya pada jalur hijau,


agar mengacu kepada Standar Penataan Tanaman Untuk Jalan (Pd.
035/T/BM/1999 ).

• Fasilitas parkir

Jalur lalu lintas tidak direncanakan sebagai fasilitas parkir. Dalam


keadaan mendesak fasilitas parkir sejajar jalur lalu lintas di badan
jalan dapat disediakan, jika :

a) Kebutuhan akan parkir tinggi


b) Fasilitas parkir di luar badan jalan tidak tersedia

Untuk memenuhi hal-hal tersebut di atas, perencanaan parkir sejajar


jalur lalu lintas harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

a) Hanya pada jalan kolektor sekunder dan lokal sekunder

b) Lebar lajur parkir minimum 3,0 m

c) Kapasitas jalan yang memadai

d) Mempertimbangkan keselamatan lalu lintas

• Jalur pejalan kaki

1). Fasilitas pejalan kaki disediakan untuk pergerakan pejalan kaki.


Semua jalan perkotaan harus dilengkapi jalur pejalan kaki di satu sisi
atau di kedua sisi.

Jalur pejalan kaki harus mempertimbangkan penyandang cacat, dan


dapat berupa :
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

a) Jalur pejalan kaki yang tidak ditinggikan, tetapi diperkeras


permukaannya

b) Trotoar

c) Penyeberangan sebidang

d) Penyeberangan tidak sebidang (jembatan penyeberangan atau


terowongan penyeberangan)

e) Penyandang cacat

2). Jalur pejalan kaki yang tidak ditinggikan, harus ditempatkan di


sebelah luar saluran samping. Lebar minimum jalur pejalan kaki yang
tidak ditinggikan adalah 1,5 m.

3). Khusus untuk jalan arteri dan kolektor di perkotaan sangat


dianjurkan berupa trotoar.

4). Lebar trotoar harus disesuaikan dengan jumlah pejalan kaki


yang menggunakannya. Penentuan lebar trotoar yang diperlukan,
agar mengacu kepada Spesifikasi Trotoar (SNI No. 03-2447-1991).
Lebar minimum trotoar ditentukan sesuai Tabel C.5-14.

Tabel C.5-14

Lebar trotoar minimum (m).

Fungsi jalan Minimum Minimum


)
khusus *
Arteri primer
Kolektor primer 1,50 1,50
Arteri sekunder
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

Kolektor Sekunder 1,50 1,00


Lokal sekunder

)
Catatan : * Digunakan pada jembatan dengan bentang
≥ 50 m atau di dalam terowongan dengan volume lalu
lintas pejalan kaki 300 – 500 orang per 12 jam

JARAK PANDANG

Jarak pandang henti (Ss)

Jarak pandang (Ss) terdiri dari dua elemen jarak, yaitu :

a). Jarak awal reaksi (Sr) adalah jarak pergerakan kendaraan


sejak pengemudi melihat suatu halangan yang
menyebabkan ia harus berhenti sampai saat pengemudi
menginjak rem, dan

b). Jarak awal pengereman (Sb) adalah jarak pergerakan


kendaraan sejak pengemudi menginjak rem sampai dengan
kendaraan tersebut berhenti.

Ss dalam satuan meter, dapat dihitung dengan rumus ( AASHTO,


2001 ) :

VR 2
S S = 0,278 × VR × T + 0,039
a

dengan pengertian :

VR = Kecepatan rencana (km/h)

T = Waktu reaksi, ditetapkan 2,5 detik

A = Tingkat perlambatan (meter/detik2), ditetapkan 3,4


meter/detik2
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

Tabel C.5-15 berisi Ss minimum yang dihitung berdasarkan


rumus di atas dengan pembulatan-pembulatan untuk berbagai
VR. Setiap bagian jalan harus memenuhi Ss.

TABEL C.5-15

Jarak pandang henti (Ss).

VR (km/h) 100 90 80 70 60 50 40 30
Ss minimum 185 160 130 105 85 65 50 35
(m)

Daerah bebas samping di tikungan

Daerah bebas samping dimaksudkan untuk memberikan


kemudahan pandangan di tikungan dengan membebaskan
obyek-obyek penghalang sejauh M (m), diukur dari garis tengah
lajur dalam sampai obyek penghalang pandangan, sehingga
persyaratan Ss dipenuhi (Gambar C.5-16).

Daerah bebas samping di tikungan dihitung berdasarkan rumus


sebagai berikut (AASHTO, 2001) :

  28,65S s 
M = R 1 − cos  
  R 

dengan pengertian :

R = Jari-jari tikungan (m)

Ss = Jarak pandang henti (m)

M = Jarak yang diukur dari garis tengah lajur dalam


sampai obyek penghalang pandangan (m)
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

GAMBAR C.5-16

Diagram ilustrasi komponen untuk menentukan jarak


pandang horizontal (daerah bebas samping).

Gambar C.5-17. menyajikan nilai M yang dihitung menggunakan


rumus di atas. Grafik tersebut dapat dipakai untuk menetapkan M.

Pada kenyataannya, nilai M yang ditunjukkan oleh garis putus-


putus dalam grafik pada Gambar C.5-17 tersebut tidak
digunakan.

ALINYEMEN HORISONTAL

Bentuk tikungan

Tikungan terdiri atas 3 bentuk umum, yaitu :


Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

1). Full circle (FC) yaitu tikungan yang berbentuk busur


lingkaran secara penuh. Tikungan ini memiliki satu titik
pusat lingkaran dengan jari-jari yang seragam.

2). Spiral-circle-spiral (SCS) yaitu tikungan yang terdiri atas 1


lengkung circle dan 2 lengkung spiral.

3). Spiral-spiral (SS) yaitu tikungan yang terdiri atas dua


lengkung spiral.

Penjelasan dan bentuk-bentuk tikungan dapat dilihat pada


Gambar 3.14 s.d. 3.16.

