Anda di halaman 1dari 35

FARMASEUTIKA DASAR

RESEP

• Resep adalah permintaan tertulis dari


seorang dokter kepada apoteker
pengelola apotek untuk menyiapkan
dan/atau membuat, meracik, serta
menyerahkan obat kepada pasien
RESEP
Resep yang lengkap memuat hal-hal sebagai berikut :
• 1. Nama, alamat, dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi atau dokter
hewan.
• 2. Tanggal dan tampat penulisan resep (superscriptio)
• 3. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep (invocatio)
• 4. Nama setiap obat dan komposisinya (inscriptio)
• 5. Cara pembuatan sediaan (ordinatio)
• 5. Aturan pemakaian obat yang tertulis (signatura)
• 6. Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• 7. Jenis hewan serta nama dan alamat pemiliknya untuk resep dokter
hewan.
• 8. Tanda seru atau paraf dokter untuk setiap resep yang melebihi
dosis maksimalnya (Anief, 2000).
Ketentuan resep
• Resep harus ditulis dengan jelas dan lengkap.
• Apabila resep tidak dapat dibaca dengan jelas atau
tidak lengkap, apoteker wajib menanyakan kepada
penulis resep.

• Apabila farmasis menganggap bahwa dalam resep


terdapat kekeliruan atau penulisan resep yang tidak
tepat, harus memberitahukan kepada dokter penulis
resep.

• Apabila dokter penulis resep tetap pada


pendiriannya, tanggung jawab sepenuhnya dipikul
oleh dokter yang bersangkutan (dokter wajib
menyatakannya secara tertulis atau membubuhkan
tanda tangan yang lazim di atas resep).
Ketentuan resep
• Resep dokter hewan hanya ditujukan untuk
penggunaan pada hewan.

• Dokter gigi diberi izin untuk menulis segala macam


obat dengan cara parenteral (injeksi) atau cara-cara
pemakaian lain, khusus untuk mengobati penyakit
gigi dan mulut.

• Untuk penderita yang memerlukan pengobatan


segera, dokter dapat memberikan tanda ”
cito/statim/urgent (segera), P I M/periculum in mora
(berbahaya bila ditunda)” pada bagian kanan resep,
dan harus didahulukan dalam pelayanannya.

• Resep p.p /pro paupere (resep untuk orang miskin),


dimaksud agar apotek dapat meringankan harga
obat atau bila dapat diberi gratis.
Ketentuan resep
• Pada resep asli yang diberi tanda ”n.i”/ne iteratur
(tidak boleh diulang), maka apotek tidak boleh
mengulangi penyerahan obat atas resep yang sama.

• Resep yang mengandung narkotika :
- harus ditulis tersendiri
- tidak boleh ada iterasi (ulangan)
- dituliskan nama pasien, tidak boleh m.i/mihi ipsi
atau u.p/usus propius (untuk pemakaian sendiri)
- alamat pasien ditulis dengan jelas
- aturan pakai (signa) ditulis dengan jelas, tidak
boleh ditulis s.u.c /signa usus cognitus (sudah tahu
aturan pakai)
RESEP UNTUK PENGOBATAN SEGERA

• Cito : segera
• Urgent : penting
• Statim : penting
• P.I.M : Periculum In Mora = berbahaya
bila ditunda
• Urutan yang didahulukan  PIM, Urgent,
Statim, Cito
Skrining resep
Persyaratan Administratif :
• a. Nama, SIP dan alamat dokter
• b. Tanggal penulisan resep
• c. Tanda tangan/paraf dokter penulis resep
• d. Nama, alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan
pasien
• e. Cara pemakaian yang jelas
• f. Informasi lainnya
Kesesuaian farmasetik.
Bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas,
inkompatibilitas, cara dan lama pemberian.
Skrining resep

Pertimbangan klinis.
Adanya alergi, efek samping, interaksi,
kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dan lain
lain).
Jika ada keraguan terhadap resep hendaknya
dikonsultasikan kepada dokter penulis resep
dengan memberikan pertimbangan dan
alternatif seperlunya bila perlu menggunakan
persetujuan setelah pemberitahuan.
Penyiapan obat
• Peracikan, merupakan kegiatan menyiapkan
menimbang, mencampur, mengemas dan
memberikan etiket pada wadah.
• Dalam melaksanakan peracikan obat harus
dibuat suatu prosedur tetap dengan
memperhatikan dosis, jenis dan jumlah obat
serta penulisan etiket yang benar.
• Etiket harus jelas dan dapat dibaca.
• Kemasan obat yang diserahkan, obat
hendaknya dikemas dengan rapi dalam
kemasan yang cocok sehingga terjaga
kualitasnya.

Penyiapan obat
• Penyerahan obat, sebelum obat diserahkan pada
pasien harus dilakukan pemeriksaan akhir
terhadap kesesuaian antara obat dengan resep.
• Penyerahan obat dilakukan oleh apoteker disertai
pemberian informasi obat dan konseling kepada
pasien.
• Informasi obat, apoteker harus memberikan
informasi yang benar, jelas dan mudah dimengerti,
akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini.
Informasi obat pada pasien sekurang-kurangnya
meliputi: cara pemakaian obat, cara penyimpanan
obat, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta
makanan dan minuman yang harus dihindari
selama terapi.
Penyiapan obat
Konseling, apoteker harus memberikan konseling,
mengenai sediaan farmasi, pengobatan dan
perbekalan kesehatan lainnya, sehingga dapat
memperbaiki kualitas hidup pasien atau yang
bersangkutan terhindar dari bahaya penyalahgunaan
atau penggunaan obat yang salah.

Monitoring penggunaan obat, setelah penyerahan


obat kepada pasien, apoteker harus melaksanakan
pemantauan penggunaan obat, terutama untuk pasien
tertentu seperti kardiovaskular, diabetes, TBC, asma,
dan penyakit kronis lainnya.
Ketentuan dalam Pengarsipan Resep
• Resep disimpan berdasarkan nomor
urut per hari.
• Lalu di buat bundelan perbulan.
• Bundelan berdasarkan penggolongan
obat yang ada dalam resep. Ada 3 jenis
bundelan resep :
• a. Obat Narkotika,
 b. Obat Psikotropika,
c. Obat Bebas + Bebas Terbatas + Obat
Keras
Resep Narkotika

