PENANGKAPAN CO2

DI PABRIK SEMEN
(METODE DAN HARAPAN)

DISAMPAIKAN PADA WEBINAR ISBI 28 JUNI 2021

Oleh: DR. Ir. PRIHADI SETYO DARMANTO, IPU
(Associate Professor di FTMD-ITB dan Senior Advisor ISBI)
MATERI YANG AKAN
DISAMPAIKAN:
 PENDAHULUAN DAN LATAR BELAKANG
 ASUMSI ACUAN
 METODE PENANGKAPAN CO2
 CALCIUM LOOPING
 KESIMPULAN

Institut Semen dan Beton Indonesia 2

 REFERENSI:
1) Marta G. Plaza, Sergio Martínez and Fernando Rubiera, “CO2 Capture, Use, and
Storage in the Cement Industry: State of the Art and Expectations ”,
ENERGIES, MDPI, 13, 2020, 5692; doi:10.3390/en132156920.
2) Ragnhild Skagestad, Jens Wolf, Anette Mathisen and Maximilian Biermann,
“Reducing the Cost of Carbon Capture in Process Industry ”, Final Report,
Calmers University of Technology, Goteborg, Sweden, 2019.
3) Ana-Maria Cormos, Simion Dragan, Letitia Petrescu, Vlad Sandu and Calin-Cristian
Cormos, “Techno-Economic and Environmental Evaluations of
Decarbonized Fossil-Intensive Industrial Processes by Reactive
Absorption & Adsorption CO2 Capture Systems”, ENERGIES, MDPI, 13,
2020,1268, doi: 10-3390/en13051268.

Institut Semen dan Beton Indonesia 3

LATAR BELAKANG DAN PENDAHULUAN:
 ISU UTAMANYA ADALAH PEMANASAN GLOBAL DAN
PERUBAHAN IKLIM
 PENYEBABNYA ADALAH KENAIKAN LIMBAH CO2 KE UDARA
ATMOSFER, 33,1 Gt CO2 DI 2018.
 SALAH SATU SUMBERNYA ADALAH PABRIK SEMEN (5%)
DENGAN PRODUKSI SEMEN 4,2 Gt (2019).
 KASARNYA PABRIK SEMEN MENYUMBANG 1 ton CO2 PER ton
SEMEN
 DENGAN ADANYA KENAIKAN KEBUTUHAN SEMEN DUNIA,
EMISI TENTU AKAN NAIK PULA, MAKA PERLU KESEPAKATAN
DAN ASUMSI-ASUMSI

Institut Semen dan Beton Indonesia 4

5
ASUMSI ACUAN
 EKSPEKTASI/HARAPAN
Referensi asumsi pertama adalah Paris Agreement yang membatasi kenaikan temperatur global
2,7oC hingga 2100. Konsesi ini dipakai sebagai acuan, namun masih ada ambisi-ambisi yang lebih
ketat seperti:
 International Energy Agency’s (IEA) 2C scenario (2DS), yang konsisten ingin membatasi
kenaikan temperatur global rerata sebesar 2o C sampai 2100. Asumsi dan harapan ini
mengakibatkan perlunya penurunan emisi CO2 di sektor semen sekitar 24% hingga 2050 atau harus
diikuti tambahan penurunan 7,7 Gt CO2 secara global dibanding Paris Agreement.
 Bila asumsi tersebut diubah dengan menurunkan batasan kenaikan Temperatur global yang
diharapkan menjadi 1,75oC, maka skenarionya berubah menjadi IEA’s Beyond 2C Scenario,
(B2DS). Konsekuensinya emisi CO2 mesti diturunkan lagi sebesar 3,4 Gt.
 Asumsi dan keinginan/harapan yang paling ketat adalah membatasi kenaikan temperatur global
sebesar 1,5oC. Hal ini akan memiliki konsekuensi reduksi emisi CO2 yang lebih banyak lagi per
tahunnya.

Institut Semen dan Beton Indonesia

5
HARAPAN DALAM ANGKA:
 PARIS AGREEMENT HARUS DIIKUTI PENURUNAN TAHUNAN SEBESAR 0,1
Gt CO2 HINGGA 2050

 UNTUK SKENARIO 2DS (KENAIKAN T GLOBAL=2oC) PERLU PENURUNAN

0,6 Gt CO2 HINGGA 2050.

