Disusun Oleh :
Dirgantara Putra (19.51.021818)
Toby Irawan (19.51.021838)
Dosen Pengampu:
Ari Widya Permana, ST. MT
`
DAUR ULANG ASPAL
Di “dunia” daur ulang konstruksi perkerasan jalan dikenal ada 7 jenis atau
metode daur ulang yaitu hot-mix recycle, cold-mix recycle, surface recycle,
reconstruct with all new material, patch and thick overlay, patch and thin overlay,
dan patch pada rutin maintenance. Beberapa dari metode tersebut sudah pernah
diterapkan di Indonesia baik dalam skala kecil maupun skala sedang dan besar.
Yang dimaksud dengan daur ulang aspal campuran panas atau asphalt
hotmix recycling adalah proses penggunaan kembali bahan perkerasan lama
beraspal maupun bahan agregat perkerasan lama yang ditambah atau
dikombinasikan dengan campuran agregat atau aspal baru, dengan atau tanpa
bahan aditif yang pencampurannya dilakukan di alat pencampur terpusat (central
mixing plant) ataupun in-situ dengan produk campuran aspal (dengan agregat)
panas.
Recycling aspal merupakan sisa dari lapis permukaan jalan yang sudah
tidak terpakai, cara mendapatkanya adalah dengan cara mengeruk lapis perkerasan
jalan yang lama dengan menggunakan alat penggaruk aspal yang dinamakan alat
milling. (Balitbang, 2006). Metode daur ulang limbah aspal merupakan salah satu
cara alternatif untuk meningkatkan keefektifan buangan limbah tersebut hal ini
dikarenakan didalam recycling aspal terdapat sisa zat perekat sehingga jika di daur
ulang dan ditunjang dengan peralatan yang memadai akan menghasilkan bahan
campuran yang nilai strukturnya dapat mengimbangi campuran yang baru dan
lebih b dapat mengimbangi campuran yang baru dan lebih bermanfaat.
Pemilihan dari metode daur ulang yang akan diterapkan sangat tergantung
pada beberapa faktor yang antara lain adalah lain adalah :
4. ketersediaan peralatan
Adapun tujuan dan manfaat daur ulang di tempat (in situ) adalah: -
Transisi Transisi antara hamparan hamparan daur ulang dengan tali air atau
jembatan dapat dipertahankan
Pada teknik ini, material bongkaran jalan lama hasil penggarukan dengan
menggunakan alat penggaruk (milling) diangkut ke unit pencampur aspal (AMP)
tipe Bach atau Continous, yang telah dimodifikasi. Didalam unit pencampur ini
material bongkaran tersebut dicampur dengan material baru yaitu agregat, aspal
dan bahan peremaja bila diperlukan. Campuran tersebut kemudian diangkut ke
lokasi penghamparan dan dihampar dengan mennggunakan alat penghampar
kemudian dipadatkan. Peralatan yang di perlukan untuk pelaksanaan daur ulang
plantmix antara lain :
2. Mempunyai kekerasan tertentu agar dapat bertahan pada saat penggilasan dan
mendukung beban kendaraan.
Daftar Pustaka
https://www.scribd.com/doc/208657985/Aspal-Modifikasi-pptx
https://www.scribd.com/document/363039879/Daur-Ulang-Aspal-Panas