Anda di halaman 1dari 37

METODE PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN GEDUNG TIPE B


PUSKESMAS TAMBAK WEDI
SURABAYA
TAHUN 2014

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA

A. MAKSUD DAN TUJUAN

Metode Pelaksanaan berfungsi sebagai penjelasan dan pedoman bagi Team Proyek
dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi Pembangunan Gedung Tipe B Puskesmas
Tambak Wedi Kota Surabaya Tahun 2014 yang terencana, teratur, effektif, sitematis dan
pragmatis dalam menyelesaikan seluruh pekerjaan dalam kurun waktu yg dikehendaki serta
dapat memenuhi mutu yg ditetapkan mengacu pada spesifikasi teknis Pembangunan Gedung
Tipe B Tambak Wedi Kota Surabaya Tahun 2014.

B. LINGKUP

Lingkup pekerjaan ini Pembangunan Gedung Tipe B Tambak Wedi Kota Surabaya Tahun
2014, sesuai pekerjaan dan lokasi tersebut di atas meliputi :
a. Bidang Arsitektural
1. Pekerjaan Pendahuluan
2. Pekerjaan Persiapan & Site Arrangement
3. Traffict Management / Pengaturan Lalu Lintas
4. Pekerjaan Tiang Pancang
5. Pekerjaan Tanah dan Pondasi
6. Pekerjaan Struktur (Pembetonan)
7. Pekerjaan Arsitektural
 pekerjaan dinding
 pekerjaan baja dan penutup atap
 pekerjaan plafond
 pekerjaan lantai dan keramik
 pekerjaan kusen
 pekerjaan pengecatan

6. Pekerjaan Plumbing dan Sanitasi

b. Paket Pekerjaan Mekanikal Elektrikal


 Box panel, trmasuk rel dudukan MCB, Pilot Lamp, Amp Meter, u
 MCB , 6A 1 phase phase
 MCB , 10 A 1 phase
 MCB , 16 A 1 phase
 MCCB , 75 A 3 phase
 Instalasi penangkal petir kabel NYY 1 X 70 mm2 dalam pipa PVC 1"
 Head penangkal petir splitzen
 Pemasangan Grounding < 1 Ohm kabel BC 50 mm2 dalam bak kontrol
 Pasang KWH Meter 12 KVA

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


 Instalasi Titik Lampu
 Lampu SL 11W
 Lampu SL 18 W
 Stop Kontak 200 W
 Saklar Ganda
 Saklar Tunggal

8. Pekerjaan Paving dan Pembersihan

C. TAHAPAN PELAKSANAAN

Secara garis besar tahapan rencana penyelesaian Pembangunan Gedung Tipe B


Tambak Wedi Kota Surabaya Tahun 2014 ini dapat dibagi menjadi lima tahap, yaitu : 1.
Pekerjaan Persiapan, 2. Pekerjaan Tiang Pancang dan Pondasi 3. Pekerjaan Struktur, 4.
Pekerjaan Arsitek dan 5. Pekerjaan Mekanikal Elektrikal. Dari lima tahap tersebut
dischedulkan akan selesai selama 210 hari kalender.

METODE PELAKSANAAN

II.1. PEKERJAAN II.1.1. Pemotongan Pohon


PERSIAPAN Pekerjaan pemotongan pohon dimaksudkan agar tidak
menganggu keberlangsungan pelaksanaan proyek

II.1.2. Pembersihan Awal


Sebelum pekerjaan dilaksanakan perlu dilakukan
pembersihan lapangan dengan memindahkan barang-barang
yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan sekaligus
pembersihan bekas pemotongan pohon.

II.1.3. Pasang Bouwplank


1. Sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan, Penyedia Jasa
diwajibkan mencocokkan ukuran-ukuran yang terdapat
dalam gambar kerja dan rencana pekerjaan, kemudian
segera memberitahukan kepada Direksi setiap perbedaan
yang terjadi.
2. Semua kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan yang
diakibatkan karena kelalaian Penyedia Jasa dalam
memberitahukan perbedaan ukuran seperti tersebut di
atas adalah sepenuhnya tanggung jawab Penyedia Jasa.
3. Ukuran-ukuran dan duga untuk pekerjaan ini harus
dipasang oleh Penyedia Jasa bersama-sama oleh Direksi
dan wakilnya.
4. Penyedia Jasa diwajibkan untuk memelihara dan menjaga
patok-patok pengukuran yang telah dipasang tersebut, di
mana kebenarannya dan patok-patok ukuran duga
tersebut dengan ditambah pemasangan bouwplank
dengan kayu papan Meranti 3/20 dan kayu Meranti 5/7
pada bagian sudut dan pertemuan 2 sisi sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
5. Semua papan bouwplank menggunakan kayu meranti
bekisting, diserut rata dan terpasang waterpass dengan

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


peil ± 0.00.
6. Jarak papan bouwplank minimal 1.5 m dari garis
bangunan terluar untuk mencegah kelongsoran terhadap
galian tanah pondasi.

Bekisting

surveyor
7. Pembuatan titik peil harus dijaga kedudukannya serta
tidak terganggu selama pekerjaan berlangsung dan tidak
boleh dibongkar tanpa seizin dari Konsultan Pengawas.
8. Dengan dibantu surveyor, dilakukan pemasangan
bowplank bangunan.
9. Penentuan titik as saluran dicek dengan pesawat
ukur/theodolith
10. Selama pelaksanaan pekerjaan, surveyor/juru ukur
Kontraktor harus selalu stand by di Job Site lengkap
dengan peralatannya.
11. Semua pekerjaan yang akan dimulai harus diukur bidik
ulang sebelum diizinkan secara tertulis oleh Direksi untuk
dilaksanakan

II.2. PEKERJAAN II.2.1. Galian


TANAH 1. Pekerjaan galian dilaksanakan untuk pekerjaan galian
pondasi bak bunga, galian tanah saluran dengan panjang,
lebar dan kedalaman sesuai gambar bestek dengan teknis
pelaksanaan dan letak penempatan sesuai yang ditunjuk
dalam Gambar Perencanaan.
2. Pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas harus dilaksanakan
berikut pengerjaannya dan pengadaan segala macam
bahan, alat-alat, pengerahan tenaga kerja, dll.
3. Bekas galian tanah untuk urugan kembali sedangkan yang
tidak dipakai harus dibuang di luar lokasi pekerjaan.
4. Dalamnya galian pondasi harus sesuai dengan gambar
dan detail, hal-hal yang menyimpang akan diperhitungkan
sebagai pekerjaan lebih atau kurang.

II.2.2.Urugan Pasir
1. Menggunakan pasir urug yang bagus, bebas dari kotoran.
2. Pengurugan dilaksanakan setebal sesuai gambar,
dilaksanakan selapis demi selapis dengan kepadatan
memenuhi syarat dan disetujui Direksi.
3. Pekerjaan ini mencakup pengambilan, pengangkutan,
penghamparan dan pemadatan tanah atau bahan berbutir
yang disetujui untuk bahan urugan.
4. Urugan kembali galian yang diperlukan untuk membuat
bentuk dimensi timbunan antara lain ketinggian yang
sesuai persyaratan atau penampang melintang.
5. Bahan galian dari daerah pembangunan dapat
dipergunakan, apabila memenuhi syarat sebagai bahan

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


urugan.
6. Untuk semua pekerjaan urugan yang tidak memakai pasir
urug, harus dipakai tanah yang bersih dari tanaman, akar–
akar, berangkal-berangkal,puing-puing dan segala macam
kotoran lainnya.
7. Kayu - kayu, puing-puing dan segala macam kotoran
lainnya tidak boleh tertinggal pada lokasi pekerjaan.
8. Urugan pasir harus disirami dengan air dan kemudian
ditumbuk hingga padat hingga mencapai kepadatan ±90
% dari optimum dry density.
9. Tata cara pelaksaanaan pekerjaan urugan dapat
dipaparkan sebagai berikut :
a) Bahan urugan untuk pelaksanaan pengerasan harus
disebarkan dalam lapisan-lapisan yang rata dalam
ketebalan yang tidak melebihi 300 mm.
b) Setiap lapisan harus diarahkan pada kepadatan yang
dibutuhkan dan diperiksa melalui pengujian lapangan
yang memadai, sebelum dimulai dengan lapisan yang
berikutnya, Bilamana bahan tersebut tidak mencapai
yang dikehendaki, lapisan tersebut harus diulang atau
diganti guna mendapatkan kepadatan yang
dibutuhkan.
c) Setelah pemadatan selesai, urugan tanah yang
melebihi harus dipindahkan ke tempat yang
ditentukan Konsultan Pengawas.
II.2.2.Urugan Sirtu
1. Urugan sirtu dilakukan untuk peninggian elevasi bangunan
2. Urug sirtu dilaksanakan pada galian tanah pondasi,
peninggian peil lantai bangunan rencana setinggi 50 cm ,
urugan dilaksanakan selapis demi selapis dan dipadatkan
setiap lapisnya sampai dengan ketinggian yang ditentukan
dengan kepadatan yang memenuhi syarat yang disetujui
oleh direksi.
3. Pekerjaan untuk urugan mencapai titik peil yang
dikehendaki dapat digunakan tanah urugan sejenis
tanah padas atau sisa tanah keprasan (bukan humus)
dari tanah lahan yang ada di dalam lokasi.
4. Urugan kembali lubang pondasi hanya boleh dilakukan
setelah dilakukan pemeriksaan pondasi.
5. Tanah urugan harus berjenis tanah butiran (tanah ladang)
atau berpasir dan tidak terlalu basah, tidak mengandung
bahan organik dan brangkal.

