PENDAHULUAN
Rencana pembangunan Jakarta MRT Segmen Jalan H. Nawi – Jalan Sisingamangaraja (Paket CP 103)
terletak dalam wilayah Jakarta Selatan.
Jenis Kegiatan MRT Jakarta ini meliputi 3 (tiga) pekerjaan utama yaitu Jalur Layang, Sub-Stasiun dan
Stasiun (Stasiun H.Nawi, Stasiun Blok A, Stasiun Blok M dan Stasiun Sisingamangaraja).
Saat ini kegiatan segmen Jakarta MRT Segmen Segmen Jalan H.Nawi – Jalan Sisingamangaraja
masih dalam tahap konstruksi berupa :
Pada awal pembangunan bagian jalur layang, persiapan lokasi diperlukan termasuk kegiatan
berikut ini:
Adapun pekerjaan konstruksi lainnya yang sedang disiapkan dan sudah dilakukan adalah :
Selama tahap konstruksi yang bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan lingkungan kegiatan
Pembangunan MRT Jakarta Segmen Jalan H. Nawi – Jalan Sisingamangaraja (Paket CP 103) beserta
laporan implementasi tahap konstruksi adalah Obayashi-Shimizu-Jaya Konstruksi JV melalui
pengawasan dari Konsultan Jakarta MRT Construction Management Consultant (JMCMC).
Pada awal suatu kegiatan pembangunan tahap konstruksi sangatlah berpengaruh terhadap kegiatan
operasional maka perlu adanya pengawasan pelaksanaan RKL – RPL. Adapun penulisan dokumen
implementasi tahap konstruksi ini mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.45 Tahun
2005 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
(RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL). Dimana diharapkan dengan
terimplementasikannya Dokumen Lingkungan Hidup Tahap Konstruksi dapat mewujudkan
pembangunan yang berkelanjutan (suistainable development) yang berwawasan lingkungan hidup.
Gambar.1-1. Proyek Jalur CP 103 (Jalur layang, Stasiun H. Nawi dan Stasiun Blok A)
Implementasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan dijelaskan dalam matrix berikut ini :
2. Gangguan 1. Pekerjaan konstruksi Metode Pengumpulan dan 1. Pengelolaan dilakukan selama Dari hasil pengamatan dan Belum ada pengalihan Setiap kegiatan
Kemacetan Lalu dilaksanakan secara bertahap Analisis Data : tahap konstruksi. Khusus untuk pemantauan aktifitas arus lalu lintas karena dengan lokasi yang
lintas 2. Pengalihan arus lalu lintas 1. Pengamatan langsung studi manajemen lalu lintas, konstruksi sangat bedampak pekerjaan masih dalam berbedadan
3. Pemasangan rambu lalu secara visual di lapangan mencakup ruas-ruas jalan di luar terhadap aktivitas lalu-lintas tahap persiapan. pekerjaanyang
lintas di sekitar lokasi proyek dan tapak proyek dilaksanakan oleh karena itu perlu berbeda terlebih
4. Pengangkutan material pada 2. Wawancara secara tidak sebelum pelaksanaan konstruksi. dilakukan pengkajian traffic dahulu ditetapkan
malam hari terstruktur dengan para 2. Pemasangan rambu lalu lintas manajemen yang lebih method statement
5. Koordinasi dengan instansi pengguna jalan. di sekitar lokasi proyek. mendalam.Terdapat atau prosedur kerja
terkait seperti Polres Jakarta 3. Survey lalu lintas 3. Pengangkutan material pada kerusakan pada pagar yang dilengkapi
Selatan malam hari. pembatas di daerah blok M dengan traffic
6. Dilakukan kajian 4. Koordinasi dengan instansi berupa pagar yang hamper manajemen.
manajemen lalu lintas yang terkait seperti Polres Jakarta roboh, namun hal ini tidak
lebih mendalam Selatan. menimbulkan gangguan
5. Koordinasi dengan Dinas pada kondisi lalu lintas dan
Perhubungan DKI Jakarta. sudah dilakukan perbaikan.
