Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem perpipaan terus berkembang kearah yang lebih baik. Pada mulanya
manusia memindahkan air dari sungai ke rumah dengan menggunakan ember. lalu
berkembang dari satu orang menjadi banyak orang yang berurutan sehingga
proses pengambilan air menjadi lebih mudah. Melalui analogi sederhana ini
manusia berfikir untuk lebih mengefisienkan waktu dan tenaga maka dibuatlah
distribusi melalui sistem perpipaan.
Saat ini sistem perpipaan sudah amat maju, sebagai contoh sistem perpipaan
yang dibuat untuk mengantarkan minyak dari satu negara ke negara lain melalui
sistem perpipaan bawah laut (offshore) sehingga dengan sistem ini akan dihemat
waktu lebih banyak, walaupun kendala yang akan dihadapi lebih banyak.
Sistem pemipaan identik dengan saluran pembuluh darah yang mengalirkan
darah keseluruh bagian tubuh. Sistem pemipaan digunakan untuk penyediaan dan
pendistribusian air besih, pembuangan limbah dari kawasan industri ataupun dari
fasilitas publik lainnya. Selain itu, sistem pemipaan digunakan untuk
mentransportasikan minyak mentah dari sumur minyak menuju tangki yang
kemudian akan diproses selanjutnya, mentransportasikan dan mendistribusikan
gas alam dari sumber gas menuju tangki penyimpanan. Sistem pemipaan juga di
aplikasikan dalam pendistribusian minyak atupun gas untuk menyuplai kebutuhan
industri, mesin pembangkit tenaga dan keperluan komersial. Sistem pemipaan
juga digunakan untuk mengangkut cairan, bahan kimia, campuran kimia dan uap
pada industri makanan, pabrik kimia dan industri lainnya. Sistem pemipaan juga
digunakan untuk instalasi pemadam kebakaran, untuk keperluan mesin-mesin dan
lain lain.
Semakin banyak penggunaan pipa dalam aspek kehidupan manusia maka
semakin banyak diperlukan ahli-ahli dibidang pemipaan. Umumnya bagian
perpipaan dan detailnya merupakan standar dari unit, seperti ukuran diameter,
jenis katup yang akan dipasang, baut dan gasket pipa, penyangga pipa, dan lain-
lain. Sehingga dengan demikian akan terdapat keseragaman ukuran antara satu
1
dengan lainnya. Sedangkan di pasaran telah terdapat berbagai jenis pipa dengan
ukuran dan bahan-bahan tertentu sesuai dengan kebutuhan seperti dari bahan
Carbon Steel, PVC (Polyvinil Chloride), stainless Steel, dan lain-lain.
Dalam suatu perencangan plant tidak terlepas dari pada sistem
perpipaanyang mana berfungsi sebagai jalurtranportasi fluida yang ingin dialirkan
darisatu komponen ke komponen yang lain.Sistem perpipaan ini harus dirancang
sedemikan rupa sehinga mampu menahan beban yang terjadi, baik beban statis
dan dinamis yang terjadi. Analisa tergangan pada perpipaan adalah teknik yang
dilakukan oleh engineer agar system perpipaan tanpa tegangan berlebih
(overstress) dan pembebanan berlebih (overloading) pada kompenen pemipaan
dengan komponen yang terhubung.
Kemampuan sistem perpipaan untuk menahan beban yang bekerja
sehingga tidak menyebabkan kegagalan disebut fleksibilitas system perpipaan.
Kegagalan pada sistem perpipaan ini dapat mengganggu proses operasi yang
berlangsung. Maka dari itu, analisa fleksibilitas dan tegangan pada system
perpipaan perlu dilakukan untuk memastikan bahwa sistem perpipaan pada
kondisi aman saat dioperasikan. Sistem perpipaan harus mempunyai fleksibilitas
yang cukup, agar pada saat terjadi pemuaian termal dan kontraksi, pergerakkan
dari penyangga dan titik persambungan pada sistem perpipaan tidak akan
menyebabkan:
1. Kegagalan sistem perpipaan akibat tegangan yang berlebihan
2. Kebocoran pada sambungan
3. Beban berlebih pada sambungan dengan komponen

1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui sejarah munculnya sistem pemipaan serta bagaimana
perkembangan sistem pemipaan di Indonesia
2. Dapat mengetahui dan memahami pengertian sistem pemipaan
3. Dapat menjelaskan istilah-istilah, simbol-simbol, serta standar-standar
pipa sesuai dengan standar yang berlaku

2
4. Dapat mengetahui dan menjelaskan klasifikasi pipa berdasarkan jenis
materialnya, penggunanya , serta fungsi dan kegunaannya
5. Dapat mengetahui perbedaan warna pada pipa
6. Dapat mengetahui komponen-komponen dalam sistem pemipaan
7. Mengetahui macam-macam sambungan pada pipa

1.3 Perumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah :
1. Bagaimana sejarah munculnya sistem pemipaan serta bagaimana
perkembangan sistem pemipaan di Indonesia?
2. Apa yang dimaksud dengan sistem pemipaan?
3. Jelaskan istilah-istilah, simbol-simbol, serta standar-standar pipa sesuai
dengan standar yang berlaku?
4. Bagaimana klasifikasi pipa berdasarkan jenis materialnya, penggunanya,
serta fungsi dan kegunaannya?
5. Bagaimana perbedaan warna pada pipa?
6. Apa yang dimaksud dengan komponen-komponen dalam sistem
pemipaan?
7. Apa saja jenis-jenis sambungan pada pipa ?

