Anda di halaman 1dari 20

A.

FABRIKASI
Didalam melaksankan febrikasi, disamping ketentuan-ketentuan standar
internasional yang harus ditaati tetapi juga persyaratan yang tertera didalam kontrak antara
pihak fabricator dengan pemesan,disamping ketentua-ketentuan yang dianut para
fabrikator perpipaan yang didasarkan atas pengalaman fabrikasi dan praktek engineering
yang baik.

Pihak pemesan biasanya mempersyaratkan ketentuan-ketentuan yang terdapat di


dalam dasar praktek engineering mereka, yang telah mengantar mereka menjadi
perusahaan konstruksi yang handal dan terpercaya.

Basic engineering practice dari konstruktor yang baik biasanya sedikit di atas
standar internasional, karena pada hakikatnya standar internasional merupakan persyaratan
minimum yang harus dipenuhi oleh para konstruktor dalam rangka memuaskan para
pelanggan mereka.

1.1 Kualifikasi Tenaga Pelaksana

Untuk menjamin keluaran mutu yang dapat diandalkan dan memenuhi standar
internasional, sebaiknya seluruh tenaga ahli pelaksana fabrikasi harus berkualifikasi yang
memenuhi persyaratan internasional.

1. Pipe Fitter

Pipa filter harus mempunyai sertifikasi iron worker khusus pipe fitting yang diakui
baik nasional maupun internasional, karena pipe fetting sangat menentukan keberhasilan
fabrikasi suatu sistem perpipaan. Kesalahan pipe fitting akan menyebabkan terjadinya
rengangan yang berlebihan dan emngakibatkan gagalnya konstruksi pipa.

2. Pipe Welder

Pipe welder harus memiliki sertifikat yang diakui dari posisi IG (datar pipa
berputar), 2G (horizontal pipa tetap), 5G (datar pipa tetap), dan 6G (pipa tetap dan miring
45o) untuk jenis las SMAW, SAW, FCAW, GTAW dan GMAW.

1
3. Welding dan piping Inspector

Untuk menjamin keluaranmutu yang memenuhi persyaratan standar internasional


dan konsisten, produk pengelasan harus diinspeksi dan diuji oleh inspektor pipa/las yang
berkualifikasi dan bersertifikasi berdasarkan ketentuan standar internasional dan spesifikasi
kontrak/purchase order.

4. Supervisor fabrikasi

Agar penyelesaian fabrikasi perpipaan dapat memenuhi jadwal waktu yang


ditentukan, kinerja pelaksana dan tingkat produktivitas fabrikasi harus dikendalikan secara
baik dan bijak oleh supervisor yang berdedikasi tinggi, jujur dan standar waktu dan nilai.

5. Pimpinan unit produksi

Manajer unit produksi harus nerupakan personil yang memiliki kemampuan


manajemen dan berwibawa serta berorientas kepada kepentingan bersama antar pengusaha
dan karyawan. Harus berorientasi pada profit tanpa mengorbankan kepentingan karyawan
dan lingkungan serta memiliki visi kedepan untuk keberhasilan perusahaan, berdaya saing
serta berkembang.

1.2 Penyetelan Komponen Perpipaan

Sukses gagalnya perpipaan tergantung pada beberapa factor penentu, salah satunya
adalah penyetelan. Sewaktu fabrikasi, penyetelan dilaksanakan di bengkel pipa, sedangkan
penyetelan di lapangan diperlukan sewaktu assembly atau konstruksi (pemasangan)
terutama perangkat instalasi baru dengan instalasi lama yang telah terpasang. Penyetelan
harus dilaksanakan oleh tenaga terampil dan berkualifikasi untuk menjamin hal yang
sebaik-baiknya. Untuk itu diperlukan kelonggaran-kelonggaran yang dibolehkan dari
minimum hingga maksimum.

