Anda di halaman 1dari 19

TUGAS KELOMPOK

MOTOR PENGGERAK KAPAL

MOTOR DIESEL 2 TAKT DAN SISTEM PENDUKUNGNYA

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Motor Penggerak Kapal

Disusun oleh:

Ramadhan Al Zahir 40040418060011

Bani Muhaimina Rizka 40040418060027

Amri Arifin Anindito 40040418060039

Dosen Pengampu:

Budi Utomo, AT, MT

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKOLOGI PERANCANGAN DAN


KONSTRUKSI KAPAL

SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

i
KATA PENGANTAR

Ucapan syukur selalu penulis panjatkan kepada Allah SWT yang dengan ridho serta
hidayah-Nya senantiasa melimpahkan rahmat kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah Motor Penggerak Kapal tentang Motor Diesel 2 Takt dan Sistem
Pendukungnya.

Dengan selesainya penulisan makalah rangkuman ini dalam rangka menyelesaikan


tugas dari Bapak Budi Utomo AT,MT.

Saya berharap makalah rangkuman tentang Motor Diesel 2 Takt dan Sistem
Pendukungnya ini bisa bermanfaat bagi banyak orang. Saya menyadari bahwa karya tulis ini
masih belum sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang positif dari para pembaca sangat
diharapkan demi kesempurnaan karya berikutnya.

Semarang, 14 Mei 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
LATAR BELAKANG............................................................................................................ 1
RUMUSAN MASALAH ....................................................................................................... 1
TUJUAN PENULISAN ......................................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
ISI............................................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Mesin Diesel................................................................................................... 3
2.2 Karakteristik Motor Diesel ............................................................................................... 3
2.3 Prinsip Kerja Mesin Diesel 2 Takt ................................................................................... 8
2.4 Cara Kerja Mesin Diesel 2 Takt ....................................................................................... 8
2.5 Komponen Mesin Desel 2 Takt ........................................................................................ 9
2.6 Sistem Mesin Diesel ....................................................................................................... 10
1. Sistem Pendukung Mesin ............................................................................................. 10
2. Sistem Pelumasan Mesin .............................................................................................. 10
3. Sistem Bahan Bakar Mesin........................................................................................... 11
4. Sistem Pendinginan Mesin ........................................................................................... 11
5. Sistem Asupan Udara ................................................................................................... 11
6. Turbocharger ................................................................................................................ 12
7. Supercharger ................................................................................................................. 13
8. Sistem Pembuangan Mesin ........................................................................................... 13
BAB III .................................................................................................................................... 14
PENUTUP................................................................................................................................ 14
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 14
3.2 Saran .......................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 15

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Motor diesel merupakan salah satu jenis mesin ynga telah dikembangkan oleh manusia
dalam memenuhi kebutuhannya yaitu kebutuhan akan tenaga yang besar untuk berbagai
keperluan hidupnya. Motor diesel termasuk pada kelompok mesin dengan pembakaran dalam
atau internal combustion engine, dimana untuk menghasilkan tenaga, motor tersebut
melakukan proses pembakaran bahan bakar didalam mesin itu sendiri. Seperti telah diketahui
bahwa, untuk menghasilkan tenaga motor diesel menggunakan energi panas yang terkandung
dalam bahan bahan bakar. Energi panas hasil pembakaran energi tersebut kemudian
ditransformasikan menjadi tenaga motor diesel.

Terkait dengan motor diesel perlu diketahui bahwa, mesin pembangkit tenaga tersebut
ditemukan oleh Rudolf Diesel (18 Maret 1858 sampai 30 September 1913) seorang warga
Jerman. Dia lahir di Paris dan meninggal secara misterius di kapal Fery dalam perjalanan ke
Inggris.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian mesin diesel 2 takt itu?


2. Bagaimana karakteristik dan cara kerja mesin diesel tersebut?
3. Prinsip kerja apa yang digunakan dan komponen apa yang terdapat didalam motor
diesel itu?
4. Apa saja sistem pendukung yang ada di mesin diesel?

1
C. TUJUAN PENULISAN

Makalah ini bertujuan untuk mengetahui materi tentang motor diesel 2 takt
dan sistem pendukungnya serta agar pembaca dapat mengetahui dan memahami
materi tersebut, baik dalam pengertian maupun gambar yang ada.

