Anda di halaman 1dari 4

1.

Tentukan tegangan normal pada sebuah balok persegi dengan sisi a = 5cm ditarik
dengan gaya P = 55 kN.
Penyelesaian :
P = 55 kN = 55.000 N
A = 5cm = 0,05m
2 2 2
Menghitung luas penampang balok A = a = (0,05m) = 0,00025 m .
Menghitung tegangan normal dalam balok :

2. Hitung luas penampang minimum (Amin) yang dibutuhkan untuk balok yang dibebani
tarik secara aksial oleh gaya P = 45 kN agar tidak melebihi tegangan normal
maksimum max = 250 MPa.
Penyelesaian :
Mulai dengan Persamaan (2-1) dengan tegangan normal adalah maksimum max dan

area A adalah minimum untuk memberikan:

3. Sambungan rantai besi cor seperti Gambar 2.2 di bawah ini dipakai untuk
mentransmisikan beban tarik yang tetap sebesar 45 kN. Tentukan tegangan tarik yang
terjadi dalam material rantai pada potongan A-A dan B-B.
Gambar 1. Rantai Besi Cor (semua satuan dalam mm)

Penyelesaian :
3
Diketahui : P = 45 kN = 45.10 N
Tegangan tarik yang terjadi penampang A-A adalah:
t1
2
A = 20.45 = 900 mm .
1
3 2 2
= P/A = 45.10 N/900 mm = 50 N/mm = 50 MPa
t1 1
Tegangan tarik yang terjadi penampang B-B adalah:
t2
2
A = 20.(75-40) = 700 mm .
2
2 2 2
= P/A = 45.10 N/700 mm = 64,3 N/mm = 64,3 MPa.
t2 2

4. Suatu tabung tembaga (berdiameter luar 40 mm & diameter dalam 24 mm) akan
dibubut sedalam 1,5 mm dengan jarak pengerjaan 50% dari panjang tabung tersebut.
Pada ujung tabung telah dipasang baut jepit baja berdiameter 18 mm, sedangkan mur
yang dipasang pada ujung baut untuk menjepit tabung dengan perantara ring,
menimbulkan tegangan 10 N/mm2 pada baut.
Hitunglah tegangan yang terhimpun dalam tabung tembaga pada bagian yang
dikerjakan !

Jawab :

Diketahui : D b = 18 mm b = 10 N/mm 2
d tt = 24 mm t = 1,5 mm
D tt = 40 mm
Maka :


a. Luas penampang batang baut : Ab = . D b2 = . 18 2 = 81 mm 2
4 4

b. Luas penampang tabung tembaga : A tt = . (D tt 2 - d tt 2 )
4

= . ( 40 2 24 2 )
4
= 256 mm 2

c. Jepitan yang dilakukan mur-baut terhadap tabung tembaga tentu saja menimbulkan
gaya tarik pada batang baut dan sebaliknya menimbulkan gaya tekan pada tabung
dengan besar yang sama.
Jadi :
F b = Ftt
b . A b = tt . A tt
10 . 81 = tt . 256

10x81
tt = = 3,16 N/mm2
256

d. Karena setengah panjang tabung tembaga dibubut diameternya sedalam 1,5 mm,
maka :
- diameter yang tersisa : D tt.s = 40 (2 x 1,5) = 37 mm


- Luas penampang yang tersisa : A tt.s = . (D tt.s 2 - d tt 2 )
4

= . ( 37 2 24 2 )
4
= 198,3 mm 2

- Luas penampang tabung tembaga yang utuh = A tt.u = A tt = 256 mm 2

e. Setelah pembubutan, karena luas penampang setengah panjang tabung tembaga


berkurang, maka tentu saja akan berakibat pada berubahnya pola tegangan yang
F
terjadi sebelumnya, karena : = . Dengan demikian dari besarnya :
A
Gaya tekan pada bagian tabung yang dibubut = gaya tekan pada bagian tabung yang
masih utuh = gaya tarik pada batang baut

A tt.b . tt.b = A tt.u . tt.u = A b . b2

198,3 . tt.s = 256 . tt.2 = 81 . b2


81
tt.s = . b2 = 0,41 . b2
198,3
81
tt.2 = . b2 = 0,32 . b2
256

f. Berkurangnya sebagian luas penampangnya, akan menambah besar efek pengkerutan


() pada tabung. Akibatnya gaya tarik pada batang baut jepit akan berkurang,
sehingga :
L = L 1 = L 2

dengan demikian :

b b2 tt.b tt L tt L
x L = x + tt.2 x
Eb Ett 2 Ett 2

dengan membagi L pada bagian kiri dan kanan persamaan, menjadi :

10 b 2 0,41. b 2 3,16 0,32. b 2 3,16


= +
2.Ett 2.Ett 2.Ett

16,32
b2 = = 9,43 N/mm2
1,73

Anda mungkin juga menyukai