Agar pemasangan pipa dapat dilaksanakan secara benar sesuai ketentuan standar
internasional maka beberapa persyaratan di bawah ini perlu dipenuhi untuk mencegah
terjadinya distorsi atau metal upset sewaktu pelaksanaan pengelasan.

2
Metode Penyetelan :

 Penyetelan dengan menggunakan klem pipa (pipe clamp)


 Penyetelan dengan menggunakan sirip (fit up plates)
 Penyetelan dengan menggunakan kupingan (fit up lug)
 Peyetelan dengan pengelasan langsung (menggunakan tack weld)

Semua tukang las, baik las produksi maupun las tack harus berkualifikasi dan
berijazah, khususnya untuk perpipaan yang bahannya memerlukan perlakuan panas khusus
(baja ferritic, baja austenitic, baja paduan rendah, dan lain-lain).

Jika tack weld dilaksanakan oleh tukang las yang tidak berijazah, maka tack weld
harus digerinda habis sesaat sebelum dilalui akar las produksi. Jika tack weld dibuat oleh
tukang las yang berkualifikasi dan sesuai dengan spesifikasi prosedur las (WPS), maka
tack weld tidak perlu digerinda sewaktu dilalui akar las produksi.

Pelaksanaan las produksi baru boleh dimulai setelah hasi fit up di “OK” kan oleh
pengawas pelaksana, (supervisor). Jika terdapat kelalaian-kelalaian dalam penyetelan pipa,
maka kelalaian-kelalaian tersebut harus terlebih dahulu diperbaiki sebelum las produksi
dimulai. Dibawah ini dicantumkan table empiris berdasarkan pengalaman dan praktek
rekayasa perpiapaan yang baik.

Tabel penyetelan pipa

DAERAH PEMASANGAN BAJA CARBON BAJA NIR NODA


(STAINLESS)
Bengkel PIPA (Pipe Shop) Pipa 2’’-24’’ dengan klem Pipa 2’’-24’’ dengan klem
pipa 26’’ keatas dengan pipa 26’’ keatas dengan
sirip atau kupingan, cabang kupingan, cabang pipa
pipa dengan sirip dengan sirip
Di lapangan (pada sleeper, Pipa 2’’-24’’ dengan klem Pipa 2’’-24’’ dengan klem
atau diatas rak pipa/pipe pipa 26’’ keatas dengan pipa 26’’ keatas dengan
rack) sirip atau kupingan, cabang kupingan, cabang pipa
pipa dengan sirip dengan sirip
Di lapangan disekitar Pipa 2’’-24’’ dengan sirip Pipa 2’’-24’’ dengan klem
peralatan pipa 26’’ keatas dengan pipa 26’’ keatas dengan
sirip atau kupingan kupingan

3
Jika metode ini tidak dapat diterapkan dalam menyetel suatu sambungan pipa,
maka cara penyetelan harus dibicarakan antara pengawa dan inspector yang bersangkutan,
misalnya dengan alat khusus sebagai tertera pada sketsa ‘’d’’.

Sketsa penyetelan pipa

1) Pengelasan dengan las titik (tack weld)

Pengelasan harus dilaksanakan oleh tukang las yang telah berijazah las(qualified
welder). Las titik pada kampuh yang telah disetel berfungsi sebagai pengikat penyetelan
supaya sewaktu kampuh diisi dengan bahan las penyetelan tidak berubah (berfungsi
sebagai pengunci). Las titik ini biasanya diperlakukan sebagai bagaian pengelasan
pertamanya khuss untuk hydro carbon atau uap bertekanan tinggi, sebaliknya dilaksanakan
dengan memaki las TIG (tungsten inert gas welding) agar hasilnya lebih rapi dan matang.

a. Penyetelan pipa dengan menggunakan klem


 Klem harus dipasang sedemikian rupa sehingga bagian yang akan
disambung menjadi lurus, serta celah/gap antar kampuh disamakan
seputaran sambungan.
 Setelah klem terpasang dengan baik dan kedua sambungan pipa terstel/rapi,
pengelasan titik dilaksanakan oleh tukang las yang berkualifikasi/berijazah
sebagai berikut:

