Anda di halaman 1dari 85

PEKERJAAN PEMBANGUNAN

JALAN MALINAU – SEMAMU


3
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Proyek
2. Peta Lokasi Proyek
3. Rencana Penanganan Pekerjaan
4. Gambar Typikal

2. LINGKUP PEKERJAAN

3. MANAJEMEN PROYEK
1. Struktur Organisasi Proyek
2. Manajemen Mutu, Waktu dan K3

4. TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


1. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan 4 2
Tahapan Pekerjaan
4 3 Flowchart Tahapan
Pekerjaan

5. METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Engineering Preparation
2. Mobilisasi
DAFTAR ISI

6. METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN


1. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
2. Pekerjaan Drainase
3. Pekerjaan Tanah dan Geosintetik
4. Pekerjaan Preventif
5. Pekerjaan Perkerasan Berbutir dan Perkerasan Beton Semen
6. Pekerjaan Perkerasan Aspal
7. Pekerjaan Struktur
8. Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan
9. Pekerjaan Harian dan Pekerjaan Lain Lain
10. Pekerjaan Pemeliharaan

7. METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN


JALAN
7 1. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Pemeliharaan Jalan 7
2. Pekerjaan Pemeliharaan Kinerja Jalan

8. RENCANA PELAKSANAAN QUALITY ASSURANCE


DAN K3L
1. PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi Proyek

PENJELASAN SINGKAT
PROYEK :
Lokasi penanganan berada di Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara tepatnya pada
ruas Malinau – Long Semamu dengan koordinat awal ruas X : 3.592598, Y: 116.619605 dan akhir ruas
di desa semamu dengan koordinat X : 3.619367, Y : 116.088670 . Penanganan Pembangunan Jalan Malinau –
Semamu 3 dibagi menjadi beberapa segmen antara lain :

1. Segmen 1 Km 27 + 825 S.D Km 28 + 850 dengan


panjang : 1,025 Km
2. Segmen 2 Km 34 + 148 S.D Km 36 + 542 dengan
panjang : 1,432 Km
3. Segmen 3 Km 38 + 300 S.D Km 41 + 608 dengan
panjang : 3,308 Km
4. Segmen 3a Km 50 + 700 S.D Km 54 + 054 dengan
panjang 4,235 Km
:
Total panjang penanganan 10,00 Km. Akses jalan menuju lokasi pekerjaan beberapa segmen
sudah aspal dan beberapa segmen yang kondisi tanah dengan kondisi topografi yang masih
sangat ekstrim dan melewati sungai dengan jembatan sementara/lintasan basah sehingga
perlu memperhatikan kondisi muka air sungai agar dapat sampai di lokasi.
1.2 Peta Lokasi Proyek
1.3 Rencana Penanganan Pekerjaan (Typical)
1.3 Rencana Penanganan Pekerjaan (Typical)
1.3 Rencana Penanganan Pekerjaan (Typical)
2. LINGKUP PEKERJAAN
2. Lingkup Pekerjaan

Lingkup Pekerjaan pada Proyek Pembangunan Jalan Malinau – Semamu 3, antara


lain :

1. DIVISI 1. UMUM
a. Mobilisasi
b. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
c. Jembatan Sementara
d. Pengujian pH
e. Pengujian Oksigen Terlarut (DO)
f. Pengujian Zat Padat Terlarut (TDS)
g. Pengujian Zat Tersuspensi (TSS)
h. Pengujian Biological Oxygen Demand (BOD)
i. Pengujian Chemical Oxygen Demand (COD)
j. Pengujian E. Coli
k. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
l. Pengeboran, termasuk SPT dan Laporan
m. Manajemen Mutu (Personil)

2. DIVISI 2. DRAINASE
a. Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
b. Pasangan Batu dengan Mortar
c. Gorong gorong Pipa Beton Tanpa Tulangan diameter dalam 30 cm
2. Lingkup Pekerjaan

3. DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN


GEOSINTETIK

a. Galian Biasa
b. Galian Batu Lunak
c. Galian Batu
d. Timbunan Pilihan dari galian
e. Penyiapan Badan Jalan
f. Pembersihan dan Pengupasan Lahan
g. Pemotongan Pohon Pilihan diameter > 30 – 50
cm
h. Pemotongan Pohon Pilihan diameter > 50 – 75
cm
i. Pemotongan Pohon Pilihan diameter > 75
cm
- 4. DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
- Lapis Fondasi Agregat Kelas A
- 5. DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
- Lapis Resap Pengikat Aspal Cair/Emulsi
- Lataston Lapis Aus (HRS WC)
- Bahan anti pengelupasan
2. Lingkup Pekerjaan

6. DIVISI 7. STRUKTUR
a. Beton struktur, fc’25 Mpa
b. Beton strukur, fc’20 MPa
c. Beton , fc’15 Mpa
d. Beton, fc’10 Mpa
e. Baja Tulangan Polos BjTP 280
f. Baja Tulangan Sirip BjTS 420A
g. Fondasi Cerucuk, Penyediaan dan Pemancangan
h. Pasangan Batu
i. Pipa Drainase PVC diameter 60 mm
j. Pipa Penyalur PVC

7. DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN & PEKERJAAN LAIN LAIN


a. Marka Jalan Termoplastik
b. Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineering
Grade
c. Rambu Jalan Tunggal dengan Pemantul High Intensity Grade
d. Patok Pengarah
e. Patok Kilometer
f. Patok Hektometer
g. Rel Pengaman
h. Stabilisasi dengan Tanaman
i. Stabilisasi dengan Tanaman VS
3. MANAJEMEN PROYEK
3.1 Struktur Organisasi Proyek
3.2 Manajemen Mutu, Waktu dan K3
Manajemen Mutu

Untuk menjamin bahwa mutu pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan, maka dalam setiap
tahapan pekerjaan perlu dilakukan hal hal sebagai berikut :
1. Pengujian terhadap bahan bahan/material yang akan digunakan di dalam proyek.
Pada saat persiapan pelaksanaan pekerjaan maupun sebelum dilakukannya suatu pekerjaan, bahan bahan/material
yang akan digunakan terlebih dahulu akan diajukan kepada pemilik proyek/pengawas untuk dilakukan suatu
proses pengujian dan proses perijinan. Sehingga diharapkan hasil akhir dari pekerjaan, mutunya akan sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan.

2. Pengecekan terhadap persiapan suatu tahapan pekerjaan.


Sebelum suatu tahapan pekerjaan dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan pengecekan terhadap persiapan dari
pekerjaan itu sendiri. Hal ini untuk menjaga agar pada waktu proses pekerjaan berlangsung tidak terjadi
kesalahan yang mengakibatkan penyimpangan terhadap spesifikasi.

3. Pengujian terhadap hasil pekerjaan.


Setelah pekerjaan dilaksanakan, dilakukan pengetesan terhadap hasil pekerjaan tersebut sesuai dengan
spesifikasi untuk melihat hasil yang diperoleh apakah sesuai dengan yang disyaratkan dalam spesifikasi atau
tidak dan jika tidak, maka dapat dilakukan usaha usaha perbaikan/penanggulangan secepatnya sehingga mutu
pekerjaan sesuai dengan spesifikasi. Setelah itu baru dapat dilaksanakan pekerjaan selanjutnya.
3.2 Manajemen Mutu, Waktu dan K3

Manajemen Waktu
Semakin cepat pekerjaan ini selesai dilaksanakan, akan semakin baik pengaruhnya bagi para pemakai jalan. Untuk
mengendalikan waktu pelaksanaan pekerjaan PT. BANUA GEMILANG - PT. DELTA BATARAJAYA Jasa
Konstruksi akan mengendalikan setiap aktivitas yang berada dalam lintasan kritis (Critical Path) agar berjalan
sesuai dengan yang direncanakan sehingga keterlambatan dapat dicegah dan secara keseluruhan proyek akan
selesai tepat pada waktunya.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Pelaksanaan pekerjaan akan memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja baik di internal proyek maupun
eksternal proyek agar tercapainya sasaran program K3 yaitu :
a. Zero Accident
b. Penekanan Kehilangan Jam Kerja
c. Peningkatan Pemahaman Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Setiap pekerja akan dilengkapi perlengkapan safety yang memadai seperti topi lapangan, sepatu booth, jaket
pengaman, sarung tangan, dan lain lain dan didaftarkan ke perusahaan asuransi jaminan kerja.
4. TAHAPAN PELAKSANAAN
PEKERJAAN
4.1 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

: Jadwal
Gabungan
4.2 Tahapan Pekerjaan

Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan pada Proyek Pembangunan Jalan Malinau – Semamu 3, seperti
yang tertera dalam poin 4.1 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, dimana tahapan pelaksanaan
pekerjaan dibagi atas beberapa pekerjaan sesuai dengan urutannya sebagai berikut :

A. Divisi 1 . Umum
B. Divisi 2. Drainase
C. Divisi 3. Pekerjaan Tanah dan Geosintetik
D. Divisi 5. Perkerasan Berbutir
E. Divisi 6. Perkerasan Aspal
F. Divisi 7. Struktur
G. Divisi 9. Pekerjaan Harian dan Pekerjaan Lain Lain
4.3 Flowchart Tahapan Pekerjaan
5. METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN
PERSIAPAN
5.1 Engineering Preparation

1. Engineering Preparation

Engineering Preparation merupakan proses perencanaan pelaksanaan pekerjaan


dilapangan meliputi :
a.Pengukuran Lapangan (survey dan stacking out)
b.Pembuatan gambar long dan cross section
c.Perhitungan volume actual lapangan untuk kemudian dibandingkan dengan volume
dalam kontrak
d.Pembuatan dokumen MC 0
e.Pembuatan Shop Drawing
f. Pengajuan sampel material yang akan digunakan untuk kemudian dilakukan
pengetesan laboratorium untuk mengetahui kesesuaian material yang
diajukan dengan yang disyaratkan dalam spesifikasi
g.Mengajukan persetujuan atas hasil hasil proses tersebut pada poin a sampai dengan
f kepada konsultan pengawas dan direksi lapangan
Engineering Preparation – Survey dan Stacking Out
SURVEI DAN STACKING
FLOW OUT
CHART
Pekerjaan pengukuran dan pengecekan
survey akan dilaksanakan selama 2
minggu sampai hasil data survey
mendapatkan persetujuan dari engineer
lapangan. Pada saat pengukuran
poligon, peta situasi serta
pengambilan data long dan cross section,
kontraktor berkoordinasi dengan pihak
terkait untuk pengamanan personil juru
ukur di lapangan.
Engineering Preparation – Survey dan Stacking Out

PERALATAN SURVEI
5.2 Mobilisasi
2. Mobilisasi

Pekerjaan Mobilisasi meliputi :


a.Penyiapan sarana proyek seperti : kantor proyek, mess karyawan, barak
pekerja,
laboratorium lapangan, workshop, dan lain lain
b.Mobilisasi personil proyek
c.Mobilisasi peralatan
5.3 Pemeliharaan dan Perlindungan Lalulintas

3. Pemeliharaan dan Perlindungan Lalu Lintas

Pada saat pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Jalan Malinau – Semamu 3 perlu dilaksanakan
pemeliharaan dan perlindungan lalu lintas dengan tujuan :

A. Melindungi lalu lintas eksisting agar tidak terganggu dengan aktifitas pelaksanaan
pekerjaan,
dengan cara :
a.Membuat pembatas antara area pelaksanaan pekerjaan dengan lajur lalu lintas
eksisting, dengan menggunakan Moveable Concrete Barrier dan Pagar Seng

B. Mencegah terjadinya kemacetan pada lalu lintas eksisting yang disebabkan


oleh aktifitas
pelaksanaan pekerjaan, dengan cara :
a.Memasang rambu rambu peringatan sebelum, sepanjang dan setelah lokasi proyek
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
b.Menempatkan Flagman untuk mengatur kendaraan keluar/masuk lokasi proyek
c.Berkoordinasi dengan Kepolisian dan Dinas Perhubungan setempat selama masa
pelaksanaan
pekerjaan
5.3 Pemeliharaan dan Perlindungan Lalu Lintas

km km

Pengaturan Lalu Lintas dan Rambu Rambu di Tempat 70 m 70 m 70 m 70 m

Kerja 70 m 70 m 70 m

Existing Drainage Channels


Bahu Jalan

Lalu lintas 2 jalur 2 arah

1m
Bahu Jalan
Arah Pekerjaan

70 m 70 300 m
m
70 m

Ilustrasi Pengaturan Lalu Lintas dengan 2 Jalur 2


Arah
6. METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN
6.2 Pekerjaan Drainase – Galian Saluran Air

Pada pekerjaan galian untuk drainase dan saluran ini


mencakup galian pada segala jenis tanah. Pekerjaan
galian ini hanya terbatas untuk galian drainase dan
saluran.
Pekerjaan Galian Urutan pekerjaan galian saluran seperti terlihat pada flow
Saluran chart disebelah.
6.2 Pekerjaan Drainase – Pasangan Batu dengan Mortar
FLOWCHA
Pekerjaan ini terdiri dari pembuatan struktur yang
RT
ditunjukkan dalam gambar, yang dibuat dari pasangan
batu.
Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan, galian,
penyiapan pondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan
untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi dan
gambar.

Pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur


seperti dinding penahan, gorong gorong pelat, dan
tembok kepala gorong gorong besar dari pasangan batu
yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup
besar.

Bahan material pasangan batu diterima dilokasi pekerjaan,


material diaduk dengan concrete mixer, kemudian pasangan
batu dikerjakan secara manual dengan alat minor tools.

Metode Kerja Pasangan Batu dapat diuraikan pada


Flowchart.
6.2 Pekerjaan Drainase – Pasangan Batu dengan Mortar
Lined
Ditches 4. Pekerjaan pasangan batu bagian dinding
saluran dan pemasangan pipa PVC
1. Stock material di tempat yang akan dikerjakan

5. Pekerjaan pasangan batu bagian dinding


2. Pekerjaan lapisan pasir secara manual dan dipadatkan dengan saluran dan pemasangan pipa PVC
stamper

6. Pekerjaan plesteran bagian atas pasangan batu


3. Pekerjaan pasangan batu bagian dasar saluran
6.2 Pekerjaan Drainase – Gorong gorong Pipa Beton

FLOW Pekerjaan ini mencakup perbaikan,


CHART perpanjangan, penggantian atau
pembuatan gorong gorong pipa beton
A bertulang,
tembok termasuk
kepala, struktur lubang masuk dan
keluar, serta pekerjaan lainnya yang
berhubungan dengan perlindungan terhadap
penggerusan, sesuai dengan Gambar dan
Spesifikasi ini dan pada lokasi yang
ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan.

Pekerjaan ini juga mencakup pemasangan


drainase dengan pelapisan beton (concrete
lined drains), bilamana diperlukan dilengkapi
dengan pelat penutup, pada lokasi yang
disetujui seperti dalam daerah perkotaan dan
dimana air rembesan dari selokan yang tidak
dilapisi dapat mengakibatkan ketidakstabilan
lereng.

Gorong gorong pipa beton bertulang ialah


beton bertulang pracetak dengan mutu beton
K350 (fc' 30 MPa) dan harus memenuhi
persyaratan AASHTO M170 07.
6.2. Pekerjaan Drainase – Gorong gorong Pipa Beton

Pekerjaan Galian Tanah dan Pemasangan


Gorong gorong

Pekerjaan Urugan Tanah


Kembali
6.3 Pekerjaan Tanah - Galian Biasa
6.3 Pekerjaan Tanah - Galian Biasa
Galian Biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak diklarifikasikan sebagai galian batu,
galian struktur, galian sumber bahan dan galian perkerasan beraspal.

Pekerjaan pada paket ini dilakukan untuk pekerjaan perataan dan perapihan pada permukaan oprit
jembatan dan pekerjaan lainnya.

Adapun asumsi pekerjaan, bahan dan alat yang digunakan beserta metoda pelaksanaannya adalah
sebagai berikut :

Metoda pelaksanaannya sebagai berikut :


 Sebelum melakukan pekerjaan pembongkaran harus dibuat gambar request dan diserahkan
kepada
direksi untuk diketahui dan disetujui
 Tanah digali dengan menggunakan alat bantu biasa berupa cangkul, singkup, bel incong dan roda
dorong.
6.3 Pekerjaan Tanah - Galian Batu Lunak

Galian batu lunak dikerjakan pada lokasi-lokasi sebagaimana gambar kerja Mencakup galian pada batuan yang
mempunyai tekan unaksial 300-400kg/cm2 dan menurut pendapat direksi pekerjaan tidak dapat dilakukan
dengan menggunakan excavator bucket biasa (namun tidal memerlukan pemboran)/drilling atau peledakan
seperti halnya galian batu(dan cukup menggunakan excavator bucket yang dilengkapi dengan kuku baja
khusus. Pekerjaan ini akan mencakup penggalian( penanganan, pembuangan atau penumpukan batu lunak
atau bahan lain yang diperlukan untuk penyelesaian dari pekerjaan tersebut, dimana pekerjaan tersebut
sebelumnya harus meminta persetujuan terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.

Pekerjaan Galian dilaksanakan dengan Excavator. Tanah yang di gali pada sisi jalan. Selanjutnya hasil
galian di tuang kedalam dump truk untuk membuang hasil galian material keluar lokasi jalan. Galian
dilaksanakan pada daerah bahu jalan yang akan dijadikan sebagai pelebaran badan jalan.Analisa
Pengerahan Alat Alat yang digunakan : Excavator, Dump Truck, Alat Lainnya
6.3 Pekerjaan Tanah - Galian Batu

Galian Batu mencakup galian bongkahan batu dengan volume 1 m3 atau lebih dan seluruh batu atau bahan
lainnya tersebut adalah tidak praktis digali tanpa penggunaan alat bertekanan udara atau pemboran, dan
peledakan. Galian ini tidak termasuk galian yang dapat dibongkar dengan penggaru (ripper) tunggal yang
ditarik oleh traktor dengan berat maksimum 15 ton dan tenaga kuda neto maksimum sebesar 180 PK.

Prosedur penggalian
• Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan.
• Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal mungkin terhadap bahan di
bawah dan di luar batas galian.
• Bilamana bahan yang terekspos pada garis formasi atau tanah dasar atau pondasi dalam keadaan
lepas atau lunak atau kotor atau tidak memenuhi syarat, maka bahan tersebut harus
seluruhnya
dibuang dan diganti dengan timbunan yang memenuhi syarat.
6.3 Pekerjaan Tanah - Galian Batu

