PENDAHULUAN
semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2012, jumlah kendaraan yang
tercatat BPS sejumlah 94.373.324 kendaraan dan pada tahun 2013 jumlah kendaraan
yang tercatat sejumlah 104.118.969 kendaraan. Dalam kurun satu tahun pertumbuhan
kendaraan naik 10 % atau sekitar 10 juta kendaraan dari tahun sebelumnya. (BPS,
2014). Pertumbuhan jumlah kendaraan merupakan faktor utama kerusakan pada jalan.
Hal ini disebabkan karena perkerasan jalan raya yang didesain dengan beban tertentu
menerima beban yang lebih besar dari yang direncanakan. Akibatnya, banyak ditemui
kerusakan pada jalan sebelum umur rencananya tercapai, Salah satu usaha
mengurangi kerusakan jalan akibat beban yang berlebih adalah menaikan mutu
bahan bangunan yang digunakan dalam pembuatan beton aspal seperti aspal, krikil,
tersebut merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui yang akan habis
1
2
jika diambil secara terus menerus. Maka dari itu, dibutuhkan alternatif sebagai bahan
sekitar kita untuk terciptanya bahan bangunan. Dalam kasus ini limbah yang
dimaksud adalah limbah ban dalam bekas belum dimaksimalkan dengan optimal dan
sebagai substitusi pada campuran beton aspal. Gagasan awal berpedoman pada
pemikiran bahwa pada ban modern terdiri dari seutas gabungan cord/rubber. Ban roda
2004)
Pemanfaatan limbah ban dalam bekas sebagai substitusi bahan aditif pada
campuran beton aspal diharapkan sebagai solusi masalah lingkungan dan dapat
meningkatkan kinerja aspal. Untuk campuran beton aspal menggunakan ban dalam
Aspal yang di gunakan pada penelitian ini adalah aspal dengan pentrasi 60/70
yang di perloleh dari pertamina. Di gunakannya aspal penetrasi 60/70 karena sangat
cocok sekali di gunakan di iklim Indonesia ini terutama di Jakarta yang memiliki
Jalan dengan volume lalu lintas sedang atau tinggi, dan daerah dengan cuaca iklim
panas.
ban-dalam bekas 0%, 4%, 6% dan 8% terhadap berat aspal kedalam agregat dengan
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra dan Dosen Program
Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra yang membahas tentang ”Pengaruh
Penambahan Serbuk Ban Karet Pada Campuran Laston Untuk Perkerasan Jalan
Raya” yang menggunakan campuran ban dalam bekas sebanyak 1%,2%, dan 3%
yang menggunakan variasi kadar aspal 5%, 5,5%, 6%, dan 6,5% dari hasil penelitian
4
tersebut di dapatkan bertambahnya nilai stabilitas dari kadar aspal 5,0% – 5,5%
dengan tambahan serbuk ban karet 2% dan 3% dibandingkan tanpa serbuk ban.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka dapat disusun
dalam bekas sebagai bahan tambah (additive) terhadap test Marshall pada
1. Aspal yang di gunakan adalah aspal dengan penetrasi 60/70 yaitu aspal
pertamina.
rawan banjir.
aspal.
1.3.2.Tujuan Penelitian.
MQ (Marshall Quotient) .
6
Marga
BAB I PENDAHULUAN
Membahas tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan, ruang lingkup,
Membahas dasar teori dari Tugas Akhir ini. Isi dari bab ini adalah penjelasan
tentang bahan campuran beton aspal dan tambahan bahan campuran beton
serta data-data untuk perhitungan mix design beton aspal menggunakan ban
Berisi hasil analisis model pada bab sebelumnya dan kesimpulan yang diambil