• Macam-macam las
• Panjang las netto
SAMBUNGAN LAS (WELD)
PROSES PENGELASAN
• Las Otohin dengan gas asetelin dan zat asam (untuk
Bentuk Las :
• Las Sudut (80% Fillet Weld)
• Las Tumpul (Groove Weld)
Las Sudut :
• Las Cekung (Gbr A).
• Las Cembung (Gbr. B).
• Las Pipih (Gbr. C).
las
cekung
a
Gambar 1-A
a a
»
»
s = 1 s/d 4 mm
Gambar 2-G
S = 4 s/d 8mm
Gambar 2-H
B. Dengan Pekerjaan Pendahuluan :
• Las satu belah V Gbr.2-I)
70 + 90
Gambar 2-I
Las V – tertutup
60
0.
5
8…
…
…..
20
…
b a- cacat
.3
70+90
4 - 12 S = 4 s/d 12 mm
Gbr.2-J
70 + 90
S
takik celah (kosong)
Gambar 2-K
Las X – simetris
70
1/2 s
3
40
S = 12 s/d 40 mm
12
1/2 s
70
Gambar 2-L
Las X – tidak simetris
70
2/3 s
30
12 3
1/3 s
Gbr. 2-M
Perhitungan Sambungan Las
Perumusan Umum :
Jika tidak bertentangan dengan ke-seimbangan dari bagian-
bagian kons-truksi yang disambungkan, maka gaya yang harus
dipindahkan dianggap ter-bagi rata atas potongan memanjang
yang terkecil dari rigi-rigi las.
Syarat-syarat Umum untuk Merencanakan
• Dihindarkan berkumpulnya rigi-rigi las.
• Titik berat dari potongan rigi-rigi las diletakkan pada garis
kerja dari gaya yang dipindahkan.
• Dihindarkan adanya perubahan mendadak dari potongan.
• Pengelasan dalam kedudukan yang sulit agar dihindarkan.
• Mengambil ukuran dari bagian-bagian yang hendak disambung-kan
sebesar mungkin, agar penge-lasan menjadi sesedikit mungkin.
• Pengelasan di tempat pembangun-an dibatasi.
• Memasang las penutup pada sela-sela yang dapat kemasukan air
dan menimbulkan karatan, dengan mempergunakan batang las
dari bahan yang mudah mengulur. Sedangkan antara las sudut
kepala dan las sudut tepi dibuatkan bentuk peralihan yang baik.
.
• Perhitungan harus jelas dan mudah dapat dikontrol.
Bentuk dan ukuran dari las harus mudah dibaca dari
gambar.
Perhitungan
A) Panjang Netto Las-Sudut :
(Peraturan Tentang Sambungan Las / PPBB I Ps. 8-5).
t Gambar 3-A
Catatan :
Jika diperlukan panjang las > 40a, maka pengelasan harus
dilakukan terputus-putus sbb :
• Batang Tekan
Jarak antara bagian-bagian las 16 t atau 30 cm.
16 t atau 30 cm
• Batang Tarik
Jarak antara bagian-bagian las 24 t atau 30 cm.
24 t atau 30 cm
t = tebal terkecil antara elemen yang dilas
t
S2
a s 1 mm ; bila s 5 s/d 9 mm
2
a s 2 mm ; bila s 10 s/d 13 mm
2
s 14 mm pengelasan lebih dari 1 lapis
(s tebal terkecil antara s1 & s2 )
s1 a 1 s 2, atau
s2 2
a 0,7 s
Baja Baja
a 2
a1 a 1
t1 t2 t1
t t
Ba ja Baja siku
a1 a2
a1
t1 1,2
d d
t t
σα P σα
A
σα
σi σ2 3σ 2 σi σ
c
St.37 (lihat Gbr. 3-C)
Dalam hal mana = dari
Untuk = 0º , jadi gaya terletak dalam bidang potongan
yang memindahkan gaya, = 0.58
Untuk = 90º , jadi gaya terletak atas bidang potongan
yang memindahkan gaya, = 1000
bidang potong yang
memindahkan gaya
Gambar 3 -C
3. Nilai dari max
Pada Gbr.3-D terlihat bahwa gaya P membagi diri dalam
dua gaya Q yang masing-masing membagi diri lagi dalam
satu gaya V dan satu gaya H. Kedua gaya V saling hapus,
sehingga tinggal P = 2H.
a
Q e Q
H
d V
P
d V
e H
Q Q
a
Rumus : Cos α - β H atau
Q
H Q cos (α - β).
Q σ α x a σ α x 1 F, jika F 2a
2
P 2H 2 cos (α - β)
2 x σ α x 1 F cos (α - β)
2
σ α F cos (α - β)
σα
P x σ F cos (α - β)
σ
cos (α - β)
Maka : P σF x σ F cos (α - β)
sin α 3cos α
2 2
cos (α - β)
γ
sin2 α 3cos2 α
γ menjadi maksimum, jika :
tg α 3 tg β.
Selanjutnya didapat rumus :
1 2 sin 2 β
γ max
3
Dengan mengambil nilai meningkat dengan 5º , maka
untuk nilai = 45º sampai dengan 70º (nilai yang praktis
masih dipakai) didapat nilai max.
4. Rumus-rumus dasar tentang besar-nya P yang dapat dipikul
oleh satu macam sambungan tertentu.