• Bilamana batu, lapisan keras atau bahan yang sukar dibongkar dijumpai pada garis formasi untuk
selokan yang diperkeras, pada tanah dasar untuk perkerasan maupun bahu jalan, atau pada
dasargalian pipa atau pondasi struktur, maka bahan tersebut harus digali 15 cm lebih dalam
sampai permukaan yang mantap dan merata. Tonjolan-tonjolan batu yang runcing pada permukaan
yang terekspos tidak boleh tertinggal dan semua pecahan batu yang diameternya lebih besar
dari 15 cm harus dibuang. Profil galian yang disyaratkan harus diperoleh dengan cara
menimbun kembali dengan bahan yang memenuhi syarat dan dipadatkan.
• Peledakan sebagai cara pembongkaran batu hanya boleh digunakan jika tidak praktis
menggunakan alat bertekanan udara atau suatu penggaru (ripper) hidrolis berkuku tunggal.
Peledakan dilarang dan penggalian batu dilakukan dengan cara lain, jika, peledakan tersebut
berbahaya bagi manusia atau struktur di sekitarnya.
• Kontraktor harus menyediakan anyaman pelindung ledakan ( heavy mesh blasting ) untuk
melindungi orang, bangunan dan pekerjaan selama penggalian. Jika dipandang perlu, peledakan
harus dibatasi waktunya.
6.3 Pekerjaan Tanah - Galian Batu

• Penggalian batu harus dilakukan sedemikian, apakah dengan peledakan atau cara lainnya,
sehingga tepi-tepi potongan harus dibiarkan pada kondisi yang aman dan serata mungkin. Batu yang
lepas atau bergantungan dapat menjadi tidak stabil atau menimbulkan bahaya terhadap pekerjaan
atau orang, harus dibuang, baik terjadi pada pemotongan batu yang baru maupun yang lama.
6.3 Pekerjaan Tanah Timbunan
FLOWCHAR
T
Lingkup Pekerjaan Timbunan mencakup pengadaan, pengangkutan,
penghamparan dan pemadatan tanah yang disetujui untuk pembuatan timbunan
yang diperlukan untuk membentuk dimensi timbunan sesuai dengan garis,
kelandaian dan elevasi penampang melintang yang disyaratkan atau
disetujui. Sedangkan timbunan pilihan akan digunakan sebagai lapis
penopang (capping layer) untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar,
juga digunakan di daerah saluran air dan lokasi serupa dimana bahan yang
plastis sulit dipadatkan dengan baik.

Peralatan yang digunakan :


1. Excavator (di quarry)
2. Dumptruck
3. Bulldozer
4. Sheepfoot Roller
5. Vibro Roller
6. Water Tank Truck
6.3 Pekerjaan Tanah Timbunan
Ilustrasi Pekerjaan
Timbunan
1. Material Timbunan dibawa kelapangan 2. Material Timbunan diletakkan di tempat
dengan yang telah ditentukan
dump truck

3. Material Timbunan dihampar dengan bulldozer 4. a. Pemadatan dilakukan dengan Sheep Foot
dengan tebal hampar sesuai yang disyaratkan Roller dan Vibro Roller.
dalam spesifikasi b. Bila kadar air kurang dari persyaratan, maka
dilakukan penyiraman pada saat pemadatan sampai
mencapai kadar air yang disyaratkan.

5. Dilakukan Penyiraman dengan water tank


truck untuk menjaga kadar air material tanah
timbunan
6.4 Perkerasan Berbutir – Lapis Pondasi Agregat Kelas A

FLOWCHART
Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A meliputi pengadaan
material agregat kelas A yang telah disetujui oleh Konsultan dan Direksi
Lapangan, penghamparan dan pemadatan
Dalam beberapa desain jalan Perkerasan Rigid, kadang digunakan juga
lapisan perkerasan berbutir dibawah Perkerasan Rigid tersebut, dapat
menggunakan Base B atau Base A (digunakan salah satu saja).
Perkerasan berbutir dibawah lapisan Perkerasan Rigid selain meningkatkan
daya dukung perkerasan juga dapat berfungsi sebagai sub drain jika terjadi
kebocoran pada lapisan sealent, sehingga dapat menghindari terjadinya
fenomena “pumping” lapisan tanah dasar, hal ini menghindari terjadinya
kerusakan Perkerasan Rigid tersebut.

Peralatan yang digunakan :


1. Motor Grader
2. Vibro Roller
3. Water Tank Truck
6.4 Perkerasan Berbutir – Lapis Pondasi Agregat Kelas A

PELAKSANAAN PEKERJAAN AGREGAT


BASE A

1. Pengangkutan material Base A dengan dump truk 2. Pembongkaran material dari dump truk di
lokasi pekerjaan

3. Penghamparan dengan Motor Grader untuk 4. Jika kandungan air kurang maka dapat ditambah
mendapatkan permukaan yang rata air dengan menggunakan water tank truk

5. Pemadatan dengan menggunakan vibro roller


6.4 Perkerasan Berbutir – Lapis Pondasi Agregat Kelas A

Pemadatan material Agregat Base dengan Vibro Roller sampai


selesai

TAMPAK ATAS

Foto Ilustrasi Density


Test

1 2
FOTO ILUSTRASI
6.5 Pekerjaan Perkerasan Berbutir – Lapis Pondasi Beton Kurus

FLOWCHART

Pekerjaan Wet Lean Concrete


Mulai
dilaksanakan setelah selesai pekerjaan Lapis
A PondasiA,Agregat
Kelas sesuai dengan desain yang disetujui
Pemasangan Patok oleh Konsultan dan Direksi Lapangan.
dan Penentuan Titik
Elevasi Perapian Tepi dan
Permukaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan material
Tidak
Pemasangan
Beton Kelas K 125 yang telah disetujui oleh Konsultan
Bekisting Cek dan Direksi Lapangan, membuat acuan beton
Ya
(bekisting), penghamparan dan pemadatan.
Pengadaan Beton ke
Site

Tidak
Curing Peralatan yang
digunakan :
Cek

Pembongkaran
1. Beam Vibrator
Ya
Bekisting
2. Concrete Vibrator
Penghamparan Beton
Manual 3. Air Compressor
Selesai 4. Water Tank Truck
A
6.5 Pekerjaan Perkerasan Berbutir – Lapis Pondasi Beton Kurus

Foto Ilustrasi Pekerjaan Wet Lean


Concrete
6.5 Pekerjaan Perkerasan Berbutir – Perkerasan Beton Semen
FLOWCHA
RT
6.5 Pekerjaan Perkerasan Berbutir – Perkerasan Beton Semen

1. Pemasangan Acuan Beton (Bekisting) Pekerjaan Perkerasan Beton Semen tebal 30 cm


dilaksanakan setelah selesai pekerjaan Beton Kurus
tebal 15 cm, sesuai dengan desain yang disetujui
oleh Konsultan dan Direksi Lapangan.

