Sabuk merupakan salah satu jenis transmisi yang digunakan untuk meneruskan daya
dan putaran melalui puli yang terpasang. Sabuk merupakan jenis sistem transmisi luwes. Jenis
sabuk berdasarkan bentuk penampang yang umum digunakan :
1. Sabuk V (V belt)
2. Sabuk rata (flat belt)
3. Sabuk gilir (timing belt)
Pemakaian jenis sabuk juga dapat dilihat berdasarkan jarak antar poros :
1. Sabuk V
Jarak sampai 5m dengan perbandingan putaran 1:1 sampai 7:1 (reduksi putaran)
2. Sabuk rata
Jarak sampai 10m dengan perbandingan putaran 1:1 sampai 6:1 (reduksi putaran)
3. Sabuk gilir
Jarak sampai 2m dengan perbandingan putaran 1:1 sampai 6:1 (reduksi putaran)
Sabuk V terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium dibelitkan pada puli
berbentuk V. keunggulan sabuk V antara lain aadanya gaya gesek yang menghasilkan
transmisi daya yang besar pada tegangan yang relatif rendah.
1 𝑛2
𝑢= =
𝑖 𝑛1
𝑛1
𝐷𝑝 = . 𝑑𝑝
𝑛2
𝜋 𝑑𝑝 𝑛1
𝑣1 =
60 𝑥 1000
𝜋 1
𝐿 = 2𝐶 + (𝑑𝑝 + 𝐷𝑝 ) + (𝐷 − 𝑑𝑝 )2
2 4𝐶 𝑝
𝐶 = (1,5 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 2) 𝐷𝑝
Selanjutnya panjang sabuk V disesuaikan dengan panjang sabuk V standart sesuai table 5.3
Sularso dengan nomor nominal sabuk dalam inch.
JARAK SUMBU POROS YANG SEBENARNYA
𝑏 + √𝑏2 − 8(𝐷𝑝 − 𝑑𝑝 )2
𝐶=
8
Dimana :
𝑏 = 2𝐿 − 3,14(𝐷𝑝 + 𝑑𝑝 )
Panjang Panjang
Nomor Panjang Nomor Panjang
keliling pada keliling pada
nominal keliling nominal keliling
jarak bagi jarak bagi
sabuk (mm) sabuk (mm)
sabuk (mm) sabuk (mm)
1 2 3 4 5 6
3 V 250 635 631 5 V 500 1270 1262
3 V 265 673 669 5 V 530 1346 1338
3 V 280 711 707 5 V 560 1422 1414
3 V 300 762 758 5 V 600 1542 1516
3 V 315 800 796 5 V 630 1600 1592
3 V 335 851 847 5 V 670 1702 1694
3 V 355 902 898 5 V 710 1803 1795
3 V 375 953 949 5 V 750 1905 1897
3 V 400 1016 1012 5 V 800 2032 2024
3 V 425 1080 1076 5 V 850 2159 2151
3 V 450 1143 1139 5 V 900 2286 2278
3 V 475 1207 1203 5 V 950 2413 2405
3 V 500 1270 1266 5 V 1000 2540 2532
3 V 530 1346 1342 5 V 1060 2692 2684
3 V 560 1422 1418 5 V 1120 2843 2837
Rumus panjang sabuk akan berbeda pada pemakaian konstruksi sabuk yang berbeda (lihat
table 25 Dobrovolsky)
Selanjutnya dapat dilakukan penyetelan jarak sumbu poros dengan melihat table daerah
penyetelan sumbu poros. Tabel 5.8 Sularso
Apabila data kapasitas daya yang ditransmisikan tidak tercantum maka harus dicari
dengan cara interpolasi
Tabel Luas Penampang Sabuk V Standart (bertanda *)
Penampang A Penampang B
13 *65 117 16 *68 *122
14 *66 *118 17 *69 123
15 *67 119 18 *70 *124
16 *68 *120 19 *71 125
*17 *69 121 20 *72 *126
*18 *70 *122 21 *73 127
*19 *71 123 22 *74 *128
*20 *72 124 23 *75 129
*21 *73 *125 24 *76 *130
*22 *74 126 *25 *78 131
*23 *75 127 *26 *79 *132
*24 *76 *128 *27 *80 134
*25 *77 129 *28 *81 *135
*26 *78 *130 *29 *82 136
*27 *79 131 *30 *83 *137
*28 *80 132 *31 *84 138
*29 *81 133 *32 *85 *139
*30 *82 134 *33 *86 140
*31 *83 *135 *34 *87 *141
*32 *84 136 *35 *89 142
*33 *85 137 *36 *90 *143
*34 *86 138 *37 *91 145
*35 *87 139 *38 *92 *146
*36 *88 *140 *39 *93 *147
*37 *89 141 *40 *94 148
*38 *90 142 *41 *95 *149
*39 *91 143 *42 *96 150
*40 *92 144 *43 *97 *151
*41 *93 *145 *44 *98 152
*42 *94 146 *45 *99 *153
*43 *95 147 *46 *100 154
*44 *96 148 *47 101 *155
*45 *97 149 *48 *102 156
*46 *98 *150 *49 103 *157
*47 *99 151 *50 104 158
*48 *100 152 *51 *105 *159
*49 101 153 *52 106 160
*50 *102 154 *53 107 *161
*51 103 *155 *54 *108 162
*52 104 156 *55 109 *163
*53 *105 157 *56 *110 164
*54 106 158 *57 111 *165
*55 107 159 *58 *112 166
*56 *108 *160 *59 113 *167
*57 109 161 *60 114 168
*58 *110 162 *61 *115 *169
*59 111 163 *62 116 170
*60 *112 164 *63 117 *171
Tabel kapasitas daya yang ditransmisikan
Harga P0 bila tidak terdapat pada table dapat dicari dengan cara interpolasi
Factor koreksi 𝐾𝜃 dipilih dari table 5.7 Sulrso berdasarkan hasil perhitungan sudut kontak
𝐷𝑝 −𝑑𝑝
puli atau harga 𝐶
Tabel factor koreksi 𝐾𝜃
𝐷𝑝 − 𝑑𝑝
Sudut kontak puli kecil 𝜃 (0) Faktor koreksi 𝐾𝜃
𝐶
0.00 180 1.00
0.10 174 0.99
0.20 169 0.97
0.30 163 0.96
0.40 157 0.94
0.50 151 0.93
0.60 145 0.91
0.70 139 0.89
0.80 133 0.87
0.90 127 0.85
1.00 120 0.82
1.10 113 0.80
1.20 106 0.77
1.30 99 0.73
1.40 91 0.70
1.50 83 0.65
UMUR SABUK V
Nbase σfat m
H= ( ) (jam)
3600 . U. 𝑥 σmaks
Woven
Rubber Solid Woven Woven Interstitehed
Data Leather Semi –
Canvas Cotton Wollen Rubber
Linen
440 (without
Ultimate tensile strength
200 layers), 370 350 – 405 300 300 500
in kg/cm2)
(with layers)
Maximum elongation 10 % at 18 % at 20 – 25 % at 60 % at 16 % at 10 % at
(%) 100 kg/cm2 rupture rupture Rupture Rupture rupture
𝐷𝑚𝑖𝑛
recomended 35 40 30 -40 30 40 30
Ratio ℎ
allowable 25 30 25 - 35 25 30 25
Recommended maximum
40 20 - 30 25 30 50 50
velocity (Vmax in (m/sec)
Specific weight ( γ )
0,98 1,25 – 1,50 0,75 – 1,05 0,90- 1,24 ≈ 1,2 ≈ 1,0
Kg/dm3
Constants A 29 25 21 18 23 21
In formula
(191) W 300 100 150 150 200 150
𝐷𝑝
𝑖= 𝑑𝑝
atau dapat ditulis 𝐷𝑝 = 𝑖 . 𝑑𝑝
Ukuran puli sabuk V (table sularso)
Penampang dp α(o) W* Lo K Ko e f
Sabuk v (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
71 – 100 34 11,95
A 101 – 125 36 12,12 9,2 4,5 8,0 15,0 10,0
126 atau lebih 38 12,30
125 – 160 34 15,86
B 161 – 200 36 16,07 12,5 5,5 9,5 19,0 12,5
201 – atau lebih 38 16,29
200 – 250 34 21,18
C 251 – 315 36 21,45 16,9 7,0 12,0 25,5 17,0
316 atau lebih 38 21,72
335 – 450 36 30,77
D 24,6 9,5 15,5 37,0 24,0
451 atau lebih 38 31,14
Tabel Dobrovolsky
DIAMETER LINGKARAN LUAR
Diameter lingkaran luar puli kecil :
𝑑𝑘 = 𝑑𝑝 + 2𝐾
Diameter lingkaran luar puli besar :
𝐷𝑘 = 𝐷𝑝 + 2𝐾
Dimana K : faktor konstanta diambil dari table 5.2 Sularso
LEBAR PULI
𝐵 = (𝑍 − 1)𝑡 + 2𝑠
BERAT PULI
Perhitungan berat puli harus dilihat berdasarkan berat puli secara utuh dikurangi berat yang
hilang akibat pengerjaan alur dan lubang poros
Berat puli keseluruhan :
𝜋
𝑊𝑝 = . 𝑑 2 . 𝐵. 𝛾
4 𝑘
Dimana ; Wp : berat puli V (kg)
dk : diameter luar puli (mm)
B : lebar puli (mm)
𝛾 : berat jenis bahan puli (g/cm3)
Karena adanya alur/profil pada puli rumus berat puli keseluruhan dapat digunakan :
𝝅
𝑾𝒑 = . 𝒅 𝟐 . 𝑩. 𝜸
𝟒 𝒑