4
Penyetelan pipa dengan menggunakan klem

Catatan:

Setelah pengelasan pertama selesai seluruhnya, klem dapat dilepas (kecuali jika
epngelasan dilaksanakan di lapangan, klem sebaiknya tidak dilepas sebelum mendapat
instruksi dari pengawas las atau pengawas penyetelan pipa).

b. Penyetelan menggunkan sirip (pipe bridge)


1. Tiga buah siri dilaskan terlebih dahulu pada salah satu sambungan pipa sesuai
dengan sketsa “e”. pengelasan pada sirip dilaksanakan oleh tukang las yang
berijazah, serta bahan sirip harus eqivalen dengan bahan pipa (tidak haus sama).
Hal ini untuk menghindari terjadinya kontaminasi pada pipa yang dapat
menimbulkan tegangan internal. Pengelasan ini dimulai pada bagian sirip bukan
pada pipa.
2. Bagian sambungan pipa lainnya yang akan dihubugkakn dimasukkan ke dalam
rangka ketiga sirip tersebut dan celah antara kampuh diatur merata seputar pipa
(missal jarak 3,2 mm). penyetelan dengan pukulan martil hanya dapat dilaksankan
pada sirip saja, bukan pada pipa.
5
3. Setelah penyetelan sempurna, sirip yang sebuah lagi dilaksanakan pada posisi yang
benar.
4. Pengelasan titik dapat dimulai sebagaimana halnya penyambungan deng
5. an klem. Catatan: jika pengelasan tidak dapat segera dilaksanakan, sebaiknya
celah/kampuh dilindungi dengan plster untuk menghindari kotoran atau debu
masuk pipa, sekaligus melindungi kampuh dari serangan karatan.
Adapun jumlah sirip yang harus dipasang harys sesuai dengan daftar dibawah ini:
able ukuran pipa dan jumlah sirip
Ukuran pipa Jumlah sirip
2’’- 6’’ 3 hingga 4
8’’- 14’’ 4 hingga 6
16’’- 24’’ 6 hingga 8
26’’- 32’’ 8 hingga 10
32’’- 48’’ 10 hingga 14
Diatas 48’’ disesuaikan

Gambar Sketsa “e”

6
Catatan:

Penyetelan dengan sirip ini sebaiknya dihindarkan karena akibatnya terlalu banyak
titik-titik pengelasan kunci yang dapat menimbulkan tegangan internal, terutama pada
bahan baja paduan seperti baja chrom molybdenum.

c. Penyetelan pipa dengan kupingan (lug)


1. Sebelum penyetelan , garis tengah bagian dalam pipa dan keliling sebelah luar pipa
dicek terlebih dahulu. Jika keliling masing-masing sambungan pipa hamper sama
(selisih keliling tidak lebih dari 9 mm), dan pipa ternyata lonjong, maka penyetelan
harus memakai pasak yang tirus (tapered wedge) untuk mengoreksi ketidaktepatan
(misalignment) pinggir-pinggir ujung pipa yang akan dilas.
2. Kupingan dilaskan pada ujung pipa bagian bawah secara temporer, sedang ketidak
tepatan kedudukan pipa diatur/diperbaiki dengan pasak tirus dengan
mempergunkan martil. Ketidak tepatan yang dapat ditolerin tidak boleh melebihi
1,6 mm.
3. Apabila keiling sambungan-sambungan pipa tersebut berbeda lebh dari 9 mm, sisi
dilas (welding edge) dari pipa dengan keliling lebih kecil, harus disorong/dipotong
miring (tapered) dari sebelah dalam pipa sehingga ketidaktepatan sisidilas didalam
pipa tidak lebih dari 1,6 mm
4. Setelah penyetelan selesai namun sambungan tidak dapat segera dilas, maka
penyetelan tersebut diplester untuk melindungi dari kotora, debu dan serangan
karat.
5. Jumlah kupingan disesuaikan dengan keadaan ketidak tepatan, sedangkan jarak
antara kupinga tidak boleh lebih kecil dari 150 mm. penggunaan kupingan pada
penyetelan pipa stainless harus terlebih dahulu dilaporkan pada pihak pemilik.

