KEGIATAN PEMBELAJARAN
155
KEGIATAN BELAJAR KB-2
INSPEKSI CONTROL CABLES
A. Tujuan
1. Anda dapat menjelaskan cara melakukan swaging
2. Anda dapat Melakukan inspeksi control cables sesuai prosedur
3. Anda Menjelaskan macam-macam swaging dan fitting
4. Melakukan swaging dan fitting sesuai prosedur
5. Anda dapat Melakukan inspeksi control cables sesuai prosedur
B. IPK
MENGEVALUASI PROSES INSPECTION, SWAGING AND FITTING PADA
CONTROL CABLE
C. Uraian Materi
Bahan Bacaan 1:
Swaging pada fitting
Swaging merupakan proses untuk membesarkan ujung pipa alumunium dengan
menggunakan Swaging tool, agar dua buah pipa yang sama diameternya dapat
disambungdengan las perak (silver brazing). Panjang sambungan untuk tiap
ukuran pipa berbeda, pada umumnya diambil sepanjang diameter dari pipa yang
akan disambung. Proses melakukan Swaging sebagai berikut :
- Tempatkan pipa pada blockflare dan atur tinggi dari ujung pipa yang akan
di swaging.
- Tinggi ujung pipa di atas blockflare sama dengan satu kali
diameternyaditambah 3 mm.
- Kencangkan clamp yang terdapat pada block katrol.
- Ganti flare cone pada yoke dengan swaging punch, sesuaikan ukurannya
dengan diameter pipa.
- Beri sedikit minyak pelumas padaswaging punch, lalu putar
secaraperlahan flare handle sampai swagingpunch masuk ke dalam pipa.
156
- Setelah pekerjaan swaging selesai, putarulang flare handle pada yoke
danlepaskan pipa yang sudah diswaging dari block katrol.
- Periksa hasilnya. Hasil yang baik adalahjika bagian pipa yang di swaging
dindingnya sama tebal.
- Ambil pipa yang lainnyakemudian sambungkan dengan pipa hasil
swaging.
157
Swage atau Crimp Style Beberapa pabrikan perakitan pipa karet
menggunakan suatu swage atau gaya kerutan. Gaya ini memerlukan socket
untuk mengubah bentuk secara permanen oleh mesin bertenaga hidrolik atau
elektrik. Perubahan bentuk pada socket dan perangkat keras yang berhubungan
harus dibongkar.
Bahan bacaan 2 :
Kabel Kendali (Control Cable)
Kabel kendali pesawat terbang secara umum dibuat dari baja karbon atau
kawat baja anti karat, baik jenis konstruksi fleksibel atau konstruksi nonflexible,
kebanyakan digunakan sebagai penghubung dalam sistem kendali penerbangan
utama atau sistem lain di dalam sistem pesawat terbang. Keuntungan-
keuntungan; kuat dan ringan, fleksibel, mudah untuk diarahkan; kerugian
tekanan harus disetel dengan sering. Kabel kendali pesawat terbang dibuat dari
baja karbon atau baja tahan-karat.
Komponen dasar dari kabel adalah suatu kawat, sejumlah kawat dibentuk
ke dalam spiral dan dibentuk ke dalam untaian. Untaian kawat tersebut itulah
yang membentuk suatu kabel.
Penunjukan kabel berbasis pada jumlah untaian serta sejumlah kawat
pada setiap untaian. Kabel pesawat terbang paling umum adalah 7x7 terdiri dari
tujuh untaian dan masing-masing untaian terdiri dari tujuh kawat (medium
fleksibel digunakan untuk Kendali penerbangan kedua) dan 7x19 terdiri dari tujuh
untaian dan masing-masing untaian terdiri dari 19 kawat (ekstra fleksibel
digunakan untuk Kendali utama penerbangan).
Kabel Fleksibel
Kabel fleksibel dibentuk dari jenis baja karbon I, komposisi kabel A,
dibuat dari baja dibuat dengan proses perapian dengan asam terbuka (acid-
open-hearth), perapian dasar-membuka (basic-open-hearth), atau proses tungku
perapian-elektrik. Kawat yang digunakan dilapisi dengan timah atau seng murni.
