2. LINGKUP PEKERJAAN
3. MANAJEMEN PROYEK
1. Struktur Organisasi Proyek
2. Manajemen Mutu, Waktu dan K3
5. METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Engineering Preparation
2. Mobilisasi
DAFTAR ISI
PENJELASAN SINGKAT
PROYEK :
Lokasi penanganan berada di Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara tepatnya pada
ruas Malinau – Long Semamu dengan koordinat awal ruas X : 3.592598, Y: 116.619605 dan akhir ruas
di desa semamu dengan koordinat X : 3.619367, Y : 116.088670 . Penanganan Pembangunan Jalan Malinau –
Semamu 3 dibagi menjadi beberapa segmen antara lain :
1. DIVISI 1. UMUM
a. Mobilisasi
b. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
c. Jembatan Sementara
d. Pengujian pH
e. Pengujian Oksigen Terlarut (DO)
f. Pengujian Zat Padat Terlarut (TDS)
g. Pengujian Zat Tersuspensi (TSS)
h. Pengujian Biological Oxygen Demand (BOD)
i. Pengujian Chemical Oxygen Demand (COD)
j. Pengujian E. Coli
k. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
l. Pengeboran, termasuk SPT dan Laporan
m. Manajemen Mutu (Personil)
2. DIVISI 2. DRAINASE
a. Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
b. Pasangan Batu dengan Mortar
c. Gorong gorong Pipa Beton Tanpa Tulangan diameter dalam 30 cm
2. Lingkup Pekerjaan
a. Galian Biasa
b. Galian Batu Lunak
c. Galian Batu
d. Timbunan Pilihan dari galian
e. Penyiapan Badan Jalan
f. Pembersihan dan Pengupasan Lahan
g. Pemotongan Pohon Pilihan diameter > 30 – 50
cm
h. Pemotongan Pohon Pilihan diameter > 50 – 75
cm
i. Pemotongan Pohon Pilihan diameter > 75
cm
- 4. DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
- Lapis Fondasi Agregat Kelas A
- 5. DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
- Lapis Resap Pengikat Aspal Cair/Emulsi
- Lataston Lapis Aus (HRS WC)
- Bahan anti pengelupasan
2. Lingkup Pekerjaan
6. DIVISI 7. STRUKTUR
a. Beton struktur, fc’25 Mpa
b. Beton strukur, fc’20 MPa
c. Beton , fc’15 Mpa
d. Beton, fc’10 Mpa
e. Baja Tulangan Polos BjTP 280
f. Baja Tulangan Sirip BjTS 420A
g. Fondasi Cerucuk, Penyediaan dan Pemancangan
h. Pasangan Batu
i. Pipa Drainase PVC diameter 60 mm
j. Pipa Penyalur PVC
Untuk menjamin bahwa mutu pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan, maka dalam setiap
tahapan pekerjaan perlu dilakukan hal hal sebagai berikut :
1. Pengujian terhadap bahan bahan/material yang akan digunakan di dalam proyek.
Pada saat persiapan pelaksanaan pekerjaan maupun sebelum dilakukannya suatu pekerjaan, bahan bahan/material
yang akan digunakan terlebih dahulu akan diajukan kepada pemilik proyek/pengawas untuk dilakukan suatu
proses pengujian dan proses perijinan. Sehingga diharapkan hasil akhir dari pekerjaan, mutunya akan sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Manajemen Waktu
Semakin cepat pekerjaan ini selesai dilaksanakan, akan semakin baik pengaruhnya bagi para pemakai jalan. Untuk
mengendalikan waktu pelaksanaan pekerjaan PT. BANUA GEMILANG - PT. DELTA BATARAJAYA Jasa
Konstruksi akan mengendalikan setiap aktivitas yang berada dalam lintasan kritis (Critical Path) agar berjalan
sesuai dengan yang direncanakan sehingga keterlambatan dapat dicegah dan secara keseluruhan proyek akan
selesai tepat pada waktunya.
Setiap pekerja akan dilengkapi perlengkapan safety yang memadai seperti topi lapangan, sepatu booth, jaket
pengaman, sarung tangan, dan lain lain dan didaftarkan ke perusahaan asuransi jaminan kerja.
4. TAHAPAN PELAKSANAAN
PEKERJAAN
4.1 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
: Jadwal
Gabungan
4.2 Tahapan Pekerjaan
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan pada Proyek Pembangunan Jalan Malinau – Semamu 3, seperti
yang tertera dalam poin 4.1 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, dimana tahapan pelaksanaan
pekerjaan dibagi atas beberapa pekerjaan sesuai dengan urutannya sebagai berikut :
A. Divisi 1 . Umum
B. Divisi 2. Drainase
C. Divisi 3. Pekerjaan Tanah dan Geosintetik
D. Divisi 5. Perkerasan Berbutir
E. Divisi 6. Perkerasan Aspal
F. Divisi 7. Struktur
G. Divisi 9. Pekerjaan Harian dan Pekerjaan Lain Lain
4.3 Flowchart Tahapan Pekerjaan
5. METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN
PERSIAPAN
5.1 Engineering Preparation
1. Engineering Preparation
PERALATAN SURVEI
5.2 Mobilisasi
2. Mobilisasi
Pada saat pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Jalan Malinau – Semamu 3 perlu dilaksanakan
pemeliharaan dan perlindungan lalu lintas dengan tujuan :
A. Melindungi lalu lintas eksisting agar tidak terganggu dengan aktifitas pelaksanaan
pekerjaan,
dengan cara :
a.Membuat pembatas antara area pelaksanaan pekerjaan dengan lajur lalu lintas
eksisting, dengan menggunakan Moveable Concrete Barrier dan Pagar Seng
km km
Kerja 70 m 70 m 70 m
1m
Bahu Jalan
Arah Pekerjaan
70 m 70 300 m
m
70 m
Pekerjaan pada paket ini dilakukan untuk pekerjaan perataan dan perapihan pada permukaan oprit
jembatan dan pekerjaan lainnya.
Adapun asumsi pekerjaan, bahan dan alat yang digunakan beserta metoda pelaksanaannya adalah
sebagai berikut :
Galian batu lunak dikerjakan pada lokasi-lokasi sebagaimana gambar kerja Mencakup galian pada batuan yang
mempunyai tekan unaksial 300-400kg/cm2 dan menurut pendapat direksi pekerjaan tidak dapat dilakukan
dengan menggunakan excavator bucket biasa (namun tidal memerlukan pemboran)/drilling atau peledakan
seperti halnya galian batu(dan cukup menggunakan excavator bucket yang dilengkapi dengan kuku baja
khusus. Pekerjaan ini akan mencakup penggalian( penanganan, pembuangan atau penumpukan batu lunak
atau bahan lain yang diperlukan untuk penyelesaian dari pekerjaan tersebut, dimana pekerjaan tersebut
sebelumnya harus meminta persetujuan terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.
Pekerjaan Galian dilaksanakan dengan Excavator. Tanah yang di gali pada sisi jalan. Selanjutnya hasil
galian di tuang kedalam dump truk untuk membuang hasil galian material keluar lokasi jalan. Galian
dilaksanakan pada daerah bahu jalan yang akan dijadikan sebagai pelebaran badan jalan.Analisa
Pengerahan Alat Alat yang digunakan : Excavator, Dump Truck, Alat Lainnya
6.3 Pekerjaan Tanah - Galian Batu
Galian Batu mencakup galian bongkahan batu dengan volume 1 m3 atau lebih dan seluruh batu atau bahan
lainnya tersebut adalah tidak praktis digali tanpa penggunaan alat bertekanan udara atau pemboran, dan
peledakan. Galian ini tidak termasuk galian yang dapat dibongkar dengan penggaru (ripper) tunggal yang
ditarik oleh traktor dengan berat maksimum 15 ton dan tenaga kuda neto maksimum sebesar 180 PK.
Prosedur penggalian
• Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan.
• Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal mungkin terhadap bahan di
bawah dan di luar batas galian.
• Bilamana bahan yang terekspos pada garis formasi atau tanah dasar atau pondasi dalam keadaan
lepas atau lunak atau kotor atau tidak memenuhi syarat, maka bahan tersebut harus
seluruhnya
dibuang dan diganti dengan timbunan yang memenuhi syarat.
6.3 Pekerjaan Tanah - Galian Batu
• Bilamana batu, lapisan keras atau bahan yang sukar dibongkar dijumpai pada garis formasi untuk
selokan yang diperkeras, pada tanah dasar untuk perkerasan maupun bahu jalan, atau pada
dasargalian pipa atau pondasi struktur, maka bahan tersebut harus digali 15 cm lebih dalam
sampai permukaan yang mantap dan merata. Tonjolan-tonjolan batu yang runcing pada permukaan
yang terekspos tidak boleh tertinggal dan semua pecahan batu yang diameternya lebih besar
dari 15 cm harus dibuang. Profil galian yang disyaratkan harus diperoleh dengan cara
menimbun kembali dengan bahan yang memenuhi syarat dan dipadatkan.
• Peledakan sebagai cara pembongkaran batu hanya boleh digunakan jika tidak praktis
menggunakan alat bertekanan udara atau suatu penggaru (ripper) hidrolis berkuku tunggal.
Peledakan dilarang dan penggalian batu dilakukan dengan cara lain, jika, peledakan tersebut
berbahaya bagi manusia atau struktur di sekitarnya.
• Kontraktor harus menyediakan anyaman pelindung ledakan ( heavy mesh blasting ) untuk
melindungi orang, bangunan dan pekerjaan selama penggalian. Jika dipandang perlu, peledakan
harus dibatasi waktunya.
6.3 Pekerjaan Tanah - Galian Batu
• Penggalian batu harus dilakukan sedemikian, apakah dengan peledakan atau cara lainnya,
sehingga tepi-tepi potongan harus dibiarkan pada kondisi yang aman dan serata mungkin. Batu yang
lepas atau bergantungan dapat menjadi tidak stabil atau menimbulkan bahaya terhadap pekerjaan
atau orang, harus dibuang, baik terjadi pada pemotongan batu yang baru maupun yang lama.
6.3 Pekerjaan Tanah Timbunan
FLOWCHAR
T
Lingkup Pekerjaan Timbunan mencakup pengadaan, pengangkutan,
penghamparan dan pemadatan tanah yang disetujui untuk pembuatan timbunan
yang diperlukan untuk membentuk dimensi timbunan sesuai dengan garis,
kelandaian dan elevasi penampang melintang yang disyaratkan atau
disetujui. Sedangkan timbunan pilihan akan digunakan sebagai lapis
penopang (capping layer) untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar,
juga digunakan di daerah saluran air dan lokasi serupa dimana bahan yang
plastis sulit dipadatkan dengan baik.
3. Material Timbunan dihampar dengan bulldozer 4. a. Pemadatan dilakukan dengan Sheep Foot
dengan tebal hampar sesuai yang disyaratkan Roller dan Vibro Roller.
dalam spesifikasi b. Bila kadar air kurang dari persyaratan, maka
dilakukan penyiraman pada saat pemadatan sampai
mencapai kadar air yang disyaratkan.
FLOWCHART
Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A meliputi pengadaan
material agregat kelas A yang telah disetujui oleh Konsultan dan Direksi
Lapangan, penghamparan dan pemadatan
Dalam beberapa desain jalan Perkerasan Rigid, kadang digunakan juga
lapisan perkerasan berbutir dibawah Perkerasan Rigid tersebut, dapat
menggunakan Base B atau Base A (digunakan salah satu saja).
Perkerasan berbutir dibawah lapisan Perkerasan Rigid selain meningkatkan
daya dukung perkerasan juga dapat berfungsi sebagai sub drain jika terjadi
kebocoran pada lapisan sealent, sehingga dapat menghindari terjadinya
fenomena “pumping” lapisan tanah dasar, hal ini menghindari terjadinya
kerusakan Perkerasan Rigid tersebut.
1. Pengangkutan material Base A dengan dump truk 2. Pembongkaran material dari dump truk di
lokasi pekerjaan
3. Penghamparan dengan Motor Grader untuk 4. Jika kandungan air kurang maka dapat ditambah
mendapatkan permukaan yang rata air dengan menggunakan water tank truk
TAMPAK ATAS
1 2
FOTO ILUSTRASI
6.5 Pekerjaan Perkerasan Berbutir – Lapis Pondasi Beton Kurus
FLOWCHART
Tidak
Curing Peralatan yang
digunakan :
Cek
Pembongkaran
1. Beam Vibrator
Ya
Bekisting
2. Concrete Vibrator
Penghamparan Beton
Manual 3. Air Compressor
Selesai 4. Water Tank Truck
A
6.5 Pekerjaan Perkerasan Berbutir – Lapis Pondasi Beton Kurus
5. Pembuatan
tekstur
6. Penyemprotan Curing
Compound
Pembuatan
Tekstur
8. Penyemprotan
Air
Peralatan yang
digunakan :
1. Air Compressor Ilustrasi Pelaksanaan
2. Aspal Sprayer
1. Pembersihan permukaan yang akan diberi lapis
resap perekat dengan Air Compressor. Jika
dibutuhkan akan dilakukan pembersihan juga
secara manual.
PEMADATAN ANTARA
2. Tandem Roller
( INTERMEDIATE ROLLING )
3. Tire Roller
CURING
LAPIS PEREKAT
PEMADATAN AKHIR
4. Water Tank Truck
( FINAL
ROLLING )
A
SELESAI
6.6 Pekerjaan Perkerasan Aspal – Lataston Lapis Aus (HRS
WC)
Pekerjaan ini terdiri dari pembuatan struktur yang ditunjukkan dalam gambar, yang
dibuat dari pasangan batu.
Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan, galian, penyiapan pondasi dan
seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan
spesifikasi dan gambar.
Bahan material pasangan batu diterima dilokasi pekerjaan, material diaduk dengan
concrete mixer, kemudian pasangan batu dikerjakan secara manual dengan alat minor
tools (skill labour dan unskill labour).
Marka jalan merupakan campuran antara bahan pengikat, pewarna, dan bola kaca
kecil (glassbit) yang berfungsi untuk memantulkan cahaya/sinar lampu agar marka
Pembersihan Permukaan dan
dapat terlihat dengan jelas pada malam hari. Pengamanan Lokasi
Tidak
Cek
Operator Ya
Selesai
Gambar
Ilustrasi
6.8 Pekerjaan Pengembalian Kondisi & Pekerjaan Minor
ILUSTRASI PEKERJAAN RAMBU JALAN
7. METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMELIHARAAN
JALAN
7.2.1 Pemeliharaan Kinerja Jalan – Galian Saluran dan Timbunan
Pemeliharaan selokan dan saluran air harus dijadwalkan sedemikian rupa sehingga aliran air yang lancar
dapat dijaga. Saluran air dan selokan harus dijaga dari bahan, sampah, endapan dan pertumbuhan
tanaman yang mengganggu aliran air permukaan.
Pemeliharaan galian dan timbunan lereng harus mencakup pemotongan rumput, semak – semak dan
pohon – pohon kecil, perbaikan lereng yang tidak stabil, pekerjaan pengembalian kondisi atau perbaikan
drainase dan stabilitas dengan tanaman.
7.2.2 Pemeliharaan Kinerja Jalan – Pasangan Batu dengan Mortar
FLOWCHA
Pemeliharaan Kinerja Jalan – Pasangan Batu dengan Mortar RT
merupakan kegiatan pemeliharaan saluran pasangan batu
eksisting meliputi perawatan dan perbaikan saluran
pasangan batu eksisting yang mengalami kerusakan atau
penyumbatan akibat adanya penimbunan material lain dlam
saluran tersebut..
Pondasi Agregat Kelas S mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan material kelas S.
untuk material agregate dihampar dengan menggunakan motor grader dan dipadatkan memakai vibro roller
dengan jumlah passing sesuai dengan hasil trial test pemadatan. Kemudian dilakukan pengetesan kepadatan
material sebelum penghamparan lapis selanjutnya sampai dengan level yang diperlukan.
Mulai
A
FLOW CHART
Persiapan peralatan dan
: lapangan Pengadaan material di site
No
Cek lab
Pemadatan Agregat Kelas S
Ya
A No
Cek
Ya
Finish
7.2.4 Pemeliharaan Kinerja Jalan Lapis Pondasi Agregat Kelas A
FLOWCHA
RT
Pemeliharaan Kinerja Jalan – Lapis Pondasi Agregat Kelas A
merupakan kegiatan pemeliharaan badan jalan eksisting yang
meliputi perbaikan badan jalan eksisting yang mengalami
kerusakan akibat beban kendaraan berat maupun akibat kurang
baiknya daya dukung badan jalan eksisting.
FLOWCHART
Tidak
Curing Peralatan yang
digunakan :
Cek
Pembongkaran
1. Beam Vibrator
Ya
Bekisting
2. Concrete Vibrator
Penghamparan Beton
Manual 3. Air Compressor
Selesai 4. Water Tank Truck
A
7.2.6 Pemeliharaan Kinerja Jalan – Perkerasan Beton Semen
FLOWCHA
RT
7.2.6 Pemeliharaan Kinerja Jalan – Perkerasan Beton Semen
Flowcha
rt
No
Cek
Ya
Finish
7.2.7 Pemeliharaan Kinerja Jalan – Perkerasan Hotmix
Pekerjaan Patching
1. Pembongkaran perkerasan aspal dengan jack hammer 2. Pembersihan dan Pelaburan Lapis Perekat
breaker
5. Aspal di hamparkan dan diratakan secara manual 6. Aspal dipadatkan dengan Stamper dan Baby Roller
Lingkup pekerjaan untuk patching juga dilakukan sampai dengan kedalaman perkerasan aggregate lapis pondasi bawah dan pada lokasi yang
terdapat di sepanjang ruas yang tercantum dalam kontrak kerja.
7.2.8 Pemeliharaan Kinerja Jalan – Pengendalian Tanaman
Pengendalian Tanaman
Pekerjaan ini dilakukan agar tanaman dan rumput liar tetap terkendali sehingga kondisi bahu jalan
terpelihara setiap saat dalam kondisi layanan.
8. RENCANA PELAKSANAAN
QUALITY ASSURANCE &
K3L
8.1 Alur Rencana Pelaksanaan
A L U R R E N C A N A P E L A K S A N A A N K E S E H A T A N d a n K E S E L A M A T A N K E R J A
P T. Y A S A P A T R I A P E R K A S A
- R e n c a n a P e l a k s a n a a n K 3 ( R P K 3 ) P r o y e k
- Struktur Organisasi K 3
K E B I J A K A N M A N A J E M E N - P e m b e n t u k a n P 2 K 3
- S a s a r a n d a n P r o g r a m K 3
- P e m e n u h a n U n d a n g - u n d a n g
- Identifikasi B a h a y a , Evaluasi d a n P e n g e n d a l i a n R e s i k o
- Pelatihan
- P e n g e l u a r a n Ijin K e r j a ( B e r e s i k o Ti n g g i )
- Safety Briefing, M e e t i n g M i n g g u a n d a n B u l a n a n
P E L A K S A N A A N
- Inspeksi Pe ke rja a n d a n Patroli K 3
K E S E L A M A T A N K E R J A
- Pe n g e n d a l i a n Operasional /Prosedur & Instruksi Kerja
- P e n a n g a n a n Ta n g g a p Darurat d a n K e c e l a k a a n Kerja
- P e n g u k u r a n P a r a m e t e r L i n g k u n g a n Kerja
E VA L U A S I d a n M O N I T O R I N G - Audit Internal
- Monitoring P e m a n t a u a n d a n P e n g u k u r a n
8.2 Lingkungan
LINGKUNGAN (ENVIRONMENT)
Dalam pelaksanaan suatu proyek akan menimbulkan pengaruh terhadap lingkungan di sekitar
proyek. Namun demikian perlu dilakukan usaha usaha untuk mengurangi dampak negatif dari
pelaksanaan proyek. Didalam hal ini akan melakukan suatu usaha untuk mengendalikan dampak
negatif pelaksanaan pekerjaan terhadap lingkungan disekitar proyek, seperti:
1. Mengendalikan dan mengurangi dampak polusi udara.
2. Menjaga dan mengurangi dampak kebisingan akibat aktivitas pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
3. Melakukan pengamanan terhadap fasilitas umum dan rumah rumah penduduk disekitar
lokasi proyek terhadap kerusakan yang mungkin terjadi akibat aktivitas pekerjaan.
4. dan lain lain.
8.3 Sasaran dan Program K3L
• Zero Accident
Zero Meninggal dan C a cat Tetap
KEPALA PROYEK
Tim Pemadam
Tim Evakuasi
Tim P3K
8.5 Kegiatan K3L
PEMANTAUAN LINGKUNGAN
Pemantauan & pengukuran dilaksanakan dengan mengacu pada
UU/Peraturan
yang berlaku, antara lain :
Kebisingan
PELATIHAN PELATIHAN
AHLI K 3
PENANGANAN KEBAKARAN
PERTOLONGAN KECELAKAAN
8.6 Rambu Rambu Peringatan
8.6 Rambu Rambu Peringatan
RAMBU PERINGATAN
UNTUK MENGGUNAKAN
ALAT SAFETY
8.7 Alat Pelindung Keselamatan
8.8 Alat Pelindung Diri (APD)
ROMPI KERJA
SEPATU RUBBER
SAFETY CONE
8.9 Penanganan Kondisi Darurat “Kebakaran”
Kebakaran
Lapor ke
Evakuasi personil Pemadam
kebakaran
Pemadam
Evakuasi area Koordinasi Lokasi kebakaran di
lokasi
Pmadaman api
selesai
Korban
Lapor Ke Project Lapor ke Project kecelakaan
Man. / P3K3 Man./ P3K3
Lapor ke
Ya Project Bawa ke
Rumah Sakit Manager, Rumah
Laporan Administration:
Tindakan medis - Jamsostek, Depnaker P2K3/ tim Sakit
- Klaim Asuransi Amankan TTD & Pihak
Tidak lokasi
Kecelakaa Keluarga Ya
Tindakan Medis
n Korban Persetujua
Visum di
Pertolongan pertama Administrasi n Keluarga
RS
oleh Tim P3K Investigasi Pelaporan
B.A Kecelakaan Proses
Kerja Penyembuhan - Polisi
Tdk
- Jamsostek /
Rumah B.A Kecelakaan Laporan
Sakit Kerja Depnaker
Investigasi - Asuransi
Stop
Pengurusan
Stop Administrasi: Kembali ke
PENANGANAN KECELAKAAN PENANGANAN KECELAKAAN - Surat Ket. Polisi Pihak
- Surat Ket Kematian Keluarga
KERJA RINGAN KERJA BERAT - Klaim asuransi, dll
Pembayaran
Asuransi
Pemakaman
B.A
Kecelak
aan Kerja
PENANGANAN KECELAKAAN KERJA
YANG MENGAKIBATKAN KEMATIAN
8.11 Perhatian Terhadap Lingkungan
Dampak Pengerukan Tanah Sumber dampak : - Pengerukan tanah sesuai spesifikasi yang ditentukan
terhadap Erosi Tanah Perlakuan tanah di area pengerukan dan - Pengerukan material sesuai spesifikasi material
Sasaran : penimbunan tanah, terhambatnya aliran air hujan - Membuat sistem drainase / aliran air yang baik
Meminimalisasi kerusakan lingkungan yang akibat drainase yang buruk - Melakukan vegetasi disekitar lingkungan pasca konstruksi
disebabkan oleh pencemaran tanah Indikator dampak :
Kerusakan lingkungan misal : erosi tanah, longsor
Dampak buangan material tidak Sumber dampak : - Membuang material tidak terpakai dengan desain tertentu dekat
terpakai Hasil pengerukan material yang tidak terpakai dengan area pengerukan
Sasaran : Indikator dampak : - Mencegah tumpahan material di lokasi dan membangun saluran
Meminimalisasi kerusakan lingkungan Kerusakan lingkungan misal : longsor, banjir buangan disekitar lokasi untuk membuang air hujan
Kerusakan Jalan Sumber dampak : - Muatan dump truk dibatasi sesuai dengan kapasitas jalan
Sasaran : Intensitas penggunaan jalan untuk transportasi - Perawatan dan perbaikan jalan secara berkala
Mencegah kerusakan jalan material
Indikator dampak :
Keluhan masyarakat setempat yang disebabkan oleh
kerusakan jalan
Operasional Basecamp Sumber dampak : - Meminimalisasi penggunaan sabun detergen untuk mencuci dan
Sasaran : Buangan limbah cair dari base menggantinya dengan sabun lunak
Mencegah pencemaran air khususnya oleh camp Indikator dampak : - Mencegah tumpahan minyak dengan menyimpannya di tempat
detergen dan minyak Adanya kandungan minyak dan khusus
detergen - Mengendalikan Limbah cair dan padat dari mess karyawan