Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Identitas Perusahaan


A. Identitas Pemrakarsa
a. Pemrakarsa Kegiatan : PT. MRT Jakarta
b. Penanggung Jawab : Dono Boestami
c. Alamat Pemrakarsa : Wisma Nusantara Lantai 21 Jl. MH Thamrin 59Jakarta
d. No.Telp : (021) 3103629 -3906454
e. No.Fax : (021) 3155846
f. Status Pemodalan : BUMD

B. Identitas Kontraktor Pelaksana


a. Nama Kontraktor : Obayashi-Shimizu-Jaya Konstruksi JV
b. Alamat Kantor : Jl. Panglima Polim No.7 RT.008 RW.001Kel.Pulo
Kec.Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160
c. No. Telp : (021) 2905 4480
d. No. Fax : (021) 739 2082
e. Lokasi Kegiatan : Jl.H. Nawi – Jl.Sisingamangaraja (MRT CP 103)
f. Nomor AMDAL : 51/Andal/-1.774.151 Tanggal 18 November 2010

LAPORAN RKL-RPL PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014 1


1.2. Deskripsi Kegiatan

Rencana pembangunan Jakarta MRT Segmen Jalan H. Nawi – Jalan Sisingamangaraja (Paket CP 103)
terletak dalam wilayah Jakarta Selatan.

Jenis Kegiatan MRT Jakarta ini meliputi 3 (tiga) pekerjaan utama yaitu Jalur Layang, Sub-Stasiun dan
Stasiun (Stasiun H.Nawi, Stasiun Blok A, Stasiun Blok M dan Stasiun Sisingamangaraja).

Saat ini kegiatan segmen Jakarta MRT Segmen Segmen Jalan H.Nawi – Jalan Sisingamangaraja
masih dalam tahap konstruksi berupa :

Pada awal pembangunan bagian jalur layang, persiapan lokasi diperlukan termasuk kegiatan

berikut ini:

a. Penebangan pohon, kompensasi untuk menebang pohon yang dilakukan oleh


kontraktor,tentang prosedur dan persyaratan untuk mengganti pohon yang ditebang
mengacu kepada surat keputusan kepala badan taman dan lansekap DKI Jakarta No
9/2002.
b. Pemasangan pagar sepanjang batas proyek dan pembersihan lokasi untuk kegiatan
konstruksi
c. Survey tambahan atau survey test pit oleh kontraktor dan pemilik fasilitas utilitas.
d. Koordinasi dengan pemilik utilitas umum dan instansi terkait
e. Menghancurkan dan/atau relokasi yang ada fasilitas utilitas umum di lokasi
konstruksi jalur layang, termasuk yang berikut :
 Jalan Fatmawati dan Panglima Polim: Kabel Telekomunikasi, PLN dan pipa
Air PAM, lampu lalu lintas, dll. Akan direlokasi sebagai pekerjaan karena
jalan ini akan dilebarkan sebelum pembangunan MRT.
 Jalan Sisingamangaraja : Kabel Telekomunikasi dan pipa pasokan air PAM.

Adapun pekerjaan konstruksi lainnya yang sedang disiapkan dan sudah dilakukan adalah :

a. Pekerjaan test pit/ penyelidikan tanah;


b. Penebangan Pohon;
c. Relokasi Penanaman Pohon;
d. Pemindahan utilitas bawah tanah dan diatas tanah sepanjang area Blok M;
e. Pemindahan sementara jalur busway dari Koridor Sisingamangaraja ke Koridor
Masjid Agung.

LAPORAN RKL-RPL PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014 2


Kegiatan pekerjaan konstruksi yang dilakukan di bulan September 2014 adalah :

a. Pelebaran jalan (road widening) di area Blok M dan Sisingamangaraja.,


b. Pengamatan curah hujan.
c. Pembuatan shelter busway sementara di bagian timur dan barat Sisingamangaraja.

Selama tahap konstruksi yang bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan lingkungan kegiatan
Pembangunan MRT Jakarta Segmen Jalan H. Nawi – Jalan Sisingamangaraja (Paket CP 103) beserta
laporan implementasi tahap konstruksi adalah Obayashi-Shimizu-Jaya Konstruksi JV melalui
pengawasan dari Konsultan Jakarta MRT Construction Management Consultant (JMCMC).

Pada awal suatu kegiatan pembangunan tahap konstruksi sangatlah berpengaruh terhadap kegiatan
operasional maka perlu adanya pengawasan pelaksanaan RKL – RPL. Adapun penulisan dokumen
implementasi tahap konstruksi ini mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.45 Tahun
2005 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
(RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL). Dimana diharapkan dengan
terimplementasikannya Dokumen Lingkungan Hidup Tahap Konstruksi dapat mewujudkan
pembangunan yang berkelanjutan (suistainable development) yang berwawasan lingkungan hidup.

Gambar.1-1. Proyek Jalur CP 103 (Jalur layang, Stasiun H. Nawi dan Stasiun Blok A)

LAPORAN RKL-RPL PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014 3


Gamb
ar.1.2. Proyek Jalur CP 103 (Jalur layang, Stasiun Blok M dan Stasiun Sisingamangaraja)

Gambar.1.3. Peta Lokasi CP 103 H.Nawi -Sisingamangaraja

LAPORAN RKL-RPL PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014 4


Gambar 1.4. Pelebaran Jalan di Sisingamangaraja

Gambar 1.5. Pelebaran Jalan di Blok M

LAPORAN RKL-RPL PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014 5


Gambar 1.6. Pembuatan Shelter Busway Sementara di Sisingamangaraja.

Gambar 1.7. Penebangan Pohon di Blok M.

Gambar 1.8. Pemantauan Curah Hujan Bulan September.

LAPORAN RKL-RPL PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014 6


BAB II
PELAKSANAAN RKL RPL
2. Segmen Layang MRT Jakarta Ruas H.Nawi – Jl. Sisingamangaraja (CP 103)
2.1. Implementasi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
2.1.1. Implementasi Pengelolaan Lingkungan
Perumusan kegiatan pengelolaan lingkungan didasarkan pada tingkat kepentingan dan
keterkaitan dampak, yaitu meliputi parameter yang terkena dampak penting baik yang bersifat
positif maupun negatif. Pengelolaan lingkungan dilakukan pada seluruh dampak penting,
sehingga diharapkan dampak lanjutannya dapat diminimalkan atau dikendalikan. Dampak
penting yang dikelola dalam implementasi Pengelolaan Lingkungan pada tahap ini meliputi :

a. Peningkatan pencemaran udara dan kebisingan


b. Gangguan Lalu-Lintas
c. Gangguan getaran dan kerusakan bangunan
d. Terganggunya kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan
e. Terganggunya fungsi sarana dan fasilitas umum
f. Meningkatnya air larian dan potensi banjir
g. Keberadaan tanaman pelindung jalan
h. Lansekap dan Estetika
i. Peningkatan kesempatan kerja dan berusaha
j. Kecemburuan Sosial
k. Perubahan persepsi masyarakat
l. Sanitasi

2.1.2. Implementasi Pemantauan Lingkungan pada Tahap Konstruksi


Dampak lingkungan yang perlu diperhatikan dalam pemantauan lingkungan selama pekerjaan
konstruksi adalah dampak yang besar dan penting baik dari sisi positif dan negatif. Upaya
pemantauan lingkungan dilakukan pada seluruh parameter yang terkena dampak, yaitu dampak
primer, sekunder dan dampak tersier

Implementasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan dijelaskan dalam matrix berikut ini :

LAPORAN RKL-RPL PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014 7


Table 2.1.
Tabel Implementasi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan MRT CP 103

Komponen Pengelolaan Yang Telah


No Pengelolaan Dampak Metode Pemantauan Bukti Pengelolaan Lingkungan Evaluasi Kesimpulan Keterangan
Lingkungan Dilakukan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Meningkatnya 1.Perawatan alat-alat berat Metode Pengumpulan dan 1. Bak truk pengangkut material Pengelolaan sudah dilakukan dengan Dari hasil pemantauan Pengelolaan lingkungan Pemantauan
Pencemaran Udara berkala agar emisi dan Analisis Data : terpal ditutup. mengakomodir seperti yang tertuang dalam kualitas udara dan akan terus dilakukan dan Lingkungan kerja
dan Kebisingan kebisingan polutan udara 1. Pengambilan sample 2. Tidak menumpuk material kolom (4) dan sudah dilakukan kebisingan terlihat kondisi ditingkatkan untuk sama dengan pihak
yang ditimbulkan seminimal udara untuk di analisis dasar/material buangan di areal pemantauan sesuai dengan kolom (3), kualitas udara tidak ada mendapatkan hasil yang ketiga
mungkin. di laboratorium, kerja secara terbuka dan/atau dimana hasil sampling laboratorium telah dampak yang berarti untuk sesuai dengan yang (laboratorium)
2.Bak truk pengangkut material 2. Pengukuran langsung tumpukan tanah galian harus dijelaskan pada narasi pada tabel 2.1 s.d parameter SO2,CO, NO2, disyaratkan pada yang sudah
ditutup terpal. tingkat kebisingan dan selalu basah agar tidak terjadi table 2.6, serta terlampir. Foto – foto bukti O3, HC, Pb dan debu masih dokumen lingkungan. terakreditasi.
3. Tidak menumpuk material tingkat getaran di polusi ke udara. pengelolaan : Foto pengukuran sampling di bawah baku mutu Kegiatan yang
dasar / material buangan di lapangan, dan 3. Pengaturan jadwal dan kualitas udara dan kebisingan. Pemantauan kebisingan menimbulkan polusi
areal kerja secara terbuka 3. Wawancara (metode kecepatan kendaraan relatif sangat tinggi/ udara dan kebisingan pada
dan/atau tumpukan tanah tidak terstruktur) dengan pengangkut material proyek. melebihi batas nilai tiga bulan terakhir adalah
galian harus selalu basah agar warga setempat. 4. Sekeliling lokasi pekerjaan kebisingan karena pekerjaan piling, relokasi
tidak terjadi polusi ke udara. 4. Inspeksi secara rutin dan (area kerja) dipagari setinggi 2- aktivitaslalu lintas kendaraan shelter busway, dan
4. Pengaturan jadwal dan berkala. 2,5 m. yang ramai, namun hasil pemindahan utilitas
kecepatan kendaraan 5. Penanaman pohon jenis pemantauan kebisingan pada
pengangkut material proyek trembesi dan jenis lain yang periode September ini
5. Sekeliling lokasi pekerjaan berguna menyerap CO2 akibat mengalami perbaikan
(area kerja) dipagari setinggi dispensasi penebangan pohon. dimana baku mutu sudah
2-2m. 6. Pekerja wajib memakai APD lebih bagus daripada periode
(ear plug) saat bekerja di area sebelumnya yakni pada
mesin yang memiliki intensitas periode Juli, hal ini
kebisingan). merupakan hasil evaluasi
7. Pekerja wajib memakai APD dan perbaikan pengelolaan
(masker) untuk menghindari lingkungan yang sudah
terhirupnya polutan yang dilakukan. Hasil monitoring
berasal dari kegiatan proyek lingkungan dilaporkan oleh
pemrakarsa ke instansi
terkait seperti BPLH dan
KLH untuk dilakukan
evaluasi dan peninjauan
lingkungan.

2. Gangguan 1. Pekerjaan konstruksi Metode Pengumpulan dan 1. Pengelolaan dilakukan selama Dari hasil pengamatan dan Belum ada pengalihan Setiap kegiatan
Kemacetan Lalu dilaksanakan secara bertahap Analisis Data : tahap konstruksi. Khusus untuk pemantauan aktifitas arus lalu lintas karena dengan lokasi yang
lintas 2. Pengalihan arus lalu lintas 1. Pengamatan langsung studi manajemen lalu lintas, konstruksi sangat bedampak pekerjaan masih dalam berbedadan
3. Pemasangan rambu lalu secara visual di lapangan mencakup ruas-ruas jalan di luar terhadap aktivitas lalu-lintas tahap persiapan. pekerjaanyang
lintas di sekitar lokasi proyek dan tapak proyek dilaksanakan oleh karena itu perlu berbeda terlebih
4. Pengangkutan material pada 2. Wawancara secara tidak sebelum pelaksanaan konstruksi. dilakukan pengkajian traffic dahulu ditetapkan
malam hari terstruktur dengan para 2. Pemasangan rambu lalu lintas manajemen yang lebih method statement
5. Koordinasi dengan instansi pengguna jalan. di sekitar lokasi proyek. mendalam.Terdapat atau prosedur kerja
terkait seperti Polres Jakarta 3. Survey lalu lintas 3. Pengangkutan material pada kerusakan pada pagar yang dilengkapi
Selatan malam hari. pembatas di daerah blok M dengan traffic
6. Dilakukan kajian 4. Koordinasi dengan instansi berupa pagar yang hamper manajemen.
manajemen lalu lintas yang terkait seperti Polres Jakarta roboh, namun hal ini tidak
lebih mendalam Selatan. menimbulkan gangguan
5. Koordinasi dengan Dinas pada kondisi lalu lintas dan
Perhubungan DKI Jakarta. sudah dilakukan perbaikan.
6. Rencana jalan hunian Jl.
H.Nawi – Panglima Polim.
7. Sosialisasi renaca manajemen
lalu lintas di Panglima Polim –

LAPORAN RKL-RPL PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014 8


Sisingamangaraja.
8. Rencana manajemen lalu lintas
di Sisingamangaraja

3. Gangguan getaran Metode untuk pelaksanaan 1. Metode Pengumpulan Belum ada dilakukan pengelolaan Berdasarkan hasil Pengelolaan lingkungan Kajian tentang
dan kerusakan pondasi menggunakan metode dan Analisis Data : karena belum dimulainya kegiatan pemantauan tabel 2.4 akan terus dilakukan dan getaran diperlukan
bangunan sekitar. bore pile  Pengamatan langsung pemancangan tiang pancang disimpulkan tidak terjadi ditingkatkan untuk untuk memprediksi
secara visual di (secant pile). Dari hasil dampak berupa kerusakan mendapatkan hasil yang aktifitas konstruksi
lapangan pemantauan getaran terlihat tidak bangunan sekitar. Dan tidak sesuai dengan yang yang akan di
 wawancara secara ada dampak yang berarti, hal ini ada komplain dari disyaratkan pada lakukan dan
tidak terstruktur karena pekerjaan masih sebatas masyarakat terkait kerusakan dokumen lingkungan. dampaknya
dengan warga pemasangan rambu, pembersihan bangunan/gedung sekitar. Kegiatan yang terhadap bangunan
masyarakat sekitar lahan. menimbulkan getaran di sekitar lokasi
lokasi proyek sesaat di lokasi test pit kegiatan.
 pemasangan alat adalah pada saat kegiatan
monitoring seperti penghancuran aspal
inclinometer, dengan mesin breaker dan
settlement plate dan pemadatan tanah dengan
piezometer; mesin compactor.
2. Melakukanpengukuran
getaran dengan
frekuensi tiga bulan
sekali
3. Lokasi Monitoring :
Taman PKK dan
Jl.sisingamangaraja
(Mesjid Al-Azhar)

4. Terganggunya 1. Lokasi pekerjaan diberi 1. Metode Pengumpulan 1. Sudah diberi pembatas kegiatan Foto Rambu “Pedestrian Route : 1. Adanya keluhan 1.Akan selalu
Kenyamanan dan pagar pembatas kegiatan dan Analisis Data : dilengkapi dengan rotary masyarakat di sekitar berkoordinasi dengan
Keselamatan 2. Pagar pembatas dilengkap  Pengamatan langsung sehingga malam hari lebih jelas. lokasi proyek dengan Dishub dan Dinas
Pengguna Jalan dengan lampu rotary secara visual di Bagi pekerja dilengkapi dengan adanya asphalt jalan yang Kepolisian Jakarta
sehingga pada malam hari lapangan. K3 ambles, namun hal ini Selatan.
lebih jelas dapat dilihat oleh  Penerimaan 2. Lokasi pekerjaan diberi pagar sudah dilakukan 2.Pengelolaan lingkungan
pengguna jalan. laporan/pengaduan pembatas kegiatan perbaikan. akan terus dilakukan dan
3. Pengaturan lalu lintas untuk dari para pengguna 3. Pagar pembatas dilengkapi 2. Adanya keluhan ditingkatkan untuk
mencegah terjadinya jalan. dengan lampu rotary sehingga masyarakat usaha dagang mendapatkan hasil yang
kemacetan lalu lintas, pada malam hari lebih jelas di sekitar lokasi proyek sesuai dengan yang
termasuk pemasangan dapat dilihat oleh pengguna dengan adanya kegiatan disyaratkan pada
rambu lalu lintas secara jalan. proyek. dokumen lingkungan
memadai. 4. Pengaturan lalu lintas untuk 3. Terdapat pagar pembatas 3. Koordinasi dengan
4. Bagi pekerja dilengkapi mencegah terjadinya kemacetan di daerah blok M yang pihak terkait dan
dengan alat terkait dengan lalu lintas, termasuk roboh akibat tertabrak sosialisasi kepada
K3 dan area keselamatan pemasangan rambu lalu lintas mobil namun sudah masyarakat akan terus
bagi pejalan kaki dalam secara memadai dilakukan perbaikan dilakukan untuk
lokasi kerja. 5. Bagi pekerja dilengkap dengan dengan memberikan tiang menghindari terjadinya
5. Memberikan informasi alat terkait dengan K3 dan area penyangga. konflik pada saat
berupa papan pengumuman keselamatan bagi pejalan kaki 4. Pemindahan pemasangan konstruksi berlangsung.
tentang pelaksanaan dalam lokasi kerja banner di lokasi kegiatan
pembangunan MRT 6. Memberikan informasi berupa sesuai dengan himbauan
papan pengumuman tentang dari Sekretaris Daerah
pelaksanaan pembangunan Pemprov DKI Jakarta
MRT. sudah dilakukan.
7. Memberikan rambu ‘pedestrian 5. Pemasangan lampu
route’ arahan untuk pejalan kaki rambu – rambu di pagar
8. Kontraktor pelaksana sudah pembatas sudah
berkoordinasi dengan Dinas dilakukan untuk kemanan
Perhubungan DKI Jakarta serta dan keselamatan
Polres setempat. Sudah diberi pengguna jalan.

LAPORAN RKL-RPL PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014 9


pembatas kegiatan dilengkapi 6. Dari hasil pengamatan
dengan rotary sehingga malam dan pemantauan aktifitas
hari lebih jelas. Bagi pekerja konstruksi baik tahap
dilengkapi dengan K3 persiapan maupun tahap
konstruksi selanjutnya
sangat berdampak
terhadap pengguna jalan
oleh karena itu perlu
sosialisasi dan
pendekatan kepada
masyarakat akan
dilaksanakannya proyek
MRT dan sudah
dilakukan koordinasi.

Foto – foto pengelolaan lingkungan :


Kegiatan pengarahan safety dalam bekerja.

5. Terganggunya 1. Pemindahan sarana dan 1. Metode Pengumpulan 1. Sudah dilakukan rapat Foto-foto pemindahan utilitas : 1. Pengelolaan sudah Pengelolaan lingkungan
Fungsi Prasarana utilitas umum yang akan dan Analisis Data : koordinasi dengan mengundang dilakukan dengan akan terus dilakukan dan
dan Utilitas Umun terkena kegiatan proyek  Pengamatan langsung instansi terkait, dilakukan secara mengakomodir seperti ditingkatkan untuk
sebelum pekerjaan secara visual di intensif. yang tertuang dalam mendapatkan hasil yang
konstruksi dimulai. lapangan 2. Sudah dilakukan pembongkaran kolom (4) dan sudah sesuai dengan yang
2. Koordinasi dengan instansi  wawancara secara dan pemindahan utilitas dilakukan pemantauan disyaratkan pada
terkait (PLN, Telkom, tidak terstruktur bersama instansi terkait seperti sesuai dengan kolom (3). dokumen lingkungan.
PDAM, PGN, Dinas PJU dengan para pengguna PLN, Telkom, PDAM, PGN, 2. Koordinasi dan relokasi
dan SJU. sarana dan utilitas PJU dan SJU dan lain-lain serta utilitas sudah dilakukan
umum. telah dilakukan joint survey dengan sangat intensif
(back up administrasi antara pihak MRT
terlampir). dengan pemerintah
3. Untuk koordinasi dan relokasi provinsi DKI Jakarta
utilitas dilakukan sebelum beserta pihak terkait
penyiapan lahan dilakukan pemilik utilitas,
sedangkan untuk pemberitahuan diantaranya :
kepada masyarakat pengguna  Koordinasi dengan

