Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PENDAHULUAN

PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN KOMPOSIT DI DESA

TUGURATU, KECAMATAN SUOH, KABUPATEN LAMPUNG BARAT

Oleh :

Ardhita Rahma Azzahra 2015011002

Salsabila Sintya Dewi 2015011031

Aditya Agung Perdana 2015011071

Rifki Kukuh Fajar Pangestu 2055011011

Oshkar Christian 1855011019

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Jembatan adalah suatu konstruksi yang digunakan untuk meneruskan jalan

melalui rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan lain

berupa jalan air atau jalan lalu lintas biasa (Struyk dan Veen, 1984). Jembatan

merupakan struktur bangunan yang berfungsi untuk menghubungkan dua

bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah

yang dalam, alur sungai, saluran irigasi dan pembuangan, jalan kereta api,

waduk, dan lain-lain.. Berdasarkan pengertian tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa jembatan merupakan salah satu infrastruktur penunjang

yang dapat berfungsi menjadi alat penghubung karena adanya suatu hambatan

sehingga dapat mempercepat laju perpindahan dari satu daerah ke daerah

lainnya.

Jembatan memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian di

Indonesia, khususnya daerah yang masih terisolir. Daerah yang jauh dari

jangkauan pemerintah dan pusat kota biasanya belum memiliki sarana dan

prasarana yang memadai. Dampak dari ketertinggalan dalam hal infrastruktur

tersebut menyebabkan perekonomian di daerah terisolir menjadi tidak

berkembang dan memicu permasalahan-permasalahan di masyarakat.

1
Pembangunan Jembatan di Desa Tuguratu ini merupakan solusi yang tepat

untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di desa tersebut. Jalan utama

penghubung antara Desa Tuguratu dengan Desa Banding Agung yang

melintasi Sungai Semangka masih belum memiliki jembatan yang memadai.

Jembatan masih menggunakan struktur kayu sehingga hanya kendaraan beroda

dua yang dapat melewatinya.

1.2. Maksud dan Tujuan

1.2.1. Maksud

Maksud dari rencana ini adalah untuk memandu konsultan

perencanaan dan memberikan masukan, prinsip, kriteria, hasil dan

proses yang dipenuhi, dipertimbangkan dan ditafsirkan dalam

pelaksanaan tugas perencanaan. Perintah tersebut mengharapkan

semua pihak untuk memenuhi tanggung jawab mereka dengan benar

untuk berfungsi dengan baik.

1.2.2. Tujuan

Tujuan dari perencanaan ini adalah untuk mendapatkan pedoman

tahapan-tahapan pelaksanaan yang sistematis, untuk memudahkan

pengelolaan dan evaluasi pada setiap tahapan tersebut, dan untuk

mendapatkan deliverable desain kerja berupa rencana pembangunan

jembatan Komposit di Tuguratu. Distrik berkualitas tinggi dan

memiliki struktur yang sesuai dengan fungsinya.

2
1.3. Lingkup Kegiatan

Untuk mencapai maksud dan tujuan dari Design Engineering Detail, lingkup

kegiatan yang dilakukan secara garis besar adalah sebagai berikut :

1.3.1. Pengumpulan Data Primer

Data primer diperoleh dari survey lapangan secara langsung yang

terdiri dari:

1. Survey Pendahuluan; meliputi kegiatan pengamatan secara

langsung keadaandan permasalahan di lokasi kegiatan sehingga

dapat ditentukan titik- titik pengujian dan pengukuran sesuai

dengan kondisi lapangan.

2. Survei Geodesi/Topografi dilakukan di masing-masing lokasi

pekerjaan. Adapun lingkup kegiatan survei topografi, yaitu:

• Pengukuran situasi

• Pengukuran Kerangka Vertikal dan Horizontal

• Pengukuran Penampang Melintang dan Memanjang

• Membuat Dokumentasi dan Monumentasi Hasil

Pengukuran.

• Penggambaran Peta Hasil Pengukuran

3. Survei Geoteknik/Penyelidikan Tanah, meliputi:

• Pengujian Bor Mesin

• Pengujian Sondir

• Pengujian sampel tanah di laboratorium

4. Survei Hidrologi dan Hidrolika sungai untuk menentukan

3
parameterhidrologis dan hidrolis daerah aliran sungai di lokasi

kajian

5. Melakukan analisa dan evaluasi terhadap segala kemungkinan

permasalahan terhadap proses perencanaan.

6. Membuat tahapan pelaksanaan pekerjaan.

7. Membuat dan menyusun laporan pendahuluan,

laporan antara,konsep akhir dan laporan.

8. Membuat evaluasi hasil dan analisis untuk mengahasilkan

rekomendasi, saran dan usulan kepada pelaksana.

9. Membuat peritungan dan RAB serta menentukan volume

pekerjaan yang dibuat dalam bentuk laporan perencanaan,

gambar-gambar perencanaan dan spesifikasi teknis perencanaan

serta biaya operasional dan pemeliharaan

10. Membuat gambar perencanaan dari system yang diusulkan

dalam bentuk Detail engineering design.

1.3.2. Pengumpulan Data Sekunder

Kegiatan pengumpulan data sekunder meliputi:

1. Pengumpulan Data Lokasi Eksisting

2. Pengumpulan Data Desain

3. Data Gambar Desain Jembatan (Struktur Atas dan Struktur

Bawah)

4. Pengumpulan Data Hidrologi

5. Pengumpulan Peta Geologi Lokasi Pekerjaan

4
1.3.3. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data yang dilakukan meliputi :

1. Analsis Data Pengukuran Topografi

2. Pembuatan Peta Situasi

3. Analisis Geoteknik

1.3.4. Penyusunan Sistem Perencanaan (Planning)

1. Perumusan rencana desain Jembatan Komposit

berdasarkan hasil pengolahan analisis data sekunder dan data

survey.

2. Penyusunan layout perencanaan gedung dan desain altematif.

1.3.5. Desain Rinci

1. Tata letak j e m b a t a n sesuai dengan kondisi dan hasil

penyelidikan lapangan.

2. Menentukan dirnensi jembatan, posisi tirnbunan dan daerah

galian serta garnbar detail lengkap dengan keterangan -

keterangan dan potongan.

3. Perhitungan kearnanan struktur jembatan.

4. Permeriksaan hasil perhitungan dan dirnensi j e m bat a n dan

jika terjadi perubahan m a ka dilakukan perhitungan ulang

sarnpai diperoleh hasil yang optimal

5. Perhitungan biaya pernbangunan je mbata n kom posit

1.3.6. Pelaporan

1. Laporan Pendauhuluan

5
2. Laporan Antara

3. Laporan Akhir

6
BAB II

GAMBARAN UMUM DAN METODOLOGI PENELITIAN

2.1. Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan yang dilakukan pada proyek pembangunan Jembatan

Komposit Desa Tuguratu, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat

meliputi:

a. Pekerjaan desain arsitektur

Pekerjaan desain awal meliputi pekerjaan penentuan lokasi, penentuan

penggunaan jembatan, panjang bentang jembatan serta perencanaan

jembatan yang akan dibangun. Pekerjaan ini didasari dengan keperluan dan

kebutuhan pemilik proyek, ketersediaan lahan, ketersediaan biaya dan

penggunaan jembatan yang direncanakan.

b. Pekerjaan analisa struktur

Pekerjaan analisa struktur adalah pekerjaan menganalisa elemen-elemen

struktural berdasarkan pembebanan dan standar yang ada. Pekerjaan ini

bertujuan untuk mengetahui gaya-gaya dalam yang terjadi akibat

pembebanan yang terjadi. Pekerjaan analisa struktur ini dilakukan dengan

bantuan program Microsoft Excel 2013. Konstruksi jembatan komposit

terdiri dari 2 komponen utama, yaitu bangunan atas dan bangunan bawah.

7
Dalam tugas ini, perencanaan meliputi perencanaan keseluruhan struktur,

yaitu struktur bawah dan atas sebagai berikut :

1. Struktur Atas, terdiri dari :

a. Gelagar, dalam pekerjaan jembatan komposit gelagar dibagi menjadi

2 bagian yaitu:

• Gelagar diagfragma merupakan gelagar dengan arah melintang yang

mempunyai fungsi untuk mengikat atau perkakuan antara gelagar-

gelagar memanjang. Gelagar difragama ini dipikul oleh profil IWF.

• Gelagar memanjang merupakan tumpuan plat lantai kendaraan

dalam arah memanjang. Gelagar ini juga menggunakan profil IWF.

b. Lantai kendaraan merupakan bagian dari konstruksi jembatan yang

memikul beban akibat jalur lalu lintas secara langsung untuk

kemudian disalurkan kepada konstruksi di bawahnya. Lantai ini harus

diberi saluran yang baik untuk mengalirkan air hujan maka permukaan

jalan diberi kemiringan sebesar 2% kearah kiri dan kanan tepi jalan.

Lantai kendaraan ini ditopang oleh gelagar memanjang dan gelagar

diafragma.

c. Trotoar merupakan bagian dari konstruksi jembatan yang ada pada

kedua samping jalur lalu lintas. Trotoar ini berfungsi sebagai jalur

pejalan kaki dan terbuat dari beton tumbuk, yang menyatu dan

homogen dengan plat lantai kendaraan

d. Sandaran, berfungsi sebagai pembatas dan sebagai pagar pengaman

bagi kendaraan yang melintas.

8
2. Stuktur Bawah, terdiri dari:

a. Pilar merupakan tumpuan gelagar yang terletak di antara kedua

abutment, dimana tujuannya untuk membagi kedua bentang jembatan

agar didapatkan bentang jembatan yang kecil atau tidak terlalu

panjang untuk menghindari adanya penurunan yang besar pada

bangunan atas.

b. Abutment merupakan tumpuan dari gelagar jembatan pada bagian

ujung beton atau muatan yang diberikan pada abutment dari bagian

atas. Beban jembatan dilimpahkan ke pondasi dibawahnya yang

kemudian diteruskan ke tanah.

c. Pondasi yang digunakan sesuai dengan jenis tanah dari data sondir dan

boring. Pondasi yang digunakan harus kokoh atau kuat untuk

menerima beban diatasnya atau melimpahkannya pada tanah keras

dibawahnya. Pada perencanaan jembatan ini digunakan pondasi tiang

pancang mengingat letak tanah kerasnya yang terlalu dalam. Selain

ditentukan oleh faktor teknis, sistem dan konstruksi pondasi juga

dipilih yang ekonomis dan biaya pembuatan serta pemeliharaannya

mudah tanpa mengurangi kekokohan konstruksi bangunan

keseluruhan.

c. Pekerjaan teknis desain struktur

Pekerjaan teknis desain struktur adalah pekerjaan menentukan dimensi

penampang elemen-elemen struktural, kebutuhan tulangan, mutu baja dan

9
mutu beton serta menentukan kapasistas nominal elemen-elemen struktur

yang ada terhadap beban maksimum.

Dalam pekerjaan ini output yang dihasilkan adalah gambar teknis dari

elemen-elemen struktur yang ada seperti desain tiang sandaran, desain

trotoar, dan desain pelat lantai kendaraan. Dimana gambar-gambar tersebut

akan menjadi gambar kerja untuk pekerjaan lapangan.

d. Pekerjaan RAB

Pekerjaan Rancangan Anggaran Biaya adalah pekerjaan menentukan

besarnya biaya yang diperlukan untuk pekerjaan struktur yang meliputi

pekerjaan seperti tiang sandaran, trotoar, dan pelat lantai kendaraan

berdasarkan gambar kerja dan pekerjaan di lapangan. Sehingga

diperhitungkan pula biaya pekerjaan pembesian dan pekerjaan bekisting

yang diperlukan.

2.2 Lokasi Pekerjaan

Lokasi pekerjaan berada di Desa Tuguratu, Kecamatan Suoh, Kabupaten

Lampung Barat.

10
Gambar 2.1. Lokasi pengerjaan proyek

2.3 Waktu Pekerjaan

Waktu pekerjaan proyek Jembatan Komposit Desa Tuguratu, Kecamatan Suoh,

Kabupaten Lampung Barat ini adalah 150 hari kalender, yang terhitung dari

tanggal 09 September 2023 sesuai dengan kontrak kerja.

2.4 Pendekatan

Kegiatan Penyusunan DED Pembangunan Jembatan Komposit Desa Tuguratu,

Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat menitikberatkan kepada

pendekatan teknis melalui identifikasi permasalahan di lapangan, pengujian-

pengujian yang terkait dengan kebutuhan desain serta pendekatan peraturan-

peraturan yang mengatur tentang jembatan. Adapun peraturan yang menjadi

rujukan dan dasar hukum pada kegiatan ini adalah sebagai berikut:

• Standar Nasional Indonesia (SNI) 1725:2016 tentang Pembebanan untuk

Jembatan.

• Peraturan Beton Indonesia SNI 2883:2016 tentang Perencanaan Tahan

Gempa untuk Jembatan.

11
• Standar Nasional Indomesia (SNI) 8460:2017 tentang Persyaratan

Perancangan Geoteknik.

• American Association of State Highway and Transportation Officials

(AASHTO) 2012

• BMS 1992

2.5 Metodologi

Untuk memberikan gambaran mengenai metode yang akan digunakan pada

pekerjaan Penyusunan DED Pembangunan Jembatan Komposit Desa

Tuguratu, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat pada Sub Bab ini akan

diuraikan seperti di bawah ini. maka kegiatan yang akan dilakukan dalam

melaksanakan pekerjaan seperti tersebut diatas adalah sebagai berikut :

a) Survey Pendahuluan

Pekerjaan desain pendahuluan meliputi :

• Survey lapangan secara visual untuk mengetahui kondasi lapangan secara

visual untuk keperluan desain, pekerjaan teknis dan RAB.

• Mencari data daerah sekitar seperti apakah tempat yang akan dibangun

jembatan merupakan daerah pemukiman, dekat dengan sekolah, kantor

dsb. Untuk keperluan penentuan jadwal keluar masuknya kendaraan

proyek.

• Dilakukan pengukuran untuk mendapatkan data luas tanah secara akurat.

b) Pengukuran Topografi

12
Pengukuran topografi pada prinsipnya adalah pengukuran yang dilakukan

terhadap kenampakan topografi baik karena bentukan alam maupun

bentukan manusia yang kemudian direpresentasikan ke dalam gambar dua

dimensi dengan skala tertentu. Spesifikasi pengukuran DED ketentuan

sebagai berikut :

1) Penentuan lokasi jembatan yang diperoleh dari hasil pradesain

sebelumnya, baik posisi jembatan, jarak antar jembatan, posisi pangkal-

pilar, serta bentang jembatan termasuk batas-batas lahan yang ada di

lapangan.

2) Mengamati kondisi topografi, dan mencatat daerah-darah yang perlu

dilakukan pengukuran khusus atau lebih mendetail jika dibutuhkan.

Secara garis besar pengukuran dan pemetaan situasi meliputi

pemasangan patok Beton BM dan CP, kontrol horizontal dan vertikal,

pengukuran situasi darat dll.

c) Survey Geoteknik

Pada kegiatan ini secara simultan akan dilakukan pengujian bor mesin

dan pengambilan sampel tanah pada kedalaman tertentu. Pemboran yang

disyaratkan untuk penyelidikan geologi teknik adalah pemboran dengan

cara pemboran inti bermesin (Rotary core drilling). Pemboran ini

dilaksanakan dengan jalan memutar stang bor beserta tabung pengambil

contoh dengan mesin sebagai penggerak.

a) Penentuan Titik Bor Mesin dan Kegiatan Sondir

13
Titik bor mesin dan kegiatan Sondir pada review desain ditentukan

sebanyak 2 (dua) titik.

b) Pelaksanaan Pengeboran

Hal ini bertujuan untuk membuat lobang pada lapisan tanah untuk:

1. Mengetahui susunan lapisan tanah pendukung secara visual dan

terperinci.

2. Mengambil sample tanah terganggu (distrubed sample) lapis demi

lapis sampai kedalaman yang diinginkan untuk deskripsi dan

klasifikasi tanah (visual soil clasification) dan juga digunakan

sebagai bahan pengujian laboratorium.

3. Mengambil sample tanah tak terganggu (undistrubed sample) untuk

bahan pengujian di laboratorium.

4. Melaksanakan pengujian standard penetration test (SPT) setiap

interval 2 meter.