6. Rencana jalan hunian Jl.
H.Nawi – Panglima Polim.
7. Sosialisasi renaca manajemen
lalu lintas di Panglima Polim –
3. Gangguan getaran Metode untuk pelaksanaan 1. Metode Pengumpulan Belum ada dilakukan pengelolaan Berdasarkan hasil Pengelolaan lingkungan Kajian tentang
dan kerusakan pondasi menggunakan metode dan Analisis Data : karena belum dimulainya kegiatan pemantauan tabel 2.4 akan terus dilakukan dan getaran diperlukan
bangunan sekitar. bore pile Pengamatan langsung pemancangan tiang pancang disimpulkan tidak terjadi ditingkatkan untuk untuk memprediksi
secara visual di (secant pile). Dari hasil dampak berupa kerusakan mendapatkan hasil yang aktifitas konstruksi
lapangan pemantauan getaran terlihat tidak bangunan sekitar. Dan tidak sesuai dengan yang yang akan di
wawancara secara ada dampak yang berarti, hal ini ada komplain dari disyaratkan pada lakukan dan
tidak terstruktur karena pekerjaan masih sebatas masyarakat terkait kerusakan dokumen lingkungan. dampaknya
dengan warga pemasangan rambu, pembersihan bangunan/gedung sekitar. Kegiatan yang terhadap bangunan
masyarakat sekitar lahan. menimbulkan getaran di sekitar lokasi
lokasi proyek sesaat di lokasi test pit kegiatan.
pemasangan alat adalah pada saat kegiatan
monitoring seperti penghancuran aspal
inclinometer, dengan mesin breaker dan
settlement plate dan pemadatan tanah dengan
piezometer; mesin compactor.
2. Melakukanpengukuran
getaran dengan
frekuensi tiga bulan
sekali
3. Lokasi Monitoring :
Taman PKK dan
Jl.sisingamangaraja
(Mesjid Al-Azhar)
4. Terganggunya 1. Lokasi pekerjaan diberi 1. Metode Pengumpulan 1. Sudah diberi pembatas kegiatan Foto Rambu “Pedestrian Route : 1. Adanya keluhan 1.Akan selalu
Kenyamanan dan pagar pembatas kegiatan dan Analisis Data : dilengkapi dengan rotary masyarakat di sekitar berkoordinasi dengan
Keselamatan 2. Pagar pembatas dilengkap Pengamatan langsung sehingga malam hari lebih jelas. lokasi proyek dengan Dishub dan Dinas
Pengguna Jalan dengan lampu rotary secara visual di Bagi pekerja dilengkapi dengan adanya asphalt jalan yang Kepolisian Jakarta
sehingga pada malam hari lapangan. K3 ambles, namun hal ini Selatan.
lebih jelas dapat dilihat oleh Penerimaan 2. Lokasi pekerjaan diberi pagar sudah dilakukan 2.Pengelolaan lingkungan
pengguna jalan. laporan/pengaduan pembatas kegiatan perbaikan. akan terus dilakukan dan
3. Pengaturan lalu lintas untuk dari para pengguna 3. Pagar pembatas dilengkapi 2. Adanya keluhan ditingkatkan untuk
mencegah terjadinya jalan. dengan lampu rotary sehingga masyarakat usaha dagang mendapatkan hasil yang
kemacetan lalu lintas, pada malam hari lebih jelas di sekitar lokasi proyek sesuai dengan yang
termasuk pemasangan dapat dilihat oleh pengguna dengan adanya kegiatan disyaratkan pada
rambu lalu lintas secara jalan. proyek. dokumen lingkungan
memadai. 4. Pengaturan lalu lintas untuk 3. Terdapat pagar pembatas 3. Koordinasi dengan
4. Bagi pekerja dilengkapi mencegah terjadinya kemacetan di daerah blok M yang pihak terkait dan
dengan alat terkait dengan lalu lintas, termasuk roboh akibat tertabrak sosialisasi kepada
K3 dan area keselamatan pemasangan rambu lalu lintas mobil namun sudah masyarakat akan terus
bagi pejalan kaki dalam secara memadai dilakukan perbaikan dilakukan untuk
lokasi kerja. 5. Bagi pekerja dilengkap dengan dengan memberikan tiang menghindari terjadinya
5. Memberikan informasi alat terkait dengan K3 dan area penyangga. konflik pada saat
berupa papan pengumuman keselamatan bagi pejalan kaki 4. Pemindahan pemasangan konstruksi berlangsung.