LAPORAN RKL-RPL PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014 10


utilitas dilakukan dalam waktu Pemerintah Provinsi
dekat sebelum kegiatan sebagai DKI Jakarta mengenai
sumber dampak dilakukan relokasi dan penertiban
4. Pemindahan (relokasi) media reklame proyek
prasarana dan utilitas umum MRT;Koordinasi dengan
yang akan terkena kegiatan Dinas Perumahan dan
proyek sebelum pekerjaan Gedung Pemda
Konstruksi dimulai. Pemprov. DKI Jakarta
5. Pemberitahuan kepada mengenai lokasi
masyarakat pengguna utilitas dumping area tanah hasil
umum yang akan dipindahkan galian proyek MRT;
melalui media cetak (selebaran  Koordinasi dengan
pengumuman) dan elektronik Dinas Pekerjaan Umum
paling lambat 1 minggu Pemprov. DKI Jakarta
sebelum pelaksanaan kegiatan dan Kementerian
sebagai sumber dampak Pekerjaan Umum
berlangsung Direktorat Jenderal Bina
Marga mengenai
rencana kerja dan
kemajuan proyek MRT;
 Koordinasi dengan PD
Pasar Jaya mengenai
rencana pembangunan
pasar Blok A terkait
dengan rencana
pembangunan MRT dan
jalur pejalan kaki di
depan pasar blok A;
 Koordinasi dengan
Dinas Pertamanan dan
Pemakaman Pemprov.
DKI Jakarta mengenai
relokasi pohon.
6. Meningkatnya Air 1. Menjaga dan memelihara 1. Metode Pengumpulan 1. Terjadinya genangan-genangan 1. Berdasarkan pemantauan Pembangunan sumur
Larian dan Potensi sumur resapan, kolam dan Analisis Data : air di sekitar lokasi kegiatan air bersih di lokasi sekitar resapan belum dilakukan,
Banjir resapan dan saluran  Pengamatan langsung 2. Penggunaan Pergub No.68 kegiatan yakni lokasi H. namun demikian
drainase yang ada di sekitar secara visual di Tahun 2005 tentang pembuatan Nawi – Jalan pengelolaan lingkungan
lokasi kegiatan lapangan sumur resapan dan kolam Sisingamangaraja terus ditingkatkan sesuai
2. Membersihkan lokasi  wawancara secara resapan 2. Udara insitu pada lokasi dengan yang tertuang
kegiatan dari tumpukan tidak terstruktur Masjid Al Azhar realtif dalam dokumen.
tanah dan material dengan para pengguna tinggi namun cenderung
bangunan. jalan meningkat begitu juga
3. Melakukan kajian tentang dengan total koliform
system jaringan drainase juga meningkat dan
mikro sekitar lokasi melebihi baku mutu
kegiatan dibandingkan dengan
4. Pembuatan sumur resapan hasil pemantauan pada
sesuai dengan Peraturan bulan Juni 2014, dan
Gubernur DKI Jakarta No. 3. Udara insitu pada lokasi
68 Tahun 2005 daerah Taman PKK
melebihi baku mutu
namun cenderung
menurun dibandingkan
pemantauan pada bulan
Juni 2014, namun hal ini
tidak mempengaruhi
kondisi air tanah sekitar
akibat adanya proyek
pembangunan, mengingat

LAPORAN RKL-RPL PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014 11


kegiatan konstruksi
belum dilakukan yang
menyebabkan dampak
pada daerah sekitar.
4. Hasil Pemantauan air
limbah dari saluran
drainase sekitar H. Nawi
(depan masjid Al Azhar)
maupun segmen Jalan
Sisingamangaraja
(Lokasi samping taman
PKK) ditemukan
parameter amoniak yang
melampaui baku mutu.
5. Untuk segmen (depan
masjid Al Azhar)
mengalami peningkatan
amoniak yang melebihi
baku mutu dibandingkan
dengan pemantauan
periode bulan Juni 2014,
untuk itu akan dilakukan
kajian kembali dan
pemantauan kembali
sumbernya, mengingat di
lokasi kegiatan sudah
dilakukan pengelolaan
lingkungan seefektif
mungkin.

7. Berkurangnya 1. Memindahkan tanaman 1. Metode Pengumpulan 1. Sudah dilakukan rapat Relokasi pohon yang bekerjasama Pengelolaan sudah dilakukan Berdasarkan data pada Penanaman Pohon
Populais Tanaman pelindung yang terkena dan Analisis Data : koordinasi dengan mengundang dengan Dinas Pertamanan danPemakaman dengan mengakomodasi tabel 2.7 terlihat bahwa berkoordinasi
Pelindung Jalan proyek ke lokasi ruang Pengamatan langsung di instansi terkait, dilakukan secara DKI Jakarta dilakukan seperti yang tertuang dalam pekerjaan penebangan dengan Dinas
terbuka hijau atau tanaman lapangan secara visual ; intensif. pada daerah : kolom (4) dan sudah tanaman yang sudah pertamanan dan
di tempat lain yang terdekat dengan lokasi 2. Sudah dilakukan kegiatan - Jl. Adiyaksa, Jl. Wijaya Kusuma I, dilakukan pemantauan dijalankan : 1. Jalan Haji pemakaman DKI
ke lokasi proyek sesuai pemantauan relokasi tanaman/ pohon seperti Jl. Wijaya Kusuma IV (kecamatan sesuai dengan kolom (3), Nawi 13 pohon Jakarta.
dengan petunjuk dari Suku lingkungan : Di lokasi yang diuraikan pada narasi tabel Cilandak) : dimana dalam 2. Blok A 39 pohon
Dinas Pertamanan pembangunan stasiun 2.7 yang berkoordinasi dengan - Pule = 180 pohon pelaksanaannya PT. OSJ 3. Blok M 111 pohon
setempat. bawah tanah dan jalur Dinas Pertamanan dan - Trembesi = 36 pohon bekerjasama dengan Dinas 4. Sisingamangaraja 52
2. Menanam kembali tanaman transisi; Sepanjang H. Pemakaman Provinsi DKI - Mahoni = 30 pohon Pertamanan dan Pemakaman pohon
pelindung jalan di areal Nawi - Jakarta. - Kecamatan Pesanggrahan = Provinsi DKI Jakarta (bukti
terbuka di lokasi proyek Sisingamangaraja, dan trembesi 290 pohon; koordinasi terlampir).
Taman PKK. - Taman Bendi (Kecamatan Progres penanaman pohon
Kebayoran Lama) : perlu perawatan yang baik
- Pule = 215 pohon agar tumbuh dengan subur
- Trembesi = 142 pohon dan bermanfaat kembali
- Mahoni = 188 pohon ntuk mengurangi CO2.
- Jl. Gerbang Pemuda (TVRI) =
Trembesi 25 pohon;
- Taman Gandaria Tengah I, Taman
Pakubuwono (Kecamatan
Kebayoran Baru) :
- Pule = 100 pohon
- Trembesi = 56 pohon
- Mahonn i = 74 pohon
(dimana keseluruhan relokasi pohon
termasuk penggantian tanaman yang mati
dengan tanaman baru harus selesai pada
bulan Oktoer 2014 atau 90 hari dari bulan

LAPORAN RKL-RPL PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014 12


Juli 2014).
8. Terganggunya 1. Pemagaran lokasi proyek; Metode Pengumpulan dan 1. Semua bahan sisa galian dan Foto – foto pengelolaan lingkungan : Pada lokasi kegiatan masih Pengelolaan lingkungan
Lansekap dan 2. Tidak menumpuk material Analisis Data : bahan lainnya yang tidak 1. Penyediaan tempat sampah terpilah. banyak ditemukan adanya akan terus dilakukan dan
Estetika. proyek di sekitar areal Pengamatan langsung terpakai (buangan) sisa-sisa pembongkaran ditingkatkan untuk
kerja/ lokasi kegiatan; secara visual di lapangan dimasukkan dalam karung dan bangunan dan tanaman yang mendapatkan hasil yang
3. Penataan kembali dan wawancara secara dibuang pada tempatnya (di menumpuk di luar area tapak sesuai dengan yang
landsekap di sisi kanan dan tidak terstruktur dengan luar loksi proyek. proyek sehingga akan disyaratkan pada
kiri jalur transisi dan sekitar masyarakat sekitar lokasi 2. Relokasi tanaman mengganggu nilai estetika dokumen lingkungan.
lokasi kegiatan kegiatan. berkoordinasi dengan Dinas dan lansekap, Undang- Progres pekerjaan
pembangunan Pertamanan dan Pemakaman Undang No.18 tahun 2008 disesuaikan dengan
DKI Jakarta tentang Pengelolaan Sampah metode kerja yang sudah
dan Peraturan Pemerintah ada dan diawasi oleh
No.85 Tahun 1999 tentang supervisor dan site
Pengelolaan Limbah B3. engineer.
2. Penempatan hasil curb ditumpuk di
lokasi kegiatan.