 SEDANGKAN UNTUK KENAIKAN T GLOBAL 1,75oC DIPERLUKAN

PENURUNAN EMISI SEBESAR 1,4 Gt CO2 HINGGA 2050.

 KARENA INDONESIA TERMASUK SALAH SATU PENANDATANGAN PARIS

AGREEMENT RASANYA AKAN DIWAJIBKAN JUGA UNTUK MENGIKUTI
SKENARIO YANG DITETAPKAN.

Institut Semen dan Beton Indonesia 6

7
USAHA YANG DAPAT DILAKUKAN
 PENURUNAN FAKTOR CLINKER, DAPAT MENCAPAI 37%
 PENANGKAPAN DAN PENYIMPANAN CO2, DAPAT MENCAPAI 25%
 TEKNOLOGI LAIN SELAIN PENANGKAPAN DAN PENYIMPANAN
CO2, BISA MENCAPAI 23%
 PENGGUNAAN ALTERNATIF FUEL (BIOMASS, BAHAN BAKAR
ALTERNATIF LAINNYA, HIDROGEN DLL) BISA MENCAPAI HINGGA
12%
 PENINGKATAN EFISIENSI PROSES, DAPAT MENCAPAI HANYA
SEKITAR 3%
FOKUS HARI INI TEKNOLOGI PENANGKAPAN EMISI CO2

Institut Semen dan Beton Indonesia 7

 KLASIFIKASI METODE PENANGKAPAN CO2
(Intergovernmental Panel on Climate Change’s (IPCC) Special report
on CCS)
 PRE-COMBUSTION (SEBELUM PEMBAKARAN, UMUMNYA UNTUK PABRIK BARU YANG
TERINTEGRASI DENGAN GASIFIKASI BAHAN BAKAR DAN/ATAU INSTALASI HIDROGEN)

 OXYFUEL COMBUSTION (PEMBAKARAN DENGAN OKSIGEN TANPA NITROGEN DLL, JADI

PERLU TAMBAHAN SISTEM PEMISAH O2 DARI UDARA)

 INDUSTRIAL SEPARATION (TEKNOLOGI PEMISAHAN BIASA DITERAPKAN DI INDUSTRI,

UMUMNYA MENGGUNAKAN METODE KRIOGENIKA)

 POST-COMBUSTION (SETELAH TERJADI PEMBAKARAN, BAHAN BAKU DAN BAHAN

BAKAR, CO2 DITANGKAP,PALING COCOK UNTUK PABRIK SEMEN EKSISTING)

Institut Semen dan Beton Indonesia 8

 ALASAN KENAPA METODE POST
COMBUSTION
9
PALING COCOK DI PABRIK
 SEMEN
DAPAT DIAPLIKASIKAN TANPA MENGUBAH PROSES PEMBUATAN SEMEN
SENDIRI
 HANYA MANAJEMEN ENERGI, PROSEDUR START UP DAN SHUTDOWN YANG
TERPENGARUH DAN HARUS DIUBAH
 PADA UMUMNYA PABRIK SEKARANG MASIH DIHARAPKAN TETAP DAPAT
BEROPERASI HINGGA 30 TAHUN KE DEPAN ATAU LEBIH
 UNTUK KONDISI SAAT SEPERTI SEKARANG INI, BELUM BANYAK
PEMBANGUNAN PABRIK BARU YANG MEMUNGKINKAN ADAPTASI METODE
PRE-COMBUSTION
 METODE PEMISAHAN GAS JUGA TIDAK COCOK KARENA GAS BUANG DARI
PABRIK SEMEN BERTEMPERATUR RELATIF TINGGI(>80oC)
Institut Semen dan Beton Indonesia 9
BEBERAPA METODE PENANGKAPAN CO2 DI
PABRIK SEMEN
10

 ABSORBSI SECARA KIMIA (CHEMICAL ABSORBTION)