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


Pekerjaaan Tiang Pancang (Flow Chart)

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


Pengawasan yang ketat

Semau tiang Ganti bantalanWelding control.Re-drive / dolly / inform ke konsultan.Awasi.Cepat di re-set


Informasi pd SMReject / tolakRepair
PILE WORK ; DRIVING CONTROL

Tindakan

II.3. PEKERJAAN II.3.1. Pekerjaan Pondasi Strauss


PONDASI 1. Pengenalan
Strauss pile adalah pekerjaan pondasi dengan cara pengeboran
tanah secara manual atau penggerak mata bor nya adalah
tenaga manual. Alat yang simple, ringkas dan sederhana serta
tidak bising dalam pengerjaannya menjadikan cara ini banyak di
gunakan untuk pengerjaan pondasi rumah tinggal 2 lantai / 3
lantai, gudang, pabrik,pagar dan lainnya.
Cara kerja pemasangan pondasi ini adalah dengan mengebor
tanah berdiameter sesuai perhitungan struktur diameter
pondasi. Setelah itu digunakan cassing dari pipa PVC yang di
Semau tiang
Frequency

Semua tiang

Semau tiang
CHECK METHOD

cor sambil diangkat cassing-nya. Cassing digunakan pada


tanah lembek dan berair. Jika tanah keras dan tidak berair,
pondasi dapat langsung di cor tanpa cassing.

Kedalaman pondasi ini dapat mencapai 5 meter dengan


Level / meteran
Measurement

Driving Skala / meteranSpesifikasi.Visual dengan benang lot / teodolite.


Skala / meteranVisual

Benang lot atau theodoliteMeteran / skalaSpesifikasi

mengunakan besi tulangan sepanjang dalamnya pondasi.


Biasanya ukuran pondasi yang sering dipakai adalah diameter
20 cm, 30 cm, dan 40 cm, sesuai dengan tersedianya mata bor.
Seperti layaknya pondasi tiang, maka pondasi strauss ini
ditumpu pada dudukan beton (pile cap). Fungsi dudukan beton
adalah mengikatkan tulangan pondasi pada kolom dan sloof.
Selain itu fungsinya adalah untuk transfer tekanan beban

2. Metode Pengerjaan
2.1 persiapan kerja
persiapan kerja sangat simple dan sederhana hanya
memerlukan waktu beberapa menit saja untuk setting alat
berupa mata bor, pipa, setang dan alat pendukung
lainnya.

2.2 Pengeboran
tanah di bor dengan besar diameter sesuai
perencanaan tiang strauss, pengeboran tanah di
After Driving
Timin

Unloading

Setiap mau
driving

kerjakan 2 orang untuk 1alat (kadang ada juga yang


dikerjakan 3orang atau 4orang).
0% dan berdasarkan satbdard pemeriksaan visual

entris pada kepala tiangKurang 50 mm dan 1/100

GL ± 0.00
1 m dari dasar tiangTegak lurus± 10 mmBy desain

penyaluran.+ 100 dari dasar pile cap,

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


2.3 pembesian
pekerjaan pembesian dengan pembuatan besispiral dan
pemotongan besi pokok untuk jari jari, dilanjutkan dengan
perangkaian keduanya hingga menjadi kerangka
tulangan.

2.4 pengecoran
ini adalah tahap terakhir dalam pengerjaan strauss pile,
yang jadi catatan apabila lobang bor dipenuhi
air (biasanya daerah bekas rawa) maka pengecoran bisa
menggunakan pipa paralon (sebagai pipa tremi) sebagai
penghantar cor supaya tidak bercampur dengan air
lumpur dan hasil beton yang lebih baik. tapi apabila tanah
kering adukan cor bisa langsung di tuangkan.

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


seperti layaknya pondasi tiang, pondasi ini ditumpu oleh
kedudukan beton (pile cap), fungsi kedudukan beton adalah
sebagai pengikat pondasi dengan kolom dan sloof, selain itu
fungsinya adalah mentransfer beban beban diatasnya.

II.3.2. Pekerjaan Pondasi Batu Kali


Pada pekerjaan pasangan pondasi ada 2 tahap yaitu
pembuatan profil dan pemasangan batu kali.
a) Pembuatan profil :
1. Pasang patok batu untuk memasang profil (2 patok untuk
tiap profil). Profil dipasang pada setiap ujung lajur pondasi
2. Pasang bilah batu datar pada kedua patok,setinggi profil.
3. Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas
profil datar. Usahakan titik tengah profil tepat pada tengah-
tengah galian yang direncanakan dan bidang atas profil
sesuai peil pondasi.
4. Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2
patok dan juga dipaku agar lebih kuat.
5. Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi
dan ikatkan dengan profil, sehingga menjadi kuat dan
kokoh.
6. Cek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya,
perbaiki jika ada yang tidak tepat,demikian juga peilnya

b) Pemasangan batu kali :


1. Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda
tinggi 25 cm dari permukaan urugan pasir
3. Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut
4. Susun batu-batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan
(aanstamping) dengan tinggi 25cm dan isikan pasir dalam
celah-celah batu tersebut sehingga tak ada rongga antar
batu kemudian siramlah pasangan batu kosong tersebut
dengan air.
5. Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu
kali dengan adukan, sesuai ketinggian benang. Usahakan
bidang luar pasangan tersebut rata.

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA
II.4. PEKERJAAN II.4.1. Pekerjaan Beton
BETON 1. Pengenalan
a. Pekerjaan beton dilaksanakan sesuai dengan yang
diminta dalam Dokumen Kontrak dan dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku SNI 2002
dan PBI 1971.
b. Bahan yang digunakan untuk pekerjaan beton adalah :
1) Semen, dipakai PC (Portland Cement) Jenis I keluaran
segala merk yang beredar di Indonesia (Standart SNI)
dan harus dipakai satu macam merk semen untuk
pekerjaan ini. Semen yang telah mengeras sebagian
atau seluruhnya tidak diperkenankan untuk digunakan.
meter. Tiap kali ada pengiriman semen baru, semen
yang baru tersebut harus dipisahkan penempatannya
agar semen yang lama dapat dipergunakan terlebih
dahulu, Portland sudah harus dipergunakan paling
lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak
pembuatannya di pabrik yang bersangkutan
2) Agregat, dipakai batu pecah dan pasir butiran kasar
yang memenuhi syarat SNI/PBI.
 Pasir beton harus terdiri dari pasir dengan butiran
yang bersih dan bebas dari bahan organis, lumpur
dan sebagainya, sesuai dengan persyaratan yang
tercantum di dalam NI-2 (PBI-1991).
 Kerikil Beton (Koral)
a) Agregat untuk beton harus memenuhi syarat
ASTM C 33.
b) Agregat kasar dapat berasal langsung dari alam
(agregat alam), atau agregat yang berasal dari
batu pecah.
c) Ukuran maximum nominal agregat kasar harus
tidak melebihi: Seperlima (1/5) jarak terkecil sisi-
sisi cetakan;Sepertiga (1/3) ketebalan pelat
lantai.
d) Penyimpanan agregat kasar dan halus harus
terpisah agar memudahkan tugas Pengawasan,
tidak terintrusi bahan yang dapat merusak/
menggangu.
e) Bahan yang telah terkontaminasi bahan yang
merusak tidak dapat digunakan.
3) Air, dapat digunakan dari segala sumber asal
memenuhi syarat SNI/PBI.
a) Air pencampur beton harus bersih dan bebas dari
bahan-bahan yang dapat merusak beton, seperti: oli,
asam, alkali, garam, bahan organik.
b) Kecuali air yang berasal dari PDAM, maka
sebelum dipakai harus diuji kelayakannya, seperti
yang ditentukan dalam SNI 03-2847-2002 PASAL
5.4
c. Untuk pekerjaan beton tidak bertulang seperti, lantai kerja
untuk pondasi beton rabat dan beton tumbuk digunakan
mutu k-100

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


d. Dimensi pekerjaan beton bertulang dan struktur
dilaksanakan sesuai gambar kerja

II.4.2. Syarat-Syarat Bahan Pekerjaan Beton


a. Semen
Semen yang dipakai harus PC yang telah disahkan atau
disetujui oleh yang berwenang dan dalam segala hal
memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki oleh Peraturan
Beton Bertulang Indonesia, dalam hal ini dipakai Portland
Cement (PC Kelas I) sesuai dengan Standart Indonesia
NI-B atau ASTM C-150 Type I.
b. Agregat
1) Batu pecah, dipakai batu pecah mesin ukuran 1/1 s/d 2/2
cm jenis yang keras, tajam, bersih dari segala kotoran
yang dapat mengurangi daya rekatnya.
2) Pasir cor, dipakai pasir butiran kasar / tajam warna
hitam, bebas dari segala kotoran yang dapat
mengurangi daya rekatnya.
c. Baja Tulangan
Semua baja tulangan dipakai baja dengan tegangan leleh
karakteristik 2400 kg/cm2 (besi polos / U24). Ukuran dan
jumlah serta pemasangan tulangan sesuai tertera dalam
gambar. Bahan-bahan tersebut dalam segala hal harus
memenuhi ketentuan-ketentuan SNI 2002 / PBI 1971.
d. Air
Air untuk adukan dan perawatan beton harus bersih,
bebas dari bahan-bahan atau campuran-campuran yang
mempengaruhi daya lekat semen.
e. Bekisting
Bekisting harus dibuat dan direncanakan begitu rupa
sehingga beton dapat dengan baik ditempatkan dan
dipadatkan, tidak terjadi perubahan bentuk acuan selama
pengecoran dilaksanakan maupun selama proses
pengerasan beton.
 Bahan bekisting dapat dibuat dari papan kayu kelas III
yang cukup kering dengan tebal minimum 2 cm atau
panil-panil multipleks dengan tebal minimum 12 mm.
 Rangka penguat konstruksi bekisting dari kayu ukuran
5/7 sebagai penyokong, penyangga maupun pengikat,
sehingga mampu mendukung tekanan beton pada saat
pengecoran sampai selesai proses pengikatan.
 Penyangga struktur lantai (balok, lantai,dll) dapat
digunakan kayu dengan ukuran minimal 5/7 cm
dengan jarak maksimum 50 cm dengan dialasi dengan
papan kelas III antara tanah dan penyangga
(perancah).
 Pasangan bekisting harus rapi, cukup kuat dan kaku
untuk menahan getaran dan kejutan gaya agar ketika
dibongkar permukaan bekisting tetap rata.
 Sebagai perancah dapat digunakan scaffolding baja.
 Pembongkaran bekisting dapat dilakukan setelah beton
mengalami periode pengerasan sesuai dengan
persyaratan di dalam NI-2 (PBI-1991) yakni:

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


- Sloof minimum 7 hari
- kolom dan balok (cetakan tepi) minimum 7 hari,
cetakan bawah balok dan plat minimum 21 hari
Bekisting
Inspeksi 1
Pasang Tulangan

Inspeksi 2

Persiapan Alat Cor

Persiapan Beton Site Mixed

Inspeksi 3

Pengecoran

Quality Control
Curing

Pembukaan Bekisting
Inspeksi 4 Disertai
Check List
Pembersihan

II.5. PEKERJAAN II.5.1. Pekerjaan Dinding


DINDING 1. Pengenalan
 Mortar (Sesuaikan dg Spesifikasi Teknis)
 campuran dipergunakan perekat 1Pc : 5Ps untuk
seluruh dinding tembok kecuali KM/WC atau
daerah-daerah yang memiliki tingkat kelembaban
air tinggi.
 Pasangan batu merah dan plesteran trasram
dilaksanakan dengan campuran 1 PC : 3 Ps pada
semua tembok kamar mandi/ WC
 Maksimum lintle = Mengacu pada Standard
Reiforcement

2. Tahapan Pelaksanaan
 Bata sebelum dipasang harus dibasahi dulu dengan
cara direndam dalam air hingga jenuh dan pada
waktu dipasang tidak boleh ada genangan air pada
permukaannya.
 Pasangan bata harus rapi, lurus dan sama tebal.
 Pemasangan harus sedemikian rupa sehingga
ketebalan adukan perekat sama setebal 1cm. Siar–
siar dikerok dengan kedalaman ±1cm dengan rapi,
kemudian disirami air untuk dilanjutkan dengan

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


plesteran. Semua pertemuan horisontal maupun
vertical terisi dengan baik dan penuh
 Pasangan batu bata dipergunakan perekat 1Pc : 5Ps
untuk seluruh dinding tembok/ plesteran.
 Pasangan batu merah dan plesteran trasram
dilaksanakan dengan campuran 1 PC : 3 pasir pada:
- Semua tembok kamar mandi/ WC dan urinoir
setinggi 1,50 m dari lantai.
- Pasangan batu merah untuk bak air pada kamar
mandi/ WC, septictank dan ground tank.
- Tempat-tempat lain yang senantiasa berhubungan
dengan air dan yang dianggap perlu oleh Direksi.
 Adukan perekat selalu dalam keadaan belum
mengeras. Jarak waktu pencampuran adukan
perekat dengan pemasangan tidak lebih dari 30 (tiga
puluh) menit terutama untuk adukan kedap air.
 Bagian ujung pasangan harus berbentuk gerigi.
 Bagian bata yang menumpang tidak boleh kurang
dari ¼ dari panjang bata.
 Pemasangan dinding pasangan bata dilakukan
bertahap, setiap tahap terdiri maksimum 24 lapis
setiap harinya, diikuti dengan cor kolom dan balok
praktis..
 Pekerjaan pemasangan batu bata harus benar
vertikal dan horizontal. Pengukuran dilakukan
dengan tiang lot dan harus diukur tepat. Untuk
permukaan yang datar, batas toleransi
pelengkungan atau pencembungan bidang tidak
boleh melebihi 5 mm untuk setiap jarak 200 cm
vertikal dan horizontal. Jika melebihi, Kontraktor
harus membongkar atau memperbaiki dan biaya
untuk pekerjaan ini ditanggung Kontraktor, tidak
dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah.
 Setiap luas pasangan dinding termasuk
pasangan trasraamnya mencapai 12m² sudah
harus dipasang frame-frame yang berupa kolom-
kolom beton praktis dan balok-balok beton praktis
dengan ukuran 12 x 12 cm, dengan tulangan pokok
4Ø10 dan beugel Ø6-20.
 Tidak diperkenankan memasang bata merah yang
patah dua melebihi dari 5 % dari bata yang utuh.
 Penempatan plos kayu, angker, sparing dan
pemasangan alat–alat lain dalam pasangan ini akan
disesuaikan dengan gambar yang ada dan petunjuk
pengawas lapangan.
 Selama pasangan dinding ini belum difinishing,
untuk memelihara dan menjaga dari kerusakan atau
pengotoran bahan

II.5.2. Pekerjaan Plesteran

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


1. Sebelum diplester, permukaan dinding harus
dibersihkan dan dibasahi dengan air, naad/ siarnya
dikorek sedalam 1 cm. Tebal plesteran disesuaikan
dengan yang telah disyaratkan.
2. Pasir pasang yang digunakan harus diayak terlebih
dahulu dengan mata ayakan seperti yang disyaratkan.
3. Instalasi M & E telah terpasang sesuai dengan
koordinat titik M & E pada gambar kerja termasuk juga
pipa-pipa atau alat-alat lainnya.
4. Untuk lokasi pekerjaan yang tidak berada dibawah
atap, selama waktu hujan harus diberi perlindungan
dengan menutup bagian atas dinding dengan bahan
pelindung yang sesuai.
5. Kualifikasi tenaga kerja untuk pekerjaan ini harus
berpengalaman dan benar-benar ahli dalam teknik
pemasangannya.
6. Dibutuhkan peralatan kerja yang memadai seperti
waterpass, unting-unting, selang dan benang ukur serta
jidar (alumunium atau kaso) untuk meratakan plesteran.
7. Pelaksanaan segera setelah pasangan bata mengering,
tebal lapisan maksimal 1,5 cm, selalu menggunakan
pedoman tegak dan datar (straight dan level), sehingga
didapat permukaan yang rata lurus dan tegak tidak
bergelombang, dan pengadukan harus dilaksanakan
secara homogen.
8. Pekerjaan benangan dilaksanakan pada setiap sudut
luar dan dalam, sudut-sudut dinding dan beton dan di
tempat lainnya sesuai yang tertera dalam Gambar
Rencana.
9. Untuk semua bidang pasangan bata dan beton yang
akan difinishing dengan cat dipakai plesteran halus
(acian) diatas permukaan plesterannya.
10. Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda yang
bertemu dalam suatu bidang datar, diberi naad dengan
ukuran lebar 0,7 cm dan dalam 0,5 cm.
11. Untuk permukaan datar batas toleransi perlengkungan
atau pencembungan bidang tidak boleh melebihi 2,5
mm untuk setiap 2 m².
12. Kelembaban plesteran yang telah diaci harus dijaga
sehingga pengeringan berlangsung wajar, tidak terlalu
tiba–tiba dengan cara membasahi permukaan plesteran
kali terlihat kering dan melindunginya dari terik matahari
langsung dengan bahan penutup yang bisa mencegah
penguapan air secara cepat.
13. Jika terjadi keretakan akibat pengeringan, maka bidang
yang retak harus dibongkar dan diperbaiki sampai
dinyatakan dapat diterima oleh pengawas lapangan
atas tanggung jawab kontraktor.
14. Pekerjaan plesteran dinding setelah selesai
pemasangan instalasi listrik untuk seluruh bangunan.
15. Pekerjaan plesteran hanya bisa dilaksanakan setelah
pekerjaan atap sudah selesai.

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


Formulir
Urutan dan Tahapan Proses Pelaksana
(Jika ada)
 Permukaan dinding bata dibasahi dengan
air sampai basah secara merata.
 Dibuat sipatan pada dinding dengan posisi Surveyor
diatas plafon dan pada pertemuan dengan
tembok sebagai pedoman kerataan dan tegak
lurus plesteran ( harus lot), lalu pasang tarikan
benang vertikal dan horisontal untuk caplakan Pelaksana
kepalaan dan cek tarikan benangnya (cek
ketebalan plesteran).
 Kepalaan plesteran harus tegak lurus Pelaksana
dengan benang sipatan atas dan bawah dan
dibuat dengan lebar 5 cm untuk tiap jarak 1,5 m. Pelaksana
Diperlukan 3 caplakan untuk setiap kepalaan Pelaksana
plesteran.
 Pada posisi pertemuan ujung dinding Pelaksana
bagian dalam, kepalaan dibuat tepat pada
kedua sisi sudut pertemuan dengan lebar 5 cm. Pelaksana
 Lakukan plesteran pada bidang-bidang
yang telah ada kepalaannya sampai selesai
seluruh permukaannya dengan kamprotan yang Pelaksana
memiliki jarak lempar + 50 cm.
 Gunakan jidar untuk meratakan
permukaan sesuai dengan ketebalan kepalaan.
 Saat plesteran setengah kering, gunakan
roskam untuk menggosok permukaan dinding
Pelaksana
sampai halus dan rata.
 Plesteran yang tebalnya kurang dari 1,5
cm harus diplester sekaligus dimulai dari atas ke
Pelaksana
bawah sedangkan plesteran yang melebihi 2 cm
harus diplester 2 kali untuk setiap lapisnya.
Untuk pipa-pipa yang letaknya berdempetan
lebih dari 2 batang diberi kawat ayam dengan
tujuan membantu dan memperkuat daya lekat
plesteran.
 Kelembaban plesteran harus dijaga
sehingga pengeringan berlangsung wajar dan
tidak terlalu tiba-tiba dengan membasahi
permukaan plesteran setiap kali terlihat kering
dan melindungi dari terik panas matahari
langsung.
 Selanjutnya, dinding yang telah diplester
dirawat selama 8 hari, sehingga dapat dilakukan
pekerjan selanjutnya.
 Cek hasil akhir pekerjaan agar plesteran
tetap rata dan tidak kasar serta tidak mengalami
retak-retak dengan toleransi kerataan bidang
antara garis atas dan bawah paling maksimal 2
mm.

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


II.6. PEKERJAAN II.6.1. Pekerjaan Baja dan Penutup Atap
BAJA Persyaratan Pelaksanaan
DAN 1. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain
PENUTUP ATAP terkait, harus dilaksanakan sesuai gambar dan desain yang
telah dihitung dengan aplikasi khusus perhitungan baja
ringan sesuai dengan standar perhitungan mengacu pada
standar peraturan yang berkompeten.
2. Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan
gambar kerja.
3. Perakitan kuda-kuda harus dilakukan di workshop permanen
dengan menggunakan mesin rakit (Jig) dan pemasangan
sekrup dilakukan dengan mesin screw driver yang dilengkapi
dengan kontrol torsi.
4. Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur balok
penopang dengan kondisi rata air (waterpas level) untuk
dudukan kuda-kuda sesuai dengan desain sistem rangka
atap.
5. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan
semua struktur yang dipakai untuk tumpuan kuda-kuda.
Berkenaan dengan hal itu, pihak konsultan ataupun tenaga
ahli berhak meminta informasi mengenai reaksi-reaksi
perletakan kuda-kuda.
6. Pihak kontraktor bersedia menyediakan minimal 8 (delapan)
buah genteng yang akan dipakai sebagai penutup atap, agar
pihak penyedia konstruksi baja ringan dapat memasang
reng dengan jarak yang setepat mungkin, dan penyediaan
genteng tersebut sudah harus ada pada saat kuda-kuda tiba
dilokasi proyek.
7. Jaminan Struktural
 Jaminan yang dimaksud di sini adalah jika terjadi
deformasi yang melebihi ketentuan maupun keruntuhan
yang terjadi pada struktur rangka atap Baja Ringan,
meliputi kuda-kuda, pengaku-pengaku dan reng.
 Kekuatan struktur Baja Ringan dijamin dengan kondisi
sesuai dengan Peraturan Pembebanan Indonesia dan
mengacu pada persyaratan-persyaratan seperti yang
tercantum pada “Cold formed code for structural
steel”(Australian Standard/New Zealand Standard
4600:1996) dengan desain kekuatan strukural
berdasarkan ”Dead and live loads Combination
(Australian Standard 1170.1 Part 1) & “Wind
load”(Australian Standard 1170.2 Part 2) dan
menggunakan sekrup berdasarkan ketentuan “Screws-
self drilling-for the building and construction
industries”(Australian Standard 3566).

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


Tata Cara Pelaksanaan Penutup Atap
1) Pemasangan bahan atap harus dilaksanakan jauh sebelum
pelaksanaannya agar tidak terjadi hambatan waktu
pelaksanaan pekerjaan.
2) Lembaran spandek disimpan dalam keadaan tetap kering,
tidak boleh berhubungan dengan tanah/lantai dan sebaiknya
disimpan di dalam gudang beratap. Untuk penyimpanan di
tempat terbuka, harus diselimuti dengan terpal atau plastik
untuk mencegah agar air hujan/embun tidak masuk ke
dalam celah tersebut. Air yang masuk dapat memberikan
cacat terhadap permukaannya akibat kondensasi. Lembaran
spandek tersebut juga jangan ditumpuk terbalik, bagian atas
harus tetap mengarah ke atas.
3) pemasangan gording baja, harus lurus, berjarak teratur, dan
rapih sebelum melakukan pemasangan spandek.
4) Data arah angin di lokasi harus dicatat, agar pemasangan
lembaran penutup atap dapat disesuaikan dengan arah
angin
5) Untuk memulainya, letakkan lembaran pertama dengan
rusuknya menghadap ke atas, distel terhadap bagian
bangunan di sebelahnya dengan rusuk luar pada sisi
permukaan. Setelah mengikat lembaran pertama,

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


tumpukkan rusuk luar lembaran kedua (rusuk dengan sisi
bengkok ke bawah) di atas rusuk dalam lembaran pertama
(rusuk dengan sisi ke luar di bagian bawahnya), dan
masukkan pengikat pada tumpukan rusuk-rusuk tadi untuk
memegang sambungan dengan kuat pada tempatnya
sebelum mengikat lembaran yang kedua. Ikutilah cara
penyambungan lembaran kedua ini untuk pemasangan
lembaran selanjutnya. Jika dipakai dua atau lebih
sambungan ujung lembaran untuk mencakup atap secara
keseluruhan, letakkan baris lembaran dari bawah ke atas
sebelum melanjutkan pemasangan ke samping. Lebar
tumpukan pada tumpangan akhir minimal 200 mm. Apabila
berjalan di atas atap, harus pada lembah lembaran dan bila
terpaksa berdiri di atas rusuk-rusuk, hanya boleh di atas
penumpu.
6) Untuk mendapatkan hubungan yang kedap air, diperlukan
rivet dengan jarak maksimal 75 cm, untuk memegang
tumpangan samping lembaran pada tempatnya dengan
kuat. Setiap lembaran disekrup/dibaut pada puncak
rusuknya ke setiap gording baja tumpuannya, pada setiap
gording sebanyak minimal 3 buah sekrup/baut. Jenis
sekrup/baut sesuai dengan jenis sekrup/baut yang
dianjurkan oleh pabrik, dan jangan memakai pengikat yang
terbuat dari timah hitam.
7) Untuk melubangi bahan penutup atap harus digunakan bor
listrik. Bila diperlukan pemotongan harus dilakukan dengan
menggunakan gergaji besi yang bergerigi halus.
8) Untuk penutup bubung dipakai nok penutup atap yang
sesuai menurut anjuran pabrik pembuat . Harus pula
diperhatikan lubang-lubang pada pemasangan penangkal
petir agar tertutup dengan sealant yang kuat, fleksibel dan
tahan cuaca.

II.7. PEKERJAAN II.7.1. Pekerjaan Elektrikal


ELEKTRIKAL Persyaratan Pelaksanaan
DAN 1. Pemasangan saklar dan stop kontak serta instalasi penerangan /
PENANGKAL titik lampu dan pemasangan instalasi stop kontak. Seluruh
PETIR material yang dipakai harus telah mendapatkan standart salah
satunya dari S II, LMK, SPLN, JIS, DIN, VDE, TEC, CEBEL,
KEMA, OVE, mateial harus baru tidak cacat serta dapat
berfungsi dengan baik melalui serangkaian test yang dilakukan
oleh Direksi.
2. Stop kontak dan saklar inbow/rata dinding, pemasangan harus
rapi, rata, tidak miring dan dipakai bahan kualitas I dengan
ketinggian / letak pemasangan sesuai dengan yang diisyaratkan
PLN / sesuai Gambar Rencana.
3. Instalasi kabel yang dipergunakan adalah sesuai dengan yang
dipersyaratkan PLN dan kabel dipasang di atas penggantung
plafond, tarikan harus kencang. Pada bagian yang masuk ke
tembok, kabel dimasukkan ke dalam conduit pipa PVC dengan
ukuran sesuai jumlah kabel yang masuk ( 5/8” -  3/4“) ujung
atas pipa PVC harus diberi Elbow dengan ukuran yang sesuai.

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


4. Sambungan antar kabel harus dilindungi las dop keramik / PVC
sedang pada bagian yang masuk tembok bila terdapat
sambungan, harus dilindungi junction box (kotak sambungan)
PVC dan instalasi kabel ini setelah terhubung seluruhnya harus
bebas induksi yang dibuktikan dengan test mager.
5. Untuk pemasangan instalasi petir dan perlengkapannya
dilaksanakan sesuai dengan gambar perencanaan dengan
tahanan yang disyaratkan PLN sebesar 5  dengan kedalaman
grounding 6 m jika jenis tanah di lokasi pekerjaan merupakan
tanah lembek.
START

Yes

MATERIAL STOP DRAWING


APPROVAL APPROVAL

Yes

PREPARATION
A
Yes

SDB
PPAC
CONDUIT
CABLE EXCAVATION LIGHTYING PANEL
INSTALLATION & TERMINAL
(INBOW & OUTBOW)

CABLE TRAY & ENERGIZED POWER CHECK


POWER SUPPLY
LADDER SYSTEM INSTALLATION &
INSTALLATION
INSTALLATION REPAIRING

CABLE PROTECTION
LAMP & FEEDER
INSTALLATION &
CABLE PHASE SEQUENCE No
SOIL
INSTALLATION TEST
ACCUMULATIONS

Yes

CHECK & REPAIRING No No


CHECK & REPAIRING SETTING OF LIGHTING
MERGER FIXTURES AND SWITCH
TEST RECEPTACLE

Yes

CERTIFICATED TEST

TESTING &
COMMISIONING

TESTING &
COMMISIONING
CERTIFICATED

FINISH

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


II.7.2. Pekerjaan Penangkal Petir
Persyaratan Pelaksanaan
Secara garis besar, cara pemasangan instalasi penangkal petir/anti petir
elektrostatis sebagai berikut :
1. Pada tahap awal pengerjaan di mulai dengan mengerjakan bagian
grounding system terlebih dahulu, dengan pertimbangan keamanan
dan kemudahan. Kemudian dilakukan pengukuran
resistansi/tahanan tanah menggunakan Earth Testermeter,
apabila hasil pengukuran tersebut menunjukan < 5 Ohm maka
tahapan kerja berikutnya dapat dilakukan. Seandainya hasil
resistansi/tahanan tanah menunjukan > 5 Ohm maka di lakukan
pembuatan atau penambahan grounding lagi di sebelahnya dan di
pararelkan dengan grounding pertama agar resistansi/tahanan
tanahnya menurun sesuai dengan standarnya < 5 Ohm
2. Setelah selesai membuat grounding, langkah berikutnya adalah
memasang kabel penyalur (Down Conductor) dari titik grounding
sampai keatas bangunan, tentunya dengan mempertimbangkan
jalur kabel yang terdekat dan hindari banyak belokan/tekukkan 90
derajat sehingga kebutuhan material dan kualitas instalasi dapat
efektif dan efisien. Kabel penyalur petir yang biasa di gunakan
antara lain BC (Bare Copper), NYY atau Coaxial. Untuk tempat –
tempat tertentu sebaiknya di beri pipa pelindung (Conduite) dengan
maksud kerapihan dan keamanan
3. Bila kabel penyalur petir telah terpasang dengan rapih, maka tahap
selanjutnya pemasangan head terminal petir tentunya harus
terhubung dengan kabel penyalur tersebut sampai ke grounding
system.

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


II.8. PEKERJAAN II.8.1. Pekerjaan Perpipaan dan Sanitair
PERPIPAAN DAN Yang dimaksud instalasi air bersih disini adalah :
SANITAIR a. Sarana pipa untuk menyalurkan air bersih dari sumur pompa /
deep well / ke pemakaian langsung atau ke bak penampung
(reservoir ) melalui pompa distribusi.
b. Sarana pipa dari reservoir ke tiap-tiap titik pemakaian (kran,
fixtures sanitary) dengan sistim gravitasi atau dilengkapi
pompa boster bila tekanan air diperlukan lebih besar dari
tekanan gravitasi.

FLOW CHART

START

SHOP DRAWING
MATERIAL REQUEST
REQUEST
AND APPROVAL
AND APPROVAL

Yes

PREPARATION
A
Yes

SLEEVE INSTALLATION

Yes CERTIFICATE OF HYDRO TEST

ERECTION PIPE
SUPPORT
Yes

SETTING OF PUMPS
PIPE INSTALLATION

REPAIR JOINTING PIPE Cek :


Wiring Diagram
Component Pump

HYDRO No
TEST PIPE RUNNING
No TEST PIPE

Yes
Yes

TEST AND COMISSIONING


A

CERTIFICATE OF TEST AND


COMISSIONING

END

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


1. MATERIAL
1. Pompa-pompa (pompa transfer, pompa booster)
2. Tangki reservoir ( Kapasitas masing-masing disesuaikan
dengan kebutuhan )
3. Pipa PVC (class AW, VP),
4. Valve (Gate valve, check valve, straimed, flexible,
connection, fast valve)
5. Fitting Galvanized (tee, elbow, reducer, socket, flame,
dll)
6. Fitting PVC (tee, elbow, reducer, socket, flame, dll)
7. Fitting ABS (tee, elbow, reducer, socket, flame, dll)
8. Material bantu (lem PVC, seal tape, penggantung,
clamp, dll)

2. PERALATAN
1. Mesin las
2. Gerinda tangan
3. Bor duduk & bor tangan
4. Takel
5. Kunci pipa, kunci pas
6. Mesin senai

3. URUTAN PELAKSANAAN
3.1 Pemasangan Pipa Indoor
a. Marking jalur pipa sesuai shop drawing dan koordinasikan
dengan pekerjaan lain seperti jalur pipa AC, Air kotor,
Fire, Fighting, Tray Cable, dll.
b. Potong pipa sesuai ukuran kebutuhan.
c. Lapisi pipa Gip (jika akan dicat seluruh / daerah expose)
dengan cat dasar (zincromate).
d. Setelah dicat dasar lapisi dengan cat (warna sesuai
spesifikasi teknis).
e. Pasang gantungan maupun support pipa sesuai hasil
marking.
f. Pasang pipa Gip sesuai ukuran pada shop drawing,
penyambungan pipa diameter kurang dari 2,5 inchi
dengan drat dan diameter 2,5 inchi ke atas dengan las.
g. Gunakan benagn dan Waterpass untuk mengukur
kelurusan pipa.
h. Lakukan pekerjaan pengecatan untuk daerah sambungan
pipa.
i. Lakukan tes tekan pipa dengan tekanan spesifikasi yang
berlaku.
j. Untuk pemasangan pipa di dinding, harus dikoordinasikan
dahulu degnan pekerjaan keramik (arsitek) dan sanitary.
k. Lakukan tes tekan ulang jika pipa di dinding telah
terpasang.

3.2 Pemasangan Pipa Outdoor


a. Marking jalur pipa.
b. Gali jalur pipa dengan kedalaman sesuai elevasinya.
c. Sambung pipa di atas galian.
d. Lapisi pipa dengan zincromate.

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


e. Lakukan tes tekan pipa dengan tekanan sesuai
spesifikasi teknis yang berlaku.
f. Beri lapisan pasir pada dasar galian.
g. Turunkan pipa ke dalam galian.
h. Lapis kembali galian dengan pasir.
i. Urug galian.

Instalasi Air Bersih dan Kotor dalam KM

Instalasi Air Bersih dalam Shaft

3.3 Pemasangan Valve


a. Check lokasi penempatan valve (apakah space/jarak
antar pipa yang telah disiapkan telah sesuai dengan lebar
valve)
b. Siapkan valve dengan flange-nya.
c. Pasang valve
d. Lakukan tes tekan valve pada instalasi tersebut.

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


3.4 Pemasangan Pompa
a. Marking lokasi penempatan pompa.
b. Buat pondasi pompa, perhatikan kelurusan dan rata
pondasi.
c. Pasang instalasi pemipaan ruang pompa terlebih dahulu.
d. Pasang pompa dan valve-valvenya.
e. Sambung instalasi daya ke pompa.
f. Untuk pompa transfer automatisasi menggunakan water
level control (biasanya menggunakan elektroda)
g. Pengaturan pompa booster dengan pressure switch
sebagai berikut :
- Pada posisi tekanan instalasi 2.5 bar pompa I 9kesatu)
ON.
- Jika tekanan kembali ke 3 bar pompa OFF
- Namun jika tekanan terus turun hingga posisi 1.5 bar
pompa kedua ON.
- Jika tekanan naik lagi hingga 2 bar pompa kedua OFF
- Pompa kesatu dan kedua selalu bergantian posisi
(alternated paralell).
h. Lakukan running test pompa.

INSTALASI AIR KOTOR & AIR BUANGAN


Untuk instalasi air kotor, biasanya langsung melalui buangan
dari closet dan terminal, sedangkan untuk air buangan adalah sisa
air buangan melalui wastafel, bak cuci dan floor drain (pembuangan
pada lantai) yang mengalir secara gravitasi dari masing-masing
genitor menuju bak penampungan (septic tank, STP)

Yang perlu diperhatikan dalam pemasangannya adalah :


 Untuk air kotor dibuat dengan kemiringan (± 1)”
 Untuk air buangan dibuat dengan kemiringan (± 1 ½)”
Masing-masing pipa air kotor & air buangan harus
dilengkapi pettrap (saluran leher angsa) untuk mencegah
bau.

1. MATERIAL YANG DIGUNAKAN


a. Pompa buangan (Sewage Pump)
b. Pipa PVC (class AW/D)
c. Pipa cast iron (cip)
d. Fitting PVC (Tee, elbow, socket, reducer)
e. Fitting cast iron (Tee, elbow, socket, reducer)
f. Valve cast iron (check valve, gate valve, fast valve)

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


START

SHOP DRAWING
MATERIAL REQUEST
REQUEST
AND APPROVAL
AND APPROVAL

PREPARATION

SLEEVE INSTALLATION

ERECTION PIPE
SUPPORT

INSTALLATION PIPE

CHECK AND REPAIR


INSTALLATION

INSTALLATION
No TEST

CERTIFICATE OF TEST
INSTALLATION

Yes

SETTING OF SANITARY

Yes

CHECK AND REPAIR

SANITARY
TEST
No

Yes

CERTIFICATE OF TEST

Yes

END

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


METODE PEMASANGAN INSTALASI PIPA VENTILASI

Instalasi ini berfungsi untuk menghubungkan / menyalurkan


udara yang terjebak pada pipa air kotor maupun pipa air buangan
sehingga air bisa berjalan dengan lancar.

Yang perlu diperhatikan adalah pipa tersebut disambung pada pipa


air kotor / air buangan diatas posisi pipa tersebut dan disalurkan
pada daerah yang tertinggi (ke atap/diatas plafond) dilengkapi
dengan vent cup

II.8.2 Pekerjaan Sanitair


II.8.1 Ruang Lingkup Sanitair
1. Kloset Duduk / Monoblok
2. Wastafel lengkap + Avour & Kran sikut handle p=15 cm
3. Shower spray / Shower toilet
4. Kran dinding
5. Floor drain / Avour
6. Cermin Wastafel
7. Bak Mandi 55x65x70 cm
8. Clean Out Dia. 2"
9. Clean Out Dia. 4"
10. Kitchen sink (sesuai gbr)
11. Kran air Kitchen sink
12. Meja Kitchen sink

II.8.2 Metode Pelaksanaan


Metode pelaksanaan pekerjaan sanitary adalah sebagai berikut :
1) Pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar
kerja, uraian, dan persyaratan pekerjaan, spesifikasi pabrik
pembuat, serta petunjuk konsultan pengawas.
2) Diperlukan koordinasi kerja dengan disiplin lain, terutama yang
bersangkutan dengan pekerjaan pemasangan, baik jadwal
maupun posisi meletakkan peralatan di tempat.
3) Sebelum dan sesudah pekerjaan, semua peralatan harus
disetujui konsultan pengawas, serta dijaga dari kerusakan atau
kehilangan sebelum masa penyerahan tiba.
4) Perhatikan semua ukuran, peil, pola, dan syarat lain untuk
pemasangan baik di lantai maupun di dinding atau meja beton.
5) Pemasangan harus dilakukan dengan hati-hati dan cermat
agar tidak terdapat bekas cacat, noda, atau sumbatan-
sumbatan.
6) Semua aksesoris yang terpasang di dinding harus diusahakan
tepat di tengah atau pada nod ubin keramik

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


II.9. PEKERJAAN II.9.1. Pekerjaan Plafond
PLAFOND A. Tahap Pemasangan Rangka Plafond
1. Pelaksanaan sesuai prosedur yang baik dan benar,
sambungan rapat, kuat,Rangka plafond dibuat dari besi
hollow yang telah di zincromate/meni. Pada proses
pemasangan rangka plafond dilakukan pengukuran
(leveling) elevasi ketinggian plafond dari lantai ditandai
dengan tarikan benang antar kedua sisi dinding. Agar
permukaan rangka tidak melenduk maka diberi
penggantung pada jarak 1 m dibawah dak beton dan
pinggir rangka diperkuat dengan ramset
2. Rangka induk dipasang berjarak maximum 120 cm
sesuai gambar rancangan, sedangkan untuk rangka
pembagi berjarak maksimum 60 cm sesuai petunjuk
pemasangan dari produsen dan gambar rancangan
pelaksanaan.
3. Pemasangan sekerup self tapping screw harus diberi
jarak 10 mm (minimal) dan maksimal 16 mm dari pinggir
gipsum. Pada sambungan antar gipsum metoda
pemasangan screw harus berbiku-biku.
4. Jarak antara paku atau sekerup pada bagian tepi gipsum
berjarak 20 cm sedangkan pada bagian tengah gipsum
jarak antara paku / sekerup adalah 30 cm.
5. Sambungan pada pemasangan gipsum antara satu
dengan lainnya adalah serapat mungkin tanpa jarak yang
pemasangannya dilakukan secara zig-zag.
6. Untuk mendapatkan hasil permukaan yang benar-benar
rata pada setiap sambungan harus dilapisi dengan base
bond dan paper tape dari perusahaan yang sama
dengan pembuat papan gipsumnya.

B. Tahap Pemasangan Plafon


1. Tentukan Marking Elevasi Plafon dan buat garis sipatan
serta titik-titik paku kait.
2. Pasang Paku Kait
3. Pasang Penggantung Rangka Plafon ( Hanger dan Clip
Adjuster) dengan posisi tegak lurus.
4. Pasang Rangka Tepi Plafon ( Steel Hollow dan Wall
Angle Profil) sebagai list tepi pada garis sipatan
5. Tentukan jarak penempatan Kait Penggantung.
6. Pasang tarikan benang sebagai pedoman penentu
kelurusan dan ketinggian rangka plafon
7. Pasang Rangka Utama (Top Cross Rail)
8. Pasang Rangka Pembagi ( Furing Channel) dengan
menggunakan Locking Clip
9. Pasang dan kencangkan Clip /Rod.
10. Pasang Panel Gypsum pada rangka plafon dengan
Sekrup Ceiling menggunakan Screw Driver dan setiap
sambungan harus tepat pada rangka.
11. Menghaluskan sambungan antar plafon dengan cara
pengamplasan

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


C. Tahap Pemasangan List Plafond
1. Penutup plafon dipasang pada rangka plafon
mengikuti modul rangka dengan diperkuat oleh paku
pada jarak 20 cm.
2. Bila dikehendaki ada nut atau jarak maka
antara penutup plafon diberi jarak lebih kurang 1 cm.
3. Kerapihan dan kerataan permukaan plafon
diperiksa secara visual.
4. Pemasangan penutup plafond dilengkapi
dengan list plafond gypsum dilaksanakan pada
pertemuan antara plafond dan dinding sesuai gambar,
dipasang rapat dan lurus setiap sudut harus dipasang
siku-siku dipaku dengan baik dan rapat. Pemasangan list
dan sambungannya dibuat yang kuat, lurus, rapi dan
rapat. Kerapatan antar list dengan dinding atau partisi
diisi dengan compound setelah kering dihaluskan
dengan amplas khusus baru bisa dicat.

II.10. PEKERJAAN II.10.1. Pekerjaan Penutup Lantai


PENUTUP LANTAI

Start

Marking level
oleh Surveyor

Keramik lantai Pasang Kepalaan


Aproval ACC utama pinggir

Pasang kepalaan utama tengah

Tidak
Cek leveling
Repairing
dgn benang

Pasang Penutup
Lantai

Pasang Plint Lantai


& Cor Nat

Selesai

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


 Dari informasi shop drawing, siap kan
material keramik sesuai dengan kode keramik yang
hendak dipasang serta quantitynya.
 Team survey menyediakan marking
yang sesuai dengan shop drawing.
 Siapkan alat – alat kerja.
 Siapkan adukan.
 Bersihkan permukaan yang akan
dipasang keramik dari kotoran, sampah dan debu. (bisa
gunakan kompressor)
 Basahi lantai beton (tambahkan
additive / coldbond).
 Rendam keramik dalam bak
rendaman (1/2 ~ 1 jam).
 Hamparkan mortar di awalan
(kepalaan) pemasangan keramik.
 Buat awalan pasangan (kepalaan)
keramik dengan menarik benang mengikuti arah
marking.
 Check elevasi pasangan awal sebagai
panduan.
 Buat awalan (kepalaan) pasang
keramik maksimal tiap jarak 4 meter.
 Hamparkan mortar sesuai pada
bagian yang lainya sesuai dengan elevasi dari kepalaan
yang telah dibuat.
 Pasang semua keramik dengan rapi
yang mengacu pada kepalaan.
 Gunakan palu karet.
 Setiap pemasangan 1(satu) buah
keramik di chek elevasinya dengan mengunakan water
pas.
 Bersihkan adukan dan air semen yang
melekat pada permukaan keramik dengan
menggunakan kain lap basah. (jangan tunggu hingga
kering).
 Proteksi area lantai yang baru
dipasang keramik. Tunggu minimal 1(hari).
 Siapkan bahan (semen warna jika
dikehendaki) untuk mengisi gap antara pasangan (nad)
keramik.
 Gunakan scarpper / kape untuk
memasukan semen grouting nad.
 Bersihkan (lap dengan kain basah)
permukaan keramik.

II.11. PEKERJAAN II.11.1. Pekerjaan Pintu


PINTU  Pastikan semua bukaan / opening kusen benar-benar
rata dan ukuran lubang kusen longgar terhadap
kusen yang mau dipasang dengan membuat marking

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


pada center opening / bukaan yg sesuai dengan shop
drawing.
 Jika lubang tidak rata dan ukuran terlalu sempit atau
tidak pas dengan kusen yang hendak dipasang
maka lubang kusen harus segera diperbaiki.
 Diharapkan lubang kusen harus longkar untuk semua
sisi maksimum 7 mm agar supaya diwaktu
penyetelan kusen tidak terjadi kesulitan.
 Periksa kelurusan Vertikal dan Horizontal dengan water
pas.
 Dipastikan semua kusen yang terpasang bener-benar
kuat dan tidak longgar pemasangannya.
 Tutup celah dengan menggunakan sealant silicon /
polyuretahe (sesuai dengan spesifikasi), dan pastikan
semua celah alumunium tersisi penuh dengan sealant.
 Lindungi / proteksi semua sisi kusen dengan lakban
proteck agar terhindar dari kotoran material lain dan
juga menghindari goresan ataupun benturan terhadap
pekerjaan yang lain.
 Untuk Kusen yg terbuat dari besi, sediakan stek yg
ditanam pada lintle (Kolom praktis) untuk pegangan las-
an rangka kusen pintu besi.
 Setelah dipastikan kusen terpasang dengan benar dan
kuat, isi celah dengan adukan mortar.

II.12. PEKERJAAN CAT II.12.1. Pekerjaan Cat


DAN
WATERPROOFING

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


A. Keterangan Umum
Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi pengecatan bagian-
bagian yang ditunjuk dalam gambar maupun bagian-bagian
lain yang memerlukan perlindungan dengan cara
pengecatan.
Pada garis besarnya yang termasuk pekerjaan pengecatan
adalah
a. Cat dinding dan partisi
b. Cat plafond, lisplank
c. Waterprofing
Penyempurnaan dan pengulangan pengecatan / melamine
karena belum merata, berubah warna atau sebab-sebab
lainnya sampai pada saat serah terima untuk yang kedua
kalinya menjadi tanggung jawab Kontraktor.

 Semua pipa dari besi/baja dalam tanah harus dililit dengan


karung goni dan dilapisi dengan Tar (Tar coated) untuk
penahan Korosi atau dengan bahan anti karat sintesis yang
dispesifikasi untuk keperluan pemipaan bawah tanah.
Sedangkan untuk pipa-pipa yang terlihat (exposed) harus
diberi tanda dengan warna atau cat yang warnanya akan
ditentukan kemudian oleh Pengawas.

 Untuk pipa-pipa dalam ceiling agar mudah dikenali


diberikan tanda warna/cat pada setiap jarak + 4 m dengan
arah aliran pada pipa-pipa induk, begitu pula pipa-pipa
pada shaft dimana terletak pintu pemeriksaan.

 Sebagai patokan dipakai warna cat sebagai berikut : Untuk


jaringan pipa hydrant dipakai warna merah

 Khususnya untuk identifikasi dan penentuan warna cat dari


masing - masing instalasi Plumbing dan Hydrant akan
ditentukan kemudian bersama Pemilik / Pengawas.

B. Cat Tembok, Partisi, Plafond dan Lisplank


a. Pengecatan dilakukan dengan cara terbaik dan umum
dilakukan, kecuali bila dinyatakan lain.