2
BAB II

ISI

2.1 Pengertian Mesin Diesel

Mesin diesel adalah sebuah motor penggerak kendaraan yang menggunakan bahan
bakar solar. Selama ini, kita tahu mesin diesel itu biasanya dipakai pada truk atau bus.
Namun, mesin diesel ternyata juga digunakan sebagai motor penggerak baling-baling kapal.
Mesin diesel pada kapal umumnya menggunakan sistem 2 tak, motor diesel 2 tak memiliki
kelebihan pada sektor torsinya yang lebih besar dibandingkan motor diesel 4 tak.
Karena sesuai namanya, motor diesel 2 tak hanya memiliki dua langkah untuk satu
kali siklus. Artinya dalam satu kali putaran engkol, pasti selalu terjadi pembakaran. Kalau
dibandingkan mesin diesel 4 tak yang memiliki 4 langkah (butuh dua kali putaran engkol
untuk terjadi satu pembakaran) maka hasilnya akan lebih besar yang 2 tak.
Efeknya, ada pada konsumsi solar. Mesin diesel 2 tak memiliki konsumsi solar 2 kali
lebih boros dibandingkan mesin diesel 4 tak meski kapasitas keduanya dibuat sama.

2.2 Karakteristik Motor Diesel

Motor diesel adalah mesin pembangkit tenaga yang berfungsi untuk mengkonversikan
kandungan energi panas atau kalor bahan bakar menjadi energi mekanik. Bahan bakar yang
dugunakan adalah olar atau minyak diesel, yang salah satu sifat pentingnya adalah viskositas
atau kekentalan. Viskositas ini diperluakan karena solar disamping berfungsi sebagai bahan
bakar juga berfungsi sebagai pelumas, yaitu untuk melumasi komponen sistem bahan bakar.

3
Energi yang terkandung dalam bahan bakar dapt dihasilkan dalam proses
pembakaran didalam silinder. Energi panas tersebut tidak seluruhnya dapat dikonversikan ke
energi mekanik, karena konstruksi dan sifat bahan. Energi yang dapat ditransfer hanya sekitar
30-40 persen, sementara yang lainnya merupakan kerugian panas yang terbawa ke gas buang,
pendingin, dan gesekan. Afisiensi termal atau efisiensi panas suatu motor, dihitung
berdasarkan berapa banyak energi panas hasil pembakaran yang dapat dikonversikan menjadi
daya guna mesin atau daya motor.
Konversi energi panas ke energi mekanik, dilakukan melalui gerak lurus piston
dipindahkan keporos engkol, untuk mendapatkan energi mekanik dalam bentuk putaran.
Output poros engkol ini yang kemudian disebut dengan daya motor diesel. Daya guna motor
ditentuakan dengan mengukur daya yang keluar dari poros engkol mesin. Pengukuran daya
guna mesin dengan menggunakan dynamometer. Horse power atau daya mesin adalah
pengukuran kemampuan kerja mesin. Satu horse power dapat dijelaskan sebagai kemampuan
mengangkat 33000 pound satu feet dalam satu menit atau satu daya kuda adalah usaha yang
dibebankan sebesar 75 kg sejauh satu meter dalam satu detik.
Perbandingan kompresi suatu mesin adalah perbandingan volume terbesar terhadap
volume terkecil volume terbesar saat piston berada pada titik mati bawah (TMB) Sementara
volume terkecil berada saat piston berada pada titik mati atas (TMA) volume terbesar berarti
volume langkah ditambah ruang diatas piston saat berada di TMA atau sering diistilahkan
dengan ruang bakar. Ruang terkecil berarti ruang diatas piston saat piston ada di TMA.

Konsep lama menjelaskan bahwa untuk menghasilkan perbandingan kompresi yang


tinggi, maka mesin perlu menggunakan konsep long stroke. Konsep long stroke adalah
perbandingan antara langkah piston dengan diameter piston konsep long stroke adalah bila
langkah piston adalah lebih besar dibanding dengan diameter piston, sehingga motor diesel
yang menggunakan konsep long stroke tersebut akan menghasilkan tenaga yang besar namun
kaselerasinya lemah.
Motor diesel mampu bekerja pada waktu yang lama, dan makin panas motor diesel
akan menghasilkan performa yang lebih baik. Berbeda dengan motor bensin yang apabila
semakin panas perforamnya akan semakain menurun.kehandalan motor diesel tersebut karena
beberapa faktor, pertama panasnya mesin akan membantu proses persiapan
pembakaran motor diesel yang lebih baik. Sehingga motor diesel akan semakin besar
menghasilkan energi panas, dengan demikian tenaga motor diesel akan semakin meningkat.
Kedua motor diesel tidak menggunakan mekanisme pengapian seperti pada motor bensin,
yang kinerjanya terpengaruh oleh interval waktu penggunaan, sebaliknya karena pemicu

