Anda di halaman 1dari 96

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

`
Nina Herlina S.Farm.,M.Si
Pendahuluan

Organ seks • Pria (testis)


primer
(gonads) • Wanita (Ovarium)

• Meproduksi sel seks


Fungsi Gonad
• Gamet dan sekresi hormone seks
• Pria  Testosteron
Hormon
• Wanita  estrogen dan Progesteron

Organ assesori • Duktus,


Sistem • Kelenjar
Reproduksi • Alat genital
Gonad -Ovarium dan Testis
• Gonad adalah organ yang menghasilkan gamet, sperma pada pria, dan osit pada
wanita.
• gonad juga mensekresikan hormon.
• Ovarium mensekresikan beberapa hormon steroid meliputi dua estrogen (estradiol
dan estron) dan progesteron.
• Hormon seks wanita bersama dengan FSH dan LH dari hipofisis anterior mengatur
siklus menstruasi, mempertahankan kehamilan dan mempersiapkan kelenjar mamma
untuk laktasi.
• Hormon ini juga menyebabkan pembesaran payudara dan pelebaran pinggul pada
masa pubertas, dan membantu menjaga karakteristik seks sekunder wanita.
• Ovarium juga menghasilkan inhibin, suatu hormon protein yang menghambat sekresi
FSH.
• Selama kehamilan ovarium dan plasenta menghasilkan hormon peptida yang disebut
Relaxin (RLX) yang meningkatkan fleksibilitas dari simfibis pubis selama kehamilan
dan membantu melebarkan serviks uterin selama persalinan.
• Aksi ini membantu keluarnya bayi dengan mudah karena terjadi pelebaran jalan lahir.
Gonad -Ovarium dan Testis

• Gonad laki-laki, testis, kelenjar oval yang terletak di


skrotum.
• Hormon utama yang dihasilkan dan disekresi oleh testis
adalah testosteron, yaitu androgen atau hormon seks pria.
• Testosteron mengatur produksi sperma, dan merangsang
perkembangan dan pemeliharaan karakteristik seks
sekunder pria, seperti pertumbuhan janggut dan
pendalaman suara.
• Testis juga memproduksi inhibin, yang menghambat
sekresi FSH.
Sistem reproduksi

Sistem genital feminima


• Oogenesi

Sistem genital maskulin


• Spermatogenesis

Fertilisasi
Sistem genital MASKULIN

Gonad pria (testes) memproduksi sperma & berada di dalam


skrotum

Sperma dihantarkan ke bag luar melalui suatu sistem saluran:


epididimis, duktus deferens, duktus ejakulatori & uretra

Kelenjar seks asesori:


-) Sekretnya dikosongkan ke dalam duktus selama ejakulasi
-)Termasuk vesika seminalis, klnj prostat, & klnj bulbouretra
Testis terletak di dalam kantong yang
tertutup kulit, berpigmen tinggi, berotot
Lokasi ini penting dalam produksi sperma, yang yang disebut skrotum yang memanjang
terjadi di dalam testis, dan berlangsung lebih dari tubuh di belakang penis
efisien ketika testis disimpan 2 hingga 4 ° C di
bawah suhu tubuh inti.
•Kulit berbentuk kantung
SKROTUM & superficial fascia yang
bergantung di luar
rongga abdominal pelvik,
pada akar penis
•Terdiri dr sepasang
tentikel yang dibatasi
oleh septum pembatas
•Melindungi testes 3˚C
lebih rendah dp suhu
tubuh (diperlukan u/
produksi sperma)
•Suhu intraskrotal
dijaga tetap konstan
oleh kelompok otot:
• Dartos – otot polos
yang mengerutkan
kulit skrotal
• Kremaster – otot
rangka yang
menaikkan testes
• Testis sepasang  testes
TESTES; Gonad jantan • Tiap testis dikelilingi oleh
• Tunica vaginalis, berasal
dr peritoneum
• Tunica albuginea,
capsula fibrosa dr
testes
• Septum membagi testis
mejadi 250-300 lobul,
masing2 menganduung 1-
4 tubula seminiferosa
• Tubula seminiferosa:
Tubulus rektus lurus
membawa sperma ke
rete testis
• Dari rete testis, sperma
• Di sekeliling tubulus
seminiferosa terdapat sel
interstitial yang
menghasilkan androgens
• Arteri testikular bercabang
dr aorta abdominal dan
mensuplai nutrisi untuk
testes
• Vena testikular muncul
dari pleksus pampiniform
• Spermatic cord –
melengkapi serabut saraf
PNS and SNS, pembuluh
darah & limfatik yang
mensuplai testes
• Organ kopulasi
Penis • menghantarkan sperma
ke dalam traktus
reproduksi wanita
• Terdiri atas batang
pengikat and batang
utama yang berakhir di
glan penis
• Prepuce atau foreskin –
manset kulit yang
menutup bagian akhir
distal penis
• Circumsisi/penyunatan
– pembedahan u/
membuang foreskin
setelah lahir
Penis

• Ereksi – selama kegiatan seksual,


jaringan ereksi terisi darah
• penis membesar dan menjadi kaku
• Korpus spongiosum – mengelilingi uretra
& memanjang membentuk glans dan
bulbus penis
• Korpora kavernosa – berpasangan dg
badan erektil dorsal, terikat oleh tunica
albugenia fibrosa
• Krura – penis akhir proksimal yang
dikelilingi oleh otot schiocavernosus;
melekatkan penis ke lengkung pubis
EPIDIDIMIS
• Kepala bergabung dg
efferent ductules &
menutupi daerah superior
testis
• Duktus epididimis memiliki
sereocilia yang:
• Mengabsorpsi cairan
testicular
• Melewatkan nutrien ke
sperma
• Sperma nonmotil masuk &
melewati saluran dan
menjadi motil
• Selama ejakulasi epididimis
berkontraksi, mengeluarkan
sperma ke dalam duktus
deferens
Duktus Deferens & Duktus
Ejakulatory
• Berawal dr epididimis
melalui kanal inguinal
sampai ke rongga pelvis
• Akhir duktus memanjang
membentuk ampula &
bergabung dg duktus vesika
seminalis membentuk
duktus ejakulatori
• Mendorong sperma dr
epididimis ke uretra
• Vasektomi – pemotongan
duktus deferens
URETRA
• Mengangkut urin maupun
semen (pd waktu yg
berbeda)
• Terdiri dr 3 daerah :
• Prostatik – daerah yang
dikelilingi o/prostat
• Membran – berada pada
diagframa urogenital
• Berongga – mulai dr
penis and terbuka sampai
ke bagian luar pada
orifisum uretra eksternal
Kelenjar Asesori :
Vesika seminalis
• Berada pada dinding posterior
kandung kemih & mensekresi
60% volume semen
• Semen – cairan alkali yang
viskos, mengandung fruktose,
asam askorbat, enzim
koagulasi (vesikulase) &
prostaglandin
• Bersama-sama dengan duktus
deferens membentuk duktus
ejakulatori
• Sperma & cairan seminal
bercampur dalam duktus
ejakulatori & masuk ke uretra
prostatik selama ejakulasi
Kelenjar Asesori: Kelenjar
Prostat

• Kelenjar yang mengelilingi


bagian inferior uretra ke
kandung kemih
• Cairan seperti susu cairan
sedikit asam yang
mengandung sitrat, enzim2
dan prostatespecific antigen
(PSA), bertanggung jawab
pada 1/3 volume semen
• Berperan dalam aktivasi
sperma
• Masuk ke uretra prostatik
selama ejakulasi
Kelenjar Asesori:
Kelenjar
Bulbourethral
(Cowper’s Glands)
•Kelenjar sebesar
kacang polong,
inferior terhadap
prostat
• Menghasilkan mukus
kental, bening
sebelum ejakulasi,
yang menetralkan
sisa urin yang asam
dalam uretra
Semen

