Anda di halaman 1dari 12

ISOLASI SENYAWA ALKALOID DARI DAUN

SIDAGURI (Sida rhombifolia L.)


Mata Kuliah : Fitokimia II
Dosen Pengampua : Yulianita M.Farm

Nama Kelompok :
1. Aisyah Rahmadania 066118050
2. Gianni Apita 066118051
3. Fitria Nadiatul Rizal 066118064
4. Robi Firmanshah 066118065
5. Putri Khairunisa 066118071
Senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada makhluk
hidup khususnya tumbuhan merupakan ciri adaptasi yang
dibentuk atau dimodifikasi oleh seleksi alam selama evolusi.
Salah satu senyawa metabolit sekunder adalah senyawa alkaloid Tumbuhan sidaguri (Sida
dengan berbagai keanekaragaman struktur, penyebarannya rhombifolia L.) termasuk dalam famili
dialam serta mempunyai aktivitas biologisnya yang sangat malvaceae yang merupakan perdu tegak
penting. Alkaloid adalah senyawa siklik yang mengandung atom bercabang dengan tinggi mencapai 2 m
nitrogen yang penyebarannya terbatas pada organisme hidup. dengan cabang kecil berambur rapat dan
Senyawa alkaloid banyak terkandung dalam akar, biji, menurut uji fitokimia tumbuhan ini
kayu maupun daun dari tumbuhan dan juga hewan. senyawa mengandung senyawa alkaloid.
alkaloid merupakan hasil metabolisme dari tumbuhan-tumbuhan Tumbuhan ini banyak digunakan oleh
dan digunakan sebagai cadangan bagi sintesis protein. kegunaan masyarakat untuk mengatasi influenza,
alkaloid bagi tumbuhan yaitu sebagai pelindung dari serangan demam, radang amandel, radang usus,
hama, penguat tumbuhan dan pengatur kerja hormon. alkaloid disentri, sakit kuning, malaria, batu
mempunyai efek fisiologis. Efek fisiologis yang kuat dan aluran kencing, cacingan, terlambat
selektifitas senyawa alkaloid menyebabkan senyawa alkaloid haid, sariawan, bisul dan digigit
tersebut sangat bermanfaat dalam hal pengobatan. serangga. Akar dan kulit batang sidaguri
sangat kuat sehingga dipakai untuk
pembuatan tali
Metodologi Penelitian
ALAT BAHAN

Peralatan yang digunakan terdiri atas berbagai 1. Bahan dasar: daun sidaguri (Sida
peralatan gelas laboratorium, alat destilasi, rhombifolia L.).
bejana maserasi, kolom kromatografi, corong 2. Bahan kimia : metanol, etilasetat, n-
pisah, neraca analitik, spektroskopi FT-IR, heksana, dietil eter, kloroform, HCl 2 M,
spektroskopi 1H-NMR. NH4OH pekat, reagent Mayer, reagent
Wagner, reagent dragendorf, silika gel
Merck GF254 untuk kromatografi lapis
tipis, silika gel 60 (70-230 mesh,
E.Merck) untuk kromatografi kolom.
Prosedur Penelitian
A. Uji Skrinning Fitokimia
dilakukan untuk mengetahui adanya senyawa alkaloid yang terdapat dalam daun sidaguri (Sida
rhombifolia L.),
Uji Alkaloid
● Dengan plat KLT,
dimana pada plat ditotolkan ekstrak, lalu disemprotkan dengan reagen Dragendrof. Apabila
ada noda yang naik dan memberikan perubahan warna menjadi orange atau merah, diduga
positif alkaloid.