4
pembakaran menggunakan udara yang dikompresikan berarti motor diesel semakin lama akan
semakin baik pemicu pembakarannya. Ketiga konstruksi motor diesel dibuat dengan bahan
yang lebih baik sehingga memungkinkan motor diesel bekerja lebih baik. Semua itu tentunya
dengan parasyarat yang sama denga motor bensin yaitu sistem pelumasan dan pendinginan
bekerja dengan baik.
Masalah emisi gas buang muncul persepsi yang salah karena sering melihat motor
diesel kendaraan bermotor menyemburkan asap hitam legam, sementara motor bensin gas
buangnya terlihat lebih bersih. Namun perlu diketahui bahwa kepekatan gas buang motor
diesel tersebut adalah hanya partikel padat jelaga hitama yang cepat hilang atau mengendap
ke tanah oleh tarikan gravitasi bumi.
Gas polutan lain yang di buang pada motor diesel adalah terjadi pada temperatur yang
sangat tinggi. Sekarang dibanding dengan gas buang motor bensin dibalik penampakan gas
buangnya yanag jernihterkandung lebih banyak , yang lebih polutif yang efek racunyya lebih
instan bagi makhluk hidup. Lebih parah lagi karena tak terlihat kita lebih sulit menghindari
gas buang motor bensin dari pada motor diesel.
Konsumsi bahan bakar motor diesel lebih hemat kdibanding motor bensin karena
beberapa faktor yaitu; proses pembakaran yanga tak kurang oksigen, tekanan kompresi yang
lebih tinggi, nilai pembakaran bahan bakar yanga lebih tinggi, distribusi bahan bakar untuk
tiap silinder lebih merata, proses pembilasan yang lebih bersih karena overlap yang jauh lebih
panjang.
Energi kimia yang dikenal dengan Hidro Carbon, disenyawakan dengan oksigen agar
dapat dilakukan prose pembentukan energi panas melalui proses pembakaran. Pertama-tama
mesin berusaha merubah bentuk fisik behan bakar dari bentuk cair menjadi bentuk gas, bahan
bakar dikabutkan agar mudah menjadi uap atau menjadi bentuk gas. Kondisi ini baru
memungkinkan bahan bakar bersenyawa dengan oksigen dari udara. Konsentrasi ini akan
memungkinkan terjadinya proses pembakaran setelah ketiga syarat pembakaran yaitu bahan
bakar oksigen dan panas saling berhubungan.
Kalor hasil pembakaran tersebut selanjutnya menyebabkan terjadinya pemuaian gas
didalam silinder, yang didindikasikan dengan adanya kenaikan tekanan. Tekanan tersebut
kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan energi mekanik berupa putaran pada poros
engkol. Dengan demikian akhirnya mesin dapat menghasilkan tenaga seperti yang
diharapkan.
Motor diesel untuk menghasilkan tenaga/daya seperti yang diharapkan melalui
serangkaian proses yang terus berulang-ulang atau dukenal dengan terjadinya siklus yang
berulang-ulang. Siklus pada motor diesel terdiri dari empat proses yaitu psoses hisap,
kompresi, usaha, dan prpses buang. Terdapat dua cara dalam menyelesaikan proses tersebut,
cara pertama dilakukan dengan empat langkah piston, atau dua putaran poros engkol. Cara
pertama disebut dengan motor diesel empat tak. Cara kedua siklus diselesaikan dalam dua
langkah piston atau satu putaran poros engkol, cara ini dikenal dengan motor diesel dua tak.