 SKYMINER PROCESS
 AMINE SRUBBING
 CHILLED AMONIA PROCESS
 PEMISAHAN GAS DENGAN MEMBRAN
 PENANGKAPAN DENGAN ZAT PADAT (ADSORPTION WITH
SOLIDS)
 SORPTION WITH SOLIDS AT LOW T
 CALCIUM LOOPING

Institut Semen dan Beton Indonesia 10

 SKYMINER PROCESS
11
 SUDAH DIAPLIKASIKAN DI PABRIK SEMEN SAN ANTONIO US, 2015,
DENGAN KAPASITAS PENANGKAPAN CO2 SEBESAR 75.000 tons/TAHUN.
 MENGHASILKAN PRODUK SAMPINGAN BAKING SODA, ASAM
HYDROCHLORIC (HCl) DAN PEMUTIH.
 REAKSI PENGIKATAN CO2 YANG DIGUNAKAN ADALAH:
2NaOH + CO2 → NaCO3 + H2O
2NaCO3 + H2O + CO2 → 2NaHCO3
 LISTRIK OPERASIONAL TERTINGGI DI PROSES ELEKTROLISA,
87%DARI TOTAL DAYA LISTRIK 21,12 MWe SEHINGGA TOTAL
KONSUMSI LISTRIK SEKITAR 8,3GJe/t CO2 YANG DITANGKAP.
 TOTAL INVESTASI SEKITAR 125 JUTA US $

Institut Semen dan Beton Indonesia 11

SKEMATIK DIAGRAM PROSES SKYMINE R

12
 AMINE SCRUBBING
 Teknologi ini sudah banyak diaplikasikan di Power Plant. Larutan yang digunakan monoethanol amine
(MEA) atau diethanol amine (DEA)
 Inti prosesnya adalah:
 Pre-treatment gas dengan mendinginkannya hingga 40-60 oC pada tekanan atmosfer sehingga SOx, NOx dan
partikulat tersaring
 Penyerapan CO2 di absorber oleh larutan Amine secara counter courent dan gas sisanya dibuang lewat cerobong.
 Regenerasi MEA atau DEA pada T=100-200 oC dan tekanan 2 atm dan CO2 akan ditangkap dan pelarutnya
dikembalikan ke absorber.
 REGENERASI PELARUT MENGONSUMSI ENERGI TERBESAR, SEKITAR 2GJ/ton CO 2 YANG
DITANGKAP, SEHINGGA BUTUH PANAS DAN LISTRIK YANG CUKUP BESAR
 DI PABRIK SEMEN, DI NORWEGIA APLIKASI INI MENGGUNAKAN 40% DARI GAS BUANG DAN
DIHARAPKAN AKAN DAPAT MENANGKAP SEKITAR 0,4 Mtons CO2/TAHUN
 DEMO APLIKASI TERBESAR DI SEMEN CONCH ANHUI, 50.000 tonsCO2/Tahun. PRODUK CO2
DENGAN KEMURNIAN 99,99% DIJUAL KE PASAR.
 TAHUN 2019, DALMIA CEMENT JUGA MENGAPLIKASIKAN DENGAN 0,5 Mtons/Tahun

Institut Semen dan Beton Indonesia 13

SKEMATIK DIAGRAM PROSES AMINE
SCRUBBING

CONTOH APLIKASI DI PABRIK SEMEN BREVIK NORWEGIA

14
Institut Semen dan Beton Indonesia
 CHILLED AMONIUM PROCESS
 MENGGUNAKAN LARUTAN AMONIUM YANG DIDINGINKAN UNTUK
MENYERAP CO2.
 Inti prosesnya dijelaskan dengan reaksi bolak-balik berikut:

 SEBELUM REAKSI DI ATAS TERJADI, GAS DIDINGINKAN SAMBIL MENGIKAT SOx

OLEH LARUTAN AMONIUM DAN DIPEROLEH (NH4)2SO4 SEBAGAI PRODUK
SAMPINGAN (PUPUK) ATAU AMONIA DIPISAHKAN UNTUK MENGHASILKAN PRODUK
SAMPINGAN LAIN GIPSUM.
Institut Semen dan Beton Indonesia 15
 SKEMATIK PROSES CHILLED AMONIUM

PILOT PROJECT 1 ton CO2/HARI SUDAH ADA DAN DAPAT DISKALA-PABRIK MENJADI 100000 tons/TAHUN16
PEMISAHAN GAS DENGAN MEMBRANE
 PEMISAHAN BERDASARKAN FENOMENA FISIK DAN ATAU KIMIA
ANTARA GAS DENGAN MATERIAL MEMBRAN.
 KECEPATAN ALIRAN BEBERAPA GAS MELEWATI MEMBRAN AKAN
BERBEDA-BEDA. GAS TERPISAHKAN BERDASAR PENURUNAN
TEKANAN SAAT MELEWATI MEMBRANE DAN DIFFUSI DENGAN
MATERIAL MEMBRAN.
 MEMBRAN TERBUAT DARI KERAMIK, POLIMER ATAU HIBRIDA
 DRIVING FORCE PEMISAHAN ADALAH AKIBAT BEDA TEKANAN
PARSIAL MASING-MASING GAS.
 KONSENTRASI CO2 DALAM GAS BUANG DARI PABRIK SEMEN
MENGUNTUNGKAN DALAM APLIKASI PEMISAHAN DENGAN
MEMBRAN INI.

Institut Semen dan Beton Indonesia 17

SKEMATIK PEMISAHAN DENGAN MEMBRAN

PILOT PROJECT DIAPLIKASIKAN DI PABRIK SEMEN BREVIK NORWEGIA

Institut Semen dan Beton Indonesia 18

PEMISAHAN GAS DENGAN MEMBRANE
 PILOT PLANT TELAH DILAKUKAN DI PABRIK SEMEN BREVIK
NORWEGIA.
 MATERIAL MEMBRAN ADALAH POLIVYNILAMINE DUA LAPIS PELAT
DENGAN LUAS TOTAL 1,5 m2.
 KEMURNIAN CO2 DALAM GAS YANG TERPISAHKAN MAKSIMUM YANG
DAPAT DICAPAI 72%
 PENINGKATAN EFISIENSI PEMISAHAN DILAKUKAN DENGAN
MEMBRANE HOLLOW (FIBER DILAPIS PELAT MEMBRAN
POLIVYNILAMINE). EFISIENSI DAPAT MENCAPAI LEBIH DARI 70%
 ENERGI DAN BIAYA TEKNOLOGI INI SEKITAR 1,2GJe/ton CO2 YANG
TERTANGKAP DAN 46,5-49,5 EURO/ton CO2
 UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMISAHAN BISA DITAMBAH
DENGAN UNIT PENCAIRAN CO2 dan Beton Indonesia
Institut Semen 19
SKEMATIK PEMISAHAN DENGAN MEMBRAN

PEMISAHAN DENGAN MEMBRAN YANG DILENGKAPI DENGAN UNIT PENCAIR CO2

Institut Semen dan Beton Indonesia 20

 PENANGKAPAN DENGAN PADATAN
 ADA DUA CONTOH TEKNIK PENANGKAPAN CO2 DENGAN ZAT PADAT
 SORPTION WITH SOLIDS AT LOW T
 CALCIUM LOOPING
 UNTUK METODE PERTAMA DIGUNAKAN MATERIAL SEPERTI ZEOLITE, ALUMINO
PHOSPHAT, ALUMINO SILICO PHOSPHAT DAN METAL ORGANIC FRAMEWORK
 PRINSIPNYA ADALAH MENYERAP CO2 DENGAN MATERIAL PADAT TERSEBUT DAN
MEMISAHKANNYA KEMBALI SAMBIL MEREGENERASI MATERIAL PENYERAP.
 KEUNTUNGAN SISTEM INI ADALAH TIDAK BERPENGARUH TERHADAP
LINGKUNGAN, TIDAK MENGHASILKAN LIMBAH DAN RACUN, DAN TIDAK
MENIMBULKAN KOROSI
 APLIKASI PROSES INI DI PABRIK SEMEN SUDAH DIDEMONSTRASIKAN DI AMERIKA
SERIKAT UNTUK KAPASITAS 2Mt CO2/TAHUN DENGAN BIAYA OPERASI 50 US$/ton
CO2. DENGAN PAJAK DAN HARGA CO2 35 $ DAN 20 $, TEKNOLOGI INI SEMAKIN
BERPENGHARAPAN.
Institut Semen dan Beton Indonesia 21
SKEMATIK PROSES PENYERAPAN DENGAN
PADATAN PADA T RENDAH

