Disusun oleh :
ROBINSON PASARIBU
(6160515201001)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan kasihNya kepada kita semua, sehingga berkat karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Makalah Sistem
Perpipaan, Bahan – bahan Pipa dan Komponen Sistem Perpipaan”. Makalah ini
merupakan salah satu tugas pada Mata Kuliah Sistem Perpiaan.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Penyusun menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
penyusun masih mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
penyempurnaan makalah di masa datang.
Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri
maupun kepada pembaca pada umumnya. Saya menyadari bahwa makalah ini
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya berharap kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun untuk makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari sistem perpipaan.
2. Untuk mengetahui bahan-bahan sistem perpipaan.
3. Untuk mengetahui skomponen sistem perpipaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem perpipaan dapat ditemukan hampir pada semua jenis industri, dari
sistem pipa tunggal sederhana sampai sistem bercabang yang sangat kompleks.
Contoh sistem perpipaan adalah sistem distribusi air bersih pada gedung atau
kota, sistem pengangkutan minyak dari sumur ke tandon atau tangki
penyimpanan, sistem distribusi udara pendingin pada suatu gedung, sistem
distribusi uap pada proses pengeringan dan lain sebagainya. Sistem perpipaan
meliputi semua komponen dari lokasi awal sampai dengan lokasi tujuan, yaitu
saringan (strainer), katup (valve), sambungan (fitting), nozzle dan lain
sebagainya. Untuk sistem perpipaan yang menggunakan fluida cair umumnya
dari lokasi awal fluida dipasang saringan untuk menyaring kotoran agar tidak
menyumbat aliran fluida.
Pipa galvanis adalah semacam pipa besi yang ditutupi dengan lapisan
pelindung seng yang dapat sangat mengurangi kecenderungan pipa untuk
menimbulkan korosi serta memperpanjang harapan hidup tabung agar awet. Pipa
galvanis ini terbuat dari baja karbon rendah dengan lapisan galvanis, yang
mengandung berbagai macam unsur di dalamnya: - unsur seng (Zn) 99,7%dan
biasanya di aplikasikan untuk pipa pada air minum. - unsur karbon sebesar
0,091% sehingga tergolong dalam baja karbon rendah. Sehingga bisa di jelaskan
bahwa Pipa galvanis ini terbuat dari unsur utamanya adalah seng. Pipa GIP atau
pipa besi galvanis digunakan untuk intalasi air bersih dingin saja, tidak dianjurkan
untuk pipa air panas.
Pipa galvanis diproduksi dengan berbagai ukuran maupun ketebalan
dindingnya, disesuaikan dengan kegunaannya ukuran panjang standar adalah 6
m.Bahan galvanis tidak hanya berbentuk pipa, tabung, akan tetapi dapat berupa
plat lembaran maupun bentuk lain seperti: siku, U, H, C dan sebagainya.
Baja galvanis berasal dari kata galvanized steel yaitu pelapisan bahan anti
karat pada baja dengan cara bahan baja tersebut dicelupkan ke bak cairan timah
dan aluminium panas di pabrik (produsen) khusus baja. Pembuatan lapisan
galvanis tersebut berguna agar bahan baja dapat lebih tahan dan kuat dalam jangka
waktu sangat lama atau terhindar dari terjadinya pengaruh karat.
Fungsinya
Baja galvanis mempunyai banyak manfaat, tergantung keperluannya,
misalnya bila membahas bahan pipa, tentu bahan pipa galvanis dibuat sebagai
penyalur utama bahan gas, air, minyak, uap atau gas agar instalasinya kuat, aman
dan tahan lama. Pada beberapa keperluan lain, bahan ini juga digunakan sebagai
konstruksi: misalnya penopang/ tiang dan sebagainya, tergantung kebutuhan
penggunanya.
Terbuat dari gabungan material vinyl plastik yang menghasilkan pipa yang
kuat, ringan, tidak berkarat serta tahan lama. PVC diproduksi dengan cara
polimerisasi monomer vinil klorida (CH2=CHCl). Karena 57% massanya adalah
klor, PVC adalah polimer yang menggunakan bahan baku minyak bumi terendah
di antara polimer lainnya.
Berdasarkan tingkat ketebalannya, pipa peralon bisa dibagi menjadi 3 macam
yaitu :
• Tipe C : Ini adalah pipa yang paling tipis. Ukuran diameter yang ada di
pasaran mulai dari yang 5/8 inci, 1/2 inci, 3/4 inci, 1 inci, 1 1/4 inci, 1 /2
inci, 2 inci, 2 1/2 inci, 3 inci, 4 inci sampai dengan 5 inci. Pipa jenis ini
biasanya digunakan saat membangun saluran pembuangan air dengan
tekanan yang lemah dan sebagai pelindung kabel listrik.
• Tipe D : Ini adalah jenis pipa dengan ketebalan yang sedang. Biasanya
dipakai di dalam saluran pembuangan air dengan tekanan yang normal.
Adapun ukuran diameter yang dijual di pasaran mulai dari 1 1/4 inci
hingga 10 inci
• Tipe AW : Ini adalah pipa PVC yang paling tebal. Ukuran diameternya
mulai dari 1/2 inci sampai yang 1
• inci. Adapun kegunaan dari pipa AW diperlukan saat membangun saluran
air bertekanan tinggi, seperti saluran pompa air tanah.
Fungsinya
Pipa PVC yaitu jenis pipa plastik, umumnya digunakan sebagai bahan
penyalur air dingin dan air limbah ringan dan berat, terutama cairan kimia sebab
bahan pipa ini sangat baik untuk bahan cairan yang sifatnya menimbulkan reaksi
tertentu dengan ada tidaknya perubahan suhu.
Fungsinya
Pipa H D P E dapat digunakan pada penyambungan zat cair (khususnya air
bersih) atau bahan lain yang sesuai.
Pipa HDPE dipakai untuk Pipa air, Pipa gas, Pipa zat kimia, Pipa air kotor,
Pipa biogas
Keuntungan Pipa HDPE :
Memiliki kemampuan dalam menahan benturan (Impact Strength).
Memiliki ketahanan akan temperatur rendah bahkan temperatur air beku.
Ringan (mengapung di air) dengan densitas = 0.94 gr/cm3, sehingga
mudah dalam penanganan dan transportasi.
Metode penyambungan yang cepat dan mudah.
Tahan terhadap korosi dan abrasi.
Permukaan halus, akan meminimalisasi hilangnya tekanan.
Sangat disarankan untuk distribusi air minum (bersahabat dengan
lingkungan).
Jangka waktu pemakaian 50 tahun
5. Pipa Tembaga
Pipa tembaga merupakan jenis pipa yang kuat dan tahan lama, dan biasanya
lebih banyak digunakan untuk instalasi air panas.
Pipa Tembaga bisa menjadi alternatif karena lebih flexibel dan tidak
berkarat,selain juga tahan panas dan tekanan tinggi.pemasangan tidak perlu
banyak sambungan ,sehinggga lebih praktis dan cepat.
Harganya lebih mahal meskipun lebih murah ketimbang pipa besi
Fungsinya
Bahan pipa tembaga merupakan bahan tambang dari bumi sebagaimana
layaknya bahan boksit, monel, timah maupun besi, tetapi tembaga memiliki sifat
istimewa: karena kuat, tahan karat, mudah dibentuk dan dapat digunakan dalam
berbagai keperluan seperti kebel elektrinika dan sebagainya.
6. Pipa Beton
Pipa Beton adalah adalah suatu komposisi bahan bangunan yang dibuat dari
campuran semen atau bahan perekat sejenisnya,air, batu koral dan agregat dengan
atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu pipa beton itu.
Digunakan untuk saluran limbah, terowongan, dan irigasi.
7. Pipa Kuningan
Kuningan adalah paduan logam tembaga dan logam seng dengan kadar
tembaga antara 60-96% massa. Warna kuningan bervariasi dari coklat kemerahan
gelap hingga ke cahaya kuning keperakan tergantung pada jumlah kadar seng. Seng
lebih banyak mempengaruhi warna kuningan tersebut. Komponen utama dari
kuningan adalah Tembaga sehingga kuningan biasanya diklasifikasikan sebagai
paduan tembaga Kuningan sangat mudah untuk di bentuk ke dalam berbagai bentuk,
sebuah konduktor panas yang baik, dan umumnya tahan terhadap korosi dari air
garam. Karena sifat-sifat tersebut, kuningan kebanyakan digunakan untuk membuat
pipa, assesoris plambing alat plambing, tabung, sekrup, radiator, alat musik, aplikasi
kapal laut, dan casing cartridge untuk senjata api. Kuningan lebih kuat dan lebih keras
daripada tembaga.
Dalam perdagangan dikenal 2 jenis kuningan, yaitu:
• Kawat kuningan (brass wire) kadar tembaga antara 62-95%
• Pipa kuningan (seamless brass tube) kadar tembaga antara 60-90%
(Sumber: Dep.PU, 1985)
• Plat kuningan (brass sheet) kadar tembaga antara 60-90%
8. Besi Tuang (Cast Iron)
Pipa besi tuang adalah jenis pipa yang sangat keras dibanding pipa besi
sejenis karena dengan hasil cor, karbon (Ca) sehingga mempunyai sifat carbon
(sifat mengeras) dan tahan atas karat. Oleh karenanya sangat sesuai digunakan
sebagai penyaluran limbah industri pada proyek sanitasi (purification Plan). Akan
tetapi cukup banyak pengusaha menggunakan bahan pipa besi tuang ini pada
proyek kecil hingga sedang di gedung komersial.
1. Standar Pipe
Digunakan untuk membawa fluida atau gas pada tekanan atau temperature
normal, subzero/ atau tinggi. Berukuran Ll8 in. nominal size sampai 36 in. actual
OD dengan berbagai ketebalan dinding.
3. Line Pipe
Diproduksi dalam bentuk welded dan seamless. Berukuran 1/8 in. nominal
OD sampai 36 in. actual OD. Digunakan untuk membawa gas, minyak atau air.
4. Water-well pipe
Pipa-pipa adalah saluran yang tertutup sebagi sarana untuk pengaliran atau
transportasi fluida bisa juga sebagai sarana pengaliran atau tranportasi energi
dalam aliran.
Pipa tanpa sambungan ini dibuat dengan cara menusuk batang baja yang
mendekati suhu cair dengan cara menggunakan sebuah mandrel yang mana pipa
ini tidak memiliki sambungan. Pipa tanpa sambungan ditunjukkan seperti gambar
2.1.
Pipa las spiral dibuat dengan cara memuntir strip logam (plat panjang
dengan lebar sempit dan pita) dan menjadi bentuk spiral, kemudian dilas pada
ujung-ujung sambungan satu dengan yang lainnya sehingga membentuk sebuah
sambungan pada pipa. Pipa jenis ini jarang digunakan pada sistem perpipaan,
karena jenis pipa ini biasanya digunakan pada tekanan rendah karena tebal pipa
yang tipis.
4. Tubing
Tubing adalah benda silindris yang memiliki lubang pada tengahnya untuk
mengalirkan fluida. Tubing berukuran lebih kecil jika dibanding dengan pipa
disamping itu tubing lebih fleksibel dan mudah dibentuk jika dibandingkan
dengan pipa. Tubing sering digunakan pada pipa-pipa alat penukar kalor (shell
and tube heat exchanger) dan koneksi instrumen seperti pemasangan alat ukur
suhu, tekanan, sistem kontrol hidrolik atau penumatik. Tubing ditunjukkan
seperti gambar 2.14.
Gambar 2.14 Tubing pada heat
exchanger
5. Flange
Flange adalah sambungan baut di mana dua buah pipa, equipment, fitting
atau valve dapat dihubungkan bersama-sama.
6. Fittings (Sambungan)
Pipe fittings merupakan suatu pelengkap yang terletak pada ujung pipa
yang memberikan fleksibilitas pada sitem perpipaan. Pipe fittings umunya
digunakan untuk mengubah arah aliran, distrbusi, meningkatkan atau mengurangi
kapasitas aliran dan interkoneksi.
Gambar 2.16 Macam-Macam Fittings
1. Soket Pipa Galvanize digunakan untuk menyambung pipa lurus yang satu
dengan pipa lainnya
2. Tee Pipa Galvanize digunakan untuk menyambung pipa lurus bercabang
satu dengan pipa lainnya
4. Bareel union untuk menyambung pipa yang satu dengan pipa lainnya dan
berguna sebagai sambungan akhir pada suatu instalasi pipa besar ke pipa
yang berdiameter kecil
7. Katup (Valve)
Katup atau valve, adalah sebuah alat untuk mengatur aliran suatu fluida
dengan menutup, membuka atau menghambat sebagian dari jalannya aliran.
Contoh yang mudah adalah keran air. Adalah kewajiban bagi seorang insinyur
pipa untuk mengetahui setidaknya dasar-dasar dari valve ini. Bebeberapa macam
katup yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
1. Gate Valve Bentuk penyekatnya adalah piringan, atau sering disebut wedge,
yang digerakkan ke atas bawah untuk membuka dan menutup. Biasa digunakan
untuk posisi buka atau tutup sempurna dan tidak disarankan untuk posisi sebagian
terbuka.
2. Butterfly Valve
Bentuk penyekatnya adalah piringan yang mempunyai sumbu putar di
tengahnya. Menurut disainnya, dapat dibagi menjadi concentric dan eccentric.
Eccentric memiliki disain yang lebih sulit tetapi memiliki fungsi yang lebih baik
dari concentric. Bentuknya yang sederhana membuat lebih ringan dibandingkan
valve lainnya.
3. Ball Valve
Bentuk penyekatnya berbentuk bola yang mempunyai lubang menerobos
ditengahnya.
Gambar 2.20 Ball Valve
4. Plug Valve
Seperti ball valve, tetapi bagian dalamnya bukan berbentuk bola,
melainkan silinder. Karena tidak ada ruangan kosong di dalam badan valve, maka
cocok untuk fluida yang berat atau mengandung unsur padat seperti lumpur.
8. Bolting
9. Gasket
Sambungan tipe ini mengunakan soket, artinya pipa yang satu lebih besar
dari pipa yang lain, kemudian pipa yang kecil di masukan ke pipa yang
diameternya lebih besar. Kalau anda pernah melihat sambungan atar pipa paralon,
mirip seperti itulah sambungannya. Untuk metal, biasanya seperti sambungan
pada pipa AC
Tee
Jika dipasang pada pipa vertikal, apapun yang dipakai tidak masalah,
walaupun concentric reducer lebih sering dipakai. Tetapi jika dipasang di pipa
horizontal jika dengan fluida cairan, eccentric reducer dengan bagian yang datar
dibawah adalah desain yang baik. Jika fluida gas, eccentric reducer dengan bagian
datar dibagian atas merupakan desain yang baik. Keduanya adalah untuk
mencegah terakumulasinya fluida.
Cap
Sambungan jenis ulir ini, seperti halnya pada pipa pipa ledeng. Ia
mengunakan ulir untuk merekatkan dua pipa. keuntugan mengunakan sambungan
ulir ini, ia mudah di aplikasikan di lapangan dan ia bisa di aplikasikan manakala
pengelasan tidak di ijinkan karena dapat menimbulkan bahaya kebakaran
misalnya.
Flange adalah istilah untuk salah satu jenis sambungan yang digunakan
saat menyambung antara pipa dan elemennya dengan katup, bejana, pompa dan
lainnya. Kedua ujung pipa yang akan disambung dipasang flens kemudian diikat
dengan baut, Sesama flange direkatkan dengan baut dan mur.
Sambungan tipe spigot ini adalah dengan memasukan pipa satu ke pipa
lainya, mirip dengan soket. Seperti apa jenis sambungan ini? kalau kita melihat
disamping kanan atau kiri jalan ada galian, biasanya pipa yang di pasang, atau
bahkan beton, mengunakan sambungan tipa ini.
Karena desain dan pengerjaan yang bagus, sambungan ini sangat baik
untuk kedapan air dan mudah untuk di pasang di lapangan. Keuntungan lainya,
tipe sambungan ini dapat mengakomodir mis-aligment (pemasangan pipa yang
tidak lurus) sampai dengan 10 derajat. Sisi lain, kelemahan sambungan tipe ini
adalah ia hanya mampu untuk menahan pressure yang rendah.
Buttress biasanya digunakan untuk pipa non metal, jenis sambungan ini
memanfaatkan flange namun tidak di las, jadi semacam slip-on jenis flangenya.
pertanyaannya, kenapa di gunakan pipa non metal? karena bisa jadi fluida yang di
gunakan sangat korosif, sehingga kalau di gunakan metal akan banyak mengikis.
Gambar 2.34 Sambungan Buttres
BAB III
KESIMPULAN
III.1 Kesimpulan
1. Sistem pemipaan merupakan suatu unit pengatur laju aliran fluida cair
maupun gas dengan mengunakan pipa sebagai media transportasinya.