Anda di halaman 1dari 4

1.

Tegangan Lengkung

Tegangan lengkung terjadi akibat dari adanya suatu batang yang didukung pada
kedua ujungnya, sedang dibagian tengah diberi muatan atau beban. Besarnya tegangan
lengkung dihitung dengan rumus :
σl = Tegangan lengkung bahan ................. kg/mm²
Ml
σl = Ml = Momen lengkung maksimum ............ kg.mm
Wl
Wl = Tahanan lengkung minimum ........... mm³
Ml = P x l P = Beban yang diberikan ..................... kg
L = Jarak beban terhadap tinjauan ........ mm

π
Wl = x d³ = 0,1 x d³ ( untuk batang berbentuk silindris )
32

1
Wl = x b x h² ( untuk batang berbentuk persegi )
6

Contoh :

1. Batang silindris berdiameter 40 mm, panjang 3,5 meter, didukung pada kedua
ujungnya dengan jarak kedua tumpuan tersebut 3 meter, ditengah-tengahnya
diberi beban seberat 2 ton ( seperti pada gambar )
Hitunglah :
a. Besar momen lengkungnya ( Ml )
b. Besar tahanan lengkungnya ( Wl )
c. Besar Tegangan lengkungnya ( σl )

Jawab : a. R A = R B = ½ x P ( beban berada ditengah-tengah )


= ½ x 2 ton = 1 ton 1000 kg
MA = MB = 0 kg.m
MC = RA x 1,5 m
= 1000 kg x 1,5 m = 1500 kg.m = 1.500.000 kg.mm
Ml = MC = 1.500.000 kg.mm

b. Besar tahanan lengkungnya ( Wl )


π
Wl = x d³ = 0,1 x 40³ = 0,1 x 64.000 = 6.400 mm³
32

c. Besar tegangan lengkungnya ( σl )

Ml 1.500.000 kg .mm
σl = = = 234,375 kg/mm²
Wl 6.400 mm ³
2. Balok berukuran panjang 4 m, lebar 5 cm dan tebal 10 cm. Didukung pada kedua
ujungnya, dibagian tengah diberi beban ( seperti pada gambar

a= 1m,b= 1m,c =2 m P1 = 400 kg , P2 = 600 kg


Hitunglah :
a. Besar momen lengkungnya ( Ml )
b. Besar tahanan lengkungnya ( Wl )
c. Besar tegangan lengkungnya ( σl)

Jawab : a. RA x 4 m = P1 x 3 m + P2 x 2 m

P 1 x 3 m+ P 2 x 2m
RA =
4m

400 kg x 3 m+600 kg x 2 m
=
4m

1200 kgm+1200 kgm 2400 kgm


=
4m
= 4m
= 600 kg.

MA = MB = 0 kg.m
MC = RA x 1 m = 600 kg x 1 m = 600 kg.m
MD = RA x 2m – P1 x 1m
= 600 kg x 2 m – 400 kg x 1m = 1200 kgm – 400 kgm = 800 kg.m
Jadi Ml = MD = 800 kg.m = 80.000 kg.cm

b. Besar tahanan lengkungnya ( Wl )

1 1
Wl = 6 x b x h² = 6 x 5 cm x ( 10 cm )²
1 500 cm³
= x 5 cm x 100 cm² = = 83,3 cm³
6 6

c.Besar tegangan lengkungnya ( σl )


Ml 80.000 kg . cm
σl = = = 960,38 kg/cm²
Wl 83,3 cm³

2. Tegangan Puntir
Tegangan puntir adalah tegangan yang terjadi pada sebuah batang yang
mendapatkan beban puntir atau beban putar. Tegangan puntir umumnya terjadi pada
sebuah poros yang mendapatkan beben putar / puntir. Besarnya tegangan puntir dihitung
dengan rumus

Mw
σw = Mw = P x R
Ww

π
Ww = x d³ = 0,2 x d³
16

Contoh : 1

Poros berdiameter 20 mm, dipasang puly berdiameter 20 cm, jika puly diputar
dengan gaya sebesar 200 kg. Hitunglah : Besar tegangan puntir yang terjadi pada poros.

Mw 1 1
Jawab : σw = Ww Mw = P x R ------ R = 2 x D = 2 x 20 cm = 10 cm = 100 mm

Mw = 200 kg x 100 mm = 20.000 kg.mm

π
Ww = x d³ = 0,2 x 20³ = 0,2 x 8000 mm³ = 1.600 mm³
16

Mw 20.000 kg . mm
σw = = = 12,5 kg/mm²
Ww 1.600 mm ³
Contoh : 2

Poros berdiameter 20 mm, dipasang puly berdiameter 20 cm, jika tegangan puntir
poros σw = 20 kg/mm² Hitunglah : Besar beban puntir yang diijinkan.

Jawab : Ww = π /16 x d³ = 0,2 x ( 20 mm )³ = 0,2 x 8000 mm³ = 1600 mm³

Tw = 20 kg/mm²

Mw = Tw x Ww = 20 kg/mm² x 1600 mm³ = 32.000 kg.mm

Mw = P x R ---- R = ½ x 20 cm = 10 cm = 100 mm

P = Mw : R = 32.000 kg.mm : 100 mm = 320 kg

Anda mungkin juga menyukai