Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIK MANDIRI

ADMINISTRASI MANAJEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN (AMKL)

DI PUSKESMAS GAMPING II

Dosen Pengampu :

Sri Muryani, SKM, M.Kes


Sri Haryanti, SST, M.Kes

Disusun Oleh Kelompok 5 :

Ibnu Aldi Pratama (P07133221002)

Lissaumi Taskiah (P07133221007)

Devi Ayu Prima Sari (P07133221033)

Angelina Stevani Sinaga (P07133221034)

Nathasya Anggieta Maharani (P07133221044)

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

PRODI SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN

TAHUN 2023

HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK MANDIRI

Laporan Praktik Mandiri di Puskesmas Gamping II ini telah dikoreksi dan disetujui oleh
pembimbing praktik pada :

Hari : Rabu

Tanggal : 15 April 2023

Yogyakarta, 15 April 2023

Yang Mengesankan

Dosen Pengampu Dosen Pengampu Pembimbing Puskesmas


Gamping 2

Sri Muryani, SKM, M.Kes Sri Haryanti, SST, M.Si Vita Dini Anggraeni,
A.Md.KL

NIP. 196307221986032001 NIP. NIP. 199411232019032009


197808052010122001

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan segala karunia-Nya sehingga penyusunan Laporan Praktik Mandiri Puskesmas
Gamping II untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi Manajemen Kesehatan
Lingkungan (AMKL) mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan Sanitasi Lingkungan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta Tahun Akademik 2022/2023 dapat
terselenggara dengan baik sesuai waktu yang ditentukan. Pada kesempatan ini kami berterima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu menyusun laporan PBL ini, diantaranya :

1. Bambang Suwerda, SST, M.Si selaku Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan


Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
2. Muhammad Daroji, SKM, M.Ph selaku Kepala Puskesmas Gamping II
3. Naris Dyah Prasetyawati, SST, M.Kes selaku Ketua Program Studi Sarjana Terapan
Sanitasi Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
4. Sri Muryani, SKM, M.Kes selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Administrasi
Manajemen Kesehatan Lingkungan (AMKL)
5. Vita Dini Anggraeni selaku Pembimbing Puskesmas Gamping II.
6. Rekan-rekan kelompok yang telah berkontribusi selama penyusunan laporan ini.

Kami mengharapkan laporan ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagai media
pembelajaran bagi pembaca. Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya saran dan
kritik yang bersifat membangun dari semua pihak untuk pengalaman dan perbaikan di masa
depan yang akan datang.

Yogyakarta, 15 April 2023

Penyusun

DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
D. Waktu Kegiatan

BAB II

PELAKSANAAN

A. Gambaran Umum Wilayah Puskesmas Gamping II


B. Kegiatan

BAB III

PEMBAHASAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Administrasi manajemen merupakan kegiatan dalam memberikan informasi
berupa layanan administrasi untuk melaksanakan kegiatan secara efektif serta dapat
mempengaruhi kelancaran suatu kegiatan. Manajemen administrasi adalah suatu
kegiatan perencanaan, pengendalian, pengorganisasian pekerjaan, serta penggerakan
para pekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Anonim, 2023).
Dalam penyelenggaraan, administrasi manajemen ada di setiap bidang, terlebih
lagi di bidang kesehatan lingkungan pasti terdapat administrasi manajemen yang
ruang lingkupnya dari berbagai sumber daya yang dikelolanya dan berbagai macam
kegiatan seperti program dinas kesehatan atau program dari unit pelayanan kesehatan
yang lainnya. Begitu pula dengan Puskesmas Gamping II yang mengaplikasikan
manajemen administrasi di setiap program-programnya baik program eksternal
maupun program internal. Puskesmas Gamping II memiliki tata kelola sumber daya
yang meliputi sarana-prasarana, kepegawaian, keuangan dan umum rumah tangga.

