Secara Bahasa, ghazwul fikri terdiri dari dua suku kata yaitu ghazwah dan fikr. Ghazwah berarti serangan, serbuan atau invansi. Sedangkan fikr berarti pemikiran. Jadi, secara bahasa ghazwul fikri diartikan sebagai invansi pemikiran.Sebagian orang menyebut ghazwul fikri dengan istilah perang ideologi, perang budaya, perang urat syaraf, dan perang peradaban. Intinya, ia adalah peperangan dengan format yang berbeda, yaitu penyerangan yang senjatanya berupa pemikiran, tulisan, ide-ide, teori, argumentasi, propaganda, dialog dan perdebatan. Sejarah Ghazwul Fikri Sejarah Ghazwul Fikri sudah ada setua umur manusia, makhluk yang pertama kali melakukannya adalah iblis laknatullah ketika berkata kepada Adam as., “ Sesungguhnya Allah melarang kalian memakan buah ini supaya kalian berdua tidak menjadi malaikat dan tidak dapat hidup abadi. “ (Q.S.Al – A’Raaf:20) Tujuan Ghazwul fikri • Menghambat kemajuan umat islam agar menjadi pengekor barat • Agar kaum muslimin menjadi condong terhadap gaya, perilaku dan pola pikir barat, Setelah kaum muslimin condong sedikit, tahapan selanjutnya adalah agar kaum muslimin mengikuti gaya, perilaku dan pola pikir mereka. • Menjauhkan umat islam dari Al – Qur’an, As Sunnah serta ajaran – ajarannya • Agar muslimin beriman pada sebagiannya ayat – ayat Al – Qur’an dan Hadist Rasulullah SAW, tetapi kafir terhadap sebagian yang lainnya. • Mendangkalkan Aqidah hingga pemurtadan sehingga umat Islam akan menjadi lemah dalam segi kuantitas • Agar generasi kaum muslimin mengikuti syahwat dan meninggalkan shalat. Bidang-bidang yang di serang • Politik dan Pemerintahan • Pendidikan • Moral • Pengaburan Sejarah • Ekonomi • Ilmu Alam dan Sosial • Bahasa • Hukum Strategi Ghazwul Fikri • Tasywih (pencemaran/pelecehan) • Tasykik (pendangkalan/peragu-raguan) • Tadzwib (penghancuran) • Taghrib (pembaratan/westernisasi/kafirinisasi)