Penyetelan pipa dengan kupingan

7
Sketsa "f"

Penyerongan sisi dilas pada sambungan pipa dengan keliling lebih keci, harus satu
banding tiga.

d. Penyetelan cabang pipa (nozzle/pipe bridge)


1. Setelah persiapan kampuh selesai, yang meliputi pelubangan pipa (boring) dan
penyerongan pinggir boring untuk kampuh las (fit shape cut) sirip-sirip bentuk L
atau lempengan plat (flat bar bridge) salah satu ujungnya dilaskan pada pipa induk,
sedangkan ujung yang lain dilaskan pada leher cabang pipa yang dipasang vertical
atau menurut gambar fabrikasi. Pengelasan sirip pada cabang pipa baru
dilaksanakan setelah penyetelan keduduakan cabang tersebut telah sempurna.
2. Jumlah sirip 3 buah untuk pipa diameter 4’’ kebawah dan 4 buah untuk piap
berdiameter 6’’ keatas.
3. Pengelasan sementara untuk penempatan sirip-sirip bantu ini harus dilaksanakan
oleh tukang las yang berijazah (ijazah sebagai tack welder atau pipe welder).
4. Setelah pengelasan cabang pipa selesai, sirip-sirp bantu harus dilepas oleh tukang
las piap dengan menggunakan bantuan gerinda.

Untuk menghindari kerusakan pada dinding pipa induk. Apabila terdapat luka
undercut pada bekas pengelasan sirip bantu, luka tersebut harus diperbaiki oleh tukang las
pipa dengan pengisian las. Las perbaikan tersebut harus digerinda rata dengan permukaan

8
pipa kemudian diuji penetrasi (dye penetration test) untuk mengetahui mutunya. Untuk
bahan baja paduan rendah, prosedur perbaikan harus sesuai dengan prosedur pengelasan
pipanya.

Gambar Penyetelan cabang pipa tegak

Gambar Penyetelan cabang pipa miring

9
e. Penyetelan pipa pada dengan pengelasan langsung
1. Setel pipa dengan menggeser meja kerja dan menaik/turunkan penopang yang dapat
disetel.
2. Setelah sambungan tersebut rapi, dilakukan pengelasan titikdi satu tempat saja pada
akar kampuh, selanjutnya sambungan pipa disetel lagi (readjust/realign).
3. Setelah yakin penyetelan telah sempurna, pengelasan titik dilanjutkan pada titik –
titik lain sesuai dengan tabel.
4. Diadakan pengecekan alignment/penyetelan sekali lagi. Andaikan penyetelan
berubah sehingga timbul kelainan seperti high low (tinggi - rendah),maka las titik
digerinda habis dan penyetelan diulang kembali.

Gambar Penyetelan Pipa dengan Pengelasan Langsung

Las titik harus dirapikan dengan gerinda, terutama pada ujung – ujungnya, sehingga
kita yakin bahwa pada ujung – ujung tack weld tersebut tidak terdapat retakan atau
kelainan lainnya.

Jumlah las titik adalah sebagai berikut :

Adapun panjang las titik antara 20 hingga 40 mm.

10
Selanjutnya prosedur pelaksanaan las titik adalah sebagai berikut :

Gambar Perapihan Las Titik

Catatan :

Segera setelah pengelasan kunci atau las titik, pipa tidak boleh diangkat – angkat
atau digusur/dipindahkan, sampai keseluruhan jalur las pertama (root bead) selesai
dilaskan/didepositkan pada akar kampuh, hal ini untuk menghindarkan terjadinya
keretakan pad alas titik.

