Anda di halaman 1dari 34

FISIKA

FISIKA DASAR
DASAR

RINDI GENESA HATIKA, M.Sc


PENILAIAN
 KEHADIRAN – 15 %
 TUGAS/QUIZ – 15%
 PRAKTIKUM – 10 %
 UTS – 30%
 UAS - 30%
BESARAN DAN SATUAN
BAB 1
BESARAN DAN SATUAN
PENDAHULUAN

Fisika :
 Ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda dialam,
gejala-gejala, kejadian-kejadian alam serta interaksi dari
benda-benda dialam .

 Fisika merupakan ilmu pengetahuan dasar yang mempelajari


sifat-sifat dan interaksi antar materi dan radiasi.

 Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang didasarkan pada


pengamatan eksperimental dan pengukuran kuantitatif
(Metode Ilmiah).
BESARAN DAN SATUAN
 Besaran :
Sesuatu yang dapat diukur  dinyatakan dengan
angka (kuantitatif) Contoh : panjang, massa,
waktu, suhu, dll.

 Besaran Fisika baru terdefenisi jika


 ada nilainya (besarnya)
 ada satuannya

 Contoh : Panjang Tali 2 m


satuan
nilai
BESARAN DAN SATUAN

 Satuan :
Ukuran dari suatu besaran ditetapkan
sebagai satuan.

 Contoh :
 meter, kilometer  satuan panjang
 detik, menit, jam  satuan waktu
 gram, kilogram  satuan massa
 dll.
BESARAN DAN SATUAN

 Sistem satuan : ada 2 macam


1. Sistem Metrik :
a. mks (meter, kilogram, sekon)
b. cgs (centimeter, gram, sekon)

2. Sistem Non metrik (sistem British) –


sudah mulai ditinggalkan
BESARAN DAN SATUAN
 Sistem Internasional (SI)
Sistem satuan mks yang telah disempurnakan 
yang paling banyak dipakai sekarang ini.

 Dalam SI :
Ada 7 besaran pokok berdimensi dan 2 besaran pokok
tak berdimensi

 Besaran Pokok - besaran yang mendasari besaran


lainnya.
 Besaran pokok tak berdimensi – besaran pelengkap
7 Besaran Pokok dalam Sistem internasional (SI)

NO Besaran Pokok   Satuan    Singkatan Dimensi   


1 Panjang Meter m L
2 Massa Kilogram kg M
3 Waktu Sekon s T
4 Arus Listrik Ampere A I
5 Suhu Kelvin K θ
6 Intensitas Cahaya Candela d j
7 Jumlah Zat Mole mol N

Besaran Pokok Tak Berdimensi


Besaran
NO Pokok   Satuan    Singkatan Dimensi  
1 Sudut Datar Radian rad -
2 Sudut Ruang Steradian sr -
BESARAN DAN SATUAN
 Besaran Turunan- besaran yang tersusun dari 2
besaran dasar atau lebih.
 Dimensi
Cara besaran itu tersusun oleh besaran pokok.
1. Untuk menurunkan satuan dari suatu besaran
2. Untuk meneliti kebenaran suatu rumus atau
persamaan

 Metode Penjabaran Dimensi


1. Dimensi ruas kanan = dimensi ruas kiri
2. Setiap suku berdimensi sama
Besaran Turunan dan Dimensi

NO Besaran Pokok   Rumus   Dimensi


1 Luas panjang x lebar [L]2  
2 Volume panjang x lebar x tinggi [L]3  
 massa
3 Massa Jenis [m] [L]-3 
volume
 perpindahan
4 Kecepatan waktu [L] [T]-1  
 
kecepatan
5 Percepatan
  waktu [L] [T]-2
6 Gaya massa x percepatan [M] [L] [T]-2 
7 Usaha dan Energi gaya x perpindahan [M] [L]2 [T]-2  
8 Impuls dan Momentum gaya x waktu [M] [L] [T]-1 
Faktor Penggali dalam SI

NO Faktor  Nama   Simbol


1 10 -18 atto a 
2 10 -15 femto f 
3 10 -12 piko p
4 10 -9 nano n
5 10 -6 mikro μ
6 10 -3 mili m 
7 10 3 kilo K
8 10 6 mega M
9  10 9 giga G
10 10 12 tera T
Contoh Soal

1. Tentukan dimensi dan satuannya


dalam SI untuk besaran turunan
berikut :
a. Gaya
b. Berat Jenis
c. Tekanan
d. Usaha
e. Daya
Jawaban Contoh Soal

a. Gaya = massa x percepatan


= M x LT -2
= MLT -2 satuan kgms-2
Jawaban Contoh Soal

berat Gaya MLT -2


b. Berat Jenis = volume = Volume =
L3
-
= MLT 2 (L-3)
= ML-2T-2 satuan kgm-2s-2

gaya MLT -2
c. Tekanan = luas = L2 = ML -1
T -2

satuan kgm-1s-2
Jawaban Contoh Soal

d. Usaha = gaya x jarak = MLT -2


x L = ML 2 T -2

satuan kgm2s-2
usaha ML 2 T -2
e. Daya = =
waktu T

= ML 2 T -1
satuan kgm-2s-1
2. Buktikan besaran-besaran berikut adalah identik :
a. Energi Potensial dan Energi Kinetik

Jawab
:
a. Energi Potensial : Ep = mgh
Energi potensial = massa x gravitasi x tinggi
= M x LT-2 x L = ML2T-2
Energi Kinetik : Ek = ½ mv2
Energi Kinetik = ½ x massa x kecepatan2
= M x (LT-1) 2
= ML2T-2
Keduanya (Ep dan Ek) mempunyai dimensi yang sama 
keduanya identik
Aturan Penulisan Satuan
1. Nama satuan, bila ditulis lengkap, huruf depannya
berupa huruf kecil dan bila disingkat harus
disajikan dalam huruf besar. Contoh: 2 ampere
atau 2 A.
2. Terdapat aturan penyingkat pada penulisan
satuan. Contoh : satuan waktu, disingkat s bukan
det; satuan gram disingkat g bukan gr.
3. Kelipatan puluhan dapat diganti dengan awalan
pada satuan. Contoh : 1000 m dapat disingkat 1
km.
Aturan Penulisan Satuan
Notasi Ilmiah
• Bentuk baku penulisan notasi ilmiah
adalah :   a,...  X  10n

Dimana:

• a adalah bilangan asli mulai dari 1 sampai


dengan 9
• n disebut eksponen dan merupakan bilangan
bulat.
Contoh
ANGKA PENTING
• Angka penting dalam pengukuran adalah digit
yang telah diketahui dan dapat diandalkan (selain
angka nol yang digunakan untuk menentukan titik
desimal) atau perkiraan digit pertama.

• Saat mengalikan beberapa besaran, jumlah angka


penting dalam jawaban = jumlah angka penting
dalam besaran yang angka pentingnya paling
sedikit. Ini juga berlaku dalam pembagian.
Aturan Angka Penting
 Saat angka dijumlahkan atau dikurangi, jumlah
letak desimal pada hasilnya harus = jumlah letak
desimal terkecil dalam persamaan tersebut.
 Aturan pembulatan :
1. Angka kurang dari 5 dibulatkan ke bawah
2. Angka lebih dari 5 dibulatkan ke atas
3. Jika angka persis 5 maka dibulatkan keatas jika
angka sebelum 5 ganjil, sebaliknya dibulatkan ke
bawah jika angka sebelum 5 genap
Aturan Angka Penting

1. Semua angka yang bukan nol merupakan angka


penting. Contoh : 6,89 ml memiliki 3 angka
penting. 78,99 m memiliki empat angka penting

2. Semua angka nol yang terletak diantara bukan nol


merupakan angka penting. Contoh : 1208 m
memiliki 4 angka penting. 2,0067 memiliki 5 angka
penting. 70000,2003 ( 9 angka penting ).
Aturan Angka Penting
3. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan
nol yang terakhir dan di belakang tanda desimal
adalah angka penting. Contoh: 23,50000 (7 angka
penting).
4. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan
nol yang terakhir dan tidak dengan tanda desimal
adalah angka tidak penting. Contoh : 3500000 (2
angka penting).
5. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol
yang pertama adalah angka tidak penting. Contoh :
0,0000352 (3 angka penting).
Contoh
• 0,023 mempunyai 2 angka penting
• 0,230 mempunyai 3 angka penting
• Jumlahkan 273,219 g; 15,5 g; dan 8,43 g
(jumlahkan seperti biasa, selanjutnya
bulatkan hasilnya hingga hanya terdapat
satu angka taksiran)
Angka 4 dan 9 ditiadakan. Hasilnya = 297,1 g
Soal
1. Tentukan banyaknya angka penting dari hasil
pengukuran berikut :
a. 45000 mm d. 1295 kg g. 3009 mm
b. 0,765 km e. 60008 dm h.
0,000509 cm c. 0,00805 g f.
0,000453 g i. 0,258 m
2. Rubahlah hasil pengukuran berikut menjadi
bilangan 10 berpangkat :
a. 560000 d. 0,00251 g. 0,0000023
b. 0,25 e. 0,0924 h. 0,158
c. 0,0008 f. 271000000 i. 0,0264
Soal
3. Tentukan hasil penjumlahan, pengurangan dan
perkalian berikut dengan menggunakan aturan angka
penting :
a. 2,13 + 5,12 d. 8,476 – 2, 15 g. 1,5 x 1,76
b. 1,512 + 2,172 e. 2,152 x 8 h. 1, 35 x 1,285
c. 8,75 – 2,41 f. 7,5 x 6 i. 2,168 x 5
KONVERSI SATUAN

Km Contoh :

hm 5 Km = …….... m ?
Jawab : 5 Km = 5 X 1000
dam
= 5000 m
: 10 m = 5 X 103 m
X 10 16 cm = …….... m ?
dm
Jawab :
16 cm = 16 / 100
cm = 0,16 m

mm = 1,6 X 10-1 m
2
2 12 m2 = …….... cm ?
38 mm2 = …….... m ? Jawab : 12 m2 = 12 X 10000
Jawab :
38 mm2 = 38 / 1000000 = 120000 cm2
= 0,000038 m2 = 1,2 X 105 cm2
= 3,8 X 10-5 m2
Contoh :

1. 72 Km/jam = …….... m/s ?


Jawab : 72 Km/jam = 72 X 1000 m 72000 m
= = 20 m/s
3600 s 3600 s

2. 24 m/s = …….... km/jam ?


1 / 1000 km 24 3600
Jawab : 24 m/s = 24 X = X
1 / 3600 jam 1000 1
864
=
10
= 86,4 km/jam
3
3. 0,6 g/cm3 = …….... kg/m ? 0,6
Jawab : 0,6 g/cm =
3 0,6 X
1 / 1000 kg
= X 1000000
3
1000 1
1 / 1000000 m
= 0,6 X 1000
= 600 kg/m3
Contoh :

4. 8,9 N/cm2 = …….... N/m2 ? 1N 10000


Jawab : 8,9 N/cm2 = 8,9 X = 8,9 X = 89000 N/m2
1
1/ 10000 m2

Anda mungkin juga menyukai