B. Tujuan
● Umum
Praktik mandiri ini bertujuan memberikan pembelajaran bagi mahasiswa
mengenai administrasi manajemen dalam penyelenggaraan program-program
kesehatan khususnya program kesehatan lingkungan.
● Khusus
1. Memperoleh data administrasi manajemen kesehatan lingkungan
Puskesmas Gamping II
2. Mengetahui program-program kesehatan lingkungan di Puskesmas
Gamping II
3. Mengetahui tata kelola sumber daya di Puskesmas Gamping II

C. Manfaat
1. Mahasiswa mengetahui permasalahan bidang kesehatan lingkungan yang
terjadi di lingkungan masyarakat.
2. Mahasiswa mengetahui prosedur yang dilakukan pihak Puskesmas dalam
rangka menyelesaikan permasalahan bidang kesehatan lingkungan yang ada di
lingkungan masyarakat.
3. Mahasiswa mengetahui bentuk penyelesaian yang dilakukan pihak Puskesmas
terhadap setiap masalah kesehatan lingkungan.
4. Mahasiswa mengetahui situasi di lingkungan lapangan praktik
5. Mahasiswa mengetahui situasi kesehatan di lingkungan lapangan praktik
(Puskesmas Gamping II)
6. Mahasiswa mengetahui cara mengumpulkan data melalui wawancara, mencari
di internet, dan analisa data

D. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan untuk mencari dan mendapatkan data sekunder di
Puskesmas Gamping II memerlukan waktu selama 3 minggu yang dimulai dari
pertengahan bulan Maret hingga pertengahan bulan April
BAB II
PELAKSANAAN

A. Gambaran Umum Lokasi Puskesmas Gamping II


1. Kondisi Geografis
Puskesmas Gamping II adalah fasilitas pemberi pelayanan kesehatan yang
berdiri sejak tahun 1984. Puskesmas yang terakreditasi utama dan memenangkan
Puskesmas Teladan tingkat Kabupaten Sleman tahun 2020 ini memiliki motto
profesional bersama dengan hati. Puskesmas Gamping II merupakan salah satu
puskesmas di Kecamatan Gamping yang berlokasi Jalan Titibumi Barat, Patran,
Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Wilayah kerja Puskesmas Gamping II meliputi 3 desa yaitu Banyuraden (8
Dusun, 22 RW, 78 RT) dengan luas 4,00 km2, Nogotirto (8 dusun, 39 RW, 120
RT) dengan luas 3,49 km2, dan Trihanggo (12 dusun, 35 RW, 99 RT) dengan luas
5,62 km2. Dengan batas wilayah :
● Batas Utara : Kec. Mlati, Sleman.
● Batas Timur : Kec. Kasihan, Bantul dan Kec. Tegalrejo, Yogyakarta.
● Batas Selatan : Kec. Kasihan, Bantul.
● Batas Barat : Kec. Godean, Sleman.

2. Kondisi Demografis
Jumlah penduduk pada tahun 2021 sebesar 52.559 jiwa, terdiri dari laki-laki
sebanyak 26.122 dan perempuan sebanyak 26.437 jiwa. Tingkat kepadatan
penduduk jiwa/Km2. Jumlah penduduk menurut Kepala Keluarga di Wilayah
Puskesmas Gamping II Tahun 2021 yaitu, pada Desa Banyuraden terdapat 5.500
KK, Desa Nogotirto terdapat 6.093 KK, dan pada Desa Trihanggo sebanyak 6.155
KK. Jadi, jumlah keseluruhan kepala keluarga di wilayah Puskesmas Gamping II
tahun 2021 sebanyak 17.748 KK.
Status perekonomian di wilayah kerja puskesmas Gamping II yaitu
Kelurahan Banyuraden, Nogotirto, dan Trihanggo termasuk dalam kategori baik
hal ini dapat digambarkan dengan nilai Dependency Ratio yang rendah yaitu 41,95
yang berarti setiap 100 penduduk usia produktif harus menanggung kurang lebih
41 orang penduduk tidak produktif. Dari pernyataan tersebut dapat diketahui
bahwa lebih banyak penduduk usia produktif daripada yang tidak produktif.
Namun, tingkat pengangguran yang ada di 3 kelurahan Banyuraden, Nogotirto, dan
Trihanggo sangat tinggi yaitu mencapai 11.584 orang.

B. Visi, Misi, Motto dan Tata Nilai Puskesmas Gamping II


1. Visi:
”Terwujudnya Pelayanan Kesehatan yang Bermutu, Berbasis Smart Health,
Menuju Kemandirian Masyarakat dalam Bidang Kesehatan.”

2. Misi:
1. Menerapkan sistem manajemen mutu akreditasi puskesmas secara konsisten dan
berkelanjutan.
2. Meningkatkan ketersediaan sumber daya yang memadai.
3. Mengembangkan proses pelayanan berbasis perkembangan teknologi.
4. Memperkuat jaringan pelayanan dan jejajaring kerja dengan semua pihak yang
terkait.

