Anda di halaman 1dari 19

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Praktek Kerja Pipa


Sistem Saluran dan Pembuangan adalah suatu konstruksi yang
mengatur pemasukan atau penyuplaian air bersih guna kebutuhan
manusia dan pengeluaran / pembuangan air bekas / limbahnya ketempat
tertentu.
Pengertian dari pekerjaan pipa itu sebenarnya sangat luas sekali,
tapi dalam garis besarnya dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu :
a. Jaringan Pipa Dalam
Adalah pemasangan atau penyambungan pipa-pipa untuk pemasukkan
dan pipa pengeluaran khusus yang terdapat di dalam bangunan untuk
segala keperluan alat plambing, seperti : kamar mandi, wc, tempat cuci
piring (sink), tempat cuci tangan, tempat buang air kecil (urinoir),
jaringan pipa gas, jaringan pipa untuk keperluan rumah, dan lain-lain.
b. Jaringan Pipa Luar
Adalah pemasangan atau penyambungan pipa-pipa di luar bangunan.
Batasan tanggung jawab perawatan dan perbaikan kerusakan adalah
sebagai berikut :
- dari meteran ke dalam ( instalasi dalam rumah ) adalah
tanggungjawab yang punya rumah ( gedung ).
- dari meteran ke luar adalah tanggung jawab PDAM atau pihak
penjual jasa.

2.2 Macam – Macam Pipa


Pipa ada beberapa macam, yaitu :
1. Pipa Penghantar, adalah pipa yang mengantarkan air dari sumber air
digunung, sungai atau sumber air lannya ke reservoir/bak/kolam
penampung.
2. Pipa Induk, adalah pipa yang mengalirkan air dari reservoir pada
jaringan pipa di dalam kota untuk sampai ke rumah-rumah.
3. Pipa Bagi atau Distribusi, adalah pipa yang mengalirkan air ke rumah-
rumah atau ke konsumen.

2.3 Bahan – Bahan Pipa


Untuk pembuatan pipa dibutuhkan bahan yang bermacam-macam, yaitu :
a. Untuk Pipa Penghantar dan Pipa Induk
 Pipa Besi Tuang
Sangat cocok digunakan untuk mengalirkan zat yang bersifat
pelumas seperti minyak.
 Pipa Baja
Biasanya digunakan untuk mengalirkan zat pelumas seperti minyak.
Pipa jenis ini mempunyai kekuatan yang lebih baik daripada jenis
pipa tuang.
 Pipa Beton
 Pipa PVC ( Polyvinil Chloride )
 Pipa Asbes Semen.

b. Untuk Pipa Pembagi / Distribusi


 Pipa Galvanis
Adalah pipa besi lunak yang dilapisi dengan timah.
 Pipa PVC
 Pipa Tembaga
Pipa ini dipakai untuk instalasi air bersih, terutama instalasi air panas
karena tembaga merupakan bahan penghantar panas yang baik,
ringan, mudah disambung, tahan terhadap karat.
 Pipa Besi Tuang
 Pipa Kuningan
 Pipa Timah Hitam
Dari berbagai jenis bahan pipa diatas, untuk jaringan pipa pembagi /
distribusi yang paling banyak digunakan adalah pipa PVC dan galvanis.
 Sifat-sifat pipa galvanis :
1. permukaan licin
2. kuat
3. mudah dibentuk
4. tahan karat jika tidak terkelupas
 Keuntungan pipa galvanis :
1. tahan pecah
2. tahan lama
3. sambungannya menggunakan ulir
4. permukaannya kuat

Pipa PVC mempunyai banyak kelebihan daripada pipa galvanis.


Kelebihan pipa PVC dibandingkan dengan pipa galvanis adalah :
 Ringan, tahan karat, dan permukaan dalamnya licin
 Elastisitasnya tinggi
 Tidak mudah terbakar
 Beratnya 1/5 kali berat pipa galvanis
 Dapat dipakai sebagai isolasi yang baik
 Kekuatannya cukup besar
 Tahan terhadap zat kimia
 Mudah dibentuk
Meskipun pipa PVC banyak kelebihan dibandingkan dengan pipa galvanis,.
Kekurangan pipa PVC, yaitu :
 Tidak tahan panas
 Mudah pecah karena dibuat dari plastik
 Pipa yang sudah dibentuk sulit diubah kembali.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengaliran air pada lintasan instalasi pipa
adalah:
1. Diameter Pipa
Semakin besar ukuran pipa atau semakin besar diameter pipa maka
semakin banyak air yang dapat dialirkan.
2. Panjang pipa
Semakin panjang pipa semakin panjang perjalanan air maka semakin
besar gesekan yang terjadi di permukaan dalam pipa oleh air.
3. Keadaan Pipa
Air lunak yang kaya akan O2 dan air keras yang banyak mengandung
garam akan mempercepat terjadinya karat pada permukaan dalam pipa,
hal ini dapat menghambat aliran air.
4. Perubahan Arah Aliran
Belokan yang tajam akan memperlambat laju aliran air, oleh karena itu
dalam merencanakan jaringan pipa diusahakan seminimal mungkin
merubah arah aliran.
5. Mutu sambungan
Bram / serpih di ujung pipa, mutu uliran dan lilitan threat type akan
mempengaruhi aliran air.
6. Pemasangan Valves
Dalam jaringan pipa perlu direncanakan pemasangan valves (kran) untuk
menghentikan sementara aliran air apabila terjadi perbaikann pipa.
7. Pembesaran Ukuran
Agar pengaliran air akan tetap lancar, perubahan ukuran (pemakaian
Reducing Socket) dibuat secara bertahap / tidak terlalu drastis.

Ukuran Nominal Pipa


 (mm)  (inchi)  (mm)  (inchi)
6 ⅛ 100 4
8 ¼ 125 5
10 ⅜ 150 6
15 ½ 175 7
20 ¾ 200 8
25 1 225 9
32 1¼ 250 10
40 1½ 300 12
50 2 350 14
65 2½ 400 16
90 3⅓ 500 20

2.4 Jaringan Pipa


Jaringan pipa menurut pemakaiannya ada 3 macam, Yaitu :
1. Jaringan pipa induk,
Jaringan pipa yang digunakan untuk mengalirkan air langsung dari
sumber air.
2. Jaringan pipa cabang/ distribusi,
Pipa yang digunakan untuk mengalirkan air dari pipa induk ke pipa
Plumbing.
3. Jaringan pipa plumbing,
Jaringan pipa yang digunakan saat mengalirkan aliran air dari pipa
cabang ke rumah-rumah atau bangunan.
Elektrolisasi adalah suatu proses gesekan tak langsung antara
bahan mentah dengan arus listrik, Pada pipa air minum proses ini akan
merusak pipa.
Dalam hal ini untuk menghindari sebaiknya dibungkus dengan
bahan fiber glass atau aspal.
 Untuk keperluan instalansi jenis-jenis pipa PVC dan pipa GALVANIS,
Yaitu :
a. Ringan : Untuk instalasi listrik
b. Berat : Untuk instalasi air yang mempunyai tekanan
besar baik tekanan air atau tekanan gas dan minyak bumi.
c. Sedang : Untuk instalasi air yang tidak mempunyai
tekanan yang besar.

2.5 Macam-Macam Air


a. Air lunak
Adalah air hujan yang mengandung garam. Air ini tidak boleh
dialirkan melalui pipa yang tertutup dari timah hitam, sebab akan
bereaksi dan menimbulkan zat-zat beracun.
b. Air sadah
Adalah air yang banyak mengandung garam. Contohnya : air laut.
c. Air Buangan, terdiri dari :
1. Air Kotor, air buangan yang berasal dari kloset, peturasan, bidet dan
air buangan yang mengandung kotoran manusia dari peralatan saniter
lainnya.
2. Air Bekas, air buangan yang berasal dari bak mandi rendam. Shower,
bak cuci tangan dsb.
3. Air Buangan Khusus, air buangan yang mengandung gas, racun atau
bahan berbahaya yang berasal dari pabrik, laboratorium, RS dll.
4. Air Hujan, air buangan yang berasal dari atap rumah atau halaman .

2.6 Pekerjaan Yang Berhubungan Dengan Kerja Pipa


Ilmu-ilmu ( pekerjaan-pekerjaan ) yang berhubungan dan mendukung
kerja pipa antara lain :
2. Kerja Plat
Kerja plat biasanya dibutuhkan untuk pembuatan klem pipa yang dan
perbuatan klem penggantung pipa serta pekerjaan lainnya yang
berhubungan dengan plat.
3. Kerja las
Pekerjaan ini berhubungan dengan penyambungan pada pipa besi dan
untuk penyambungan pipa dengan system flens.
4. Kerja intalasi pipa
Kerja ini biasanya adalah untuk pekerjaan yang berhubungan dengan
proses pemasangan pipa atau pekerjaan perangkaian pipa.
5. Kerja Drainase
Kerja Drainase dalam pekerjaan instalasi pipa yaitu pada waktu
pemasangan pipa yang diletakan didalam tanah agar terhindar dari
keadaan luar yang akan mengganggu kekuatan pipa itu sendiri.
6. Kerja Sanitasi
Kerja sanitasi merupakan pekerjaan pemasangan alat-alat sanitasi
seperti bak air, Wastafel, Meja cuci, Bak mandi serta alat penerima
lainnya yang digunakan untuk menerima air bersih atau air kotor yang
selanjutnya dibuang ketempat pembuangan. Alat-alat tersebut dari
bahan keramik yang bahannya mudah didapat.

2.7 Memotong Pipa


Memotong pipa ada 3 cara :
1. Dengan menggunakan gergaji besi
Keuntungan penggunaannya :
 Bisa dibawa kemana-mana
 Dapat digunakan pada tempat yang sempit
Kerugian penggunaannya :
 Pengerjaannya memerlukan waktu yang cukup lama
 Hasilnya tidak begitu baik
2. Dengan menggunakan Pipa Cutter
Keuntungan penggunaannya :
 Pekerjaan lebih cepat selesai
 Hasilnya baik dan rata
Kerugian penggunaannya :
 Memerlukan tempat yang cukup luas
 Bila terlalu dalam menekan cutternya, diameter pipa akan
mengecil.
2.8 Penyambungan Pipa
Untuk membuat suatu instalasi pasti kita membutuhkan banyak pipa,
karena keterbatasan panjang, dan bentuk pipa yang dijual di pasaran dan
diproduksi dari pabrik, maka dalam pekerjaan suatu instalasi kita tak
terlepas dari penyambungan-penyambungan pipa. Adapun macam-macam
alat sambung tersebut adalah sebagai berikut :

Gambar Alat Sambungan Pipa

1. Socket
 Digunakan untuk memperpanjang pipa (menyambung pipa
lurus)
 Diameter pipa yang disambung sama dengan penyambungan
 Memakai ulir dalam
2. Elbow
 Digunakan untuk membelokkan aliran
 Menggunakan ulir dalam
3. Bend
 Digunakan untuk membelokkan arah aliran beradius besar
 Menggunakan ulir dalam F dan M
4. Tee Stuck
 Digunakan untuk membagi aliran menjadi dua arah
5. Reducer Elbow
 Digunakan untuk memperkecil aliran yang dibelokkan
6. Reducer Socket
 Digunakan untuk memperkecil aliran
7. Cross
 Digunakan untuk membagi aliran menjadi 3 arah
8. Barrel Union
 Digunakan untuk menyambung pipa permanent ( mati ) yang
terdiri dari 3 bagian
9. Dop ( F )
 Digunakan untuk menutup aliran pada ujung pipa
10. Plug
 Digunakan untuk menutup pipa pada sambungan
11. Stop Kran ( Gate Valve )
 Digunakan untuk mengatur aliran
 Dipasang sebelum meteran
 Dapat menutup / menghentikan aliran pada saat perbaikan
12. Kran
 Digunakan untuk penutupan atau pengeluaran air
13. Bushis
 Digunakan untuk menyambung 2 buah pipa yang berlainan
ukuran diameternya
 Mempunyai ulir luar pada sisi luar dan ulir dalam pada sisi dalam
14. HexaGonal Nipple
 Digunakan untuk mengencangkan sambungann pipa, bentuk
sambungan ini segi enam, ditengah alat ini digunakan untuk
mengencangkan sambungan dengan bantuan kunci pipa.

 Macam-macam Penyambungan Pipa :


1. Dengan uliran
2. Dengan lem / perekat khusus
3. Dengan pengelasan
4. Dengan system flens
5. Dengan beel dan spigot ( ring karet )

 Cara Menentukan Ukuran Panjang Pipa :


1. Dari pusat fitting ke pusat fitting termasuk fitting yang ada
diantaranya

2. Dari ujung luar fitting ke ujung luar fitting

3. Dari pusat fitting ke ujung uliran

4. Dari ujung uliran ke ujung uliran

5. Panjang efektif pipa


Panjang Uliran Pipa
 Pipa ( inchi ) Jumlah ulir Panjang ulir (mm)
½ 14 19
¾ 14 19
1 11,5 22
1 1/4 11,5 25
1 1/2 11,5 25
2 11.5 25
3 8 38
4 8 41

2.9 Menyambung Uliran Dengan Alat Penyambung (Fitting)


Pipa-pipa yang telah diulir, disambungkan satu sama lain menurut
gambar rencana / bentuk jaringan pipa yang diperlukan dengan bantuan alat-
alat penyambung ( fitting ). Dalam penyambungan pipa harus teliti dan hati-
hati sekali supaya tidak terjadi kebocoran nantinya apabila jaringan pipa
telah dipergunakan.
Dalam penyambungan pipa kita membutuhkan bahan dan alat Bantu
dalam penyambungan tersebut. Adapun bahan dan alat Bantu tersebut adalah
sbb :
1. penjepit pipa
2. dua atau lebih kunci pipa
3. menie besi
4. sealtape, tali rami, plastik, dll

 Langkah kerja penyambungan pipa adalah sebagai berikut :


1. Jepit pipa
2. Bagian pipa yang berulir diberi menie besi
3. Bagian pipa yang akan disambung diberi atau dililit dengan sealtape
searah jarum jam, kemudian dilaburi lagi dengan menie besi
4. Masukkan atau pasangkan alat sambung yang diperlukan , mula-
mula putar dengan tangan kemudian kencangkan dengan kunci pipa
sampai semua ulir masuk pada alat sambung.

 Langkah kerja penguliran adalah sebagai berikut :


1. Tentukan panjang ulir
2. Tiruskan ujung pipa
3. Stel T dies / mata ulir / snef yang cocok
4. Jepit pipa dengan kuat atau kaku
5. Lakukan penguliran secara bertahap sambil diberi atau ditetesi oli
sampai batas uliran.

 Langkah kerja penyambungan pada pipa PVC adalah sebagai


berikut :
1. Bersihkan kedua ujung pipa yang akan disambung.
2. Labur dengan lem pipa PVC sepanjang sambungan pada bagian pipa
yang akan bersinggungan pada kedua ujung pipa.
3. Lakukan penyambungan sambil mengatur letak atau posisi
sambungan.
4. Hindari pipa dari gangguan sampai lemnya mengeras agar posisi
sambungan tidak berubah.
Dalam melakukan penguliran pipa, lapisan galvanisnya akan terbuang dan
dalam penyambungan dengan alat sambungnya sering sebagian ulir (yang bagian
pangkalnya) tidak tertutup, sehingga sangat rentan terhadap serangan karat. Oleh
sebab itu diperlukan bahan yang dapat memperkuat sambungan sekaligus untuk
mempermudah dalam pemasangan dan pembongkaran serta mencegah terjadinya
korosi.

 Macam-Macam Penguat Sambungan :

1. sealtape ( plester dari campuran plastik karet yang berwarna putih )


2. tali plastik
3. tali goni atu tali rami
4. tali ravis
Pada setiap penyambungan, pipa selalu diberi seal tape pada ulirannya
kemudian dilabur atau dilapisi dengan menie besi, hal ini dimaksudkan untuk :
1. Mencegah kebocoran
2. Mencegah karat
3. Memudahkan pembongkaran,
Cara pemasangan seal tape atau penguat sambungan yaitu dengan cara
seal tape dipasang atau dililitkan searah jarum jam pada uliran sebanyak 2 – 4
lapis sampai semua uliran tertutup. Hal ini dimaksudkan agar waktu
penyambungan pipa tidak lepas.
 Dalamnya Pemasangan Pipa (Pengamanan Pipa)
Pipa air minum (pipa baja maupun PVC) ditanam dalam tanah
dengan kedalaman yang harus sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh instansi yang berwenang, misalnya PAM. Kalau
ketentuan yang mengatur tersebut belum ada, dapat diikuti pedoman
sebagai berikut :
a. 40 cm atau lebih untuk daerah dimana tidak ada lalu lintas
kendaraan.
b. 60 cm atau lebih untuk daerah dibawah jalan lalu lintas kendaraan
ringan.
c. 90 cm atau lebih untuk daerah dibawah jalan dengan lalu lintas
kendaraan umum atau kendaraan berat.
d. 20 cm atau lebih dibawah pondasi jalan yang diaspal.

2.10 Membuat Sambungan T


Dalam pekerjaan di lapangan kadang-kadang dijumpai penyambungan
antara pipa baru dengan pipa yang telah terpasang. Dalam keadaan seperti
ini penyambungan antara pipa yan baru dengan pipa yang lama dapat
dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
1. Dengan bantuan alat-alat penyambung
Alat-alat penyambung yang dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah :
a. Tee, bila ukuran sama besar, atau reducing tee bila ukuran pipa
tidak sama besar.
b. Union / kontra mur
c. Barrel union
2.Dengan cara pengelasan
Harus dibuat dulu gambar atau mal cowakan untuk kedua bagian pipa
yang akan disambung. Setelah sambungan rapat dan rapi baru dilakukan
pengelasan.
3. Dengan cara penguliran langsung atau tanpa alat penyambung
(Tap)
Cara ini biasanya dilakukan untuk penyambungan dua pipa hingga
merupakan bentuk T, dimana pipa lama yang sudah terpasang itu
berdiameter besar sehingga dinding pipanya tebal sedang pipa satunya
lagi berdiameter kecil.

2.11 Membengkok Pipa Galvanis


Dalam pekerjaan pemasangan jaringan pipa, kadang-kadang pipa itu
harus dibengkokkan, keadaan seperti ini terjadi apabila fitting ( alat
sambung ) tidak ada dijual di pasaran. Pembengkokkan pipa sedapat
mungkin hendaklah dihindari, karena pembengkokkan pipa itu akan
menimbulkan beberapa kerugian pada pipa itu, antara lain :
a. Memperbesar gesekan air ( friction )
b. Kemungkinan bagian luar bengkokkan akan retak-retak dan lapisan
galvanis akan terkelupas hingga pipa mudah berkarat.
Ada dua cara untuk membengkokkan pipa galvanis, yaitu :
1. Dengan jalan dipanaskan
2. Dengan cara mekanis
Alat dan bahan bantu yang diperlukan dalam pembengkokkan pipa adalah
sebagai berikut :

a. Alat pemanas, tungku, lampu semprot ( blowing )


b. Kawat atau seng untuk mal
c. Pasir atau per spiral
d. Landasan atau besi bulat

2.12 Kerusakan Dan Perbaikan Instalasi


 Kerusakan / kebocoran pipa dapat disebabkan oleh :
1. Kerusakan pada pipa / dari pabriknya
2. Kerusakan pada alat-alat sambungnya
3. Penguliran yang terlampau dalam atau terlalu tipis
4. Pemasangan klem yang tak sebanding ( jarak pasang terlalu jauh )
5. Pengkaratan
6. Pipa tidak kuat menerima tekanan air yang terlalu besar
 Perbaikan instalasi, dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :
1. Perbaikan Sementara
Perbaikan sementara dengan menggunakan klem dan baut serta
dilapis karet penahan, hal ini bisa dilakukan untuk semua jenis pipa
2. Perbaikan Tetap / Permanent
a. Untuk pipa besi,
Langkah kerjanya :
 Setelah ditemukan lokasi yang rusak, matikan aliran airnya.
 Gali tanah disekitar lokasi pipa yang bocor
 Ukur pipa yang akan dibuang
 Buang / potong pipa yang rusak dan bersihkan bramnya
 Ulir kedua ujung pipa
 Sambung pipa dengan menggunakan barrel union atau yang
lain.
b. Untuk pipa PVC,
Langkah kerjanya :
 Setelah ditemukan tempat yang bocor, matikan aliran air
dan gali tanah disekitar lokasi
 Ukur, lalu potong / buang pipa yang rusak
 Bersihkan bekas potongan
 Olesi kedua permukaan pipa yang akan disambung dengan
lem khusus
 Sambung pipa dengan alat sambung yang sesuai.

Didalam penggambaran rencana dikenal symbol-simbol dalam


instalasi, adapun simbol-simbol itu adalah sebagai berikut :
a. Instalasi Air Kotor : ( warna hitam )
b. Instalasi Air Bersih : ( warna biru )
c. Instalasi Air Panas : ( warna merah )

2.13 Memasang Alat Saniter


Setiap bangunan dihuni oleh manusia, baik itu rumah tinggal,
pertokoan, kantor-kantor, sekolah-sekolah ataupun bangunan industri dan
perbengkelan, selalu harusnya dilengkapi dengan peralatan plumbing (
Sanitary Fixtures ).
Alat saniter adalah suatu alat untuk keperluan manusia yang ada
hubungannya dengan kebutuhan air dann pembuangannya, sehingga
manusia dapat terjamin kesehatannya.
 Adapun yang disebut peralatan plumbing / saniter, yaitu :
1. Tempat cuci tangan ( lavatory )
2. Tempat cuci piring ( sink )
3. Bak mandi
4. Tempat buang air kecil ( urinoir )
5. Tempat buang air besar ( wc )
 Adapun bahan yang digunakan untuk peralatan saniter harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Tidak menyerap air
2. Tidak berkarat dan tidak mudah aus
3. Relatif mudah dibuat
4. Mudah dipasang
 Macam-Macam Alat Saniter :
a. Wastafel ( Bak cuci tangan )

Wastafel biasanya dipasang didalam kamar mandi, ruang


makan atau kamar tidur dan ruang lain yang membutuhkannya.
Wastafel mempunyai bentuk seperti bak air dengan kran dan alat
penahan bau ( leher angsa ). Tinggi pemasangan wastafel yaitu 80
cm.
b. Sink ( Bak Cuci Piring )
Yaitu digunakan untuk mencuci barang pecah belah. Biasanya
ditempatkan diruang dapur dan ketinggian meja cuci hendaknya
antara 70 – 90 cm. Sedangkan untuk mulut dapat dipasang alat
penahan bau yang berfungsi sebagai alat saringan.

c. Kloset
Kloset dipakai untuk tempat pembuangan air besar dengan air
bilasan. Air yang dipakai tidak mengandung zat kimia yang dapat
mematikan binatang-binatang kecil yang hidup dalam bak yang
dapat menghancurkan safety tank. Kloset biasanya ada 2 macam
yaitu :

 Kloset Jongkok
Kloset ini bentuk yng paling sederhana yang mudah didapat
dipasaran juga dapat dibuat sendiri dari pasangan batu bata dan
diplester. Jenis kloset ini sering digunakan karena mudah dan praktis.
 Kloset Duduk
Dibuat dari bahan kwarsa pasir dan gips model yang
dilengkapi dengan tangki air pengontrol untuk menyiram kotoran
kloset. Konstruksi penahan bau dibuat sempurna hingga kotoran
tidak dapat keluar sedikitpun.
d. Bak mandi ( Bath tub )
e. Tempat buang air kecil ( urinoir )
 Kelompok Alat Saniter
Karena Alat-alat saniter banyak macamnya dan tidak sama
kegunaannya, Serta mengingat air kotor yang didapatkan dari alat
saniter itu tidak sama, Maka dapat dikelompokan menjadi :
1. Alat saniter badan (ablutionary fixtures )
Contohnya :
- Bak mandi rendam
- Bak mandi siram
- Bak cuci tangan
- Shower
2. Alat sanier cucian (waste water fixtures )
Contohnya :
- Bak cuci pakaian
- Mesin cuci pakaian
- Bak tempat minum
3. Alat saniter lemak (Greasy water fixtures)
Contohnya :
- Tempat cuci piring
- Mesin cuci piring
4. Alat saniter Kotoran (soil fixtures)
Contohnya :
- Kloset
- Bidet
- Peturasan (urinoir )
- Alat pembersih kotoran dirumah sakit.

2.14 Kemiringan Pipa


Salah satu yang mendukung atau mempengaruhi pekerjaan
plumbing adalah kemiringan pipa. Kemiringan pipa adalah penting agar
air yang mengalir lancar tanpa ada gangguan pada aliran maupun pada
pipa itu sendiri. Artinya kalau kemiringannya terlalu sedikit bisa
mengakibatkan aliran air kurang lancar. Atau sebaliknya kalau
kemiringan terlalu besar dapat mengakibatkan desakan air yang besar
pula sehingga perlu diperhatikan batas kemampuan pipa dalam
hubungannya dengan tekanan air, Yaitu ;
- kemiringan pipa tanah 1:4
- Kemiringan pipa PVC 1 : 60
- Kemiringan pipa besi lebih curam
Perubahan arah dari aliran tidak bisa ditiadakan seluruhnya,
Karena air yang dialirkan bukan hanya sumber satu group sanitasi, Juga
mengingat situasi pada lapangan dimana pipa akan dipasang, Namun
demikian usahakan sebisa mungkin untuk diperkecil jumlah perubahan
aliran. Semakin banyak perubahan aliran berakibat akan memperlambat
kecepatan aliran dan juga semakin banyak Alat-alat penyambung yang
dibutuhkan.
Perubahan aliran dibuat sedemikian rupa sehingga jangan sampai
terjadi pengurangan kecepatan yang besar. Dapat disimpulkan banyaknya
satu perubahan aliran akan membutuhkan perawatan yang besar pula yaitu
biaya pembersihan kalau ada terjadi penyumbatan dan juga menambah
biaya pembuatan.

Anda mungkin juga menyukai