5
Proses pertama adalah proses isap yaitu proses masuknya udara kedalam silinder,
piston bergerak dari TMA ke TMB didalam silindrer terjadu kevakuman sehingga pada saat
katup isap/masuk mulai terbuka terjdi aliran udara kedalam silinder. Proses isap berakhir
pada saat katup masuk tertutup. Pada motor diesel yang masuk kedalam silinder hanya udara.
Proses kedua adalah prose kompresi. Pross ini di mulai saat katup masuk mulai tertutup dan
piston mlai bergerak dari TMB ke TMA. Piston mengkompresikan udara, hingga temperatur
udara dan tekanan di dalam udara naik. Temperatus udara naik hingga mencapai titik nyala
bahan bakar, pada akhir langkah kompresi. Proses kompresi salah satu tugasnya adalah
menyediakan salah satu syarat untuk terjadinya proses pembakara, yaitu panas untuk
menyalakan campuran uadara dan bahan bakar.
Proses ketiga adalah prose usaha. Pada akhir langkah kompresi bahan bakar
diinjeksikan atau dikabutkan kedalam silinder. Dengan demikian didalam silinder terdapat
tiga unsur pembakaran yaitu oksigen, bahan bakar dan panas. Berkumpulanya tiga unsur
tersebut menyebabkan terjadinya proses pembakaran didialam silinder dan terjadi kenaikan
tekanan, tekanan hasikl pembakaran dikalikan dengan luas piston akan menjadi gaya yang
mendorong piston melakukan proses usaha dari TMA ke TMB. Proses usaha berakhir saat
katup buang mulai terbuka.
Proses ke empat adalah proses buang. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya agar
motor diesel dapat menghasilkan tenaga/daya secara terus menerus , maka akan terjadi proses
pengulangan siklus yang terus menerus juga. Unutk bisa mengulang siklus berikutnya, maka
segala sesuatu yang ada didalam silinder yang merupakan sisia dari siklus sebelumnya harus
dikeluarkan dari dalam siliinder atau dibuang. Oleh karena itu piston bergerak dari TMA ke
TMB, untuk mengeluarkan hasil peembakaran yang telah dipergunakan untuk menghasilkan
daya. Ateri ini sering disebut dengan gas buang yang masih mengandung panas/kalor dan
tekanan yang cukup tinggi. Unutk itu supaya tidak menjadi materi pencemar udara gas buang
dikelola menggunakan exhaust system yang bertugas untuk memproses gas buang yang
layak untuk dibuang ke udara. Proses pembuangan ini dimulai saat katup buang mulai
terbuka dan akan berakhir saat katup buang mulai tertutup.
Berikutnya adalah siklus yang terjadi pada motor diesel 2 tak, siklus motor tetap
terdiri dari empat proses yaitu isap, kompresi, usaha, buang. Keempat proses tersebut pada
motor diesel 2 tak dilengkapi dengan pompa bilas. Pompa bilas atau blower dipergunakan
untuk memasukan udara kedalam silinder atau masuknya udara kedalam silinder bukan
karena adanya kevakuman didalam silinder, namun memerlukan alat unutk memasukan udara
kedalam silnder. Sehingga proses isap pada siklus 2 tak menggunakan sistem paksa yang
menggunakan blower.pross isap dan buang berlangsung secaa bersamaan, yaitu saat katup

6
membuka saluran buang dan diikuti oleh saliran masuk yang dibuka oleh piston, yang
bergerak ke TMB. Dengan terbukanya katup buang terlebih dahulu maka gas bunag telah
mempunyai aliran kearah saluran buang . kondisi ini diikuti oleh udara baru yang masuk
kedalam silinder baik karena terbawa aliran gas buang dan karena tekanan dari pompa bilas
prosses ini akan berlangsung terus hingga saluran masuk tertutup oleh piston, sementara
proses pembuangan akan berakhir saat katup buang tertutup. Sehingga proses isap dimualai
saat saluran masuk mulai terbuka oleh piston dan berakhir saat tertutup oleh piston.
Sedangkan pross pembuangan diawali saat katup buang terbuka dan diakhiri saat katup buang
tertutup. Saat saluran masuk terbuka hingga katup buang tertutup disebut dengan proses
pembilasan, yaitu mengganti runga siliinder dari gas buang oleh gas baru.

Proses kompresi dimulai saat saluran masuk dan uang tertutup dan piston bergerak
dari TMB ke TMA.piston memampatkan udara didalam silinder hingga naik tekanan dan
temperaturnya. Pada akhir langkah kompresi temperatur mencapai titik nyala bahan bakar
sehingga salah satu persyaratan terjadinya proses pembakaran. Proses kompresi akan
berlangsung hingga piston mencapai TMA.
Proses usaha dimulai TMA hingga katup buang terbuka, sebelum TMA bhahan bakar
diinjeksikan/ dikabutkan kedalam silinder. Dengan demikian didalam silinde berkumpul tiga
unsur terjadinya proses pembakaran yaitu udara, bahan bakar, dan panas. Oleh karena itu
terjadilah proses pembakaran didalam silinder, yang menghasilkan panas unutk menaikan
tekanan didalam silinder. Tekanan hasil pembakaran inilah yang dikonversikan menjadi gaya
yang mendorong piston melakukan langkah usaha. Langkah usaha mulai berakhir saat katup
buang mualai terbuka dan diikuti dengan proses pembuangan dan pemasukan seperti
dijelaskan sebelumnya.

