Definisi Bekisting
Bekisting adalah cetakan sementara yang digunakan pada saat pengerjaan pengecoran beton
sesuai dengan bentuk yang dikehendaki. Bekisting biasanya terbuat dari kayu, multipleks,
aluminium, dan lain-lain. Bekisting bersifat mudah dipasang, awet, kuat, dan mudah dibongkar.
Sumber : https://karyaguru.com/2015/11/05/media-belajar-pembesian-struktur-beton-bangunan/
dan https://www.ilmutekniksipil.com/bekisting/jenis-jenis-bekisting
Jenis-jenis Bekisting
Bekisting Konvensional
Bekisting Semi Sistem (Knock Down)
Bekisting Sistem (PERI)
Bekisting Fiberglass
Bekisting Aluminium
Fungsi Bekisting
Pondasi telapak adalah pondasi yang biasanya dibuat pada bangunan bertingkat. Pondasi ini
dapat memikul beban kolom yang berat, namun perletakannya harus mencapai lapisan tanah
yang lebih keras dan baik untuk mendukung kualitas bangunan. Pada umumnya, kedalaman
pondasi lebih kurang 1-2 meter.
Sumber : https://3dwarehouse.sketchup.com/model/9abaaff0-1f5a-4d99-ad60-
59f6e735302e/Pondasi-Foot-Plate-90x90-CM
JOB DESCRIPTION
Jumlah bekisting papan yang dibutuhkan dengan ukuran pondasi telapak (1,2 x 1,2 x
0,3 m)
= (p x t) x 4 sisi x waste 5%
= (1,3 x 0,35) x 4 sisi x waste 5%
= 1,911 m2
1. Beban mati
Beban beton basah = 2500 +γ sat x 30%
= 2500 + 1000 x 30%
= 1050 kg/m2
Beban vibrator = 300 kg/m2
= 1350 kg/m2
2. Beban pada bekisting 30%
qb = 1350 x 30%
= 405 kg/m2
3. Momen
= 1/8 x q x l2
= 1/8 x 405 x 1,22
= 72,9 kg/m2
4. Tegangan ijin
Tegangan ijin lentur kayu = 60 kg/m2
M 72,9× 1× 1,2
M
σ ijin = = I = 1 = 58,32 kg/m2 < 60 kg/m2
W × 2×3²
y 12
JOB ACTIVITY
1. Buat tanda dengan tali atau patokan untuk ukuran pondasi, bisa menggunakan waterpass.
2. Buat galian tanah sesuai dengan posisi/kedalaman dan dimensi yang telah diukur, tepat
dan sesuai dengan gambar kerja. Untuk perbandingan tebing dinding galian tanah 1:10
untuk tanah yang stabil.
3. Ukur dan rakit bentuk dari tipe penulangan pondasi dan ikat dengan begel dan kawat agar
tidak terlepas. Pengerjaan ini dilakukan sebelumnya.
4. Urug galian tanah dengan pasir setebal 5 cm. Lalu beri jarak antara tulangan dengan pasir
urug minimal 40 mm menggunakan beton decking.
Sumber : http://niscayaarsitek.com/project/mendesain-dan-membangun-rumah-kos-2-
lantai-bapak-utomo/
5. Pasang bekisting secara mengeliling sepanjang sekeliling dasar pondasi menggunakan
papan kayu/multiplek ukuran 2/20 dan sesuai tinggi pondasi yang akan dibuat.
Kemudian, pasang pengikat dengan kaso kecil di setiap sudut bekisting atau bisa dengan
paku. Pasang juga penyokong vertikal agar bekisting lebih kuat.
Sumber : https://civillenial.blogspot.com/2019/12/metode-pelaksanaan-pondasi-
footplat.html?m=1
6. Buatlah bekisting kolom sesuai ukuran kolom yang yang akan dibuat yaitu 40×40 cm
dengan penguatan angker horizontal dari bahan besi d=12mm dan papan kayu/multiplek
ukuran 2/20. lalu pasang klem secara mengeliling pada papan kemudian, paku. Gunakan
penyokong papan bekisting dengan kaso 5/7 di setiap sisi pada papan atau dengan balok
miring dari luar.
Sumber : http://jagobangunan.com/article/read/5-syarat-yang-harus-dipenuhi-dalam-
pembuatan-bekisting-agar-konstruksi-beton-mencapai-hasil-maksimal dan
https://interiorapartementerminimalit.blogspot.com/2019/05/update-cara-menghitung-
bekisting.html
7. Papan bekisting bisa juga dikencangkan dengan penguat / penjepit / diikat dengan
bendrat. Kemudian cek apakah sudah kuat, apakah sudah rata tidak ada lubang kebocoran
dan sudah sesuai dengan standar.
8. Lanjutkan dengan pengecoran pada pondasi telapak dan kolom dengan bantuan vibrator
agar terhindar dari segregasi. Sebelumnya, beri minyak bekisting pada bagian dalam
papan. Material pokok pembuatan beton adalah: semen, pasir, agregat, dan air dengan
perbandingan volume 1:2:3. Ini dilakukan setelah ada persetujuan dari Pengawas.
Sumber : https://civillenial.blogspot.com/2019/12/metode-pelaksanaan-pondasi-
footplat.html?m=1
9. Kemudian, bekisting bisa dilepas kurang lebih 30-48 jam setelah pengecoran. Lalu beton
akan mengeras (setting time) di hari ke-28.
Sumber : https://civillenial.blogspot.com/2019/12/metode-pelaksanaan-pondasi-
footplat.html?m=1
JOB CONNECTION
Manager proyek: wakil yang diberi kuasa oleh direksi kontraktor untuk memimpin
dan bertanggungjawab penuh atas proses pelaksanaan di lapangan serta hasil akhir
yang diperoleh dari proyek yang dipimpinnya. Tugas komunikasi manager proyek
adalah sebagai berikut:
a. Menyusun rencana pekerjaan bekisting.
b. Memantau dan mengevaluasi kegiatan pelaksanaan bekisting.
c. Menentukan rencana upah biaya overhead dan alat.
Pelaksana: bagian dari kontraktor yang bertugas dan bertanggungjawab terhadap
pelaksanaan teknik di lapangan. Tugas komunikasi pelaksana adalah sebagai berikut:
a. Mempelajari sepenuhnya gambar rencana pekerjaan bekisting, apabila ada
kejanggalan maka harus koordinasi dengan pihak direksi terkait.
b. Memberi penjelasan gambar kepada mandor mengenai teknis dan pelaksanaan
proyek.
c. Melakukan pemeriksaan dan pengukuran hasil pekerjaan bekisting dan
pengecoran di lapangan.
d. Memberikan laporan harian atau mingguan kepada manager proyek.
Mandor: adalah orang yang melaksanakan pekerjaan teknis di lapangan. Tugas
mandor antara lain:
a. Mengawasi kegiatan pekerja dan memberi pedoman/contoh kepada tukang atau
asisten tukang.
b. Menyiapkan dan mengatur pembagian tugas pekerja lapangan.
Tukang: adalah pekerja bangunan yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang
berbeda-beda. Tugas tukang antara lain:
a. Berkoordinasi dengan mandor jika ada permasalahan di lapangan.
b. Melaksanakan instruksi dari mandor dalam pelaksanaan pembuatan bekisting dan
pengecoran pondasi.
c. Memberi perintah kepada asisten tukang untuk membantu pekerjaan cepat selesai.
Asisten tukang: adalah pekerja yang membantu dan mempersiapkan kebutuhan
tukang dalam pekerjaannya. Tugas asisten tukang anatara lain:
a. Membantu dan mempersiapkan kebutuhan tukang dalam pelaksanaan di lapangan
agar cepat selesai.
b. Melakukan koordinasi dalam masalah pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
JOB SAFETY
K3 adalah usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja,
kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan. K3 bertujuan untuk menciptakan kondisi
lingkungan kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan dengan
memelihara kesehatan dan keselamatan, keamanan dan keselamatan tenaga kerja di dalam
perusahaan untuk dapat mencegah atau mengurangi terjadinya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja, dan pada akhirnya dapat meningkatkan sistem efisiensi dan produktivitas kerja.