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah dan Perkembangan Pipa


Piping menurut sejarah, pertama kali digunakan oleh masyarakat china
untuk mengalirkan air ke pertanian mereka kira kira 3000 tahun sebelum masehi.
Dalam sebuah penelitian arkeologis, pipa dengan flange ditemukan sekitar tahun
2700 sebelum masehi. Yang uniknya, antar pipa sudah di sambung dengan aspal
seperti layaknya sebuah flange.Dilain cerita, kalau anda pernah mendengar kisah
tentang Pablo and Burno, dimana dua duanya ditugasi untuk mengalirkan air ke
desanya. Si Pablo ia lebih cerdas mengunakan pipa daripada mengangkut dengan
ember untuk memenuhi pasokan air di desanya. Memang lebih lama dalam
pembuatannya, namun lebih efektif pada akhirnya.
Selama ribuan tahun, pipa telah dibangun di berbagai belahan dunia untuk
menyampaikan air untuk minum dan irigasi . Ini termasuk penggunaan kuno di
Cina pipa yang terbuat dari bambu berongga dan penggunaan saluran air oleh
Romawi dan Persia. Orang Cina bahkan menggunakan pipa bambu untuk
mengirimkan gas alam dari satu tempat ketempat yang lain. (Peking, 400 SM)
Sebuah peningkatan yang signifikan dari teknologi pipa terjadi di abad ke-
18, ketika pipa besi cor yang digunakan secara komersial. Tonggak utama lainnya
adalah munculnya di abad ke-19 pipa baja, yang sangat meningkatkan kekuatan
pipa dari semua ukuran. Pengembangan pipa baja kekuatan tinggi memungkinkan
untuk mengangkut gas alam dan minyak jarak jauh. Awalnya, semua pipa baja
harus ulir bersama-sama. Ini sulit dilakukan untuk pipa besar, dan mereka
cenderung bocor di bawah tekanan tinggi. Penerapan pengelasan untuk bergabung
pipa pada tahun 1920 memungkinkan untuk membangun anti bocor, tekanan
tinggi, pipa berdiameter besar. Saat ini, sebagian besar tekanan tinggi pipa terdiri
dari pipa baja dengan sambungan las.
Inovasi besar sejak tahun 1950 meliputi pengenalan besi ulet dan
berdiameter besar pipa tekanan beton untuk air, penggunaan polyvinyl chloride
(PVC) pipa untuk saluran pembuangan, penggunaan " babi " untuk membersihkan
interior pipa dan untuk melakukan tugas lain , " batching " produk minyak bumi
4
yang berbeda dalam pipa umum, aplikasi proteksi katodik untuk mengurangi
korosi dan memperpanjang usia pipa, penggunaan teknologi ruang-usia seperti
komputer untuk mengontrol jaringan pipa dan stasiun microwave dan satelit untuk
berkomunikasi antara kantor pusat dan lapangan , dan teknologi baru dan langkah-
langkah yang luas untuk mencegah dan mendeteksi kebocoran pipa. Selain itu,
banyak perangkat baru telah diciptakan atau diproduksi untuk memfasilitasi
konstruksi pipa. Ini termasuk booming besar sisi untuk meletakkan pipa , mesin
untuk mengebor di bawah sungai dan jalan untuk menyeberang, mesin untuk
membengkokkan pipa besar di lapangan, dan sinar X untuk mendeteksi cacat
pengelasan.

2.2 Pengertian Sistem Pemipaan, Istilah-istilah, simbol-simbol,


serta Standar- standar pipa yang berlaku.
Pipa adalah sebuah silindris yang digunakan untuk mengalirkan fluida.
Pipa itu seperti halnya arteri dan vena dalam pembuluh darah kita, ia mengalirkan
darah dari organ satu ke yang lainnya. Tentunya apabila tidak ada aliran, artinya
tidak ada kehidupan. Seperti itulah piping, ia memegang peranan sangat penting
dalam sebuah plant. Sedangkan sistem pemipaan itu sendiri diartikan sebagai unit
pengatur laju aliran fluida cair maupun gas dengan mengunakan pipa sebagai
media transportasinya.
Kembali mengenai sistem pemipaan, dikenal dua istilah yaitu piping dan
pipe line. Walaupun sama sama mengunakan pipa, tapi dua system ini berbeda.
Piping menghubungkan fluida satu sistem ke sistem lainnya, dan biasanya
jaraknya cukup dekat. Sedangkan pipeline menghubungkan plant (facility) satu
dengan yang lainya, dan jaraknya serta ukurannya sangat besar.
Dalam sebuah sistem pemipaan, kita akan mengenal istilah NPS, Nominal
Pipe Size dan satu lagi adalah DN, yaitu singakatan dari Diameter Nominal.
Kedua istilah tersebut adalah sama, yaitu menunjukan diameter nominal (bukan
ukuran sebenarnya) dari sebuah pipa. Maksudnya nominal adalah seperti ini,
kalau kita menyebutkan pipa dua 2 (dua inc) Maka pipa tersebut memiliki ukuran
sekitar dua inc. Namun diameter dalamnya (ID) tidak mutlak dua inc, nilai dua inc
tersebut hanya nominal, bukan ukuran sebenarnya.

5
Berikut ini merupakan istilah-istilah yang sering dijumpai dalam sistem pemipaan :
Piping adalah system pemipaan yang menghubungkan antar ekuipment dalam
satu fasilitas, dengan jarak pendek dan diameter yang kecil.
Pipeline adalah system pemipaan yang menghubungkan atar fasilitas,
jaraknya amat jauh dan diameter pipanya besar.
NPS: Nominal Pipe Size, banyak digunakan di Amerika Utara, dengan
satuannya Inchi.
DN: Diameter Nominal, digunakan oleh Negara di daratan Eropa, dengan
satuan milimeter
Large Bore Pipe: yaitu pipa yang berukuran lebih besar dari 2 inchi.
Small Bore Pipe: yaitu pipa yang mempunyai ukuran 2 inchi ke bawah.
Tubing: mempunyai ukuran sampai 4 inchi tappi mempunyai ketebalan
dinding yang lebih kecil dari Large Bore dan Small Bore tadi.

Gambar 2.1 Simbol simbol pada sistem pemipaan

6
Pipa menurut standar SNI (Standar Nasional Indonesia)

Tabel 2.1 Standar SNI

7
Pipa standar menurut JIS (japan industrial standard)

Tabel 2.2 Standar JIS

2.3 Klasifikasi Pipa


2.3.1. Klasifikasi pipa berdasarkan jenis materialnya
1. Pipa GIP (Galvanized Iron Pipe)

Gambar 2.2 Pipa GIP


Pipa galvanis adalah semacam pipa besi yang ditutupi dengan lapisan
pelindung seng yang dapat sangat mengurangi kecenderungan pipa untuk
menimbulkan korosi serta memperpanjang harapan hidup tabung agar awet.

8
Pipa galvanis ini terbuat dari baja karbon rendah dengan lapisan galvanis,
yang mengandung berbagai macam unsur di dalamnya: - unsur seng (Zn)
99,7%dan biasanya di aplikasikan untuk pipa pada air minum. - unsur
karbon sebesar 0,091% sehingga tergolong dalam baja karbon rendah.
Sehingga bisa di jelaskan bahwa Pipa galvanis ini terbuat dari unsur
utamanya adalah seng. Pipa GIP atau pipa besi galvanis digunakan untuk
intalasi air bersih dingin saja, tidak dianjurkan untuk pipa air panas.
Pipa galvanis diproduksi dengan berbagai ukuran maupun ketebalan
dindingnya, disesuaikan dengan kegunaannya ukuran panjang standar adalah
6 m.Bahan galvanis tidak hanya berbentuk pipa, tabung, akan tetapi dapat
berupa plat lembaran maupun bentuk lain seperti: siku, U, H, C dan
sebagainya.
Baja galvanis berasal dari kata galvanized steel yaitu pelapisan bahan
anti karat pada baja dengan cara bahan baja tersebut dicelupkan ke bak
cairan timah dan aluminium panas di pabrik (produsen) khusus baja.
Pembuatan lapisan galvanis tersebut berguna agar bahan baja dapat lebih
tahan dan kuat dalam jangka waktu sangat lama atau terhindar dari
terjadinya pengaruh karat.
Fungsinya
Baja galvanis mempunyai banyak manfaat, tergantung keperluannya,
misalnya bila membahas bahan pipa, tentu bahan pipa galvanis dibuat
sebagai penyalur utama bahan gas, air, minyak, uap atau gas agar
instalasinya kuat, aman dan tahan lama. Pada beberapa keperluan lain, bahan
ini juga digunakan sebagai konstruksi: misalnya penopang/ tiang dan
sebagainya, tergantung kebutuhan penggunanya.
Keuntungan pipa galvanis :
1. Tahan pecah
2. Tahan lama
3. Sambungannya menggunakan ulir
4. Permukaannya kuat

9
2. Pipa Plastik PVC

Gambar 2.3 Pipa PVC


Terbuat dari gabungan material vinyl plastik yang menghasilkan pipa
yang kuat, ringan, tidak berkarat serta tahan lama. PVC diproduksi dengan
cara polimerisasi monomer vinil klorida (CH2=CHCl). Karena 57% massanya
adalah klor, PVC adalah polimer yang menggunakan bahan baku minyak bumi
terendah di antara polimer lainnya.
Berdasarkan tingkat ketebalannya, pipa peralon bisa dibagi menjadi 3
macam yaitu :
Tipe C : Ini adalah pipa yang paling tipis. Ukuran diameter yang ada di
pasaran mulai dari yang 5/8 inci, 1/2 inci, 3/4 inci, 1 inci, 1 1/4 inci, 1 /2
inci, 2 inci, 2 1/2 inci, 3 inci, 4 inci sampai dengan 5 inci. Pipa jenis ini
biasanya digunakan saat membangun saluran pembuangan air dengan
tekanan yang lemah dan sebagai pelindung kabel listrik.
Tipe D : Ini adalah jenis pipa dengan ketebalan yang sedang. Biasanya
dipakai di dalam saluran pembuangan air dengan tekanan yang normal.
Adapun ukuran diameter yang dijual di pasaran mulai dari 1 1/4 inci hingga
10 inci
Tipe AW : Ini adalah pipa PVC yang paling tebal. Ukuran diameternya
mulai dari 1/2 inci sampai yang 1
inci. Adapun kegunaan dari pipa AW diperlukan saat membangun saluran
air bertekanan tinggi, seperti saluran pompa air tanah.

10
Fungsinya
Pipa PVC yaitu jenis pipa plastik, umumnya digunakan sebagai bahan
penyalur air dingin dan air limbah ringan dan berat, terutama cairan kimia
sebab bahan pipa ini sangat baik untuk bahan cairan yang sifatnya
menimbulkan reaksi tertentu dengan ada tidaknya perubahan suhu.
PVC memiliki banyak keuntungan, yakni:
Penginstalannya mudah.
Tahan terhadap bahan kimia
Sangat kuat
Memiliki daya tahan korosi.
Daya konduksi panas yang rendah
Biaya instalasinya rendah
Hampir bebas pemeliharaan (virtually free maintenance)

3. Pipa HDPE (High Density Poly Ethylene)

Gambar 2.4 Pipa HDPE


Pipa HDPE (High-Density Poly Ethylene) adalah pipa yang terbuat dari
bahan poly-ethylene yang mempunyai kepadatan tinggi sehingga jenis pipa HDPE
ini dapat menahan daya tekan yang lebih tinggi. Adapun karakteristik pipa HDPE
ini adalah kuat, lentur atau fleksibel dan tahan terhadap bahan kimia.

11
Pipa ini memiliki satuan ukuran tersendiri yaitu SDR (Standard Dimension Ratio).
Satuan tersebut berguna sebagai standar pengukuran tebal dan diameter (OD)
pipa. Rumusnya yaitu diameter pipa (OD) dibagi dengan tebal pipa, yang
nantinya akan menghasilkan SDR. Contohnya jika OD 300 mm, dan tebal pipa
15mm maka SDRnya yaitu 20.

Lambang untuk pipa HDPE

Fungsinya
Pipa H D P E dapat digunakan pada penyambungan zat cair (khususnya air
bersih) atau bahan lain yang sesuai.

Gambar 2.5 Instalasi Pipa HDPE


Pipa HDPE dipakai untuk Pipa air, Pipa gas, Pipa zat kimia, Pipa air kotor,
Pipa biogas

Keuntungan Pipa HDPE :


Memiliki kemampuan dalam menahan benturan (Impact Strength).
Memiliki ketahanan akan temperatur rendah bahkan temperatur air beku.
Ringan (mengapung di air) dengan densitas = 0.94 gr/cm3, sehingga mudah dalam
penanganan dan transportasi.

12
Metode penyambungan yang cepat dan mudah.
Tahan terhadap korosi dan abrasi.
Permukaan halus, akan meminimalisasi hilangnya tekanan.
Sangat disarankan untuk distribusi air minum (bersahabat dengan lingkungan).
Jangka waktu pemakaian 50 tahun
Perbedaan Pipa PVC dan Pipa HDPE
PVC HDPE
Pipa PVC digunakan untuk air dingin saja Pipa HDPE dapat digunakan untuk air
panas dan air dingin
Pipa PVC Harganya murah Pipa HDPE Lebih mahal dari PVC
Pipa PVC banyak menggunakan Pipa HDPE sedikit menggunakan
sambungan sambungan/praktis
Pipa PVC (Polyvinyl Chloride) adalah Pipa HDPE (high density polyethylene)
pipa plastik yang terbuat dari materi vinyl adalah pipa yang terbuat dengan bahan
yang menghasilkan pipa yang ringa, kuat polyethylene dengan kepadatan tinggi
tahan lama dan tidak berkarat tinggi sehingga jenis pipa yang
dihasilkan dapat menahan daya tekan
yang lebih tinggi, kuat, lentur dan
flexible tahan terhadap bahan kimia.
Pipa PVC kurang lentur/tidak flexible Pipa HDPE lentur/flexible / roll / bisa
bentuk fisik batangan digulung
Pipa PVC warna putih lebih tahan Pipa HDPE tidak punya potensi untuk
terhadap sinar ultra violet, tidak kuat mengkontaminasi air dan menjadi
menahan lumut, warna abu-abu tahan media tumbuhnya lumut
terhadap lumut tetapi menyerap sinar ultra
violet

Pipa PVC bila kena sinar matahari akan HDPE tahan terhadap sinar matahari,
berobah bentuk/benkok Pipa tidak berobah bentuk.

Tabel 4. Perbedaan PVC dan HDPE


4. Pipa Baja (Steel Pipe)

13
Gambar 2.6 Pipa Baja
Pipa baja digunakan sebagai jalur pipa untuk pasokan energi, misalnya : air,
gas, minyak, dan cairan mudah terbakar lainnya. Dalam dunia industri, kegunaan pipa
sangatlah dominan. Antara lain sebagai sistem transportasi berbagai produk industri.
Oleh karena itu pemilihan material sangatlah penting mengingat fluida yang akan
dialirkan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda sehingga medianya (pipa) akan
menyesuaikan.
a. Carbon Steel
Baja karbon adalah bahan pipa yang paling umum dalam industri power plant,
kimia, proses, hidrokarbon dan pipa industri. Spesifikasi pipa baja karbon umum
digunakan dalam steam operation, air atau udara termasuk ASTM A106 dan ASTM
A53. Baja karbon yang umum untuk apliaksi pipeline adalah pipa API 5L. Baja
ringan adalah baja karbon dengan kandungan karbon kurang dari 0,30%. Baja karbon
menengah memiliki 0,30% sampai 0,60% karbon. Baja karbon tinggi memiliki
karbon diatas 0,6%.
b. Alloy Steel (Baja Paduan)
Baja paduan adalah baja yang mengandung sejumlah elemen paduan, seperti
0,3% kromium (Cr), nikel 0,3% (Ni), molibdenum 0,08% (Mo), dll [ASTM A 941].
Baja paduan rendah adalah baja paduan yang mengandung kurang dari minimum
persentase paduan yang didefinisikan. Baja paduan umumnya dipakai dalam operasi
temperatur tinggi dan tekanan tinggi seperti di pembangkit listrik, penukar panas dan
tabung tungku, serta reaktor kimia.

5. Pipa Tembaga

14
Gambar 2.7 Pipa Tembaga
Pipa tembaga merupakan jenis pipa yang kuat dan tahan lama, dan biasanya lebih
banyak digunakan untuk instalasi air panas.
Pipa Tembaga bisa menjadi alternatif karena lebih flexibel dan tidak
berkarat,selain juga tahan panas dan tekanan tinggi.pemasangan tidak perlu
banyak sambungan ,sehinggga lebih praktis dan cepat.
Harganya lebih mahal meskipun lebih murah ketimbang pipa besi

Fungsinya
Bahan pipa tembaga merupakan bahan tambang dari bumi sebagaimana
layaknya bahan boksit, monel, timah maupun besi, tetapi tembaga memiliki sifat
istimewa: karena kuat, tahan karat, mudah dibentuk dan dapat digunakan dalam
berbagai keperluan seperti kebel elektrinika dan sebagainya.
6. Pipa Beton

Gambar 2.8 Pipa Beton

15
Pipa Beton adalah adalah suatu komposisi bahan bangunan yang dibuat dari
campuran semen atau bahan perekat sejenisnya,air, batu koral dan agregat dengan
atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu pipa beton itu.
Digunakan untuk saluran limbah, terowongan, dan irigasi.
7. Pipa Kuningan

Gambar 2.9 Pipa Kuningan

Kuningan adalah paduan logam tembaga dan logam seng dengan kadar
tembaga antara 60-96% massa. Warna kuningan bervariasi dari coklat kemerahan
gelap hingga ke cahaya kuning keperakan tergantung pada jumlah kadar seng. Seng
lebih banyak mempengaruhi warna kuningan tersebut. Komponen utama dari
kuningan adalah Tembaga sehingga kuningan biasanya diklasifikasikan sebagai
paduan tembaga Kuningan sangat mudah untuk di bentuk ke dalam berbagai bentuk,
sebuah konduktor panas yang baik, dan umumnya tahan terhadap korosi dari air
garam. Karena sifat-sifat tersebut, kuningan kebanyakan digunakan untuk membuat
pipa, assesoris plambing alat plambing, tabung, sekrup, radiator, alat musik, aplikasi
kapal laut, dan casing cartridge untuk senjata api. Kuningan lebih kuat dan lebih keras
daripada tembaga.
Dalam perdagangan dikenal 2 jenis kuningan, yaitu:
Kawat kuningan (brass wire) kadar tembaga antara 62-95%
Pipa kuningan (seamless brass tube) kadar tembaga antara 60-90%
(Sumber: Dep.PU, 1985)
Plat kuningan (brass sheet) kadar tembaga antara 60-90%

16
8. Besi Tuang (Cast Iron)

Gambar 2.10 Pipa Besi tuang

Pipa besi tuang adalah jenis pipa yang sangat keras dibanding pipa besi
sejenis karena dengan hasil cor, karbon (Ca) sehingga mempunyai sifat carbon
(sifat mengeras) dan tahan atas karat. Oleh karenanya sangat sesuai digunakan
sebagai penyaluran limbah industri pada proyek sanitasi (purification Plan). Akan
tetapi cukup banyak pengusaha menggunakan bahan pipa besi tuang ini pada
proyek kecil hingga sedang di gedung komersial.

2.3.2. Berdasarkan Klasifikasi Pengguna (User)


1. Standar Pipe
Mechanical service pipe untuk kepentingan structural dan mekanikal.
Berdasarkan ketebalan dinding, dibagi menjadi 3 kelas, yaitu standard weight,
extra strong, double extra strong. Ada dalam bentuk seamless dan welded.
Berdiameter sampai 12 in, OD.
Refrigeration pipe untuk membawa refrigerant, Berdiameter 3/+ - 2in.
Dry-kiln pipe Digunakan di industri kayu.
2. Pressure pipe
Digunakan untuk membawa fluida atau gas pada tekanan atau temperature
normal, subzero/ atau tinggi. Berukuran Ll8 in. nominal size sampai 36 in. actual
OD dengan berbagai ketebalan dinding.
3. Line Pipe

17
Diproduksi dalam bentuk welded dan seamless. Berukuran 1/8 in.
nominal OD sampai 36 in. actual OD. Digunakan untuk membawa gas, minyak
atau air.
4. Water-well pipe
Diproduksi dalam bentuk welded atau seamless dengan bahan steel.
Digunakan untuk membawa air untuk digunakan diperkotaan maupun industri.
Berukuran 1/8 - 96 in. dengan berbagai ketebalan dinding.
5. Oil country goods
Casing digunakan sebagai structural retainer untuk dinding sumur minyak
atau gas dan juga untuk mengeluarkan fluida yang tidak diinginkan dan untuk
melindungi dan mengalirkan minyak atau gas dari sumber di bawah permukaan
menuju permukaan tanah. Casing dihasilkan dalam ukuran 4 1/2 - 20 in OD.

2.4. PERBEDAAN WARNA PADA PIPA


Untuk memudahkan mengenal bahan yang dialirkan pada pipa Gas / pipa
bahan baku cair / pipa limbah serta menghindari keragu raguan atau kekeliruan
dalam penggunaannya, maka setiap pipa diberi warna yang berbeda dan harus
diberi tanda pengenal berupa tulisan dan arah aliran yang jelas.
Adapun pembedaan warna pada pipa sebagai berikut. ( Basic colors for
pipeline identification, BS 1710 )

Material Warna dasarNomer


Pipa Cat
Air Baku ( Raw Water
Hijau) Tua Emco No 64
Air Demin ( Demin
Hijau
Water
Muda
) Emco No 105
Air Hydrant ( Hydrant
MerahAir ) Emco No 78
Air Limbah ( Waste
Putih
Water ) Emco
Cairan NaOH Ungu Emco No 77
Cairan HCl Jingga ( Papaya ) Emco No 116
Cairan IDO Coklat abu-abu Emco No 44
Cairan Solar Coklat Tua Emco No 84

18
Udara Tekan ( Compressed
Air ) Biru Emco No 88
N2 Gas Gas tidak mudah
terbakar Kuning Emco No 118
Vaccum Abu abu Emco No 32
Uap air ( Steam ) Allumuniun Silver Avian

Tabel 5 Perbedaan Warna pada pipa


2.5. KOMPONEN PERPIPAAN
Komponen perpipaan yg dimaksud disini meliputi :
1. Pipes (pipa-pipa)
2. Flanges ( flens-flens)
3. Fittings (sambungan)
4. Valves (katup-katup)
5. Boltings (baut-baut)
6. Gasket
7. Specials items
2.5.1. Pipa
Pipa merupakan komponen berbentuk silinder panjang berongga yang
digunakan untuk mengkonduksikan atau mentransfer fluida. Perbedaan antara
pipa (pipe) dan tabung (tube) adalah dimensi kritikal yang digunakan untuk
mendeskripsikan ukurannya. Untuk pipa (pipe), diameter internal (internal
diameter/ID) digunakan untuk pengukuran standar ditambah dengan ketebalan

19
dindingnya, sedangkan untuk tabung (tube), diameter luar (outer diameter/OD)
merupakan nilai yang digunakan untuk standar ukuran tube. Terdapat tiga tipe
standard untuk ujung pipa (pipe ends) yang digunakan untuk industri, yaitu Plain
Ends (PE), Threaded Ends (TE), dan Beveled Ends (BE).

Gambar 2.11 Instalasi Perpipaan


Gambar 2.2 Transportasi Sistem Pemipaan
1. secara umum pipa yang diproduksi mempunyai 3 jenis bentuk ujung pipanya :
Plain Ends (PE) : yaitu ujung pipa yang dipotong persegi
Beveled Ends (BE) : yaitu bentuk ujung pipanya dipotong membentuk bevel
Threaded Ends (TE) : yaitu pipa yang dibuat mempunyai ulir pada ujungnya.
disini jenis TE ada dua pilihan : 1. berulir kedua sisi (TBE : Threaded Both Ends)
dan 2. Hanya pada satu sisi (TOE : Threded One Ends)
2.5.2 Flanges (Flens)

Gambar 2.12 Flanges


Flange adalah sambungan baut di mana dua buah pipa, equipment, fitting
atau valve dapat dihubungkan bersama-sama.
Jenis-jenis flens (flanges) terdiri dari :
1. Blind flange (flens buta)
20
2. Weld neck flange (flens las di leher)
3. Weld neck orifice flange (flens orifis las di leher)
4. Slip on flange (flange sambungan langsung)
5. So. red flange (flens memperkecil sambungan sock)
6. SW red flange ( flens memperkecil sambungan sock di las)
7. Socket weld flange (flens sambungan sock di las)
8. Threaded flange (flens sambungan ulir)
9. Stub flange ( flens tonggak)
10. ST red flange (flens memperkecil ST)
11. LPA joint flange (flens sambungan LPA)
12. Socket type flange( flange tipe sock)
13. Weld neck red flange (flens memperkecil las dileher)

2.5.3 Fittings (Sambungan)


Pipe fittings merupakan suatu pelengkap yang terletak pada ujung pipa
yang memberikan fleksibilitas pada sitem perpipaan. Pipe fittings umunya
digunakan untuk mengubah arah aliran, distrbusi, meningkatkan atau mengurangi
kapasitas aliran dan interkoneksi.

21
Gambar 2.13 Macam-Macam Fittings
1. Soket Pipa Galvanize digunakan untuk menyambung pipa lurus yang satu dengan
pipa lainnya
2. Tee Pipa Galvanize digunakan untuk menyambung pipa lurus bercabang satu
dengan pipa lainnya
3. Reducing soket (Flock sock) digunakan untuk menyambung pipa yang
berdiameter besar ke pipa yang berdiameter kecil
4. Bareel union untuk menyambung pipa yang satu dengan pipa lainnya dan berguna
sebagai sambungan akhir pada suatu instalasi pipa besar ke pipa yang berdiameter
kecil
5. Bushes Galvanize (Pleuring) untuk menyambung pipa yang satu dengan pipa
lainnya dari pipa berdiameter besar ke pipa berdiameter kecil
6. Elbow dart luar untuk menyambung perubahan arah aliran/belokan, ujung yang
satu berulir luar dan satunya lagi berulir dalam.
7. Cros untuk menyambung pipa bercabang empat
8. Double Nipple yaitu sambungan yang berurir luar
9. Lock nut untuk menguatkan sambungan-sambungan yang longgar pada ulir
panjang
10. Plug yaitu sambungan penutup yang berulir luar
11. Cup adalah sambungan penutup yang berulir dalam
2.5.4. Katup (Valve)
Katup atau valve, adalah sebuah alat untuk mengatur aliran suatu fluida
dengan menutup, membuka atau menghambat sebagian dari jalannya aliran. Contoh
yang mudah adalah keran air. Adalah kewajiban bagi seorang insinyur pipa untuk
mengetahui setidaknya dasar-dasar dari valve ini. Bebeberapa macam katup yang
sering digunakan adalah sebagai berikut :

22
1. Gate Valve Bentuk penyekatnya adalah piringan, atau sering disebut wedge, yang
digerakkan ke atas bawah untuk membuka dan menutup. Biasa digunakan untuk
posisi buka atau tutup sempurna dan tidak disarankan untuk posisi sebagian terbuka.

Gambar 2.14 Gate Valve

2. Globe Valve digunakan biasanya untuk mengatur banyaknya aliran fluida.

Gambar 2.15 Globe valve

3. Butterfly Valve
Bentuk penyekatnya adalah piringan yang mempunyai sumbu putar di
tengahnya. Menurut disainnya, dapat dibagi menjadi concentric dan eccentric.
Eccentric memiliki disain yang lebih sulit tetapi memiliki fungsi yang lebih baik
dari concentric. Bentuknya yang sederhana membuat lebih ringan dibandingkan
valve lainnya.

23
Gambar 2.16 Butterfly valve

4. Ball Valve
Bentuk penyekatnya berbentuk bola yang mempunyai lubang menerobos
ditengahnya.

Gambar 2.17 Ball Valve

5. Plug Valve
Seperti ball valve, tetapi bagian dalamnya bukan berbentuk bola, melainkan
silinder. Karena tidak ada ruangan kosong di dalam badan valve, maka cocok untuk
fluida yang berat atau mengandung unsur padat seperti lumpur.

24
Gambar 2.18 Plug valve

6. Check Valve atau Non-Return Valve


Mempunyai fungsi untuk mengalirkan fluida hanya ke satu arah dan
mencegah aliran ke arah sebaliknya. Mempunyai beberapa tipe lagi berdasarkan
bagian dalamnya seperti double-plate, swing, tilting, dan axial.

Gambar 2.19 Check Valve

2.5.5. Bolting
Dalam industri perpipaan, pada sebuah sambungan flange digunakan stud
bolts dan machine bolts. Stud bolt memiliki batang yang berulir dengan dua mur
segienam yang berat, sedangkan machine bolt memiliki saut kepala dengan satu
mur. Pemilihan keduanya bergantung pada material flange yang cocok, kondisi
servis, properti mekanis, dan karakteristik temperatur.

25
Gambar 2.20 Bolting (Baut)
2.5.6. Gasket

Gambar 2.21 Gasket


Jenis gasket sebagai kelengkapan dari sambungan pipa yang perlu diketahui
karena berfsi sebagai bahan /alat kelengkapan sambungan agar sambungan tidak
bocor. adalah sebagai berikut 1. Ring gasket 2. Oval ring gasket 3. Full face gasket 4.
Flat ring gasket 5. Spiral gasket
2.6. Sambungan Pipa
Sambungan pipa atau fitting ini secara garis besar terbagi menjadi 2 jenis,
adapun jenis jenis sambungan pipa tersebut yaitu:
1. Welded Component yaitu fitting yang digunakan bersifat tetap. Artinya pipa
disambung dengan di las, sehingga sambungannya menjadi tetap dan tidak dapat
dibuka. Fitting jenis ini terbagi lagi menjadi 2, yaitu:
Butt welded component, proses pengelasannya langsung pada bagian butt dari
pipa dan fitting.

26
Socketwelded component, proses pengelasannya dilakukan pada bagian fillet
dari pertemuan antara pipa dan fitting. Hal ini dikarenakan sebelum di las pipa
dimasukkan terlebih dahulu ke bagian socket dari fitting tersebut.

Gambar 2.22 Sambungan Pipa


Jenis pengelasan yang dilakukan adalah tergantung jenis pipa dan
penggunaannya, misalnya pengelasan untuk bahan stainless steel menggunakan
las busur wolfram, dan untuk pipa baja karbon digunakan las metal.
Kelebihan : Sambungan yang paling sempurna jika dilihat dari sisi
pencegahan bocor dan ketahanan akan tekanan fluida yang mengalir adalah
menyambung langsung dengan las.
Kekurangan : Tetapi dengan las membuat sambungan itu bersifatpermanen
yang bukan merupakan hal baik jika sambungan itu butuh dilepas untuk
perawatan atau perbaikan. Las juga tidak bisa diaplikasikan jika ada bagian dalam
yang tidak tahan akan suhu tinggi yang dihasilkan proses las.

2. Threaded Component atau fitting yang berulir. Dengan menggunakan fitting jenis
ini pipa yang disambung dapat di buka kembali. Dan ini memudahkan untuk
proses maintenance

2.6.1 Sambungan Soket (socket weld pipe joint)


Sambungan tipe ini mengunakan soket, artinya pipa yang satu lebih besar
dari pipa yang lain, kemudian pipa yang kecil di masukan ke pipa yang
diameternya lebih besar. Kalau anda pernah melihat sambungan atar pipa paralon,
mirip seperti itulah sambungannya. Untuk metal, biasanya seperti sambungan
pada pipa AC
27
Keuntungan sambungan soket adalah lebih mudah di paskan (alighment)
daripada yang welding, karena tinggal memasukan pipa ke pipa yang lain. Lalu
keuntungan kedua, tidak ada material dari las di dalam pipa, jadi pipa ini bersih.
Kelemahannya, karena pemasangan ini dimasukan dari pipa satu ke yang
lain, jadi bisa terjadi celah diantara pipa. Hal ini dapat menyebabkan korosi, jadi
untuk pengunaan pipa yang korosif tidak dapat memanfaatkan sambungan jenis
ini.

Gambar 2.23 Sambungan Socket


Sambungan socket dapat juga diberi tambahan penyambung atau
biasa dinamakan fitting. Jenis jenis fitting bermacam macam tergantung
dengan kebutuhan sambungan. Berikut adalah macam macam fitting, antara lain
:
Tee

Gambar 2.24 Tee

Reducer

28
Gambar 2.25 Reducer
Ada hal penting yang harus diperhatikan saat menggunakan reducer.
Reducer dibagi menjadi dua,eccentric dan concentric.
Jika dipasang pada pipa vertikal, apapun yang dipakai tidak masalah,
walaupun concentric reducer lebih sering dipakai. Tetapi jika dipasang di pipa
horizontal jika dengan fluida cairan, eccentric reducer dengan bagian yang datar
dibawah adalah desain yang baik. Jika fluida gas, eccentric reducer dengan bagian
datar dibagian atas merupakan desain yang baik. Keduanya adalah untuk
mencegah terakumulasinya fluida.
Cap

Gambar 2.26 Kap


Cross

Gambar 2.27 Kross

2.6.2 Sambungan ulir (screwed pipe joint)

29
Sambungan jenis ulir ini, seperti halnya pada pipa pipa ledeng. Ia
mengunakan ulir untuk merekatkan dua pipa. keuntugan mengunakan sambungan
ulir ini, ia mudah di aplikasikan di lapangan dan ia bisa di aplikasikan manakala
pengelasan tidak di ijinkan karena dapat menimbulkan bahaya kebakaran
misalnya.
Kerugiannya, sambungan bisa saja bocor kalau seal (perapat) yang
digunakan tidak baik. Tidak dapat di gunakan untuk service yang korosif.
Kekuatan pipa turun karena ulir sudah memakan ketebalan pipa.
Penyambungan ini dilakukan pada pipa bertekanan tak terlalu tinggi.
Umumnya pipa dengan sambungan ulir digunakan pada pipa dengan uliran
(threaded joint), seperti menyambung baut dengan mur.
Kelebihan : Sambungan dengan threaded joint dapat dibongkar pasang.
Kekurangan : tidak bisa diaplikasikan untuk sambungan dengan ukuran besar dan
bertekanan tinggi

Gambar 2.28 Sambungan Ulir


2.6.3 Sambungan flange (flanged pipe joints)
Sambungan dengan mengunakan flange juga banyak digunakan dalam
system pemipaan. Sambungan flange adalah sambungan yang mengunakan flange
sebagai koneksi yang menghubungan atar pipa satu dengan pipa yang lain. Lalu
kenapa digunakan flange?
Flange adalah mekanisme pengencangan yang tidak permanen, ia bisa di
bongkar dan dipasang dengan memanfaatkan baut sebagai media pengencang.
Pipa yang mengunakan flange sebagai sambungannya, biasanya pipa tersebut

30
nantinya akan dilakukan maintenance, jadi agar mudah di bongkar dan dipasang
kembali.
Flange adalah istilah untuk salah satu jenis sambungan yang digunakan
saat menyambung antara pipa dan elemennya dengan katup, bejana, pompa dan
lainnya. Kedua ujung pipa yang akan disambung dipasang flens kemudian diikat
dengan baut, Sesama flange direkatkan dengan baut dan mur.
Kelebihan : Karena adanya kekasaran pada permukaan metal,sambungan
metal dengan metal tidak akan mencegah kebocoran. Karena itulah dibutuhkan
juga gasket diantara flange untuk menutupi celah-celah kecil dari kekasaran
permukaan flange sehingga tidak bocor sama sekali.

Gambar 2.29 Flange

2.6.4 Sambungan spigot (spigot socket pipe joint)


Sambungan tipe spigot ini adalah dengan memasukan pipa satu ke pipa
lainya, mirip dengan soket. Seperti apa jenis sambungan ini? kalau kita melihat
disamping kanan atau kiri jalan ada galian, biasanya pipa yang di pasang, atau
bahkan beton, mengunakan sambungan tipa ini.
Karena desain dan pengerjaan yang bagus, sambungan ini sangat baik
untuk kedapan air dan mudah untuk di pasang di lapangan. Keuntungan lainya,
tipe sambungan ini dapat mengakomodir mis-aligment (pemasangan pipa yang
tidak lurus) sampai dengan 10 derajat. Sisi lain, kelemahan sambungan tipe ini
adalah ia hanya mampu untuk menahan pressure yang rendah.

31
Gambar 2.30 Sambungan Spigot

2.6.5 Sambungan buttress end (buttress end pipe joints)


Buttress biasanya digunakan untuk pipa non metal, jenis sambungan ini
memanfaatkan flange namun tidak di las, jadi semacam slip-on jenis flangenya.
pertanyaannya, kenapa di gunakan pipa non metal? karena bisa jadi fluida yang di
gunakan sangat korosif, sehingga kalau di gunakan metal akan banyak mengikis.

Gambar 2.31 Sambungan Buttress

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
1. Sistem pemipaan merupakan suatu unit pengatur laju aliran fluida cair maupun
gas dengan mengunakan pipa sebagai media transportasinya.
2. Pipa dapat dibedakan berdasarkan 2 klasifikasi yakni klasifikasi pipa berdasarkan
jenisnya dan klasifikasi pipa berdasarkan penggunaanya.
3. Komponen-komponen pada sistem pemipaan yakni terdiri dari :
a. Pipes (pipa-pipa)
32
b. Flanges ( flens-flens)
c. Fittings (sambungan)
d. Valves (katup-katup)
e. Boltings (baut-baut)
f. Pipe Support
g. Nozzel
4. Aplikasi sistem pemipaan sering sekali dijumpai pada pabrik-pabrik industri
seperti industri minyak dan gas, dapat pula dalam bidang perkapalan, dan sistem
instalasi air minum (PDAM), serta instalasi pemipaan diperumahan.
3.2 Saran
Melalui makalah ini diharapkan agar mahasiswa dapat lebih memahami
sistem pemipaan sebagai salah satu unit dalam transportasi fluida (cair dan gas)
sehingga ketika mahasiswa terjun kedalam dunia industri, mahasiswa telah
memiliki pemahaman secara konsep teoritis maupun dalam prakteknya mengenai
sistem pemipaan.

DAFTAR PUSTAKA
Zulkarnain. 2010. Pengetahuan Perpipaan.
http://sungaibataleke.blogspot.com/2010/10/pengetahuan- perpipaan. Diakses
pada 26 Maret 2016
Kandyas, Suryadi. 2014. Sambungan Pipa Jenis-Jenis Dan Cara Menyambung
Pipa.
http://www.suryadikandiyas.com/material-2/sambungan-pipa-jenis-jenis-dan-
cara- menyambung-pipa.html. diakses pada Maret 2016
Unknown. 2014. Sejarah dan Teori Dasar Pemipaan.
http://www.idpipe.com/2014/07/all about- piping.html. diakses pada Maret
2016

33
Cece. 2011. Laporan Praktek Kerja Pipa.
http://chece0404.blogspot.com/2011/10/laporan-praktek-kerja-pipa.html. diakses
pada Maret 2016
Sambas.2011. Tipe Karakteristik dan Material dari Pipa.
http://sambas-me.blogspot.com/2011/10/tipe-karakteristik-dan-material-dari.html.
di akses pada Maret 2016
Ahmad, Imam.2009. Jenis Jenis Dan Macam Macam Pipa.
https://opik7th.wordpress.com/2009/10/23/pipa. di akses Maret 2016

34

Anda mungkin juga menyukai