Sistem perpipaan (plumbing) terus berkembang ke arah yang lebih baik. Awal mulanya manusia memindahkan air dari sungai ke rumah dengan menggunakan ember lalu berkembang dari satu orang menjadi banyak orang yang berurutan sehingga proses berpikir untuk lebih maka melalui sistem perpipaan (plumbing).
Saat ini sistem perpipaan (plumbing) sudah sangat maju sebagai
contoh sistem perpipaan (plumbing) yang dibuat untuk mengantarkan minyak dari satu negara ke negara lain melalui sistem perpipaan (plumbing) bawah laut (offshore) sehingga dengan sistem ini akan mengefisienkan waktu lebih baik.
Sistem perpipaan (plumbing) diibaratkan dengan saluran
pembuluh darah yang mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh. Sistem perpipaan (plumbing) digunakan untuk penyediaan dan pendistribusian air bersih, pembuangan limbah dari kawasan industri ataupun dari fasilitas publik lainnya. Selain itu, sistem perpipaan (plumbing) digunakan untuk mentransformasikan minyak mentah dari sumur minyak menuju tangki yang kemudian akan diproses selanjutnya, mengtransportasikan dan mendistribusikan gas alam dari sumber gas menuju tangki penyimpanan. Sistem perpipaan (plumbing) juga diaplikasikan dalam pendistribusian minyak atau gas untuk menyuplai kebutuhan industri, mesin pembangkit tenaga dan keperluan komersial lainnya. Sistem perpipaan (plumbing) juga digunakan untuk mengangkut cairan, bahan kimia, campuran kimia dan uap pada industri makanan, pabrik kimia dan industri lainnya. Sistem perpipaan (plumbing) juga digunakan untuk keperluan mesin- mesin dan lainnya.
Semakin banyak penggunaan pipa dalam aspek kehidupan
manusia maka semakin banyak diperlukan ahli-ahli di bidang perpipaan (plumbing). Umumnya bagian perpipaan (plumbing) dan detailnya merupakan standar dari unit seperti ukuran diameter, jenis katup yang akan dipasang, baut dan gasket pipa, penyangga pipa dan lain-lain. Sehingga dengan demikian akan terdapat keseragaman ukuran antara satu dengan yang lainnya. Sedangkan di pasaran telah
Jurusan Teknik Sipil
D3 Teknik Konstruksi Sipil LAPORAN BENGKEL PIPA POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
terdapat berbagai jenis pipa dengan ukuran dan bahan-bahan tertentu
sesuai dengan kebutuhan seperti pipa galvanis, bahan carbon steel, PVC (Poluvinil Chloride), stainless steel dan sebagainya.
Dalam merancang suatu jalur pipa yang tersusun dari beberapa
buah pipa yang disusun secara seri maupun paralel maka persoalan yang dihadapi belum begitu rumit namun, banyak juga jalur pipa yang sangat kompleks sehingga memerlukan ketelitian dalam penyelesaiannya. Oleh sebab itu, laporan laboratorium konstruksi pipa ini dibuat agar dapat memperluas wawasan kita mengenai pipa.
1.2 TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dibuatnya laporan ini sebagai syarat kelulusan pada semester 1 (satu) untuk program studi D3 Teknik konstruksi sipil program studi laboratorium konstruksi pipa. Sekaligus untuk menambah wawasan perlu pengetahuan dan pemahaman mahasiswa/i serta pembaca sekalian dalam hal perpipaan, di antaranya yaitu: 1.2.1 Mengetahui alat-alat pemotong pipa yang sering digunakan dan menentukan alat yang lebih efisien. 1.2.2 Mengetahui teknik menyambung pipa dan mengetahui alat yang digunakan untuk mengulir pipa. 1.2.3 Mengetahui cara membersihkan pipa menggunakan alat boring reamer dan kikir. 1.2.4 Mengetahui cara menggunakan alat threading machine agar pekerjaan lebih mudah dan efisien. 1.2.5 Mengetahui proses pembuatan instalasi air dan sambungan yang digunakan. 1.2.6 Mengetahui bahan-bahan penunjang untuk mencegah kebocoran