Anda di halaman 1dari 6

JUMATISI Vol. 2 No. 1, Juni 2021 p-ISSN 2722-5631 ;http://u.lipi.go.

id/1591077965
http://scholar.ummetro.ac.id/index.php/jumatisi/index e-ISSN 2722-564X ;http://u.lipi.go.id/1591063495

KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN ASPHAL CONCRETE


–BINDER COURSE (AC-BC) DENGAN BAHAN PENGISI (FILLER)
ABU BATU KAPUR (LIMESTONE)

Merza Okta Vianda1, Leni Sriharyani2, Septyanto Kurniawan3


Prodi Teknik Sipil Universitas 1Muhammadiyah Metro1,2,3
E-mail : oktamerza20@gmail.com , lenisriharyani8@gmail.com2,
s_y_k@ymail.com3,

ABSTRAK

Jalan merupakan sarana yang sangat penting digunakan untuk transportasi


bagi masyarakat. Di Indonesia , kontruksi jalan sudah banyak menggunakan campuran
Laston, karna dalam campuran ini akan menghasilkan lapisan perkerasan yang kedap air dan
tahan lama, harga relatif murah dibandingkan dengan kontruksi jalan beton. Dalam
penelitian ini dicoba menggunakan variasi filler berupa abu batu kapur (Limestone) sebagai
alternatif bahan campuran lapis aspal beton AC-BC. (Limestone) sendiri banyak dijumpai di
provinsi Lampung, Khususnya di Kabupaten pesawaran yang sebagian besar digunakan
untuk bahan bangunan. Jenis penelitian ini adalah penambahan variasi filler (Limestone)
kedalam campuran AC-BC dengan penambahan komposisi campuran sebesar 0% (tanpa
bahan tambahan), 1%, 2%, 5%, 6% dan kadar aspal 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, 6,5%. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa karakteristik Marshall seperti nilai VMA, VFA cenderung
naik sedang nilai VIM, Flow, Stability, Marshall Quotient cenderung menurun karena
pengaruh variasi filler. Di dapat KAO sebesar 5%, 5%, 5,1%, 5,5%, 5,6%, 5,8%, 5,9%, dan
6,4%. Berdasarkan spesifikasi Bina Marga 2010 di dapat penambahan variasi filler 1%, 2%
dengan KAO 5,5%..

Kata Kunci : Lapisan Aspal Beton AC-BC, Filler Abu Batu Kapur Limestone, JMF (Job
Mix Formula), Marshall.

PENDAHULUAN yang biasa disebut juga bahan pengisi


Penelitian ini mencoba menggunakan dapat diperoleh dari hasil pemecahan
filler lokal yaitu batu kapur (limestone) batuan secara alami maupun buatan.
yang telah digiling. Limestone itu sendiri Dengan filler yang berbutir halus luas
memiliki kandungan CaCO3,dengan pemukaan akan bertambah, sehingga luas
menggunakan filler Limestone tersebut bidang kontak yang ditimbulkan antara
diharapkan dapat memberikan stabilitas butiran juga akan bertambah luas,
yang baik, sehingga dapat menerima akibatnya tahanan terhadap gaya geser
beban kendaraan tanpa terjadi sepeti menjadi lebih besar atau stabilitas
gelombang alur dan bleeding. terhadap geseran akan bertambah.
Pada penelitian ini menggunakan
perbandingan kadar filler 0%, 1%, 2%, TINJAUAN PUSTAKA
5%, 6% dan kadar aspal yaitu 4.5%, 5%,
5.5%, 6%. Yang dimaksud dengan filler Aspal Modifikasi
adalah bahan pengisi rongga yang ada Aspal Modifikasi (Polymer Modified
didalam campuran aspal beton yang 100% Asphalt/ PMA, Polimer Modified
lolos saringan no. 100 dan paling kurang Bitumen/PMB), Aspal modifikasi adalah
75% lolos saringan no. 200 (0,075mm) aspal minyak ditambah dengan bahan
berdasarkan standar ASTM. Filler juga tambah/additive untuk meningkatkan
e-ISSN ; 2722-564X
138 JUMATISI Vol. 2 No. 1 Juni 2021
p-ISSN ; 2722-5631
kinerjanya. Masing-masing penamabahan atau semen Portland. filler yang baik
kinerja itu membutuhkan bahan tambah adalah yang tidak tercampur dengan
yang berbeda-beda, ada additive yang kotoran atau bahan lain yang tidak
bersifat lengket dan lentur (additive dikehendaki dan dalam keadaan kering
berbasis karet) atau lebih keras dan tahan (kadar air maks. 1%). (Bina Marga, 2010)
panas (additive berbasis polimer,
elastomer, selulosa, filler atau Kadar Aspal Rencana (Pb)
penambahan bahan aspalhalten seperti Perkiraan awal kadar aspal rencana
(asbuton, trinidad asphalt). (Soehartono, dapat direncanakan setelah dilakukan
2015). pemilihan dan pengabungan pada tiga
fraksi agregat. Sedangkan perhitungannya
Agregat Kasar adalah sebagai berikut :
Agregat kasar adalah jenis batuan Pb = 0,035(%CA) + 0,045(%FA) +
yang tertahan di saringan 4,75 mm (No.4), 0,18(%FF) + K
atau sama dengan saringan ASTM No. 8. Keterangan :
Pada campuran antara agregat dan aspal, Pb : Perkiraan kadar aspal rencana.
agregat kasar merupakan pembentuk CA : Nilai prosentase agregat kasar.
kinerja karena stabilitas dari campuran FA : Nilai prosentase agregat halus.
diperoleh dari interlocking antar agregat. FF : Nilai prosentase Filler.
Fungsi agregat kasar adalah memberi K : konstanta (kira-kira 0,5 - 1,0).
kekuatan pada campuran, tingginya Hasil perhitungan Pb dibulatkan ke 0,5%
kandungan agregat kasar selain ke atas terdekat.(Bina Marga,2010)
memperkecil biaya, tetapi juga
meningkatkan tahanan gesek lapis Marshall Test
perkerasan. Persyaratan Untuk Agregat Rancangan campuran berdasarkan
Kasar dapat dilihat pada (Spesifikasi metode Marshall ditemukan oleh Bruce
Umum Bina Marga, 2010) Marshall. Pengujian Marshall bertujuan
untuk mengukur daya tahan (stabilitas)
Agregat Halus campuran agregat dan aspal terhadap
Agregat halus yaitu f ungsi utama kelelehan plastis (flow). Flow
agregat halus memberikan stabilitas dan didefinisikan sebagai perubahan
mengurangi deformasi permanen dari deformasi atau regangan suatu campuran
campuran melalui interlocking dan mulai dari tanpa beban, sampai beban
gesekan antar partikel. Bahan ini dapat maksimum. Alat marshall merupakan alat
terdiri dari butiran-butiran batu pecah atau tekan yang dilengkapi dengan Proving
pasir alam atau campuran dari keduanya. . ring (cincin penguji) berkapasitas 22,5
Persyaratan Untuk Agregat Halus dapat KN (5000 lbs) dan flowmeter. Proving
dilihat pada (Spesifikasi Umum Bina ring digunakan untuk mengukur nilai
Marga, 2010) stabilitas, dan flowmeter untuk mengukur
kelelehan plastis atau (flow). Benda uji
Bahan Pengisi (Filler) marshall standart berbentuk silinder
Bahan Pengisi atau filler adalah berdiamater 4 inchi (10,2 cm) dan tinggi 3
sebagai pengisi rongga udara pada inchi (7,5 cm).
material sehingga memperkaku lapisan
aspal. Apabila campuran agregat kasar METODE PENELITIAN
dan halus masih belum masuk dalam
spesifikasi yang telah ditentukan, maka Tahapan Penelitian
pada campuran aspal beton perlu Tahapan penelitian dapat dilihat pada
ditambah dengan filler. Sebagai filler bagan alur penelitian di bawah ini:
dapat digunakan abu batu,abu terbang
e-ISSN ; 2722-564X
p-ISSN ; 2722-5631
JUMATISI Vol. 2 No. 1 Juni 2021 139
penelitian, menentukan tujuan dari ruang
lingkup penelitian, serta menyusun
program kerja dalam penelitian ini
sampai dengan pembahasan serta
kesimpulan dari penelitian.