Gambar Pengelasan titik dengan T.I.G

2) Ketentuan – ketentuan dalam pembuatan pasangan pipa seam


1. Penyambungan Pipa

Penyambungan pipa seam (las - jahit) harus memenuhi beberapa persyaratan untuk
dapat diterima oleh pihak inspeksi. Adapun persyaratan – persyaratan tersebut adalah
sebagai berikut :

 Sambungan Biasa

Gambar Peripheral Joint


11
 Sambungan Cabang Pipa (branch pipe)

Gambar Branch Pipe

L sama dengan atau lebih panjang dari 3x tebal pipa atau 50 mm, pilih yang paling
sesuai. L1 sama dengan 5x tebal pipa atau 50mm, pilih yang paling sesuai.

 Cincin Penguat (reinforcing pad)

Gambar Reinforcing Pad

 Penyangga Pipa Yang Terbuat Dari Pipa

Jika sambungan las penyangga pipa harus melewati las jahit dari pipa seam, maka
ada dua jalan yang dibenarkan oleh oleh pihak inspeksi, yakni :

a. Bagian las jahit yang akan dilewati las penyangga digerinda rata dengan
permukaan pipa seam terlebih dahulu sebelum pengelasan dilaksanakan.

Gambar Sambungan Las pada Penyangga Pipa

12
b. Penyangga pipa dilubangi tepat pada jalur las jahit sehingga pengelasan
penyangga tidak akan melalui jalur las jahit melainkan hanya
melangkahinya.

Gambar Penyangga Pipa dengan Lubang Tepat pada Jalur Las

Catatan :

Weep hole (lubang - tangis) maksudnya untuk pengeluaran air hujan yang
terkumpul di dasar penyangga atau cairan bocoran dari siku pipa (elbow) induk.

Gambar Pelaksanaan di lapangan yang melanggar ketentuan tersebut di atas

(pemasangan nozzle terlalu dekat dengan jalur las seam)

13
Gambar penyangga tanpa melubangi pipa penyanngga namun menggerinda

jalur las seam (dibolehkan sesuai ketentuan tersebut di atas)

Gambar toleransi - toleransi pemasangan yang dibolehkan

14
Berhubung tack weld sering mendatangkan masalah, terutama yang berada di luar
kampuh las, telah diciptakan orang pipe clamp yang sederhana namun sangat bermanfaat
dan efektif sehingga penggunaan tack weld sewaktu fit up pipa dapat dihindarkan.

Gambar Penggunaan pipe clamp

3) Las Kunci (Tack Weld)

Disamping clamping sebagai sarana pengikat rakitan sebelum dilas guna mencegah
terjadinya metal upset, tack weld atau las kunci juga dipergunakan untyk membantu
pengikatan rakitan tersebut. Walaupun tampaknya sederhana dsn mudsh pelaksanaannya,
namun sebenarnya tack weld tidak semudah yang diperkirakan orang. Jika salah penerapan
persyaratannya, tack weld dapat menyebabkan retak yang berbahaya.

Tack weld sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh juru las yang berkualifikasi
dsn bersertifikat untuk mencegah terjadinya salah pelaksanaan. Pengelasan yang
dilaksanakan oleh juru las yang tidsk berkualifikasi, harus dibongkar sebelum dilewati
lajur las produksi, sedangkan tack weld yang dilaksanakan oleh juru las yang berkualifikasi
tidak perlu dibongkar sewaktu dilewati lajur las produksi.

Tack weld yang dilaksanakan tidak sesuai WPS dapat menghasilkan retak, hal ini
dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tack weld, ditinjau dari ukuran dan masukan panas yang digenerasikannya, relative
kecil dibanding luasan dan massa dari bahan dasar yang besar. Akibatnya panas yang
sangat sedikit tersebut segera diserap oleh suhu bahan dasar yang dingin. Karenanya
daerah sekeliling tack weld terdinginkan secara cepat (quenching) dan menghasilkan
martensit yang keras dan getas sekaligus menciptakan regangan thermal di lokasi tersebut.

15
Kedua hal tersebut memungkinkan terjadinya retak. Tack weld yang dilaksanakan sesuai
WPS biasanya didahului dengan pemanasan awal sehingga menghindarkan terjadinya
proses quenching dan thermal stress.

Gambar Retak yang disebabkan oleh singgung nyala (arc strike)

Singgung nyala atau (arc strike) mempunyai sifat serupa dengan tack weld, dimana
masukan panas yang sangat kecil segera didinginkan oleh bahan dasar yang sangat besar,
sehingga terjadi proses quenching yang menyebabkan retak tersebut. Itulah sebabnya
manakala tack weld diperlukan sebaiknya dilaksanakan oleh welder yang berkualifikasi.
Jika tack weld, dilakukan oleh juru las yang tidak berkualifikasi dan pelaksanaannya tidak
sesuai WPS, maka tack weld tersebut harus diuji dengan penetrant test atau magnetic
particle guna meyakinkan bahwa tidak terjadi retak. Jika telah terjadi retak, maka harus
dibuatkan prosedur pengelasan perbaikan yang terlebih dahulu harus di review untuk
mendapat persetujuan welding inspector. Pengelasan perbaikan harus dilaksanakan sesuai
dengan prosedur tersebut.

Di bawah ini dicantumkan beberapa peristiwa pelaksanaan tack welding oleh bukan
juru las. Jika dapat dihindarkan sebaiknya digunakan sarana pengikatan menggunakan
clamp dan bukan tack weld.

16
Gambar Tack weld dengan besi beton

Gambar diatas menunjukkan penggunaan besi beton yang di tack weld ke pipa
untuk sarana aarde pengelasan listrik. Dan praktek ini sangatlah dilarang.

Gambar Pemasangan penyangga sementara

Gambar di atas menunjukkan cara pemasangan penyangga sementara untuk


penyetelan pipa. Hal ini dapat diizinkan asalkan tack weld dilaksanakan oleh juru las yang
berkualifikasi.
17
KESIMPULAN

Metode penyetelan pada perpipaan ada lima, antara lain :

1. Penyetelan pipa dengan menggunakan klem


 Klem harus dipasang sedemikian rupa sehingga bagian yang akan disambung
menjadi lurus, serta celah/gap antar kampuh disamakan seputaran sambungan.
 Setelah klem terpasang dengan baik dan kedua sambungan pipa terstel/rapi,
pengelasan titik dilaksanakan oleh tukang las yang berkualifikasi/berijazah
2. Penyetelan menggunkan sirip (pipe bridge)
 Tiga buah siri dilaskan terlebih dahulu pada salah satu sambungan pipa sesuai
dengan sketsa “e”. pengelasan pada sirip dilaksanakan oleh tukang las yang
berijazah, serta bahan sirip harus eqivalen dengan bahan pipa (tidak haus sama).
Hal ini untuk menghindari terjadinya kontaminasi pada pipa yang dapat
menimbulkan tegangan internal. Pengelasan ini dimulai pada bagian sirip bukan
pada pipa.
 Bagian sambungan pipa lainnya yang akan dihubugkakn dimasukkan ke dalam
rangka ketiga sirip tersebut dan celah antara kampuh diatur merata seputar pipa
(missal jarak 3,2 mm). penyetelan dengan pukulan martil hanya dapat dilaksankan
pada sirip saja, bukan pada pipa.
 Setelah penyetelan sempurna, sirip yang sebuah lagi dilaksanakan pada posisi yang
benar.
 Pengelasan titik dapat dimulai sebagaimana halnya penyambungan dengan klem.
Catatan: jika pengelasan tidak dapat segera dilaksanakan, sebaiknya celah/kampuh
dilindungi dengan plster untuk menghindari kotoran atau debu masuk pipa,
sekaligus melindungi kampuh dari serangan karatan.
3. Penyetelan pipa dengan kupingan (lug)
 Sebelum penyetelan , garis tengah bagian dalam pipa dan keliling sebelah luar pipa
dicek terlebih dahulu. Jika keliling masing-masing sambungan pipa hamper sama
(selisih keliling tidak lebih dari 9 mm), dan pipa ternyata lonjong, maka penyetelan
harus memakai pasak yang tirus (tapered wedge) untuk mengoreksi ketidaktepatan
(misalignment) pinggir-pinggir ujung pipa yang akan dilas.

18
 Kupingan dilaskan pada ujung pipa bagian bawah secara temporer, sedang ketidak
tepatan kedudukan pipa diatur/diperbaiki dengan pasak tirus dengan
mempergunkan martil. Ketidak tepatan yang dapat ditolerin tidak boleh melebihi
1,6 mm.
 Apabila keiling sambungan-sambungan pipa tersebut berbeda lebh dari 9 mm, sisi
dilas (welding edge) dari pipa dengan keliling lebih kecil, harus disorong/dipotong
miring (tapered) dari sebelah dalam pipa sehingga ketidaktepatan sisidilas didalam
pipa tidak lebih dari 1,6 mm.
 Setelah penyetelan selesai namun sambungan tidak dapat segera dilas, maka
penyetelan tersebut diplester untuk melindungi dari kotora, debu dan serangan
karat.
 Jumlah kupingan disesuaikan dengan keadaan ketidak tepatan, sedangkan jarak
antara kupinga tidak boleh lebih kecil dari 150 mm. penggunaan kupingan pada
penyetelan pipa stainless harus terlebih dahulu dilaporkan pada pihak pemilik.
4. Penyetelan cabang pipa (nozzle/pipe bridge)
 Setelah persiapan kampuh selesai, yang meliputi pelubangan pipa (boring) dan
penyerongan pinggir boring untuk kampuh las (fit shape cut) sirip-sirip bentuk L
atau lempengan plat (flat bar bridge) salah satu ujungnya dilaskan pada pipa induk,
sedangkan ujung yang lain dilaskan pada leher cabang pipa yang dipasang vertical
atau menurut gambar fabrikasi. Pengelasan sirip pada cabang pipa baru
dilaksanakan setelah penyetelan keduduakan cabang tersebut telah sempurna.
 Jumlah sirip 3 buah untuk pipa diameter 4’’ kebawah dan 4 buah untuk piap
berdiameter 6’’ keatas.
 Pengelasan sementara untuk penempatan sirip-sirip bantu ini harus dilaksanakan
oleh tukang las yang berijazah (ijazah sebagai tack welder atau pipe welder).
 Setelah pengelasan cabang pipa selesai, sirip-sirp bantu harus dilepas oleh tukang
las piap dengan menggunakan bantuan gerinda.
5. Penyetelan pipa pada dengan pengelasan langsung
 Setel pipa dengan menggeser meja kerja dan menaik/turunkan penopang yang dapat
disetel.
 Setelah sambungan tersebut rapi, dilakukan pengelasan titikdi satu tempat saja pada
akar kampuh, selanjutnya sambungan pipa disetel lagi (readjust/realign).

19
 Setelah yakin penyetelan telah sempurna, pengelasan titik dilanjutkan pada titik –
titik lain sesuai dengan tabel.
 Diadakan pengecekan alignment/penyetelan sekali lagi. Andaikan penyetelan
berubah sehingga timbul kelainan seperti high low (tinggi - rendah),maka las titik
digerinda habis dan penyetelan diulang kembali.

20

Anda mungkin juga menyukai