Anda di halaman 1dari 20

Ghazwul Fikr

Madrasah Klasikal
KAMMI Kusumabangsa, Pekalongan
11 Desember 2019
Disampaikan oleh @khoirunaja
Pengantar
• “Selama Al-qur’an ada di tangan Umat Islam, tidak
mungkin eropa akan menguasai dunia timur.” –
Gladstone, PM Inggris-
• “Sebenarnya tugas kalian bukan mengeluarkan orang-
orang islam dari agamanya menjadi pemeluk agama
kalian, akan tetapi menjauhkan mereka dari agama
mereka (Al-Qur’an dan Sunnah) sehingga mereka
menjadi orang-orang yang putus hubungan dengan
Tuhannya dan sesamanya (saling bermusuhan) menjadi
terpecah-belah dan jauh dari persatuan. Dengan
generasi-generasi baru yang akan memenangkan kalian
dan menindas kaum mereka sendiri sesuai dengan
tujuan kalian.” –Samuel Zwemmer, Conference of al-
Quds-
Makna Ghazwul Fikr
• Pengertian Ghazwul Fikri (GF)
• Secara Bahasa
– Ghazwah berarti serangan, serbuan atau
invansi.
– Fikr berarti pemikiran.
– Ghazwul Fikri adalah serangan atau serbuan
didalam qital (perang) atau Ghazwul
Fikri secara bahasa diartikan sebagai invansi
pemikiran.
Makna Ghazwul Fikr
• Secara Istilah
– Ghazwul Fikri adalah penyerangan dengan berbagai cara
terhadap pemikiran umat islam guna merubah apa yang ada
didalamnya sehingga tidak lagi bisa mengeluarkan darinya
hal – hal yang benar karena telah tercampur aduk dengan hal
– hal yang tidak islami.
– Istilah barat biasa dikenal dengan Brain Washing : program
yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis dan
terstruktur oleh musuh – musuh islam untuk melakukan
pendangkalan pemikiran dan cuci otak kepada kaum
muslimin. Hal ini mereka lakukan agar kaum muslimin
tunduk dan mengikuti cara hidup mereka sehingga
melanggengkan kepentingan mereka untuk menjajah /
mengeksploitasi sumber daya milik kaum muslimin.
Sejarah Ghazwul Fikr
Iblis adalah contoh terbaik dari sebuah
kerusakan cara berpikir. Makhluk yang satu ini
tidak atheis, tidak agnostik, tidak meragukan
kekuasaan Allah SWT, tidak bodoh dan tidak
kurang pengalaman. Ketika Allah SWT secara
langsung memerintahkannya untuk bersujud
pada Nabi Adam as., seharusnya hal ini
menjadi urusan yang sangat mudah baginya,
karena tak ada opsi lain kecuali patuh. Akan
tetapi, Iblis dengan tegas dan tidak ambigu
menolak.
Sejarah Ghazwul Fikr
Allah berfirman, “Apakah yang menghalangimu
untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku
menyuruhmu?” Menjawab iblis, “Aku lebih baik
daripadanya. Engkau ciptakan aku dari api sedang
dia Engkau ciptakan dari tanah.” (QS Al-A’raaf [7]:
12)
Seperti inilah cara berpikir Iblis. Tidak diragukan
lagi, penolakannya untuk mematuhi perintah Allah
SWT adalah karena kesombongan, bukan yang lain.
Kesombongan telah memenuhi dadanya sehingga
akalnya tidak lagi bekerja sebagaimana mestinya.
Iblis tahu persis bahwa perintah Allah SWT tidak
semestinya ia abaikan, namun ia sudah kehilangan
kemampuan untuk mengendalikan dirinya.
Sejarah Ghazwul Fikr
Kebencian Iblis tidak berhenti sampai di situ.
Setelah Nabi Adam as. dan Hawa ditempatkan di
surga, kedengkian telah menuntunnya untuk
menjerumuskan keduanya dalam sebuah perbuatan
yang dilarang Allah SWT.
Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada
keduanya untuk menampakkan kepada keduanya
apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan
syaitan berkata, “Tuhan kamu tidak melarangmu
mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua
tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-
orang yang kekal (dalam surga).” (QS Al-A’raaf [7]:
20)
Sejarah Ghazwul Fikr
Bagaimana dengan Iblis? Bukannya bertaubat, ia malah
meminta ijin Allah SWT untuk terus menggoda manusia.
Dengarlah Sumpah Iblis di bawah ini:
Iblis berkata, “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah
memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan
mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka
bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,
kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara
mereka.” (QS Al-Hijr [15]: 39-40)
Sejarah Ghazwul Fikr
Jika masih ada yang mempertanyakan agenda besar Iblis di
muka bumi, maka camkanlah kata-katanya sekali lagi:
“..pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik
(perbuatan maksiat) di muka bumi…” Jelaslah kiranya
bahwa apa yang dilancarkan oleh Iblis itu sendiri pada
hakikatnya adalah ghazwul fikriy; sebuah peperangan yang
ditujukan bukan untuk menghancurkan jasad manusia,
namun merusak alam pikirannya sehingga tidak lagi sesuai
dengan tuntunan Allah SWT. Jika akal sudah rusak, maka
kebaikan bisa dipandang buruk, sedangkan maksiat malah
dianggap sebagai ibadah.
Sejarah Ghazwul Fikr
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan
senang kepada kamu hingga kamu
mengikuti agama mereka. (QS. Al-Baqarah :
120)
Sampai hari kiamat nanti, Nasrani dan
Yahudi (beserta golongan lainnya yang
membenci Islam) akan terus menerus
melemahkan Islam dalam berbagai sendi
kehidupan.
Orientalisme
Paus Tordesias VI membagi dunia menjadi
dua bagian, yaitu dengan barat dan timur.
Barat diartikan sebagai Spanyol dan Timur
diartikan sebagai Portugis, kemudian
memperintahkan pasukannya untuk
menyebarkan pengaruh kekuatan dan
agama mereka untuk menaklukan wilayah
lain dengan menyebarkan doktrin 3G (Gold,
Glory, Gospel).
Orientalisme
Saat itu, Islam yang berasal dari arab
mendominasi hampir sepertiga dunia,
untuk memajukan peradaban mereka,
orang-orang barat mau tidak mau harus
belajar bahasa Arab dan Islam.
Tidak ada peradaban yang mempu
memberikan pecerahan dan menghadirkan
perdamaian selain Islam. Supaya Islam
tidak berjaya, maka ditempuhlah cara untuk
menaklukkan Islam.
Orientalisme
Ilmu pengetahuan yang sudah ditemukan
oleh para ilmuwan Islam dipelajari, diambil
sumbernya bahkan tidak sedikit yang
dihapuskan siapa penemu dari Islam.
Semua penemuan dan ilmu pengetahuan
tersebut sumber utamanya adalah al-Qur’an
dan As-Sunnah
Orientalisme
Kemudian dibentuklah kelompok yang
khusus mengkaji al-Qur’an dan Sunnah
yang juga sekarang masih ada di beberapa
kampus di dunia seperti di Spanyol,
Portugal, Amerika Serikat, Rusia dan
Belanda
Orang-orang mempelajari Islam tersebut
kemudian dikenal dengan orientalis,
sementara paham yang dianut dan
disebarkannya bernama orientalisme.
Orientalis
Ada beberapa orientalis yang hafal al-Qur’an,
bahkan sampai membuat indeks al-Qur ‘an, indeks
kesalahan al-Qur’an, kelemahan-kelemahan Hadits
dan sejenisnya.
Karya ilmiah yang mereka buat digunakan oleh
para missionaris untuk menyebarkan
pengaruhnya.
Al-Qur’an yang mereka hafal tidak digunakan
untuk meningkatan keimanan, akan tetapi
digunakan untuk menghancurkan Islam.
Orientalis
Salah satu tokoh orientalis yang terkenal di
Indonesia adalah Snouck Hurgonje, ia
adalah seorang belanda yang menyamar
menjadi seorang muslim. Pernah berangkat
ke Makkah dan Madinah untuk belajar Islam
dan menunaikan Haji.
Kemudian Snouck bermukim di Aceh untuk
meneliti kehidupan masyarakat Aceh dan
kelemahannya yang kemudian dilaporkan
kepada pemerintah Belanda
Bentuk-bentuk orientalisme
Orientalisme mempunyai beberapa cabang
pemahaman seperti sekularisme,
pluralisme dan liberalisme.
Sekularisme : memisahkan agama dari
segala aspek kehidupan.
Pluralisme : mencampuradukkan agama.
Liberalisme : bebas menafsirkan agama
(Islam) seenaknya sendiri.
Tantangan dakwah
Masifnya media massa mainstream yang
sering menampilkan berita yang
menyudutkan Islam.
Orang-orang yang terpengaruh paham
orientalis didukung oleh kekuatan-kekuatan
besar seperti pendanaan dan
parapemangku kepentingan.
Dan masih banyak yang lainnya.
Cara menghadapi Ghazwul Fikr
Pelajari al-Qur’an dan As-Sunnah dari
ulama, kyai, ustadz yang paham Al-Qur’an
dan Sunnah. Bukan dari orang-orang non-
muslim atau orang-orang terpengaruh
dengan propaganda orientalisme dan barat.
Buat (ikuti) kajian-kajian ke-Islam-an yang
membahas tentang bahaya pemikiran
orientalis dan semacamnya.
Sekian dan Terimakasih
Jazakumullah Khayran Katsira, Allahu a’lam bishawab....

Anda mungkin juga menyukai