ABSTRAK
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of replacing 2% gum resin in asphalt on the
total weight of asphalt in asphalt concrete-binder course (AC-BC) mixtures. The
initial step in this research was to test the physical properties of the asphalt mixture
materials, followed by making samples with several percentages of asphalt based on
the ideal asphalt content to calculate the optimum asphalt content (OAC) of the two
types of mixtures. After the OAC was obtained, samples were made again on the OAC
either without or with 2% gum resin replacement. The OAC obtained for the asphalt
mixture without gum resin replacement was 4.75%, while the OAC with 2% gum resin
replacement was 4.65%. The stability value of the asphalt mixture with 2% gum resin
replacement produced was higher than the asphalt mixture without gum resin,
2,276.66 kg compared to 2,143.92 kg. The values of density, void in mineral
aggregate (VMA), a void filled by asphalt (VFA), flow, and Marshall quotient of the
two types of AC-BC mixture have met the requirements specified by the Directorate
General of Highways (2018). The results of calculating the durability value of the AC-
BC mixture without gum resin replacement were obtained greater than the AC-BC
mixture with 2% gum resin replacement, namely 93.16% compared to 97.03%. This
shows that the two types of mixtures can survive and not be damaged when changes in
temperature and weather occur, where the durability value requirement is greater
than 90%. Based on the research results, it can be concluded that using gum resin as
a substitute for asphalt can improve the quality of the asphalt mixture both in
receiving repeated traffic loads and in dealing with temperature changes.
Tabel 4. Sampel Tanpa dan Dengan Pergantian Tabel 5. Hasil Pengujian Sifat Fisis Aspal
2% Getah Damar Pada KAO Penetrasi 60/70
Sampel Sampel
Pengujian Hasil Syarat
KAO Direndam 30 Direndam 24
Menit, 60°C Jam, 60°C Penetrasi 62 60 - 70
Tanpa Getah 3 Sampel 3 Sampel Berat Jenis 1,031 gr/cm3 Min. 1 gr/cm3
Dengan 2% Getah 3 Sampel 3 Sampel Ttitk Lembek 50,1 oC Min. 48 oC
Jumlah 6 Sampel 6 Sampel Daktilitas 140 cm Min. 100 cm
Sumber: Hasil Analisa, 2023
Berdasarkan table di atas, maka
jumlah keseluruhan sampel yang dibuat 4.2 Hasil pengujian aspal modifikasi
pada penelitian ini yaitu sebanyak 42 Pengujian aspal modifikasi yang
sampel. merupakan gabungan antara aspal
penetrasi 60/70 dengan 2% getah damar
3.8 Metode analisis data sebagai pengganti hanya dititikberatkan
Metode analisis data hasil perhitungan pada uji berat jenis. Nilai berat jenis yang
sifat Marshall yang dipakai pada penelitian didapat berdasarkan hasil pengujian yaitu
ini adalah analisis.regresi nonlinear orde 1,032 gr/cm³. Dari sini dapat disimpulkan
dua untuk mengetahui hubungan antara bahwa berat jenis aspal modifikasi tersebut
sifat Marshall dengan persentase aspal. telah memenuhi syarat yang ditetapkan
Sifat-sifat Marshall yang diperoleh oleh Direktorat Jenderal Bina Marga
dari perhitungan dan pengujian, kemudian (2018)[9] yaitu lebih besar dari 1 gr/cm³.
diplot pada diagram dengan sumbu x dan y Data berat jenis aspal ini menjadi
sehingga menghasilkan grafik berbentuk penting karena data tersebut dibutuhkan
garis lengkung yang menunjukkan dalam perhitungan beberapa sifat Marshall
hubungan antara variasi persentase aspal dengan menggunakan rumus-rumus
(variabel bebas) dengan masing-masing empiris pada perencanaan campuran aspal.
sifat Marshall (variabel terikat)
(Triadmodjo, 2002)[10]. Sumbu y pada 4.3 Hasil pengujian agregat
grafik mewakili nilai setiap sifat Marshall, Hasil pengujian agregat berdasar pada
sedangkan sumbu x mewakili variasi ketentuan yang disyaratkan disajikan
persentase aspal. dalam Tabel 6.
Hubungan antara persentase kadar
aspal dengan sifat Marshall tersebut Tabel 6. Hasil Pengujian Sifat Fisis Agregat
selanjutnya dihitung dan dianalisis Pengujian Hasil Syarat
menggunakan metode overlapping agar
diperoleh nilai KAO baik dengan Berat Jenis 2,668 Min. 2,5
Penyerapan 0,31% Mak. 3%
pergantian 2% getah damar maupun tidak.
Berat Isi 1,5 kg/dm3 Min. 1 kg/dm3
KAO merupakan persentase kadar aspal Impact Test 8,9% Mak. 30%
rata-rata/ nilai tengah yang memenuhi dan Keausan 15,0% Mak. 40
sesuai dengan semua ketentuan sifat Sumber: Hasil Analisa, 2023
Marshall yang berlaku.
Dari hasil pengujian, agregat yang masing ukuran agregat untuk satu buah
diuji tersebut telah sesuai dengan sampel berdasarkan hasil perhitungan
ketentuan yang berlaku, sehingga komposisi agregat dalam satu sampel.
memenuhi syarat untuk digunakan pada Adapun gradasi yang digunakan
campuran aspal. Apabila terdapat salah dalam penelitian ini adalah nilai tengah
satu sifat fisis agregat yang tidak dari rentang gradasi untuk campuran AC-
terpenuhi/ tidak sesuai dengan ketentuan, BC berdasarkan spesifikasi teknis yang
maka hal tersebut dapat dikesampingkan diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina
jika agregat telah memenuhi hasil Marga (2018)[9].
pengujian keausan/ abrasi dengan mesin
los angeles dan hasil pengujian kekerasan 4.5 Hasil uji Marshall untuk penentuan
agregat dengan impact test. KAO
Hasil uji Marshall dari beberapa
4.4 Hasil pengujian gradasi agregat persentase aspal untuk perhitungan KAO
Hasil pengujian gradasi agregat dengan pergantian dan tanpa pergantian
menunjukkan bahwa sebaran butiran 2% getah damar diperlihatkan pada Tabel
agregat yang di analisis dengan 7 dan Tabel 8.
menggunakan satu set ayakan, belum
memenuhi rentang gradasi yang
direncanakan dalam penelitian ini. Oleh
karena itu perlu dilakukan penyesuaian
gradasi terlebih dahulu agar sesuai dengan
gradasi yang direncanakan baru kemudian
dilakukan penimbangan untuk masing-
Tabel 7. Hasil Uji Marshall dengan Variasi Persentase Aspal Penetrasi 60/70 tanpa
Pergantian Getah Damar
Kadar Aspal Spesifikasi
No Sifat Campuran Bina Marga
4,50% 5,00% 5,50% 6,00% 6,50%
(2018)
1 Density 2,40 2,43 2,42 2,44 2,41 Min. 2 gr/cm3
2 Void in Mix 4,57 2,66 2,53 0,78 1,35 3% - 5%
3 Void in Mineral Aggregate 9,43 18,87 19,82 19,44 20,93 Min. 15%
4 Void Filled by Asphalt 76,45 85,96 87,27 95,99 93,60 Min. 65%
5 Stabilitas 1631,48 1846,54 1278,99 1357,09 1118,22 Min. 800 kg
6 Flow/ Kelelehan 3,50 3,90 4,05 4,10 5,30 2 mm – 4 mm
7 Kuosien Marshall 473,98 468,49 314,11 330,82 211,52 Min. 250 kg/mm
Sumber: Hasil Analisa, 2023
Tabel 8. Hasil Uji Marshall dengan Variasi Persentase Aspal Penetrasi 60/70 dengan
Pergantian 2% Getah Damar
Kadar Aspal Spesifikasi
No Sifat Campuran Bina Marga
4,50% 5,00% 5,50% 6,00% 6,50%
(2018)
1 Density 2,42 2,44 2,43 2,44 2,42 Min. 2 gr/cm3
2 Void in Mix 3,70 2,30 2,03 0,83 0,84 3% - 5%
3 Void in Mineral Aggregate 18,68 18,57 19,40 19,47 20,51 Min. 15%
4 Void Filled by Asphalt 80,18 87,79 89,53 95,73 95,93 Min. 65%
5 Stabilitas 2150,59 2120,92 1957,78 1632,16 1475,75 Min. 1000 kg
6 Flow/ Kelelehan 3,80 4,00 3,45 3,75 5,20 2 mm – 4 mm
7 Kuosien Marshall 565,92 546,20 572,05 436,82 289,85 Min. 250 kg/mm
Sumber: Hasil Analisa, 2023
6. Daftar Pustaka
[1] T. Sefrus, “Analisa Penambahaan Getah
Damar Batu (Agathis Alba) Pada
Campuran Asphalt Concrete Binder
Course (AC-BC),” Maj. Tek. Simes, vol.
7, no. 1, p. 5, 2013.
[2] K. Agustian and M. Ridha, “Karakteristik
Marshall Campuran AC-BC Dengan
Menggunakan 6% Getah Damar Sebagai
Bahan Substitusi Aspal,” J. Tek. Sipil