5. Mengamati dan melaksanakan pengukuran kedalaman muka air

tanah (Ground Water Level disingkat GWL).

c) Pekerjaan Sondir

Dilakukan untuk mengetahui kedalaman lapisan tanah keras dengan

menggunakan peralatan sondir sampai kedalaman tertentu atau sampai

kedalaman lapisan tanah dengan tekanan konus 200 kg/cm2.

d) Pengujian Laboratorium

Guna mendapatkan besaran – besaran sifat karakteristik fisik dan

mekanika tanah. Pengujian tanah harus dilakukan untuk 2 (dua) jenis

14
sampel tanah yaitu sampel tanah terganggu dan sampel tanah tidak

terganggu. Pengujian laboratorium harus dilaksanakan di laboratorium

resmi dan terakreditasi. Pengujian laboratorium yang akan dilakukan

meliputi :

Jenis Test SNI ASTM


Berat jenis 03-1964-1990 D 854-92
Kadar Air 03-1965-1990 D 2216-92
03-1966-1990
Batas Atterberg (LL,PL,PI) D 4318-95a
03-1967-1990
Berat Isi 03-3637-1994 C 29-87
Unconfined Compressive 03-3638-1994
Strength (qu,cu) D 2166-91
03-3420-1994
Geser Langsung (Crush
angle,cohesion) 03-2813-1992 D 3080-90
Percobaan Consolidasi 03-2812-1992 D 2435-96
(Cc,Cv)

d) Survey Hidrologi

1. Data dan Analisis Hidrologi

Untuk merencanakan besarnya curah hujan rancangan dan debit banjir

kala ulang tertentu untuk penentuan desain hidrolis bangunan jembatan

yang tepat sehingga diperoleh penanganan struktur yang ideal.

2. Analisis Hidrolika

Pada kasus sungai alam, tipe aliran yang ada adalah aliran tidak seragam

(non uniform flow). Aliran sungai alam bisa dianggap sebagai aliran

mantap (steady flow) maupun aliran tidak mantap (unsteady flow). Pada

15
kajian ini, teori hidrolika yang akan digunakan mengganggap aliran yang

terjadi adalah aliran mantap (steady flow).

16
BAB III

STRUKTUR ORGANISASI

A. Deskripsi Pekerjaan dan Struktur Organisasi

1. Informasi Pengguna Jasa

Pengguna Jasa : Program Studi S-1 Teknik Sipil Universitas


Lampung
Alamat : Jalan Prof. Dr. Ir. Sumantri Brojonegoro No.1,
Gedong Meneng, Kec. Rajabasa, Kota Bandar
Lampung
Nama Pekerjaan : DED Perencanaan Jembatan Komposit di
Desa Tugu Ratu, Kec. Suoh, Kab. Lampung
Barat
Tanggal Kontrak : 09 September 2023
Waktu Pelaksanaan : 150 (Seratus Lima Puluh) hari kalender

2. Informasi Penyedia Jasa

Penyedia Jasa : PT. Daksa Construction

Ketua Tim : Aditya Agung Perdana

Alamat Kantor : Jalan Citra Garden, Bandar Lampung

Nomor Telp/Fax : 0822-3726-3707

Alamat E-mail : daksaconstruction@gmail.com

17
B. Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut merupakan uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang

masing- masing personil dalam team konsultan (penyedia jasa) adalah

sebagai berikut:

1. Team Leader

Nama : Aditya Agung Perdana

Tempat, Tanggal Lahir : Way Kanan, 27 Agustus 2002

Pendidikan : S-1 Teknik Sipil, Universitas Lampung, 2023

Keahlian : Ahli Struktur

Masa Penugasan : 3 Bulan

Uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang adalah sebagai berikut:

• Mempelajari dan menganalisa data hasil pekerjaan jembatan

• Menganalisa pembebanan pada jembatan baik yang diakibatkan oleh

beban kendaraan yang melintasi jalan tersebut ataupun akibat beban

konstruksi jembatan itu sendiri.

• Menganalisa stabilitas dan daya dukung tanah terhadap konstruksi

jembatan yang dikerjakan.

• Menganalisa struktur konstruksi jembatan

• Berkoordinasi dengan tenaga ahli lainnya untuk kelancaran

tugasnya

2. Ahli Transportasi

Nama : Rifki Kukuh Fajar Pangestu

Tempat, Tanggal Lahir : Rukti Sedyo, 16 Desember 2000

18
Pendidikan : S-1 Teknik Sipil, Universitas Lampung, 2023

Keahlian : Ahli Madya Transportasi

Masa Penugasan : 3 Bulan

Uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang adalah sebagai berikut:

• Survei lapangan untuk pengenalan karakteristik pola transportasi

kawasan perencanaan dan mengevaluasi kebijakan transportasi yang

telah ada.

• Melakukan analisis kebutuhan jenis sarana dan prasarana transportasi

yang didasarkan pada fungsi dan daya tampung kawasan

• Menganalisis kendala / hambatan yang dihadapai wilayah perencanaan,

terutama karena faktor eksternal

• Melakukan koordinasi dengan Team Leader, tenaga ahli yang lain dan

tenaga pendukung yang ada

• Membuat analisa teknis dan persyaratan bahan

3. Ahli Transportasi

Nama : Oshkar Christian

Tempat, Tanggal Lahir : Bandar Lampung, 10 Desember 2000

Pendidikan : S-1 Teknik Sipil, Universitas Lampung, 2023

Keahlian : Ahli Madya Transportasi

Masa Penugasan : 3 Bulan

Uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang adalah sebagai berikut:

19
• Survei lapangan untuk pengenalan karakteristik pola transportasi

kawasan perencanaan dan mengevaluasi kebijakan transportasi yang

telah ada.

• Melakukan analisis kebutuhan jenis sarana dan prasarana transportasi

yang didasarkan pada fungsi dan daya tampung kawasan

• Menganalisis kendala / hambatan yang dihadapai wilayah perencanaan,

terutama karena faktor eksternal

• Melakukan koordinasi dengan Team Leader, tenaga ahli yang lain dan

tenaga pendukung yang ada

• Membuat analisa teknis dan persyaratan bahan

4. Ahli Mekanika Tanah

Nama : Ardhita Rahma Azzahra

Tempat, Tanggal Lahir : Metro, 06 April 2002

Pendidikan : S-1 Teknik Sipil, Universitas Lampung, 2023

Keahlian : Ahli Utama Perencana Jembatan dan


Mekanika Tanah

Masa Penugasan : 3 Bulan

Uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang adalah sebagai berikut:

• Mengkoordinir seluruh tenaga ahli dan tenaga pendukung

dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan kerangka acuan kerja, baik

dibidang manajerial maupun teknis.

• Menyiapkan rencana kerja konsultan, serta mengontrol

pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadwal rencana kerja.

20
• Mengadakan hubungan dengan pihak pengguna jasa (direksi) dan

instansi lain yang terkait guna menunjang kegiatan pekerjaan, baik

melalui diskusi maupun rapat.

• Menyusun rencana kegiatan dan penjaminan mutu hasil kegiatan

• Menyusun laporan bulanan, laporan pendahuluan, laporan

interim dan laporan akhir serta mengawasi penyusunan laporan lainnya

• Bertanggung jawab menyeluruh mengenai kualitas seluruh hasil

pelaksanaan pekerjaan konsultan dan laporan yang disajikan

5. Ahli Manajemen Konstruksi

,Nama : Salsabila Sintya Dewi

Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 01 Juli 2002

Pendidikan : S-1 Teknik Sipil, Universitas Lampung, 2023

Keahlian : Ahli Madya Manajemen Konstruksi

Masa Penugasan : 3 Bulan

Uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang adalah sebagai berikut:

• Mencari informasi mengenai Harga Satuan bahan maupun upah

untuk lokasi setempat.

• Membuat analisa harga satuan termasuk memperkirakan harga

bahan, upah kerja, sewa peralatan dan data logistik lainnya.

• Menghitung volume pekerjaan dan menyusun Rencana Anggaran

• Biaya pelaksanaan konstruksi

• Berkoordinasi dengan tenaga ahli lainnya untuk kelancaran

tugasnya

21
C. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi pelaksana kegiatan DED Jembatan Struktur

Komposit Suoh dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah ini.

Tabel 3.1 Daftar Personil DED Jembatan Komposit Tegineneng,

Pesawaran.