tentang pelaksanaan dalam lokasi kerja banner di lokasi kegiatan
pembangunan MRT 6. Memberikan informasi berupa sesuai dengan himbauan
papan pengumuman tentang dari Sekretaris Daerah
pelaksanaan pembangunan Pemprov DKI Jakarta
MRT. sudah dilakukan.
7. Memberikan rambu ‘pedestrian 5. Pemasangan lampu
route’ arahan untuk pejalan kaki rambu – rambu di pagar
8. Kontraktor pelaksana sudah pembatas sudah
berkoordinasi dengan Dinas dilakukan untuk kemanan
Perhubungan DKI Jakarta serta dan keselamatan
Polres setempat. Sudah diberi pengguna jalan.
5. Terganggunya 1. Pemindahan sarana dan 1. Metode Pengumpulan 1. Sudah dilakukan rapat Foto-foto pemindahan utilitas : 1. Pengelolaan sudah Pengelolaan lingkungan
Fungsi Prasarana utilitas umum yang akan dan Analisis Data : koordinasi dengan mengundang dilakukan dengan akan terus dilakukan dan
dan Utilitas Umun terkena kegiatan proyek Pengamatan langsung instansi terkait, dilakukan secara mengakomodir seperti ditingkatkan untuk
sebelum pekerjaan secara visual di intensif. yang tertuang dalam mendapatkan hasil yang
konstruksi dimulai. lapangan 2. Sudah dilakukan pembongkaran kolom (4) dan sudah sesuai dengan yang
2. Koordinasi dengan instansi wawancara secara dan pemindahan utilitas dilakukan pemantauan disyaratkan pada
terkait (PLN, Telkom, tidak terstruktur bersama instansi terkait seperti sesuai dengan kolom (3). dokumen lingkungan.
PDAM, PGN, Dinas PJU dengan para pengguna PLN, Telkom, PDAM, PGN, 2. Koordinasi dan relokasi
dan SJU. sarana dan utilitas PJU dan SJU dan lain-lain serta utilitas sudah dilakukan
umum. telah dilakukan joint survey dengan sangat intensif
(back up administrasi antara pihak MRT
terlampir). dengan pemerintah
3. Untuk koordinasi dan relokasi provinsi DKI Jakarta
utilitas dilakukan sebelum beserta pihak terkait
penyiapan lahan dilakukan pemilik utilitas,
sedangkan untuk pemberitahuan diantaranya :
kepada masyarakat pengguna Koordinasi dengan
7. Berkurangnya 1. Memindahkan tanaman 1. Metode Pengumpulan 1. Sudah dilakukan rapat Relokasi pohon yang bekerjasama Pengelolaan sudah dilakukan Berdasarkan data pada Penanaman Pohon
Populais Tanaman pelindung yang terkena dan Analisis Data : koordinasi dengan mengundang dengan Dinas Pertamanan danPemakaman dengan mengakomodasi tabel 2.7 terlihat bahwa berkoordinasi
Pelindung Jalan proyek ke lokasi ruang Pengamatan langsung di instansi terkait, dilakukan secara DKI Jakarta dilakukan seperti yang tertuang dalam pekerjaan penebangan dengan Dinas
terbuka hijau atau tanaman lapangan secara visual ; intensif. pada daerah : kolom (4) dan sudah tanaman yang sudah pertamanan dan
di tempat lain yang terdekat dengan lokasi 2. Sudah dilakukan kegiatan - Jl. Adiyaksa, Jl. Wijaya Kusuma I, dilakukan pemantauan dijalankan : 1. Jalan Haji pemakaman DKI
ke lokasi proyek sesuai pemantauan relokasi tanaman/ pohon seperti Jl. Wijaya Kusuma IV (kecamatan sesuai dengan kolom (3), Nawi 13 pohon Jakarta.
dengan petunjuk dari Suku lingkungan : Di lokasi yang diuraikan pada narasi tabel Cilandak) : dimana dalam 2. Blok A 39 pohon
Dinas Pertamanan pembangunan stasiun 2.7 yang berkoordinasi dengan - Pule = 180 pohon pelaksanaannya PT. OSJ 3. Blok M 111 pohon
setempat. bawah tanah dan jalur Dinas Pertamanan dan - Trembesi = 36 pohon bekerjasama dengan Dinas 4. Sisingamangaraja 52
2. Menanam kembali tanaman transisi; Sepanjang H. Pemakaman Provinsi DKI - Mahoni = 30 pohon Pertamanan dan Pemakaman pohon
pelindung jalan di areal Nawi - Jakarta. - Kecamatan Pesanggrahan = Provinsi DKI Jakarta (bukti
terbuka di lokasi proyek Sisingamangaraja, dan trembesi 290 pohon; koordinasi terlampir).
Taman PKK. - Taman Bendi (Kecamatan Progres penanaman pohon
Kebayoran Lama) : perlu perawatan yang baik
- Pule = 215 pohon agar tumbuh dengan subur
- Trembesi = 142 pohon dan bermanfaat kembali
- Mahoni = 188 pohon ntuk mengurangi CO2.
- Jl. Gerbang Pemuda (TVRI) =
Trembesi 25 pohon;
- Taman Gandaria Tengah I, Taman
Pakubuwono (Kecamatan
Kebayoran Baru) :
- Pule = 100 pohon
- Trembesi = 56 pohon
- Mahonn i = 74 pohon
(dimana keseluruhan relokasi pohon
termasuk penggantian tanaman yang mati
dengan tanaman baru harus selesai pada
bulan Oktoer 2014 atau 90 hari dari bulan
9. Terganggunya 1. Memberikan informasi Metode Pengumpulan dan 1. Melakukan sosialisasi kepada Telah dilakukan soasialisasi 1. Pendekatan kepada
kegiatan ekonomi kepada ruko-ruko di sekitar Analisis Data : Pendataan ukm, ruko, dan pkl di sekitar ukm, ruko, dan pkl, juga masyarakat sekitar
masyarakat loaksi proyek terkait dampak jumlah ruko dan pkl yang lokasi proyek terkait dampak telah diberikan kompensasi proyek akan terus
yang ditimbulkan terhadap terkena dampak langsung yang akan berpengaruh kepada kepada ukm/ruko yang dilakukan untuk
aksesibilitas pelanggan. dari proyek dan kegiatan ekonomi dan berada di sekitar area menjelaskan dampak-
2. Memberikan penjelasan berkoordinasi dengan penjualan. proyek. dampak yang mungkin
terkait proyek kepada pihak Kelurahan dan timbul dan
pedagang kaki lima yang Kecamatan setempat mempengaruhi
terkena dampak. kehidupan
perekonomian.
10. Peningkatan 1. Memberikan informasi yang Metode Pengumpulan dan 1. Menghimbau kepada kontraktor Saat ini belum 1.Pengelolaan lingkungan
Kesempatan Kerja jelas mengenai kebutuhan Analisis Data : Pendataan yang terlibat dalam dimaksimalkan pemakaian akan terus dilakukan dan
dan Usaha tenaga kerja (jumlah dan jumlah dan kualifikasi pembangunan MRT untuk tenaga kerja warga sekitar, ditingkatkan untuk
kualifikasinya) dan material tenaga kerja serta bidang melibatkan masyarakat sekitar karena pekerjaan mendapatkan hasil yang
(jumlah dan spesifikasi usaha yang terserap dalam dalam konstruksi; memerlukan keahlian sesuai dengan yang
teknisnya) untuk pelaksanaan kegiatan proyek, dan 2. Memberikan kesempatan pada khusus. disyaratkan pada
pekerjaan konstruksi kepada berkoordinasi dengan penduduk sekitar untuk dokumen lingkungan.
masyarakat melalui Kantor pihak Kelurahan dan membuka usaha di sekitar tapak 2. Menghimbau kepada
Kelurahan/Kecamatan Kecamatan setempat. proyek (pemukiman) guna kontraktor yang terlibat
setempat memenuhi kebutuhan sehari- dalam pembangunan
2. Pemberian prioritas bagi hari para pekerja dengan MRT untuk melibatkan
penduduk terkena dampak memperhatikan ketertiban; masyarakat sekitar
sesuai dengan bidang dan 3. Mengharuskan kontraktor dalam konstruksi.
keahlian/keterampilannya pelaksana untuk memberikan
12. Sanitasi 1. Menyediakan TPS B3 yang 1. Metode Pengumpulan 1. Di lokasi kerja disediakan Penyediaan tempat sampah Pada lokasi kegiatan masih Pengelolaan lingkungan
Lingkungan memiliki izin dari BPLHD dan Analisis Data : TPS pemillahan sampah terpilah. banyak ditemukan adanya akan terus dilakukan dan
Provinsi DKI Jakarta• Pengamatan langsung 2. Kegiatan ini belum seluruhnya sisa- sisa pembongkaran ditingkatkan untuk
Limbah B3 dikelola oleh secara visual serta dilakukan oleh kontraktor bangunan dan tanaman yang mendapatkan hasil yang
pihak ketiga yag memiliki menghitung volume B3 3. Belum ada kegiatan yang menumpuk di luar area tapak sesuai dengan yang
izin dari KLH dan domestic pekerja bersifat menghasilkan limbah proyek sehingga akan disyaratkan pada
2. Melakukan pemilahan B3 mengganggu nilai estetika dokumen lingkungan.
sampah domestik (organik dan lansekap, Undang-
dan organik) di TPS dan Undang No.18 tahun 2008
diangkut secara rutin oleh tentang Pengelolaan Sampah
Dinas Kebersihan Provinsi dan Peraturan Pemerintah
DKI Jakarta atau pihak No.85 Tahun 1999 tentang
ketiga yang memiliki izin Pengelolaan Limbah B3.
dari Dinas Kebersihan
Provinsi DKI Jakarta
Tindakan pemantauan yang dilakukan untuk menjaga kualitas udara yang diakibatkan oleh
debu dan parameter SO2, CO, NO2, O3 dan Pb adalah dengan melakukan pengambilan
sampel dan di analisis di laboratorium. Berikut adalah perbandingan parameter kualitas udara
pada bulan Maret , Juni, September 2014 :
Tabel 2.2. Hasil Pengukuran Kualitas Udara di Taman PKK dan Al-Azhar
WAKTU BAKU TAMAN PKK AL-AZHAR
NO PARAMETER SATUAN
PENGUKURAN MUTU Maret Juni Sept Maret Juni Sept
µ/Nm3 900 27,54 33,08 41,19 36,60 39,83 44,77
1 Jam
Sulfur Dioxide ppm 0,34 0,0105 0,0126 0,0157 0,0147 0,0148 0,0170
1
(SO2)**) µ/Nm3 260 - - - - - -
24 Jam
ppm 0,1 - - - - - -
µ/Nm 3
26000 3402 3975 5137 4078 4124 5327
1 Jam
Carbon 2,97 3,47 4,48 3,56 3,60 4,65
ppm 23
2 Monoxide
(CO)**) µ/Nm3 9000 - - - - - -
24 Jam
ppm 8 - - - - - -
µ/Nm 3
400 27,75 25,80 35,69 29,34 34,79 33,33
1 Jam
Nitrogen 0,0147 0,0137 0,0189 0,0155 0,0184 0,0177
ppm 0,2
3 Dioxide
(NO2)**) µ/Nm3 92,5 - - - - - -
24 Jam
ppm 0,05 - - - - - -
Oxidant µ/Nm 3
200 25,00 36,22 38,69 27,88 38,65 47,66
4 1 Jam
(O3)**) ppm 0,1 0,0128 0,0185 0,0197 0,0148 0,0197 0,0243
Hidrocarbon µ/Nm3 160 - 111 131 - 131 137
5 3 Jam
(HC)**) ppm 0,24 - 0,17 0,2 - 0,20 0,21
6 Debu (TSP)**) 24 Jam µ/Nm3 230 141 86 143 147 124 129
Timbal
7
(Pb)**)
24 Jam µ/Nm3 2 - 0,06 0,14 - 0,21 0,03