3. Motto
"SEHATI” maknanya adalah bahwa Puskesmas Gamping II merupakan
kesatuan unit pelaksana yang tediri dari berbagai latar belakang profesi, dalam
melaksanakan tugas pelayanan kepada masyarakat untuk mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya harus selalu dalam semangat satu
hati, kolektifitas secara internal sebagai tim kerja puskesmas, dan harus bisa
terbangun semangat Bersama dengan semua unsur lintas sektor dan masyarakat.

4. Tata Nilai
● Profesional
Bahwa dalam melaksanakan tugas/kewajiban harus dilandasi dengan standar
pelayanan profesi yang berlaku, kompeten, berintegritas, dan responsif.

● Bersama
Bahwa dalam melaksanakan pelayanan dan kegiatan di puskesmas harus dalam
semangat Bersama-kolektifitas untuk mencapai tujuan dan mewujudkan visi
puskesmas. Bersama dalam perspektif internal adalah semua unsur sumber daya
yang ada di puskesmas merupakan satu kesatuan yang harus menjadi kekuatan
untuk melaksanakan tugas mulia di puskesmas. Sedangkan dalam perspektif
ekternal, puskesmas harus bisa membangun kebersamaan dengan semua unsur
lintas sektor, dan komponen masyarakat untuk mewujudkan kemandirian
masyarakat dalam bidang kesehatan.
● Dengan Hati
Bahwa dalam melaksanakan tugas/kewajiban harus didasari atas rasa hati yang
paling dalam, sehingga akan muncul sikap dan perilaku yang disiplin, jujur, dan
berintegritas yang tinggi terhadap norma dan standar profesi serta aturan-aturan
yang berlaku tanpa merasa diawasi. Namun tumbuh dari rasa tanggungjawab
pribadi. Serta sikap dan perilaku yang empati, menghormati, dan melayani
terhadap pelanggan puskesmas.

C. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan yang diberikan Puskesmas Gamping II, antara lain:
1. Administrasi dan Manajemen
Tata kelola sumber daya di Puskesmas meliputi:
● Sarana-Prasarana
● Kepegawaian
● Keuangan dan Umum Rumah Tangga
2. Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
Suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan
perseorangan.
3. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga,
kelompok, dan masyarakat.

D. Sasaran Puskesmas
1. Individu 3. Kelompok
2. Keluarga 4. Masyarakat
E. Karyawan dan Tenaga Kesehatan

No. Jabatan Jumlah

A PNS

1 Ka. Puskesmas 1 Orang

2 Kasubbag TU 1 Orang

3 Dokter Umum 2 Orang

4 Dokter Gigi 2 Orang

5 Bidan 6 Orang

6 Perawat 5 Orang

7 Perawat Gigi 2 Orang

8 Asisten Apoteker 2 Orang

9 Apoteker 1 Orang

10 ATLM 2 Orang

11 Sanitarian 1 Orang

12 Nutrisionis 2 Orang

13 Perekam Medis 2 Orang

14 Epidemiolog 1 Orang

15 Psikologi 1 Orang

16 Penyuluh Kesehatan Masyarakat (Promkes) 1 Orang

17 Staf Administrasi 5 Orang

B NON PNS

1 Dokter 1 Orang

2 Adm. Keuangan 1 Orang

3 Tenaga IT/Aset 1 Orang

4 Fisioterapi 1 Orang

5 Apoteker 0 Orang
6 Sanitarian 0 Orang

7 Nutrisionis 1 Orang

8 Promkes 1 Orang

9 Epidemiolog 1 Orang

10 Cleaning Service 2 Orang

11 Satpam 3 Orang

E. Kegiatan yang Dilaksanakan di Puskesmas Gamping II


Kegiatan praktik mandiri yang dilaksanakan di Puskesmas Gamping II yaitu
dengan mengambilan data dari beberapa masalah atau kasus di bidang kesehatan
lingkungan untuk memenuhi tugas Administrasi Manajemen Kesehatan Lingkungan
(AMKL) dengan metode wawancara terhadap sanitarian di Puskesmas Gamping II.
Selain itu, melakukan pengambilan data kasus penyakit di tahun 2022 yang
tergolong penyakit berbasis lingkungan di bagian rekam medis untuk mengetahui
kasus penyakit terbesar di tahun tersebut, dan melakukan administrasi kepada
pengelola Tata Usaha di Puskesmas Gamping II.
Program kerja yang sudah terlaksana di bidang kesehatan lingkungan sendiri
meliputi :
1) Pemantauan Jentik Berkala dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PJBPSN)
2) Inspeksi Kesehatan Lingkungan
3) Pemeriksaan Sarana Tempat Fasilitas & TPP (Tempat Pengelolaan Pangan)
4) STBM 5 Pilar
5) Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Bersih & Pengambilan Sampel Air
Bersih.

Program kerja yang sudah terlaksana di Puskesmas Gamping II dilakukan secara


berkala oleh sanitarian dan bekerja sama dengan lintas program, seperti: Bidan,
Promkes, gizi, epidemiologi, dll.
BAB III
PEMBAHASAN

Berdasarkan data yang diperoleh di Puskesmas Gamping II dan didapat melalui


wawancara dengan sanitarian setempat, diketahui bahwa adanya penemuan mengenai
masalah-masalah kesehatan khususnya masalah kesehatan lingkungan di lingkungan sekitar
atau di wilayah kerja puskesmas tersebut yakni Banyuraden, Nogotirto, dan Trihonggo .
Masalah-masalah kesehatan lingkungan ditindaklanjuti dengan Inspeksi Kesehatan
Lingkungan (IKL) yang dilakukan oleh sanitarian Puskesmas Gamping II. Inspeksi
Kesehatan Lingkungan (IKL) ini dilaksanakan apabila terjadi penemuan kasus dan adanya
lonjakan kasus suatu penyakit atau permintaan inspeksi dari pihak masyarakat atau sekedar
hanya untuk pemenuhan tugas wajib yang berupa program-program kesehatan dari dinas
kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. Masalah-masalah kesehatan lingkungan yang sudah
ada di lingkungan masyarakat Puskesmas Gamping II, sebagai berikut :
1. Identifikasi Masalah
1) Adanya kasus DBD yang meningkat di tahun ini
2) Adanya temuan kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Gamping II
3) Membakar dan membuang sampah sembarangan
4) Masyarakat yang acuh terhadap pengelolaan sampah

2. Menetapkan Prioritas Masalah


Masalah-masalah yang sudah diidentifikasi selanjutnya dilakukan penetapan prioritas
untuk memprioritaskan pemecahan masalah yang akan diselesaikan terlebih dahulu.

No Masalah P S RI DN SB TF RA Σ

1 Adanya kasus DBD yang 5 5 5 4 5 3 2 29


meningkat di tahun ini

2 Adanya temuan kasus 5 3 4 4 4 3 3 26


DBD di wilayah kerja
Puskesmas Gamping 2

3 Membakar dan 4 4 3 3 5 2 2 23
membuang sampah
sembarangan

4 Masyarakat yang acuh 3 5 3 3 4 2 1 21


terhadap masyarakat
Berdasarkan data yang diperoleh, setelah dilakukan pengidentifikasian masalah-
masalah kesehatan lingkungan di Puskesmas Gamping II selanjutnya kami mencoba
menganalisis masalah-masalah tersebut dengan melakukan penilaian berdasarkan
masalah kesehatan yang diprioritaskan atau yang sekiranya paling penting untuk
segera dilaksanakan pemecahan masalah dan pelaksanaanya. Masalah-masalah
tersebut diberi skor dengan metode teknik skoring, yang penilaiannya dilakukan
dengan memberi nilai atau skor 1-5. Pemberian skor didasari oleh :
1) P (Prevalence) : Prevalensi penyakit
2) S (Severity) : Berat ringannya akibat yang ditimbulkan
3) RI (Rate Increase) : Kenaikan prevalensi
4) DN (Degree of Unmeet Need) : Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan
masalah
5) SB (Social Benefit) : Keuntungan sosial apabila masalah diatasi
6) TF (Technical Feasibility) : Teknologi yang tersedia untuk mengatasi
masalah
7) RA (Resources Availability) : Sumber daya yang tersedia untuk mengatasi
masalah

Berdasarkan pemilihan masalah dari penilaian prioritas masalah menggunakan


teknik skoring (skore 1-5) diperoleh masalah dengan skor tertinggi yaitu Adanya
kasus DBD yang meningkat di tahun ini, dengan jumlah skor 29.

3. Menetapkan Tujuan
Penetapan tujuan ini berfungsi untuk memfokuskan tujuan program-program
kesehatan yang ditargetkan pada masyarakat di lingkup wilayah kerja Puskesmas
Gamping II.
a) Tujuan Umum : Meminimalisir atau menurunkan kasus DBD yang meningkat
b) Tujuan Khusus : Meningkatkan upaya pergerakan masyarakat dalam
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui kegiatan 3M Plus (kegiatan
menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali barang bekas).

4. Menetapkan Pemecahan Masalah


Adapun pemecahan masalah dari yang diprioritaskan Puskesmas Gamping II. Untuk
masalah peningkatan kasus DBD, pemecahan masalah yang dapat dilakukan yaitu
melakukan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB dan Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN) untuk mengetahui ABJ di suatu wilayah.

5. Menetapkan Rencana Kegiatan


● Rencana kegiatan : Penurunan kasus DBD
● Rincian kegiatan
1. Tahap Persiapan :
● Rapat koordinasi
● Membuat anggaran (RAB)
● Perizinan
2. Tahap Pelaksanaan :
● Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB)
● Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
3. Tahap Penilaian :
● Evaluasi

6. Menetapkan Sasaran
a) Sasaran langsung : Pemberantasan Jentik Nyamuk
b) Sasaran tidak langsung : Lingkungan dan masyarakat

7. Waktu
Penetapan waktu untuk melaksanakan program kesehatan dalam menurunkan kasus
DBD di lingkup wilayah kerja Puskesmas Gamping II

Februari 2022 Person In


No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Change

A Tahap persiapan

1. Rapat koordinasi

2. Pembuatan RAB
3. Perizinan

B Tahap
pelaksanaan

1. Pemeriksaan
Jentik Berkala
(PJB) dan
Pemeriksaan
Sarang Nyamuk
(PSN)

C Tahap penilaian

1. Evaluasi

8. Organisasi dan Staff


Dalam melaksanakan program-program kesehatan untuk menurunkan kasus
DBD diperlukan pengorganisasian dalam mengelola staff, staff yang diperlukan di
Puskesmas Gamping II untuk mengelola program tersebut yaitu sanitarian dan
beberapa orang yang dipekerjakan untuk mengoperasikan program Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) seperti fogging atau modif lingkungan.
9. Rencana Anggaran
10. Evaluasi
Berdasarkan kegiatan atau program-program yang telah dilakukan dapat
diketahui pemaparan masalah peningkatan kasus DBD pada tahun ini di lingkup
kerja Puskesmas Gamping II. Peningkatan kasus DBD apabila tidak dilakukan
penanganan lanjutan maka dapat menimbulkan berbagai dampak pada kesehatan dan
lingkungan. Oleh sebab itu, dengan dilakukannya program kesehatan seperti PSN
dan PJB dapat membawa perubahan yang baik terutama menurunkan kasus DBD.
Dengan menerapkan program-program tersebut, diharapkan terjadi penurunan kasus
DBD secara signifikan dengan bantuan dari masyarakat yang ikut berpartisipasi
didalamnya.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan laporan yang kami buat terkait Praktik Mandiri Puskesmas
Gamping 2 yang berlokasi di Jalan Titibumi Barat, Patran, Banyuraden, Kecamatan
Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat data masalah-
masalah atau kegiatan sanitarian di Puskesmas Gamping 2. Dari beberapa masalah
kami identifikasi dengan teknik scoring.
Sehingga mendapatkan prioritas masalah yaitu meningkatnya kasus DBD dari
tahun sebelumnya. Selain itu, laporan ini berisi tentang perencanaan dari prioritas
masalah.
Tahap pelaksanaan program kesehatan dalam menurunkan kasus DBD di
lingkup wilayah kerja Puskesmas Gamping 2 mulai dari Pemeriksaan Jentik Berkala
(PJB) dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
.

B. Saran
Penyehatan masalah kesehatan lingkungan dapat dilaksanakan secara
musyawarah dan gotong royong oleh masyarakat dengan penyuluhan dan bimbingan
teknis dari petugas sanitasi setempat. Keberhasilan sanitasi di lapangan bergantung
pada kemauan, pengetahuan, dan keterampilan para petugas sanitasi dalam menggali,
merumuskan, dan memberikan saran untuk menindaklanjuti perbaikan lingkungan dan
perilaku masyarakat secara cepat, tepat, dan akurat.
Disamping itu, peran dan dukungan dari kepala Puskesmas, para petugas
lainnya, dan masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan lingkungan sangat
dibutuhkan untuk keberhasilan sanitasi. Untuk itu, dalam pelaksanaan program
sanitasi harus dilakukan secara terintegrasi dan didukung dengan pengetahuan serta
keterampilan seperti cara komunikasi, konseling, dan lainnya untuk mencapai sanitasi
yang sehat, aman, dan nyaman.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai