Dosen Pembimbing:
Paravita Sri Wulandari, S.T, M.Eng
Oleh:
Jonathan Adrianus B11190154
Adrianus, J.
Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Jurusan Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
ABSTRAK
Potensi Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) hasil Cold Milling Machine untuk penanganan
jalan nasional di Provinsi Jawa Timur cukup besar, namun penggunaan kembali RAP masih
sangat kecil. Adanya tuntutan untuk meningkatkan kualitas campuran akibat peningkatan
beban lalu lintas serta pengaruh iklim dan cuaca menyebabkan penggunaan aspal modifikasi
merupakan suatu alternatif untuk menginkatkan keandalan struktur jalan. Penelitian ini
bertujuan untuk menghasilkan campuran aspal beton yang memenuhi spesifikasi. Kemudian
mendapatkan kinerja campuran aspal beton dengan penambahan RAP dan strategi
pemanfaat RAP untuk material perkerasan jalan. Metode penelitian yang digunakan adalah
studi literatur dari penelitian terdahulu berbahan RAP dari jalan nasional di Provinsi Jawa
Timur. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa campuran RAP memenuhi presyaratan
spesifikasi Bina Marga Tahun 2010 Revisi 3. RAP dapat digunakan dengan presentasi sebesar
20-40%, RAP optimum adalah 20-30%, kadar aspal dalam RAP sebesar 3,78-5,74mm,
Stabilitas Marshall sebesar 830,482-2655,22 kg, flow sebesar 3,26-5,09%. Strategi pemanfaat
RAP adalah menambahkan material lain seperti agregat atau aspal baru yang juga merupakan
material ramah lingkungan
Kata Kunci: Jalan Nasional Jawa Timur, reclaimed asphalt pavement, kinerja jalan.
PENDAHULUAN
Jalan adalah prasarana darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukan bagi lalu lintas, yang berada pada
permukaan tanah, diatas permukaan tanah, di bawah permukaan dan/atau, serta di atas
permukaan air, kecuali jalan kerta api, jalan lori, dan jalan kabel (UU No.38 Tahun 2004).
Panjang jalan nasional pada tahun 2009 mencapai 496.607 km dengan rincian 38.570 km jalan
nasional, 53.642 km jalan provinsi, dan 404,395 km jalan kabupaten/kota. Sebagian besar
permukaan jalan menggunakan perkerasan lentur (aspal). Agar jalan mempunyai manfaat
maksimal maka harus dipelihara dengan baik. Tujuan pemeliharaan jalan adalah untuk
memperlambat penurunanan kondisi, sehingga jalan berfungsi sesuai umur rencana,
mengurangi biaya operasi kendaraan, serta agar jalan selalu berfungsi sehingga dapat
melayani penggunanya.
Bila lapisan perkerasan sudah mencapai Indeks Permukaan Akhir, yang berarti pekerasan
dapat dianggap sudah tidak memiliki nilai struktural lagi, maka dilakukan overlay/pelapisan
ulang dengan perkerasaan baru. Hal ini mengakibatkan bertambanya elevasi permukaan jalan
akibat proses pelapisan yang berulang-ulang (Suwantoro, 2010). Reclaimed Asphalt Pavement
(RAP) adalah perkerasan aspal lama yang diperoleh dengan pengupasan perkerasan jalan
dengan Cold Milling Machine atau Full Depth Removal. Upaya penanganan jalan dengan
pengupasan perkerasan di Provinsi Jawa Timur menghasilkan RAP yang semakin banyak.
Ada beberapa keuntungan dari penggunaan RAP, antara lain: mengurangi penumpukan RAP
agar tidak merusak lingkungan; efisiensi biaya; mengurangi penggunaan sumber alam; dan
mengurangi laju kerusakan akibat penambangan penggalian. Sehingga penggunaan RAP
bermanfaat bagi lingkungan dan mempunyai kemampuan untuk menghasilkan kinerja
campuran yang optimum. Penggunaan RAP juga mengurangi kebutuhan untuk membuang
perkerasan jalan lama, dan melestarikan ketersediaan material baik aspal dan agregat. Hal ini
tentu berakibat pada pengehematan biaya produksi dan peningkatan keuntungan bagi
masyarakat.
Namun juga terdapat kelemahan dari penggunaan RAP, yaitu: gradasi RAP tidak masuk dalam
kurva gradasi standar; daktilitas tidak sesuai standar; penetrasi tidak sesuai standar; dan
meningkatkan kerapuhan campuran perkerasan jalan. Pada campuran perkerasan jalan yang
menggunakan RAP, tidak ada konsistensi dalam perubahan penambahan properti fisik dalam
aspek penetrasi, daktilitas, dan titik lembek. Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan penelitian
dalam aspek mikrostruktur sehingga bisa meningkatkan kinerja teknik campuran pekerasan
jalan. Jalan Nasional di Jawa Timur memenuhi semua syarat spesifikasi untuk agregat
sehingga dapat digunakan sebagai bahan campuran perkerasan jalan. Karakteristik aspal RAP
memenuhi syarat spesifikasi, kecuali pada parameter pentrasi dan daktilitas. Sehingga,
ditambahkan material lain untuk dicampurkan dengan RAP sehingga dapat digunakan sebagai
material perkerasan jalan.
TINJAUAN PUSTAKA
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian adalah pengumpulan data dengan studi literatur pada penelitian terhadulu
tentang Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) di jalan nasional di Provinsi Jawa Timur.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan analisa, maka dapat disimpulan:
- Recalimed Asphalt Pavement di jalan nasional di Provinsi Jawa Timur dapat digunakan
pada lapisan AC-WC, AC-BC, AC-Base dengan persentase RAP sebesar 20-40%, RAP
optimum sebesar 20-30)%. Hasil penggunaan RAP menunjukan kinerja yang sesuai
spesifikasi keculai nilai VIM dan PRD, hal ini dikarenakan nilai kepadatan yang terlalu
tinggi.
- Strategi pemanfaatan Reclaimed Asphalt Pavement untuk material pekerasan jalan
adalah penambahan material ramah lingkungan lain yang dapat membantu
memenuhi spesifikasi yang gagal untuk dipenuhi RAP.
DAFTAR PUSTAKA
Bina Marga. (2010). Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2010 Revisi 3. Jakarta: Direktorat
Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum.
Juharni, R. (2015, Januari 15). Analisa Penggunaan Reclaimed Asphalt Pavement (RAP)
Sebagai Bahan Campuran Aspal Dingin Jenis OGEMs dengan Menggunakan Aspal
Emulsi Modifikasi. Retrieved from https://repository.its.ac.id/41620/1/3112207805-
Master%20Thesis.pdf
Pemerintahan Republik Indonesia. (2004). Undang-Undang Republik Indonesia. Jakarta:
Pemerintahan Republik Indonesia.
Suwantoro. (2010). Optimalisasi Penggunaan Material Hasil Cold Milling untuk Daur Ulang .
Tesis Pasca Sarjana Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Widayanti, A., A, S. R., Ekaputri, J. J., & Hitapriya, S. (2018, Maret). Kinerja Campuran Aspal
Beton dengan Reclaimed . Retrieved from Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur &
Fasilitas: http://eprints.ums.ac.id/60520/14/NASKAH%20PUBLIKASI%20043.pdf