9. Terganggunya 1. Memberikan informasi Metode Pengumpulan dan 1. Melakukan sosialisasi kepada Telah dilakukan soasialisasi 1. Pendekatan kepada
kegiatan ekonomi kepada ruko-ruko di sekitar Analisis Data : Pendataan ukm, ruko, dan pkl di sekitar ukm, ruko, dan pkl, juga masyarakat sekitar
masyarakat loaksi proyek terkait dampak jumlah ruko dan pkl yang lokasi proyek terkait dampak telah diberikan kompensasi proyek akan terus
yang ditimbulkan terhadap terkena dampak langsung yang akan berpengaruh kepada kepada ukm/ruko yang dilakukan untuk
aksesibilitas pelanggan. dari proyek dan kegiatan ekonomi dan berada di sekitar area menjelaskan dampak-
2. Memberikan penjelasan berkoordinasi dengan penjualan. proyek. dampak yang mungkin
terkait proyek kepada pihak Kelurahan dan timbul dan
pedagang kaki lima yang Kecamatan setempat mempengaruhi
terkena dampak. kehidupan
perekonomian.
10. Peningkatan 1. Memberikan informasi yang Metode Pengumpulan dan 1. Menghimbau kepada kontraktor Saat ini belum 1.Pengelolaan lingkungan
Kesempatan Kerja jelas mengenai kebutuhan Analisis Data : Pendataan yang terlibat dalam dimaksimalkan pemakaian akan terus dilakukan dan
dan Usaha tenaga kerja (jumlah dan jumlah dan kualifikasi pembangunan MRT untuk tenaga kerja warga sekitar, ditingkatkan untuk
kualifikasinya) dan material tenaga kerja serta bidang melibatkan masyarakat sekitar karena pekerjaan mendapatkan hasil yang
(jumlah dan spesifikasi usaha yang terserap dalam dalam konstruksi; memerlukan keahlian sesuai dengan yang
teknisnya) untuk pelaksanaan kegiatan proyek, dan 2. Memberikan kesempatan pada khusus. disyaratkan pada
pekerjaan konstruksi kepada berkoordinasi dengan penduduk sekitar untuk dokumen lingkungan.
masyarakat melalui Kantor pihak Kelurahan dan membuka usaha di sekitar tapak 2. Menghimbau kepada
Kelurahan/Kecamatan Kecamatan setempat. proyek (pemukiman) guna kontraktor yang terlibat
setempat memenuhi kebutuhan sehari- dalam pembangunan
2. Pemberian prioritas bagi hari para pekerja dengan MRT untuk melibatkan
penduduk terkena dampak memperhatikan ketertiban; masyarakat sekitar
sesuai dengan bidang dan 3. Mengharuskan kontraktor dalam konstruksi.
keahlian/keterampilannya pelaksana untuk memberikan

LAPORAN RKL-RPL PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014 13


yang dimiliki penduduk jaminan kecelakaan pada para
terkena dampak pekerjanya.
11. Timbulnya 1. Memberikan informasi yang Metode Pengumpulan dan Saat ini belum Pengelolaan lingkungan Penanganan
Kecemburuan jelas mengenai kebutuhan Analisis Data : Pendataan dimaksimalkan pemakaian akan terus dilakukan dan keluhan
Sosial tenaga kerja (jumlah dan jumlah dan kualifikasi tenaga kerja warga sekitar, ditingkatkan untuk masyarakat
kualifikasinya) dan material tenaga kerja local serta karena pekerjaan mendapatkan hasil yang ataupun
(jumlah dan spesifikasi bidang usaha yang terserap memerlukan keahlian khusus sesuai dengan yang pendekatan di
teknisnya) untuk pelaksanaan dalam kegiatan proyek, dan belum memerlukan disyaratkan pada tangani oleh
pekerjaan konstruksi kepada serta wawancara dengan tenaga kerja yang banyak dokumen lingkungan. bagian Humas.
masyarakat melalui Kantor aparat. dimana pekerjaan masih
Kelurahan/Kecamatan dalam tahap persiapan..
setempat
2. Pemberian prioritas bagi
penduduk terkena dampak
sesuai dengan bidang dan
keahlian/keterampilannya
yang dimiliki penduduk
terkena dampak.

12. Sanitasi 1. Menyediakan TPS B3 yang 1. Metode Pengumpulan 1. Di lokasi kerja disediakan Penyediaan tempat sampah Pada lokasi kegiatan masih Pengelolaan lingkungan
Lingkungan memiliki izin dari BPLHD dan Analisis Data : TPS pemillahan sampah terpilah. banyak ditemukan adanya akan terus dilakukan dan
Provinsi DKI Jakarta• Pengamatan langsung 2. Kegiatan ini belum seluruhnya sisa- sisa pembongkaran ditingkatkan untuk
Limbah B3 dikelola oleh secara visual serta dilakukan oleh kontraktor bangunan dan tanaman yang mendapatkan hasil yang
pihak ketiga yag memiliki menghitung volume B3 3. Belum ada kegiatan yang menumpuk di luar area tapak sesuai dengan yang
izin dari KLH dan domestic pekerja bersifat menghasilkan limbah proyek sehingga akan disyaratkan pada
2. Melakukan pemilahan B3 mengganggu nilai estetika dokumen lingkungan.
sampah domestik (organik dan lansekap, Undang-
dan organik) di TPS dan Undang No.18 tahun 2008
diangkut secara rutin oleh tentang Pengelolaan Sampah
Dinas Kebersihan Provinsi dan Peraturan Pemerintah
DKI Jakarta atau pihak No.85 Tahun 1999 tentang
ketiga yang memiliki izin Pengelolaan Limbah B3.
dari Dinas Kebersihan
Provinsi DKI Jakarta

LAPORAN RKL-RPL PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014 14


2.2. Dampak Penting Hasil Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
2.2.1. Penurunan Kualitas Udara.
Dampak penting yang terjadi adalah penurunan kualitas udara. Dampak ini akan memberikan
pengaruh secara langsung pada daerah pemukiman warga yang berada si sekitar area lokasi
proyek konstruksi. Dampak secara berkelanjutan adalah kemungkinan terjadinya gangguan
keseharan masyarakat dan menurunnya produktifitas para pekerja.

Tindakan pemantauan yang dilakukan untuk menjaga kualitas udara yang diakibatkan oleh
debu dan parameter SO2, CO, NO2, O3 dan Pb adalah dengan melakukan pengambilan
sampel dan di analisis di laboratorium. Berikut adalah perbandingan parameter kualitas udara
pada bulan Maret , Juni, September 2014 :
Tabel 2.2. Hasil Pengukuran Kualitas Udara di Taman PKK dan Al-Azhar
WAKTU BAKU TAMAN PKK AL-AZHAR
NO PARAMETER SATUAN
PENGUKURAN MUTU Maret Juni Sept Maret Juni Sept
µ/Nm3 900 27,54 33,08 41,19 36,60 39,83 44,77
1 Jam
Sulfur Dioxide ppm 0,34 0,0105 0,0126 0,0157 0,0147 0,0148 0,0170
1
(SO2)**) µ/Nm3 260 - - - - - -
24 Jam
ppm 0,1 - - - - - -
µ/Nm 3
26000 3402 3975 5137 4078 4124 5327
1 Jam
Carbon 2,97 3,47 4,48 3,56 3,60 4,65
ppm 23
2 Monoxide
(CO)**) µ/Nm3 9000 - - - - - -
24 Jam
ppm 8 - - - - - -
µ/Nm 3
400 27,75 25,80 35,69 29,34 34,79 33,33
1 Jam
Nitrogen 0,0147 0,0137 0,0189 0,0155 0,0184 0,0177
ppm 0,2
3 Dioxide
(NO2)**) µ/Nm3 92,5 - - - - - -
24 Jam
ppm 0,05 - - - - - -
Oxidant µ/Nm 3
200 25,00 36,22 38,69 27,88 38,65 47,66
4 1 Jam
(O3)**) ppm 0,1 0,0128 0,0185 0,0197 0,0148 0,0197 0,0243
Hidrocarbon µ/Nm3 160 - 111 131 - 131 137
5 3 Jam
(HC)**) ppm 0,24 - 0,17 0,2 - 0,20 0,21
6 Debu (TSP)**) 24 Jam µ/Nm3 230 141 86 143 147 124 129
Timbal
7
(Pb)**)
24 Jam µ/Nm3 2 - 0,06 0,14 - 0,21 0,03
Keterangan: *) : Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 551 Tahun 2001
**) : Parameter sudah terakreditasi oleh KAN No. LP-195-IDN;
Sumber : Unilab 2-3 Maret 2014, Unilab 4-5 Juni 2014, Unilab 11 September 2014

2.2.2. Kualitas Kebisingan

LAPORAN RKL-RPL PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014 15


Parameter lain yang juga dilakukan pemantauan adalah parameter kebisingan. Parameter ini
diukur karena juga memberikan dampak yang penting dan besar bagi lingkungan sekitar
proyek. Beberapa sumber kebisingan pada proyek konstruksi yaitu mesin-mesin, alat berat
dan lain-lain.
Untuk mengetahui tingkat kebisingan yang ada di lokasi proyek dilakukan pengukuran
kebisingan lalu dibandingkan dengan baku mutu yang berlaku. Berikut adalah hasil
pengukuran kebisingan pada bulan Maret, Juni, September 2014 :

Tabel 2-3. Hasil Pengukuran Kebisingan di Taman PKK dan Al-Azhar


SUMBER MARET JUNE SEPT
NO LOKASI BAKU MUTU 2014
KEBISINGAN 2014 2014
PKK Park / SDN Kramat Aktifitas Lalu-
1 65 78 83.2 74,7
Pela Lintas
St.Sisingamangaraja/Al- Aktifitas Lalu-
2 65 85.1 86.5 75,7
Azhar Lintas
METODE 223/IK/UAO
Keterangan:*) = Nilai kebisingan dengan waktu pengukuran 10 menit
Parameter terakreditasoleh KAN No. LP-195- IDN
Sumber : Unilab 2-3 Maret 2014, 4-5 Juni 2014 dan 11 September 2014

Dari hasil pemantauan kualitas udara dan kebisingan terlihat kondisi kualitas udara tidak ada
dampak yang berarti untuk parameter SO2,CO, NO2, O3, HC, Pb dan debu masih di bawah
baku mutu. Pemantauan kebisingan relatif sangat tinggi/ melebihi batas nilai kebisingan
karena aktivitas lalu lintas kendaraan yang ramai, namun hasil evaluasi periode september
2014 lebih baik dibandingkan periode Juni 2014. Hal ini membuktikan bahwa sudah
dilakukan pengelolaan lingkungan yang baik.

Gambar 2.1. Data Time Series Pemantauan Kebisingan di Taman PKK dan Al-Azhar
(Juli – Sept 2014)

2.2.3. Hasil Pemantauan Getaran

LAPORAN RKL-RPL PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014 16


Timbulnya getaran dari aktifitas kegiatan konstruksi dapat bersumber dari aktifitas penggalian
tanah dan juga pengeboran tanah pada saat aktifitas konstruksi tiang pancang. Untuk
mencegah dan memprediksi timbulnya gangguan getaran pada bangunan di lokasi kegiatan
dilakukan monitoring pengukuran getaran kejut di sekitar lokasi kegiatan yaitu di Taman
PKK dan di jalan sisingamangaraja (Mesjid Al-Azhar).

Tabel 2.4. Hasil Pengukuran Analisis Getaran di Taman PKK dan Al-Azhar
BAKU
NO LOKASI SUMBER GETARAN MARET 2014 JUNI 2014 SEPT 2014
MUTU
0,3mm/detik
1 Taman PKK Aktifitas Lalu-Lintas 10mm/detik 0,2mm/detik 0,3mm/detik

0,6mm/detik
2 Al-Azhar Aktifitas Lalu - Lintas 10mm/detik 0,4mm/detik 0,2mm/detik
22-3/IK/UA-O
METODE  
 
Keputusan Mentri Lingkungan Hidup No. 49 / 1996 (KEP-49/MENLH/11/1996)
Keterangan*) = Pengukuran getaran dengan lama waktu 10 menit
Parameter terakreditasi oleh KAN No. LP-195- IDN
Sumber : Unilab, 2-3 Maret 2014, 4-5 Juni, 11 September 2014
Degree of Ministry of Environment No. 49 / 1996 (KEP-49/MENLH/11/1996)

Berdasarkan hasil pengukuran analisis getaran di dua lokasi pekerjaan proyek, disimpulkan
bahwa getaran yang timbul akibat aktivitas proyek masih berada di bawah baku mutu dan
tidak menimbulkan dampak yang besar dan penting untuk keadaan di sekeliling area proyek.
Walaupun terjadi peningkatan di lokasi Al-Azhar pada bulan September, parameter
kebisingan masih dalam kondisi yang aman dan dapat diterima.

2.2.4. Hasil Pemantauan Air Bersih


Penurunan kualitas air dapat bersumber dari aktivitas penggalian tanah atau pengeboran tanah
pada saat aktivitas konstruksi tiang pancang. Untuk mencegah dan memprediksi timbulnya
gangguan pencemaran air di lokasi kegiatan dilakukan monitoring pengukuran kualitas Air
bersih dan kualitas air limbah di sekitar lokasi kegiatan yaitu di Taman PKK dan di jalan
sisingamangaraja (Mesjid Al-Azhar).

Tindakan pemantauan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya pencemaran air akibat
aktifitas konstruksi dilakukan pengukuran kualitas air bersih dan membandingkan dengan
baku mutu yang sudah ditetapkan sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta
No. 69 Tahun 2013

Tabel dibawah ini adalah hasil perbandingan kulitas air bersih pada bulan Maret, Juni dan
September 2014:

Tabel 2-5. Hasil Pengukuran Kualitas Air Bersih di Taman PKK dan Al-Azhar

LAPORAN RKL-RPL PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014 17


BAKU TAMAN PKK AL-AZHAR
NO PARAMETER UNIT
MUTU Maret Juni Sept Maret Juni Sept
A PHYSIC  
1 Odor (Insitu) - Odorless Odorless  Odorless  Odorless Odorless  Odorless  Odorless
2 Dissolved Solid (TDS) mg/l 1500 59 82 177 163 156 164
3 Turbidity NTU 25 1 1 5 2 1 1
4 Taste - - - - - - - -
Temperature (insitu) Udara + 28,4 32,6
5 0
C 27,5 27,5
**) 30C 29,3 29,4
6 Color **) Pt-Co 50 <1 8 6
<1 <1 <1
B CHEMICAL  
1 Mercury (Hg) mg/l 0,001 <0,0005 <0,0005 <0,0005 < 0,0005 <0,0005 <0,0005
2 Arsen (As) mg/l 0,05 <0,005 <0,005 <0,005 < 0,005 <0,005 <0,0005
3 Iron (Fe) **) mg/l 1,0 <0,00306 <0,00306 0,0119 <0,00306 <0,00306 <0,00306
4 Fluoride (F) **) mg/l 1,5 0,22 0,19 0,44 0,22 0,16 0,48
5 Cadmium (Cd) **) mg/l 0,005 <0,00180 <0,00180 <0,00180 <0,00180 <0,00180 <0,00180
Hardness Total
6 mg/l 500 37,2 50 65,6 60,5 67,6 39,8
(CaCo3) **)
7 Chloride (Cl) **) mg/l 600 9,3 9,0 31,5 28,4 28,0 27,1
Chromium Hexavalen
8 mg/l 0,05 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01
(Cr VI) **)
9 Mangan (Mn) **) mg/l 0,5 <0,00289 <0,002 <0,00289 <0,00289 <0,00289 <0,00289
10 Nitrate (NO -N) **)
3
mg/l 10 1,2 6,50 0,8 3,3 3,2 0,9
11 Nitrite (NO -N) *))
2
mg/l 1,0 <0,002 <0,002 0,008 0,008 <0,002 0,005
12 pH (insitu) mg/l 6,5-9,0 6,50 6,50 6,67 6,3 7,2 6,32
13 Selenium (Se) mg/l 0,01 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002 <0,002
14 Zinc (Zn) **) mg/l 15 <0,00851 <0,00851 <0,00851 <0,002 <0,00851 <0,00851
15 Shyianide (CN) **) mg/l 0,1 <0, 005 <0,005 <0,005 <0, 005 <0,005 <0,005
16 Lead (Pb) **) mg/l 0,05 <0,00451 <0,00451 <0,00451 <0,00451 <0,00451 <0,00451
17 Sulfate (SO4) **) mg/l 400 4,6 15,8 17,8 13,6 15,9 18,9
Surfactan Anion
18 mg/l 0,5
(MBAS) <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01
Permangatan Value
19 mg/l 10 0,6 0,7 0,8
(KMnO4) **) 1,5 0,6 0,7
C MICROBIOLOGY        
1 Total Coliform MPN/100ml
50 3 11 43 3 28 75
Keterangan:*) Peraturan Mentri Kesehatan RI (Permenkes RI no. 416/MENKES/PER/IX/1990
**) Terakreditas oleh KAN No.LP-195-IDN< = Smaller
Sumber: Unilab 2-3 Maret 2014, 4-5 Juni 2014 dan 11 September 2014

LAPORAN RKL-RPL PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014 18


Kualitas Air Bersih Taman PKK
200
160
120
80
40
0
DS
)
di
ty *) **
) *) m
(T bi 3)
* ) 4)* if or
l id Tu
r o 3-N SO ol
So aC O ( lC
d l (C (N te ta
lve ta at
e l fa To
s so s To i tr Su
Di es N
rdn
Ha

Maret Juni Sept

Grafik 2.1 Kualitas Air Bersih di Taman PKK

Kualitas Air Bersih Al - Azhar


160
120
80
40
0
DS
)
di
ty *) **
) *) m
(T rbi 3)
* ) 4)* if or
l id Tu o 3-N SO ol
So aC O ( lC
d l (C (N te ta
lve ta at
e l fa To
s s o
s To i tr Su
Di es N
rdn
Ha

Maret Juni Sept

Grafik 2.2 Kualitas Air Bersih di Al-Azhar

Berdasarkan hasil pengujian kualitas air bersih di Taman PKK dan Al-Azhar, terlihat bahwa
hampir seluruh parameter air bersih berada dibawah baku mutu yang berlaku. Baik TDS,
kekeruhan, kesadahan dan lainnya masih berada di kondisi aman, Namun pada pengukuran
bulan September di Al-Azhar terdapat parameter yang melebihi standar yaitu total coliform
sebesar 75 MPN/100ml. Tingginya parameter total coliform menunjukkan bahwa sumber air
tanah di lokasi tercemar oleh limbah cair domestik yang berasal dari feses . Untuk pemantauan
berikutnya akan dilakukan identifikasi apakah lokasi sumber air yang dilakukan berdekatan
dengan tangki septik warga sekitar proyek.

LAPORAN RKL-RPL PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014 19


Tabel dibawah ini menunjukkan hasil pengukuran kualitas air limbah bulan Maret, Juni,
September 2014 :

Tabel 2-6. Hasil Pengukuran analisis Air limbah di Taman PKK dan Al-Azhar
BAKU MUTU TAMAN PKK AL-AZHAR
NO PARAMETER UNIT
Individual Komunitas Maret Juni Sept Maret Juni Sept

1 pH (insitu) **) - 6-9 6-9 8,51 6,52 7,12 6,88 7,25 7,42

2
Permangatane Value
mg/l 85 85 29,2 33,5 52,5 33,1 33,1 33,5
(KMnO4) **)
3
Total Suspended (TSS)
mg/l 50 46 77 10 19
**) 50 35 9
4 Ammonia (NH3-N) **) mg/l 10 14,37 0,41 34,21 29,8
10 3,32 17,04
5 Oil and Fat mg/l 10 <0,2 0,4 <0,2 1
10 <0,2 0,5
6 Detergen (MBAS) mg/l 2 0,06 0,10 0,06 0,43
2 0,15 1,51
7 COD **) mg/l 100 60 58 60 59
80 53 58
8 BOD5 mg/l 75 20 20 20 20
50 18 20
Keterangan : *) = Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 122 Tahun 2005
**) = Terakreditasi oleh KAN No. LP-195-IDN
Sumber : Unilab 2-3 Maret 2014, Unilab 4-5 Juni 2014

Secara umum parameter air limbah berada dibawah baku mutu dan masih dalam kondisi yang
aman kecuali untuk parameter ammonia yang berada diatas baku mutu. Hal ini diduga terjadi
karena limbah yang berasal dari wc/ toilet warga di sekitar proyek. Aktivitas proyek tidak
memiliki pengaruh secara langsung terhadap parameter ammonia. Untuk parameter BOD 5 dan
COD masih berada di bawah baku mutu dan tidak membahayakan air tanah. Selanjutnya akan
dilakukan pemantauan secara berkelanjutan khususnya untuk parameter ammonia.

Kualitas Air Limbah Taman PKK


80
60
40
20
0
4) ) ) S) D D5
nO SS 3-
N
BA CO
(T BO
(K
M ed ( NH n
(M
ue nd ia rg
e
al sp
e on te
V Su m De
a ne ta
l Am
g at To
an
rm
Pe

BAKU MUTU Maret Juni Sept


Grafik 2.3 Kualitas Air Limbah di Taman PKK

LAPORAN RKL-RPL PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014 20


Kualitas Air Limbah Al - Azhar
80
60
40
20
0
4) ) ) S) D D5
nO SS 3-
N
BA CO
(T BO
( KM ed ( NH n
(M
ue nd ia rg
e
al sp
e on te
V Su m De
a ne ta
l Am
g at To
an
rm
Pe

BAKU MUTU Maret Juni Sept

Grafik 2.4 Kualitas Air Limbah di Al-Azhar

Gambar 2.2 Pengukuran Kualitas Lingkungan di Al-Azhar

LAPORAN RKL-RPL PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014 21


2.2.5. Lansekap dan Estetika
Terjadinya penebangan pohon pelindung jalan yang di tata oleh Dinas Pertamanan terkena
dampak akibat proyek MRT, Pengelolaan yang dilakukan yaitu dengan cara penanaman kembali
pohon dengan berkoordinasi dengan Dinas pertamanan.

Tabel 2-7. Hasil Penanaman Pohon dan Jumlah Pohon.


No
Lokasi Jenis Pohon Total
.
1 Pesanggrahan Trembesi 290
2 Cilandak (Jl. Wijaya Kusuma I, Jl. Trembesi 36
Wijaya Kusuma IV dan Jl Adiyaksa) Mahoni 30
Pule 180
3 Kebayoran Baru (Taman Pakubuwono Trembesi 81
dan Taman Gandaria Tengah I, Jl. Mahoni 74
Gerbang Pemuda TVRI) Pule 100
4 Kebayoran Lama (Taman Bendi) Trembesi 142
Mahoni 188
Pule 215
Total 1336

Penebangan pohon sudah dilaksanakan dengan lokasi sebagai berikut :


1. Jalan Haji Nawi 13 pohon.
2. Blok A 39 pohon.
3. Blok M 111 pohon.
4. Sisingamangaraja 52 pohon

2.2.6. Gangguan Lalu Lintas


Aktivitas proyek konstruksi MRT baik pada tahap persiapan maupun saat konstruksi
nantinya diprediksi dapat berpengaruh langsung terhadap panjang antrian kendaraan,
waktu tempuh kendaraan dan kecepatan kendaraan serta keluhan pengguna jalan. Untuk

LAPORAN RKL-RPL PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014 22


mendeteksi kondisi lalu lintas dan mengevaluasi efektifitas kontraktor berupaya untuk
melakukan pengelolaan terkait dampak tersebut.
Dampak Penting yang dipantau adalah adanya peningkatan aktivitas lalu lintas. Sumber dampak
perubahan kondisi lalu lintas adalah kegiatan eksisting lokasi pengamatan saat sebelum
pembangunan MRT Jakarta dilakukan.

Tabel 2-8. Tingkat Pelayanan Jalan


Tingkat
Arus Kecepatan Nilai (V/C)
Pelayanan
A Bebas ≥80 0.00 – 0.60
B Stabil 40 – 79 0.61 – 0.70
C Stabil 30 – 39 0.71 – 0.80
D Tidak Stabil 25 – 29 0.81 – 0.90
E Tidak Stabil 15 – 24 0.91 – 0.99
F Dipaksakan < 15 >1.00
Catatan) : untuk jalan arteri sekunder/kolektor
Sumber : Lampiran peraturan Mentri Perhubungan No.14/2006

Gambar 2-3. Lokasi Pemantauan Lalu-Lintas

Tabel 2-9 Kapasistas Lalu Lintas Jalan

LAPORAN RKL-RPL PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014 23


Arah Faktor Penyesuaian Kavasitas
Lokasi Dari Tujuan Nama Jalan Tipe Jalur Row Carriagewa Co Fcw Fcs Fcsf Fccs (pcu/hr)
Jala (m) y (pcu/hr) p
n (m)
RL-2 Sout North Fatmawati 4/2D 2 20.1 7.6 3,300 1.05 1.0 0.82 1.04 2,955
h
Nort South Fatmawati 2 7 3,300 1.0 1.0 0.82 1.04 2,814
h
RL-C Sout North Panglima Polim 4/2D 2 19.5 7.6 3,300 1.05 1.0 0.82 1.04 2,955
h
Nort South Panglima Polim 2 7 3,300 1.0 1.0 0.82 1.04 2,814
h
RL-D Sout North Sisingamangaraja 8/2D 4 40.5 15.5 6,600 1.07 1.0 0.95 1.04 6,977
h
Nort South Sisingamangaraja 4 15 4,950 1.04 1.0 0.95 1.04 6,782
h
Sumber : Laporan Survei Lalu Lintas Jalan, PT. KBL 2013
Berdasarkan pada survei lalu lintas jalan (Tabel 2-8) dan hasil analisis pada kapasitas lalu lintas setiap
ruas jalan dibahas dalam sub-bagian sebelumnya.

Tabel 2-10. Hasil Survei Lalu Lintas Jalan

Objektif Volume
Jangka
Bagian Nama Jalan Arah Lalu (pcu)
Waktu
Lintas
RL – 2 Jl. Fatmawati Selatan ke Total 06:00 – 06:00 26,898
Utara (24Jam)
Pagi 07:00 – 08:00 2,763
Sore 12:00 – 13:00 1,884
Utara ke Total 06:00 – 06:00 15,652
Selatan (24Jam)
Pagi 11:00 – 12:00 1,023
Sore 17:00 – 18:00 1,457
RL – C Jl. Panglima Selatan ke Total 06:00 – 10:00 8,458
Polim Utara (8Jam) dan
16:00 – 20:00
Pagi 07:00 – 08:00 1,886
Sore 16:00 – 17:00 1.028
Utara ke Total 06:00 – 10:00 15,828
Selatan (8jam) dan
16:00 – 20:00
Pagi 09:00 – 10:00 1,650
Sore 17:00 – 18:00 2,888
RL - D Jl. Selatan ke Total 06:00 – 10:00 28,897
Sisingamangar Utara (8Jam) dan
aja 16:00 – 20:00
Pagi 08:00 – 09:00 5,038
Sore 17:00 – 18:00 6,784

Volume lalu lintas (pcu/hr), C : kapasitas lalu lintas jalan

LAPORAN RKL-RPL PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014 24


Sumber : Data Primer . PT. KBL.2013

LAPORAN RKL-RPL PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014 25


BAB III
PENUTUP
3. XXX
3.1. DASAR PEMBUATAN LAPORAN IMPLEMENTASI
Pada awal suatu kegiatan pembangunan tahap konstruksi sangatlah berpengaruh terhadap kegiatan
nantinya (operasional) maka perlu adanya pengawasan pelaksanaan RKL – RPL. Adapun penulisan
dokumen implementasi tahap konstruksi ini mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
No.45 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan
Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL).

Dimana diharapkan dengan terimplementasikannya Dokumen Lingkungan Hidup Tahap Konstruksi


dapat mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan (suistainable development) yang berwawasan
lingkungan hidup.

Pelaksanaan komitmen pengelolaan lingkungan tahap konstruksi sesuai dengan Surat Pernyataan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup PT. MRT Jakarta yang tertuang pada Dokumen
Andal, RKL – RPL Pembangunan MRT Jakarta Lebak Bulus – Bundaran HI dengan Nomer
Rekomendasi 51/Andal/-1.774.151 tanggal 18 November 2010 oleh Komisi Penilai Amdal Daerah
Provinsi DKI Jakarta.

3.2. JADWAL PELAKSANAAN KONSTRUKSI


Jadwal pembangunan konstruksi pembangunan MRT Segmen Jalan H.Nawi –Sisingamangaraja
(Paket CP 103) dimulai pada bulan Februari 2013 dan direncanakan selesai pada bulan Februari 2018
(grafik kurva S terlampir).

LAPORAN RKL-RPL PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014 26

Anda mungkin juga menyukai