html
http://www.mapcomm.co.id/berita-311-warm-mix-asphalt-teknologipengaspalan-ramah-lingkungan.html
negara Uni Eropa, dan Amerika Serikat. Namun penggunaan campuran aspal hangat memiliki
mamfaat lain yang akan di bahas selanjutnya.
a.
Manfaat Lingkungan.
Mengurangi konsumsi bahan bakar fosil dan emisi gas rumah kaca
b.
Manfaat Kesehatan
Peningkatan lingkungan kerja dan masyarakat sekitar.
Berkurangnya penggunaan bahan bakar minyak bumi dan suhu pemanasan yang
rendah, menyebabkan berkurangnya emisi aerosol, asap, dan debu selama proses fabrikasi sampai
penhamparan. Penyelidikan di Amerika Serikat menemukan bahwa suhu pemanasan berkurang
29oC hingga 43oC, penurunan rata-rata partikel total (TPM) antara 67% dan 77%, sedangkan asap
aspal, diukur sebagai benzena-larut materi (BSM), berkurang antara 72% dan 81%, dibandingkan
dengan kontrol HMA. Keselamatan bagi pekerja meningkat akibat langsung dari suhu aspal yang
lebih rendah sehingga mengurangi risiko cedera terkait panas.
Tempat pencampuran asphalt (Asphalt Mixing Plant) yang dekat dengan lokasi perkerasan
Pada daerah perkotaan Campuran aspal hangat memungkinkan proses pencampuran
berdekatan dengan lokasi perkersan. Penempatan pencampuran (AMP) diperbolehkan karena emisi
yang rendah dan aman terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Letak pencampuran yang
dekat juga memberikan dampak pada emisi pengangkutan. Biaya overhead dapat ditekan hingga
30%-40%.
c.
a.
b.
Penelitian baru mengenai teknologi aspal hangat akan cenderung meningkat karena
respon yang positif yang ada. Teknologi campuran aspal hangat dikelompokkan menjadi 3 kategori
utama ,yaitu teknologi berbasis air, penambahan additive, dan rheological modifier.
Untuk Teknologi Berbasis Air,
Prinsipnya menggunakan uap air untuk mengembangkan volume pengikat dengan
menghasilkan busa. Timbulnya busa pada bahan aspal berfungsi mengurangi viskositas pengikat
itu, memungkinkan pencampuran agregat dengan bahan pengikat pada suhu rendah. Busa aspal
diaplikasikan dalam industri pembangunan jalan, dan termasuk penggunaannya dalam campuran
dingin (CMA), biasanya diproduksi pada suhu 70C hingga 100C.
Penambahan air dibagi menjadi 3 cara yakni:
Cara Mekanis
Cara mekanis adalah dengan menginjeksikan sejumlah air ke dalam aspal yag telah
dipanaskan, sehingga terbentuk busa aspal (foamed asphalt). Air yang ditambahkan tidak lebih dari
3% dari massa pengikat. Setelah aspal bersentuhan dengan agregat, air akan segera menguap dan
membentuh busa dengan gelembung gelebung bersifat eksplosif. Busa aspal yang terbentuk
dapat mencapi 30 kali lebih besar dibandingkan sebelumnya, namun akan segera hilang pada waktu
yang cepat.
Kualitas
busa
dapat
digambarkan
dengan
menggunakan
dua
parameter,
rasio ekspansi dan halflife. Rasio ekspansi busa didefinisikan sebagai perbandingan antara volume
busa maksimum yang dapat dicapai dengan volume akhir pengikat setelah busa hilang. Halflife adalah waktu, dalam detik, antara saat busa mencapai volume maksimum dan waktu menghilang
setengah dari volume maksimum. Tujuannya adalah untuk menghasilkan busa dengan
rasio ekspansi yang cukup dan half-lifeuntuk memungkinkan pencampuran yang maksimal. Sifatsifat busa aspal (foamed asphalt) tergantung pada faktor-faktor yang meliputi:
Sifat pengikat
Tempratur pengikat
Design sistem
Contoh produsen busa pengikat mekanis: Astec "Green Double Barrel", Gencor "Ultrafoam
GX", Maxam "Aquablack, Meeker" Aquafoam ", Stansteel" Accu Geser ", Terex / CMI, Shell
Foam WAM
kandungan air. Air yang terlepas menyebabkan volume aspal bertambah dengan adanya busa
aspal. Busa aspal tersebut menandakan viskositas aspal menurun dengan cepat dan volume aspal
berkembang mencapai 30 kali lebih besar. Dengan viskositas yang rendah pada tingkat tertentu
proses pencampuran dapat dilakukan pada suhu lebih rendah. Kandungan air pada zeolit mulai
dilepaskan apabila dipanaskan mulai suhu 80c.
c.
JAKARTA-MAPNEWS. Di era kesadaran lingkungan yang tinggi, penggunaan campuran aspal panas yang sangat
tinggi (hot mix asphalt) dianggap tidak relevan lagi. Metode pengaspalan ini menghabiskan energi yang banyak,
menimbulkan pencemaran lingkungan, dan menguras sumber daya alam.
Untuk itu telah dikembangkan dan diterapkan teknologi campuran aspal hangat (warm mix asphalt). Negaranegara di Eropa dan Amerika telah menggunakannya sejak lama. Disebut hangat karena suhu pemanasannya lebih
rendah hingga 30oC dari hot mix asphalt. Artinya bisa mengurangi mengurangi penggunaan energi yang berlebihan
dan mengurangi polusi udara.
Supaya warm mix asphalt mendapatkan kekuatan dan kinerja seperti campuran aspal panas, maka digunakan
bahan additive zeolit. Hebatnya, zeolit ini banyak ditemukan di Indonesia. Zeolit alam dan sintetis adalah mineral
aditif yang digunakan untuk menambahkan air ke dalam campuran sehingga mengurangi viskositas pengikat. Zeolit
memiliki kemampuan untuk melepas kandungan air tanpa mengubah struktur kristal mereka. Zeolit Alam memiliki 6%
sampai 12% air dari massa mereka yang terperangkap dalam kristal dan untuk zeolit sintetis kandungan air sampai
dengan 25%.
Zeolit ditambahkan ke campuran bersamaan dengan aspal yang telah dipanaskan sampai suhu tertentu. Aspal dan
agregat pada suhu tinggi akan menyebabkan zeolit seketika melepaskan kandungan air. Air yang terlepas
menyebabkan volume aspal bertambah dengan adanya busa aspal. Busa aspal tersebut menandakan viskositas
aspal menurun dengan cepat dan volume aspal berkembang mencapai 30 kali lebih besar. Dengan viskositas yang
rendah pada tingkat tertentu proses pencampuran dapat dilakukan pada suhu lebih rendah. Kandungan air pada
zeolit mulai dilepaskan apabila dipanaskan mulai suhu 80c.
Warm mix asphalt dengan menggunakan campuran zeolit telah diuji coba di Parung, Bogor, Jawa Barat (2007).
Dan hasilnya sangat memuaskan.