7
2.3 Prinsip Kerja Mesin Diesel 2 Takt

Mesin diesel 2 tak menggunakan 2 langkah atau two-stroke dalam menempuh satu
kali siklus kerja. Sementara tiap langkah, itu membutuhkan setengah putaran engkol. Jadi
bisa dikatakan prinsip kerja motor diesel 2 langkah adalah mesin yang mengubah energi
panas (kimiawi) menjadi energi gerak dengan satu kali putaran engkol.
Energi panas, dihasilkan dari pembakaran antara solar dan oksigen yang dikompresi.
Hasil dari pembakaran tersebut akan menimbulkan daya ekspansi yang mendorong piston
untuk bergerak.

2.4 Cara Kerja Mesin Diesel 2 Takt

Dalam mesin ini, hanya terjadi dua langkah yakni ;

1. Langkah hisap & kompresi

Langkah hisap adalah proses pemasukan udara kedalam silinder mesin, sementara
langkah kompresi adalah proses pemampatan udara ke bentuk yang lebih padat sehingga suhu
udara meningkat.
Pada mesin 4 tak, kedua proses ini terletak dalam langkah yang berbeda. Namun pada
sistem 2 tak, kedua langkah ini terjadi dalam satu langkah secara bergantian.
Dimulai dari piston yang ada di TMB (titik mati bawah), saat piston ada di TMB
udara akan masuk melalui lubang udara yang ada di sekitar dinding silinder. Udara ini dapat
terdorong masuk karena pada saluran intake terdapat blower atau turbo yang mendorong
udara ke arah mesin.
Lalu piston akan bergerak naik, pergerakan ini akan membuat lubang udara tertutup
oleh dinding piston. Akibatnya, ketika piston baru bergerak ¼ ke TMA kompresi udara akan
dimulai.
Ketika piston mencapai TMA, udara sudah berhasil dipampatkan sehingga suhunya
naik dan siap untuk dilakukan pembakaran.

8
2. Langkah usaha dan buang

Langkah usaha adalah proses terjadinya pembakaran, sementara langkah buang adalah
proses pembuangan gas sisa pembakaran dari mesin ke knalpot.
Langkah usaha akan terjadi ketika piston mencapai TMA di akhir langkah kompresi,
saat ini injektor akan mengabutkan sejumlah solar kedalam udara bertekanan tinggi tersebut.
Hasilnya solar akan terbakar dengan sendirinya.
Solar keluar karena suhu pada udara yang dikompresi melebihi titik nyala solar.
Sehingga, solar akan membara apabila dimasukan kedalam udara bersuhu tinggi tersebut.
Hasil dari pembakaran itu akan menimbulkan daya ekspansi yang mendorong piston
bergerak ke TMB. Sebelum piston mencapai TMB, katup buang akan terbuka. Dalam posisi
ini, lubang udara juga akan terbuka karena posisi piston ada di bawah. Sehingga udara yang
dihembuskan oleh blower akan mendorong gas sisa pembakaran untuk keluar melewati katup
buang.
Katup buang akan tertutup saat piston akan kembali naik ke TMA. Proses ini akan
terus berlanjut hingga suplai solar dihentikan.

2.5 Komponen Mesin Desel 2 Takt

1. Blok silinder, berfungsi sebagai tempat naik turunya piston.


2. Head cylinder, berfungsi sebagai tempat terjadinya pembakaran.
3. Piston, merupakan komponen untuk mengatur volume silinder agar terjadi langkah 2
tak.
4. Connecting rod, batang yang menghubungkan piston ke poros engkol.
5. Poros engkol, mengubah gerakan naik turun piston menjadi gerakan putar.
6. Lubang udara, merupakan sebuah saluran udara dari blower ke dalam silinder.
Lubang ini tidak terkonsentrasi pada satu titik, melainkan ada dua hingga tiga lubang
dalam satu silinder.
7. Blower, komponen untuk menghembuskan udara kedalam silinder mesin.

9
8. Katup buang, katup untuk membuang gas sisa pembakaran.
9. Injektor, komponen untuk mengabutkan injektor ke dalam ruang bakar.

2.6 Sistem Mesin Diesel

1. Sistem Pendukung Mesin

Mesin secara umum memerlukan sistem pendukung agar dapat beroperasi dengan baik dan
tanpa mengalami gangguan yang berarti dan tiap unit bagian mesin harus mendapat
perawatan secara simultan dan continue. Secara umum sistem pendukung pada mesin tersebut
dibagi menjadi 5 bagian utama, yaitu:
1. Pelumasan (Lubrication)
2. Injeksi Bahan Bakar (Fuel Injection)
3. Pendinginan (Cooling)
4. Asupan Udara (Air Intake)
5. Saluran Buang (Exhaust)

2. Sistem Pelumasan Mesin

Mesin pembakaran dalam (internal combustion) tidak dapat berjalan jika bagian-
bagian yang bergerak yang terdiri dari logam-logam diperbolehkan saling kontak tanpa
lapisan pelumas. Panas yang dihasilkan luar biasa karena jumlah gesekan akan mencairkan
logam, menuju kehancuran mesin.
Untuk mencegah hal ini, semua bagian mesin yang bergerak harus dilapisi minyak
pelumas yang dipompa ke semua bagian mesin yang bergerak.
Umumnya pelumas mesin menggunakan olie yang kekentalannya (viskositas)
menggunakan satuan SAE, fungsi dari pelumas tersebut adalah untuk mengurangi gesekan
dan getaran antar bagian-bagian yang bergerak, melindungi mesin dari keausan, menyerap
panas dan gesekan yang dihasilkan oleh bantalan mesin yang bergerak.
Untuk memastikan agar bagian-bagian mesin yang bergerak terlumasi dengan baik
maka perawatan dan pengecekan rutin (schedule) perlu dilakukan agar sirkulasi pelumasan
mesin tidak terhambat dan tersumbat. Minyak pelumas ditampung dan disimpan di bak olie
(oil carter) dimana telah terdapat satu atau lebih pompa oli, pompa melalui pipa menghisap
olie dari bak oli dan memompanya ke saluran-saluran pembagi setelah terlebih dahulu
melewati filter olie dan pendingin olie.
Dari saluran-saluran pembagi, minyak pelumas yang telah didinginkan tersebut disalurkan
untuk melumasi permukaan bantalan, poros engkol, roda gigi, silinder, pegas dan bagian yang
bergerak lainnya. Minyak pelumas yang mengalir dari tempat-tempat pelumasan kemudian

10
kembali ke dalam bak olie lagi melalui saluran kembali dan kemudian dihisap oleh pompa
olie untuk disalurkan kembali dan begitu seterusnya.

3. Sistem Bahan Bakar Mesin

Semua mesin diesel memerlukan sebuah metode penyimpanan dan penyampaian bahan
bakar ke mesin. Karena mesin diesel mengandalkan injector yang komponennya sangat
presisi dengan toleransi sangat ketat dan sangat kecil lubang injeksinya, bahan bakar dikirim
ke mesin harus sangat bersih dan bebas dari kontaminan. Keharusan sistem bahan bakar tidak
hanya menyampaikan bahan bakar, tetapi juga menjamin kebersihan bahan bakar tersebut.
Hal ini biasanya dilakukan melalui serangkaian filter in-line. Umumnya, bahan bakar akan
disaring lebih dulu di luar mesin dan bahan bakar akan melalui setidaknya satu lagi filter
internal mesin, biasanya terletak di garis setiap injektor bahan bakar. Dalam mesin diesel,
sistem bahan bakar jauh lebih kompleks dari pada sistem bahan bakar mesin bensin yang
lebih sederhana karena bahan bakar mesin diesel yang melayani dua tujuan. Satu tujuan yang
jelas adalah sebagai pemasok bahan bakar untuk menjalankan mesin dan yang lainnya
bertindak sebagai pendingin injector.
Untuk memenuhi tujuan kedua ini, bahan bakar terus menerus mengalir melalui sistem
bahan bakar mesin (engine’s fuel system) dengan laju aliran yang jauh lebih tinggi dari yang
dibutuhkan untuk hanya menjalankan mesin, contoh saluran bahan bakar ditunjukkan pada
gambar. Bahan bakar yang berlebih disalurkan kembali ke pompa bahan bakar (fuel pump)
atau tangki penyimpanan tergantung pada aplikasi sistem bahan bakar.

4. Sistem Pendinginan Mesin

Hampir semua mesin diesel mengandalkan sistem pendingin cair untuk mentransfer panas
keluar dari blok dan dari dalam mesin seperti yang ditunjukkan pada Gambar. Sistem
pendingin terdiri dari loop tertutup yang hampir sama dengan mesin-mesin mobil dan
mengandung komponen-komponen utama seperti: pompa air (water pump), radiator (heat
exchanger), termostat, jaket air yang terdiri dari bagian-bagian pendingin di blok dan kepala
silinder (cylinder head).
Hanya sebagian dari energi yang terkandung dalam bahan bakar yang diberikan pada
mesin dapat diubah menjadi tenaga mekanik sedang sebagian lagi tersisa sebagai panas.
Panas yang tersisa tersebut akan diserap oleh bahan pendingin yang ada pada dinding-dinding
bagian blok silinder yang membentuk ruang pembakaran, demikian pula bagian-bagian dari
kepala silinder didinginkan dengan air. Sedangkan untuk piston didinginkan dengan minyak
pelumas dan panas yang diresap oleh minyak pelumas itu kemudian disalurkan melewati
pendingin minyak.

5. Sistem Asupan Udara

Karena mesin diesel memerlukan toleransi ketat untuk mencapai rasio kompresi dan
karena kebanyakan mesin diesel baik turbo diesel (turbocharging or supercharging),
mengasup udara yang masuk ke mesin harus bersih, bebas dari kotoran dan sedingin
11
mungkin. Untuk meningkatkan efesiensi turbocharged atau supercharged mesin, udara
terkompresi harus didinginkan setelah dikompresi. Sistem asupan udara (air intake system)
dirancang untuk melaksanakan tugas ini (turbocharging dan supercharging dibahas
kemudian).
Sistem asupan udara bervariasi tapi biasanya salah satu dari dua jenis, basah atau
kering.Dalam sistem asupan filter basah, seperti yang ditunjukkan pada gambar, udara
dihisap atau digelembungkan melalui rumah filter yang mengandung minyak sehingga
kotoran dalam udara dihilangkan dengan minyak dalam proses penyaring. Udara kemudian
mengalir melalui sebuah bahan screentip untuk memastikan setiap minyak yang terbawa
dipisahkan dari udara.
Dalam sistem filter kering, kertas, kain atau bahan screen logam digunakan untuk
menangkap dan menjebak kotoran sebelum memasuki mesin, mirip dengan tipe yang
digunakan dalam mesin mobil. Selain membersihkan udara, sistem asupan udara biasanya
didesain untuk mengasup udara segar sejauh mungkin dari mesin, biasanya dari luar ruangan
mesin, agar pasokan udara untuk asupan mesin belum terpanaskan oleh panas dari mesin itu
sendiri.Alasan untuk memastikan agar suplai udara sedingin mungkin adalah karena udara
dingin lebih padat dari pada udara panas.
Ini artinya bahwa persatuan volume udara sejuk memiliki lebih banyak oksigen dari pada
udara panas. Dengan demikian udara sejuk memberikan lebih banyak oksigen untuk tiap
silinder dari pada udara panas. Lebih banyak oksigen berakibat pembakaran bahan bakar
lebih efisien dan lebih bertenaga.
Setelah disaring, udara disalurkan oleh sistem asupan ke intake manifold mesin atau kotak
udara. Manifold atau kotak udara adalah komponen yang mengarahkan udara segar ke
masing-masing katup isap mesin. Jika mesin turbocharge atau supercharge, udara segar akan
dikompresi dengan blower dan mungkin didinginkan sebelum memasuki saluran udara masuk
(intake manifold). Sistem asupan juga berfungsi untuk mengurangi kebisingan aliran udara.

6. Turbocharger

Turbocharging sebuah mesin terjadi ketika gas-gas buang mesin dipaksa melalui turbin
atau impeller yang berputar dan terhubung dengan impeller kedua yang terletak di sistem
asupan udara segar. Impeler di sistem asupan udara segar memampatkan udara segar.
Udara terkompresi melayani dua fungsi:
 Fungsi Pertama, meningkatkan daya tersedia mesin dengan meningkatkan jumlah
maksimum oksigen yang dipaksa masuk ke dalam setiap silinder. Hal ini
memungkinkan jika lebih banyak bahan bakar diinjeksikan sehingga lebih besar
tenaga yang diproduksi oleh mesin.
 Fungsi Kedua adalah untuk meningkatkan tekanan asupan. Hal ini meningkatkan
pembilasan terhadap gas buang keluar dari silinder.
Turbocharging umumnya ditemukan pada mesin empat langkah berdaya tinggi. Ini juga dapat
digunakan pada mesin dua tak di mana peningkatan tekanan asupan yang dihasilkan oleh

12
turbocharger diperlukan untuk memaksa muatan udara segar ke dalam silinder dan membantu
menekan gas buang keluar dari silinder

7. Supercharger

Supercharging mesin melakukan fungsi yang sama dengan turbocharging mesin.


Perbedaannya hanya pada sumber daya yang digunakan untuk menggerakkan perangkat yang
memampatkan udara segar masuk. Dalam sebuah mesin supercharger, udara biasanya
dikompresi di dalam alat yang disebut blower.
Blower digerakkan langsung melalui roda gigi dari crankshaft mesin. Jenis yang paling
umum dari blower menggunakan dua rotor berputar untuk menekan udara. Supercharging
lebih umum ditemukan di mesin dua langkah di mana tekanan yang lebih tinggi dari
supercharger mampu menghasilkan sesuai dengan yang diperlukan.

8. Sistem Pembuangan Mesin

Sistem pembuangan mesin diesel melakukan tiga fungsi: Pertama, saluran sistem
pembuangan yang melewatkan gas-gas pembakaran dari mesin, di mana mereka ditipiskan
oleh atmosfer setelah sebelumnya dicampur dengan air. Hal ini dilakukan didaerah sekitar
mesin ditempatkan. Kedua, batas sistem pembuangan dan saluran gas-gas ke turbocharger,
jika digunakan. Ketiga, sistem pembuangan yang memberikan peredaman knalpot (muffler)
digunakan untuk mengurangi kebisingan mesin.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Mesin diesel adalah sebuah motor penggerak kendaraan yang menggunakan bahan
bakar solar. Selama ini, kita tahu mesin diesel itu biasanya dipakai pada truk atau bus.
Namun, mesin diesel ternyata juga digunakan sebagai motor penggerak baling-baling kapal.
Mesin diesel pada kapal umumnya menggunakan sistem 2 tak, motor diesel 2 tak memiliki
kelebihan pada sektor torsinya yang lebih besar dibandingkan motor diesel 4 tak.

 Prinsip Kerja Mesin Diesel 2 Takt

Mesin diesel 2 tak menggunakan 2 langkah atau two-stroke dalam menempuh satu
kali siklus kerja. Sementara tiap langkah, itu membutuhkan setengah putaran engkol. Jadi
bisa dikatakan prinsip kerja motor diesel 2 langkah adalah mesin yang mengubah energi
panas (kimiawi) menjadi energi gerak dengan satu kali putaran engkol.

 Cara Kerja Mesin Diesel 2 Takt


Dalam mesin ini, hanya terjadi dua langkah yakni ;

1. Langkah hisap & kompresi


2. Langkah usaha dan buang

 Sistem Pendukung Mesin

Secara umum sistem pendukung pada mesin tersebut dibagi menjadi 5 bagian utama, yaitu:
1. Pelumasan (Lubrication)
2. Injeksi Bahan Bakar (Fuel Injection)
3. Pendinginan (Cooling)
4. Asupan Udara (Air Intake)
5. Saluran Buang (Exhaust)

3.2 Saran
Diharapkan setelah membaca makalah ini pembaca dapat lebih memperdalam lagi
pengetahuan tentang Motor Diesel 2 Takt dan Sistem Pendukungnya. Pembaca dapat
memperolehnya lewat buku, internet, maupun media yang lain. Sehingga pembaca dapat
lebih memperdalam ilmu tentang Motor Diesel 2 Takt.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.autoexpose.org/2018/03/cara-kerja-mesin-diesel-2-tak.html
http://dindapurboajiumpurworejomesindiesel.blogspot.com/2015/12/dindapurboajiumpurwor
ejomesindieselblog_10.html
http://enginenone.blogspot.com/p/sistem-pendukung-mesin-m-esinsecara.html

15

Anda mungkin juga menyukai