Panjang tikungan

Panjang tikungan (Lt) terdiri atas panjang busur lingkaran (Lc)


dan panjang 2 lengkung spiral (Ls) yang diukur sepanjang
sumbu jalan. Untuk menjamin kelancaran dan kemudahan
mengemudikan kendaraan pada saat menikung pada jalan arteri
perkotaan, maka panjang suatu tikungan sebaiknya tidak kurang
dari 6 detik perjalanan. Panjang ini dapat diperhitungkan
berdasarkan VR atau ditetapkan sesuai Tabel C.5-16

• Pada tikungan full circle : nilai Ls = 0, sehingga Lt


= Lc.
• Pada tikungan spiral-spiral : nilai Lc = 0, sehingga Lt
= 2Ls.

TABEL C.5-16

Panjang bagian lengkung


minimum.

V Panjang tikungan
R
(km/h) minimum (m)
100 170
90 155
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

80 135
70 120
60 105
50 85
40 70
30 55

GAMBAR C.5-17

Batasan perancangan
pengendalian disain untuk
jarak pandang henti pada
tikungan.

GAMBAR C.5-17

Tikungan Full Circle


(FC)
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

GAMBAR C.5-18

Tikungan Spiral –
Spiral (SS)

Superelevasi

1. Superelevasi harus dibuat pada semua tikungan kecuali


tikungan yang memiliki radius yang lebih besar dari Rmin
tanpa superelevasi. Besarnya superelevasi harus
direncanakan sesuai dengan VR.

2. Superelevasi berlaku pada jalur lalu lintas dan bahu jalan.

3. Nilai superelevasi maksimum ditetapkan 6 %. Tabel 3.13,


menunjukkan hubungan parameter perencanaan lengkung
horisontal dengan kecepatan rencana.

4. Harus diperhatikan masalah drainasi pada pencapaian


kemiringan. Pada jalan perkotaan untuk kecepatan rendah
bila keadaan tidak memungkinkan, misalnya (akses lahan,
persimpangan, tanggung jawab, perbedaan elevasi).
Superelevasi ditikungan boleh ditiadakan sehingga
kemiringan melintang tetap normal.

5. Jika kondisi tidak memungkinkan, superelevasi dapat


ditiadakan.

Jari-jari tikungan
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

a. Jari-jari tikungan minimum (Rmin) ditetapkan sebagai berikut


:

VR 2
R min =
127(e max + fmax )

dengan pengertian :

Rmin = adalah jari-jari tikungan minimum (m)

VR = adalah kecepatan rencana (km/h)

emax = adalah superelevasi maksimum (%)

fmax = adalah koefisien gesek untuk perkerasan


aspal, f = 0,012 – 0,017

b. Tabel 3.12 dapat dipakai untuk menetapkan Rmin dengan


ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

• Untuk memenuhi kenyamanan, sebaiknya tidak digunakan


Rmin. Pemilihan Rmin atau tikungan dengan emax untuk suatu
tikungan kurang memberikan kenyamanan. Di samping itu,
kecepatan kendaraan menikung bervariasi. Dengan
demikian, penggunaan Rmin hanya untuk kondisi terrain
yang sulit dan keterbatasan dana, sehingga disarankan
digunakan R yang lebih besar dari pada Rmin.

• Pada tikungan dengan R yang panjang dapat digunakan


Rmin untuk tikungan tanpa superelevasi.

TABEL C.5-17

Jari-jari tikungan minimum, Rmin (m) ( emax = 6 % )

V
R
(km/h 100 90 80 70 60 50 40 30
)
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

f 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1


max
2 3 4 4 5 6 7 7
R
min 435 335 250 195 135 90 55 30
(m)

Lengkung peralihan

Lengkung peralihan berfungsi untuk memberikan kesempatan


kepada pengemudi untuk mengantisipasi perubahan alinyemen
jalan dari bentuk lurus ( R tak hingga ) sampai bagian lengkung
jalan berjari-jari tetap R. Dengan demikian, gaya sentrifugal
yang bekerja pada kendaraan saat melintasi tikungan berubah
secara berangsur-angsur, baik ketika kendaraan mendekati
tikungan maupun meninggalkan tikungan. Ketentuan lengkung
peralihan adalah sebagai berikut :

a) Bentuk lengkung peralihan yang digunakan adalah bentuk


Spiral (Clothoide).

b) Panjang lengkung peralihan (LS) ditetapkan atas


pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

1). Waktu perjalanan melintasi lengkung peralihan perlu


dibatasi untuk menghindarkan kesan perubahan
alinyemen yang mendadak, ditetapkan minimum 2
detik ( pada kecepatan VR ). Kriteria ini dapat dihitung

2). Tingkat perubahan kelandaian melintang jalan (∆) dari


bentuk kelandaian normal ke kelandaian superelevasi
penuh tidak boleh melampaui maksimum yang
ditetapkan

3). Ls ditentukan yang memenuhi kedua kriteria tersebut


di atas, sehingga dipilih nilai Ls yang terpanjang.
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

4). Tikungan yang memiliki R lebih besar atau sama


dengan yang ditunjukkan pada Tabel .... tidak
memerlukan lengkung peralihan.
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

TABEL C.5-20

Hubungan parameter perencanaan lengkung horisontal dengan kecepatan rencana.


V R = 3 0 km /h V R = 4 0 km /h V R = 5 0 km /h V R = 6 0 km /h V R = 7 0 km /h V R = 8 0 km /h V R = 9 0 km /h V R = 1 0 0 km /h
R e L r (m ) e L r (m ) e L r (m ) e L r (m ) e L r (m ) e L r (m ) e L r (m ) e L r (m )
(m ) (% ) 2 L jr 4 L jr (% ) 2 L jr 4 L jr (% ) 2 L jr 4 L jr (% ) 2 L jr 4 L jr (% ) 2 L jr 4 L jr (% ) 2 L jr 4 L jr (% ) 2 L jr 4 L jr (% ) 2 L jr 4 L jr

7 ,0 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0
5 ,0 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0
3 ,0 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0 RC 16 25
2 ,5 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0 RC 15 23 RC 16 25
2 ,0 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0 RC 14 22 2 .1 18 24 2 .5 20 31
1 ,5 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0 RC 13 20 2 .2 16 24 2 .7 21 31 3 .1 25 38
1 ,4 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0 RC 13 20 2 .4 17 26 2 .8 21 32 3 .3 27 41
1 ,3 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0 RC 12 18 2 .1 14 21 2 .6 18 27 3 23 34 3 .5 29 43
1 ,2 0 0 NC 0 0 NC 0 0 NC 0 0 RC 12 18 2 .2 14 22 2 .7 19 29 3 .2 25 37 3 .7 30 45
1 ,0 0 0 NC 0 0 NC 0 0 RC 11 17 2 .1 13 19 2 .6 17 26 3 .1 22 33 3 .6 28 41 4 .2 34 52
900 NC 0 0 NC 0 0 RC 11 17 2 .3 14 21 2 .8 18 27 3 .4 24 37 3 .9 30 45 4 .5 37 55
800 NC 0 0 NC 0 0 RC 11 17 2 .5 15 23 3 .1 20 30 3 .5 26 39 4 .2 32 48 4 .9 40 60
700 NC 0 0 RC 10 15 2 .1 12 17 2 .8 17 25 3 .4 22 33 4 29 43 4 .6 35 53 5 .2 43 64
600 NC 0 0 RC 10 15 2 .4 13 20 3 .1 19 28 3 .8 25 37 4 .3 31 46 5 38 57 5 .6 46 69
500 NC 0 0 2 .1 11 16 2 .8 15 23 3 .5 21 32 4 .2 27 41 4 .8 35 52 5 .4 41 62 5 .9 48 72
400 RC 10 14 2 .5 13 19 3 .3 18 27 4 24 36 4 .7 31 46 5 .3 38 57 5 .9 45 66 R m in = 4 3 5
300 RC 10 14 3 .1 16 24 3 .9 22 32 4 .6 28 41 5 .4 35 53 5 .9 42 64 R m in = 3 3 5
250 2 .3 11 17 3 .5 18 27 4 .2 23 35 5 30 45 5 .8 38 57 6 43 65
200 2 .6 13 20 3 .9 20 30 4 .7 26 39 5 .5 33 50 6 39 59 R m in = 1 9 5
175 3 14 22 4 .1 21 32 5 28 42 5 .8 35 52 R m in = 1 9 5
150 3 .3 16 24 4 .4 23 34 5 .3 29 44 6 36 54
140 3 .5 17 25 4 .5 23 35 5 .4 30 45 6 36 54
130 3 .6 17 26 4 .6 24 35 5 .6 31 47 R m in = 1 3 5
120 3 .8 18 27 4 .8 25 37 5 .7 32 47
110 3 .9 19 28 5 26 39 5 .8 32 48
100 4 .1 20 30 5 .2 27 40 6 33 50 em ax = S u p e re le va si m a ksim u m 6 %
90 4 .2 20 30 5 .4 28 42 6 33 50 R = Ja ri-ja ri le n g ku n g
80 4 .5 22 32 5 .6 29 43 R m in = 9 0 VR = A su m si ke ce p a ta n re n ca n a
70 4 .7 23 34 5 .8 30 45 e = T in g ka t su p e re le va si
60 5 24 36 6 31 46 Lr = P a n ja n g m in im u m p e n ca p a ia n su p e re le va si ru n o ff
50 5 .4 26 39 R m in = 5 5 ( tid a k te rm a su k p a n ja n g p e n ca p a ia n su p e re le va si ru n o u t )
40 5 .8 28 42 NC = L e re n g n o rm a l
30 6 29 43 RC = L e re n g lu a r d ip u ta r se h in g g a p e rke ra sa n m e n d a p a t
20 R m in = 3 0 ke m irin g a n m e lin ta n g se b e sa r le re n g n o rm a l.
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

Diagram pencapaian superelevasi dapat dilihat pada


Gambar .....

TABEL C.5-21

Jari-jari tikungan yang tidak memerlukan lengkung peralihan.

V (km/h) 100 90 80 70 60 50 40 30
R
R (m)
min
tanpa lengkung 500 300 250 200 150 120 800 500
peralihan 0 0 0 0 0 0

5). Jika lengkung peralihan digunakan, maka posisi


lintasan tikungan bergeser dari bagian jalan yang lurus
ke arah sebelah dalam (lihat Gambar 3.15) sebesar p.

Apabila nilai p kurang dari 0,20 m, maka lengkung


peralihan tidak diperlukan, sehingga tipe tikungan menjadi
FC.
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

GAMBAR C.5-19.

Diagram yang memperlihatkan metoda pencapaian superelevasi untuk


tikungan kekanan.

2.1 3. Diagram superelevasi

a) Superelevasi dicapai secara bertahap dari kemiringan


melintang normal pada bagian jalan yang lurus sampai ke
superelevasi penuh pada bagian lengkung.

b) Pada tikungan tipe SCS, pencapaian superelevasi dilakukan


secara linear, diawali dari bentuk normal pada titik TS,
kemudian meningkat secara berangsur-angsur sampai
mencapai superelevasi penuh pada titik SC (lihat Gambar
3.18).
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

c) Pada tikungan tipe FC, bila diperlukan pencapaian


superelevasi dilakukan secara linear (lihat Gambar 3.19),
diawali dari bagian lurus sepanjang 2/3 LS dan dilanjutkan
pada bagian lingkaran penuh sepanjang 1/3 bagian panjang
LS.

Bagian Bagian

GAMBAR C.5-20.

Pencapaian superelevasi pada tikungan tipe SCS.

GAMBAR C.5-21

Pencapaian superelevasi pada tikungan tipe FC.


Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

Keterangan :

PI = Titik perpotongan sumbu jalan

TS = Titik tangen spiral

Sle = Titik permulaan pencapaian superelevasi

SC = Titik peralihan spiral ke lengkungan lingkaran

Ls = Panjang spiral, TS ke SC (m)

N = Superelevasi manual (%)

e = Superelevasi

GAMBAR C.5-22

Metoda pencapaian superelevasi pada tikungan tipe SCS dengan bentuk tiga
dimensi.
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

Pelebaran jalur lalu lintas di tikungan

Pelebaran pada tikungan dimaksudkan untuk mempertahankan


kondisi pelayanan operasional lalu lintas di bagian tikungan,
sehingga sama dengan pelayanan operasional di bagian jalan yang
lurus.

Pelebaran (lihat Tabel 3.17 dan 3.18), yang nilainya lebih kecil dari
0,60 m dapat diabaikan. Untuk jalan 2-jalur-6-lajur-terbagi, nilai Wc
harus dikali 1,5. Untuk jalan 2-jalur-8-lajur terbagi, nilai Wc harus
dikali 2.

W = WC - Wn

dengan pengertian :

W = Pelebaran jalan pada tikungan (m)

WC = Lebar jalan pada tikungan (m)

Wn = Lebar jalan pada jalan lurus (m)

. Tikungan majemuk

1). Ada dua macam tikungan majemuk :

a). Tikungan majemuk searah, yaitu dua atau lebih tikungan


dengan arah belokan yang sama tetapi dengan jari-jari yang
berbeda.

b). Tikungan majemuk balik-arah, yaitu dua atau lebih


tikungan dengan arah belokan yang berbeda.
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

2). Penggunaan tikungan majemuk (Gambar 3.21 – 3.24),


dipertimbangkan berdasarkan perbandingan R1 dan R2, dimana
diasumsikan bahwa R1 adalah jari-jari tikungan yang lebih besar.
Ketentuan untuk tikungan majemuk adalah sebagai berikut :

a). Setiap tikungan majemuk harus disisipi bagian lurus yang


memiliki kemiringan normal dengan ketentuan sebagai
berikut :

• Pada tikungan majemuk searah, panjang bagian lurus


paling tidak 20 m (lihat Gambar 3.22).
• Pada tikungan majemuk balik-arah panjang bagian lurus
paling tidak 30 m (lihat Gambar 3.24).
R2 2
b). Jika > , maka tikungan majemuk searah harus
R1 3

dihindarkan (Gambar 3.21), dan

R2 2
Jika < , maka tikungan majemuk balik arah harus
R1 3

disisipi bagian lurus atau bagian spiral /


clothoide (lihat Gambar 3.24).
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

TABEL C.5-22

Nilai perhitungan & perencanaan untuk pelebaran jalan pada jari-jari jalan

( 2 jalur 2 lajur, 1 lajur atau 2 lajur ) untuk kendaraan rencana truk as tunggal (SU).
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

TABEL C.5-23

Nilai perhitungan & perencanaan untuk pelebaran jalan pada jari-jari jalan

( 2 jalur 2 lajur, 1 lajur atau 2 lajur ) untuk kendaraan rencana truk semi trailer kombinasi sedang (WB-12).
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

GAMBAR C.5-23

Tikungan majemuk searah yang harus


dihindarkan.

GAMBAR C.5-24

Tikungan majemuk searah dengan


sisipan bagian lurus minimum
sepanjang 20 m.

GAMBAR C.5-25

Tikungan majemuk balik arah yang


harus dihindarkan.

GAMBAR C.5-26

Tikungan majemuk balik arah dengan


sisipan bagian lurus minimum
sepanjang 30 meter.

Bab.E - 57
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

ALINYEMEN VERTIKAL

Umum

a). Alinyemen vertikal terdiri atas bagian lurus dan bagian


lengkung

b). Ditinjau dari titik awal perencanaan, bagian lurus dapat


berupa landai positif (tanjakan), atau landai negatif
(turunan), atau landai nol (datar). Bagian lengkung vertikal
dapat berupa lengkung cekung atau lengkung cembung

c). Kemungkinan pelaksanaan pembangunan secara bertahap


harus dipertimbangkan, misalnya peningkatan perkerasan,
penambahan lajur, dan dapat dilaksanakan dengan biaya
yang efisien. Sekalipun demikian, perubahan alinyemen
vertikal dimasa yang akan datang sebaiknya dihindarkan.

. Kelandaian maksimum

Pembatasan kelandaian (maksimum) dimaksudkan untuk


memungkinkan kendaraan bergerak terus tanpa harus
kehilangan kecepatan yang berarti.

Kelandaian maksimum yang sesuai dengan VR, ditetapkan sesuai


Tabel 3.19.

Bab.E - 58
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

TABEL C.5-24

Kelandaian maksimum yang diijinkan untuk jalan arteri


perkotaan.

V (km/h) 100 90 80 70 60 50
R

Kelandaian 5 5 6 6 7 8
maksimum (%)

Untuk keperluan penyandang cacat kelandaian maksimum


ditetapkan 5 %.

Panjang lengkung vertikal

Lengkung vertikal harus disediakan pada setiap lokasi yang


mengalami perubahan kelandaian, dengan tujuan :

a). Mengurangi goncangan akibat perubahan kelandaian, dan

b). Menyediakan jarak pandang henti.

GAMBAR C.5-27

Parameter yang dipertimbangkan dalam menentukan


panjang lengkung vertikal cembung untuk menetapkan
jarak pandang henti / menyiap.

Bab.E - 59
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

Lengkung vertikal dalam standar ini ditetapkan berbentuk


parabola sederhana. Panjang lengkung vertikal cembung,
berdasarkan jarak pandangan henti dapat ditentukan dengan
rumus berikut :

a). Jika jarak pandang lebih kecil dari panjang lengkung


vertikal (S < L)

A.S 2
L=
658

b). Jika jarak pandang lebih besar dari panjang lengkung


vertikal (S > L)

658
L = 2.S −
A

Panjang minimum lengkung vertikal cembung berdasarkan jarak


pandangan henti, untuk setiap kecepatan rencana (VR) dapat
menggunakan Tabel 3.20.

TABEL C.5-25

Kontrol perencanaan untuk lengkung vertikal cembung berdasarkan


jarak pandang henti.

Kecepatan Rencana ( Jarak Pandang Henti Nilai Lengkung


km/h ) (m) Vertikal ( K )
20 20 1
30 35 2
40 50 4
50 65 7
60 85 11
70 105 17
80 130 26
90 160 39
100 185 52
Keterangan : Nilai K adalah perbandingan antara panjang lengkung
vertikal cembung (L) dan perbedaan aljabar kelandaian (A), K = L/A

Bab.E - 60
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

Panjang lengkung vertikal cekung berdasarkan jarak pandangan


henti dapat ditentukan dengan rumus berikut (AASHTO, 2001) :

a). Jika jarak pandang lebih kecil dari panjang lengkung


vertikal (S < L)

A.S 2
L=
120 + 3,5S

b). Jika jarak pandang lebih besar dari panjang lengkung


vertikal (S > L)

120 + 3,5S
L = 2.S −
A

dengan pengertian :

L = Panjang lengkung cekung (m)

A = Perbedaan aljabar landai (%)

S = Jarak pandang henti (m)

Panjang minimum lengkung vertikal cekung berdasarkan jarak


pandangan henti, untuk setiap kecepatan rencana (VR) dapat
menggunakan Tabel 3.21.

Bab.E - 61
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

TABEL C.5-26

Kontrol perencanaan untuk lengkung vertikal cekung berdasarkan


jarak pandang henti

Kecepatan Rencana ( Jarak Pandang Henti ( Nilai Lengkung


km/h ) m) Vertikal ( K )
20 20 3
30 35 6
40 50 9
50 65 13
60 85 18
70 105 23
80 130 30
90 160 38
100 185 45
Keterangan : Nilai K adalah perbandingan antara panjang lengkung
vertikal cekung (L) dan perbedaan aljabar kelandaian (A), K = L/A

Panjang lengkung vertikal cekung berdasarkan jarak pandangan


lintasan di bawah dapat ditentukan dengan rumus berikut
(AASHTO, 2001) :

a). Jika jarak pandang lebih kecil dari panjang lengkung


vertikal (S < L)

A.S 2
L=
800(C − 1,5 )

b). Jika jarak pandang lebih besar dari panjang lengkung


vertikal (S > L)

800(C − 1,5)
L = 2.S −
A

dengan pengertian :

L = Panjang lengkung vertikal cekung (m)

A = Perbedaan aljabar landai (%)

S = Jarak pandang (m)

Bab.E - 62
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

C = Kebebasan vertikal (m)

GAMBAR C.5-28

Jarak pandang pada lintasan di bawah.

Koordinasi alinyemen

Alinyemen vertikal, alinyemen horisontal dan potongan


melintang jalan arteri perkotaan harus dikoordinasikan
sedemikian sehingga menghasilkan suatu bentuk jalan yang
baik dalam arti memudahkan pengemudi mengemudikan
kendaraannya dengan aman dan nyaman. Bentuk kesatuan
ketiga elemen jalan tersebut diharapkan dapat memberikan
kesan atau petunjuk kepada pengemudi akan bentuk jalan yang
akan dilalui di depannya, sehingga pengemudi dapat melakukan
antisipasi lebih awal.

Koordinasi alinyemen vertikal dan alinyemen horisontal harus


memenuhi ketentuan sebagai berikut :

Bab.E - 63
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

1. Lengkung horisontal sebaiknya berhimpit dengan lengkung


vertikal, dan secara ideal alinyemen horisontal lebih
panjang sedikit melingkupi alinyemen vertikal.

2. Tikungan yang tajam pada bagian bawah lengkung vertikal


cekung atau pada bagian atas lengkung vertikal cembung
harus dihindarkan.

3. Lengkung vertikal cekung pada landai jalan yang lurus dan


panjang, harus dihindarkan.

4. Dua atau lebih lengkung vertikal dalam satu lengkung


horisontal harus dihindarkan.

5. Tikungan yang tajam diantara dua bagian jalan yang lurus


dan panjang harus dihindarkan.

REFERENSI LAIN TENTANG ALINYEMEN VERTIKAL

Geometri ini diambil dari Laporan Geometri Jalan Arteri Primer


Balikpapan – Samarinda tahun 2004.

• Landai maximum

Kelandaian maksimum dimaksudkan untuk memungkinkan


kendaraan bergerak terus tanpa kehilangan kecepatan yang
berarti. Kelandaian maksimum didasarkan pada kecepatan truk
yang bermuatan penuh yang mampu bergerak dengan
penurunan kecepatan tidak lebih dari separuh kecepatan semula
tanpa harus menggunakan gigi rendah.

Panjang kritis yaitu panjang landai maksimum yang harus


disediakan agar kendaraan dapat mempertahankan
kecepatannya sedemikian sehingga penurunan kecepatan tidak
lebih dari separuh VR. Lama perjalanan tersebut ditetapkan
tidak lebih dari satu menit

Bab.E - 64
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

• Lajur pendakian

Lajur pendakian dimaksudkan untuk menampung truk-truk


yang bermuatan berat atau kendaraan lain yang berjalan lebih
lambat dari kendaraan-kendaraan lain pada umumnya, agar
kendaraan-kendaraan lain dapat mendahului kendaraan lambat
tersebut tanpa harus berpindah lajur atau menggunakan jalur
arah berlawanan. Lajur pendakian harus disediakan pada ruas
jalan yang mempunyai kelandaian yang besar, menerus dan
volume lalulintasnya relatif padat.

Penempatan lajur pendakian harus dilakukan dengan ketentuan


sebagai berikut :

Disediakan pada jalan arteri atau kolektor

Apabila panjang kritis terlampaui, jalan memiliki VLHR > 15.000


smp/hari, dan prosentase truk > 15 %.
Akhir Tanjakan
Awal Tanjakan

Awal Lajur
Pendakian

Tanjakan

Potongan Memanjang
45 m

30 m 45 m > 200 m 50 m

Lajur Pendakian

Tampak Atas

GAMBAR C.5-29

Lajur pendakian tipikal

Bab.E - 65
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

Jarak antar 2 Lajur Pendakian


minimal 1,5 km
kan 2
Tanja
n1
jaka
Tan
Potongan Memanjang

Akhir Pendakian Serong Minimum 1,5 km Serong


45 m

Lajur Pendakian 1 Awal Pendakian Lajur Pendakian 2

Potongan Memanjang

GAMBAR C.5-30

Jarak antara dua lajur pendakian

Bab.E - 66
2. JADWAL WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

JADWAL WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

BULAN KE I
No. KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Ket

1 Konsep perencanaan

2 Pengumpulan data /survey lapangan

3 Membuat gambar design

4 Perencanaan Teknis

5 Laporan Hitungan Struktur Jalan

6 Product Design /RAB

7 Laporan Akhir
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

BAB. F
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Sesuai dengan waktu pelaksanaan dan rencana kerja yang


tercantum didalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) yaitu 20 (Dua Puluh)
hari kalender, Konsultan Perencana diwajibkan untuk menyusun
metode pelaksanaan kegiatan secara rinci dengan mencantumkan
seluruh items pekerjaan, keterlibatan para tenaga ahli dan tenaga
pendukung serta waktu yang diperlukan untuk melaksanakan masing-
masing items pekerjaan, serta keluaran dari masing-masing kegiatan.

Jadwal pelaksanaan Supervisi Pekerjaan Perencanaan Peningkatan


Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254) telah dijabarkan
secara rinci oleh konsultan guna mendapatkan hasil Perencanaan dan
waktu Pelaksanaan Pekerjaan yang tepat waktu dan memberikan hasil
pekerjaan yang maksimal.
Jadwal pekerjaan (tahapan pekerjaan) dapat dilihat pada Tabel F.1.
berikut :

Bab.F - 1
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

BAB. G
KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini konsultan akan menyediakan


dan menugaskan beberapa Tenaga Ahli sesuai dengan yang dibutuhkan
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK). Tenaga Ahli yang akan ditugaskan
tersebut dikoordinir oleh seorang Ketua Team yang memiliki
kemampuan dalam koordinasi dan komunikasi dengan pihak pengguna
jasa, instansi teknis terkait dan Tenaga Ahli lainnya.
Adapun Tenaga Ahli yang diusulkan dalam pelaksanaan studi ini telah
memilki kualifikasi pendidikan, pengalaman dibidang penanganan
pekerjaan sejenis, untuk paket pekerjaan Perencanaan Peningkatan
Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254) Kab. Aceh Utara.
Masing-masing Tenaga Ahli tersebut memilki tugas dan
tanggung-jawab masing-masing sesuai dengan bidang
keahliannya.Uraian mengenai Tenaga Ahli seperti yang disyaratkan
dalam KAK, baik mengenai jenis keahlian, maupun kualifikasi
pendidikan, serta pengalaman personil, menurut Konsultan telah sesuai
dengan lingkup kegiatan yang dituntut dalam studi ini.

Personil yang ditugaskan dapat dilihat pada Tabel G.1 komposisi tim
dan penugasan personil dibawah Ini :

Bab.G - 1
G. BENTUK KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN

KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN


(DAFTAR PERSONIL)

TENAGA AHLI PERSONIL INTI


(PERSONIL INTI)

TENAGA
JUMLAH
AHLI LINGKUP POSISI
NAMA PERSONIL PERUSAHAAN URAIAN PEKERJAAN ORANG
LOKAL / KEAHLIAN DIUSULKAN
BULAN
ASING

Tugas utama dari Chief Inspector adalah


pengendalian kegiatan yang berhubungan dengan
aspek
design, pengukuran volume bahan dan pekerjaan
sebagai dasar pembayaran prestasi pekerjaan.
Tugas dan tanggung jawab Chief Inspector
mencakup, tetapi tidak terbatas, hal-hal sebagai
berikut :
1) Melaksanakan pengawasan harian, agar
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh
kontraktor pelaksana sesuai dengan design yang
ditentukan.
CV. DELEGATION Tenaga Ahli Magister Teknik 2) Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan
Sulaiman, ST Chief Inspector 1
CONSULTANT Lokal Sipil spesifikasi yang tercantum dalam dokumen
kontrak.
3) Menyiapkan data terinci serta rekomendasi
teknis dan spesifikasi sehubungan dengan fariasi
volume dan dokumen kontrak.
4) Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi serta
mengusahakan agar PPTK selalu mendapat
informasi yang diperlukan sehubungan dengan
pengendalian mutu pekerjaan kontraktor
sebagai dasar pembuatan pembayaran bulanan
(MC).
5) Dll
TENAGA
JUMLAH
AHLI LINGKUP POSISI
NAMA PERSONIL PERUSAHAAN URAIAN PEKERJAAN ORANG
LOKAL / KEAHLIAN DIUSULKAN
BULAN
ASING

TENAGA PENDUKUNG (PERSONIL LAIN NYA)

JUMLAH
TENAGA ORANG
AHLI LINGKUP POSISI BULAN
NAMA PERSONIL PERUSAHAAN URAIAN PEKERJAAN
LOKAL / KEAHLIAN DIUSULKAN
ASING

Mendampingi pada saat tenaga Ahli memberikan


kompilasi data dan menyiapkan administrasi,
memberikan kontribusi terhadap pengambilan
Office
CV. DELEGATION Tenaga Ahli keputusan atas sesuatu masalah/kebijakan,
Isnaini, ST Sarjana Teknik Sipil Manager/Tenaga 1
CONSULTANT Lokal khususnya dari bidang yang terkait dengan
Administrasi
pengawasan dan melakukan koordinasi secara
horizontal dengan tenaga Pendukung yang lain
secara vertikal kepada Chief Inspector.

Bertugas Mengendalikan Volume Dari Setiap Item


CV. DELEGATION Tenaga Ahli Junior Civil Pekerjaan Dan Menyesuaikan Gambar Kerja
Zulkifli, ST Sarjana Teknik Sipil 1
CONSULTANT Lokal Inspector Dilapangan Serta Melakukan Opname Pada Seluruh
Item Pekerjaan.
STRUKTUR ORGANISASI

DIREKTUR
NAZARUDDIN, ST

Team Leader Planner Engineer Estimate Cost Drafman

Sulaiman, ST Isnaini, ST Zulkifli, ST Mirza, ST

Administration Staf

Iriyanti

Lhoksukon, 30 Oktober 2023


Penawar
CV. DELEGATION CONSULTANT

NAZARUDDIN, ST
Direktur
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

BAB. H
JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

H.1 Umum
Pelaksanaan Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane
Tunong - Pinto Makmur (254) ini dilaksanakan dalam jangka waktu 20
(Dua puluh) hari kalender. Untuk mencapai keberhasilan dalam
pekerjaan ini, selain didukung oleh tenaga ahli yang berpengalaman,
faktor yang tidak kalah pentingnya adalah distribusi waktu (time
schedule) dari tenaga ahli yang terlibat pada pekerjaan ini. Oleh karena
itu jangka waktu penugasan tenaga ahli disesuaikan dengan kondisi
lokasi proyek yang akan dikaji. Dengan demikian pemberi jasa akan
mengatur pelaksanaan tugas tenaga ahli dan tenaga pendukungnya.

H.2. Jangka Waktu Penugasan Tenaga Ahli dan Asistensi Tenaga


Ahli

Staf ahli yang ditugaskan untuk melaksanakan Perencanaan


Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)
berjumlah 3 (Orang) orang dengan rincian waktu tugas tim ahli sebagai
berikut :

Tim Ahli

1. Team Leader : 1 x 18 = 18 OH

Tim Pendukung

- Planner Engineer : 1x 17 = 17 OH
- Estimate Cost : 1 x 13 =13 OH

Jangka waktu penugasan tenaga Ahli, Tenaga penunjang/pendukung,


selengkapnya disajikan pada

Bab.H - 1
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

tabel H.1. sebagai berikut :

Bab.H - 2
Data Personalia (Tenaga Ahli Tetap Badan Usaha)

Tgl/Bln/ Pengalaman
Jabatan dalam
No. N a m a Tingkat Pendidikan Kerja Profesi / Keahlian Tahun Sertifikat/Ijazah
Pekerjaan
Thn. Lahir (Tahun)

1 2 3 4 5 6 7 8

Tahun Sertifikat 2023/


1 Sulaiman, ST 18/06/1981 S-1 Teknik Sipil Team Leader 16 Ahli Teknik Jalan Madya
Tahun Ijazah 2014

Tahun Ijazah 2007 / 1071


2 Isnaini, ST 03/06/1974 S-1 Teknik Sipil Planner Engineer 16 Planner Engineer
/ 06 / 2007

Tahun Ijazah 2007 /


3 Zulkifli, ST 13/09/1982 S-1 Teknik Sipil Estimate Cost 16 Juru Hitung Kuantitas
1.1.1.00101 / 001448

Tahun Ijazah 2019 /


4 Mirza, ST 13/03/1992 S-1 Teknik Sipil Drafman 16 Juru Gambar
1.1.6.00218 / 010491

Tahun Ijazah 2147 /


5 Suhelfan, ST 01/06/1990 S-1 Teknik Sipil Surveyor 1 9 Surveyor 1 '0211/18737/FT/S1-
TS/2014

Tahun Ijazah 2014 /


6 Heri Munandar, ST 15/03/1989 S-1 Teknik Sipil Surveyor 2 9 Surveyor 2
1.1.1.00452 / 006518

Tahun Ijazah 2011/ No. DN-


7 Iriyanti 27/06/1992 SMK Administration Staf 15 Administration Staf
06 MK 0001418

Lhoksukon, 30 Oktober 2023


Penawar,
CV. DELEGATION CONSULTANT

NAZARUDDIN, ST
Direktur
3. BENTUK JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

BULAN KE - I
No. Nama Personil Orang/ Hari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Nasional

1 Sulaiman, ST 1 Org/ 18 Hari

2 Isnaini, ST 1 Org/ 17 Hari

3 Zulkifli, ST 1 Org/ 13 Hari

4 Mirza, ST 1 Org/ 9 Hari

5 Suhelfan, ST 1 Org/ 5 Hari

6 Heri Munandar, ST 1 Org/ 5 Hari

7 Iriyanti 1 Org/ 17 Hari

Masukan Penuh - Waktu


Masukan Paruh - Waktu

Aceh Utara, 26 Oktober 2023


CV. DELEGATION CONSULTANT

NAZARUDDIN, ST
Direktur
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

BAB. I
KUALIFIKASI TENAGA AHLI

Usulan teknis yang disusun ini, diharapkan dapat memenuhi apa yang
diinginkan oleh pemberi kegiatan. Kami, CV. DELEGATION
CONSULTANT sangat berharap untuk mendapatkan kepercayaan dalam
bekerjasama melalui Paket Pekerjaan Perencanaan Peningkatan
Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254) Kec. Muara Batu
Kab. Aceh Utara

Pada Bagian ini akan di uraikan Kelengkapan Administrasi Tenaga Ahli


terdiri dari :

1. Surat Bersedia ditugaskan


2. Daftar Riwayat Hidup
3. Ijazah
4. KTP dan NPWP
5. SKA/ SKK
6. Referensi Kerja
7. Dan lain-lain

Atas kesempatan yang diberikan kepada CV. DELEGATION


CONSULTANT untuk berpartisipasi dalam proses pelelangan sampai
saat ini, diucapkan terima kasih.