• Merupakan, warna putih susu,


campuran sperma yang lengket
dengan sekresi kelenjar asesori
• Media transpor & nutrient (fruktosa),
melindungi & mengaktifkan sperma
serta memfasilitasi pergerakannya
• Prostaglandin dalam semen:
• Menurunkan viskositas mukus
dalam servix
• Menstimulasi gerakan balik
peristalsis pada uterus
• Memfasilitasi gerakan sperma
melalui traktus reproduksi wanita
•Hormon relaxin
Semen meningkatkan
motilitas sperma
• Semen yang relatif
basa menetralkan
lingkungan asam
yang ada pada
uretra pria dan
vagina wanita
•Hanya 2-5 ml semen
yang diejakulasi,
mengandung 50-
130 million
sperm/ml
Respon Seksual Pria
• Membesar & kakunya penis akibat
masuknya darah dalam jaringan erektil
• Selama pria “sexual arousal”, refleks PNS
menimbulkan pelepasan NO
• mengakibatkan jaringan erektil terisi
darah Ereksi
• Fungsi orpus spongiosum : menjaga
uretra terbuka selama ejakulasi
Male Sexual Response

•Ereksi diinisiasi o/ stimulus seksual yi :


• Stimulasi o/ sentuhan & mekanis pada
penis
• Penglihatan, suara & bau yg sifatnya
erotis
•Ereksi dapat diinduksi atau dihambat o/
emosi & aktivitas mental yg tinggi
•Impoten – ketidakmampuan mencapai
ereksi
Ejakulasi
• Dorongan semen dr sistem
duktus pria
• Saat ejakulasi, saraf
simpatik  pada organ
genital :
• Duktus reproduksi & organ
asesori berkontraksi &
mengosongkan isinya
• Sfingter kdg kemih
berkontriksi, mencegah
pengeluaran urin
• Otot bulbospongiosus
mengalami kontraksi berseri
yg cepat
• Pendorongan semen dari
uretra
Spermatogenesis
• Peristiwa berantai yang
memproduksi sperma pada
tubula seminiferous testes
• Tiap sel mempunyai 2 set
kromosom (1 wanita, 1 pria)
 diploid (2n kromosom)
• Manusia mempunyai 23
psg kromosom homolog
• Gamet hanya mempunyai
23 kromosom  haploid (n
kromosom)
• Pembentukan gamet dg
meiosis : juml kromosom dr
2n menjadi n
• Spermatogenesis adalah proses
pembentukan sel sperma di dalam
testis pria.
Organ
Reproduksi
Wanita
ALAT GENITAL EKSTERNAL
 Bagian yang
menonjol meliputi
simfisis yang terdiri
dari jaringan dan
lemak, area ini mulai
ditumbuhi bulu
(pubis hair) pada
masa pubertas.
 Bagian yang dilapisi
lemak, terletak di
atas simfisis pubis.
 Merupakan kelanjutan dari mons
veneris, berbentuk lonjong.
 Kedua bibir ini bertemu di bagian
bawah dan membentuk perineum.
 Labia mayora bagian luar tertutp
rambut, yang merupakan
kelanjutan dari rambut pada mons
veneris.
 Labia mayora bagian dalam tanpa
rambut, merupakan selaput yang
mengandung kelenjar sebasea
(lemak).
 Ukuran labia mayora pada wanita
dewasa à panjang 7- 8 cm, lebar 2 –
3 cm, tebal 1 – 1,5 cm.
 Pada anak-anak dan nullipara à
kedua labia mayora sangat
berdekatan.
 Bibir kecil yang merupakan
lipatan bagian dalam bibir
besar (labia mayora), tanpa
rambut.
 Setiap labia minora terdiri dari
suatu jaringan tipis yang
lembab dan berwarna
kemerahan; Bagian atas labia
minora akan bersatu
membentuk preputium dan
frenulum clitoridis
 di Bibir kecil ini mengeliligi
orifisium vagina bawahnya
akan bersatu membentuk
fourchette
 Merupakan bagian
penting alat reproduksi
luar yang bersifat erektil.
 Glans clitoridis
mengandung banyak
pembuluh darah dan serat
saraf sensoris sehingga
sangat sensitif.
 Analog dengan penis
pada laki-laki. Terdiri dari
glans, corpus dan 2 buah
crura, dengan panjang
rata-rata tidak melebihi 2
cm.
 Merupakan rongga yang
berada di antara bibir kecil
(labia minora).
 Pada vestibula terdapat 6 buah
lubang, yaitu orifisium urethra
eksterna, introitus vagina, 2
buah muara kelenjar
Bartholini, dan 2 buah muara
kelenjar paraurethral.
 Kelenjar bartholini berfungsi
untuk mensekresikan cairan
mukoid ketika terjadi
rangsangan seksual.
 Kelenjar bartholini juga
menghalangi masuknya bakteri
Neisseria gonorhoeae maupun
bakteri-bakteri patogen
 Terdiri dari jaringan ikat kolagen
dan elastic.
 Lapisan tipis ini yang menutupi
sebagian besar dari lubang
senggama, di tengahnya berlubang
supaya kotoran menstruasi dapat
mengalir keluar.
 Bentuk dari himen dari masing-
Hymen masing wanita berbeda-beda, ada
yang berbentuk seperti bulan sabit,
konsistensi ada yang kaku dan ada
lunak, lubangnya ada yang seujung
jari, ada yang dapat dilalui satu jari.
 Saat melakukan koitus pertama
sekali dapat terjadi robekan,
biasanya pada bagian posterior
 Perinulum
 Terletak di antara vulva
dan anus, panjangnya
kurang lebih 4 cm.
 Dibatasi oleh otot-otot
muskulus levator ani
dan muskulus
Perine
coccygeus.
 Otot-otot berfungsi
um

untuk menjaga kerja


dari sphincter ani.
• Merupakan saluran muskulo-
membraneus yang
menghubungkan rahim dengan
vulva.
• Jaringan muskulusnya merupakan
kelanjutan dari muskulus sfingter
ani dan muskulus levator ani,
oleh karena itu dapat
dikendalikan.
• Vagina terletak antara kandung
kemih dan rektum.
• Panjang bagian depannya sekitar
9 cm dan dinding belakangnya
sekitar 11 cm.
• Bagian serviks yang menonjol ke
dalam vagina disebut portio.
• Portio uteri membagi puncak (ujung)
vagina menjadi:
-Forniks anterior -Forniks dekstra
-Forniks posterior -Forniks sisistra
• Sel dinding vagina mengandung
banyak glikogen yang menghasilkan
asam susu dengan pH 4,5. keasaman
vagina memberikan proteksi terhadap
infeksi.
• Fungsi utama vagina:
a. Saluran untuk mengeluarkan lendir
uterus dan darah menstruasi.
b. Alat hubungan seks (koitus).
c. Jalan lahir pada waktu persalinan
(partus).
• Merupakan Jaringan otot yang kuat,
terletak di pelvis minor diantara
kandung kemih dan rektum.
• Dinding belakang dan depan dan
bagian atas tertutup peritonium,
sedangkan bagian bawah
berhubungan dengan kandung kemih.
• Vaskularisasi uterus berasal dari arteri
uterina yang merupakan cabang
utama dari arteri illiaka interna
(arterihipogastrika interna).
• Bentuk uterus seperti bola lampu dan
gepeng.
a. Korpus uteri : berbentuk segitiga
b. Serviks uteri : berbentuk silinder
c. Fundus uteri : bagian korpus uteri
yang terletak diatas kedua pangkal
tuba.
• Untuk mempertahankan posisinya,
uterus disangga beberapa
ligamentum, jaringan ikat dan
parametrium.
• Ukuran uterus tergantung dari usia
wanita dan paritas.
• Ukuran anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8
cm, multipara 8-9 cm dan > 80 gram
pada wanita hamil.
• Uterus dapat menahan beban hingga
5 liter.
• Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan :
• a) Peritonium
• Meliputi dinding rahim bagian luar. Menutupi bagian luar uterus.
Merupakan penebalan yang diisi jaringan ikat dan pembuluh darah
limfe dan urat syaraf. Peritoneum meliputi tuba dan mencapai
dinding abdomen.
• b) Lapisan otot
• Susunan otot rahim terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan
tengah, dan lapisan dalam. Pada lapisan tengah membentuk lapisan
tebal anyaman serabut otot rahim. Lapisan tengah ditembus oleh
pembuluh darah arteri dan vena. Lengkungan serabut otot ini
membentuk angka delapan sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh
darah terjepit rapat, dengan demikian pendarahan dapat terhenti.
• Makin kearah serviks, otot rahim makin berkurang, dan jaringan
ikatnya bertambah. Bagian rahim yang terletak antara osteum uteri
internum anatomikum, yang merupakan batas dari kavum uteri dan
kanalis servikalis dengan osteum uteri histologikum (dimana terjadi
perubahan selaput lendir kavum uteri menjadi selaput lendir serviks)
disebut isthmus. Isthmus uteri ini akan menjadi segmen bawah
rahim dan meregang saat persalinan.
• c) Endometrium
• Pada endometrium terdapat lubang kecil yang merupakan muara
dari kelenjar endometrium. Variasi tebal, tipisnya, dan fase
pengeluaran lendir endometrium ditentukan oleh perubahan
hormonal dalam siklus menstruasi. Pada saat konsepsi endometrium
mengalami perubahan menjadi desidua, sehingga memungkinkan
terjadi implantasi (nidasi).Lapisan epitel serviks berbentuk silindris,
dan bersifat mengeluarakan cairan secara terus-menerus, sehingga
dapat membasahi vagina. Kedudukan uterus dalam tulang panggul
ditentukan oleh tonus otot rahim sendiri, tonus ligamentum yang
menyangga, tonus otot-otot panggul.
Ligamentum yang menyangga uterus
adalah:
a) Ligamentum latum ; Ligamentum latum
seolah-olah tergantung pada tuba fallopii.
b) Ligamentum rotundum (teres uteri); td
otot polos dan jaringan ikat. Fungsinya
menahan uterus dalam posisi antefleksi.
c) Ligamentum infundibulopelvikum;
Menggantung dinding uterus ke dinding
panggul.
d) Ligamentum kardinale Machenrod;
Menghalangi pergerakan uteruske kanan
dan ke kiri.; Tempat masuknya pembuluh
darah menuju uterus.
e) Ligamentum sacro-uterinum; Merupakan
penebalan dari ligamentum kardinale
Machenrod menuju os.sacrum.
f) Ligamentum vesiko-uterinum;
Merupakan jaringan ikat agak longgar
sehingga dapat mengikuti perkembangan
uterus saat hamil dan persalinan
Tuba fallopii merupakan tubulo-
muskuler, dengan panjang 12
cm dan diameternya antara 3
sampai 8 mm.
fungsi tubae sangat penting,
yaiu untuk menangkap ovum
yang di lepaskan saat ovulasi,
sebagai saluran dari
spermatozoa ovum dan hasil
konsepsi, tempat terjadinya
konsepsi, dan tempat
pertumbuhan dan
perkembangan hasil konsepsi
sampai mencapai bentuk
blastula yang siap melakukan
implantasi.
• Merupakan kelenjar berbentuk buah
kenari terletak kiri dan kanan uterus di
bawah tuba uterina dan terikat di sebelah
belakang oleh ligamentum latum uterus.
• Setiap bulan sebuah folikel berkembang
dan sebuah ovum dilepaskan pada saat
kira-kira pertengahan (hari ke-14) siklus
menstruasi.
• Ovulasi adalah pematangan folikel de
graaf dan mengeluarkan ovum. Ketika
dilahirkan, wanita memiliki cadangan
ovum sebanyak 100.000 buah di dalam
ovariumnya, bila habis menopause.
• Ovarium yang disebut juga indung telur,
mempunyai 3 fungsi:
a. Memproduksi ovum
b. Memproduksi hormone estrogen
c. Memproduksi progesterone
• Memasuki pubertas yaitu sekitar usia 13-16
tahun dimulai pertumbuhan folikel
primordial ovarium yang mengeluarkan
hormon estrogen.
• Estrogen merupakan hormone terpenting
pada wanita. Pengeluaran hormone ini
menumbuhkan tanda seks sekunder pada
wanita seperti pembesaran payudara,
pertumbuhan rambut pubis, pertumbuhan
rambut ketiak, dan akhirnya terjadi
pengeluaran darah menstruasi pertama yang
disebut menarche.
• Awal-awal menstruasi sering tidak teratur
karena folikel graaf belum melepaskan ovum
yang disebut ovulasi. Hal ini terjadi karena
memberikan kesempatan pada estrogen
untuk menumbuhkan tanda-tanda seks
sekunder.
• Pada usia 17-18 tahun menstruasi sudah
teratur dengan interval 28-30 hari yang
berlangsung kurang lebih 2-3 hari disertai
dengan ovulasi, sebagai kematangan organ
reproduksi wanita.
Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita

Hormon Reproduksi pada wanita


 Hormon FSH yang berfungsi untuk
merangsang pertumbuhan sel-sel folikel
sekitar sel ovum.
 Hormon Estrogen yang berfungsi
merangsang sekresi hormone LH.
 Hormon LH yang berfungsi merangsang
terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan
sel ovum).
 Hormon progesteron yang berfungsi untuk
menghambat sekresi FSH dan LH
Estrogen

• Estrogen dihasilkan oleh ovarium.


• Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting
untuk reproduksi adalah estradiol.
• Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri
perkembangan seksual pada wanita yaitu
pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut
kemaluan,dll.
• Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan
membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas
dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga
sesuai untuk penetrasi sperma.
Progesterone

•Hormon ini diproduksi oleh korpus


luteum.
•Progesterone mempertahankan
ketebalan endometrium sehingga dapat
menerima implantasi zygot.
•Kadar progesterone terus dipertahankan
selama trimester awal kehamilan sampai
plasenta dapat membentuk hormon HCG.
Gonadotropin Releasing Hormone

• GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh


hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang
pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis.
Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan
memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga
kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun
sebaliknya.
• FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing
Hormone)
• Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang
diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH
akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang
matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan
menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu
tertentu oleh LH.
• LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell
Stimulating Hormone)
• Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama
FSH, LH berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka
dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya
ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase luteal
siklus, LH meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus
luteum pascaovulasi dalam menghasilkan progesteron.
Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah
bervariasi setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya
pendek (sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan singkat
HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
• Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan
trofoblas (plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai
dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000
mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000
mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga
(sekitar 10.000 mU/ml). Berfungsi meningkatkan dan
mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-
hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal.
Mungkin juga memiliki fungsi imunologik. Deteksi HCG pada
darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan
adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).

LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin


• Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu /
meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar
payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi
pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum.
Pada kehamilan, prolaktin juga
• Dari kira-kira 2 juta oosit pada dua
ovarium hanya 400 buah yang akan
menjadi folikel matang.
• Folikel matang berupa kantung kecil
dengan dinding sel-sel epitel di dalam
berisi satu sel telur.
• Folikel menghasilkan hormon
estrogen.
• Tiap bulan dilepas satu ovum dari
sebuah folikel mulai dari seorang
wanita mengalami puber sampai
menopause.
• Setiap ovarium menghasilkan sekitar
20.000 folikel matang.
• Sekitar 400.000 dari dua ovarium
dapat mematangkan sel telur selama
wanita melewati masa subur. Folikel
lainnya mengalami degenerasi.
• Oogenesis dan ovulasi terjadi sekali
dalam sebulan, bergiliran antara
ovarium kiri dan ovarium kanan.
• Dari kira-kira 2 juta oosit pada dua
ovarium hanya 400 buah yang akan
menjadi folikel matang.
• Folikel matang berupa kantung kecil
dengan dinding sel-sel epitel di dalam
berisi satu sel telur.
• Folikel menghasilkan hormon
estrogen.
• Tiap bulan dilepas satu ovum dari
sebuah folikel mulai dari seorang
wanita mengalami puber sampai
menopause.
• Setiap ovarium menghasilkan sekitar
20.000 folikel matang.
• Sekitar 400.000 dari dua ovarium
dapat mematangkan sel telur selama
wanita melewati masa subur. Folikel
lainnya mengalami degenerasi.
• Oogenesis dan ovulasi terjadi sekali
dalam sebulan, bergiliran antara
ovarium kiri dan ovarium kanan.
• Di dalam ovarium terdapat sel-sel induk yang
disebut oogonium.
• Oogonium berkembang menjadi oosit primer.
• Oosit primer mengalami pembelahan secara
meiosis menjadi 2 sel baru yang disebut oosit
sekunder. Akan tetapi, ukuran kedua sel baru ini
tidak sama, yang berukuran besar tetap oosit
sekunder, yang berukuran kecil disebut polosit
primer atau badan kutub I.
• Selanjutnya oosit sekunder dan polosit I yang
sudah haploid mengalami pembelahan sekali
lagi, masing-masing menjadi dua sel baru. Oosit
sekunder menjadi ootid (n) dan polosit II,
sedangkan polosit primer menjadi 2 polosit II.,
ootid berukuran paling besar. Dari keempat
buah sel baru tersebut, hanya ootid yang
berkembang menjadi ovum dan fungsional. Tiga
sel kutub atau polosit mengalami degenerasi.
• Perlu diketahui bahwa sejak bayi perempuan
masih berada di dalam kandungan, ovariumnya
telah aktif memulai oogenesis sampai tahap
metafase II. Setelah itu inaktif sampai
perempuan mencapai pertumbuhan yang siap
untuk mengalami menstruasi dan menjadi ibu
secara biologis.
• Pada perempuan yang beranjak remaja,
pematangan sel telur dalam folikel hanya
melanjutkan tahap telofase II.
Siklus mnstruasi terbagi menjadi 4.
Wanita yang sehat dan tidak hamil,
setiap bulan akan mengeluarkan
darah dari alat kandungannya.
1. Stadium menstruasi
(Desquamasi), dimana
endometrium terlepas dari rahim
dan adanya pendarahan selama
4 hari.
2. Staduim prosmenstruum (regene
rasi), dimana terjadi proses
terbentuknya endometrium
secara bertahap selama 4 hari
3. Stadium intermenstruum (proli
ferasi), penebalan endometrium
dan kelenjar tumbuhnya lebih
cepat.
4. Stadium praemenstruum
(sekresi), perubahan kelenjar
dan adanya penimbunan
glikogen guna mempersiapkan
endometrium.
Siklus Uterin

•Siklus berulang perubahan pada


endometrium
• Terbagi menjadi beberapa fase
• Mens
• Degenerasi endometrium
• Menstruation
• Fase proliferasi
• Pemulihan endometrium
• Fase secretori
• Kelenjar endometrial membesar dan meningkatkan kecepatan
sekresinya
Proses Reproduksi

Gametogenesis
Hubungan Kelamin
Fertlisasi
Kehamilan
Parturisi
Laktasi
Perkembangan Neonatal
Kelainan Dan Abnrmalitas

•Hipereremesis Gravidarum
•Preeklamsia
•Eklamsia
•Salpingitis
•Plasenta Previa
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai