Anda di halaman 1dari 7

1.

- tanah dasar

- lapis pondasi bawah

- lapis pondasi

- lapis permukaan

2.

 Agregat bergradasi pekat/rapat (dense-graded)


 Agregat bergradasIi renggang/terbuka (open graded)
 Agregat bergradasi seragam (single size/uniform graded)
 Agregatber gradasi halus (fine graded)
 Agregatber gradasi celah (gap-graded)

3. A. Aspal Alam
Aspal alam adalah aspal yang berasal langsung dari alam tanpa melewati serangkaian proses
pengolahan yang rumit. Aspal alam yang berbentuk batuan bias diperoleh di Pulau Buton,
Sulawesi Tenggara . Aspal alam yang bersifat plastis bias ditemukan di Danau Pitch, Republik
Trinidad .Sedangkan aspal yang memiliki wujud berada di sekitar perairan segitiga
Bermuda .Berbeda dengan segitiga Bermuda yang mengandung aspal murni, kandungan aspal
yang terdapat di Pulau Buton dan Danau Pitch tidak murni dan tercampur dengan mineral yang
lain.
B. Aspal Buatan
Aspal buatan adalah aspal yang terbuat dari minyak bumi yang diproses sedemikian rupa
menggunakan metode tertentu yang relative rumit .Seluruh rangkaian proses pengolahan
tersebut biasanya dilaksanakan di pabrik khusus pembuatan aspal . Ada 3 jenis aspal buatan,
meliputi :
- Aspal keras adalah aspal yang mempunyai tingkat kekerasan yang tinggi. Penetrasi yang
dimiliki oleh aspal ini berkisar antara 60-80. Aspal keras umumnya dipakai menjadi
bahan baku pembentuk jalan aspal .Kegunaan lain dari aspal kerasya itu sebagai bahan
pembuatan AC (Asphalt Cement).
- Aspal cair adalah aspal yang memiliki wujud cair. Paling sering aspal ini dimanfaatkan
untuk keperluan pengikatan bahan bangunan .Aspal yang digunakan sebagai lapis resap
pengikat (prime coat) yaitu aspal tipe MC-30, MC-70, atau MC-250. Sementara itu, tipe
aspal yang dipakai untuk lapis pengikat (tack coat) antara lain RC-70 atau RC-250.
- Aspa lemulsi adalah aspal yang terbentuk dari aspal keras yang di-dispersikan kedalam
air atau aspal cair yang dikeraskan memakai bahan pengemulsi. Hasilnya diperoleh
aspal yang mengandung muatan listrik positif (kationik), listriknegatif (anionik), serta
tidak bermuatan listrik (nonionik). Kelebihan-kelebihan dari aspal emulsi ialah gampang
digunakan, memiliki daya ikat yang baik, dan tahanterhadap cuaca yang ekstrim.

4. merupakan metode pengolahan dan penggunaan kembali konstruksi perkerasan lama (existing)
baik dengan atau tanpa tambahan bahan baru untuk keperluan pemeliharaan, perbaikan, mau
pun peningkatan konstruksi perkerasan jalan. Kelebihannya:
 Memanfaatkan kembali bahan eks perkerasan
 Mempertahankan geometrik jalan
 Mengatasi ketergantungan akan material baru
 Penghematan material agregat, aspal, energi
 Mengurangi kerusakan lingkungan
 Perbaikan kualitas lapis pondasi bisa dilaksanakan dengan cepat
 Memungkinkan untuk mengerjakan jalur yang rusak saja
 Tidak menambah beban mati dari lantai jalan
5. a. perkerasan konvensional adalah perkerasan yang terdiri dari seal coat, lapis permukaan, tack
coat, binder course, prime coat, lapis pondasi atas, lapis pondasi bawah, tanah dasar yang
didapatkan, dan tanah asli.
b. perkerasan long life adalah perkerasan beraspal yang dirancangdenganumur 50 tahun atau
lebih tanpa rekontruksi melainkan pemeliharaan pada lapisan permukaan untuk menghilangkan
retakkan pada permukaan
c. perkerasan perpetual adalah perkerasan lentur yang dirancang dan dibangun untuk bertahan
lebIh dari 50 tahun tanpa memerlukan rehabilitasi structural

6. a. Lajur rencana
Lajur rencana adalah salah satu jalur lalu lintas dari suatu system jalan raya, yang menampung
lalu lintas terbesar. Umum nya jalur rencana adalah salah satu jalur dari Jalan Raya Dua Jalur
atau jalur tepi luar dari Jalan Raya Berjalur Banyak.
b.Umur rencana
Umur Rencana disingkat UR adalah jumlah waktu dalam tahun dihitung dari mulai dibukanya
jalan raya tersebut sampai saat diperlukan perbaikan berat atau telah dianggap perlu untuk
memberikan lapis permukaan yang baru agar jalan tersebut tetap berfungsi dengan baik
sebagaimana direncanakan.
c.  Indeks permukaan ( ip )
Indeks permukaan disingkat IP adalah suatu angka yang dipergunakan untuk menyatakan
kerataan/kehalusan serta kekokohan permukaan jalan yang bertalian dengan tingkat pelayanan
bagi lalu lintas yang lewat.
d. Lalu-lintas harian rata-rata ( lhr )
Lalu lintas harian rata-rata disingkat LHR atau secara umum disebut dengan ADT ( Average Daily
Traffic ) adalah jumlah rata-rata dari lalu lintas berjenis-jenis kendaraan bermotor dari yang
beroda 4 sampai dengan jenis-jenis kendaraan berat yang dicatat selama 24 jam sehari untuk
kedua jurusan.
e. Angka ekivalen
Angka Ekivalen dari suatu beban as adalah angka yang menyatakan jumlah lintasan as tunggal
seberat 8,2 ton ( 18.000 lbs ), yang akan menyebabkan derajat kerusakan yang sama apabila
jenis as yang bersangkutan lewat satu kali.
f. Dayadukung tanah dasar( ddt )
Daya dukung Tanah Dasar disingkat DDT adalah suatu skala yang dipakai dalam nomogram
Penetapan Tebal Perkerasan untuk menyatakan kekuatan Tanah Dasar. Skalater sebut
dikorelasikan dengan bermacam-macam cara test yang umum dipakai untuk menentukan
kekuatan Tanah Dasar.
g. Faktor regional
Faktor Regional disingkat FR adalah faktorsetempat sehubungan dengan iklim, curah hujan dan
kondisi lapangan secara umum yang akan berpengaruh terhadap daya dukung Tanah Dasar.
h. Indeks tebal perkerasan( ITP )
Indeks Tebal Perkerasan disingkat ITP adalah suatu angka yang berhubungan dengan penentuan
tebal Perkerasan. Hubungan tersebut dinyatakan dalam rumus.

7. A.Bahan pengikat untuk membuat perkerasan kaku berupa semen. Sedangkan perkerasan
lentur menggunakan aspal sebagai bahan pengikatnya.

B. Akibat dari repetisi beban, perkerasan kaku mengalami retak-retak pada bagian
permukaannya. Sementara pada perkerasanlentur akan timbul lendutan (rutting) di sepanjang
jalur roda kendaraan.

C. Penurunan tanah dasar pada perkerasan kaku bersifat sebagai balok di atas perletakan.
Sebaliknya pada perkerasan lentur akan menyebabkan permukaan jalan bergelombang
mengikuti tanah dasar.

D. Jika temperature udara berubah, modulus kekakuan pada perkerasan kaku tidak berubah,
tetapi modulus kekakuan pada perkerasan lentur ikut berubah.

E. Begitu pula dengan tingkat tegangan dalam yang timbul ketika suhu udara berubah.
Perubahan tegangan dalam yang terjadi pada perkerasan kaku cukup besar, namun perkerasan
lentur hanya timbul tegangan dalam yang kecil.
8.

9. A. LINTAS EKIVALEN PERMULAAN ( LEP )


Lintas Ekivalen Permulaan disingkat LEP adalah jumlah lintas Ekivalen Harian Rata-rata dari as
tunggal seberat 8,2 ton ( 18.000 lbs ) pada jalur rencana yang diduga terjadi pada permulaan
umur rencana.
B. LINTAS EKIVALEN AKHIR ( LEA )
Lintas Ekivalen Akhir disingkat LEA adalah jumlah lintas Ekivalen Harian Rata-rata dari as tungga
lseberat 8,2 ton ( 18.000 lbs) pada jalur rencana yang diduga terjadi pada akhir dari umur
rencana.
C. LINTAS EKIVALEN TENGAH
Lintas Ekivalen Rata-rata disingkat LEA adalah jumlah lintas Ekivalen Harian Rata-rata dari as
tunggal seberat 8,2 ton ( 180.000 lbs ) pada jalur rencana yang diduga terjadi selama umur
rencana.
D.Linta sekivalen Rencana (LER)
Lintas ekivalen Rencana (LER) adalah suatu besaran yang dipakai dalam nomogram penetapan
tebal perkerasan untuk menyatakan jumlah dasar untuk perletakan bagian-bagian perkerasan
lainnya.

10.

Anda mungkin juga menyukai