dalam menerapkan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kegiatan perencanaan material jalan.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti seluruh materi peraturan perundangan terkait dengan kegiatan
perencanaan material jalan ini, diharapkan peserta mampu:
Elemen Kompetensi Capaian Pembelajaran
1. Menginventarisasi peraturan a. Menidentifikasi peraturan perundang-undangan tentang ketentuan
perundang- undangan keteknikan, pelindungan tenaga kerja dan kode etik.
tentang ketentuan b. Merangkum hasil identifikasi peraturan perundang-undangan tentang
keteknikan, pelindungan ketentuan keteknikan, pelindungan tenaga kerja dan kode etik.
tenaga kerja dan kode etik
c. Mendokumentasi hasil inventarisasi rangkuman peraturan perundang-
yang diperlukan untuk
undangan tentang ketentuan keteknikan, pelindungan tenaga kerja
perencanaan material jalan.
dan kode etik.
2. Melaksanakan peraturan a. Menyusun rencana pelaksanaan peraturan perundang-undangan
perundang-undangan tentang ketentuan keteknikan, pelindungan tenaga kerja dan kode etik
tentang ketentuan berdasarkan hasil identifikasi.
keteknikan, pelindungan b. Memeriksa realisasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan
tenaga kerja dan kode etik tentang ketentuan keteknikan, pelindungan tenaga kerja dan kode etik.
dalam perencanaan material
c. Merangkum hasil pemeriksaan terhadap pelaksanaan peraturan
jalan.
perundang- undangan tentang ketentuan keteknikan, pelindungan
2
tenaga kerja dan kode etik.
Tujuan Pembelajaran (Lanj.)
Setelah mengikuti seluruh materi peraturan perundangan terkait dengan kegiatan
perencanaan material jalan ini, diharapkan peserta mampu:
3
Undang – undang Republik Indonesia Nomor 2
1
Tahunn 2017 Tentang Jasa Konstruksi.
• Jasa Konstruksi,
Undang – undang Republik Indonesia Nomor
• Ketenagakerjaan, dan 4
11 Tahun 2014 Tentang Keinsinyuran.
• Etika Profesi
5
Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN
Ketenagakerjaan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003
Landasan
Pembangunan ketenagakerjaan berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
(Pasal 2)
Tujuan
Pembangunan ketenagakerjaan bertujuan untuk memberdayakan dan mendayagunakan
tenaga kerja secara optimal dan manusiawi, dll.
(Pasal 3)
Asas
Pembangunan ketenagakerjaan diselenggarakan atas asas keterpaduan dengan melalui
koordinasi fungsional lintas sektoral pusat dan daerah.
(Pasal 3)
Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 7
Perenc. Tenaga Kerja & Informasi Ketenagakerjaan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Perjanjian Kerja
Segala hal dan/atau biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan pembuatan perjanjian kerja
dilaksanakan oleh dan menjadi tanggung jawab pengusaha.
(Pasal 53)
Penyandang Cacat
1. Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja penyandang cacat wajib memberikan
perlindungan sesuai dengan jenis dan derajat kecacatannya.
2. Pemberian perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(Pasal 67)
Perlindungan Pekerja
1. Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama.
2. Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja
yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Kewajiban Perusahaan
1. Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.
2. Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Definisi penting
1. Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi konstruksi dan/atau pekerjaan
konstruksi.
2. Konsultansi Konstruksi adalah layanan keseluruhan atau sebagian kegiatan yang
meliputi pengkajian, perencanaan, perancangan, pengawasan, dan manajemen
penyelenggaraan konstruksi suatu bangunan.
3. Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi
pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan
kembali suatu bangunan
(Pasal 1)
Struktur Usaha
Struktur usaha Jasa Konstruksi meliputi:
a. jenis, sifat, klasifikasi, dan layanan usaha; dan
b. bentuk dan kualifikasi usaha
(Pasal 11)
1. Berjiwa Pancasila yang berarti satunya kata dan perbuatan didalam menghayati dan mengamalkannya.
2. Memiliki kesadaran Nasional yang tinggi, dengan mentaati semua perundang-undangan dan peraturan serta
menghindarkan diri dari perbuatan tercela ataupun melawan hukum.
3. Penuh rasa tanggung jawab di dalam menjalankan profesi dan usahanya.
4. Bersikap adil, wajar, tegas,bijaksana dan arif serta dewasa dalam bertindak.
5. Tanggap terhadap kemajuan dan selalu berikhtiar untuk meningkatkan mutu, keahlian, kemampuan dan
pengabdian usahanya.
6. Di dalam menjalankan usahanya wajib berupaya agar pekerjaan yang dilaksanakannya dapat berdaya guna dan
berhasil guna.
7. Mematuhi segala ketentuan ikatan kerja dengan pengguna jasa yang disepekati bersama.
8. Melakukan persaingan yang sehat dan menjauhkan diri dari praktek-praktek tidak terpuji, apapun bentuk, nama dan
caranya.
9. Tidak menyalahgunakan kedudukan, wewenang dan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
10. Memegang teguh disiplin, kesetiakawanan dan solidaritas organisasi.
Anggota HPJI
1. Wajib bertindak konsekuen, jujur dan adil dalam menjalankan profesinya.
2. Wajib menghormati profesi lain dan tidak boleh merugikan nama baik serta profesi orang lain.
3. Wajib memperhatikan dengan sungguh-sungguh dan tidak merugikan kepentingan umum khususnya yang
menyangkut lingkungan.
4. Setia dan taat pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
5. Harus bersedia memberi bimbingan dan pelatihan untuk peningkatan profesionalisme sesama anggota.
6. Wajib memenuhi baku kinerja dan tanggung jawab profesi dengan integritas tinggi dan tidak akan menerima
pekerjaan di luar bidang keahlian teknisnya.
7. Wajib menjunjung tinggi martabat profesi, bersikap terhormat, dapat dipercaya, dan bertanggung jawab
secara profesional berazaskan kaidah keilmuan, kepatutan dan kejujuran intelektual.
8. Dengan menggunakan pengetahuan & keahlian yang dimilikinya wajib menyampaikan pendapat dan
pernyataan dengan jujur berdasarkan bukti dan tanpa membedakan
30
TERIMA KASIH
Atas Perhatiannya dan Semoga Memberikan Tambahan Pengetahuan
31