CONTOH SKEMA PENYERAPAN DENGAN MATERIAL PADAT PADA TEMPERATUR RENDAH 22

 CALCIUM LOOPING PROCESS
23
 PALING MENJANJIKAN UNTUK DIAPLIKASIKAN DI PABRIK SEMEN KARENA
MENGGUNAKAN BAHAN BAKU SEMEN SEBAGAI PENYERAP CO2.
 MENGGUNAKAN CALCINER (PEMISAH CO2 DARI CaCO3) DAN CARBONATOR
(PENGIKAT CO2 DENGAN CaO).
 Inti prosesnya dijelaskan dengan reaksi bolak-balik berikut:
CaCO3 ↔ CaO + CO2
 KALSINASI TERJADI PADA T= 890-930oC DAN PENGIKATAN CO2 (KARBONASI) PADA
T= 600-700oC.
 KALSINASI MENGGUNAKAN PANAS DARI BAHAN BAKAR YANG DIBAKAR DENGAN
OKSIGEN MURNI (OXYFUEL COMBUSTION) AGAR CO2 PRODUK KALSINASI TIDAK
TERKONTAMINASI BANYAK GAS LAIN (N2) SEHINGGA DIPERLUKAN PERALATAN
TAMBAHAN AIR SEPARATION UNIT.
 ADA DUA KONFIGURASI YANG DAPAT DITERAPKAN

Institut Semen dan Beton Indonesia 23

SKEMATIK PROSES CALCIUM LOOPING

TAIL END CONFIGURATION 24

SKEMATIK PROSES CALCIUM LOOPING

INTEGRATION CONFIGURATION 25
APLIKASI PROSES CALCIUM LOOPING

DIAPLIKASIKAN DI HOO PING CEMENT PLANT TAIWAN CEMENT COMPANY 26

 APLIKASI CALCIUM LOOPING PROCESS
 PILOT PLANT BERKAPASITAS 1 ton CO2/jam DARI ALIRAN GAS 3,1
tons/jam BERKADAR 20-25% CO2 DENGAN EFISIENSI PENYERAPAN
SEKITAR 85%
 PERKIRAAN BIAYA TEKNOLOGI INI KURANG DARI 30 US$/ton CO2
 HANYA MEMBUTUHKAN SEKITAR 1,9 MWth DIBANDING
KESELURUHAN PABRIK YANG MENGONSUMSI 300 MWth
 APLIKASI PILOT PLANT LAINNYA ADA DI JERMAN DAN ITALI
 EFISIENSI PENYERAPAN CO2 DAPAT MENCAPAI 98%
 PILOT PLANT YANG LEBIH BESAR AKAN DIAPLIKASIKAN UNTUK
ALIRAN GAS BUANG DARI KILN SEBESAR 1000 Nm3/jam. DIHARAPKAN
DAPAT MENYERAP CO2 DENGAN EFISIENSI DI ATAS 95%.

Institut Semen dan Beton Indonesia 27

KESIMPULAN:
 TELAH DIPAPARKAN BEBERAPA METODE PENYERAPAN CO2 DI PABRIK
SEMEN, KHUSUSNYA DARI GAS BUANGNYA.

 BANYAK METODE DIBERIKAN CONTOH APLIKASINYA, CALCIUM LOOPING

TERMASUK YANG DIHARAPKAN DI MASA DEPAN.

 MEMANG DIPERLUKAN PERHITUNGAN KEEKONOMIAN YANG TELITI

ANTARA BIAYA INVESTASI&OPERASI DIBANDINGKAN DENGAN PAJAK
DAN HARGA JUAL CO2.

 BAGAIMANA DENGAN PABRIK SEMEN Indonesia, SEKURANG-KURANGNYA

DISKUSI PADA WEBINAR INI DIHARAPKAN DAPAT DIPAKAI SEBAGAI
BAHAN PEMIKIRAN UNTUK MEMBUAT KEPUTUSAN.

Institut Semen dan Beton Indonesia 28