Bab.I - 1
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

BAB. J
PRA RK3K

Usulan teknis yang disusun ini, diharapkan dapat memenuhi apa yang
diinginkan oleh pemberi kegiatan. Kami, CV. DELEGATION
CONSULTANT sangat berharap untuk mendapatkan kepercayaan dalam
bekerjasama melalui Paket Pekerjaan Perencanaan Peningkatan
Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254) Kec. Muara Batu
Kab. Aceh Utara

Pada Bagian ini akan di uraikan Kelengkapan Administrasi Tenaga Ahli


terdiri dari :

1. Surat Bersedia ditugaskan


2. Daftar Riwayat Hidup
3. Ijazah
4. KTP dan NPWP
5. SKA/ SKK
6. Referensi Kerja
7. Dan lain-lain

Atas kesempatan yang diberikan kepada CV. DELEGATION


CONSULTANT untuk berpartisipasi dalam proses pelelangan sampai
saat ini, diucapkan terima kasih.

Bab.I - 1
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

CV. DELEGATION CONSULTANT dalam melaksanakan


Pekerjaan Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong -
Pinto Makmur (254) Kec. Muara Batu Kab. Aceh Utara menyatakan
komitmen untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) dalam melaksanakan kegiatan
konstruksi. Sebagai Penyedia jasa bertanggung jawab atas
keselamatan kerja di lapangan sesuai dengan ketentuan
dokumen kontrak dan perundang undangan yang berlaku.

Perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja, bahaya potensi yang


ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang
dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan,
kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja, sehingga
konsultan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja (K3). Sistem manajemen K3 wajib
dilaksanakan oleh pengurus, pengusaha dan seluruh tenaga
kerja sebagai satu kesatuan Tenaga Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor: 05/Prt/M/2014 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3). Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum dan Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor: 66/Se/M/2015 Tentang Biaya
Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum, kegiatan
konstruksi mencakup peralatan untuk menunjang kesalamatan dan
kesehatan kerja.

Bab.I - 2
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

2. SISTEM MANAJEMEN K3
a. Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko Bahaya

Jenis Type Identifikasi Jenis Pengendalian


No.
Pekerjaan Bahaya dan Resiko K3
Resiko K3
1 Survey High Traffic : Membuat
Kecelakaan/ Rambu
tertabrak tambahan
kendaraan untuk
pekerjaan
Memakai
pakaian,
helm
standard dan
sepatu kerja.

2 Survey High Traffic : Membuat


Kecelakaan/ Rambu
tertabrak tambahan
kendaraan untuk
pekerjaan
Memakai
pakaian,
helm
standard

b. Pemenuhan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainya


Daftar Peraturan Perundang-undanganan dan Persyaratan
K3 yang wajib dipunyai dan dipenuhi dalam melaksanakan
paket pekerjaan ini diantaranya:
1) UU no.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
2) UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
3) Peraturan Menteri PU No.09/PRT/M/2008 tentang Pedoman

Bab.I - 3
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)


Konstruksi Bidang PU.
4) Undang-UndangNomor 3 Tahun 1992 tentang “Jaminan
Sosial Tenaga Kerja”
5) Permenaker Nomor 03 Tahun 1999 tentang “Syarat-
Syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lift untuk
Pengangkutan Orang dan Barang”
6) Permenakertranskop Nomor 03 Tahun 1978 tentang
“Persyaratan Penunjukan dan Wewenang serta kewajiban
Pegawai Pengawas Keselamatan Kerjadan Ahli
Keselamatan Kerja.

c. Sasaran K3 dan Program K3


Sasaran K3
1) Tidah Ada Kecelakaan Kerja yang berdapak korban jiwa
(Zero fatal Accident)
2) Tingkat penerapanelemen SMK3 minimal 80%
3) Sesama pekerja wajib memakai APD yang sesuai bahaya
dan resiko pekerjaannya masing-masing.
Program K3
1) Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber
daya K3 (APD, Rambu- rambu, Spanduk, Poster, Pagar
pengaman, Jaring pengaman, dsb) secara konsisten.
2) Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara
kerja yang ditetapkan.
3) Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang
telah ditetapkan.

Bab.I - 4
Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto Makmur (254)

BAB. K
PENUTUP

Apabila kami dinyatakan sebagai pemenang dalam pekerjaan


Perencanaan Peningkatan Struktur Jalan Mane Tunong - Pinto
Makmur (254) Kec. Muara Batu Kab. Aceh Utara akan selalu berusaha
sebaik-baiknya dalam melaksanakan tugas dan wewenang dengan
penuh tanggung jawab.

Usulan Teknis ini disusun berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan
pengalaman konsultan dalam menyusun pekerjaan serupa sebelumnya,
pendekatan-pendekatan dan metode pelaksanaan pekerjaan dalam
dokumen ini diharapkan akan mampu menjawab semua yang
disyaratkan dalam KAK.

Akhir kata, keberhasilan dan semua target yang akan dicapai tidak
terlepas dari bantuan dan kerjasama dari semua pihak.

Bab.K - 1

Anda mungkin juga menyukai