• Syarat dan penanganan resep narkotika yang


dapat diterima oleh Apotek, yaitu :
1.    Resep harus diskrining terlebih dahulu dimana :
         a.      Harus resep asli (bukan copy resep)
         b.     Ada nama penderita dan alamat
lengkapnya yang jelas
         c.      Tidak boleh ada tulisan “ Iter ” yang
artinya dapat diulang
         d.     Aturan pakai yang jelas, dan tidak boleh
ada tulisan “UC” (Usus Cognitus) yang artinya
Cara pakai  diketahui
• 2. Obat narkotika di dalam resep diberi garis
bawah tinta merah
Resep Narkotika
Resep yang mengandung narkotika tidak boleh
diulang, tetapi harus dibuat resep baru
Resep yang mengandung narkotika harus disimpan
terpisah dari resep lain.
Jika pasien hanya meminta ½ obat narkotika yang
diresepkan, maka di perbolehkan untuk dibuatkan
copy resep bagi pasien tersebut, tetapi copy resep
tersebut hanya dpt di tebus kembali di apotek
tersebut yang menyimpan resep aslinya, tidak bisa di
apotek lain.
Jika pasien sedang berada di luar kota, maka copy
resep tetap tidak bisa ditebus, melainkan harus
dibuatkan resep baru dari dokter di daerah/ kota
tersebut dengan menunjukkan copy resep yg dibawa,
sehingga pasien tetap bisa memperoleh obatnya.
SALINAN RESEP ( COPY RESEP )
Salinan resep adalah salinan yang dibuat oleh
apotek, selain memuat semua keterangan
yang terdapat dalam resep asli juga harus
memuat:
• Nama dan Alamat Apotik
• Nama dan nomer izin apoteker pengelola apotik
• Tanda tangan atau paraf apoteker pengelola apotik
• Tanda det ( detur ) untuk obat yang sudah
diserahkan dan tanda nedet ( nedetur ) untuk obat
yang belum diserahkan, untuk obat yang bertanda
ITER …X diberi tanda detur orig / detur …..X
• Nomer resep dan tanggal pembuatan
Bagian-bagian salinan resep
• Nama dan alamat apotek
• Nama APA dan nomor SIPA
• Nama, umur, pasien
• Nama dokter penulis resep
• Tanggal penulisan resep
• Tanggal dan nomor urut pembuatan
• Tanda R/
• Tanda “det” atau “detur” untuk obat yang sudah
diserahkan “ne det” atau “ne detur” untuk obat
yang belum diserahkan
• Tuliskan p.c.c (pro copy conform) menandakan
bahwa salinan resep telah ditulis sesuai dengan
aslinya.
Ketentuan lain salinan resep
• Salinan resep harus ditandatangani oleh APA (bila
tidak ada dilakukan oleh apoteker pendamping,
asisten apoteker kepala, apoteker supervisor atau
apoteker pengganti dengan mencantumkan nama
terang dan status yang bersangkutan).

• Resep/salinan resep harus dirahasiakan.

• Resep/salinan resep hanya boleh diperlihatkan


kepada dokter penulis resep atau yang merawat
penderita, penderita yang bersangkutan, petugas
kesehatan atau petugas lain yang berwenang
menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
APOTEK ADI FARMA
SIA: 333/DKK/2000
Jl Putri Roro Kidul No 3 Jogjakarta
Telpon: (0274)-999999
Apoteker Pengelola Apotek: Indah, SSi, Apt
SP: DK. I. 2345
----------------------------------------------------------------
Jogjakarta …………………………….
SALINAN RESEP
Dari dokter ………………………………………..
Untuk ……………………………………………………
Tanggal ………………………………………. No. ………………..
R/

PCC
APOTEK ADI FARMA
SIA: 333/DKK/2000
Jl Putri Roro Kidul No 3 Jogjakarta
Telpon: (0274)-999999
Apoteker Pengelola Apotek: Indah, SSi, Apt
SP: DK. I. 2345
----------------------------------------------------------------
Jogjakarta , 7 Maret 2012.
SALINAN RESEP
Dari dokter Mahirra, SpPD.
Untuk Dina (15 th)
Tanggal 7 Maret 2012 No. 3

R/ Amoxicillin mg 500 No XII


det

PCC
……….
Penyimpanan resep dan salinan resep
Resep asli dikumpulkan berdasarkan tanggal yang
sama dan diurutkan sesuai nomor resep.
• Resep yang berisi narkotika dipisahkan atau digaris
bawah dengan tinta merah.
• Resep yang berisi psikotropika digaris bawah
dengan tinta biru.
• Resep dibendel sesuai dengan kelompoknya.
• Bendel resep ditulis tanggal, bulan dan tahun yang
mudah dibaca dan disimpan di tempat yang telah
ditentukan
• Penyimpanan bendel resep dilakukan secara
berurutan dan teratur sehingga memudahkan untuk
penelusuran resep
salinan resep
salinan resep
• Tamofen sudah diambil sebanyak 30
tablet, diketahui dari copy resepnya
terdapat tanda det.