Definisi Operasional Variabel


Sesuai dengan judul penelitian yang
dipilih penulis yaitu Karakteristik
Marshall Campuran Asphalt Concrete-
Binder Cours (AC-BC) dengan bahan
Pengisi (Filler) Abu Batu Kapur
(Limestone)maka penulis mengelompokan
variabel yang digunakan dalam penelitian
ini menjadi variable independen (X) dan
variable dependen (Y).

HASIL PENELITIAN

Gambaran Umum
Gambar 1. Diagram Alur Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan
pengujian-pengujian yang sesuai dengan
Tahapan Persiapan pedoman pengujian yang ada dan
Teknik Sampling didukung dengan peralatan yang sudah
Metode yang digunakan dalam dikalibrasi dengan hasil penelitian
penelitian ini adalah metode desain meliputi : penelitian sifat fisik agregat,
empiris secara eksperimen yaitu metode penelitian sifat fisik aspal, dan penelitian
yang dilakukan dengan mengadakan campuran laston/ Asphalt Concrete-
kegiatan percobaan untuk mendapatkan Binder Course (AC-BC) dengan
data. Data tersebut diolah untuk melakukan pengujian Marshall dan
mendapatkan suatu hasil perbandingan didapat nilai stabilitas dan flow setelah
dengan syarat-syarat yang ada. perendaman didalam waterbath selama 30
Penyelidikan eksperimen dapat menit dengan suhu 60ºC.
dilaksanakan didalam maupun diluar
laboratorium. Dalam penelitian ini Hasil Penelitian
dilakukan di laboratorium dengan Tabel. 1 Hasil Penelitian Sifat Fisik
menggunakan fariasi bahan pengisi (filler) Agregat
dengan kadar batu kapur (limestone) 0%,
1%, 2%, 5%, 6%, terhadap berat total
agregat. Hasil pengujian ini adalah nilai
Marshall.

Tahapan
Dalam kegiatan penelitian ini
dimulai dengan tahapan, yaitu kegiatan
yang meliputi : tinjauan pustaka,
permasalahan yang muncul dalam
penelitian, menentukan tujuan dari Sumber : Hasil Perhitungan
permasalahan yang muncul dalam Tabel. 9 Hasil Penelitian Sifat Fisik Aspal

e-ISSN ; 2722-564X
140 JUMATISI Vol. 2 No. 1 Juni 2021
p-ISSN ; 2722-5631
mesin gilas roda karet (tyred roller)
di persiapkan pada lajur dibelakang
alat penghampar, pelaksanaan
penghamparan dilakukan setelah
pengembalian kondisi perkerasan dan
Sumber: Hasil Perhitungan aplikasi lapis perekat. Pekerjaan
penghamparan dan pemadatan
Analisis Data campuran beraspal panas, merupakan
Gradasi adalah susunan butiran pekerjaan yang langkah-
agregat yang sesuai ukurannya. Gradasi langkahnyamesti dilaksanakan
agregat campuran merupakan salah satu dengan cepatdengan tingkat akurasi
sifat yang sangat menentukan kekuatan yang cukup tinggi, sebab ada batasan
benda uji. Untuk menentukan gradasi pada temperaturcampuran beraspal yang
campuran lapisan aspal beton AC-BC harus dipenuhi untuk bisa mencapai
digunakan no saringan 1”, ¾”, ½”, 3/8”, hasil pemadatan yang sempurna.
No.4, No.8, No.16, No.30, No.50, No.100, Skema proses penghamparan dan
No.200. Dari pengujian saringan pemadatan campuran beraspal adalah
didapat presentase agregat yang lolos. sebagai berikut :
Kemudian menentukan CA sebesar 65,39, 1) Campuran beraspal panasyang
FA sebesar 25,88 dan FF sebesar 8,54. dimuat didalam dump truck dalam
Presentase ini digunakan untuk keadaan panas dibawa ke lokasi
menentukan kadar aspal rencana. Metode pekerjaan dan ditumpahkankedalam
yang digunakan yaitu metode fraksi. mesin penghampar (Finisher).
2) Truck dirapatkan pada mesin
Analisis dan Korelasi Hasil Penelitian penghampar, kemudian bak truck
Terhadap Aplikasi Pekerjaan dijungkitkan. Selanjutnya gigi dan
Dilapangan perseneling dan rem truk dibiarkan
Pada penelitian di laboratorium yang bebas, sementara mesin
telah dilaksanakan untuk mendapatkan penghampar mendorong truk
hasil dari parameter sifat fisik agregat kedepan.
serta karakteristik Marshall campuran 3) Pintu dump truck dibuka diatas
Asphalt Concrete-Binder Cours (AC-BC) hopper dan campuran dibiarkan
dengan penambahan variasi filler abu batu mengalir kedalam hopper tanpa
kapur (Limestone) sebanyak 0%, 1%, 2%, segregasi.
5% dan 6%. 4) Campuran beraspal mengalir dari
Dari hasil analisis laboratorium hopper sepanjang batang ulir dan
untuk penerapan dilapangan dapat membagi rata keluar mesin
dilakukan sebagai berikut : penghampar yang diratakan
a. Garis Besar Pelaksanaan dan dengan screed.
Pemadatan Dilapangan 5) Seorang pengendali dump truck
Peralatan penghampar berikut memberi sinyal kepada sopir dump
extension nya dipersiapkan dilokasi truck, kapan dan berapa besar
penghamparan sambil diperiksa untuk menaikan bak truk.
komponen-komponen utamanya, 6) Sepatu perata (screed) akan
untuk mengetahui apakah semua meratakan dan memadatkan
komponennya dapat berfungsi campuran beraspal panas serta
dengan baik atau tidak. Peralatan menghaluskan permukaan
untuk pemadatan material yang telah hamparan campuran beraspal
dihampar terdiri dari atas mesin gilas dengan plat pemadat (tamper)
roda besi (steel wheel roller) dan sebelum dilakukan pemadatan
e-ISSN ; 2722-564X
p-ISSN ; 2722-5631
JUMATISI Vol. 2 No. 1 Juni 2021 141
pertama (break down rolling) Concrete-Binder Course) Memenuhi
dengan mesin pemadat roda besi Spesifikasi Umum Bina Marga (2010).
(tandem roller).
7) Petugas memonitor temperatur DAFTAR PUSTAKA
campuran beraspal panas, dan Abdulloh Fuad; Mailinda Ayu. Jurnal
bila perlu merapikan tepi Penelitian Fisika dan Aplikasinya.
hamparanmenggunakan alat bantu Vol 5 No 1, Juni 2015. Sintesa
(rakes). Selanjutnya campuran Hydroxyapatite berbasis Batu
beraspal digilas dengan tandem (1 Kapur. Malang.
atau 2 lintasan). Agus Surandono; Masykur. Jurnal
8) Pemadatan pertama (break down TAPAK. Vol 8, No 1, Hal 106-119
rolling) dapat menghasilkan November 2018. Analisa Pengujian
kepadatan sekitar 95%. Gradasi Ekstrasi Campuran AC-BC
9) Pemadatan ke 2 (intermediate Hasil Produksi AMP (Ashpalt
rolling) menggunakan Pneumatic Mixing Plant). Metro : FT
Tyredd Roller (PTR) beberapa Universitas Muhammadiyah.
lintasan sampai mendekati Anonim, 2014. Spesifikasi Umum
kepadatan standar kerja Job Bidang Jalan dan Jembatan 2010
Standar Density (JSD) Revisi 3, Divisi IV Perkerasan Aspal.
pemadatan akhir (finish rolling) Jakarta : Departemen PU.
dapat menggunakan tandem, Hadijah, Ida, and Rofiq Amrulloh.
yaitu untuk meratakan bagian- TAPAK (Teknologi Aplikasi
bagian yang membekas akibat Konstruksi): Jurnal Program Studi
penggilana dengan PTR. Teknik Sipil 6.1 (2017).
10) Setelah operasi pemadatan, teknis PENGARUH TAMBAHAN
dari penyedia jasa akan melakukan SERAT POLYPROPYLENE
uji kepadatan menggunakan TERHADAP CAMPURAN ASPAL
contoh uji core drill, lalu lintas BETON AC-WC. Metro : FT
dapat dibuka beberapa jam atau Universitas Muhammadiyah.
setelah relatif dingin dengan Leni Sriharyani; Ahmad Tolib. Jurnal
bawah temperatur 60ºC. TAPAK. Vol 8, No 1, Hal 53-65
November2018. Perubahan
KESIMPULAN Parameter Marshall Akibat
Dari hasil penelitian filler menggunakan Perbedaan Jumlah Tumbukan pada
abu batu kapur (limestone) maka dapat Asphalt Concrete-Binder Coarse
diambil kesimpulan sebagai berikut : (AC-BC) Gradasi Kasar. Metro : FT
1. Hasil dari keseluruhan perhitungan Universitas Muhammadiyah.
bahwa penggantian abu batu kapur Masykur: Leni Sriharyani. Jurnal
(limestone) sebagai filler pada kadar TAPAK Vol 8, No 2, Hal 138-149
aspal optimum 5,5% dan filler 2% Mei 2019. Pengaruh Temperature
adalah komposisi yang paling efisien Tumbukan Pada Campuran AC-BC
dengan nilai VMA 14,907, VIM 2,834, (Asphalt Concrete-Binder Course).
VFA 81,014, Stability 77,0, Flow 4,0 Metro : FT Universitas
dan Marshall Quotient 370,644. Muhammaddiyah.
2. Hasil dari karakteristik Marshall pada Masykur ; Septyanto Kurniawan.
kondisi KAO, kadar filler abu batu TAPAK (Teknologi Aplikasi
kapur (limestone) sebesar kurang dari Konstruksi): Jurnal Program Studi
2% dengan kadar aspal optimum 5,5% Teknik Sipil 7.1 (2017):52-63.
pada campuran AC-BC (Asphalt ANALISA PENGUJIAN
DYNAMIC CONE
e-ISSN ; 2722-564X
142 JUMATISI Vol. 2 No. 1 Juni 2021
p-ISSN ; 2722-5631
PENETROMETER (DCP) UNTUK
DAYA DUKUNG TANAH PADA
PERKERASAN JALAN
OVERLAY (Studi Kasus: Ruas
Jalan Metro–Tanjungkari STA 7+
000 s/d STA 8 + 000 ). (Teknologi
Aplikasi Konstruksi): Jurnal
Program Studi Teknik Sipil 7.1
(2017): 52-63. Metro : FT
Universitas Muhammadiyah.
Soehartono. 2015. Teknologi Aspal dan
Penggunaannya dalam Konstruksi
Perkerasan Jalan. Yogyakarta : Andi.
Sukirman, S. 1999. Perkerasan Lentur
Jalan Raya. Bandung : Nova.
Sukirman, S. 2003. Beton Aspal
Campuran Panas. Jakarta : Granit.
Sukirman, S. 2003. Beton Aspal
Campuran Panas Edisi Kedua.
Jakarta : Granit.
Sukirman,S. 2012. Beton aspal
Campuran Panas. Jakarta : Granit..

e-ISSN ; 2722-564X
p-ISSN ; 2722-5631
JUMATISI Vol. 2 No. 1 Juni 2021 143

Anda mungkin juga menyukai