● Dengan metoda ”Culvenor Fitzgerald”,


daun segar sebanyak 4 gram dirajang halus, dibasahi dengan sedikit alkohol, kemudian
ditambahkan sedikit pasir lalu digerus. Ditambahkan 10 ml kloroform amoniak 0,05 N,
digerus lagi. Disaring dengan kapas, lalu diambil dengan pipet dan dimasukkan kedalam
tabung reaksi besar, ditambahkan 5 ml asam sulfat 2 N lalu dikocok. Lapisan asam diambil
dan dimasukkan kedalam tabung reaksi lalu ditambahkan satu tetes reagen Mayer. Apabila
terbentuk endapan putih berarti positif alkaloid.
Prosedur Penelitian
Ekstraksi dan Fraksinasi
1. ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi
2. serbuk daun sidaguri (Sida rhombifolia L.) sebanyak 1 kg dimaserasi menggunakan
metanol 5 liter sebanyak 3 kali ekstraksi. dilakukan pada suhu kamar.
3. kemudian pelarut diuapkan dari ekstrak menggunakan Rotary evaporator sehingga
diperoleh ekstrak pekat metanol. kemudian dilakukan partisi cair-cair dengan n-
heksana.
4. masing-masing ekstrak dipekatkan kembali menggunakan Rotary evaporator
sehingga diperoleh residu kering.
5. Ekstrak metanol ditambahkan HCl 2M hingga mencapai pH 2 dan didiamkan selama
24 jam, kemudian dicuci dengan dietileter. Selanjutnya ditambahkan NH4OH pekat
sampai pH 9-10, diekstraksi dengan dietileter dan ekstrak dietileter tersebut diuapkan
pelarutnya sehingga diperoleh ekstrak pekat dietileter.
Prosedur Penelitian
C. Pemurnian dan Pemisahan
Hasil Skrining fitokimia dengan menggunakan reaksi mayer dan dragendro terhadap ekstra
daun sidaguri (Sida rhombiflia,L) menghasilkan tanaman ini mengandung senyawa alkaloid
Pemisahan :
1. Uji Kromatografi Lapisan Tipis (KLT)analitik untuk menentukan jenis eluen yang
memiliki pola pemisahan paling baik yang akan digunakan pada kromatografi kolom.
2. Ekstrak pekat dietileteryang mengandung senyawa alkaloid kemudian dipisahkan dengan
menggunakan kromatografi kolom.
3. Komposisi pelarut ditentukan berdasarkan pendekatan KLT. Isolasi senyawa alkaloid
dari daun sidaguri dilakukan dengan metoda kromatografi kolom menggunakan silika
gel 60 sebagai fasa diam dan kloroform: metanolsebagai fasa gerak berdasarkan teknik
“step gradient polarity” (SGP).
4. Eluen yang digunakan adalahkloroform : metanol dengan nilai perbandingan sebagai
berikut (90:10; 80:20; 70:30; 60:40; 40:60) kemudian Eluen ditampung dalam botol vial
5 ml dan dianalisis dengan KLT.
Hasil dan Pembahasan

Diekstraksi
120 gram ekstrak kasar Dipekatkan dengan
1 kg serbuk simplisia dengan dietil eter
metanol (kental Rotary Evaporator

Ekstrak metanol Ekstrak pekat


Maserasi 1 kg serbuk daun
dipartisi dengan Ekstrak pekat metanol dietileter sebanyak 45
sidaguri dengan pelarut
campuran n- sebanyak 73 gram gram
metanol
heksana:air (1:1)
❖ Berdasarkan uji KLT terhadap ekstrak dietileter maka didapatkan pola pemisahan yang paling baik
adalah kloroform : metanol dengan perbanding (7:3) yang akan digunakan untuk mencari pelarut pada
kromatografi kolom.
❖ Selanjutnya isolasi senyawa alkaloid dilakukan dengan metode kromatografi kolom menggunakan
silika gel 60 sebagai fasa diam dan kloroform : metanol sebagai fase gerak dengan teknik “step
gradient polarity” (SGP) yaitu senyawa-senyawa akan terpisah berdasarkan derajat kepolarannya.
Hasil kromatografi kolom diperoleh sebanyak 117 fraksi, kemudian dilakukan penggabungan
fraksifraksi berdasarkan uji KLT dengan melihat nilai Rf. Fraksi-fraksi yang memiliki spot dengan
nilai Rf yang sama digabung sehingga didapat 5 fraksi dan pelarutnya diuapkan.
❖ Dari kelima fraksi tersebut dilakukan skrining fitokimia dan fraksi 2 dan 4 menunjukkan hasil positif
mengandung senyawa alkaloid. Dalam penelitian ini hanya fraksi 2 yang dilakukan analisis lebih
lanjut. Terhadap fraksi 2 tersebut dilakukan pemurnian dan diperoleh padatan berwarna kecoklatan
sebanyak 59 mg. Berdasarkan hasil uji kelarutan senyawa ini memiliki kelarutan yang besar dalam
kloroform dan dari hasil KLT dengan menggunakan penampak noda reagent dragendorf diperoleh
noda tunggal.
Analisis spektrum FT-IR
senyawa hasil isolasi menunjukkan adanya
vibrasi ulur N-H pada bilangan gelombang
3395,10 cm-1 dengan pita serapan yang tajam
dan vibrasi regang N-H pada 1508,27 cm-1 .
Dengan adanya serapan gugus
NH yang merupakan ciri dari senyawa
alkaloid maka diduga bahwa daun sidaguri
(Sida rhombifolia L.) mengandung senyawa
metabolit sekunder yaitu senyawa alkaloid.
Kesimpulan
1. Hasil isolasi yang diperoleh dari 1 kg daun
sidaguri (Sida rhombifolia L.) adalah padatan
kecoklatan sebanyak 59 mg.
2. Berdasarkan uji skrining fitokimia dan analisis
spektrum FT-IR maka disimpulkan bahwa
senyawa hasil isolasi adalah senyawa alkaloid.
Referensi
Sida L, Lenny S, Barus T, Sitopu Y. Isolasi
Senyawa Alkaloid Dari Daun Sidaguri
Isolation Of Alkaloid Compound From
Sidaguri ( Sida rhombifolia L .) Leaves.
Published online 2003:40-43.
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai