Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL

“PROTOPLASMIK SEL”

Nama Penyusun : Seania Restu Mahallia

Kelas : 2E

NPM : 066118176

Dosen Pembimbing : 1. Dr.Prasetyorini

2. Dr.Oom Komala,Ms

3. Tia Suminarsih,S.si

4. Fitria Dewi,S.si,M,si

Asisten Dosen : 1. Andhika Edvis Saputra

2. Mayang Anastasya

3. Nadya Amalia

4. Siti Nurianah

5. Chairunnisa Ekaputri

6. Fitria Nadiatul R

7. Silvia Alviani Z

8. Robi Firmansyah

LABORATORIUM FARMASI

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PAKUAN

BOGOR

2020
Judul : Mengenal Komponen Protoplasma Sel

BAB I

PENDAHULUAN

Sel adalah unit terkecil dari suatu organisme. Sel tumbuhan adalah penggerak dari suatu
tumbuhan itu sendiri. Sel tumbuhan cukup berbeda dengan sel organisme eukariotik lainnya.
Fitur-fitur berbeda tersebut meliputi:Vakuola yang besar (dikelilingi membran, disebut tonoplas,
yang menjaga turgor sel dan mengontrol pergerakan molekul di antara sitosol dan getah.Dinding
sel yang tersusun atas selulosa dan protein, dalam banyak kasus lignin, dan disimpan oleh
protoplasma di luar membran sel. Ini berbeda dengan dinding sel fungi, yang dibuat dari kitin,
dan prokariotik, yang dibuat dari peptidoglikan. Plasmodesmata, merupakan pori-pori
penghubung pada dinding sel memungkinkan setiap sel tumbuhan berkomunikasi dengan sel
berdekatan lainnya. Ini berbeda dari jaringan hifa yang digunakan oleh fungi. Plastida, terutama
kloroplas yang mengandung klorofil, pigmen yang memberikan warna hijau bagi tumbuhan dan
memungkinkan terjadinya fotosintesis. Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran
sel. Pada sel eukariota, sitoplasma adalah bagian non-nukleus dariprotoplasma. Pada sitoplasma
terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli, serta sitosol yang berupa cairan tempat
organel melayang-layang di dalamnya. Sitosol mengisi ruang sel yang tidak ditempati organel
dan vesikula dan menjadi tempat banyak reaksi biokimiawi serta perantara transfer bahan dari
luar sel ke organel atau inti sel. Kloroplas merupakan salah satu jenis organel yang disebut
plastidpada tumbuhan dan alga. Kloroplas mengandung klorofil, pigmenhijau yang menangkap
energi cahaya untuk fotosintesis, yaitu serangkaian reaksi yang mengubah energi cahaya menjadi
energi kimiawi yang disimpan dalam molekul karbohidrat dan senyawa organik lain.
(Campbell,2008:102)
Satu sel alga uniseluler dapat memiliki satu kloroplas saja, sementara satu sel daun dapat
memiliki 20 sampai 100 kloroplas. Organel ini cenderung lebih besar daripada mitokondria,
dengan panjang 5–10 µm atau lebih. Kloroplas biasanya berbentuk seperti cakram dan, seperti
mitokondria, memiliki membran luar dan membran dalam yang dipisahkan oleh ruang
antarmembran. Membran dalam kloroplas menyelimuti stroma, yang memuat berbagai enzim
