Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN TEKNIK PERENCANAAN

2.1 Data Perencanaan


Data perencanaan dalam Perencanaan Pembangunan Jembatan Kanal
Konstruksi Beton Bertulang Penghubung Desa Di Peterongan Kota
Semarang antara lain :

2.1.1Luas Lahan yang Tersedia


Sungai Kanal ini memiliki lebar kurang lebih 19,45 meter. Oleh
karena itu, Jembatan memiliki bentang panjang 19,45 meter, lebar lalu
lintas 5 meter dibagi 2 jalur dengan trotoar di kanan dan kiri masing-
masing 0,5 meter.

2.1.2Keadaan Tanah
Keadaan tanah pada lokasi perencanaan secara topografi terletak di
daerah dataran rendah dengan kondisi lahan yang datar. Tanah yang
terbentuk pada lokasi perencanaan merupakan jenis tanah Alluvial
oleh karena itu, digunakan pondasi tiang pancang dalam
perencanaannya.

2.1.3Site Plan
Penentuan posisi bangunan telah ditentukan, sehingga penyusun hanya
menyesuaikan dengan posisi yang sudah diberikan. Jembatan akan
menghubungkan antara Jalan Kanal dan Jalan Pandean Lamper.

2.1.4Fungsi dari Bangunan


Pada dasarnya, pembangunan jembatan tidak hanya bertujuan sebagai
alat penghubung saja, tetapi juga mempunyai tujuan dan fungsi yang
beragam, antara lain :

6
2.1.4.1 Fungsi Ekonomi
Ditinjau dari segi ekonomi, fungsi pembangunan jembatan ini
yaitu mempersingkat jarak dan waktu tempuh antara pusat
produksi dengan pemasaran dan meminimalisir biaya
transportasi. Dengan adanya penghematan jarak, waktu, dan
biaya yang dikeluarkan maka kemajuan ekonomi akan lebih
cepat tercapai.

2.1.4.2 Fungsi Sosial


Fungsi sosial dalam pembangunan jembatan ini yaitu dapat
meningkatkan interaksi sosial antar dusun yang dipisahkan
oleh sebuah sungai. Interaksi yang baik dapat memberikan
dampak yang positif bagi kita sebagai negara kesatuan.

2.1.4.3 Fungsi Budaya


Dibangunnya jembatan ini sebagai penghubung antar desa
agar dapat saling mengenal antara budaya yang satu dengan
budaya yang lain, sehingga dapat memperkaya budaya
masing-masing daerah.
Berdasarkan pada uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
jembatan mempunyai peranan yang sangat penting dalam aktivitas
masyarakat di berbagai bidang, sehingga memerlukan perhatian
khusus dalam pembangunan dan perawatannya.

2.1.5Konstruksi Dan Struktur Bangunan


Pembangunan Jembatan Kanal di Peterongan, Kota Semarang ini
direncanakan memiliki lebar badan jembatan 5 meter dengan trotoar
di kanan dan kiri masing-masing 0,5 meter. Pada konstruksi jembatan
menggunakan beton mutu K-350 dan K-300 serta baja tulangan mutu
fy 240 Mpa dan fy 400 Mpa. Mutu beton dan mutu baja tulangan ini
digunakan untuk seluruh konstruksi bangunan, kecuali untuk lantai
trotoar dan sandaran yang menggunakan beton mutu K-250.

7
Konstruksi beton yang digunakan pada pembangunan jembtan
meliputi : Pondasi, Abutment, Gelagar, Diafragma, dan Plat Lantai.

2.2 Latar Belakang Perencanaan


Latar belakang dari Perencanaan Pembangunan Jembatan ini adalah
untuk memenuhi kebutuhan warga setempat dan sebagai jalan akses atau
penghubung antara Jalan Kanal dan Jalan Pandean Lamper mengingat
lokasi jembatan dekat dengan pasar dan sekolahan.

2.3 Maksud Dan Tujuan Perencanaan


Maksud dari perencanaan pembangunan jembatan ini adalah untuk
mempermudah pelaksanaan pembangunan yang akan dilakukan oleh pihak
pelaksana atau kontraktor. Adapun tujuan dilakukannya perencanaan
bangunan ini adalah sebagai berikut :
a. Membuat pedoman dan acuan pelaksanaan pembangunan dari
Jembatan Bentang Pendek.
b. Meminimalisir adanya kesalahan dalam pelaksanaan pembangunan.
c. Membuat bangunan yang akan dilaksanakan memiliki spesifikasi
seperti apa yang diinginkan.
d. Bahan evaluasi pelaksanaan pembangunan.