Keterangan: *) : Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 551 Tahun 2001
**) : Parameter sudah terakreditasi oleh KAN No. LP-195-IDN;
Sumber : Unilab 2-3 Maret 2014, Unilab 4-5 Juni 2014, Unilab 11 September 2014
Dari hasil pemantauan kualitas udara dan kebisingan terlihat kondisi kualitas udara tidak ada
dampak yang berarti untuk parameter SO2,CO, NO2, O3, HC, Pb dan debu masih di bawah
baku mutu. Pemantauan kebisingan relatif sangat tinggi/ melebihi batas nilai kebisingan
karena aktivitas lalu lintas kendaraan yang ramai, namun hasil evaluasi periode september
2014 lebih baik dibandingkan periode Juni 2014. Hal ini membuktikan bahwa sudah
dilakukan pengelolaan lingkungan yang baik.
Gambar 2.1. Data Time Series Pemantauan Kebisingan di Taman PKK dan Al-Azhar
(Juli – Sept 2014)
Tabel 2.4. Hasil Pengukuran Analisis Getaran di Taman PKK dan Al-Azhar
BAKU
NO LOKASI SUMBER GETARAN MARET 2014 JUNI 2014 SEPT 2014
MUTU
0,3mm/detik
1 Taman PKK Aktifitas Lalu-Lintas 10mm/detik 0,2mm/detik 0,3mm/detik
0,6mm/detik
2 Al-Azhar Aktifitas Lalu - Lintas 10mm/detik 0,4mm/detik 0,2mm/detik
22-3/IK/UA-O
METODE
Keputusan Mentri Lingkungan Hidup No. 49 / 1996 (KEP-49/MENLH/11/1996)
Keterangan*) = Pengukuran getaran dengan lama waktu 10 menit
Parameter terakreditasi oleh KAN No. LP-195- IDN
Sumber : Unilab, 2-3 Maret 2014, 4-5 Juni, 11 September 2014
Degree of Ministry of Environment No. 49 / 1996 (KEP-49/MENLH/11/1996)
Berdasarkan hasil pengukuran analisis getaran di dua lokasi pekerjaan proyek, disimpulkan
bahwa getaran yang timbul akibat aktivitas proyek masih berada di bawah baku mutu dan
tidak menimbulkan dampak yang besar dan penting untuk keadaan di sekeliling area proyek.
Walaupun terjadi peningkatan di lokasi Al-Azhar pada bulan September, parameter
kebisingan masih dalam kondisi yang aman dan dapat diterima.
Tindakan pemantauan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya pencemaran air akibat
aktifitas konstruksi dilakukan pengukuran kualitas air bersih dan membandingkan dengan
baku mutu yang sudah ditetapkan sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta
No. 69 Tahun 2013
Tabel dibawah ini adalah hasil perbandingan kulitas air bersih pada bulan Maret, Juni dan
September 2014:
Tabel 2-5. Hasil Pengukuran Kualitas Air Bersih di Taman PKK dan Al-Azhar
Berdasarkan hasil pengujian kualitas air bersih di Taman PKK dan Al-Azhar, terlihat bahwa
hampir seluruh parameter air bersih berada dibawah baku mutu yang berlaku. Baik TDS,
kekeruhan, kesadahan dan lainnya masih berada di kondisi aman, Namun pada pengukuran
bulan September di Al-Azhar terdapat parameter yang melebihi standar yaitu total coliform
sebesar 75 MPN/100ml. Tingginya parameter total coliform menunjukkan bahwa sumber air
tanah di lokasi tercemar oleh limbah cair domestik yang berasal dari feses . Untuk pemantauan
berikutnya akan dilakukan identifikasi apakah lokasi sumber air yang dilakukan berdekatan
dengan tangki septik warga sekitar proyek.