yang bertanggung jawab membentuk karbohidrat darikarbon dioksida dan air dalam fotosintesis.
Suatu sistem membran dalam yang kedua di dalam stroma terdiri dari kantong-kantong pipih
disebut tilakoid yang saling berhubungan. Nukleus merupakan bagian yang penting dari sel. Inti
sel terdiri atas beberapa bagian, yaitu membran, kromatin, anak inti (nukleolus), dan cairan inti
(nuclear sap). Cairan inti merupakan cairan yang di dalamnya terdapat nukleolus dan kromatin.
Kromatin mengandung materi genetik berupa DNA serta protein. Ketika sel membelah,
kromosom dapat terlihat sebagai bentuk tebal dan memanjang. Kromosom adalah cetak-biru
(blue print) sel. Kromosom mengatur kapan dan bagaimana sel membelah diri, menghasilkan
protein-protein tertentu, serta berdiferensiasi.(Kimball.1992)
Nukleus merupakan struktur yang jelas terlihat pada saat sel belum membelah diri.
Nukleus terlibat dalam pembentukan ribosom–suatu organel sel yang berperan dalam
pembentukan protein. Nukleus mengatur sintesis protein dalam sitoplasma dengan mengirimkan
pesan genetik dalam bentuk ribonucleic acid (RNA). RNA ini disebut messenger RNA (mRNA).
Pembentukan mRNA terjadi di nukleus berdasarkan instruksi yang diberikan DNA. Setelah itu,
mRNA membawa pesan genetik ke sitoplasma melalui pori membran inti untuk diterjemahkan di
ribosom menjadi protein. Protein ini akan digunakan untuk menggantikan protein yang hilang,
membentuk enzim, atau mengirimkan sinyal pada bagian sel yang lain. Membran inti memiliki
struktur yang sama dengan struktur membran sel. Di membran inti, terdapat pori atau lubang-
lubang yang memungkinkan keluar-masuknya benda atau zat tertentu. Dengan kata lain, melalui
lubang-lubang tersebut, inti sel ‘berkomunikasi’ dengan bagian-bagian sel serta sel yang lain
Nukleus merupakan organ terbesar sel, dengan ukuran diameter antara 10-20 nm. Nukleus
memiliki bentuk bulat atau lonjong. Hampir semua sel memiliki nukleus, karena nukleus ini
berperan penting dalam aktivitas sel, terutama dalam melakukan sintesis protein. Namun ada
beberapa sel yang tidak memiliki nukleus antara lain sel eritrosit dan sel trombosit. Pada kedua
sel ini aktivitas metabolisme terbatas dan tidak dapat melakukan pembelahan. Biasanya sebuah
sel hanya memiliki satu nukleus saja, yang terletak di tengah. Namun ada sel-sel yang memiliki
inti lebih dari satu yaitu pada sel parenkim hati dan sel otot jantung, yang memiliki dua buah
nukleus.(Nurul,2015)
Zat- zat Ergasik Semula dianggap bahwa kelompok zat ergastik merupakan hasil
metabolisme yang tak terpakai atau cadangan makanan. Zat ergastik berikut mencakup pati, zat
ergastik yang mengandung protein seperti aleuron, badan lipid dan macam – macam kristal.
METODE PRAKTIKUM

 Alat dan Bahan


 Alat
a. Mikroskop
b. Objek glass
c. Cover glass
d. Silet
e. Pinset

 Bahan
a. Allium cepa (bawang merah)
b. Daucus carota (wortel)
c. Hydrilla verticilata (tanaman hidrila)

 Cara Kerja

Allium cepa
1. Diambil selaput bagian dalam umbi lapis
2. Diletakkan diatas objek glass
3. Diteteskan air secukupnya
4. Ditutup menggunakan coverglass
5. Diamati dibawah mikroskop

Daucus carota

1. Diiris tipis secara melintang


2. Diletakkan diatas objek glass
3. Diteteskan air secukupnya
4. Ditutup menggunakan coverglass
5. Diamati dibawah mikroskop

Hydrilla verticilata

1. Diambil pucuk dan pangkal daun dari tanaman


2. Diletakkan diatas objek glass
3. Diteteskan air secukupnya
4. Ditutup menggunakan coverglass
5. Diamati dibawah mikroskop
HASIL PENGAMATAN
KESIMPULAN

Pada Praktikum kali ini saya dapat mengetahui dan melihat apa saja bagian – bagian yang
terdapat pada tumbuhan seperti Allium cepa,Daucus carota dan Hydrilia verticilata.

Percobaan sel kali ini dapat melihat bagian-bagian :

1. Allium cepa atau bawang merah terdapat dinding sel,nucleus(intisel),dan sitoplasma.


Dinding sel sendiri merupakan bagianterluar dari sel tumbuhan yag berfungsi
melindungi sel. Nukleus atau intisel adalah inti sel yang berada ditengah-tengah
sel.Sitoplasma berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi kimia sel. Plastisida pada
bawang merah termasuk plastisida kloroplas karena berwarna orange/kuning.
2. Pada Daucus carota atau wortel terdapat intisel (nucleus).dinding sel,dan
sitoplasma.Memiliki plastisida kromoplas karena berwarna orange
3. Selanjutnya pada Hydrilla verticilata baik bagian pangkal atau pucuk memiliki susunan
sel yang sangat rapi,kotak-kotak lurus,Terdapat bagian seperti Dinding sel,nucleus,dan
sitoplasma.Plastisidanya untuk bagian pucuk ialah kloroplas dan yang pangkal adalah
kromoplas.

Perbedaan Hydrilla pucuk dan Hydrilla pangkal itu terdapat pada plastisidanya yang
merupakan butir-butir warna pada tumbuhan.Plastisida untuk pucuk ialah kloroplas(warna hijau)
dan pangkal(kromoplas) warna orange.Hal ini terjadi karena bagian pucuk memiliki lebih banyak
klorofil/zat hijau daun karena proses fotosintesis dan bagian pucuk (lebih tua) sedangkan bagian
pangkal (lebih muda) .Proses fotosintesis terjadi apabila terdapat faktor seperti cahaya
matahari,zat warna dan ketersediaan air dan karbondioksida
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL
“NON PROTOPLASMIK SEL”

Nama Penyusun : Seania Restu Mahallia

Kelas : 2E

NPM : 066118176

Dosen Pembimbing : 1. Dr.Prasetyorini

2. Dr.Oom Komala,Ms

3. Tia Suminarsih,S.si

4. Fitria Dewi,S.si,M,si

Asisten Dosen : 1. Andhika Edvis Saputra

2. Mayang Anastasya

3. Nadya Amalia

4. Siti Nurianah

5. Chairunnisa Ekaputri

6. Fitria Nadiatul R

7. Silvia Alviani Z

8. Robi Firmansyah

LABORATORIUM FARMASI

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PAKUAN

BOGOR

2020
Judul : Mengenal Komponen non protoplasmik sel
BAB I

PENDAHULUAN

Anatomi mengenai struktur tumbuhan melibatkan   satuan   fungsi organik


terkecil dalam tumbuhan itu sendiri yaitu sel. Sel tumbuhan dibatasi oleh dinding sel yang
didalamnya terdapat tempat berlangsungnya reaksi kimia yang diperlukan untuk kehidupan sel.
Pengamatan tentang sel hanya dapat terlihat menggunakan mikroskop. Dalam hal ini,
mempelajari ukuran dan bentuk sel merupakan hal penting, namun tanpa memahami isi dari sel
(unit sel) serta hubungannya dengan sel-sel lain yang melapisinya tidak akan didapat
pengetahuan yang mendalam tentang sel itu sendiri (Hidayat, 1995).
Sel tumbuhan mempunyai bentuk, ukuran dan struktur yang bervariasi dan sangat rumit.
Walaupun demikian, semua mempunyai persamaan dalam beberapa segi dasar. Tumbuhan dan
hewan merupakan organisme yang tubuhnya tersusun oleh sel-sel. Sel tumbuhan dan sel hewan
merupakan variasi dari satu tipe unit dasar atau satuan struktur. Hal ini menjadi dasar teori
tentang sel yang dikemukakan oleh Schwann dan Schleiden pada tahun 1838. berdasarkan
konsep tersebut, sel merupakan kesatuan struktur dan fungsi organisme hidup karena sel
mempunyai kesamaan dalam hal pola susunan metabolisme dan makromolekul.
A. Protoplas
            Protoplas merupakan bagian sel yang ada disebelah dalam dinding sel. Protoplas tersusun
oleh bahan hidup dalam bentuk sederhana, yang disebut protoplasma. Pada sel tumbuhan
protoplas terdiri atas komponen protoplasma dan komponen non protoplasma (Sumardi,1993). 
Komponen non Protoplasma
            Kebalikan dari protoplasma, komponen non protoplasma merupakan benda-benda tidak
hidup yang berada dalam sel. Benda-benda tersebut dapat berada dalam dalam vakuola, dalam
plasma sel dan plastida. Komponen non protoplasmik ini bisa berupa zat cair maupun padat
(Kartasapoetra, 1991).
1. Karbohidrat
            Selulose dan zat tepung merupakan bahan ergastik yang pada prinsipnya terdapat didalam
protoplas. Selulose ini sangat penting untuk menyusun dinding sel, sedangkan tepung untuk
cadangan makanan. Zat tepung dijumpai dalam sitoplasma, terdapat sebagai butir-butir baik
didalam leukoplas maupun kloroplas.
            Butir tepung memiliki lapisan-lapisan, dan lapisan-lapian itu berhenti pada suatu titik
yang dinamakan hilum. Letaknya bisa ditengah (kosentrik) misalnya pada ubi jalar atau dibagian
tepi butir tepung (eksentrik) misalnya pada Marantha.
            Butir tepung dapat tunggal, majemuk dan setengah majemuk. Butir tepung terdapat pada
biji, sel-sel parenkim jaringan sekunder pada akar maupun batang, dan tempat penyimpanan
cadangan makanan seperti akar, tuber, rizoma, dan kormus (Sumardi,1993).  
2. Protein
            Protein merupakan bahan utama yang menyusun protoplasma yang hidup. Protein
diketahui sebagai bahan cadangan dalam bentuk amorf atau kristal. Pada beberapa macam biji,
protein terdapat sebagai aleuron dan tersebar didalam sel. Adapula aleuron yang terdapat
didalam sel, dan sel tersebut menyusun suatu lapisan yang disebut lapisan aleuron
(Sumardi,1993).
3. Minyak dan substansinya
            Bahan ergastik ini tersebar pada seluruh tubuh tumbuhan akan tetapi jumlahnya hanya
sedikit. Lilin, suberin dan kutin merupakan minyak yang digunakan sebagai zat pelindung pada
dinding sel (Sumardi,1993).

4. Kristal
            Kristal ini terdapat dalam sel berbagai tumbuhan. Biasanya terdapat dalam sel korteks,
akan tetapi terkadang juga dapat ditemukan pada sel-sel parenkim floem dan parenkim xylem.
            Kristal-kristal ini terdapat dalam vakuola sel atau plasma selnya. Kristal-kristal itu
memiliki berbagai bentuk, antara lain :

a. Kristal dengan bentuk prisma teratur, biasanya terdapat dalam sel-sel dibawah epidermis
dari daun jeruk.
b. Kristal dengan bentuk jarum, kristal ini banyak ditemukan pada sel-sel daun bunga pukul
empat.
c. Kristal dengan bentuk butiran kecil, kristal ini biasanya disebut kristal pasir, banyak
ditemukan dalam sel-sel daun serta tangkai daun ri bayam.
d. Kristal dengan bentuk rafida, merupakan kristal berbentuk jarum yang letaknya sejajar,
biasanya terdapat pada sel-sel parenkim dari jaringan lunak, selnya mengandung lendir
dan berdinding tipis. Misalnya pada endocarp buah aren.
e. Kristal dengan bentuk kelenjar, kristal ini disebut juga kristal drus yang hanya terdapat
pada sel-sel tertentu dengan bentuk yang tidak teratur (dapat berbentuk bintang atau
lainnya). Kristal ini biasanya ditemukan pada tangkai daun pepaya dan bangsa kaktus
(Kartasapoetra, 1991).

5. Tanin
            Tanin merupakan sekelompok derivat fenol  yang heterogen yang dapat dijumpai
terutama pada daun, xilem, floem, periderm akar dan batang, dan pada buah yang belum masak.
Letaknya didalam vakuola sel atau dalam bentuk tetes-tetes kecil pada sitoplasma yang melebur 
(Sumardi,1993).
B. Dinding Sel
            Dinding sel pada tumbuhan merupakan struktur sel yang paling menyolok dilihat dari
bawah mikroskop. Adanya dinding sel yang nyata merupakan perbedaan pokok antara sel
tumbuhan dengan sel hewan karena pada sel hewan tidak dijumpai adanya dinding sel, akan
tetapi, sel hewan dan sel tumbuhan sama-sama memiliki membran plasma atau lapisan terluar
sitoplasma yang berbeda dengan dinding sel. Pada hewan lapisan ini terkadang dinamai dinding
sel, tetapi membran plasma merupakan bagian dari sel yang hidup dan bersifat fleksibel,
sedangkan dinding sel cenderung kaku dan tetap (Tjitrosomo, 1983).
Dinding sel pada tumbuhan mempunyai fungsi dalam mempertahankan turgor tekanan
dinding yang mempertahankan potensial air dan berfungsi dalam mekanisme pengangkutan air
mineral pada tumbuhan.
1. Lapisan Penyusun Dinding Sel
            Dalam sel-sel yang berdinding tipis, seperti pada dinding sel jaringan yang belum dewasa
dan berbagai macam tanaman herbaceus, dinding diantara dua selnya terdiri dari tiga lapis.
Setiap dua sel yang berdampingan menghasilkan suatu dinding primer dan diantara kedua sel
tersebut terdapat lapisan intraselular (lamela tengah). Pada beberapa sel yang berbatasan pada
sudut-sudutnya, lapisan intraselular menjadi lebih jelas, seluruhnya mengisi ruang pembatas,
dapat terpisah dan membentuk ruang intraselular yang berbeda-beda pada berbagai macam
jaringan tumbuhan. Ruang itu tidak menutup secara sempurna tetapi membentuk suatu bagian
sistem interkomunikasiyang luas dan biasanya berisi udara (Tjitrosomo, 1983).
METODE PRAKTIKUM
 ALAT dan BAHAN
 Alat : 1.Cover glass
2. Object glass
3. Pipit tetes
4. Tusuk gigi

 Bahan : 1. Aquadest
2. Bayam (Amanthus sp)
3. Daun Pepaya (Carica Pepaya)
4. Daun pukul empat (Mirabilis jalapa)
5. Kentang (solanum tuberosum)
6. Tepung beras (oryza sativa)
7. Ubi(ipomea batatas)

 CARA KERJA
Preparasi :
1. Kentang & ubi : Potong dadu bahan,kemudian tusuk – tusuk bahan yang telah
disiapkan dengan tusuk gigi hingga sarinya keluar.Sari yang keluar dari bahan di
letakkan object glass. Tambahkan aquadest 2 tetes dengan pipet.Tutup dengan
cover glass. Amati di mikroskop. Tentukan hillus dan lamella yang terdapat pada
preparat.
2. Tepung beras : ambil sedikit bagian tepung beras yang telah disiapkan dengan
tusuk gigi. Taburkan sedikit pada object glass dengan teknik’ “Mengetuk”.
Tambahkan aquadest 2 tetes,tutup dengan cover glass. Amati di mikroskop.
Tentukan hillus dan lamella yang terdapat pada preparat.
3. Bayam,pukul 4, dan papaya : Bagian yang digunakan adalah batang. Iris
melintang bagian batang setipis mungkin.Kemudian letakkan di object glass.
Tambahkan aquadest sebanyak 2 tetes.Tutup dengan cover glass,amati di
mikroskop.Tentukan Kristal ca oksalat yang terkandung pada masing-masing
preparat.
HASIL PENGAMATAN

Anda mungkin juga menyukai