2.4 Ruang Lingkup Perencanaan


Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Jembatan Kanal Konstruksi
Beton Bertulang Penghubung Desa Di Peterongan Kota Semarang meliputi :

2.4.1Pekerjaan Survei dan Pemetaan Lahan


Sebelum melakukan perencanaan, dilakukan terlebih dahulu
survei dan pemetaan lahan untuk mengetahui keadaan lokasi proyek
dan segala sesuatu yang ada disekitarnya. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui posisi lahan terhadap jalan, arah mata angin, dan
mengetahui kontur tanah. Pekerjaan survei dan pemetaan lahan ini
dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam perencanaan

8
Pembangunan Jembatan ini ataupun perbedaan data antara
perencanaan dengan data di lapangan.

2.4.2Lembar Data Perencanaan


Lembar data perencanaan ini dibuat untuk memberikan
informasi yang terkait dengan perencanaan Pembangunan Jembatan
ini. Lembar data perencanaan ini memuat informasi yang berupa :
a. Data umum : nama proyek, lokasi proyek, dan data perencanaan.
b. Data teknis : luas tanah, luas bangunan, struktur bangunan, dan
bahan-bahan yang digunakan dalam proyek.
c. Data peta lokasi bangunan.

2.4.3Pekerjaan Gambar Pra-Rencana


Gambar Pra-Rencana adalah gambar yang berupa konsep awal
perencanaan bangunan. Gambar ini harus disesuaikan dengan keadaan
lapangan yang ada, sehingga konsep yang dibuat tidak melenceng dari
spesifikasi atau keinginan owner. Sehingga gambar ini harus
dikomunikasikan terlebih dahulu dengan owner, dan para konsultan
pendukung (struktur, mekanikal, elektrikal, dan sebagainya) sebelum
nantinya dilanjutkan untuk pembuatan Gambar Kerja.
Fungsi dari Gambar Pra-Rencana adalah sebagai acuan untuk
pembuatan Gambar Rencana / Gambar Kerja. Selain itu, Gambar Pra-
Rencana juga berfungsi sebagai syarat untuk mengurus IMB. Adapun
lingkup dari Gambar Pra-Rencana adalah gambar denah dan tampak.

2.4.4Pekerjaan Gambar Kerja


Gambar Kerja adalah gambar yang merupakan detail kelanjutan
dari Gambar Pra-Rencana. Gambar ini dibuat setelah Gambar Pra-
Rencana disetujui oleh owner. Gambar Kerja ini harus diperinci secara
teknis dan ekonomis yang terukur dari hasil tahap Pra-rencana.
Sehingga pembuatan Gambar Kerja ini sudah dilengkapi dengan

9
perhitungan. Fungsi dari Gambar Kerja adalah sebagai acuan atau
pedoman pelaksanaan pembangunan. Sehingga gambar ini harus
selalu terkoordinasi dengan konsultan struktur, landscape, dan
sebagainya.

2.4.5Pembuatan Rencana Kerja dan Syarat (RKS)


Pekerjaan Rencana Kerja dan Syarat (RKS) bertujuan untuk
mendampingi gambar, memuat tentang bahan yang digunakan serta
cara pelaksanaannya maupun spesifikasi lain. Kekurangan pada
gambar akan terjawab pada RKS demikian juga sebaliknya.
Perencanaan akan mempelajari serta menggunakan Rencana Kerja dan
Syarat (RKS) yang dikeluarkan oleh Bina Marga tahun 2019. Apabila
dalam spesifikasi teknis yang tersedia tidak tercakup jenis pekerjaan
yang akan dilaksanakan maka perencana akan menyiapkan Spesifikasi
Khusus yang sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Pembuatan Spesifikasi Khusus disesuaikan dengan pekerjaan yang
akan dilaksanakan dan dijelaskan secara detail sehingga tidak terjadi
kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan.

2.4.6Pekerjaan Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB)


Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dilakukan untuk
mengetahui berapa biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan
jembatan ini. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dihitung
sesuai dengan gambar kerja yang sudah selesai. Rencana Anggaran
Biaya (RAB) dihitung dari pekerjaan persiapan hingga pekerjaan
finishing, sehingga dapat diketahui jumlah biaya keseluruhan yang
dibutuhkan dalam Pembangunan Jembatan Bentang Pendek ini.
Dalam pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB) juga dicantumkan
Time Schedule yang berfungsi sebagai kontrol progres pekerjaan
ketika pelaksanaan berlangsung.

10
2.4.7Pekerjaan Pengesahan
Setelah semua dokumen perencanaan selesai dibuat dan
dibenarkan apabila terdapat perubahan serta sudah dikomunikasikan
kepada pihak owner maupun konsultan pendukung maka tahap akhir
perencanaan adalah penggabungan dan penataan dokumen. Dokumen
yang sudah digabungkan kemudian disahkan untuk selanjutnya
dilakukan tender dan dilaksanakan pembangunannya.

11

Anda mungkin juga menyukai