Anda di halaman 1dari 11

SABUN CAIR

PRAKTIKUM KOSMETOLOGI II

Mindiya Fatmi M.Farm., Apt


Definisi
 Sabun adalah produk campuran garam natrium dengan asam
stearat, palmitat dan oleat yang berisi sedikit komponen asam
miristat dan laurat.

 Fungsi sabun dalam anekaragam cara adalah sebagai


bahan pembersih.

 Mekanisme kerja sabun: Sabun menurunkan tegangan


permukaan air, sehingga memungkinkan air itu
membasahi bahan yang dicuci dengan lebih efektif,
sabun bertindak sebagai suatu zat pengemulsi untuk
mendispersikan minyak dan gemuk; dan sabun
teradsorpsi pada butiran kotoran
Jenis-jenis sabun
Menurut Agus Priyono (2009) macam macam jenis sabun dapat dijelaskan
sebagai berikut :

 a. Shaving Cream, disebut juga dengan sabun kalium. Bahan dasarnya


adalah minyak kelapa dengan asam stearat dengan perbandingan 2:1

 b. Sabun Cair, dibuat melalui proses saponifikasi dengan menggunakan


minyak jarak dengan alkali (KOH). Untuk meningkatkan kejernihan
sabun dapat ditambahkan gliserin atau alkohol.
 c. Sabun Kesehatan, merupakan sabun mandi dengan kadar parfum yang rendah,
tetapi mengandung bahan bahan antiseptik, bahan bahan yang digunakan dalam
sabun ini adalah trisalisil anilida, trichloro carbonylida dan sulfur

 d. Sabun Chip,Pembuatan sabun Chip tergantung pada tujuan konsumen


didalam menggunakan sabun yaitu sebagai sabun cuci atau sabun mandi dengan
beberapa pilihan komposisi tertentu. Sabun Chip dapat dibuat dengan berbagai
cara melalui pengeringan, menggiling atau mengahancurkan sabun yang
berbentuk batangan.

 e. Sabun bubuk untuk mencuci, Sabun bubuk dapat diroproduksi melalui proses
dry mixing. Sabun bubuk mengandung berbagai macam komponen seperti
sabun, soda ash, natrium karbonat, natrium sulfat dan lain lain.
 Berdasarkan wujud fisiknya, sabun dibedakan menjadi:
 Sabun batang
 Sabun cair
 Sabun Krim dan gel
 Sabun busa
 Sabun serbuk
SABUN CAIR
Keuntungan sediaan sabun cair:

 1. Praktis, karena sabun cair tersedia dalam bentuk kemasan


botol (wadah tertutup), sehingga mudah dibawa dan tidak
mudah terkontaminasi kuman seperti halnya sabun padat.
 2. Sabun cair lebih mudah dan efisien untuk digunakan
sehingga menghemat waktu penggunaannya.
 3. Kelembaban sabun cair lebih tinggi dibadingkan dengan
sabun padat.
Bahan Pembuatan Sabun
Berdasarkan cara/reaksi pembuatan sabun dan bahan yang digunakan
dalam pembuatan, maka sabun didefinisikan sebagai garam alkali dari
rantai panjang trigliserida (tersusun atas asam lemak). Perlu anda tahu
bahwa reaksi kimia yang digunakan dalam pembuatan sabun disebut
dengan reaksi saponifikasi (penyabunan).
 Minyak dan alkali
Dengan penjelasan di atas, maka dapat diketahui bahwa bahan dasar
sabun adalah bahan alami berupa trigliserida (asam lemak) dan bahan
kimia berupa alkali kuat. Kedua bahan tersebut direaksikan sehingga
membentuk garam.
 KOH dan NaOH
Sabun cair dan sabun padat (batang) itu berbeda. Untuk membuat sabun
padat digunakan alkali berupa sodium hidroksida (NaOH). sedangkan
untuk membuat sabun cair digunakan kalium hidroksida (KOH).
 Pelumas (untuk melembabkan dan membentuk sabun lunak)
 Antioksidan (menghindari kerusakan lemak)
 Warna
 Parfume
 Pengontrol pH
 Bahan tambahan kusus (antiseptik, dll)
Syarat Sediaan Sabun mandi Cair SNI

sNI 06-4085-1996 Jenis D : sabun mandi cair dengan bahan dasar deterjen
Jenis S : sabun mandi cair dengan bahan dasar sabun
Pengujian Sediaan Sabun Cair
 Organoleptik
Uji organoleptik yang dilakukan merupakan uji fisik dari sabun cair meliputi warna,
bau, dan bentuk.
 Uji pH
Pengujian pH dilakukan dengan menggunakan pH meter
 Tinggi busa
Tinggi busa. Sampel ditimbang sebanyak 1 g, dimasukkan ke dalam tabung reaksi,
kemudian ditambahkan akuades sampai 10 ml, dikocok dengan membolak-balikkan
tabung reaksi, lalu segera diukur tinggi busa yang dihasilkan. Lalu, tabung didiamkan
selama 5 menit, kemudian diukur lagi tinggi busa yang dihasilkan setelah 5 menit.

Uji busa = tinggi busa akhir x 100%


tinggi busa awal
 Bobot jenis, menggunakan piknometer.
bobot jenis = bobot sampel
bobot air

Anda mungkin juga menyukai