No. Nama Posisi Masa Penugasan


1 Aditya Agung Perdana Team Leader 3
2 Rifki Kukuh Fajar Pangestu Ahli Transportasi 3
3 Ardhita Rahma Azzahra Ahli Mekanika Tanah 3
4 Salsabila Sintya Dewi Ahli Manajemen Konstruksi 3
5 Oshkar Christian Ahli Transportasi 3

22
BAB IV

PENGUMPULAN DATA DAN SURVEI PENDAHULUAN

4.1. Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan untuk analisis kegiatan DED Jembatan Komposit adalah

data yang relevan dari berbagai pihak/instansi terkait. Dalam kegiatan ini, ada

instansi yang akan digunakan sebagai pendukung kegiatan ini, yaitu:

• Dosen Teknik sipil Universitas Lampung

Koordinasi dengan dosen sangat berperan penting dalam suksesnya kegiatan ini.

Data yang diperoleh dari pihak dosen adalah peta kontur sungai, data LHR. Dengan

data tersebut, konsultan dapat menentukan posisi rencana jembatan komposit yang

akan dibangun.

Untuk membuat perencanaan jembatan komposit diperlukan data- data

sebagai bahan acuan. Data dimensi jembatan secara ringkas adalah sebagai

berikut :

- Tipe Jembatan : Jembatan Beton Komposit

- Kelas Jembatan :A

- Panjang Bentang : 24 m

- LHR : 3.500 kend/hari

- Jumlah Lajur :2

23
- Lebar Jembatan : 6,5 m

- Trotoar Lebar : 0,75 m

- Kedalaman Sungai :8m

4.2. Survei Awal (Peninjauan Lokasi)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Team Leader dan Tim Teknis lainnya, kegiatan

ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi terhadap rencana kegiatan yang

akan dilaksanakan dan masukan-masukan terhadap kondisi eksisting di

lapangan. Hasil koordinasi dan survei awal memberikan gambaran kepada

konsultan tentang pertimbangan desain dan pemenuhan unsur kegiatan yang

disesuaikan dengan perencanaan kerja. Selain itu, pelaksanaan kegiatan di

lapangan harus memenuhi unsur keamanan pekerja dan tidak menganggu

keamanan dan keselamatan.

24
BAB VI

KAJIAN AWAL DAN KONSEP USULAN DESAIN

6.1. Kajian Awal Kondisi Lokasi Eksisting

6.1.1. Kondisi Umum Lokasi Kajian

a) Kondisi Geografis dan Batas Wilayah

Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu Kabupaten di

Provinsi Lampung, letaknya berada di bagian barat Provinsi

Lampung. Posisi geografis Secara astronomis, Lampung Barat

terletak pada koordinat 4o,47',16" - 5o,56',42" lintang selatan dan

103o,35',08" - 104o,33',51" Bujur Timur. Luas wilayah Lampung

Barat yaitu 3.368,14 Km2.

Berdasarkan letak administratif, Kabupaten Lampung Barat

berbatasan dengan daerah lainnya yaitu sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kab. Ogan Komering Ulu Selatan (Provinsi

Sumatera Selatan),

Sebelah Selatan : Kab. Pesisir Barat dan Kab. Tanggamus,

Sebelah Barat : Kab. Pesisir Barat,

25
Sebelah Timur : Kab. Lampung Utara, Kab. Way Kanan, dan

Kab. Tanggamus.

b) Kondisi Topografi Wilayah

Secara topografi daerah Lampung Barat dibagi menjadi 3 jenis:

a. Daerah dataran rendah (0-600 meter dari permukaan laut).

b. Daerah berbukit (600-1000 meter dari permukaan laut).

c. Daerah pegunungan (di atas 1000 meter dari permukaan laut).

Sementara itu ditinjau dari keadaan iklim Kabupaten Lampung

Barat memiliki dua iklim yaitu iklim tipe A dan iklim tipe B. Iklim

tipe A yaitu (jumlah bulan basah > 9 bulan) yang terdapat dibagian

barat Taman Nasional Bukti Barisan Selatan sementara iklim tipe

B (jumlah bulan basah 7-9 bulan) yang terdapat dibagian timur

Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Kabupaten Lampung Barat

memiliki curah hujan yang berkisar antara 2.500-3.000 mm per

tahun.

6.1.2. Kondisi Eksisting Jembatan

Lokasi jembatan berada Desa Tuguratu, Kecamatan Suoh, Kabupaten

Lampung Barat, Provinsi Lampung. Jembatan dengan bentang 24 m tipe

jembatan komposit. Sungai yang melintasi jembatan ini adalah sungai Way

Semangka yang merupakan sungai utama.

26
BAB VII

KEMAJUAN PEKERJAAN DAN RENCANA KERJA

7.1. Kemajuan Pekerjaan

Pada bab ini, akan diuraikan tentang kemajuan pelaksanaan pekerjaan DED

Jembatan Komposit yang akan dilaksanakan Team Leader dan Team Teknis

kegiatan untuk menyelesaikan tugasnya.

Kegiatan tersebut meliputi : pola kerja, sistematika pengumpulan data,

analisis permasalahan, pemecahan maasalah, kontrbusi masing-masing

tenaga ahli dalam setiap kegiatan dan laporan.

Sampai dengan penyusunan laporan pendahuluan ini, kemajuan pekerjaan

yang telah dilaksanakan oleh Team Leader dan team Teknis adalah sebagi

berikut :

1. Pencarian peta kontur sungai

2. Penentuan lokasi pekerjaan

3. Pengumpulan data

4. Penyusunan terhadap studi terdahulu

5. Pemahaman terhadap studi terdahulu

6. Koordinasi dengan instansi terkait

27
7.2. Jadwal Rencana Kerja

Nama Pekerjaan : DED Perencanaan Jembatan Komposit Kec. Suoh Kab. Lampung Barat
Nama Pengguna Jasa : Program Studi S-1 Teknik Sipil Universitas Lampung
Nama Konsultan : DAKSA CONSTRUCTION
No. Kontrak, Tanggal Kontrak :
Waktu Pelaksanaan : 150 (Seratus Lima Puluh) Hari Kalender

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan (BAR CHART)

Waktu Pelaksanaan Pekerjaan


No. Uraian Pekerjaan September-Oktober Oktober-November November-Desember Desember-Januari Januari-Februari Maret
09-15 16-22 23-29 30-05 06-12 13-19 20-26 27-03 04-10 11-17 18-24 25-01 02-08 09-15 16-22 23-29 30-05 06-12 13-19 20-26 27-02 03-09 10-16 17-23 24-01 02-09
I. Kegiatan Pendahuluan
1 Administrasi
2 Pengumpulan Data Sekunder
3 Koordinasi dengan Tim Dosen

II. Kegiatan Survey dan Analisis


1 Pengumpulan Data Lapangan
2 Analisis Data Topografi Pembuatan Peta
3 Survey dan Analisis Hidrologi
4 Investigasi Mektan dan Analisis Laboratorium
5 Pembuatan Alternatif

III. Kegiatan Detail Desain


1. Detail Desain Struktur Terpilih
2. Perhitungan Keamanan Struktur
3. Pembuatan Metode Kerja

IV. Pelaporan
1. Laporan Pendahuluan
2. Laporan Antara
3. Konsep Laporan Akhir
4. Laporan Akhir

28
7.3.Rencana Kerja Selanjutnya

Berdasarkan jadwal kegiatan yang telah disusun oleh Team Leader dan Tim

Teknis, kegiatan yang akan dilaksanakan sampai dengan selesainya

penyusunan laporan pendahuluan, adalah sebagai berikut :

1. Pemantapan lokasi pekerjaan mulai dari peta kontur dan data pendukung

lainnya.

2. Pekerjaan persiapan

3. Survei dan investigasi Topografi dan Mekanika Tanah

4. Penentuan rencana gelagar baja yang digunakan.

5. Penentuan jenis pondasi yang akan digunakan sesuai kondisi tanah di

lokasi proyek.

6. Penentuan penyedia material dan perencanaan anggaran biaya, baik biaya

material maupun biaya pengiriman.

7. Penentuan penyedia beton ready mix yang dapat di distribusikan ke

lokasi proyek. Lokasi proyek yang cukup jauh dari penyedia beton ready

mix memerlukan zat aditif agar beton tidak beku.

29

Anda mungkin juga menyukai