Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR TEKNIK 2021/2022

Disusun oleh :

1. Fiony Fauzana (P07133121030)


2. Fadilla Tullazulfa (P07133121032)
3. Devi Ayu Prima Sari (P07133121033)
4. Farhah Nur Hidayah (P07133121035)
5. Nurlelah (P07133121036)

SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2021/2022

i
Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum yang meliputi 3 praktikum.

Terima kasih saya ucapkan kepada bapak Narto, BE, STP, M.P yang telah membantu
kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman
seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat
waktu.

Kami menyadari, bahwa laporan praktikum yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar
penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga laporan ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, 14 September 2021

Penyusun

ii
BAB I

PRAKTIKUM 1

1.1 Waktu

Hari : Selasa

Tanggal : 14 September 2021

1.2 Tempat

Laboratorium Rekayasa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

1.3 Materi Praktikum

Praktek Penyambungan Menggunakan Fitting dan Accisiories Pipa Plastic ke Pipa GI

1.4 Dasar Teori

A. Sistem Perpipaan

Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang digunakan untuk transportasi fluida antar per
alatan (equipment) dalam suatu pabrik atau dari suatu tempat ke tempat yang lain sehingga pr
oses produksi dapat berlangsung. Sistem perpipaan (piping system) secara umum terdiri dari k
omponen-komponen seperti pipa, katup, fitting (elbow, reducer, tee), flange, nozzle, instrume
ntasi (peralatan untuk mengukur dan mengendalikan parameter aliran fluida, seperti temperatu
r, tekanan, laju aliran massa, level ketinggian), peralatan atau equipment (alat penukar kalor, b
ejana tekan, pompa compressor), penyangga pipa (pipe support dan pipe hanger) dan kompon
en khusus (strainer, drain, vent). Dalam dunia industri, biasanya biasanya dikenal beberapa ist
ilah mengenai sistem perpipaan seperti piping dan pipeline. Piping adalah sistem perpipaan di
suatu plant, sebagai fasilitas untuk mengantarkan fluida (cair atau gas) antara satu peralatan k
e peralatan lainnya untuk melewati proses-proses tertentu. Piping ini tidak akan keluar dari sat
u wilayah plant. Sedangkan pipeline adalah sistem perpipaan untuk mengantarkan atau menga
lirkan fluida antara satu plant ke plant lainnya yang biasanya melewati beberapa daerah.

3
Sistem perpipaan dapat ditemukan hampir pada semua jenis industri, dari sistem pipa tu
nggal sederhana sampai sistem bercabang yang sangat kompleks. Contoh sistem perpipaan ad
alah sistem distribusi air bersih pada gedung atau kota, sistem pengangkutan minyak dari sum
ur ke tandon atau tangki penyimpanan, sistem distribusi udara pendingin pada suatu gedung, s
istem distribusi uap pada proses pengeringan dan lain sebagainya. Sistem perpipaan meliputi s
emua komponen dari lokasi awal sampai dengan lokasi tujuan, yaitu saringan (strainer), katup
(valve), sambungan (fitting), nozzle dan lain sebagainya. Untuk sistem perpipaan yang mengg
unakan fluida cair umumnya dari lokasi awal fluida dipasang saringan untuk menyaring kotor
an agar tidak menyumbat aliran fluida. Saringan (strainer) dilengkapi dengan katup searah (fo
ot valve) yang berfungsi mencegah aliran kembali ke lokasi awal atau tandon. Sedangkan sam
bungan dapat berupa sambungan penampang tetap, sambungan penampang berubah, belokan
(elbow) atau sambungan bentuk T (tee) dan masih banyak komponen-komponen yang diguna
kan dalam sistem perpipaan.

B. Defenisi Pipa

Pipa adalah istilah untuk benda silinder yang berlubang dan digunakan untuk
memindahkan zat hasil pemrosesan seperti cairan, gas, uap, zat padat yang dicairkan maupun
serbuk halus. Sedangkan instalasi pipa adalah pemasangan atau penyambungan pipa-pipa
untuk pemasukkan dan pipa pengeluaran khusus yang terdapat pada bangunan untuk segala
keperluan alat plambing, seperti : kamar mandi, wc, tempat cuci piring (sink), tempat cuci
tangan, tempat buang air kecil (urinoir), jaringan pipa gas, jaringan pipa untuk keperluan
rumah, dan lain-lain.

C. Jenis dan Fungsi Pipa

Jenis pipa yang umum digunakan pada pekerjaan pipa, baik didalam bangunan maupun
diluar bangunan adalah:

a. Pipa galvanis

(gambar 1.4 1 Pipa galvanis)

4
Pipa galvanis merupakan pipa yang sering digunakan Untuk mengalirkan air bersih

b. Pipa besi tuang

gambar 1.4 2 Pipa Besi Tuang

Pipa besi tuang dalam pekerjaan system saluran dan pembuangaan digunakan untuk
instalasi air bersih dan air kotor, pipa ini diproduksi dengan ∅2” – 15” dengan panjang 3-6 m.

c. Pipa tembaga

gambar 1.4 3 Pipa Tembaga

Pipa tembaga dalam pekerjaan system saluran dan pembuangan dipakai untuk instalasi
air bersih, terutama untuk instalasi air panas karena tembaga merupakan bahan pengantar
panas yang baik, ringan, mudah disambung, tahan terhadap karat.

d. Pipa PVC (Polyvinyl Clorida)

gambar 1.4 4 Pipa PVC

Pipa PVC (polyvinyl clorida) dalam pekerjaan ini dipergunakan untuk instalasi air
bersih maupun air kotor, pipa PVC dibagi dalam 4 kelas yaitu :

1. Kelas AW (VP) dengan tekanan kerja 10 kg/cm2.

2. Kelas A2 dengan tekanan kerja 8 kg/cm2

5
3. Kelas D (VU) dengan tekanan kerja 5 kg/cm2.