2. Pemasangan Waterproof Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan material


Membran Beton Kelas FS 45 yang telah disetujui oleh
Konsultan dan Direksi Lapangan, membuat acuan beton
(bekisting), pemasangan dowel tie bar dan tulangan
susut, penghamparan dan pemadatan, grooving,
3. Pemasangan Dowel dan Crack Inducer curing, cutting beton dan pengisian joint sealent.

Peralatan yang digunakan :


1. Concrete Finisher Beam Vibrator
2. Concrete Vibrator
4. Penghamparan dan Pemadatan Beton
K 350 3. Air Compressor
4. Water Tank Truck
5. Concrete Cutter
6.5 Pekerjaan Perkerasan Berbutir – Perkerasan Beton Semen

5. Pembuatan
tekstur

6. Penyemprotan Curing
Compound

7. Pemotongan Beton, Pemasangan Joint Filler dan Joint


Sealant

Pembuatan
Tekstur

8. Penyemprotan
Air

Gambar Ilustrasi Pekerjaan Perkerasan


Beton
6.6 Pekerjaan Perkerasan Aspal – Prime Coat
Pekerjaan Lapis Resap Pengikat dilaksanakan diatas pekerjaan
Lapis Pondasi Agregat Kelas A, sesuai dengan desain yang
disetujui oleh Konsultan dan Direksi Lapangan.
Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan material Prime Coat
yang telah disetujui oleh Konsultan dan Direksi Lapangan,
pembersihan area kerja dan penghamparan pada lokasi yang akan
diberi lapisan perkerasan aspal.

Peralatan yang
digunakan :
1. Air Compressor Ilustrasi Pelaksanaan
2. Aspal Sprayer
1. Pembersihan permukaan yang akan diberi lapis
resap perekat dengan Air Compressor. Jika
dibutuhkan akan dilakukan pembersihan juga
secara manual.

2. Pelaburan lapis perekat dengan


Asphalt Sprayer
6.6 Pekerjaan Perkerasan Aspal – Lataston Lapis Aus (HRS
WC)
PROSEDUR PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENGASPALAN
MULAI
Pekerjaan Perkerasan Aspal dilaksanakan diatas
A
pekerjaan Perkerasan Berbutir, sesuai dengan desain
yang disetujui oleh Konsultan dan Direksi Lapangan.
SHOP DRAWING / PENGUKURAN TOP
INSTRUKSI ELEVASI HOTMIX

Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan material


TIDAK
CEK
TERHADAP
TIDAK Perkerasan Aspal yang telah disetujui oleh
CEK SHOP
DRAWING DESAIN Konsultan dan Direksi Lapangan, penghamparan dan
YA
pemadatan pada lokasi yang akan diberi lapisan perkerasan
YA
PENGHAMPARAN
aspal.
HOTMIX
PEMBERSIHANAN
LAHAN Peralatan yang
PEMADATAN AWAL
digunakan :
( BREAK DOWN ROLLING )
SPRAYING LAPIS
1. Aspal Finisher
PEREKAT

PEMADATAN ANTARA
2. Tandem Roller
( INTERMEDIATE ROLLING )
3. Tire Roller
CURING
LAPIS PEREKAT
PEMADATAN AKHIR
4. Water Tank Truck
( FINAL
ROLLING )

A
SELESAI
6.6 Pekerjaan Perkerasan Aspal – Lataston Lapis Aus (HRS
WC)

Ilustrasi Tahapan Pekerjaan


Perkerasan

ASPHAL FINISHER PNEUMATIC TIRED ROLLER


TANDEM ROLLER
6.7 Pekerjaan Struktur Pasangan Batu Kali

Pekerjaan ini terdiri dari pembuatan struktur yang ditunjukkan dalam gambar, yang
dibuat dari pasangan batu.
Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan, galian, penyiapan pondasi dan
seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan
spesifikasi dan gambar.
Bahan material pasangan batu diterima dilokasi pekerjaan, material diaduk dengan
concrete mixer, kemudian pasangan batu dikerjakan secara manual dengan alat minor
tools (skill labour dan unskill labour).

Metode Kerja Pasangan Batu dapat diuraikan pada Flow Chart.


6.7 Pekerjaan Struktur Pasangan Batu Kali

Retaining Wall with Stone


Masonry

Pekerjaan Galian dengan Excavator


Pekerjaan Timbunan Pilihan

Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar Manual Retaining Wall


6.8 Pekerjaan Pengembalian Kondisi & Pekerjaan Minor
MARKA JALAN TERMOPLASTIK FLOWCHA
Marka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas permukaan RT
jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur, garis Mulai
melintang, garis serong serta lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus
lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas.
Pembuatan Tanda untuk Panduan
(Pre Marking)

Marka jalan merupakan campuran antara bahan pengikat, pewarna, dan bola kaca
kecil (glassbit) yang berfungsi untuk memantulkan cahaya/sinar lampu agar marka
Pembersihan Permukaan dan
dapat terlihat dengan jelas pada malam hari. Pengamanan Lokasi

Peralatan Tes Penyemprotan Pada Kertas


Gosok

Tidak
Cek

Operator Ya

Pengecatan Marka Jalan


Quality Control

Selesai

Gambar
Ilustrasi
6.8 Pekerjaan Pengembalian Kondisi & Pekerjaan Minor
ILUSTRASI PEKERJAAN RAMBU JALAN
7. METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMELIHARAAN
JALAN
7.2.1 Pemeliharaan Kinerja Jalan – Galian Saluran dan Timbunan

Layanan Pemeliharaan Selokan, Saluran Air, Galian dan Timbunan

Pemeliharaan selokan dan saluran air harus dijadwalkan sedemikian rupa sehingga aliran air yang lancar
dapat dijaga. Saluran air dan selokan harus dijaga dari bahan, sampah, endapan dan pertumbuhan
tanaman yang mengganggu aliran air permukaan.

Pemeliharaan galian dan timbunan lereng harus mencakup pemotongan rumput, semak – semak dan
pohon – pohon kecil, perbaikan lereng yang tidak stabil, pekerjaan pengembalian kondisi atau perbaikan
drainase dan stabilitas dengan tanaman.
7.2.2 Pemeliharaan Kinerja Jalan – Pasangan Batu dengan Mortar

FLOWCHA
Pemeliharaan Kinerja Jalan – Pasangan Batu dengan Mortar RT
merupakan kegiatan pemeliharaan saluran pasangan batu
eksisting meliputi perawatan dan perbaikan saluran
pasangan batu eksisting yang mengalami kerusakan atau
penyumbatan akibat adanya penimbunan material lain dlam
saluran tersebut..

Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan, galian,


penyiapan pondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan
untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi dan
gambar.
Bahan material pasangan batu diterima dilokasi pekerjaan,
material diaduk dengan concrete mixer, kemudian pasangan
batu dikerjakan secara manual dengan alat minor tools.

Metode Kerja Pasangan Batu dapat diuraikan pada


Flowchart.
7.2.3 Pemeliharaan Kinerja Jalan Lapis Pondasi Agregat Kelas S
Pemeliharaan Kinerja Jalan – Lapis Pondasi Agregat Kelas S merupakan kegiatan pemeliharaan bahu jalan
eksisting yang meliputi perawatan dan perbaikan bahu jalan eksisting yang mengalami kerusakan akibat beban
kendaraan berat maupun akibat kurang baiknya daya dukung badan jalan eksisting.

Pondasi Agregat Kelas S mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan material kelas S.
untuk material agregate dihampar dengan menggunakan motor grader dan dipadatkan memakai vibro roller
dengan jumlah passing sesuai dengan hasil trial test pemadatan. Kemudian dilakukan pengetesan kepadatan
material sebelum penghamparan lapis selanjutnya sampai dengan level yang diperlukan.
Mulai
A

FLOW CHART
Persiapan peralatan dan
: lapangan Pengadaan material di site

Material Agregat Kelas S


Penghamparan Agregat Kelas S

No
Cek lab
Pemadatan Agregat Kelas S
Ya

A No
Cek

Ya

Finish
7.2.4 Pemeliharaan Kinerja Jalan Lapis Pondasi Agregat Kelas A

FLOWCHA
RT
Pemeliharaan Kinerja Jalan – Lapis Pondasi Agregat Kelas A
merupakan kegiatan pemeliharaan badan jalan eksisting yang
meliputi perbaikan badan jalan eksisting yang mengalami
kerusakan akibat beban kendaraan berat maupun akibat kurang
baiknya daya dukung badan jalan eksisting.

Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A meliputi pengadaan


material agregat kelas A yang telah disetujui oleh Konsultan dan Direksi
Lapangan, penghamparan dan pemadatan

Peralatan yang digunakan :


1. Motor Grader
2. Vibro Roller
3. Water Tank Truck
7.2.5 Pemeliharaan Kinerja Jalan – Lapis Pondasi Beton Kurus

FLOWCHART

Pekerjaan Wet Lean Concrete


Mulai
dilaksanakan setelah selesai pekerjaan Lapis
A PondasiA,Agregat
Kelas sesuai dengan desain yang disetujui
Pemasangan Patok oleh Konsultan dan Direksi Lapangan.
dan Penentuan Titik
Elevasi Perapian Tepi dan
Permukaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan material
Tidak
Pemasangan
Beton Kelas K 125 yang telah disetujui oleh Konsultan
Bekisting Cek dan Direksi Lapangan, membuat acuan beton
Ya
(bekisting), penghamparan dan pemadatan.
Pengadaan Beton ke
Site

Tidak
Curing Peralatan yang
digunakan :
Cek

Pembongkaran
1. Beam Vibrator
Ya
Bekisting
2. Concrete Vibrator
Penghamparan Beton
Manual 3. Air Compressor
Selesai 4. Water Tank Truck
A
7.2.6 Pemeliharaan Kinerja Jalan – Perkerasan Beton Semen
FLOWCHA
RT
7.2.6 Pemeliharaan Kinerja Jalan – Perkerasan Beton Semen

Pekerjaan Pemeliharaan Kinerja Perkerasan Beton Semen tebal 30 cm dilaksanakan untuk


Jalan
perbaikan perkerasan beton eksisting yang mengalami
(replacement) kerusakan, pekerjaan ini setempat, sesuai dengan desain yang disetujui oleh
dilaksanakan setempat Konsultan dan Direksi
Lapangan.
Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan material Beton Kelas FS 45 yang telah disetujui oleh Konsultan
dan Direksi Lapangan, membuat acuan beton (bekisting), pemasangan dowel tie bar dan tulangan susut,
penghamparan dan pemadatan, grooving, curing, cutting beton dan pengisian joint sealent.

Peralatan yang digunakan :


1. Concrete Finisher Beam Vibrator
2. Concrete Vibrator
3. Air Compressor
4. Water Tank Truck
5. Concrete Cutter
7.2.7 Pemeliharaan Kinerja Jalan – Perkerasan Hotmix

Flowcha
rt

Layanan Pemeliharaan Perkerasan Mulai


Hotmix

Pekerjaan ini dilakukan agar perkerasan Survei di lapangan

jalan terpelihara setiap saat dalam kondisi


layanan. Untuk perkerasan berpenutup Persiapan peralatan dan lapangan

aspal pekerjaan ini mencakup kegiatan


yang terutama bertujuan untuk Angkutan material

memelihara kerataan permukaan jalur


lalu lintas, seperti patching. Pekerjaan pemeliharaan perkerasan

No
Cek

Ya
Finish
7.2.7 Pemeliharaan Kinerja Jalan – Perkerasan Hotmix

Pekerjaan Patching
1. Pembongkaran perkerasan aspal dengan jack hammer 2. Pembersihan dan Pelaburan Lapis Perekat
breaker

4. Aspal tiba dilokasi pekerjaan dan di hamparkan.


3. Campuran Aspal Panas dibawa dengan Dump truck dari
AMP

5. Aspal di hamparkan dan diratakan secara manual 6. Aspal dipadatkan dengan Stamper dan Baby Roller

 Lingkup pekerjaan untuk patching juga dilakukan sampai dengan kedalaman perkerasan aggregate lapis pondasi bawah dan pada lokasi yang
terdapat di sepanjang ruas yang tercantum dalam kontrak kerja.
7.2.8 Pemeliharaan Kinerja Jalan – Pengendalian Tanaman
Pengendalian Tanaman

Pekerjaan ini dilakukan agar tanaman dan rumput liar tetap terkendali sehingga kondisi bahu jalan
terpelihara setiap saat dalam kondisi layanan.
8. RENCANA PELAKSANAAN
QUALITY ASSURANCE &
K3L
8.1 Alur Rencana Pelaksanaan
A L U R R E N C A N A P E L A K S A N A A N K E S E H A T A N d a n K E S E L A M A T A N K E R J A
P T. Y A S A P A T R I A P E R K A S A

- R e n c a n a P e l a k s a n a a n K 3 ( R P K 3 ) P r o y e k

- Struktur Organisasi K 3

K E B I J A K A N M A N A J E M E N - P e m b e n t u k a n P 2 K 3

- S a s a r a n d a n P r o g r a m K 3

- P e m e n u h a n U n d a n g - u n d a n g

- Identifikasi B a h a y a , Evaluasi d a n P e n g e n d a l i a n R e s i k o

- Analisa K e s e l a m a t a n Kerja (Job Safety Analysis)


P E R E N C A N A A N - P e n g a d a a n R a m b u - r a m b u , Alat P e l i n d u n g Diri, d a n
s a r a n a K 3 lainnya

- Pelatihan

- P e n g e l u a r a n Ijin K e r j a ( B e r e s i k o Ti n g g i )

- Safety Briefing, M e e t i n g M i n g g u a n d a n B u l a n a n
P E L A K S A N A A N
- Inspeksi Pe ke rja a n d a n Patroli K 3
K E S E L A M A T A N K E R J A
- Pe n g e n d a l i a n Operasional /Prosedur & Instruksi Kerja

- P e n a n g a n a n Ta n g g a p Darurat d a n K e c e l a k a a n Kerja

- P e n g u k u r a n P a r a m e t e r L i n g k u n g a n Kerja

E VA L U A S I d a n M O N I T O R I N G - Audit Internal

- Monitoring P e m a n t a u a n d a n P e n g u k u r a n
8.2 Lingkungan

LINGKUNGAN (ENVIRONMENT)

Dalam pelaksanaan suatu proyek akan menimbulkan pengaruh terhadap lingkungan di sekitar
proyek. Namun demikian perlu dilakukan usaha usaha untuk mengurangi dampak negatif dari
pelaksanaan proyek. Didalam hal ini akan melakukan suatu usaha untuk mengendalikan dampak
negatif pelaksanaan pekerjaan terhadap lingkungan disekitar proyek, seperti:
1. Mengendalikan dan mengurangi dampak polusi udara.
2. Menjaga dan mengurangi dampak kebisingan akibat aktivitas pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
3. Melakukan pengamanan terhadap fasilitas umum dan rumah rumah penduduk disekitar
lokasi proyek terhadap kerusakan yang mungkin terjadi akibat aktivitas pekerjaan.
4. dan lain lain.
8.3 Sasaran dan Program K3L

• Zero Accident
 Zero Meninggal dan C a cat Tetap

• Penekanan Kehilangan Jam Kerja


 Penekanan Kehilangan Jam Kerja ( Akibat Sakit ) maksimal 5% dari
total jam kerja per bulan

 Penekanan Kehilangan Jam Kerja ( Akibat Nearmiss / Insiden


Kerja) maksimal 1% dari total jam kerja per bulan

• Peningkatan Pemahaman Kesehatan dan Keselamatan Kerja


 Kedisiplinan Penggunaan Alat Pelindung Diri 95 % per bulan

 Sosialisasi Pelaporan Kejadian Insiden dan Nearmiss minimal 1


Laporan
per bulan
8.4 Struktur Organisasi K3L

KEPALA PROYEK

QUALITY ASSURANCE KETUA P2K3

SITE Ketua Tim Tanggap WAKIL BAGIAN /


SITE INSPECTOR 1 SITE INSPECTOR 2 Safety Officer Darurat
INSPECTOR DEPT
3

Tim Pemadam
Tim Evakuasi
Tim P3K
8.5 Kegiatan K3L

KEGIATAN FREKUENSI MATERI

Briefing Harian Setiap pagi Membahas


 Pengarah : Supervisor / Foreman sebelum pekerjaan kemungkinan terjadinya bahaya
 Lokasi : Area Kerja di mulai dan sumber resiko, serta cara
 Lama : 5 – 10 menit pencegahannya

Evaluasi Mingguan Satu kali Meng evaluasi pelaksanaan K3


 Pengarah : Ketua P2K3 dalam dalam seminggu, serta rencana
 Peserta : Staff, Spv, Foreman, seminggu untuk minggu berikutnya
wakil subkon
 Lokasi : Basecamp

Evaluasi Bulanan Setiap awal bulan Meng evaluasi pelaksanaan K3


 Pengarah : Ketua P2K3 dalam sebulan, serta rencana
 Peserta : Staff, Spv, Foreman, untuk bulan berikutnya
wakil subkon
 Lokasi : Basecamp
8.5 Kegiatan K3L

INSPEKSI  SAFETY PATROL


K3  INSPEKSI LOKASI KERJA
 INSPEKSI ALAT & METODE KERJA
8.5 Kegiatan K3L

PEMANTAUAN LINGKUNGAN
Pemantauan & pengukuran dilaksanakan dengan mengacu pada
UU/Peraturan
yang berlaku, antara lain :

 Kualitas Udara Lingkungan Kerja :


Pengukuran Nilai Ambang Batas Faktor Kimia & Fisika

 Kebisingan

 Penerangan dalam Tempat Kerja


8.5 Kegiatan K3L

PELATIHAN PELATIHAN
 AHLI K 3
 PENANGANAN KEBAKARAN
 PERTOLONGAN KECELAKAAN
8.6 Rambu Rambu Peringatan
8.6 Rambu Rambu Peringatan

RAMBU PERINGATAN DISEKITAR PELAKSANAAN


PEKERJAAN

RAMBU PERINGATAN
UNTUK MENGGUNAKAN
ALAT SAFETY
8.7 Alat Pelindung Keselamatan
8.8 Alat Pelindung Diri (APD)

HELM KACAMATA BODY HARNES


SARUNG
TANGAN

EAR MUFF (EAR


PROTECTION)

ROMPI KERJA

SEPATU RUBBER
SAFETY CONE
8.9 Penanganan Kondisi Darurat “Kebakaran”
Kebakaran

Lapor ke Security, Tim


TTD, Bunyikan Alarm

Ketua Tim Tim Pemadam & Pemadaman


Tim Evakuasi
Tanggap Darurat Komunikasi mandiri : APAR

Lapor ke
Evakuasi personil Pemadam
kebakaran

Pemadam
Evakuasi area Koordinasi Lokasi kebakaran di
lokasi

Pmadaman api

selesai

Level Bahaya Tanda Bahaya PIC Tindakan

Level 1 Teriak Tim Pemadam 1 Padamkan api segera dengan APAR


Minor / Api Kecil “Kebakaran” Kebakaran 2. Buat laporan ke manajemen
(mudah/ cepat dipadamkan)

Level 2 Teriak Ketua Tim TTD 1. Lanjutkan pemadaman api


Api sedang Kebakaran” 2. Amankan lokasi kebakaran
(tetap dapat dikendalikan) Tekan Alarm sekali 3. Evakausi personil & dokumen dekat
Aktifkan Smoke Detector sumber
4. Tim P3K menolong korban
Level 3 Tekan alarm dua kali Ketua tim TTD 1. Hubungi instansi Pemadam Kebakaran
Api semakin membesar Aktifkan Smoke Detector 2. Pemadaman dilanjutkan
(Tidak dapat dikendalikan, dan tidak 3. Amankan lokasi kebakaran
dapat dipadamkan dengan APAR) 4. Evakuasi seluruh personil & dokumen
penting
5. Tim P3K menolong korban
8.10 Penanganan Kondisi Darurat “Kecelakaan”
Korban Korban
Kecelakaan Kecelakaan

Korban
Lapor Ke Project Lapor ke Project kecelakaan
Man. / P3K3 Man./ P3K3

Lapor ke
Ya Project Bawa ke
Rumah Sakit Manager, Rumah
Laporan Administration:
Tindakan medis - Jamsostek, Depnaker P2K3/ tim Sakit
- Klaim Asuransi Amankan TTD & Pihak
Tidak lokasi
Kecelakaa Keluarga Ya
Tindakan Medis
n Korban Persetujua
Visum di
Pertolongan pertama Administrasi n Keluarga
RS
oleh Tim P3K Investigasi Pelaporan
B.A Kecelakaan Proses
Kerja Penyembuhan - Polisi
Tdk
- Jamsostek /
Rumah B.A Kecelakaan Laporan
Sakit Kerja Depnaker
Investigasi - Asuransi
Stop
Pengurusan
Stop Administrasi: Kembali ke
PENANGANAN KECELAKAAN PENANGANAN KECELAKAAN - Surat Ket. Polisi Pihak
- Surat Ket Kematian Keluarga
KERJA RINGAN KERJA BERAT - Klaim asuransi, dll

Pembayaran
Asuransi
Pemakaman
B.A
Kecelak
aan Kerja
PENANGANAN KECELAKAAN KERJA
YANG MENGAKIBATKAN KEMATIAN
8.11 Perhatian Terhadap Lingkungan

Pengendalian Dampak Lingkungan Akibat Pekerjaan


Konstruksi :
Jenis Gangguan Lingkungan Analisa Sumber dan Indikator Upaya Manajemen Lingkungan
Pencemaran Udara dan Debu Sumber dampak : Menyediakan masker yang sesuai untuk mengurangi debu yang
Sasaran : Intensitas bongkar muat material terhirup untuk tenaga kerja
Mengurangi pencemaran seperti semen curah, pasir dan - Menyediakan area pencucian ( washing area ) untuk truck/ alat
udara akibat debu lainnya yang menimbulkan debu transportasi material sebelum masuk area kerja
Indikator dampak : - Pengukuran udara lingkungan kerja oleh instansi pemerintah
Pencemaran udara dan penyakit secara berkala
gangguan pernafasan - Menempatkan lokasi bongkar muat material jauh dari area
kerja
dan kantor
Gangguan Sosial Sumber dampak : - Memprioritaskan kebutuhan tenaga kerja kepada tenaga
Sasaran : Mobilisasi tenaga kerja dan lokal atau setempat.
Mencegah timbulnya transportasi dump truk dari luar area - Memberikan informasi dan arahan kepada tenaga kerja
kecemburuan sosial yang proyek Indikator dampak : luar, terkait dengan kebudayaan dan tradisi penduduk ,
timbul antara tenaga kerja Keluhan & konflik sosial dalam sehingga dapat beradaptasi dengan kondisi sosial
lokal dan tenaga kerja dari luar masyarakat setempat akibat setempat
ketidaknyamanan terhadap aktivitas
proyek

Kebisingan Sumber dampak : - Waktu pekerjaan yang mempergunakan alat berat


Sasaran : Suara yang timbul dari operasional alat atau pekerjaan pancang dilakukan siang hari
Mengendalikan suara yang timbul alat berat dan pekerjaan - Menyediakan earplug untuk meredam bunyi kepada
akibat operasional dibawah pemancangan Indikator dampak : karyawan di lokasi pekerjaan
ambang batas yang ditentukan Timbul kebisingan atau dentuman - Mengatur frekuensi operasional alat berat tidak lebih dari 8 jam
yang secara terus menerus
sangat keras - Melakukan pengukuran kebisingan oleh instansi pemerintah
secara berkala
8.11 Perhatian Terhadap Lingkungan

Dampak Pengerukan Tanah Sumber dampak : - Pengerukan tanah sesuai spesifikasi yang ditentukan
terhadap Erosi Tanah Perlakuan tanah di area pengerukan dan - Pengerukan material sesuai spesifikasi material
Sasaran : penimbunan tanah, terhambatnya aliran air hujan - Membuat sistem drainase / aliran air yang baik
Meminimalisasi kerusakan lingkungan yang akibat drainase yang buruk - Melakukan vegetasi disekitar lingkungan pasca konstruksi
disebabkan oleh pencemaran tanah Indikator dampak :
Kerusakan lingkungan misal : erosi tanah, longsor

Dampak buangan material tidak Sumber dampak : - Membuang material tidak terpakai dengan desain tertentu dekat
terpakai Hasil pengerukan material yang tidak terpakai dengan area pengerukan
Sasaran : Indikator dampak : - Mencegah tumpahan material di lokasi dan membangun saluran
Meminimalisasi kerusakan lingkungan Kerusakan lingkungan misal : longsor, banjir buangan disekitar lokasi untuk membuang air hujan

Kerusakan Jalan Sumber dampak : - Muatan dump truk dibatasi sesuai dengan kapasitas jalan
Sasaran : Intensitas penggunaan jalan untuk transportasi - Perawatan dan perbaikan jalan secara berkala
Mencegah kerusakan jalan material
Indikator dampak :
Keluhan masyarakat setempat yang disebabkan oleh
kerusakan jalan

Operasional Basecamp Sumber dampak : - Meminimalisasi penggunaan sabun detergen untuk mencuci dan
Sasaran : Buangan limbah cair dari base menggantinya dengan sabun lunak
Mencegah pencemaran air khususnya oleh camp Indikator dampak : - Mencegah tumpahan minyak dengan menyimpannya di tempat
detergen dan minyak Adanya kandungan minyak dan khusus
detergen - Mengendalikan Limbah cair dan padat dari mess karyawan

Anda mungkin juga menyukai