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


b. Tidak boleh melaksanakan pengecatan dalam cuaca
lembab, hujan atau angin berdebu.
c. Cat diaduk benar – benar sebelum digunakan.
d. Pengecatan rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran
atau ada bekas – bekas yang menunjukkan tanda –
tanda sapuan, semprotan dan roller.
e. Pengecatan kembali dilakukan bila ada cat dasar yang
kurang menutup atau lepas.
f. Pengecatan Dinding dan Plafond :
1) Dinding siap untuk dicat setelah diplamir terlebih
dahulu.
2) Sebelum diplamur, plesteran harus baik, betul–betul
kering dan tidak ada retak-retak.
3) Pengecatan tembok dan plafond dilakukan dengan
roller. Untuk permukaan dimana roller tidak mungkin
digunakan, dipakai kuas berkualitas baik.
4) Seluruh permukaan harus dibersihkan dari debu,
lemak, kotoran, atau noda lain dalam kondisi kering.
Langkah kerja cat emulsi adalah
 lapisan pertama : ± 50% air
 lapisan kedua : 25% air
 lapisan ketiga : 25% air
Pelaksanaan pekerjaan dengan roller; kuas dipakai
bila tidak mungkin menggunakan roller.

C. Pengecatan Besi
a. Permukaan besi dihaluskan dan dibersihkan dari
kotoran, karat, debu dan lain-lain yang dilakukan
dengan sikat kawat. Permukaan besi tidak boleh
mengandung minyak maupun basah.
b. Setelah permukaan besi betul – betul kering dan
bersih dilakukan pengecatan dasar dengan
menggunakan cat meni besi Zink Chromat
c. Setelah permukaan besi betul –betul kering dilakukan
pengecatan terakhir. Pada waktu pengecatan
diusahakan bebas dari debu.
d. Pengecatan besi dengan sistem spray / semprot.

D. Pelapisan Waterprofing
a. Dipakai produk water proofing kualitas I
b. Dilaksanakan pada plat beton deck yang kontak dengan
air
c. Sebelum di waterprofing permukaan plat harus
dibersihkan dengan cara menggosok memakai kain yang
dibasahi setelah kering baru dilaksanakan pelapisan
waterproofing
d. Tahapan waterprofing pertama lapis waterprofing, kedua

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


lapis serat fiber, ketiga lapis waterprofing lagi
e. Seluruh pekerjaan tersebut di atas harus dilaksanakan
dengan baik sampai didapat hasil yang baik dan merata
pelaksanaan sesuai ketentuan pabrik pembuat.

II.13. PEKERJAAN II.13.1. Pekerjaan Paving


PAVING A. Tata Cara Pelaksanaan Umum
1) Dipakai paving block standart SII. Berisi tajam,
padat,kering, tidak mudah pecah
2) Ketebalan paving block ditentukan 6 cm Ukuran 10 x 20
3) Type paving block ditentukan sesuai dengan gambar
rencana
4) Kanstin yang digunakan berukuran 15 x 25 x 40 cm

B. Paving Stone, Uskup, dan Kanstin 15 x 25 x 40 cm


Hal Utama
Syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut:
1) Lapisan Subgrade
Subgrade atau lapisan tanah paling dasar harus diratakan
terlebih dahulu, sehingga mempunyai profil dengan
kemiringan sama dengan yang kita perlukan untuk
kemiringan Drainage (Water run off) yaitu minimal 1,5 %.
Subgrade atau lapisan tanah dasar tersebut harus kita
padatkan dengan kepadatan minimal 90 % MDD
(Modified Max Dry Density) sebelum pekerjaan subbase
dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang kita
butuhkan. Ini sangat penting untuk kekuatan landasan
area paving nantinya.
2) Lapisan Subbase
Pekerjaan lapisan subbase harus disesuaikan dengan
gambar dan spesifikasi teknis yang kita butuhkan. Profil
lapisan permukaan dari subbase juga harus mempunyai
minimal kemiringan 2 %, dua arah melintang kekiri dan
kekanan. Kemiringan ini sangat penting untuk jangka
panjang kestabilan paving.
3) Kanstin (Penguat Tepi)
Kanstin atau Penguat tepi atau Kerb harus sudah kita
pasang sebelum pemasangan paving dilakukan. Hal ini
harus dilakukan untuk menahan paving pada tiap sisi
agar paving tidak bergeser sehingga paving akan lebih
rapi pada hasil akhirnya.
4) Drainage atau Saluran Air
Seperti halnya kanstin, Drainage atau Saluran air ini juga
harus sudah dipasang sebelum pemasangan paving
dilakukan. Hal ini sangat wajib dilakukan untuk effisiensi
waktu atau kecepatan pekerjaan. Drainage yang
dikerjaan setelah paving terpasang akan sangat

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


mengganggu pekerjaan pemasangan paving itu sendiri
karena harus membongkar paving yang sudah terpasang.
5) Kelengkapan Peralatan Kerja
Peralatan yang kita butuhkan harus sudah disiapkan
sebelum pemasangan paving dimulai. Adapun alat-alat
yang kita butuhkan adalah sebagai berikut:
a. Mesin Plat Compactor (Stamper Kodok) dengan luas
permukaan plat antara 0,35 s/d 0,50 m2 dan
mempunyai gaya sentrifugal sebesar 16 s/d 20 kN
dengan frekwensi getaran berkisar 75 s/d 00 Hz.

b. Alat Pemotong paving (Cutter).


c. Kayu yang diserut rata/ untuk levelling screeding abu
batu atau pasir.
d. Benang.
e. Alat handling berupa Lori/gerobak untuk pemindahan
paving.
f. Pin stick atau linggis yang bagian bawahnya dibuat
runcing melebar sebagai naating

C. Tata Cara Pelaksanaan


1) Abu batu/pasir alas seperti yang dipersyaratkan segera
digelar diatas lapisan base. Kemudian diratakan dengan
jidar kayu sehingga mencapai kerataan yang seragam
dan harus mengikuti kemiringan yang sudah dibentuk
sebelumnya pada lapisan base.
2) Penggelaran abu batu/pasir alas tidak melebihi jarak 1
meter didepan paving terpasang dengan tebal screeding.
3) Pemasangan paving harus dimulai dari satu titik/garis
(starting point) diatas lapisan abu batu/pasir alas (laying
course).
4) Tentukan kemiringan dengan menggunakan benang yang
ditarik tegang dan arahkan melintang sebagai pedoman
garis A dan memanjang sebagai garis B, kemudian
membuat pasangan kepala masing-masing diujung
benang tersebut.
5) Pemasangaan paving harus dilakukan setelah
penggelaran abu batu/pasir alas. Hindari terjadinya
kontak langsung antar block dengan membuat jarak
celah/naat dengaan spasi 2-3 mm untuk pengisian joint
filler.
6) Memasang paving harus maju, dengan posisi sipekerja
diatas block yang sudah terpasang.
7) Apabila tidak disebutkan dalam spesifikasi teknis, maka
profil melintang permukaan paving minimal mencapai 2 %
dan maksimal 4 % denga toleransi cross fall 10 mm untuk
setiap jarak 3 meter dan 20 mm utnuk jarak 10 meter
garis lurus. Pembedaan maksimum kerataaan antaar
block tidak boleh melebihi 3 mm.
8) Pengisian joint filler harus segera diakukan setelah
pamasangan paving dan seera dilanjutkan dengan
pemadatan paving.
9) Pemadatan paving dilakukan dengan menggunakan alat

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


plat compactor yang mempunyai plat area 0,35 s/d 0,50
m2 dengan gaya sentrifugal sebesar 16 s/d 20 kN dan
getaran dengan frekwensi 75 s/d 100 MHz. Pemadatan
hendaknya dilakukan secara simultan bersamaan dengan
pemasangan paving dengan minimal akhir pemadatan
meter dibelakang akhir pasangan. Jangan meninggalkan
pasangan paving tanpa adanya pemadatan, karena hal
tersebut dapat memudahkan terjadinya deformasi dan
pergeseran garis joint akibat adanya sesuatu yang
melintas melewati pasangan paving tersebut.

10) Pemadatan sebaiknya kita lakukan dua putaran, putaran


yang pertama ditujukan untuk memadatkan abu
batu/pasir alas dengan penurunan 5-15 mm (tergantung
abu batu/pasir yang dipakai). Pemadatan putaran kedua,
disertai dengan menyapu abu batu/pasir pengisi
celah/naat block, dan masing-masing putaran dilakukan
paling sedikit 2 lintasan.

D. Kondisi Tempat Kerja


1) Pemasangan paving block rata sesuai dengan
ketinggian / peil yang ditentukan sesuai dengan Gambar
Rencana.
2) Setelah paving terpasang,ditabur pasir beton hingga
masuk pada celah–celah hubungan paving block.

PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA


PT. MUSTIKA ZIDANE KARYA

Anda mungkin juga menyukai