BAB VI
PERHITUNGAN GEMPA
No Kedalaman Su/C
di (m) di/su
. (m) (kg/cm2)
1 5-5.5 0 0.5 0
1.9230
2 10-10.5 0.26 0.5 8
3 5-5.5 0 0.5 0
1.7241
4 10-10.5 0.29 0.5 4
1.6666
5 5-5.5 0.3 0.5 7
6 10-10.5 0.32 0.5 1.5625
6.8763
TOTAL 3 8
Su 0.275 kg/cm2
27.5 Kpa
Dari hasil perhitungan didapat nilai N-SPT rata-rata = 11,4371, dan nilai kuat geser
niralir (Su) rata-rata = 50,2 kPa.
Berdasarkan SNI 1726-2012, Tabel 3, tanah diklasifikasikan dalam kelas situs SE
(diambil tanah terlemah).
e. Site Coefficient
Bangunan tersebut merupakan Gedung apartemen atau rumah susun sehingga
kategori resiko adalah kateoBerdasarkan Site Class E dan nilai Ss diambil 0.95g
serta nilai S1 diambil 0.35g, ditentukan nilai :
Site Coefficient (Fa) = 1.26 (SNI 1726 2012 Tabel 4)
Site Coefficient (Fv) = 2.6 (SNI 1726 2012 Tabel 5)
PERENCANAAN BANGUNAN BETON Halaman : 43
FAKULTAS TEKNIK SIPIL
DANPERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: NRP: 21416022
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA GEMPA 21416141
PERHITUNGAN
a. Sebelum To (Linier)
(
Sa =S DS 0.4+0.6
T
T0) (
=0.798 × 0.4 +0.6
T
)
0.152
=0.3192+3.15 T
c. Sesudah Ts (Hyperbolic)
S D 1 0.606
Sa = =
T T
Berdasarkan hasil dari rumusan di atas dapat digambarkan grafik respon spectrum
kota Surabaya yang terlihat pada Gambar 7.1.
PERENCANAAN BANGUNAN BETON Halaman : 43
FAKULTAS TEKNIK SIPIL
DANPERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: NRP: 21416022
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA GEMPA 21416141
PERHITUNGAN
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Periode, T (detik)
Dalam mendesain gaya gempa menggunakan respon spektrum sehingga besarnya gaya
tidak ditampilkan dalam nominal tertentu.
a. Kategori Desain Gempa
Berdasarkan Nilai SDS, SD1 ,dan Kategori Resiko
Tergolong kategori desain gempa D (SNI 1726 2012 Tabel 6 dan 7).
b. Pemilihan Sistem Struktur
Sistem struktur dari bangunan ini yaitu “Sistem rangka beton bertulang
pemikul momen khusus” untuk arah x dan y:
R = 8; 0g = 3; Cdb = 5,5; Ie=1
hn max = Tinggi maksimum tidak dibatasi
hn = 22.5 m
(SNI 1726-2012 Tabel 9)
PERENCANAAN BANGUNAN BETON Halaman : 43
FAKULTAS TEKNIK SIPIL
DANPERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: NRP: 21416022
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA GEMPA 21416141
PERHITUNGAN
Lobby 1977.322
TOTAL 16014
b. Cek Stabilitas
Pengaruh P-Delta diperiksa menggunakan pers.(35) ps. 7.8.7 SNI 1726:2012 yang
ditentukan berdasarkan nilai koefisien stabilitas (). Apabila nilai kurang dari 0.1
maka pengaruh P-Delta boleh diabaikan. Persamaan untuk menghitung adalah:
Px×Δ×Ie
V ×hsx×C d
θ=
Keterangan:
Px = beban desain vertikal total pada dan di atas tingkat-x (kN), tidak perlu
dikalikan faktor beban.
= simpangan antar lantai tingkat desain (mm) yang terjadi serentak dengan Vx
Ie = faktor keutamaan gempa
Vx = gaya geser seismik yang bekerja antara tingkat-x dan x-1 (kN)
hsx = tinggi tingkat di bawah tingkat-x (mm)
Cd = faktor pembesaran defleksi (Tabel 9)
Hasil pemeriksaan efek P-Delta pada bangunan akan ditampilkan pada Tabel 6.7.
Beban
Simpangan Gaya Pemeriksaan
Aksial Tinggi Koefisien
antar Geser Pengaruh P-
Kumulati lantai Stabilitas
Ar lantai Lantai Delta
Story f
ah
hsx θ=
Px (kN) Δi (mm) V (kN) θ < 0.1
(mm) PxΔiIe/(VhsxCd)
(
A x=
δ max 2
1.2 δ avg)≥ 1.0
PERENCANAAN BANGUNAN BETON Halaman : 43
FAKULTAS TEKNIK SIPIL
DANPERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: NRP: 21416022
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA GEMPA 21416141
PERHITUNGAN
Namun, dalam pasal 7.9.5, faktor pembesaran torsi tidak disyaratkan, jika pada
model analisa dinamis menyertakan pengaruh torsi tak terduga (eksentrisitas 5%).
Pada model di Etabs, eksentrisitas 5% pada masing-masing arah diterapkan secara
bersamaan, sehingga menghasilkan hasil yang cukup konservatif.
Berikut ini adalah hasil pemeriksaan momen torsi tak terduga dan ketidakberaturan
torsi 1a dan 1b yang terdiri dari Tabel 6.8. arah sumbu-x dan Tabel 6.9. untuk arah
sumbu-y.
Tabel 6.8. Pemeriksaan Faktor Pembesaran Momen Torsi Tak Terduga Arah X
Ada Ada
Ketida ketidak
k beratur
beratu an
Load UX δe rata2 δmax 1.2 1.4 ran Torsi
Story
Case (mm) (mm) (mm) δrata2 δrata2 Torsi? Berlebi
han?
δmax δmax >
> 1.2 1.4
δrata2 δrata2
ATAP EX 8.071 4.6925 4.6925 5.631 6.5695 NO NO
PERENCANAAN BANGUNAN BETON Halaman : 43
FAKULTAS TEKNIK SIPIL
DANPERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: NRP: 21416022
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA GEMPA 21416141
PERHITUNGAN
Tabel 6.9. Pemeriksaan Faktor Pembesaran Momen Torsi Tak Terduga Arah Y
Ada Ada
Ketida ketidak
k beratur
beratu an
Load UX δe rata2 δmax 1.2 1.4 ran Torsi
Story
Case (mm) (mm) (mm) δrata2 δrata2 Torsi? Berlebi
han?
δmax δmax >
> 1.2 1.4
δrata2 δrata2
ATAP EY 1.314 4.6925 4.6925 5.631 6.5695 NO NO
LANTAI 6 EY 1.127 4.1815 4.1815 5.0178 5.8541 NO NO
LANTAI 5 EY 0.933 3.5785 3.5785 4.2942 5.0099 NO NO
LANTAI 4 EY 0.735 2.927 2.927 3.5124 4.0978 NO NO
LANTAI 3 EY 0.542 2.255 2.255 2.706 3.157 NO NO
LANTAI 2 EY 0.362 1.5935 1.5935 1.9122 2.2309 NO NO
LANTAI 1 EY 0.205 0.979 0.979 1.1748 1.3706 NO NO
LOBBY EY 0.064 0.3355 0.3355 0.4026 0.4697 NO NO
PERENCANAAN BANGUNAN BETON Halaman : 43
FAKULTAS TEKNIK SIPIL
DANPERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: NRP: 21416022
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA GEMPA 21416141
PERHITUNGAN
Berikut adalah simpangan maksimum (drift max) yang diperoleh dari program
ETABS pada arah X
Dari tabel tersebut perbandingan antara simpangan maksimum dan simpangan rata-
rata dibawah 1.2 dan 1.4 sehingga tidak terjadi ketidakberaturan torsi baik 1a
maupun ketidakberaturan torsi berlebihan 1b pada bangunan arah X.
Berikut adalah simpangan maksimum (drift max) yang diperoleh dari program
ETABS pada arah Y.
Dari tabel tersebut perbandingan antara simpangan maksimum dan simpangan rata-
rata dibawah 1.2 dan 1.4 sehingga tidak terjadi ketidakberaturan torsi baik 1a
maupun ketidakberaturan torsi berlebihan 1b pada bangunan arah Y.
PERENCANAAN BANGUNAN BETON Halaman : 43
FAKULTAS TEKNIK SIPIL
DANPERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: NRP: 21416022
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA GEMPA 21416141
PERHITUNGAN
Px 22500
= =0.577 8
Lx 13000
P y 2 40 00
= =0. 64 5
L y 1 55 00
Px Py
Nilai dari dan keduanya lebihbesar daripada0.15 sehingga
Lx Ly
terjadi ketidakberaturan sudut dalam
PERENCANAAN BANGUNAN BETON Halaman : 43
FAKULTAS TEKNIK SIPIL
DANPERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: NRP: 21416022
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA GEMPA 21416141
PERHITUNGAN