Tabel 2-6. Hasil Pengukuran analisis Air limbah di Taman PKK dan Al-Azhar
BAKU MUTU TAMAN PKK AL-AZHAR
NO PARAMETER UNIT
Individual Komunitas Maret Juni Sept Maret Juni Sept
1 pH (insitu) **) - 6-9 6-9 8,51 6,52 7,12 6,88 7,25 7,42
2
Permangatane Value
mg/l 85 85 29,2 33,5 52,5 33,1 33,1 33,5
(KMnO4) **)
3
Total Suspended (TSS)
mg/l 50 46 77 10 19
**) 50 35 9
4 Ammonia (NH3-N) **) mg/l 10 14,37 0,41 34,21 29,8
10 3,32 17,04
5 Oil and Fat mg/l 10 <0,2 0,4 <0,2 1
10 <0,2 0,5
6 Detergen (MBAS) mg/l 2 0,06 0,10 0,06 0,43
2 0,15 1,51
7 COD **) mg/l 100 60 58 60 59
80 53 58
8 BOD5 mg/l 75 20 20 20 20
50 18 20
Keterangan : *) = Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 122 Tahun 2005
**) = Terakreditasi oleh KAN No. LP-195-IDN
Sumber : Unilab 2-3 Maret 2014, Unilab 4-5 Juni 2014
Secara umum parameter air limbah berada dibawah baku mutu dan masih dalam kondisi yang
aman kecuali untuk parameter ammonia yang berada diatas baku mutu. Hal ini diduga terjadi
karena limbah yang berasal dari wc/ toilet warga di sekitar proyek. Aktivitas proyek tidak
memiliki pengaruh secara langsung terhadap parameter ammonia. Untuk parameter BOD 5 dan
COD masih berada di bawah baku mutu dan tidak membahayakan air tanah. Selanjutnya akan
dilakukan pemantauan secara berkelanjutan khususnya untuk parameter ammonia.
Objektif Volume
Jangka
Bagian Nama Jalan Arah Lalu (pcu)
Waktu
Lintas
RL – 2 Jl. Fatmawati Selatan ke Total 06:00 – 06:00 26,898
Utara (24Jam)
Pagi 07:00 – 08:00 2,763
Sore 12:00 – 13:00 1,884
Utara ke Total 06:00 – 06:00 15,652
Selatan (24Jam)
Pagi 11:00 – 12:00 1,023
Sore 17:00 – 18:00 1,457
RL – C Jl. Panglima Selatan ke Total 06:00 – 10:00 8,458
Polim Utara (8Jam) dan
16:00 – 20:00
Pagi 07:00 – 08:00 1,886
Sore 16:00 – 17:00 1.028
Utara ke Total 06:00 – 10:00 15,828
Selatan (8jam) dan
16:00 – 20:00
Pagi 09:00 – 10:00 1,650
Sore 17:00 – 18:00 2,888
RL - D Jl. Selatan ke Total 06:00 – 10:00 28,897
Sisingamangar Utara (8Jam) dan
aja 16:00 – 20:00
Pagi 08:00 – 09:00 5,038
Sore 17:00 – 18:00 6,784
Pelaksanaan komitmen pengelolaan lingkungan tahap konstruksi sesuai dengan Surat Pernyataan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup PT. MRT Jakarta yang tertuang pada Dokumen
Andal, RKL – RPL Pembangunan MRT Jakarta Lebak Bulus – Bundaran HI dengan Nomer
Rekomendasi 51/Andal/-1.774.151 tanggal 18 November 2010 oleh Komisi Penilai Amdal Daerah
Provinsi DKI Jakarta.