Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TRANSPORTASI FLUIDA

DAN PADATAN
“ JENIS JENIS PIPA DAN
SPESIFIKASI”

DOSEN PEMBIMBING
YULI YANA, S.Pd, M.Si

DISUSUN OLEH
Sri Agustina Pratiwi 18614069

PROGRAM STUDI PETRO DAN OLEO KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
RINTISAN POLITEKNIK NEGERI PASER
PDD POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga terciptalah sebuah makalah yang berjudul “Jenis Jenis Pipa
dan Spesifikasi”. Maksud dan tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk
melengkapi tugas Mata Kuliah Transportasi Fluida dan Padatan.

Tentunya dalam pembuatan makalah ini banyak kendala yang dihadapi.


Oleh karena itu, kami berterima kasih kepada segenap pihak yang terlibat dalam
penyusunan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Demikian yang dapat kami sampaikan sebagai pengantar. Besar harapan


untuk bisa memperoleh masukan, saran dan kritik yang sifatnya membagun dari
siapapun yang membaca makalah ini demi kesempurnaan penyusunan makalah
berikutnya.

Tana Paser, 20 Januari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

JUDUL....................................................................................................

KATA PENGANTAR............................................................................ i

DAFTAR ISI........................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN...................................................................... 1

1.1 Latar Belakang...................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah................................................................. 1
1.3 Tujuan .................................................................................. 1
1.4 Manfaat ................................................................................ 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................... 3

2.1 Pengertian Pipa..................................................................... 3


2.2 Komponen Perpipaan........................................................... 3

BAB II. PEMBAHASAN....................................................................... 5

3.1 Jenis – jenis Pipa................................................................... 5


3.2 Spesifikasi Pipa..................................................................... 7

BAB III PENUTUP................................................................................ 9

4.1 Kesimpulan........................................................................... 9

4.2 Saran..................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem perpipaan merupakan bagian yang selalu ada dalam industri masa
kini, misalnya industri gas dan pengilangan minyak, industri air minum, pabrik
yang memproduksi bahan kimia serta obat-obatan, dan juga digunakan dalam
penyediaan energi listrik bagi manusia melalui pembangkit. Dalam aplikasinya
di dunia indusri, pipa lazim digunakan untuk menyalurkan fluida yang memiliki
tekanan, temperatur, serta sifat fisik dan kimia yang dapat mengakibatkan efek
negatif serius pada kesehatan dan lingkungan jika sampai terlepas ke udara
bebas.
Kegagalan dalam sistem perpipaan dapat menyebabkan berbagai masalah,
seperti penghentian operasi pabrik untuk perbaikan yang tidak terjadwal, atau
bahkan kerusakan lingkungan dan hilangnya nyawa manusia. Oleh sebab itu,
pengetahuan mengenai perancangan sistem perpipaan merupakan hal yang
sangat penting, dan kesempurnaan desainnya dapat dicapai melalui pemahaman
yang menyeluruh tentang perilaku komponen pipa, serta system perpipaan
dengan berbagai jenis pembebanan.
Dalam aplikasi kesehariannya, ada banyak sekali bentuk dan model pipa,
seperti pipa bentuk elbow, mitter, tee, reducer, cross, dan lainnya. Bentuk serta
model yang beraneka ragam tersebut sangat membantu dalam desain 2 layout
sistem perpipaan di dunia industri.
.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis – jenis pipa?
2. Bagaimana spesifikasi Pipa?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis jenis pipa.
2. Untuk mengetahui spesifikasi pipa

1
1.4 Manfaat
1. Menambah wawasan tentang jenis jenis pipa.
2. Memberikan pengetahuan baru tentang spesifikasi pipa.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pipa
Pipa adalah saluran tertutup sebagai sarana pengaliran atau
transportasi fluida, sarana pengaliran atau transportasi energi dalam aliran.
Pipa biasanya ditentukan berdasarkan ukuran nominalnya, sedangkan tube
adalah merupakan salah satu jenis pipa yang ditetapkan berdasarkan
diameter luarnya.
Dalam keadaan sehari – hari pipa AC menggunakan pipa tembaga.
Pengerjaan pemipaan yang berhubungan dengan sistem pemanasan,
pendinginan dan sistem lainnya. Semua produksi pipa tembaga di Amerika
yang digunakan untuk memenuhi semua kebutuhan, harus sesuai standar
dan spesifikasi dari American Society for Testing and Materials (ASTM).
Dan semua pipa tembaga ber-standar ASTM harus berkomposisi minimal
99,9 % tembaga murni.

2.2 Komponen Perpipaan


1. Pipa , merupakan komponen berbentuk silinder panjang berongga yang
digunakan untuk mengkonduksikan atau mentransfer fluida. Perbedaan
antara pipa (pipe) dan tabung (tube) adalah dimensi kritikal yang
digunakan untuk mendeskripsikan ukurannya. Untuk pipa (pipe),
diameter internal (internal diameter/ID) digunakan untuk pengukuran
standar ditambah dengan ketebalan dindingnya, sedangkan untuk
tabung (tube), diameter luar (outer diameter/OD) merupakan nilai yang
digunakan untuk standar ukuran tube. Terdapat tiga tipe standard untuk
ujung pipa (pipe ends) yang digunakan untuk industri, yaitu Plain Ends
(PE), Threaded Ends (TE), dan Beveled Ends (BE).
2. Flanges (flens), Flange adalah sambungan baut di mana dua buah pipa,
equipment, fitting atau valve dapat dihubungkan bersama-sama.

3
3. fittings merupakan suatu pelengkap yang terletak pada ujung pipa yang
memberikan fleksibilitas pada sitem perpipaan.fittings umunya
digunakan untuk mengubah arah aliran, distrbusi, meningkatkan atau
mengurangi kapasitas aliran dan interkoneksi.
4. Katup atau valve, adalah sebuah alat untuk mengatur aliran suatu fluida
dengan menutup, membuka atau menghambat sebagian dari jalannya
aliran. Contoh yang mudah adalah keran air.
5. Bolting, Dalam industri perpipaan pada sebuah sambungan flange
digunakan stud bolts dan machine bolts. Stud bolt memiliki batang yang
berulir dengan dua mur segienam yang berat, sedangkan machine bolt
memiliki saut kepala dengan satu mur. Pemilihan keduanya bergantung
pada material flange yang cocok, kondisi servis, properti mekanis, dan
karakteristik temperatur.

4
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Jenis – jenis Pipa


1. Pipa GIP (Galvanized Iron Pipe)
Pipa galvanis adalah semacam pipa besi yang ditutupi dengan lapisan
pelindung seng yang dapat sangat mengurangi kecenderungan pipa
untuk menimbulkan korosi serta memperpanjang harapan hidup
tabung agar awet. Pipa galvanis ini terbuat dari baja karbon rendah
dengan lapisan galvanis, yang mengandung berbagai macam unsur di
dalamnya: - unsur seng (Zn) 99,7%dan biasanya di aplikasikan untuk
pipa pada air minum. - unsur karbon sebesar 0,091% sehingga
tergolong dalam baja karbon rendah.. Pipa GIP atau pipa besi galvanis
digunakan untuk intalasi air bersih dingin saja, tidak dianjurkan untuk
pipa air panas.
2. Pipa PVC plastik
Terbuat dari gabungan material vinil plastik yang menghasilkan pipa
yang kuat, ringan, tidak berkarat serta tahan lama. PVC diproduksi
dengan cara polimerisasi monomer vinil klorida (CH2=CHCl). Karena
57% massanya adalah klor, PVC adalah polimer yang menggunakan
bahan baku minyak bumi terendah di antara polimer lainnya.
Berdasarkan tingkat ketebalannya, pipa peralon bisa dibagi menjadi 3
macam yaitu :
a. Tipe C : Ini adalah pipa yang paling tipis. Ukuran diameter yang
ada di pasaran mulai dari yang 5/8 inci, 1/2 inci, 3/4 inci, 1 inci, 1
1/4 inci, 1 /2 inci, 2 inci, 2 1/2 inci, 3 inci, 4 inci sampai dengan 5
inci. Pipa jenis ini biasanya digunakan saat membangun saluran
pembuangan air dengan tekanan yang lemah dan sebagai
pelindung kabel listrik.

5
b. Tipe D : Ini adalah jenis pipa dengan ketebalan yang sedang.
Biasanya dipakai di dalam saluran pembuangan air dengan
tekanan yang normal. Adapun ukuran diameter yang dijual di
pasaran mulai dari 1 1/4 inci hingga 10 inci
c. Tipe AW : Ini adalah pipa PVC yang paling tebal. Ukuran
diameternya mulai dari 1/2 inci sampai yang 1 inci. Adapun
kegunaan dari pipa AW diperlukan saat membangun saluran air
bertekanan tinggi, seperti saluran pompa air tanah.
3. Pipa HDPE (High Density Poly Ethylene)
Pipa HDPE (High-Density Poly Ethylene) adalah pipa yang terbuat
dari bahan poly-ethylene yang mempunyai kepadatan tinggi sehingga
jenis pipa HDPE ini dapat menahan daya tekan yang lebih tinggi.
Adapun karakteristik pipa HDPE ini adalah kuat, lentur atau fleksibel
dan tahan terhadap bahan kimia.
4. Pipa Baja (Steel Pipe)
Pipa baja digunakan sebagai jalur pipa untuk pasokan energi, misalnya :
air, gas, minyak, dan cairan mudah terbakar lainnya. Dalam dunia
industri, kegunaan pipa sangatlah dominan. Antara lain sebagai sistem
transportasi berbagai produk industry.
5. Pipa Tembaga
Pipa tembaga merupakan jenis pipa yang kuat dan tahan lama, dan
biasanya lebih banyak digunakan untuk instalasi air panas. Pipa
Tembaga bisa menjadi alternatif karena lebih flexibel dan tidak
berkarat,selain juga tahan panas dan tekanan tinggi.pemasangan
tidak perlu banyak sambungan ,sehinggga lebih praktis dan cepat.
6. Pipa Beton
Pipa Beton adalah adalah suatu komposisi bahan bangunan yang
dibuat dari campuran semen atau bahan perekat sejenisnya,air, batu
koral dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya yang
tidak mengurangi mutu pipa beton itu. Digunakan untuk saluran
limbah, terowongan, dan irigasi.

6
7. Pipa Kuningan
Kuningan adalah paduan logam tembaga dan logam seng dengan kadar
tembaga antara 60-96% massa. Warna kuningan bervariasi dari coklat
kemerahan gelap hingga ke cahaya kuning keperakan tergantung pada
jumlah kadar seng. Seng lebih banyak mempengaruhi warna kuningan
tersebut. Komponen utama dari kuningan adalah Tembaga sehingga
kuningan biasanya diklasifikasikan sebagai paduan tembaga Kuningan
sangat mudah untuk di bentuk ke dalam berbagai bentuk, sebuah
konduktor panas yang baik, dan umumnya tahan terhadap korosi dari
air garam. Karena sifat-sifat tersebut, kuningan kebanyakan digunakan
untuk membuat pipa, assesoris plambing alat plambing, tabung,
sekrup, radiator, alat musik, aplikasi kapal laut, dan casing cartridge
untuk senjata api. Kuningan lebih kuat dan lebih keras daripada
tembaga.
8. Besi Tuang (Cast Iron)
Pipa besi tuang adalah jenis pipa yang sangat keras dibanding pipa besi
sejenis karena dengan hasil cor, karbon (Ca) sehingga mempunyai sifat
carbon (sifat mengeras) dan tahan atas karat. Oleh karenanya sangat
sesuai digunakan sebagai penyaluran limbah industri pada proyek
sanitasi (purification Plan). Akan tetapi cukup banyak pengusaha
menggunakan bahan pipa besi tuang ini pada proyek kecil hingga
sedang di gedung komersial.

3.2 Spesifikasi Pipa


1. Standar Pipe
a. Mechanical service pipe untuk kepentingan structural dan
mekanikal. Berdasarkan ketebalan dinding, dibagi menjadi 3
kelas, yaitu standard weight, extra strong, double extra strong.
Ada dalam bentuk seamless dan welded. Berdiameter sampai 12
in, OD.

7
b. Refrigeration pipe untuk membawa refrigerant, Berdiameter 3/+
- 2in.
c. Dry-kiln pipe Digunakan di industri kayu.
2. Pressure pipe
Digunakan untuk membawa fluida atau gas pada tekanan atau
temperature normal, subzero/ atau tinggi. Berukuran Ll8 in. nominal
size sampai 36 in. actual OD dengan berbagai ketebalan dinding.
3. Line Pipe
Diproduksi dalam bentuk welded dan seamless. Berukuran 1/8 in.
nominal OD sampai 36 in. actual OD. Digunakan untuk membawa
gas, minyak atau air.
4. Water-well pipe
Diproduksi dalam bentuk welded atau seamless dengan bahan steel.
Digunakan untuk membawa air untuk digunakan diperkotaan
maupun industri. Berukuran 1/8 - 96 in. dengan berbagai ketebalan
dinding.
5. Oil country goods
Casing digunakan sebagai structural retainer untuk dinding sumur
minyak atau gas dan juga untuk mengeluarkan fluida yang tidak
diinginkan dan untuk melindungi dan mengalirkan minyak atau gas
dari sumber di bawah permukaan menuju permukaan tanah. Casing
dihasilkan dalam ukuran 4 1/2 - 20 in OD.

8
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Maka dapat disimpulkan bahwa:
- Jenis-jenis pipa terdiri dari Pipa GIP (Galvanized Iron Pipe), Pipa
PVC plastik, Pipa HDPE (High Density Poly Ethylene), Pipa baja,
Pipa tembaga, Pipa Beton, Pipa kuningan, Besi Tuang.
- Spesifikasi pipa terdiri dari Standar Pipe, Pressure Pipe, Line Pipe,
Water well pipe, Oil country goods.
4.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,kedepan nya
penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah
di atas dengan sumber sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat di
pertanggung jawabkan.

9
DAFTAR PUSTAKA
Zulkarnain. 2010. Pengetahuan Perpipaan.

http://sungaibataleke.blogspot.com/2010/10/pengetahuan- perpipaan. Diakses


pada 20 Januari 2020

Kandyas, Suryadi. 2014. Sambungan Pipa – Jenis-Jenis Dan Cara Menyambung


Pipa.
http://www.suryadikandiyas.com/material-2/sambungan-pipa-jenis-jenis-dan-
cara- menyambung-pipa.html. diakses pada 21 Januari 2020
http://sambas-me.blogspot.com/2011/10/tipe-karakteristik-dan-material-dari.html.
di akses pada 21 Januari 2020

Ahmad, Imam.2009. Jenis Jenis Dan Macam Macam Pipa.


https://opik7th.wordpress.com/2009/10/23/pipa. di akses Januari 2020

Anda mungkin juga menyukai