Anda di halaman 1dari 17

SEJARAH PRODUKSI PIPA & SEJARAH PENGGUNAAN

PIPA GALVANIS
24-04-2014 13:27

PERKEMBANGAN
Proses produksi pipa berkembang pesat seiring dengan kebutuhan dari industri, fasilitas-fasilitas
sosial, serta kebutuhan akan pipa yang berkualitas, ekonomis, dan memenuhi standar
keselamatan yang lebih baik.
Semakin pesat perkembangan, kualitas pipa diharapkan semakin meningkat agar semakin dapat
meminimalisir resiko kerusakan mesin/pompa yang dihubungkannya, ataupun resiko yang
mungkin terjadi pada pipa itu sendiri terutama pada area-area kritis seperti pembangkit listrik,
produksi minyak & kimia, serta pipeline.

SEJARAHNYA
Sejarah manusia memproduksi pipa berawal ketika manusia mulai membutuhkan aliran air dari
suatu tempat ketempat lain tanpa harus menggunakan tenaga manusia. Pada kota-kota dijaman
pertengahan digunakan kayu gelondongan yang dilubangi yang berfungsi memenuhi
ketersediaan air di kota.
Penggunaan pipa besi atau pipa galvanis di Inggris dan Perancis mulai umum di awal abad ke
19. Aliran pertama pipa besi untuk Philadelphia dibangun pada 1817, dan untuk kota New York
pada tahun 1832. Baru pipa digunakan untuk pengangkutan bahan bakar (minyak & gas) dimulai
di Inggris menggunakan lembaran besi yang dibentuk menggunakan silinder kemudian sisisisinya di las. Lalu pada tahun 1887 di Amerika dibuatlah pipa pertama berbahan baja (Betlehem
steel) Pada pertengahan abad 19 barulah pipa seamless (tanpa celah / sambungan) dicoba
untuk diproduksi untuk beberapa kebutuhan.
Di Jerman dikembangkan proses yang dinamakan Mannesmann process pada tahun 1885 dan

mulai digunakan di Inggris pada tahun 1887. Kemudian di Amerika dibangun pabrik pipa
seamless pada tahun 1895. Memasuki abad ke 20 seamless tube mulai dibutuhkan di berbagai
belahan dunia menyusul revolusi industri yang melahirkan teknologi Otomotif, pengolahan
minyak, pengaliran minyak, sumur bor, serta boiler.
Pada waktu itu tube yang menggunakan welding kurang dapat diandalkan. Produksi dan
konsumsi dunia akan produk pipa besi dan baja mencakup hampir 14 persen dari penggunaan
baja mentah diseluruh dunia. Dan terus akan berkembang seiring dengan pertumbuhan industri
serta meningkatnya populasi. Perbedaan tingkat kebutuhannya tentu saja bergantung pada
tingkat perkembangan kegiatan ekonomi tiap negara seperti kegiatan eksplorasi minyak,
pembangunan pembangkit listrik, atau produksi otomotif.
Sebagai contoh, pada negara dengan harga minyak yang rendah, kegiatan investasi untuk
eksplorasi minyak akan melemah. Konsekuensinya, produksi pipa untuk kegiatan tersebut akan
berkurang.

JENIS JENIS DAN MACAM MACAM PIPA


October 23, 2009 by MR TOFIK

in

Material.

Pipa
Dari sekian jenis pembuatan pipa secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu :
1. Jenis pipa tanpa sambungan (pembuatan pipa tanpa sambungan pengelasan)
2. Jenis pipa dengan sambungan (pembuatan pipa dengan pengelasan)
Bahan-bahan pipa secara umum :
Bahan-bahan pipa yg dimaksud disini adalah struktur bahan baru pipa tersebut yg dapat dibagi
secara umum sebagai berikut:
1. Carbon steel
2. Carbon Moly
3. Galvanees
4. Ferro Nikel
5. Stainless Steel
6. PVC (Paralon)
7. Chrom Moly
Sedang bahan-bahan pipa secara khusus dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Vibre Glass
2. Aluminium (Aluminium)
3. Wrought Iron (besi tanpa tempa)
4. Cooper (Tembaga)

5. Red Brass (kuningan merah)


6. Nickel cooper = Monel ( timah tembaga)
7. Nickel chrom iron = inconel (besi timah chrom)
Komponen perpipaan :
Komponen perpipaan harus dibuat berdasarkan spesifikasi standar yg terdaftar dalam simbol dan
kode yg telah dibuat atau dipilih sebelumnya.
Komponen perpipaan yg dimaksud disini meliputi :
1. Pipes (pipa-pipa)
2. Flanges ( flens-flens)
3. Fittings (sambungan)
4. Valves (katup-katup)
5. Boltings (baut-baut)
6. gasket
7. Specials items
Pemilihan bahan :
Pemilihan bahan perpipaan haruslah disesuaikan dengan pembuatan teknik perpipaan dan hal ini
dapat dilihat pada ASTM serta ANSI dalam pembagian sebagai berikut
1. Perpipaan untuk pembangkit tenaga
2. Perpipaan untuk industri bahan migas
3. Perpipaan untuk penyulingan minyak mentah
4. Perpipaan untuk pengangkutan minyak
5. Perpipaan untuk proses pendinginan
6. Perpipaan untuk tenaga nuklir
7. Perpipaan untuk distribusi dan transmisi gas
Selain dari penggunaan instalasi atau konstruksi seperti diterangkan diatas perlu pula diketahui
Jenis aliran temperatur, sifat korosi, Faktor gaya serta kebutuhan lainnya dari aliran serta pipanya.
Macam Sambungan Perpipaan :
Sambungan perpipaan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Sambungan dengan menggunakan pengelasan
2. Sambungan dengan menggunakan ulir
Selain sambungan seperti diatas terdapat pula penyambungan khusus dengan menggunakan
pengeleman (perekatan) serta pengkleman (untuk pipa plsatik dan pipa vibre glass).
Pada pengilangan umumnya pipa bertekanan rendah dan pipa dibawah 2 sajalah yg menggunakan
sambungan ulir.
Tipe sambungan cabang:

Tipe sambungan cabang (branch connection)dapat dikelompokkan sbb:


1. Sambungan langsung (stub in)
2. Sambungan dengan menggunakan fittings (alat penyambung)
3. Sambungan dengan menggunakan flanges (flens-flens)
Tipe sambungan cabang dapat pula ditentukan pada spesifikasi yg telah dibuat sebelum
mendesain atau dapat pula dihitung berdasarkan perhitungan kekuatan, kebutuhan, dengan tidak
melupakan faktor efektifitasnya. Sambungan cabang itu sendiri merupakan sambungan antara
pipa dengan pipa, misal sambungan antara header dengan cabang yg lain apakah memerlukan
alat bantu penyambung lainnya atau dapat dihubungkan secara langsung, hal ini tergantung
kebutuhan serta perhitungan kekuatan.
Diameter, Ketebalan, Schedule :
Spesifikasi umum dapat dilihat pada ASTM (American Society of Testing Materials).Dimana disitu
diterangkan mengenai Diameter, Ketebalan serta schedule pipa. Diameter Luar (Outside
Diameter), ditetapkan sama walaupun ketebalan (thickness)berbeda untuk tiap schedule. Diameter
dalam (Inside Diameter), ditetapkan berbeda untuk setiap schedule. Diameter Nominal adalah
diameter pipa yg dipilih untuk pemasangan ataupun perdagangan (commodity). Ketebalan dan
schedule, sangatlah berhubungan, hal ini karena ketebalan pipa tergantung daripada schedule pipa
itu sendiri.
Schedule pipa ini dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Schedule 5, 10 , 20, 30, 40, 60, 80, 100, 120, 160.
2. Schedule standard
3. Schedule Extra strong (XS)
4. Schedule double Extra Strong (XXS)
5. Schedule special
Perbedaan-perbedaan schedule ini dibuat guna :
1. Menahan internal pressure dari aliran
2. Kekuatan dari material itu sendiri (Strength of material)
3. Mengatasi karat
4. Mengatasi kegetasan pipa.
Untuk melihat ukuran diameter, ketebalan, dan schedule dapat dipelajari tabel-tabel
Alat-alat khusus:
Alat-alat khusus dalam bab ini hanya membicarakan mengenai saringan (strainer) dan alat
perangkap uap (steam Trap)
Saringan (strainer)
saringan (strainer) gunanya adalah sebagai alat penyaring kotoran baik yg berupa padat, cair atau
gas. Alat penyaring ini digunakan pada jalur pipa guna menyaring kotoran pada aliran sehingga
aliaran yg akan diproses atau hasil proses lebih baik mutunya.

Tipe-tipe alat penyaring ini dapat dibagi menjadi :


1. Tipe T. Tipe ini digunakan secara umum untuk memperluas ruang dan meredusir tekanan pada
jalur pipa
2. Tipe Y
3. Tipe sementara
4. Tipe datar
Perangkap Uap (steam Trap):
Steam Trap merupakan alat yg digunakan untuk menyingkirkan air dari uap, dimana air ini tidak
ada gunaya bahkan akan memberikan hambatan pada aliran uap atau dapat menimbulkan
kerugian lainnya. Perangkap uap ini ditempatkan pada tempat terendah dari suatu jalur perpipaan
atau dipasang pada kantung pipa yg disebut Drip Leg
Cara Kerja:
1. Steam Trap pada daerah jalur pipa yg terendah dimana disitu dianggap air mungkin telah
menggantungkan pada kantung pipa (Drip Leg)
2. Steam trap ini akan mengosongkan air ke sistem uap yg mempunyai tekanan lebih rendah
3. Sistem perangkap yg tertutup didalam pengosongan air menggunakan katup-katup pada sisi
perangkap tersebut.
4. Gunakan saringan seandainya sistem perangkap ini belum menggunakannya. Pasang katup uji
untuk pembuangannya selama pengetesan aliran (start up).
VENT dan DRAIN
Vent adalah suatu alat pembuangan gas, udara atau uap air. sedangkan drain adalah suatu alat
pembuangan zat cair. Pada sistem pembuangan yg terdapat pada pipa atau equipment, Vent dan
Drain dalam cara kerjanya dapat dibagi dua bagian yaitu : bekerja dan tidak bekerja.
Untuk Vent dan Drain yg dikelompokkan bekerja, dimaksudkan bahwa peralatan ini digunakan
pada pipa atau equipment dalam keadaan bekerja dalam jangka waktu lama atau terus menerus.
Vent dan Drain dikelompokkan tidak bekerja hanya digunakan pada waktu tertentu saja, misalnya
pada saat pengetesan, start up atau shut down. Untuk Vent dan Drain pemasangannya haruslah
disetujui piping engineering group terlebih dahulu, baik mengenai pemakaiannya maupun
penempatannya. Selain itu harus pula diperhatikan pemasangan sumbat pada katupnya seperti
plug atau blind flange.
Untuk hal yg khusus yaitu aliran yg mempunyai tingkat bahaya tinggi, penempatannya dan
penggunaannya harus benar-benar diperhitungkan serta dikontrol pelaksanaannya.
Cara Penempatan Lokasi Vent dan Drain
Penempatan vent dan drain haruslah benar-benar diperhitungkan sehingga penggunaannya benarbenar efektif serta aman. Jangan sampai pemasangan vent dan drain ini terbalik, akan hal ini akan
berakibat fatal, misalnya untuk aliran beracun atau mudah terbakar.

Penempatan vent pada pipa atau equipment diusahakan pada tempat yg paling tinggi karena
fungsinya sebagai pembuangan ke udara. Begitu pula pada penempatan drain haruslah pada
tempat yg rendah sesuai fungsinya sebagai pembuangan cairan atau pembersihan cairan serta
pembuangan kotoran pada jalur pipa atau equipment.
Jenis-Jenis, komponen dan perlengkapan
Jenis-jenis pipa, hose dan cubing pada dasarnya terdiri dari :
1. Spiral welding pipe (pipa las spiral)
2. SMLS pipe (pipa tanpa sambungan)
3. Welded Pipe
4. SAW pipe
5. FBW pipe
6. C & W pipe
7. EFW pipe
8. ERW pipe
9. Lined Pipe
10. Hose
11. Tubing (cubing)
12. Pipe Niple (pipa nipel)
Jenis-jenis flens (flanges) terdiri dari :
1. Blind flange (flens buta)
2. Weld neck flange (flens las di leher)
3. Weld neck orifice flange (flens orifis las di leher)
4. Slip on flange (flange sambungan langsung)
5. So. red flange (flens memperkecil sambungan sock)
6. SW red flange ( flens memperkecil sambungan sock di las)
7. Socket weld flange (flens sambungan sock di las)
8. Threaded flange (flens sambungan ulir)
9. Stub flange ( flens tonggak)
10. ST red flange (flens memperkecil ST)
11. LPA joint flange (flens sambungan LPA)
12. Socket type flange( flange tipe sock)
13. Weld neck red flange (flens memperkecil las dileher)
Jenis-jenis katup :
1. Gate Valve (katup pintu)= Fungsi untuk membuka & menutup sepenuhnya
2. Ball valve (katup bola)= Fungsi untuk membuka & menutup dan mangatur aliran
fluida secara lebih cepat
3. Globe valve (katup dunia) = Fungsi untuk mengatur besar kecilnya aliran &

tekanan

4. Check Valve (katup cek)= Fungsi untuk mencegah aliran ke satu arah saja
5. Butterfly valve (katup kupu-kupu)= Fungsi untuk membuka & menutup aliran lebih cepat
6. Diaphragma valve (katup diaphragma)= Fungsi untuk membuka & menutup dengan

diaphragma
7. Knife gate valve (katup pintu pisau)
8. Needle valve (katup jarum)
9. Plug valve (katup sumbat)
10. Wafer check valve (katup cek wafer)
Jenis-jenis alat penyambung :
pada dasarnya alat penyambung ini dikelompokkan dalam dua bagian :
A. Jenis sambungan dengan pengelasan :
1. 45 derajat elbow
2. 90 derajat elbow
3. 180 derajat elbow
4. Concentric reducer (pemerkecil sepusat)
5. Eccentric reducer ( pemerkecil tak sepusat)
6. Tee
7. Cross (silang)
8. Cap (tutup)
9. Red Tee (pemerkecil tee)
10. Swage concentric BSE (sweg sepusat ujung bevel)
11. Swage eccentric (sweg tak sepusat ujung bevel)
B. Jenis sambungan dengan ulir
1. Bushing (paking)
2. Cap (tutup)
3. Coupling
4. Red coupling (kopling pemerkecil)
5. 45 derajat elbow
6. 95 derajat elbow
7. 45 derajat lateral
8. Reducer (pemerkecil)
9. Tee
10. Red Tee
11. Cross (silang)
12. Plug (sumbat)
13. Union
14. Swage concentric (sweg sepusat)
15. Swage eccentric (sweg tak sepusat)
Jenis alat sambungan cubing
1. Male adapter (jantan)
2. Female adapter(betina)

3. Cap (tutup)
4. Male connection
5. Female connection
6. Plug (sumbat)
7. Male bulkhead (jantan kepala banyak)
8. Female bulkhead (betina kepala banyak)
9. 90 derajat union elbow (siku union 90 derajat)
10. Male 90 derajat elbow
11. Female 90 derajat elbow
12. Reducer (pemerkecil)
13. Insert (penyisip)
14. Union(union)
15. Union Tee
16. Red union (union pemerkecil)
17. Union cross
Jenis-jenis alat sambungan cabang berupa olet :
1. Elbowlet (letakan siku)
2. Latrolet (olet lateral)
3. Sweepolet (olet corong)
4. Sockolet (olet sock)
5. Threadolet (olet ulir)
6. weldolet (olet las)
Jenis-jenis perlengkapan khusus :
1. Spectacle blind (kacamata buta satu)
2. Blind and spacer (buta dan penjarak)
3. Line blind (buta jalur)
4. Spacer (penjarak)
5. Expantion joint
6. Hose connection
7. Swivel joint (sambungan swivel)
8. Steam Trap (perangkap uap)
9. Strainer (saringan)
10. Safety shower (pancuran pengaman)
11. Inline mixer (pengaduk dalam)
12. Exhaust head (kepala pembuangan)
13. Instruments
Jenis gasket
1. Ring gasket
2. Oval ring gasket

3. Full face gasket


4. Flat ring gasket
5. Spiral gasket
Jenis bolt
1. Machine bolt (baut mesin)
2. Stud bolt (baut paku)
3. Cap screw (ulir penutup)
SISTEM PERPIPAAN DAN DETAIL
Pada dasarnya sistem pipa dan detail untuk setiap industri atau pengilangan tidaklah jauh berbeda,
perbedaan-perbedaan mungkin terjadi hanya pada kondisi khusus atau batasan tertentu yg
diminta pada setiap proyek.
Pabrikasi pipa dapat dilakukan pada bengkel-bengkel di lapangan atau pada suatu pembuatan pipa
khusus di suatu tempat lalu dikirim kelapangan, baik melalui transportasi laut atau darat, sehingga
dilapangan hanya merupakan penyambungan saja. Hal ini menguntungkan dari segi waktu, ongkos
kerja dan pekerjaan dilapangan. Pemilihan keputusan untuk pabrikasi pipa di suatu bengkel
dilapangan atau di suatu tempat di luar lapangan bahkan dinegara lain, memerlukan perhitungan
teknis dan ekonomis secara cermat.
Pemasangan pekerjaan perpipaan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian sbb:
1. Pipa diatas tanah
2. Pipa dibawah tanah
3. Pipa dibawah air ( didalam air)
Pemasangan sistem perpipaan diketiga tempat ini baik pipa proses ,pipa utiliti mempunyai
permasalahan masing-masing dan dalam buku ini hanya akan disinggung butir satu dua.
PEMASANGAN PIPA DI ATAS TANAH
Pemasangan ini dapat dilakukan pada rak pipa (pipe Rack), diatas penyangga penyangga pipa,
atau diatas dudukan pipa (sleeper). Pada pemasangan pipa diatas tanah ini dapat pula dimasukkan
pipa peralatan (equipment) yaitu yg meliputi pipa kolom dan vesel, pipa exchanger, pipa pompa
dan turbin, pipa kompressor dan pipa utilitas. berikut akan dijelaskan sebagai berikut :
Pipa Kolom dan Vesel
Pipa yg akan dipasang pada kolom dan vesel harus ditempatkan secara radial disekitar kolom di
bagian jalur pipa, jalan orang, platform dibagian access. Untuk pipa 18 keatas bisa langsung dilas
ke vesel, kecuali pertimbangan pemeliharaan dan akan digunakan sambungan flange. Sambungan
dalam skirt tidak boleh ditempatkan katup atau flange. Penggunaan vent atmosferis berkatup dan
bertudung harus disediakan pada tempat lokasi titik tertinggi dari vessel atau jalur pipa diatasnya,
sedangkan drain dipasang pada tempat lokasi terendah yg akan ditentukan oleh P&ID.

Katup pelepas tekanan yg membuang kedalam sistem blowdown tertutup harus ditinggikan guna
memungkinkan bagian pengeluaran pengaliran sendiri ke dalam sistem blowdown. Katup pelepas
tekanan yg membuang uap ke udara bebas harus dilengkapi dengan pipa paling sedikit tiga meter
diatas setiap platform dalam radius 7.5 meter, juga disediakan lubang pembuangan yg besarnya 6
mm(1/4) dibawah pipa guna mencegah akumulasi cairan.
Pipa Exchanger
Pemasangan pipa pada exhcanger tidak boleh dipasang diatas daerah-daerah kanal, tutup shell
dan fasilitas fasilitas lain yg telah terpasang pada exchanger atau handling yg suka digunakan.
Ruang-ruang bebas untuk pemasangan flange exchanger harus disediakan. Spool dipasang diluar
nozzle kapal guna memungkinkan pemindahan bundel pipa exchanger.
Pipa Pompa Dan Turbin
Pipa suction atau pipa yg mengalirkan aliran disebut juga pipa hisap harus diatur sedemikian rupa
guna mencegah penurunan tekanan dan kantung uap yg dapat pula menimbulkan kavitasi pada
impeler. Apabila perubahan ukuran diperlukan untuk mempercepat atau memperlambat aliran,
maka reduser eksentris harus dipakai bilaman kantung tanpa vent tak dapat dihindari.
Pemasangan pipa pada pompa dan turbin harus diatur sedemikian rupa, sehingga mudah untuk
perawatan dan perbaikan. Hal ini penting untuk mencegah pembongkaran besar yg tak perlu pada
pemeliharaan dan perbaikan pipa. Saringan permanen dan sementara harus disediakan pada inlet
pompa dan turbin. Sedangkan untuk aliran panas dan dingin harus diperhatikan fleksibilitasnya,
begitu pula kedudukan-kedudukan penyangga haruslah baik dan dapat mengatasi getaran-getaran
yg diakibatkan motor pipa serta aliran.
Pipa Kompresor
Pemasangan pipa pada kompresor harus diatur perbaikan dan pemeliharaannya. Sambungan pipa
dengan menggunakan flanges lebih diutamakan demi memperlancar jalannya perbaikan dan
pemeliharaan. Pipa hisap (suction) dan buang (discharge) harus benar-benar diperhatikan
fleksibilitasnya, terutama untuk temperatur rendah atau tinggi atau tekanan tinggi. Masalah
getaran termasuk bagian terpenting pada pipa kompresor ini, akibat adanya beban dinamis yg
berhubungan dengan kompresor ini. Karena itu masalah penyangga, guide dan anchor juga harus
menjadi perhatianbagian perencana teknik.
Pipa Utilitas
Pemasangan pipa utilitas ini harus benar-benar direncanakan sehingga kebutuhan utilitas di proyek
dapat terjangkau penggunaanya. Pipa utilitas seperti apa yg lain haruslah direncanakan beroperasi
pada temperatur dan tekanan berapa. Perencanaan sub header haruslah dapat memenuhi daerah
equipment proses atau kelompok peralatan lainnya yg memerlukan jalur utilitas. Sambungan
cabang haruslah dibuat dari atas header. Apabila aliran utilitas berupa uap jangan lupa membuat
kantung kantung uap pada setiap daerah titik terendah dimana aliran akan mendaki dan
diperhitungkan tidak boleh lebih dari 40% tekanannya dalam jarak yg dihitung dalam feet

JENIS PIPA DAN UKURANNYA

14 Agustus 2011

Posted by just.ery in Perpipaan.


trackback

Pipa mempunyai banyak ukuran, mulai dari yang terkecil dengan ukuran diameter 1/2 inch sampai
ukuran yang sangat besar dengan diameter 72 inch atau kira2 1.8 meter.
secara umum material yang banyak digunakan untuk pipa dan komponennya terbagi atas dua

katagori utama yaitu :


Metallic (Logam)
Non metallic (Non logam)
khusus untuk jenis Metallic dibagi dalam dua kelompok yaitu ; ferrous dan Non ferrous.
ada 2 (dua) jenis metode yang digunakan untuk menamai ukuran pipa :

NPS (Nominal Pipe Size) adalah ukuran standard Amerika Utara, dengan ukurannya
berdasarkan inch.
DN (Diameter Nominal) adalah penunjukkan ukuran eropa dengan ukurannya berdasarkan
milimeter.
selain penamaannya dengan NPS atau DN, maka ada pasangan yg selalu tidak ketinggalan ketika
disebutkan ukuran pipa yaitu schedule (sch).
Schedule adalah suatu penunjukkan ukuran ketebalan dinding pipa atau dengan kata lain
Thickness.

Perbedaan NPS dan OD

Perbedaan antara NPS dengan OD dimulai dari pipa ukuran NPS 1/4 sampai dengan ukuran NPS
12. Sedangkan untuk pipa dengan NPS diatas 12(inch), maka NPS yang ditunjukkan sesuai
dengan OD dari pipa tersebut.
Ada salah satu perbedaan yang lain lagi yang biasa kita lihat di tabel daftar pipa yaitu huruf S
setelah nomor schedule. seperti contoh 5S. hal ini khusus untuk menunjukkan bahwa schedule
tersebut untuk material khusus Stainless steel. sedang schedule tanpa huruf S adalah untuk
pipa dengan material selain stainless steel.
Ukuran pipa
macam2 ukuran pipa yang sering digunakan dalam industri :

Large Bore Pipe : yaitu pipa dengan ukuran lebih besar dari 2 Inch.
Small Bore Pipe : yaitu pipa dengan ukuran 2 inch ke bawah.
Tubing : yaitu pipa yang mempunyai ukuran sampai 4 inch, tetapi mempunyai ukuran
ketebalan dinding pipa yang lebih kecil jika dibandingkan dengan small bore dan large bore.
Schedule (ketebalan pipa)
pipa diproduksi dalam berbagai macam ketebalan yang sudah distandardkan. setiap ketebalan
tertentu pada pipa diberi penamaan dalam bentuk schedule number, bukan dalam bentuk ukuran
pipa yang sebenarnya.
pada awalnya ketebalan pipa hanya ada 3 kelompok yaitu:

Standard
Extra Strong (XS)
Double Extra strong (XXS)
saat ini penamaan sudah diganti dengan memberikan schedule number tertentu, yang dimulai dari
5 dan 5S, kemudian diiukuti dengan 10 dan 10S, seterusnya dalam kelipatan 10 sampai schedule
40 (20, 30, 40) dan selanjutnya mempunyai kelipatan 20, yaitu 60, 80, 100, 120, 140, 160.
pada umumnya, besarnya ketebalan pipa yang mempunyai schedule 40 dengan schedule STD
adalah sama untuk pipa ukuran 1/8 sampai dengan ukuran pipa 10 inch.

klik gambar tabel jika kurang jelas

pipa biasanya diproduksi dengan ukuran panjang yang berbeda, tergantung kepada material,
ukuran dan schedule. namun pada umumnya pipa2 diproduksi dengan mempunyai rata2 panjang
20ft atau 6 meter untuk pipa karbon steel. panjang ini disebut dengan istilah random length.
adakalanya pipa yang mempunyai ukuran panjang 2 kali lipat dari random length tersebut juga
banyak tersedia dan termasuk disukai, terutama untuk penggunan pipe rack. ukuran ini disebut
juga dengan double random length atau sama dengan 12 meter.
Pipe Ends
secara umum pipa yang diproduksi mempunyai 3 jenis bentuk ujung pipanya :

Plain Ends (PE) : yaitu ujung pipa yang dipotong persegi

Beveled Ends (BE) : yaitu bentuk ujung pipanya dipotong membentuk bevel

Threaded Ends (TE) : yaitu pipa yang dibuat mempunyai ulir pada
ujungnya. disini jenis TE ada dua pilihan : 1. berulir kedua sisi (TBE : Threaded Both Ends) dan 2.

Hanya pada satu sisi (TOE : Threded One Ends)

Ragam Jenis Pipa dan Kegunaanya


Kita sudah mengenal pipa digunakan sebagai sambungan instalasi air di rumah (dingin atau
panas) untuk itu kita juga perlu mengetahui jenis pipa untuk pilihan yang tepat sesuai
peruntukannya.Ada beberapa jenis pipa berdasarnya bahan yaitu :
Pipa Besi,memang pipa ini lebih kuat dan tahan ,tapi pemasangannya kurang praktis,pipa tidak
luwes mengikuti kontur atau jalur,setiap sambungan butuh drat.bila rusak atau bocor,perbaikannya
pun tidak mudah,bagian dalam pipa bisa berkarat sehingga air jadi kotor dan bau.harganyapun lebih
mahal
Pipa Tembaga bisa menjadi alternatif karena lebih flexibel dan tidak berkarat,selain juga tahan panas
dan tekanan tinggi.pemasangan tidak perlu banyak sambungan ,sehinggga lebih praktis dan
cepat.harganya lebih mahal meskipun lebih murah ketimbang pipa besi

Pipa PVC (polyvinyl chloride) yang lebih murah.Selain untuk air bersih PVC dipakai juga untuk
saluran kloset,air limbah dan talang air hujan.Diameter pipa mulai 1/2 inci sampai 6 inci atau 16 mm
sampai 150 mm dan dijual dalam satuan empat meter perbatang.Pipa yang terbuat dari fiber ini lebih
ringan dan lentur sehingga mudah dipasangdan diperbaiki,bila ada yang rusak atau bocor cukup
dipotong bagian yang rusak dan disambung kembali.Pipa tidak berkarat dan cukup kuat,mampu
menahan tekanan air hingga dua bar atau 10kg/cm2 kelemahan pipa PVC hanya bisa dipakai untuk
saluran dingin.Pemasangan juga butuh banyak sambungan dan masih rentan bocor.
Karena kelemahan pipa PVC yang hanya bisa dipakai untuk instalasi air dingin dan juga butuh
banyak sambungan serta rentan bocor kemudian produsen pipa melansir produk pipa uPVC
(unplasticized polyvinyl chloride).Ada beberapa merek pipa PVC dan uPVC yang ada dipasaran
seperti Pralon,Wavin,Rucika,Vinilon,Maspion, Denya dan lainya

Pipa uPVC
Pipa uPVC (unplasticized polyvinyl chloride) lebih kuat dan lebih tahan terhadap tekanan.pipa uPVC
ini mampu menahan tekanan lima kali pipa PVC dengan daya tahan sampai 50 tahun.atau dua kali
pipa PVC.Meskipun demikian tetap saja pipa uPVC tidak disarankan untuk saluran air panas.Pipa
juga masih butuh banyak sambungan.Bahkan,konon penggunaan pipa uPVC di negara-negara maju
sudah dilarang,karena dinilai mengandung zat timbal (zat klorida dan bahan campuran stabilizer)
Pipa PEX
Selain PVC dan uPVC ada pipa baru yang diklaim tidak mengandung zat berbahaya,lebih kuat dan
bisa dipakai baik untuk air panas dan air dingin,yaitu pipa berbahan polyethylene atau
PEX(polyethylene cross linked) seperti Westpex dan Rifeng,serta pipa HDPE (high density
polyethylene) dari Pralon.Pipa PEX merupakan jenis pipa mutakhir untuk menggantikan pipa PVC
dan uPVC,besi,dan tembaga.Pipa polyethylene lebih kuat,higenis dan aman.Ketahanannya mulai dari
minus 40 derajat sampai 110 derajat celcius dengan umur setara pipa uPVC.Harganya lebih murah
ketimbang pipa tembaga.Bentuknya berupa gulungan (bisa digulung)seperti selang air,bukan

batangan seperti pipa PVC dan uPVC,dengan berat sekitar 11 kg/100m.Karena itu pipa mudah
dibawa,disimpan dan dipasang.Pemasangan tidak memerlukan sambungan bila dipasang
membelok,pipa cukup dilekukkan sehingga kebocoran bisa diminimalisir.Wespex membedakan pipa
warna putih untuk aplikasi air dingin dan warna merah untuk aplikasi air panas.

Ada jenis pipa lain yang lebih kuat,tidak berkarat,tidak beracun dan tahan terhadap tekanan
tinggi,yaitu pipa semen seperti Dusaspun dan pipa keramik seperti seperti Claytan.Pipa semen lebih
murah ketimbang pipa keramik.pipa semen masih ada pori-porinya ,bisa korosi dan masih menyerap
air.Pipa semen dan keramik baru dipasarkan untuk proyek infrastuktur dan belum tersedia untuk
rumah tangga.
Contoh aplikasi pipa air dingin dan air panas dalam rumah tangga

Perbandingan jenis pipa :


PVC
Hanya bisa dipakai untuk instalasi air dingin,lebih Fleksibel ketimbang pipa besi,tapi tidak sekuat besi
dalam menahan tekanan dan masih rentan bocor.Harga jauh lebih murah ketimbang besi dan
tembaga.

uPVC
Hanya bisa dipakai untuk instalasi air dingin,lebih fleksibel ketimbang pipa besi,lebih kuat daripada
pipa PVC.Pemasangan butuh sambungan dan masih rentan bocor.Harga lebih mahal ketimbang PVC
tapi jauh lebih murah ketimbang pipa besi.
PEX (Polyethylene)
Bisa dipakai untuk instalasi air panas dan dingin,lebih tahan ,kuat,elastis dan lebih higenis karena
tidak mengandung bahan berbahaya.Pemasangan praktis ,tidak butuh sambungan dan tidak mudah
bocor.Harga lebih mahal ketimbang pipa PVC dan uPVC tapi lebih murah ketimbang pipa besi dan
tembaga.

sumber :estate,april 2007

Anda mungkin juga menyukai