Anda di halaman 1dari 2

PENGAJUAN JUDUL TUGAS AKHIR (TA)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNSIQ

Nama : Hafidin

Nim / smt : 20117140066/XI

Tahun akademik : 2021/2022

Judul yang diajukan : Pengaruh Penggunaan Bubuk Genteng Sebagai Filler Terhadap Campuran AC –
WC.

Latar Belakang /Permasalahan :


Lataston adalah salah satu campuran yang cocok digunakan di daerah tropis seperti Indonesia karena
mempunyai kelenturan yang tinggi dan tahan terhadap kelelehan plastik (Rantetoding, 1984).
Karakteristik utama Lataston adalah mempunyai gradasi senjang. Yang terpenting pada Lataston adalah
campuran aspal, agregat halus dan filler, dimana didalamnya ditempatkan beberapa agregat kasar.

Filler dalam aspal memiliki fungsi penting, yaitu sebagai agregat pengisi rongga dalam campuran,
untuk meningkatkan daya ikat aspal beton dan dapat meningkatkan stabilitas dari campuran aspal beton.

Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui apakah bubuk genteng dapat meningkatkan tingkat stabilitas
dari campuran aspal beton khususnya AC-WC dengan rujukan spesifikasi Bina Marga tahun 2010 Revisi
2.

Maksud & Tujuan :


1. Mempelajari perilaku campuran yang menggunakan filler serbuk genteng dan membandingkannya
dengan campuran yang menggunakan filler abu batu.
2. Mengetahui karakteristik Marshall pada campuran menggunakan serbuk genteng sebagai filler.
3. Mengetahui perubahan nilai parameter Marshal akibat pengaruh penggunaan serbuk genteng.
Metedologi :
1. Studi Pustaka
2. Pengujian di laboratorium
3. Marshal dengan rujukan spesifikasi Bina Marga tahun 2010 revisi 2
Batasan Penelitian
Penelitian ini dibatasi agar dapat dilakukan secara efektif dan tidak menyimpang dari
tujuan penelitian.
1. Pengujian dilakukan terbatas pada pengujian laboratorium aspal PT. Cebong Imelindo dan
tidak melakukan penelitian lapangan.
2. Material berupa agregat dan aspal diperoleh dari PT. Cebong Imelindo.
3. Aspal yang digunakan adalah aspal penetrasi 60/70 produksi PT. Pertamina.
4. Jenis campuran aspal yang digunakan adalah Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC).
5. Agregat kasar yang digunakan diperoleh dari PT. Cebong Imelindo yang berada di Desa
Sawangan, Kec. Leksono, Kabupaten Wonosobo.
6. Agregat halus yang digunakan diperoleh dari PT. Cebong Imelindo yang berada di Desa
Sawangan, Kec. Leksono, Kabupaten Wonosobo.
7. Bahan pengisi (Filler) yang digunakan adalah Serbuk Genteng.
8. Tidak melakukan pengujian nilai penetrasi aspal
9. Pembuatan benda uji terdiri dari 6 buah untuk masing-masing dari jenis Filler.
10. Kadar aspal yang digunakan sesuai dengan perhitungan kadar aspal rencana awal.
11. Pengujian menggunakan alat Marshall Test.
12. Tidak menghitung rencana anggaran biaya yang diperlukan dalam pembuatan perkerasan
jalan raya dengan menggunakan aspal penetrasi 60/70 dan aspal retona blend 55.

Referensi :
1. Darmawan, Imam (2003) PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK GENTENG SEBAGAI
FILLER TERHADAP KINERJA CAMPURAN HRS WC.
2. SNI 03-1968-1990 tentang Metode Pengujian Analisis Saringan Agregat Halus Dan Agregat
Kasar.
3. SNI 1969:2008 tentang Metode Pengujian Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agregat Kasar
4. SNI 1970:2008 tentang Metode Pengujian Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agregat Halus.
5. Rujukan spesifikasi Bina Marga tahun 2010 revisi 2.
6. Zulfhazli Zulfhazli Abdullah, PENGGUNAAN ABU BATU BARA SEBAGAI FILER PADA
CAMPURAN ASPAL BETON AC-BC
Wsb, ..................................

Yang Mengajukan

Hafidin

Anda mungkin juga menyukai