• Theragran M belum diambil oleh


pasien, diketahui dari copy resepnya
tertulis ne det (belum diserahkan).
salinan resep
salinan resep
Iter berarti resep boleh diulang. Iter yang ditulis pada
kiri atas maka seluruh sediaan dalam resep boleh
diulang, namun penulisan iter yang terletak di
sebelah kiri salah satu sediaan maka yang diulang
hanya sediaan yang ada disamping tulisan iter
tersebut.

Iter yang tertulis 2 x berarti obat dalam resep boleh


diberikan sebanyak 3 kali, dimana pengambilan yang
pertama menggunakan resep asli, pengambilan yang
kedua menggunakan copy resep pertama
(pengulangan yang ke-1x), dan pengambilan yang
kedua dengan menggunakan copy resep kedua
(pengulangan yang ke-2x).
salinan resep
salinan resep
• Bagaimana jika pasien saat datang pada
tanggal 2 (pengambilan yang kedua)
ternyata di Apotek hanya ada 10 tablet
Tamofen?
salinan resep
salinan resep
• PP 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian dalam pasal 24 berbunyi:
• “mengganti obat merek dagang dengan obat
generik yang sama komponen aktifnya atau
obat merek dagang lain atas persetujuan dokter
dan/atau pasien”
• maka jika pasien setuju maka obat boleh
diganti.
salinan resep
Pemusnahan Resep
• Resep yang telah disimpan melebihi 3 tahun
dapat dimusnahkan.
• Pemusnahan resep dilakukan dengan cara
dibakar atau dengan cara lain yang
memadai, oleh APA bersama dengan
sekurang-kurangnya petugas apotek.
• Pada pemusnahan resep harus dibuat berita
acara pemusnahan sesuai dengan bentuk
yang telah ditentukan dalam rangkap empat
dan ditandatangani oleh APA bersama
dengan petugas apotek yang menyaksikan.
Dr. Teguh, SpPD
Buatlah Spesialis Penyakit Dalam
salinan dari SIP No: 99/XI/DU//2007

resep berikut Alamat Praktek: Jl Taman Garuda No. 3


Jogjakarta
Telp. No: 0274-489111
• Amoxan baru Jam Praktek: 17.00-22.00 WIB
-------------------------------------------------
diserahkan ---------
setengah. Jogjakarta 3 Maret 2012

• Parasetamol
R/Amoxan tab No XII
telah S tdd cap 1
diserahkan R/ Paracetamol tab No XII
seluruhnya. S prn

Pro: Bp Ramlan
Umur:
Dr. Teguh, SpPD
Buatlah SpesialisPenyakit Dalam
SIP No: 99/XI/DU//2007
salinan dari
Alamat Praktek: Jl Taman Garuda No. 3
resep berikut Jogjakarta
Telp. No: 0274-489111
Jam Praktek: 17.00-22.00 WIB
------------------------------------------------------
----
Jogjakarta 3 Maret 2012

R/ Teosal tab 1
iter 2x Pehatifen tab 1
mf la pulv dtd No XI
S tdd pulv 1

R/ Paracetamol tab mg 500


mf pulv dtd No X
S 3 dd pulv 1

Pro: Bp Ramlan
Umur:
Buatlah APOTEK GEMILANG
Jl. Merapi No. 5 Yogyakarta
salinan dari SIA : 390/ Kanwil / FM / 2005
APA :Sri Rejeki,SSi., Apt.
salinan resep  ------------------------------------
Jogjakarta, 3 Maret 2012
berikut SALINAN RESEP
Dari dokter: Mahirra
• Keseluruhan Untuk: Siwi (15 th)
Tanggal resep: 10 Febuari 2012 No. 3
resep dapat
dibuat dan  iter 3x
R/ Theophyllin mg 120
diserahkan. Ephedrin HCl
Cohistan
mg 20
tab 1
m.f.l.a. pulv.d.t.d. No. VIII
da in caps
S.p.r.n. caps I
det orig

R/ Lot. Kummerfeldi 60
Suc ne det
 
p.c.c

Anda mungkin juga menyukai