4. Kelas C untuk saluran kabel listrik.

5. Panjang standar pipa PVC adalah 4 m dan 6 m per batangg. Pipa PVC kelas AW
(VP) and AZ digunakan untuk instalasi air bersih, saluran pembuangan, irigasi,
pembuangan dan ventilasi pada gedung, saluran bahan kimia dan sprinkler. Pipa
PVC kelas A2 dan D (VU) digunakan untuk pembuangan irigasi pembuangan
pada jalan raya, pembuangan pada bangunan, pipa PVC kelas C digunakan untuk
instalasi listrik dan penerangan.

1.5 Tujuan

1. Mengetahui mengenai symbol pada jaringan perpipaan

2. Mengetahui jumlah pipa,fitting dan segala assesorisnya dalam perpipaan

3. Mengetahui bagaimana cara membuat jaringan perpipaan

6
1.6 Alat dan Bahan

NAMA FUNGSI

Menjadi saluran supply untuk air bersih maup


un kotor atau buangan.

PIPA PVC

Untuk diaplikasikan pada bagian luar dari rua


ngan di sebuah bangunan karena tingkat keta
hanannya yang tinggi. Sebagai contoh, pipa je
nis ini biasa digunakan untuk sistem saluran a
ir pada bangunan atau rumah.

PIPA GALVANIZ

Untuk membelokkan, komponen fitting pipa j


uga ada yang berguna untuk membagi aliran
menjadi dua arah dan disebut sebagai tee.

FITTING TEE

7
Untuk mengubah arah aliran, diameter pipa, a
tau membuat percabangan agar fluida (berupa
gas, cairan atau plasma) mengalir lancar.

FITTING ELBOW

REDUCE Untuk mengubah ukuran dari pipa.

Untuk mengubah tegangan listrik yang besar


menjadi tegangan listrik lebih kecil, atau rang
kaian untuk mengubah arus bolak-balik (arus
AC) menjadi arus searah (arus DC).

ADAPTOR

1.7 Langkah kerja

8
1. Siapkan semua alat dan bahan praktek

2. Siapkan elbow besi yang ber-drat dan satukan menjadi satu dengan pipa besi yang ber-drat lalu
kencangkan.

3. Pasang pipa besi dengan tee untuk menghubungkan pipa dari 3 saluran aliran air.

4. Sambungkan elbow dengan sock luar plastik untuk menyambungkan dari pipa besi ke pipa pvc.

5. Pasang pipa pvc dengan sock luar yang sudah dikencangkan di elbow.

6. Pasang adapter Fittng pada pipa PVC untuk menyambung pipa PVC lainnya.

7. Pasang kembali sock luar untuk menyambung pipa PVC sebelumnya.

1.8 Hasil

Berikut ini adalah hasil dari rangkaian pipa yang kelompok kami kerjakan.

1.9 Kesimpulan dan Saran

Kesimpulannya, dalam praktek membuat rangkaian pipa pada gambar di atas


dibutuhkan 3 buah pipa GI dengan panjang masing-masing 1 meter, pipa PVC sebanyak 3
buah dengan ukuran masing-masing 75cm, 25cm dan 40cm, 4 buah fitting elbow, 1 buah
fitting Tee, 1 buah adaptor, dan 2 buah reducer.

Selain itu setelah dilakukannya praktek rangkaian pipa ini kami jadi mengerti
bagaimana cara menyambungkan pipa PVC dengan pipa GI. Selain itu, kami mendapatkan
pemahaman mengenai sistem perpipaan khususnya di lingkungan perumahan.

9
BAB II

PRAKTIKUM 2

10
2.1 Waktu

Hari : Selasa
Tanggal : 21 September 2021

2.2 Tempat

Laboratorium Rekayasa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

2.3 Materi Praktikum

Praktek Penyambungan Menggunakan Fitting dan Accisiories Pipa Plastic ke Pipa GI dalam P
ekerjaan Plambing Sistem

2.4 Dasar Teori

Prinsip Dasar Sistem Plumbing

Fungsi sistem peralatan plambing adalah menyediakan air bersih ke tempat-tempat yang
dikehendaki dengan tekanan yang cukup dan membuang air kotor dari tempat-tempat tertentu
tanpa mencemarkan bagian penting lainnya. Selain itu, peralatan plambing ditujukan juga dala
m pencegahan kebakaran, penyaluran gas, dan penyaluran air hujan dalam suatu bangunan. D
alam perencanaan sistem plambing air bersih, terdapat hal penting yang harus diperhatikan, ya
itu kualitas air yang akan didistribusikan, sistem penyediaan air yang akan digunakan, penceg
ahan pencemaran air dalam sistem, laju aliran dalam pipa, kecepatan aliran dan tekanan air, se
rta permasalahan yang mungkin timbul jika dilakukan penggabungan antara cadangan air untu
k air bersih dan pencegahan kebakaran.

2.5 Tujuan

1. Mengetahui mengenai simbol pada jaringan perpipaan


2. Mengetahui jumlah pipa,fitting dan segala assesorisnya dalam perpipaan

11
3. Mengetahui bagaimana cara membuat jaringan perpipaan
4. Mengetahui cara membuat ulir

2.6 Alat dan Bahan

NAMA FUNGSI

Untuk diaplikasikan pada bagian luar dari rua


ngan di sebuah bangunan karena tingkat keta
hanannya yang tinggi. Sebagai contoh, pipa je
nis ini biasa digunakan untuk sistem saluran a
ir pada bangunan atau rumah.

PIPA GALVANIZ

Untuk membagi aliran, adalah koneksi fitting


yang memiliki cabang.

FITTING TEE GI

12
Untuk menyambungkan dua buah pipa dan m
emberikan fleksibilitas (mudah dilepas) pada
saat perawatan atau perbaikan.

UNION GI

Untuk mengubah arah aliran, diameter pipa, a


tau membuat percabangan agar fluida (berupa
gas, cairan atau plasma) mengalir lancar.

FITTING ELBOW GI

Untuk mengencangkan dan mengendurkan m


ur maupun baut yang ada di dalam kompone
n.

KUNCI RING PASS

Berfungsi sebagai alat potong pipa.

13
PIPE TUBE CUTTER

Untuk membersihkan karat atau kotoran yang


teban.

SIKAT BESI

Untuk membuat drat pada pipa besi.

SNEI PIPA

Alat yang berguna untuk menjepit pipa yang


akan dikerjakan terutama pipa yang akan dila
kukan proses sney atau ulir.

PIPA VICE

14
Melindungi mesin dari gesekan-gesekan kasa
r, melindungi mesin dari korosi atau karat. Ol
i yang menempel pada komponen mesin akan
mencegah reaksi oksidasi pada komponen-ko
mponen mesin.

OLI

Untuk mengukur sudut, membuat sudut siku-


siku, dan juga dapat dipakai untuk membuat l
ingkaran.

METERAN

2.7 Langkah Kerja

 Pembuatan Ulir menggunakan snei dan penyambungan pipa

1. Potong pipa sesuai ukuran yang digunakan dalam praktik kali ini membutuhkan
pipa sepanjang 50 cm sebanyak 4 dan 100 cm sebanyak 1 menggunakan cutter
pipe dan dibantu tanggem untuk menopang pipa.
2. Setiap ujung pipa yang telah dipotong dibuat ulir dengan menggunakan
sneii.dalam membuat ulir dibantu dengan catok pipa untuk menopang pipa dan
lumuri dengan oli saat membuat ulir supaya memudahkan penguliran.
3. Setelah terbentuk ulir maka sikat ujung pipa yang telah terbentuk ulir untuk
menghilangkan sisa-sisa besi yang terkelupas.

15
4. Ulangi langkah penguliran sampai semua ujung pipa yang akan disambung terulir
semua.
5. Setelah semua terulir langkah selanjutnya yaitu penyambungan kelima pipa
menjadi bujur sangkar dengan pemasangan accessories elbow untuk sudut 90° dan
untuk menyambung 2 pipa dengan socke.

 Cara kerjanya cutter pipe :


1. Putar knob hingga jarak pipa dapat masuk diantara roller dengan pisau pemotong..
2. Masukkan pipa dan tempelkan diantara dua roller.
3. Putar knob hingga sedikit menekan pipa.
4. Tahan pipa kemudian putar cutter pipa hingga dua putaran
5. Putar kembali knob hingga sedikit menekan pipa kemudian putar lagi cutter pipa.
6. Lakukan berulang hingga pipa terpotong.

2.8 Hasil

Setelah dilakukan praktek pemotongan serta pembuatan ulir pada pipa GI,

16
2.9 Kesimpulan dan Saran

Setelah melakukan praktikum kerja pipa, dapat kami simpulkanbahwa praktek kerja pipa mer
upakan tempat dimana kita belajar mengolah ataumengontrol air bersih.Tentu hal ini merupak
an suatu hal yang penting. Suatupraktek akan berjalan dengan baik serta menghasilkan sesuat
u yang produktifketika kita dalam praktek memperhatikan keselamatan kerja, instruksi umum
serta menerapkan langkah kerjanya dengan baik.

Saran yang dapat kami berikan yaitu hendaknya kita benar-benar mempelajari syarat-syarat pi
pa serta hal-hal yang berkaitan dengan kerja pipa,agar kita juga bisa mengaplikasikannya keti
ka sudah dilapangan. Kemudian hendaklah selalu mengutamakan keselamatan kerja.Diharapk
an agar para pembimbing tetap membenarakan selama praktek berjalan, begitupun agar mahas
iswa bekerjasama dengan baik selama melaksan akan praktek.

BAB III

PRAKTIKUM 3

3.1 Hari dan Tanggal

Hari : Selasa
Tanggal : 28 September 2021

17
3.2 Tempat
Laboratorium Rekayasa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
3.3 Materi Praktikum

1. Penyambungan Pipa Besi ke Pipa PVC

2. Pemasangan Pompa Air di Sumur Gali

3.4 Dasar Teori

A. Pompa Air
Mesin pompa air pada dasarnya terdiri dari dua jenis dilihat dari cara kerja da
n rancangannya. Jenis pompa tersebut adalah pompa sistem rotari dan pompa sistem se
ntrifugal.
a. Pompa air sistem rotari
Pompa jenis ini memiliki impeller yang berputar untuk menimbulkan kekuatan tari
kan, sehingga air yang dipindahkan akan mampu terus menerus menarik air dari dasar
sumur untuk dialirkan menuju ke pipa outlet. Jenis pompa ini banyak dipergunakan pa
da pompa air untuk kebutuhan rumah tangga. Hampir semua jenis pompa kecil mengg
unakan sistem kerja rotari.
b. Pompa air sistem sentrifugal
Pompa jenis ini banyak dipergunakan pada peralatan marine atau kapal laut untuk
membuang air dari dok kapal secara cepat. Jenis pompa ini bekerja dengan kecepatan t
inggi, sehingga volume air yang bergerak secara memutar dapat terlempar keluar dari
outlet air.

B. Prinsip Kerja Pompa Air


Sebuah pompa air bekerja dengan cara memindahkan sejumlah air melalui ruang su
ction menuju keruang outlet dengan menggunakan impeller, sehinggga seluruh ruanga
n udara terisi oleh air dan menimbulkan tekanan fluida untuk ditarik melalui dasar sum
ur menuju penampungan. Air yang terdapat dalam ruang impeller akan digerakkan seb
uah motor. Selama motor berputar air akan terus didorong keluar menuju ke pipa peny
aluran atau outlet pompa.

18
C. Bagian-Bagian Pompa Air
a. Motor
Bagian ini merupakan bagian utama dari pompa air dengan menggunakan motor ter
sebut sebuah pompa baik dari jenis sentrifugal maupun rotari dapat berfungsi.
b. Valve
Bagian ini berfungsi untuk memisahkan bagian hisap dan bagian pompa, sehingga t
erjadi perbedaan tekanan dan pemisahan air.selain terdapat dalam ruang kompresi mes
in jenis tertentu, valve ini juga terdapat pada ujung pipa
untuk menjaga agar ruangan pompa air terus terisi air dan tidak diisi oleh udara. Valve juga di
pergunakan untuk melakukan pengendalian terhadap tekanan pompa air agar terhindar dari ke
rusakan secara otomatis. Valve tersebut umumnya
dihubungkan dengan saklar pemutus arus atau relay. Jika ouput pompa air
mengalami peningkatan tekanan hingga tekanan tertentu, valve atau membrane
tersebut akan terdorong ke atas dan memutus arus listrik secara otomatis.
c. Saklar otomatis pompa air
Saklar otomatis ini bertugas melindungi pompa dari kelebihan beban pada
keadaan tertentu. Air pada bagian output akan terputus atau memiliki beban yang
sangat besar. Kondisi tersebut dapat menimbulkan kerusakan motor jika
dibiarkan. Untuk melindungi pompa dari kerusakan terdapat sebuah saklar
otomatis pada jenis semua pompa air. Berikut merupakan contoh bentuk saklar
atau relay yang dipergunakan pada pompa air.

d. Kapasitor
Kapasitor terdapat pada pompa air untuk membantu start motor penggerak agar lebi
h cepat berputar.
e. Tangki penampung
Tangki penampung berfungsi untuk menampung air sementara waktu agar
pompa tidak hidup danmati setiap saat menghidupkan air di kran. Dengan
menggunakan tangki penampung air penggunaan listrik menjadi lebih hemat dan
pompa menjadi lebih awet karena tidak terus menerus mengalami tekanan
besardalam waktu singkat.

19
gambar konstruksi pompa air

3.5 Tujuan

1. Mengetahui alat dan bahan dalam pemasangan pompa air

2. Mengetahui langkah-langkah dalam pemasangan pompa air

3. Mengetahui cara kerja pompa air

3.6 Alat dan Bahan

NAMA FUNGSI

PIPA PVC Menjadi saluran supply untuk air bersih maup


un kotor atau buangan.

20
Untuk mengubah arah aliran, diameter pipa, a
tau membuat percabangan agar fluida (berupa
gas, cairan atau plasma) mengalir lancar.

FITTING ELBOW

Untuk mengatur aliran fluida, baik berupa


cairan maupun gas.

VALVE

Untuk menutup sela drat pipa air agar tidak


bocor.

TAPE TBA

21
Untuk mengubah ukuran dari pipa.

REDUCE

Untuk menyedot dan mendorong air dari


sumbernya, melalui pipa pipa yang dipenuhi
oleh cairan fluida.

POMPA AIR

Untuk menjaga agar jalur rentang pipa antara


sumur dan pompa (jalur pipa hisap), tetap
terisi dan dipenuhi oleh air.

FOOT KLEP

22
Untuk penyambungan pada pipa pvc dan pad
a keran air, karena keran air memiliki drat di l
uar.

SOCK DRAT

Untuk mengencangkan dan mengendurkan m


ur maupun baut yang ada di dalam kompone
n.

KUNCI RING PASS

Untuk menyambung dua atau lebih kabel.

TERMINAL / SAMBUNGAN LISTRIK

3.7 Langkah Kerja

Cara Menyedot Air dari Sumbernya :

1. Sambungkan pipa PVC ke sock drat

2. Kemudian pipa ke elbow dan berikan perekat tape TBA

3. Berikan perekat tape TBA pada setiap sambungan pipa

4. Masukkan pipa dan sambungkan ke reducer

5. Sambungkan pipa pvc pada sock drat

6.Setelah itu sambungkan pada foot klep

23
7. Setelah sambungan terpasang sambungkan pipa yang tersambung pada sock drat
ke pompa air

Sambungan Saluran Air :

1. . Sambungkan pipa pvc ke sock drat

2. Kemudian pipa ke elbow dan berikan perekat tape TBA

3. Berikan perekat tape TBA pada setiap sambungan pipa

4. Masukkan pipa dan sambungkan ke reducer

5. Sambungkan reducer pada pipa dan beri elbow

Cara Menyalakan Pompa Air :

1.Buka tutup pompa air menggunakan kunci ring pass

2.Masukkan air hingga penuh dan tidak ada udara yang masuk

3. Tutup kembali pompa air menggunakan kunci ring pass

4.Sambungkan pompa air pada Saluran listrik

5.Saluran pompa air siap digunakan

3.8 Hasil

24
25
3.9 Kesimpulan dan Saran

Dari penguraian pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa dalam
melakukan praktek plumbing diperlukan konsentrasi dan ketelitian selain itu seo
rang plumber juga harus dapat memperhitungkan ukuran-ukuran pipa yang akan
dipotong, diulir, dan disambung.

Instalasi pipa yang baik adalah instalasi pipa yang memiliki ukuran sesuai dengan ga
mbar kerja, tidak memiliki kebocoran dan sambungan antar pipanya tersambung
dengan baik.

Agar praktek plumbing dapat terlaksana dengan baik, ada beberapa saran yang perlu
diperhatikan oleh mahasiswa sebelum melakukan praktek. Saran tersebut antara lain:

1. Sebaiknya alat-alat yang dipergunakan haruslah dalam keadaan yang baik dan ut
uh serta sesuai fungsinya.

2. Seluruh kegiatan supaya dilaksanakan tanpa membuang waktu dan selalu tepat
waktu.

3. Diharapkan kepada mahasiswa agar dalam pekerjaan plumbing ini diperlukan ke


telitian dan ketekunan agar menghasilkan pekerjaan yang baik.

4. Jagalah keutuhan alat yang kita gunakan dan kembalikan alat yang telah kita gun
akan apabila alat tersebut merupakan alat pinjaman

5. Pipa dapat memuai pada saat penguliran, sehingga pada saat proses penguliran s
ebaiknya diiringi dengan pemberian oli, agar hasil ulirannya baik.

6. Utamakan keselamatan kerja.

26
BAB IV

PRAKTIKUM 4

4.1 Waktu

Hari : Selasa

Tanggal : 12 Oktober 2021

4.2 Tempat

Laboratorium Rekayasa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

4.3 Materi Praktikum

Menggambar Profial Cara Pengukuran dengan Alat Theodolit

4.4 Dasar Teori

1. Pengertian Theodolit

Theodolit bisa didefinisikan secara umum sebagai alat ukur tanah yang dipergunakan
untuk mengukur sudut horizontal serta sudut vertikal. Berbada dengan waterpass yang
hanya bisa mengukur sudut horizontal saja. Pada dasarnya bentuk theodolit yaitu
berupa teleskop yang bisa digerakan ke atas atau ditegakan yang ditempatkan pada

27
suatu piringan. Teleskop yang dimaksud juga dapat bisa ditempatkan dipiringan kedua
dan dapat diputar ke kiri maupun ke kanan atau bisa disebut pengukuran horizontal.
Theodolit ini mampu mengukur sampai dengan ketelitian yang sangat tinggi

28
Gambar Theodolit

Theodolit digunakan untuk survey atau pengukuran pembuatan peta yang cukup sulit
(memiliki relief dan beda tinggi yang cukup besar). Theodolit sering digunakan untuk
mengukur polygon, pemetaan situasi ataupun bisa berguna untuk pengamatan matahari.

2. Macam-Macam Theodolit

 Menurut Prinsip Kerjanya

a. Repeating Theodolit, cara kerjanya dengan cara melakukan pengulangan sudut


terhadap skala graduasi
b. Direction Theodolit, cara kerjanya dengan memanfaatkan bentuk lingkaran untuk
menentukan besarnya sudut.
c. Vernier Transit Theodolit, theodolite yang melakukan perhitungan besaran sudutnya
sebanyak dua kali berturut-turut karena theodolit jenis ini bisa berbalik

 Menurut Kontruksinya

a. Theodolit Reiterasi, skala mendatar yang bersatu dengan klep sehingga sudut
mendatarnya tidak bisa diatur.
b. Theodolit Refetisi, Theodolit yang bisa diaturmengelilingi sumbu tegak sehingga dapat
ditentukan kearah yang diinginkan.

 Menurut Sistem Bacaannya

a. Theodolit Indeks Baris


b. Theodolit Nonius
c. Theodolit Mikrometer
d. Theodolit Kondensasi
e. Theodolit Otomatis

29
 Menurut Tingkat Ketelitiannya

a. Theodolit Presisi
b. Theodolit Satu Sekon
c. Theodolit Sepuluh Sekon
d. Theodolit Satu Menit
e. Theodolit Seputuh Menit
3. Fungsi Bagian-Bagian Theodolit

Theodolit terdiri dari bagian-bagiannya dan masing-masing mempunyai fungsi yang


berbeda, diantaranya :

a. Teropong Lensa Okuler, berfungsi sebagai pengatur fokus sumbu benang


b. Teropong Lensa Objektif, berfungsi sebagai melihat atau mengamati benda yang akan
diukur dari posisi bayangannya dapat disesuaikan dengan pengaturan posisi diagfragma
sehingga titik ukur (objek) terlihat jelas.
c. Visir, berfungsi sebagai garis penghubung titik tengah dengan lensa objektif atau sebagai
pengarah teropong agar objek yang akan diamati terletak pada posisi yang terlihat oleh
teropong
d. Baterai, berfungsi sebagai sumber energi Theodolit
e. Penggerak Halus Vertikal,, berfungsi sebagai penggerak teropong yang mempunya arah
gerak ke atas dan ke bawah
f. Penggerak Halus Horizontal, berfungsi sebagai penggerak teropong yang mempunyai
arah gerak ke kanan dan ke kiri
g. Skrup Centring, berfungsi sebagai pendatar alat
h. Nivo, berfungsi sebagai pengatur kedudukan theodolite menjadi rata air atau centring.
i. Layar Pembacaan Digital, berfungsi sebagai output data.

4. Rumus yang Digunakan Dalam Pengukuran Theodolit

Ada beberapa acuan rumus yang digunakan dalam pengukuran dan perhitungan
theodolite, diantara :

a. Beda tinggi (∆h)= m-b----------------m=Btm ( muka) – Btb (Belakang)


b. Bt=Btm-Btb

c. Bt = Ba+Bb/2

Bt A = Bacaan benang tengah A Bt B = Bacaan benang tengah B

Keterangan : Bt = bacaan benang tengah

Ba = bacaan benang atas

30
Bb = bacaan benang bawah

4.5 Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengukur beda tinggi dengan menggunakan alat Theodolit.

2. Mahasiswa dapat menggunakan alat Theodolit di lapangan.

3. Mahasiswa dapat mengukur beda tinggi dan jarak.

4. Mahasiswa dapat mengolah data lapangan.

4.6 Alat dan Bahan

NAMA FUNGSI

31
Untuk mengukur sudut, membuat sudut siku-
siku, dan juga dapat dipakai untuk membuat l
ingkaran.

METERAN

Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah


yang digunakan untuk menentukan tinggi
tanah dengan sudut mendatar dan sudut
tegak.

FITTING THEODOLIT

4.7 Langkah Kerja

1. letakkan pesawat diatas statif atau kaki tiga lalu diikat dengan baut yang ada pada statif.

32
2. Setelah pesawat terikat dengan sempurna pada statif baru pesawat yang sudah terikat pada statif di
angkat dan diletakkan diatas patok yang sudah ada pakunya.

3. kemudian tancapkan salah satu kaki tripod sambil kedua tangan memegang kedua kaki di tripod y
ang lainya, lalu lihat paku dibawah dengan bantuan centring, setelah paku terlihat baru kedua kaki ya
ng kita pegang ditaruh pada tanah.

4. Setelah statif ditaruh semua dan patok serta pakunya sudah kelihatan (walau tidak tepat) baru diinj
ak ketiga kaki di statip agar posisinya kuat menancap ditanah dan alat tidak mudah goyang.

5. Setelah posisi statip kuat dan tidak goyang barulah dilihat paku lowat centring, apabila paku tidak t
epat maka kejar pakunya dengan menggunakan sekrup penyetel sambil melihat centring, karena den
gan memutar sekrup penyetel. lingkaran petunjuk yang ada pada centring akan berubah dan arahkan l
ingkaran tersebut pada paku yang ada dipatok.

6. Setelah itu barulah dilihat nivo kotak (bagian bawah). Apabila nivo kotaknya tidak ada ditengah m
aka posisi alat dalam keadaan miring. Untuk melihat dimana posisi alat yang lebih tinggi maka lihat
gelembung yang ada pada nivo kotak, apabila nivo kotaknya ada di Timur maka posisi alat tersebut l
ebih tinggi disebelah Timur maka kaki sebelah Timur dipendekkan atau yang sebelah Barat dinaikka
n.

7. Setelah posisi gelembung pada nivo kotak ada ditengah maka alat sudah dalam keadaan waterpass,
walau masih dalam keadaan kasar.

8. untuk menghaluskan agar posisinya lebih level maka gunakan nivo

9. cararanya : karena dibawah alat theodolit terdapat tiga sekrup penyetel maka sebut saja sekrup A,
B, C.

10. Pertama sejajarkan nivo tabung dengan kedua sekrup penyetel (bebas dan tidak terikat harus sekr
up yang mana). Misalnya saja A dan B, setelah itu baru dilihat posisi gelembungnya. Apabila tidak di
tengah maka posisi alat tersebut belum level maka harus ditengahkan dengan menggunakan sekrup A
dan B.

11. Setelah nivo tabung ada ditengah baru diputar 90° atau 270° dan nivo tabung ditengahkan dengan
menggunakan sekrup yang C, setelah ditengah berarti posisi nivo tabung dan kotak sudah sempurna d
an keduanya ada ditengah.Setelah itu baru dilihat centring apabila paku sudah tepat pada lingkaran ke
cil berarti alat tersebut sudah tepat diatas patok apabila belum tepat maka alat harus digeser dengan c
ara mengendorkan baut pengikat yang berada dibawah alat ukur. Setelah kendor geser alat tersebut a
gar tepat di atas paku tetapi jangan diputar, sebab kalau diputar posisi nivo pasti akan berubah banya
k.

12. Setelah posisi alat tepat diatas patok maka pengaturan nivo tabung diulangi seperti semula sehing
a posisinya ditengah lagi, seperti pada waktu penyetelan pertama.

13. Setelah selesai, tentukan titik acuan alat sebagai 0°00'00"(arah utara bumi dengan menggunakan
kompas) dan juga tidak lupa untuk mengunci sekrup penggerak horizontal.

14. Nyalakan layar dengan menggunakan tombol power.

33
15. Kemudian setting sudut horizontal 0°00'00" dengan menekan tombol [0 SET] dua kali.• Satu kali
untuk mengetahui sudut vertical • Dua kali untuk mengetahui persentase kemiringan

16. Tampilkan pembacaan sudut vertical dengan menekan tombol [V/%]

17. Apabila di layar pada pembacaan sudut horizontal muncul huruf R menunjukan pembacaan sudut
biasa, dan bila ingin diubah menjadi pembacaan sudut luar biasa tekan tombol [R/L].

18. Setelah itu di ukur tingginya alat dengan meteran atau roll meter dan alat siap untuk digunakan.

4.8 Hasil

1. DIK : BA = 1375

BT = 1355

BB = 2BT-BA 3. DIK : BA = 1075

= 2.1355-1375 BT = 1025

= 1335 BB = 0970

∆ S = (BA-BB) × 100 ∆ S = (BA-BB) × 100

= (1375-1335) × 100 = (1075-0970) × 100

= 40 × 100 = 105 × 100

= 4000 cm = 10500 cm

=4m = 10.5 m

2. DIK : BA = 1075 4. DIK : BA = 1225

BT = 1050 BT = 1120

BB = 1025 BB = 1020

∆ S = (BA-BB) × 100 ∆ S = (BA-BB) × 100

= (1075-1025) × 100 = (1225-1020) × 100

= 50 × 100 = 205 × 100

= 5000 cm = 20500 cm

=5m = 20.5 m
34
4.9 Kesimpulan dan Saran

Ilmu ukur tanah adalah cabang dari ilmu Geodesi yang khusus mempelajari sebagian kecil dari perm
ukaan bumi dengan cara melakukan pengukuran pengukuran guna mendapatkan peta. Pengukuran ya
ng di lakukan terhadap titik-titik detail alam maupun buatan manusia meliputi posisi horizontal (x,y)
maupun posisi vertikal nya (z) yang diferensikan terhadap permukaan air laut rata-rata. Dalam bidan
g studi geofisika ilmu ukur tanah dapat di aplikasikan untuk menentukan topografi dan kontur suatu a
real eksplorasi. Hal ini sangat di perlukan dalam survey lapamgan suatu daerah proyek Pembahasan
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan su
dut mendatar dan sudut tegak. Pada praktikum theodolit yang telah dilakukan, pertamakali asisten me
ngajarkan cara memasang alat theodolit pada statip. Kemudian asisten menjelaskan bagian-bagian da
ri theodolit, yaitu ; Plat dinding pelindung lingkaran vertikal di dalamnya, Ring pengatur lensa tenga
h, Pengatur fokus benang silang, Alat baca lingkaran vertikal/horisontal, Lensa obyektif, Klem vertik
al teropong, Penggerak halus teropong, Klem alhidade horisontal, Penggerak halus horisontal, Nivo k
otak alhidade horisontal, Plat dasar instrumen dan Nivo tabung alhidade horizontal.

BAB V
35
PRAKTIKUM 5

5.1 Waktu

Hari : Selasa

Tanggal : 19 Oktober 2021

5.2 Tempat

Laboratorium Rekayasa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

5.3 Materi Praktikum

Praktek Membuat Mortar dan Pemasangan Batu Bata

5.4 Dasar Teori

Mortar adalah istilah yang digunakan untuk campuran semen, pasir, dan juga air. Kebanyakan orang awam
berfikir jika mortar adalah semen. Padahal semen dan mortar itu dua hal yang berbeda, Mortar merupakan
istilah lain dari adukan atau yang dikenal juga dengan spesi yang terdiri dari bahan pengikat, air, dan bahan
pengisi. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi mortar sendiri telah hadir dalam bentuk instan
untuk mempersingkat dan juga mempermudah dalam pengerjaan konstruksi

Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat dari tanah
liat yang dibakar sampai berwarna kemerah-merahan. Seiring perkembangan teknologi, penggunaan batu bata
semakin menurun. Munculnya material-material baru seperti gipsum, bambu yang telah diolah, cenderung
lebih dipilih karena memiliki harga lebih murah dan secara arsitektur lebih indah.

5.5 Tujuan

1.Mahasiswa dapat mengetahui cara membuat mortar dan memasang batu bata.

2.Mahasiswa dapat mempraktekkan pembuatan mortar dan pemasangan batu bata.

3.Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami cara pembuatan dasar dari sebuah bangunan.

5.6 Alat dan Bahan

36
NAMA FUNGSI

Fungsi pasir adalah suatu bahan material


yang digunakan sebagai bangunan untuk
merekatkan semen. Selain itu pasir juga
menjadi bahan utama untuk membuat batako
serta batu bata.

PASIR

Kapur merupakan salah satu komponen


bahan bangunan yang berfungsi sebagai
perekat. Kemampuan yang dimiliki kapur ini
dapat dimanfaatkan untuk menambah
campuran beton yang sebelumnya hanya
menggunakan semen, pasir dan batu pecah.

KAPUR

Batu bata merupakan salah satu bahan


bangunan pembuat dinding.. Selain itu, bata
merah juga membuat ruangan di dalam
rumah lebih sejuk, tembok tidak mudah retak,
dan tahan api.

BATU BATA

37
Cangkul tidak hanya digunakan dalam proses
pengolahan tanah untuk pertanian, namun
cangkul juga digunakan dalam proses
pembangunan, perataan pupuk dan sampah,
pembuatan garis-garis disawah sebelum
sawah ditanami tanaman, dan untuk
mengangkat tanah yang akan dibuat lubang
atau saluran irigasi tersier.

CANGKUL

Fungsi tali air pada kusen pintu adalah


mengalirkan air rembesan atau air tetesan
melalui tali air sehingga air tidak masuk ke
dalam kusen yang mengakibatkan kerusakan
kusen kayu.

TALI BANGUNAN

Ayakan atau saringan adalah alat yang


digunakan untuk memisahkan bagian yang
tidak diinginkan berdasarkan ukurannya, dari
dalam bahan curah dan bubuk yang memiliki
ukuran partikel kecil.

AYAKAN PASIR

38
Untuk menimba air dari sumur agar bisa
dituang kedalam tong, memindahkan air yang
terdapat dari keran ataupun penampungan air,
agar tetap berada di dalam tong dan juga
lubang air.

EMBER

Untuk mengukur atau menentukan sebuah


benda atau garis dalam posisi rata baik
pengukuran secara vertikal maupun
horizontal.

PENGGARIS WATERPASS

Untuk mencampur adonan pasir dan semen.

CETOK

5.7 Langkah kerja

1.Menentukan lokasi lapangan yang akan diukur beda tinggi dan jaraknya.

2.Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk pengukuran.

3.Menentukan titik yang akan diukur beda tinggi dan jaraknya.

4.Mengukur dengan menggunakan rol meter sejauh 25 meter.


39
5.Menyiapkan alat theodolit dengan cara :

a.Menyiapkan perangkat theodolit.

b.Memasang bak.

c.Memasang triput/kaki tiga.

d.Memasang pesawat diatas kepala.

e.Menyetel nivo kotak dengan cara memutar scrub AB secara bersama hingga gelembung nivo keara
h garis scrub C.

f.Memutar scrub C ke arah kanan/kiri hingga gelembung nivo bergerak ke tengah.

g.Menyetel nivo tabung dengan scrub penyetel nivo tabung.

h.Memfokuskan bidikan pada baak/rambu kemudian memutar scrub penguncinya.

5.8 Hasil

40
5.9 Kesimpulan dan Saran

Dapat mengetahui cara pemasangan rollag miring yang baik dan benar.

Pemasangan rollag akan rapi bila pemasangannya dipasang tepat pada garis pertemuan dua sisi pasan
gan batu yang menjadi dasar pada pemasangan rollag dan papan penyangga ditopang kayu yang kuat.

Keseriusan dalam bekerja serta penggunaan alat yang baik akan mempengaruhi hasil pekerjaan sehin
gga dalam hal ini mempercepat penyelesaian pekerjaan.

Sebaiknya pasangan dasar adalah pasangan yang siku dan pemasangan rollag sebaiknya dipasang den
gan bantuan tali dan senantiasa dikontrol menggunakan waterpass.

BAB VI

41
PRAKTIKUM 6

6.1 Waktu

Hari : Jumat

Tanggal : 29 Oktober 2021

6.2 Tempat

Laboratorium Rekayasa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

6.3 Materi Praktikum

Praktek Teknik Penyambungan Kayu

6.4 Dasar Teori

Sebelum melakukan pekerjaan kayu, maka sebagai orang yang melakukan pekerjaan tersebut harusla
h mengetahui prinsip-prinsip kerja kayu sehingga selama melakukan pekerjaan dapat menggunakan p
eralatan yang benar serta dengan hasil yang baik sesuai dengan keinginan.

Adapun prinsip-prinsip kerja kayu yang baik adalah:

• Menjaga keselamatan diri sendiri atau orang lain yang berada pada areal atau dimana kita sedang be
kerja.

• Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsi dari masing-masing peralatan

• Pekerjaan yang dihasilkan dapat memberikan hasil yang siku,lurus,datar dan halus untuk setiap per
mukaan

• Penggunaan dan penempatan berbagai jenis sambungan pada konstruksi harus benar,sehingga dapat
memberikan kekuatan dari konstruksi tersebut

• Pembuatan sambungan pada kayu harus benar-benar rapat antar satu kayu dengan kayu yang lainny
a

Keselamatan kerja umum :

42
1.Bekerja sesuai dengan petunjuk dan langkah-langkah kerja yang terdapat pada lembar kerja

2.Berkonsentrasi pada pekerjaan yang sedang dilakukan

3.Periksa setiap peralatan apakah sudah terpasang dengan baik dan benar

4.Periksa setiap ketajaman alat-alat yang akan dipakai , lakukan pengasahan jika alat yang dipakai da
lam keadaan tumpul

5.Keluarkan peralatan yang diperlukan saja dari kotak alat agar tidak mengganggu pekerjaan yang se
dang dilakukan

6.Pergunakan peralatan seseuai dengan fungsinya masing-masing

7.Gunakan selalu perlengkapan kerja yang disarankan

8.Jika ragu dengan menggunakan peralatan, mintalah petunjuk atau bimbingan instruktur kerja kayu

6.5 Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah mahasiswa dituntut untuk mampu mengenal serta menggunakan alat-
alat yang ada pada laboratorium kayu dengan baik dan benar

6.6 Alat dan Bahan

NAMA FUNGSI

Fungsi digunakan untuk memotong


kayu.

GERGAJI

43
Pahat adalah alat yang biasa
digunakan untuk memahat kayu dan
membersihkan lobang pada
sambungan kayu.

PAHAT

Rol Siku Digunakan untuk mengukur,


melihat atau memastikan kesudutan
suatu konstruksi sudut.

ROL SIKU

Merupakan alat bangunan yang sering


sekali digunakan untuk menumbuk
benda, agar tertancap dengan kuat.

PALU

44
Fungsi kayu balok biasa digunakan
pada pembuatan kusen pintu dan
jendela, kuda-kuda atap, dan
sebagainya.

BALOK KAYU

Untuk mengukur sudut, membuat sud


ut siku-siku, dan juga dapat dipakai u
ntuk membuat lingkaran.

METERAN

Untuk menandai suatu pola dengan


pada media kayu

PENSIL KAYU

45
Digunakan untuk membuat lubang
pada besi, kayu, tembok, dan
berbagai jenis media lainnya.

MESIN BOR

Biasanya digunakan untuk memotong


kayu.

KAPAK

6.7 Langkah kerja

1.Potong kayu berukuran 65 4biji dan 60 4biji menggunakan gergaji, sebelumnya di ukur menggunak
an meteran dan di tandai dengan pensil.

2. lebar sisi berukuran 60cm di potong sambungan dengan takikan bibir lurus (tepatnya pada lebar pe
rsegi panjang) menggunakan gergaji atau pahat

3. Ukuran 65cm di potong salah satu sisinya sudut bibir lurus dan sambungan bibir miring (menggun
akan gergaji atau pahat)

4. Disatukan dengan siku siku sambungan masing-masing. Sehingga membentuk persegi panjang.

5 Setelah itu di bor menggunakan bor listrik (Dan di kunci menggunakan bambu). Jadilah kontruksi k
ayu sederhana

46
6.8 Hasil

6.9 Kesimpulan dan Saran

Dengan selesainya laporan kerja kayu ini penulis dapat menyimpulkan bahwa praktek kerja kayu pe
nting di pelajari dan diketahui bagi mahasiswa teknik, karena menambah wawasan serta menambah p
engalaman bagi mahasiswa yang nantinya akan terjun kelapangan proyek ataupun yang ingin berwira
usaha. Pekerjaan kayu sangat penting dalam proses pembangunan, dimana pekerjaan kayu merupaka
n pekerjaan konstruksi yang menyangkut pekerjaan kayu atau pekerjaan yang menggunakan kayu. K
erja kayu dapat menunjang/memperlancar proses pembangunan di proyek ataupun untuk menunjang i
si dari bangunan tersebut berupa kontruksi tangga bantu mebel/furniture, lemari, kursi, meja, peranca
h dll.

Setelah melakukan praktek kayu disimpulkan bahwa pekerjaan - pekerjaan dalam praktek kayu bukal
ah pekerjaan yang semudah kelihatannya karena disana kita dituntut ketelitian, keakurtan, kekuatan s
erta pemikiran untuk membuat sebuah bangunan yang biasa kita lihat seperti rumah agar hasilnya me
muaskan. Jadi janganlah pernah mengangap bahwa pekerjaan kayu merupakan pekerjaan yang sepel
e.

47

Anda mungkin juga menyukai