Sedangkan kawat fleksibel dibentuk dengan sifat anti karat, Jenis I, komposisi
kabel B, dibuat dari baja dengan proses tungku perapian elektrik. Kabel ini terdiri
158
dari 3 dengan 7 untaian, 7 x 7, 7 x 19, atau 6 x 19 konstruksi IWRC, mengikuti
spesifikasi dari diameternya.
Fitting Kabel
Beberapa jenis dari kabel fitting seperti terminal, sarung jari, tabung-
bantalan dan belenggu. Sambungan Terminalnya terdiri dari threaded end, fork
end, eye end, single-shank ball end, double-shank ball end. Perabot terminal
secara umum berjenis swag.
159
Gambar 1.4 Single & double shank ball end terminal
160
seharusnya menghasilkan suatu terminal swaged yang dapat akan
mengembangkan penuh nilai 100 persen dari kekuatan kabel.
Ketika ujung terminal swaging naik ke kabel, pastikan bahwa kabel
secara penuh disisipkan di sepanjang jalan ke barrel dari ujung terminal dengan
jarak seperempat inchi dari kabel yang mana adalah ukuran yang pantas dalam
terminal. Patuhilah tindakan pencegahan berikut ini untuk meminimumkan
kemungkinan ini:
1) Mengukur panjang ujung terminal dari fitting untuk menentukan panjang
kabel yang sesuai untuk dimasukkan ke barrel dari fitting terminal.
2) Hentikan panjang pada pada ujung dari kabel dan tandai dengan pita
penutup. Sejak tape tidak akan tergelincir itu akan menyediakan suatu tanda-
tanda positif selama proses swaging.
3) Setelah swaging, periksa penanda pita untuk memastikan bahwa kabel
tidak menggelincir selama operasi swaging.
4) Periksa fitting swag dengan pengukur go dan no go untuk melihat bahwa
fitting dikompresi dengan baik.
5) Hilangkan pita dan gunakan cat merah, cat sambungan dari fitting swag
dan kabel.
6) Pada semua inspeksi layanan berikut dari swag fitting, periksa
kemungkinan suatu gap didalam bagian dicat untuk melihat jika kelicinan kabel
telah terjadi.
Bola dan jenis stop kontak swaged terminal serta jenis lain tidak secara
positif mencegah penguraian kabel yang seharusnya tidak digunakan untuk
penggantian umum kecuali dimana mereka digunakan terhadap instalasi asli oleh
pabrikan pesawat terbang.
161
Gambar 1.7 Penggunaan Swaging
162
Pastikan terminal siap untuk dibesarkan, pengukuran terminal dibuat
sebelum dibesarkan. Proses swaging harus mengurangi diameter menjadi tingkat
go end setelah go no-go gage akan sesuai tetapi ujung no-go tidak.Sebagai
pengecekan untuk memastikan bahwa kabel tidak keluar dari terminal, tanda
kecil cat ditempatkan di ujung terminal dan ke kabel. Cat ini pernah rusak, ada
bukti bahwa kabel telah slip masuk ke terminal.
Terminal yang sering digunakan pada pabrik besar pesawat terbang adalah
terminal tipe MS. Untuk memasang terminal ini, kabel dipotong dan dimasukkan
ke dalam ujung terminal, dan salah satu tangan, atau gaya pada alat tenaga-
swaging logam terminal bawah ke dalam kabel dan bentuklah sambungan kabel
sampai kuat dengan sendirinya.
163
Semua pemasangan kabel yang telah rusak satu kawat strand pada daerah lelah
kritis harus diganti.
Area kelelahan kritis di definisikan sebagai panjang kerja kabel dimana
kabel terpasang di atas, bawah, atau sekeliling pulley, sleeve (lengan), atau
melalui fair-lead (pengaman); atau bagian mana saja dimana kabel tertekuk,
tergesek, atau bekerja dalam berbagai cara; atau titik dalam 1 kaki dari swaged
pada sambungan.
Swaging pada sambungan dapat berbentuk mata, garpu, bola, danbatang
, bola dan batang ganda, ulir stud dan turnbuckle (batang penyambung), lengan
tekanan, atau perangkat keras apapun yang digunakan sebagai penghentian
atau ujung sambungan pada kabel.
Inspeksi tertutup pada daerah kelelahan kritis, harus dibuat melalui kain
sepanjang daerah yang robek pada kawat yang putus. Ini akan mudah untuk
inspeksi visual pada kabel, dan dapat mendeteksi kerusakan kawat jika bahan
pelindung yang robek pada kabel.
Pastikan kabel tidak terhubung komponen lain seperti pulleys, katrol, quadrants,
selapis kabel atau grommets yang terpasang pada jalur kabel kontrol. Lihat untuk
bukti terhubung dengan bagian lainnya. Perbaiki kondisinya jika bukti itu
ditemukan.
164
Gambar 1.10 Kabel yang telah usang
Rawatlah kesejajaran katrol untuk mencegah kabel dari jalur flange dan gesekan
melawan penahan, covers, atau struktur yang berdekatan. Periksa semua
penutup katrol dan penahannya dari kerusakan, kesejajaran dan keamanan.
Sistem variasi kabel yang tidak berfungsi dapat dideteksi dengan meganalisis
kondisi katrol. Ini termasuk ketidaksesuaian seperti terlalu banyak tarikan,
ketidaksejajaran, masalah pada bantalan katrol, dan ukuran yang tidak sama
antara kabel dan katrol.
165
Permukaan kontrol seharusnya bergerak pada jarak tertentu di salah satu
arah dari posisi netral. Pergerakan ini harus sinkron dengan pergerakan kontrol
di cockpit. Sistem kontrol pesawatterbang harus di stel (rigged) untuk
memperoleh yang dibutuhkan.
Secara umum , penyetelan terdiri dari berikut ini :
1. Posisikan sistem kontrol pesawat posisi netral dan untuk sementara
dikunci dengan rig pin atau blokcs, dan
2. Setel permukaan lintasan, sistem kabel tarik, linkages, dan berhenti
menyetel pada spesifikasi pabrik pesawat.
Saat menyetel sistem kontrol pesawat, items yang tepat pada peralatan rigging
dibutuhkan. Peralatan yang utama terdiri dari tensiometers, tabel kabel tegangan
rigging, protactors, rigging fixtures, contour templates, dan penggaris.
Mengukur tegangan kabel
Untuk menentukan jumlah tegangan pada kabel, menggunakan tensiometer.
Ketika dirawat dengan benar, tensiometer memiliki akurasi 98%. Tegangan kabel
ditentukan oleh pengukuran jumlah gaya yang dibutuhkan untuk membuat offset
pada kabel antara hardened steel blocks, sering disebut anvils. Riser atau
plunger ditekan melawan kabel untuk membentuk offset. Beberapa pabrikan
membuat variasi tensiometer, seperti tipe yang didesain untuk jenis kabel yang
berbeda, ukuran kabel, dan tegangan kabel.
Satu tipe tensiometer digambarkan di tabel. Dengan trigger berada di bawah,
tempatkan kabel pada tempat yang akan diukur di bawah dua anvil.
166
Lalu tutup (gerakan ke atas). Pergerakan trigger mendorong riser ke atas,
dimana mendorong kabel pada sudut kanan ke dua titik penjepit di bawah anvil.
Gaya yang dibutuhkan itu ditunjukkan oleh titik jarum. Sebagai contoh
ditunjukkan gambaran pada tabel beneath, penomoran risers derbeda digunakan
dengan ukuran kabel berbeda. Masing-masing riser telah teridentifikasi nomor
dan mudah diamsukkan ke dalam tensiometer.
Untuk tambahan, masing-masing tensiometer memiliki tabel kalibrasi
dimana digunakan untuk mengkonversi pembacaan dial ke pounds. (tabel
kalibrasi sejenis contoh bagian di bawah ini ). Jarum pembacaan mengkonversi
ke tegangan pounds seperti berikut. Gunakan riser no. 2 (gambar tabel) untuk
mengukur tegangan diameter kabel 5/32 in. diperoleh 30 dari hasil pembacaan.
Tegangan asli (lihat tabel kalibrasi) kabel 70 lbs. Mengamati grafik, tertulis juga
riser No. 1 digunakan dengan 1/16, 3/32, dan 1/8 in kabel. Sejak tensiometer
tidak didesain untuk mengukur kabel 7/32 atau ¼, tidak ada nilai yang
ditunjukkan dalam kolom riser no. 3 pada grafik.
Ketika membaca, ini mungkin sulit untuk melihat tombol penyetel. Karena itu
kunci pointer dihadirkan dalam tensiometer. Tekan ke dalam untuk mengunci
pointer. Lalu pindahkan tensiometer dari kabel dan amatilah pembacaannya.
Setelah mengamati pembacaan, tarik kunci keluar dan jarum akan kembali ke
posisi 0.
167
Grafik tegangan penyetelan kabel adalah grafik peralatan yang digunakan untuk
mengimbangi suhu yang bervariasi. Mereka digunakan ketika ada tegangan
kabel dalam sistem kontrol pesawat terbang, sistem roda pendarat, atau sistem
operasi kabel yang lain.
Beberapa hal yang perlu diketahui untuk kabel kontrol pesawat terbang adalah :
1. Tidak boleh dipotong dengan nyala api, pemotongan yang benar dengan
mempergunakan paha tbaja, dan diika dengan benang pada daerah
dekat yang dipotong.
2. Tidak boleh disolder.
3. Tidak boleh dipasang pada daerah yang suhunya berlebihan.
4. Untuk kabel kontrol yang dibuat dari baja, sebelum dipasang pada sistem
harus dilumuri dengan oli pencegah karat; untuk kabel kontrol yang dibuat
dari bahan stainless steel tidak perlu diberi oli tersebut.
Kabel kontrol pesawat terbang yang sudah dipasang pada sistm perlu
diperhatikan mengenai tegangannya dengan maksud agar sistem tersebut dapat
bekerja dengan baik. Untuk mengetahui tegangannya digunakan tensiometer.
168
Untuk mencegah adanya kabel yang memuai (memanjang) maka setiap kabel
kontrol sebelum dipasang pada sistem harus dilakukan penarikan mula
(prestretching) dengan cara memberi beban tarik tertentu.
Sistem kemudi yang mempergunakan kabel dapat bekerja dengan baik jika :
1. Gesekan kabel dengan katrol, pelor-pelor pada batang pengontrol tidak
boleh terlalu besar.
2. Tidak boleh macet
3. Tidak boleh kendor
Untuk memeriksa bahwa semua sistem kemudi bekerja dengan baik perlu
pada waktu perawatan pesawat terbang dilakukan rigging, yaitu mengembalikan
semua kedudukan elemen-elemen (part) pada sistem kemudi tersebut pada
tempat serta dimensi yang benar, Khusus untuk kabel perlu diperiksa tentang
ketegangannya. Untuk memeriksa ketegangan kabel ini menggunakan
tensiometer. Bila ternyata ketegangan kabel ini berkurang, maka ketegangan
kabel disetel dengan memutarkan turn buckle. Jadi turn buckle adalah bagian
yang dipergunakan untuk menyetel ketegangan sistem kabel.
Ketegangan kabel dapat berubah karena adanya perubahan suhu yang besar
atau adanya perubahan kedudukan dari elemen-elemen (part) sistem kemudi.
169
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas Pengantar
Mengidentifikasi Isi Materi Pebelajaran (Diskusi Kelompok, 1 JP)
Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, berdiskusilah dengan sesama
peserta diklat di kelompok Saudara untuk mengidentifikasi hal-hal berikut:
1. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh saudara sebelum
mempelajari materi pembelajaran Pengelolaan Utilitas? Sebutkan!
2. Bagaimana saudara mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!
3. Ada berapa dokumen bahan bacaan yang ada di dalam Materi
pembelajaran ini? Sebutkan!
4. Apa topik yang akan saudara pelajari di materi pembelajaran ini?
Sebutkan!
5. Apa kompetensi yang seharusnya dicapai oleh saudara sebagai guru
kejuruan dalam mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!
6. Apa bukti yang harus diunjukkerjakan oleh saudara sebagai guru kejuruan
bahwa saudara telah mencapai kompetensi yang ditargetkan? Jelaskan!
Gambar 1 Gambar 2
170
Gambar 3 Gambar 4
Gambar 5 Gambar 6
171
Saudara mungkin mempunyai pandangan yang berbeda dari teman-teman
lain tentang kondisi kegiatan swaging pada fitting dan inspeksi kabel kontrol..
Apa yang Saudara temukan setelah mengamati kegiatan pada gambar
tersebut? Apakah ada hal-hal yang baik atau sebaliknya yang Saudara
temukan? Diskusikan hasil pengamatan Saudara dengan anggota kelompok
Saudara. Selanjutnya selesaikan LK-01 dengan dipandu pertanyaan berikut.
1. Mengapa diperlukan swaging pada fitting? Tuliskan!, kegiatan apa saja
yang perlu dilakukan untuk merawat tools swaging? Apa yang akan
terjadi jika tools tidak pernah dirawat?
2. Menurut Saudara kegiatan swaging pada fitting manakah yang
memerlukan perhatian ekstra?
3. Apa yang harus Saudara lakukan selaku guru kejuruan apabila melihat
kondisi fasilitas praktek yang tidak optimal?
172
Untuk memperkuat pemahaman Saudara tentang tata cara swaging pada
fitting, Bacalah Bahan Bacaan 1 tentang swaging pada fitting, kemudian
melaksanakan Tugas Praktek dengan menggunakan LK-02.P
173
4. Apakah pengaturan ulang pengukuran ketegangan kabel dapat
meningkatkan performansi pesawat terbang ? Mengapa?
Saudara dapat menuliskan jawaban dengan menggunakan LK-04.
174
2. Mengapa Saudara melakukan pemeriksaan katrol secara rutin?
3. Menurut pendapat Saudara mengapa pemeriksaan katrol penting bagi
kelangsungan kinerja pesawat terbang?
4. Apakah perawatan katrol dapat meningkatkan performansi pesawat
terbang? Mengapa?
Saudara dapat menuliskan jawaban dengan menggunakan LK-06.
175
E. Rangkuman
- Swaging merupakan proses untuk membesarkan ujung pipa alumunium
dengan menggunakan Swaging tool, agar dua buah pipa yang sama
diameternya dapat disambung dengan las perak (silver brazing).
- kendali pesawat terbang secara umum dibuat dari baja karbon atau kawat
baja anti karat, baik jenis konstruksi fleksibel atau konstruksi nonflexible
- Kabel pesawat terbang paling umum adalah 7x7 terdiri dari tujuh untaian
dan masing-masing untaian terdiri dari tujuh kawat.
- Beberapa jenis dari kabel fitting seperti terminal, sarung jari, tabung-
bantalan dan belenggu.
- Sambungan Terminalnya terdiri dari threaded end, fork end, eye end,
single-shank ball end, double-shank ball end.
- Area kelelahan kritis di definisikan sebagai panjang kerja kabel dimana
kabel terpasang di atas, bawah, atau sekeliling pulley, sleeve (lengan),
atau melalui fair-lead (pengaman); atau bagian mana saja dimana kabel
tertekuk, tergesek, atau bekerja dalam berbagai cara; atau titik dalam 1
kaki dari swaged pada sambungan.
- Secara umum , penyetelan terdiri dari berikut ini : Posisikan sistem kontrol
pesawat posisi netral dan untuk sementara dikunci dengan rig pin atau
blokcs, dan Setel permukaan lintasan, sistem kabel tarik, linkages, dan
berhenti menyetel pada spesifikasi pabrik pesawat.
- Peralatan yang utama pekerjaan rigging terdiri dari tensiometers, tabel
kabel tegangan rigging, protactors, rigging fixtures, contour templates,
dan penggaris.
- Untuk menentukan jumlah tegangan pada kabel, menggunakan
tensiometer.
- Turn buckle adalah bagian yang dipergunakan untuk menyetel
ketegangan sistem kabel.
- Grafik tegangan penyetelan kabel adalah grafik peralatan yang digunakan
untuk mengimbangi suhu yang bervariasi..
176
.
F. Tes Fromatif
1. Jelaskan pengertian dari swaging?
2. Terbuat dari bahan apakah kabel kontrol pesawat terbang?
3. Sebutkan keuntungan menggunakan kabel kontrol pesawat terbang!
4. Apakah komponen dasar dari suatu kabel dan jelaskan proses
terbentuknya kabel secara singkat?
5. Apakah arti dari kabel pesawat terbang 7 x 19?
6. Jelaskan pengertian dari critical fatigue area?
7. Sebutkan 2 tindakan yang harus dipatuhi selama swaging!
8. Jelaskan secara umum rigging pada sistem kontrol pesawat terbang?
9. Sebutkan alat yang diperlukan untuk pekerjaan me-rigging pesawat!
10. Apakah fungsi dari tensiometer?
G. Kunci Jawaban
1. Swaging merupakan proses untuk membesarkan ujung pipa alumunium
dengan menggunakan Swaging tool, agar dua buah pipa yang sama
diameternya dapat disambungdengan las perak (silver brazing)
2. Terbuat dari bahan steel (baja) dan stainless steel.
3. kuat dan ringan, fleksibel, dan mudah untuk diarahkan.
4. Komponen dasar yaitu suatu kawat, kemudian prosesnya sejumlah
kawat dibentuk ke dalam spiral dan dibentuk ke dalam untaian. Untaian
kawat tersebut itulah yang membentuk suatu kabel.
5. 7 x 19 artinya kabel yang mempunyai susunan pintalan 7 buah untaian
dan tiap untaian terdiri dari 19 kawat.
6. Critical fatigue area adalah panjang kerja kabel dimana kabel terpasang
di atas, bawah, atau sekeliling pulley, sleeve (lengan), atau melalui fair-
lead (pengaman); atau bagian mana saja dimana kabel tertekuk,
tergesek, atau bekerja dalam berbagai cara
7. A. Mengukur panjang ujung terminal dari fitting untuk menentukan
panjang kabel yang sesuai untuk dimasukkan ke barrel dari fitting
terminal.
177
B. Hentikan panjang pada pada ujung dari kabel dan tandai dengan pita
penutup. Sejak tape tidak akan tergelincir itu akan menyediakan suatu
tanda-tanda positif selama proses swaging.
8. A. Posisikan sistem kontrol pesawat posisi netral dan untuk sementara
dikunci dengan rig pin atau blokcs, dan
B. Setel permukaan lintasan, sistem kabel tarik, linkages, dan berhenti
menyetel pada spesifikasi pabrik pesawat.
9. tensiometers, tabel kabel tegangan rigging, protactors, rigging fixtures,
contour templates, dan penggaris.
10. Untuk mengukur tegangan yang bekerja pada kabel kontrol.
178
LEMBAR KERJA KB-2
LK - 00
1. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh saudara sebelum mempelajari
materi pembelajaran Pengelolaan Utilitas? Sebutkan!
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
..........................................................................................................................
3. Ada berapa dokumen bahan bacaan yang ada di dalam Materi pembelajaran
ini? Sebutkan!
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
..........................................................................................................................
4. Apa topik yang akan saudara pelajari di materi pembelajaran ini? Sebutkan!
179
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
5. Apa kompetensi yang seharusnya dicapai oleh saudara sebagai guru kejuruan
dalam mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
..........................................................................................................................
6. Apa bukti yang harus diunjukkerjakan oleh saudara sebagai guru kejuruan
bahwa saudara telah mencapai kompetensi yang ditargetkan? Jelaskan!
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
180
LK - 01
1. Mengapa diperlukan swaging pada fitting? Tuliskan!, kegiatan apa saja yang
perlu dilakukan untuk merawat tools swaging? Apa yang akan terjadi jika tools
tidak pernah dirawat?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
...................................................................................................................
3. Apa yang harus Saudara lakukan selaku guru kejuruan apabila melihat kondisi
fasilitas praktek yang tidak optimal?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
181
LK - 02
182
LK - 03
183
LK - 04
184
LK - 05
2. Mengapa Saudara melakukan penyetelan pada turn buckle belt secara rutin?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
185
LK - 06
186