1. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1. U m u m
Pekerjaan persiapan dan penunjang merupakan pekerjaan sementara yang harus
dilaksanakan agar pekerjaan pokok yang sebenarnya dapat dilaksanakan dengan
mudah dan lancar.
Pekerjaan –pekerjan ini pada umumnya bersifat darurat, tetapi secara struktural harus
mampu memiliki beban yang diperlukan dan dilaksanakan berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan serta sesuai dengan syarat – syarat dalam pelaksanaan
pekerjaan.
1.8. Dokumentasi
Dokumentasi akan dibuat dan dikirim ke kantor pengguna jasa serta pihak –pihak lain
yang diperlukan.
Yang dimaksud dengan pekerjaan dokumentasi ialah :
- Membuat laporan – laporan perkembangan proyek yakni harian dan mingguan.
- Untuk kelengkapan laporan, akan dibuatkan foto-foto dokumentasi ukuran 4 R,
dubuat sebelum pekerjaan di mulai ( 0 % ), tahap pelaksanan hingga selesai (setiap
kali untuk pembuatan laporan) dan setiap kali akan melakukan tagihan dari terrminj
foto dokumentasi harus selalu diambil pada posisi yang sama untuk setiap
kemajuan (tampak depan, samping dan belakang) dan setiap bagian yang penting
antara lain penulangan, pondasi dan lain –lain.
2. PEKERJAAN TANAH
21. U m u m
Sebelum melakukan pekerjaan tanah, terlebih dahulu membersihkan dasar yang akan
dikerjakan pembongkaran gedung dan pembersaihan lokasi dari sisa-sisa bongkaran
serta perintang yang ada dalam daerah kerja.
Sebelum melakukan pengkukuran dan pematokan terlebih dahulu dilaporkan kepada
Direksi serta meminta persetujuan untuk memulai pekerjaan.
2.2. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan persiapan pengupasan, perlindungan atas muka tanah termasuk
penggalian pondasi dan saluran, penggalian (cut) dan penimpunan (fill) serta
pemadatan untuk peninggian lantai bangunan sesuai dengan pil/elevasi yang telah
ditentukan.
a. Pekerjaan Penggalian
» Semua galian harus mencapai yang disyaratkan dalam gambar rencana kecuali
ditentukan lain oleh Direksi pengawas sehubungan dengan keadaan lapangan dan
peil tanah.
» Penggalian tanah baik untuk pemasangan pondasi maupun untuk keperluan lain
dapat dilakukan dengan peralatan mekanis. Pada tempat – tempat yang tidak
mungkin dilakukan dengan pengoperasian peralatan mekanis atau terlalu dekat
dengan bangunan/struktur yang ada, penggalian harus dilakukan dengan tenaga
manusia tau peralatan mekanisme ringan.
» Apabila menurut pendapat Direksi pada dasar atau sebagian batas alur galian
atau di bawahnya, kondisi tanahnya dibawah normal dari persyaratan, atau tanah
yang tidak stabil atau mengandung komponen – komponen yang tidak stabil,
harus menggali dasar tersebut sampai kedalaman yang ditentukan oleh direksi.
Bagian – bagian yang disingkirkan sampai pada dasar yang diperlukan diisi
kembali dengan pasir atau bahan lain yang ditentukan atau disetujui oleh Direksi.
» Saat penggalian berlangsung, di dalam, di dasar atau di luar alur galian pada jarak
30 cm dari tepi dan 20 cm dari dasar ditemukan batu – batu, batuan, beton,
pasangan, kayu dan benda – benda lain yang dapat menganggu pelaksanaan
pekerjaan, benda – benda tersebut harus digali, dibongkar, dicabut dan
disingkirkan/dibuang ke tempat yang ditunjuk/disetijui Direksi.
» Pengalian harus sampai pada dasar pondasi atau seperti yang di tunjukan dalam
gambar, kecuali ditentukan/diperintahkan lain oleh direksi.
Pengalian untuk bangunan/stuktur harus dilakukan berdasarkan rencana dan
program yang telah disetujui direksi.Celah/ruang yang antara dasar galian dan
dasar pondasi bangunan akan diisi/diurug dengan bahan yang ditentukan atau
disetujui Direksi dan dipadatkan.
» Bahan galian yang disetujui direksi yang dapat digunakan sebagi tanah urug,
ditimbun sepanjang jalur ditepi lokasi pengalian sedemikian sehinga tidak
mengganggu pelaksanaan pekerjaan .
Urugan dan dimensi penimbunan bahan galian tersebut akan diatur dengan baik
sehinga tidak mudah runtuh. Bahan galian yang dinilai tidak memenuhi
persayratan sebagai tanah urug oleh direksi atau merupakan kelebihan dari yang
diperlukan, akan dibuang kelokasi yang disetujui direksi yang jauh dari tepi jalan
umum atau lokasi kegiatan masyarakat disekitarnya.
c. Pekerjaan penyelesaian
Seluruh daerah kerja termasuk pengalian dan penimbunan harus merupakan
daerah yang betul-betul seragam dan bebas dari permukaan yang tidak merata.
Seluruh lapisan akhir ( VinisGrade) harus benar-benar memenuhi peil yang
dinyatakan dalam gambar. Bila ada penurunan, timbunan memerlukan tambahan
material yanag tidak lebih dari 30 cm, maka bagian atas timbunan tambahan
dihamparkan untuk selanjutnya dipadatkan sampai mencapi elevasi dan sesuai
dengan persyaratan teknis lainya. Seluruh sisa pengalian yang tidak memenuhi
syarat untuk bahan pengisi /timbunan, puing –puing reruntuhan dan sampah –
sampah akan disingkirkan dari dalam lokasi.
3. PEKERJAAN BETON
3.1 Umum
Persyaratan –persyaratan konstruksi beton, istilah teknik dan syarat –syarat
pekerjaan beton secara umum menjadi kesatuan dalam bagian buku persyaratn
teknik ini, kecuali ditentukan lain dalam buku persyaratan teknis ini, maka semua
persyaratan, pekerjaan beton harus sesuai dengan standar yang berlaku.
Untuk melaksanakan pekerjan ini dilakukan dengan ketetapan dan kesesuain yang
tinggi menurut persyaratan teknis ini, gamabr rencana dan instruksi-unstruksi yang
dikeluarkan direksi pengawas.
Semua material yang akan digunakan baru dengan kualitas yang terbaik sesuai
dengan persyaratan dan disetujui oleh direksi pengawas.
Semua material yang tidak di setujui oleh direksi akan di keluarkan dari lokasi .
a. Material
Bahan –bahan yang digunakan harus baru dan mempunyai kuwalitas yang terbaik
yang memenuhi persyaratan .Kontraktor harus menyediakan contoh bahan yang
digunakan sebagi komponen-komponen campuran beton untuk dimintakan
persetujuan direksi.
Pemasanan/pengiriman bahan hanya digunakan setelah contoh –contonya yang
telah disetujui sebagi standar dengan maksud untuk memeriksa dan mencocokan
dengan pengiriman –pengiriman selanjutnya.
Material yang Diperlukan :
1. Semen
Jenis Semen yang digunakan adalah jenis Portland Cement yang memenuhi
syarat dan disetujui Direksi.
4. Air
- Air yang digunakan untuk pekerjaan beton adalah air bersih yang disetujui oleh
Direksi.
- Apabila terdapat keragu –raguan mengenai air, maka contoh Air diperiksa di
Laboratorium yang disetujui oleh Direksi.
b. Perbandingan Campuran
- Beton merupakan campuran semen, Agregat dan air. Beton yang di perlukan
harus memiliki kualitas tertentu sesuai dengan perbandingan campuran bahan –
bahan tersebut diatas. Perbandingan campuran ini akan berbeda–beda tergantung
pada mutu campuranya sesuai dengan keperluan yang disyaratkan dalam
spesifikasi teknis, dan atas persetujuan Direksi.
- Rencana campuran dengan pengunaan bahan pasir tidak lebih dari 41% dari
jumlah Agregat.
- Kekuatan tekan minimum dan faktor air semen untuk beton tidak boleh kurang dari
yang ditentukan didalam syarat –syarat Beton.
- Komposisi rencana campuran di hitung berdasarkan perbandingan berat (Di
Laboratorium), namun untuk kepentingan pelaksanaan (untuk mempermudah
pekerjaan) di perlukan konversi angka berdasarkan perbandingan Volume.
- Jumlah penggunaan semen dan Agregat dalam perkerjaan beton harus dirtakar
dengan alat penakar (yang didesain) dilaboratorium sesuai dengan mutu beton
yang disyaratkan dan disetujui Direksi.
d. Pemasangan tulangan.
- Pembersihan
Baja tulangan sebelum dipasang pada tempatnya harus bebas dari karat, dan
cacat yang lepas, serta selimut/lapisan yang dapat mengurangi ikatan. Bila ada
penundaan dalam pengecoran beton, maka baja tulangan harus diperiksa kembali
dan dibersihkan seperlunya.
- Penyetelan
Baja tulangan diletakkan pada posisinya secara teliti sesuai dengan gambar dan
diikat satu sama lain dengan menggunakan ikatan kawat atau bendrat yang sesuai
pada titik persimpangan tulangan, dan tidak diletakkan bersinggungan dengan
cetakan. Kawat – kawat pengikat tersebut dibengkokkan menjauhi cetakan
dengan maksud untuk mempersiapkan selimut beton yang telah ditentukan.
- Pada alat dipasang baja penopang (cakar ayam) dengan diameter 3 mm yang
berjarak 90 cm maksimum dari pusat ke pusat untuk menopang tulangan atas dari
plat.
- Pada dinding dan dua lapisan tulangan digunakan penahan dengan bentuk v atau
Z yang berdiameter 6,5 mm, pada jarak 180 cm dari pusat ke pusat pada setiap
jalurnya.
- Sambungan Batangan tulangan
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, sambungan batang tulangan vertikal dalam
kolom dan semua penyambungan batang tulangan lainnya harus disusun yang
panjangnya 64 kali diameter minimum batang. Panjang sambungan batang
tulangan dari diameter yang berbeda harus berdasarkan diameter yang lebih
besar sambungan batang tulangan dengan las boleh dilakukan dengan syarat
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
- Pelurusan
Baja tulangan tidak boleh diluruskan atau dibengkokan sedemikian rupa sehingga
dapat menyebabkan cacat pada tulangan. Batang baja tulangan yang cacat
karena hal tersebut akan diganti.
e. Pengecoran.
- Setiap permukaan disemprotkan air sampai cukup basah khususnya untuk
pengecoran beton dan permukaan tersebut harus dijaga agar tetap basah dan
lembab dengan menyemprotkan secara berkala sampai waktu pengecoran di
laksanakan.
- Pengecoran dilakukan setelah semua cetakan .tulangan dan bagian lainya
terpasang pada tempat serta permukaanya telah di siapkan dengan baik dan telah
mendapat persetujuan Direksi. Semua permukan cetakan, tulang – tulangan dan
alat – alat yang tepasang tertanam dalam beton harus dibersihkan dari pasta
beton yang telah mengering.
- Pencampuran dan pengadukan
Beton diaduk dan dihasilkan dengan mengunakan mesin pengaduk yang disetujui
Direksi. Pengadukan dengan tangan hanya diizinkan untuk pekerjaan - pekerjaan
bukan struktur dan kapasitasnya tidak lebih dari 2m³ per hari, apabila di setujui
oleh Direksi.
Pencampuran beton dilengkapi dengan mesin pengaduk, tangki air, alat pengukur
air, Lift/crane, talang dan peralatan penunjang lainya.
- Beton harus dicampur dengan ukuran type yang disetujui Direksi sedemikian rupa
hinga di peroleh campuran yang merata selama pengadukan berlangsung mulut
bak pencampur harus sedemikian hingga waktu penuangan beton tidak terjadi
pemesahan bahan .
- Pengadukan dalam mesin pengaduk dilakukan terus menerus tidak kurang dari 1,5
menit setelah semua bahan, termasuk air berada didalamnya. Selama waktu
pengadukuan kecepatan putaran mesin pengaduk harus sedemikian rupa sehinga
diperoleh campuran dengan konsistensi yang merata.
- Pengecoran
Pengecoran beton baru boleh dilakukan atas perintah Direksi, setelah semua
pekerjaan cetakan pemasangan tulangan, pipa – pipa dan komponen – komponen
lain harus tertanam dalam beton, selesai dilaksanakan dan diperikasa serta
disetujui direksi. Tidak ada pengecoran boleh dilakukan di bawah genangan air,
atau apabila genangan air terus bertambah sebelum beton mencapai waktu
pengikatan awalnya, kecuali bila Direksi mengizinkannya
f. Pembongkaran cetakan
Petunjuk Direksi mengenai pembongkaran cetakan harus dipatuhi, dan pekerjaan ini
harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari cacat pada beton. Diatas beton
masih mudah tidak boleh diletakan beban yang berat. Dalam hal ini plat atap lantai
atas tanah, maka cetakan harus tetap berada ditempatnya sampai cylinder uji untuk
beton tersebut telah mencapai kekuatan tekan minimum sebesar 75% dari kekuatan
beton berumur 28 hari.
Disyaratkan bahwa cetakan tidak boleh terganggu atau dibongkar dalam satu unit
yang tersendiri sebelum beton yang berdekatan dengan unit tersebut telah
mencapai kekuatan tekan 210 kg/cm², dan tetap ditempatnya untuk sekurang-
kurangnya 14 hari waktu yang diperlukan untuk mencapai kekuatan tersebut
ditentukan dari hasil pengujian cylinder beton, bila ternyata waktu yang diperlukan
lebih dari 14 hari maka waktu 14 hari ditetapkan sebagai waktu minimum.
Cetakan untuk dinding dan kolom fertikal harus teta pada posisinya sekurang-
kurangnya 3 hari setelah beton dicor. Cetakan semua bagian pekerjaan yang
selanjutnya tidak disebutkan secara khusus, harus tetap pada tempatnya untuk
periode waktu tidak kurang dari 14 hari, kecuali apabila Direksi menentukan lain.
4. PEKERJAAN PASANGAN
a. U m u m
Pelaksanaan pemasangan harus benar – benar mengikuti garis – garis ketinggian,
bentuk – bentuk seperti yang terlihat pada gambar – gambar dan seperti yang
dipersyratkan dalam spesifikasi spesifikasi.
b. Lingkup Pekerjaan
Melingkupi pekerjaan penyiapan, pekerjaan pasangan batu untuk pondasi serta saluran
dan keperluan lain, pasangan batu bata dan pekerjaan plesteran.
1. Material
- Batu untuk pondasi, digunakan Batu dari alam, Batu Belah/Batu Kali, dengan bentuk
bersudut – sudut tajam, keras, tidak kropos serta bersih dari kotoran, lumpur,
pasangan batu belah/kali yang kedap air menggunakan adukan 1 pc : 3 psr.
- Batu bata yang digunakan harus baru terbakar keras dan dipasang dengan adukan
1 pc ; 5 psr, untuk daerah toilet dan daerah yang harus menggunakan kedap air,
dugunakan adukan 1 pc : 3 psr batu bata yang dianjurkan adalah batu bata ukuran
lokal, terbakar matang, tidak kropos dan pecah – pecah.
4. Pekerjaan Plesteran
Meliputi pekerjaan persiapan bagian yang akan diplester yaitu plesteran dinding,
kolom, bagian pondasi atau keperluan lain yang akan diselesaikan dengan cat atau
bahan pelapis seperti tertera dalam gambar rencana, termasuk pengadaan bahan
dan peralatan pembantu.
- Untuk plesteran – plesteran kedap air : Menggunakan campuran 1 pc : 3 psr
- Untuk campuran biasa : Menggunakan campuran 1 pc : 5 psr
- Untuk plesteran sudut dan sekitar lubang – lubang kusen menggunakan campuran 1
pc : 3 psr
Semua pasangan batu harus diselesaikan dengan plesteran kecuali ditentukan lain
dalam gambar. Seluruh bidang yang akan diplester harus dibersihkan, lubang –
lubang yang tidak diperlukan harus ditutup dengan rapi, siar atau spesi antar
pasangan batu harus dikerok kemudian dibasahi dengan air.
Untuk bagian dinding yang akan diselesaikan dengan cat, pada plesteran yang benar
– benar dilakukan pengacian dengan semen sampai di dapat sampai di dapat
permukaan yang halus, rata, lurus dan tidak bergelombang.
6. PEKERJAAN KUDA-KUDA/ATAP
1. U m u m
Pekerjaan kuda-kuda/atap harus benar – benar mengikuti peraturan yang berlaku.
Bahan – bahan yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi teknis serta gambar
kerja.
2. Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyiapan bagian-bagian yang memakai bahan dari baja ringan C Truss dan
Atap Spandek dengan Nok Spandek serta Lisplank GRC sesuai dengan gambar
rencana dan penyelesaiannya, termasuk penyelesain bahan peralatan pembantu.
b. Material
Digunakan keramik produksi dalam negeri, permukaan keramik harus rata tidak
bergelombang atau menggelembung, mempunyai warna antara satu warna yang
lainnya yang disetujui Direksi
Bahan perekat digunakan adukan 1 pc : 2 psr, sedangkan sebagai bahan pengisi siar-
siar sambungan disaos dengan PC (Portland cement) kental yang sewarna yang
keramiknya sampai penuh dan rata.
c. Pelaksaan
Sebelum memulai pekerjaan, terlebih dahulu memerikasa gambar kerja yang
menunjukkan pola pemasangan keramik pada gambar rencana dengan ukuran yang
diambil dari lapangan.
Pola pemasangan hasil pengukuran lapangan tersebut harus disetujui pengawas.
Bidangan yang akan dipasang harus disiapkan dengan baik, diplester dengan adukan
trastram ( 1 pc : 2psr) sampai diudapatkan permukaan yang merata dan lurus dengan
ketebalan maksimal 10 mm.
Pemasangan harus lurus secara horisontal maupun vertikal dan menempel dengan
baik tanpa adanya rongga di belakang pemasangan. Nat – nat yang terjadi tidak
boleh dari 2 mm serta diisi dengan bahan perekat yang telah disetujui sampai rata,
pada tidak berlubang / berongga.
Pola pemasangan harus mengikuti gambar rencana dan dimulai dengan cara arah
yang ditentukan. Setelah selesai pemasangan, permukaan harus segera dibersihkan
daru sisa – sisa bahan dan tetap dijaga kebersihannya.
3. Pelaksanaan
a. Untuk bagian yang akan difinis dengan keramik, terlebih dahulu mengajukan
gambar/pola perletakan keramik pada bidang yang akan ditempel sehingga pola
tersebut memenuhi persyratan estetika yang diperlukan.
b. Gambar rencana/pola penempatan tersebut harus disetujui oleh Direksi, sebelum di
mulai.
c. Cara pemasangan pada lantai, untuk permukaan yang telah rata, dibersihkan
kotoran lemak dan debu yang melekat, kemudian keramik ditempatkan dengan
menggunakan pasta semen.
Untuk pemotongan keramik tersebut harus dipergunakan alat yang dianjurkan oleh
produsen / pembuat keramik.
Lebar nat 4 – 8 mm dan setiap nat tersebut harus lurus rata dan memenuhi unsur –
unsur estetika bangunan.
Setelah keramik dipasang, maka celah / naad antara keramik tersebut diisi dengan
pasta yang disetujui oleh Direksi.
b. Material
1. Bahan yang digunakan untuk kusen pintu/jendela yaitu Kayu Klass II dan untuk
km/wc menggunakan aluminium.
2. Untuk kaca dengan ketebalan kaca 5 mm, atau sesuai yang ditunjukkan oleh
direksi pekerjaan.
c. Pelaksanaan
1. Pembuatan dan pabrikasi contoh ditunjukkan kepada Direksi untuk persetujuan
sebelum dipasang
2. Transportasi dan penyimpanan
Sediakan penunjang-penunjang untuk konsen, daun pintu dan disimpan ditempat
yang aman terhadap cuaca dan lalu lintas.
3. Pemasangan.
Pemasangan Pintu – pintu mempunyai kerenggangan terhadap konsen pada tepi
samping (engsel), atas dan bawah antara 1.50-2 mm pada sisi berkunci (pintu
tunggal) dan 1.50-2mm (pintu gantung).
d. Pekerjaan Kaca
1. Umum
Pengadaan dan pemasangan semua kaca pada tempat – tempat yang di tumjuk
dalam gambar.
2. Material kaca
Semua kaca yang akan di pakai adalah disesuaikan dengan gambar rencana
dengan ketebalan 5mm, kecuali di tentukan lain oleh Direksi. Kualitas dari kaca –
kaca tersebut harus setara dengan kaca-kaca produksi ashi atau produksi lokal
lainya dari kualitas baik.
2. Material
- Semua alat perlengkapan yang dpakai dalam pekerjaan ini sedapat mungkin
merupakan hasil dari satu tempat produksi.
- Untuk pintu – pintu jendela utama, semua alat perlengkapan harus di finish
dengan meterial terbaik dengan warna yang sama atau sesuai dengan warna
daun pintu / jendela dan konsenya.
* Pelaksanan
- Untuk bagian yang akan di finis dengan keramik terlebih dahulu mengajukan
gambar /pola perletakan keramik pada bidang yang akan di tempel sehinga pola
tersebut memenuhi persyaratan estetika yang di perlukan.
- Gambar rencana /pola penempatan tersebut harus di setujui oleh Direksi sebelum
penempelan di mulai.
- Cara pemasangan pada dinding .
» Untuk permukaan yang telah rata di bersihkan dari kotoran dan debu yang
melekat kemudian di pergunakan perekat / lem keramik yang di setujui Direksi
untuk menempelkan keramikm tersebut.
» Sewaktu pemasangan, keramik dipukul secara hati – hati sehinga menempel
dengan baik p-ada dinding.
- Cara pemasangan pada lantai untuk permukaan yang telah rata, dibersihkan dari
kotoran,lemak dan debu yang melekat kemudian di tempatkan dengan
mengunakan pasta air semen.
- Setiap naad tersebut harus lurus, dan memenuhi unsur – unsur estetika
bangunan.
- Setalah keramik di pasang, maka celah/naad antara keramik tersebut diisi dengan
pasta yang di setujui oleh Direksi. Warna akan ditentukan kemudian.
3. Pengecatan
Bagian ini meliputi pengadaan cat dengan pengecetan serta finising pada semua
permukan sesuai gambar, daftar – daftar dan persyaratan.
* Material
- Cat dasar maupun cat akhir yang akan digunakan adalah dari kualitas baik. Jenis
cat yang akan digunakan adalah sebagai berikut :
1. Cat untuk tenbok : Plamur , cat dasar, cat akhir.
2. Cat untuk kayu : Menie, Plamur, cat dasar, cat akhir.
3. Cat tahan air.
* Pelaksanaan
- Cat yang akan digunakan berada dalam kaleng – kaleng yang masih di segel,
tidak pecah atau bocor dan dapat persetujuan dari Direksi. Warna – warna dan
bahan Cat adalah tidak palsu dan sesuai dengan persetujuan Direksi.
- Sebelum digunakan diperlihatkan contoh dari bahan cat yang akan di gunakan di
sertai dengan surat jaminan kualitas dari pabrik pembuat atau agen – agen
penjual yang di tunjuk oleh pabrik tersebut untuk di setujui oleh Direksi.
- Pekerjaan pengecetan di mulai setelah dinding atau bagian yang akan di cat
selesai di periksa dan disetujui oleh Direksi.
Pengecatan Tembok
Tembok baru yang akan dicat harus mempunyai cukup waktu yang mengering.
Setelah permukaan dilakukan dengan pembersihan permukaan tersebut terhadap
pengkistalan/pengapuran (efflorescene) yang biasanya pada tembok baru, dengan
amplas (emeralp paper) kemudian dengan lap sampai benar –benar bersih.
- Untuk lapisan plamor dipakai bahan sesuai dengan petunjuk pada bagian –
bagian pabrik dan harus mendapatkan persetujuan Direksi.
- Setelah kering permukaan tersebut diamplas lagi dengan campuran kira – kira
15 % air. Pengecatan akhir dilakukan 2 atau 3 kali sampai mencapai warna yang
dikehendaki.
- Pekerjaan pengecatan dilakukan dengan roller, warna akan ditentukan
kemudian.
Pengecatan Kayu
- Cat kayu dipakai untuk bagian yang ditentukan sesuai gambar adalah setaraf
dengan altex, dengan warna yang akan ditentukan.
- Cara pelaksanaan disesuaikan dengan kriteria – kriteria dari pabrik pembuatnya
serta petunjuk dari Direksi.
4. Plafond Gypsumboard
Umum
Bagian ini meliputi pengadaan maupun pemasangan dari semua pekerjaan Plafond
yang dipasang pada tempat-tempat yang ditunjukkan dalam gambar rencana.
* Material
Untuk langit – langit digunakan Gipsum 9 mm (Area Dalam) dan 6 mm (Area Luar).
Rangka plafond adalah Baja Ringan (Hollow 4/4 + 2/4)
* Pelaksanaan
- Siapkan sambungan – sambungan, lubang – lubang untuk pekerjaan lainnya
(listrik mekenikal) pada pekerjaan plafond berikut penguat – penguatnya.
- Pemasangan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk dalam Gambar Rencana dan
petunjuk dari Direksi Pekerjaan.
Pekerjaan listrik yang termasuk pekerjaan instalasi penerangan dan instalasi tenaga ini
adalah seluruh sistem listrik secara lengkap sehingga intalasi ini dapat jalan dengan
baik dan aman sehingga pada waktu serah terima pertama instalasi tersebut harus
sudah dapat dipergunakan oleh pemilik.
Pemasangan / pelaksanan
- Cara-cara pemasangan penangkal petir sistem ini harus sesuai dengan gambar dan
harus mengikuti petunjuk-petunjuk Direksi pengawas.
- Batang penangkal dipasang pada atap bangunan dengan memakai baut angker atau
klem,pemasangan harus cukup kuat untuk menahan gaya – gaya mekanis pada saat
timbulnya sambaran petir.
- Penghatar Horizontal dan penghantar pentanahan dan terpisah terhadap bagunan
kurang lebih 5m di luar pondasi bangunan
- Pemegang condurtor / klem harus terbuat dari bahan yang sama dengan
conduktor,untuk mencega terjadinya electrolisa jika kena air .
- Sambungan yang di perlukan harus lah yang menjamin kontrak yang baik dan tidak
mudah terlepas.
PITHER SAMPE
Direktur