PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi
lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, diatas permukaan tanah, di
bawah permukaan tanah dan air, serta diatas permukaan air, kecuali jalan kereta
api, jalan lori, dan jalan kabel.
Perkembangan suatu daerah yang diiringi oleh bertambah majunya tingkat sosial
dan ekonomi masyarakat daerah tersebut, secara langsung akan menyebabkan
mobilitas penduduk menjadi sangat tinggi untuk memenuhi semakin kompleks
nya kebutuhan mereka. Perkembangan suatu daerah akan sangat ditentukan
oleh ketersediaan transportasi yang ada, karena transportasi memegang peran
sebagai penopang mobilitas aktifitas masyarakat daerah tersebut.
Persyaratan teknis jalan yang harus dipenuhi oleh suatu ruas jalan agar jalan
dapat berfungsi secara optimal memenuhi standar pelayanan minimal jalan
dalam melayani lalu lintas dan angkutan jalan.
Oleh sebab itu CV. REKA KAYA KONSULTAN sebagai kontraktor pelaksana yang
berada dalam naungan Departemen Pekerjaan Umum mulai meningkatkan mutu
serta pelayanan terhadap kebutuhan pengguna jalan dikarenakan aktivitas yang
terus meningkat di kota Bandar Lampung yang menyebabkan kemacetan di ruas
jalan di karena kan ada pada pusat kota yang terdiri dari mall boemi kedaton,
dan ruas jalan yang ada pada daerah jalan tersebut.
Mengingat hal tersebut sudah keharusan bagi pemerintah Kota Bandar Lampung
untuk membantu pembangunan infrastruktur yang bisa memecahkan masalah
kemacetan di sepanjang ruas jalan di lokasi tersebut, salah satunnya dengan
membangun Flyover di sepanjang jalan Ruas Jl. SULTAN AGUNG SIMPANG JALAN
KERETA API Meskipun konsekuensi biaya yang dikeluarkan sangat tinggi dan saat
pekerjaan pembangunan Flyover berjalan diperkirakan akan terjadi kemacetan
akibat di perkecilnya ruas jalan Sultan Agung.
Tujuan Proyek
Manfaat Proyek
manfaat dari pembangunan Fly Over Jln. Sultan Agung Kec.Kedaton Kota Bandar
Lampung ini antara lain :
Pekerjaan Persiapan
d). Pemasangan Bouwplank (patok kayu sementara yang di buat untuk meletakan
titik As bangunan yang akan dikerjakan dan tower crane (alat ini digunakan saat
pemasangan I-Girder).
2. Mobilitas peralatan :
I DIVISI 1. UMUM
1 Mobilisasi
4 Manajemen Mutu
9 Pengukuran Ulang
Pekerjaan Tanah :
1 Galian Biasa
2 Galian Batu
4. Pekerjaan Struktur :
VI
DIVISI 7. STRUKTUR
I
6 Baja Prategang
11 Pengujian Pembebanan Dinamis Jenis PDLT (Pile Dynamic Load Testing) pada
Tiangukuran / diameter ....
12 Pasangan Batu
18 Pemasangan acian
Batasan Masalah
faktor pertama batasan masalah yang kami temui yaitu mengenai keterbatasan
waktu pelaksanaan Kerja Praktek kami.
Kami mengambil Kerja praktek kami pada Kontraktor Pelaksana PT. CV.REKA
KAYA KONSULTAN
maka pelaporan kerja praktek ini lebih memfocuskan pada Pengawasan dan
QualityControl item-item tahapan pekerjaan FlyOver. Kemudian padaKerja
Praktek ini, pekerjaan Pondasi dan pekerjaan Bore pile yang dipilih sebagai bahan
kerja praktek dan pelaporan Kerja Prakter.
Metode kerja praktek yang akan dilakukan selama kegiatan pelaksanaan kerja
praktek, yaitu melihat gambar rencana pekerjaan pondasi dan detail pekerjaan bore
pile, berdiskusi dalam hal ini bertanya tentang pekerjaan pondasi dan tahanpan
pekerjaan bore pile ,observasi tentang tahapan pekerjaan fly over, studi literatur dan
data, magang dan studi kasus (Bimbingan) :
Observasi.
Berdiskusi.
Dalam hal Tanya jawab dengan pihak yang terkait yaitu Kontraktor pelaksana
(PT. JAIS MAJU BERSAMA Jo. PT. YERMAN MAKMUR SEJAHTERA),
secara langsung seperti Kontraktor pelaksana, Site Manager Konsultan
Management Konstruksi, Pengawas Lapangan, Mandor, dan Kepala Tukang.
Dengan melakukan diskusi, mahasiswa mendapatkan pengetahuan yang lebih
mendalam tentang sistem tahapan pelaksanaan pekerjaan dan Quality Control
mengenai Kualitas pekerjaan tahapan fly over yang akan di bangun.Dari diskusi
tersebut penjelasan metode-metode tahapan pelaksanaan dan Qualiti control,
tentang hal mengenai permasalahan di lokasi pekerjaan Kemudian proses tahapan
Persiapan apa saja yang dilakukan pada saat pelaksanaan pekerjaan proyek fly
over tersebut .
Studi Literatur dan Data.
Pengertian Proyek
Proyek merupakan suatu proses pengadaan barang atau jasa dalam waktu
tertentu yang dimulai dari timbulnya kebutuhan atau gagasan dasar yang
dituangkan dalam bentuk gambar, Rencana anggaran biaya, dokumen tender yang
dihasilkan dalam masa perencanaan suatu proyek.
Panjang FlyOver Jl. Untung Suropati : 398 meter dan Lebar= 11 meter.
Deskripsi Pekerjaan
Data Teknis :
Lingkup Pekerjaan : Jembatan (Fly Over)
Lebar Jembatan : 11 m
2. Jamlah Lajur :2 m
4. Bahu Kiri :1 m
5. Bahu Kanan :1 m
6. Maksimal Grade :6 %
2. TENAGA KERJA
KONTRAKTOR:
33 Orang
Tim Manajemen
33 Orang
Tenaga Pembesian
28 Orang
Tenaga Pekerjaan Sipil Umum
1 Orang
Tenaga K3
Kegiatan proyek ini terbagi menjadi tiga tahapan yang secara garis umum
dapat dijelaskan sebagai berikut yaitu :
Perencanaan :
Study pengenalan.
Study kelayakan.
Pelaksanaan :
Tahapan Persiapan.
Finishing.
Pemeliharaan :
Perawatan.
Perbaikan.
Manajemen Proyek
Proyek adalah rangkaian kegiatan yang kompleks dan saling terkait antara satu
dengan yang lain dan umumnya berlangsung hanya satu kali dalam jangka waktu
tertentu. Dengan demikian proyek mempunyai awal dan akhir kegiatan yang jelas.
Proyek dapat digambarkan sebagai suatu usaha dalam jangka waktu yang telah
ditentukan dengan tujuan dan manajemen yang jelas untuk mencapai hasil yang
telah dirumuskan pada awal dimulai pembangunan proyek tersebut.
Studi pengenalan merupakan tahapan awal suatu proyek. Kegiatan ini dilakukan
denganpengumpulan serta penyusunan data-data pendahuluan dari proyek yang
direncanakan, sesuai dengan tujuan dan kegunaan proyek. Pada pelaksanaan
proyek pembangunan FlyOver kota Bandar Lampung, studi pengenalan dilakukan
oleh pemilik proyek Dinas PU kota Bandar Lampung.
Studi Kelayakan (Feasibility Study) :
Menyusun rancangan proyek secara kasar dan membuat estimasi biaya yang
diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut.
Menganalisis manfaat yang akan diperoleh jika proyek tersebut dilaksanakan, baik
manfaat langsung (manfaat ekonomis) maupun manfaat tidak langsung (fungsi
sosial).
Penjelasan (briefing)
Merupakan tahap penyusunan kerangka acuan kerja yang berisi penjelasan dan
keinginan pemilik, fungsi bangunan, pendanaan, dan ketentuan-ketentuan lain
yang akan dijadikan pedoman dalam perancangan.Tujuan tahap penjelasan
(briefing) ini adalah mendapatkan penjelasan dari pemilik proyek mengenai
fungsi proyek dan biaya yang diizinkan sehingga konsultan perencana dapat
menafsirkan keinginan pemilik proyek dan membuat tafsiran biaya yang
diperlukan.
Perencanaan (Planning)
Pelaksanaan Konstruksi
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menjamin agar bangunan yang telah selesai
sesuai dengan dokumen kontrak dan semua fasilitas bekerja sebagaimana
mestinya.
Sistem Pelelangan
Pelelangan atau tender berdasarkan sifat dan bentuknya secara umum dibagi
menjadi 5 (lima) macam, yaitu:
1.Pelelangan Umum
2.Pelelangan Terbatas
Pemilihan langsung
SwakelolaadalahPengadaanBarang/Jasadimanapekerjaannyadirencanakan,
dikerjakandan/ataudiawasisendiriolehpemilik proyek atau pemberi tugas
(owner)sebagaipenanggungjawabanggaran, instansipemerintah lain dan atau
kelompok.