M.Farm
LABORATORIUM FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “PEMBUATAN TABLET VITAMIN B1 DENGAN METODE
GRANULASI BASAH” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas praktikum pada praktikum teknologi sediaan padat pada program studi
farmasi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
bagaimana cara pembuatan tablet Vit. B1 melalui granulasi kering bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Rini dan ibu Cyntia selaku
dosen pengampu praktikum Teknologi Sediaan Padat yang telah membimbing dan
menyampaikan materi pada praktikum ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tempuh.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
ilmu dan pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
sebaik mungkin.
Kami menyadari, makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat dibutuhkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Kelompok 5
KATA PENGANTAR............................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................5
1.3 Tujuan......................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................6
BAB III DATA PREFORMULASI......................................................................8
BAB IV METODOLOGI KERJA......................................................................10
4.1 Alat dan Bahan.......................................................................................................10
4.1.1 Alat..................................................................................................................10
4.1.2 bahan...............................................................................................................10
4.2 Formulasi...............................................................................................................10
4.3 Prosedur Pembuatan...............................................................................................11
4.3.1 Pembuatan larutan Pengikat .........................................................................11
4.3.2 Granulasi..........................................................................................................11
4.3.3 Pencampuran akhir..........................................................................................12
4.4 Prosedur Evaluasi Granul ..................................................................................12
4.5 Prosedur Evaluasi Tablet ....................................................................................13
4.6 Prosedur Penetapan Kadar.....................................................................................15
BAB V HASIL DAN PENGAMATAN..............................................................16
5.1 Data Pengamatan....................................................................................................16
5.2 Perhitungan dan Penimbangan...............................................................................16
5.3 Evaluasi Granul......................................................................................................16
5.4 Pembahasan............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
DATA PREFORMULASI
1. Vit. B1 (Tiamin)
Pemerian : hablur atau serbuk, putih, bau khas lemah (Depkes RI, 1995)
Kelarutan : mudah larut dalam air, larut dalam gliserin, sukar larut dalam
etanol, tidak larut dalam eter dan dalam benzene (Depkes RI, 1995).
Dosis : 50 mg (Kastrup, 2004).
Stabilitas : mudah rusak oleh pemanasan dan mudah dioksidasi (Roche,
2002).
Penyimpanan : Dalam Wadah tertutup baik (Depkes RI, 1995)
Fungsi : metabolisme karbohidrat, pertumbuhan, pencernaan dan aktivasi ion
channel pada sistem saraf (Foster dan Smith, 1994).
Dosis maksimum 40 mg.
2. Corn starch sol (Dirjen POM 1979,109)
Rumus Molekul : C₆H₁₀0₅
Pemeriaan : Serbuk Sangat Halus,Putih
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air.
Penyimpanan : Wadah tertutup baik
Khasiat : Sebagai bahan pengikat
3. Avicel ph 102
Pemerian : Serbuk kristalin dengan partikel berpori ; berwarna putih ;
tidak berbau ; dan tidak berasa
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larutan asam dansebagian
besar pelarut organik
Luas permukaan : 1,21 – 1,30 m2/g (avicel PH 102)
Bobot jenis : 0,337 g/cm3 (baik), 0,478 g/cm3(tapped), 1,512– 1,668
g/cm3(true)
Stabilitas : Material higroskopis yang stabil. Disimpan diwadah tertutup
rapat pada tempat yang sejuk dan kering
Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan agen pengoksidasi yang kuat
Kegunaan : pengisi atau pengikat pada sediaan tablet dankapsul,
mempunyai kegunaan sebagai lubrikan dandisentegrant
4. Aquadest (FI 3 hal 96)
Pemerian : cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak
mempunyai rasa
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Khasiat : pelarut
5. Laktosa (FI 3 hal 338)
Pemerian : serbuk hablur; putih; tiak berbau; rasa agak manis
Kelarutan : larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air
mendidih, sukar larut dalam etanol (95%) p, praktis tidak larut dalam
kloroform p dan dalam eter p
Khasiat : zat tambahan
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.
6. Talkum ( FI 3 hal 591)
Pemeriaan : Serbuk hablur, sangat halus
Kelarutan : Tidak larut hampir semua pelarut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
7. Magnesium stearat ( FI 3 hal 354)
Pemerian : serbukk halus; licin dan mudah melekat pada kulit; bau
lemah khas
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air; dalam etanol (95%) p dan
eter p
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Khasiat : antasidum : zat tambahan
BAB IV
METODOLOGI KERJA
4.1.2 bahan
Aquadest
Avicel pH 102 (Dalam)
Avicel pH 102 (Luar)
Laktosa
Mg stearate
Starch 1500
Talk
Vitamin B1
4.2 Formulasi
Formula Vit. B1 (Bobot per tablet 150 mg, batch .... tablet) formulasi
yang digunakan yaitu formulasi .....
Bahan F1 F2 F3 F4
Vit. B1 25 mg 25 mg 25 mg 25 mg
Avicel PH 102 25 % 25% 30% 30%
Aquadest ɋs ɋs ɋs ɋs
Starch 1500 10% 15% 10% 15%
Laktosa ** ** ** **
Talk 3% 3% 3% 3%
Magnesium stereat 0,5% 0,5% 0,5% 0,5%
4.3 Prosedur Pembuatan
4.3.1 Pembuatan larutan pengikat
1. Dituang air kedalam wadah gelas sambil di aduk disupensikan kedalamnya
bahan pengikat
4.3.2 Granulasi
1. Diayak zat aktif, bahan pengawet, bahan penghancur dan pengisi sebelum
dicampur menggunakan ayakan mesh 30.
2. Dituang zat aktif, bahan pengisi dan penghancur kedalam wadah baskom di
aduk hingga homogen selama 5 menit.
4. Diayak granulasi massa basah dengan mesh 8 atau mesh 12 hingga terbentuk
granul yang baik.
5. Dikeringkan granulat di dalam lemari pengering yang telah dialasi kain batis
pada suhu 40-50˚C semalaman
6. Diuji kadar air granul dengan air moisture balance (kadar air granul < 5% )
1. Diayak granul yang telah kering dengan ayakan mesh 12 atau mesh 16
1. Uji Organoleptik
b.) Dimasukkan kedalam gelas ukur (catat tinggi awal granul pada gelas
ukur )
Vitamin B1 50 Mg
Corn starch 10 %
Avicel Ph 102 10%
Lactosa**
Avicel Ph 102 5%
Talk 5%
Mg stearat 2%
Aqua qs
Perhitungan
Vitamin B1 = 50 Mg + 5%
= 52,5 mg x 250 tablet
=13.125 mg
10
Corn Starch = x 250 mg
100
= 25 mg x 250 tablet
= 6.250 mg
10
Avicel pH 102 (dalam) = x 250 mg
100
= 25 mg x 250 tablet
= 6.250 mg
5
Avicel Ph 102 (Luar) = x 250 mg
100
=12,5 mg x 250 tablet
=3.125 mg
5
Talk = x 250 mg
100
=12,5 mg x 250 tablet
= 3.125 mg
2
Mg stereat = x 250 tablet
100
= 5 mg x 250 tablet
= 1.250 mg
5.2.2 Penimbangan
Vitamin B 1 = 13.125 mg
=13,125 g
Talk = 3.125 Mg
= 3,125 g
Laktosa = 117,5 Mg
= 0,1175 g
Mg stearat = 1.250 Mg
=1,25 g
d2 = 6,0 cm d4 = 6,2 cm
Waktu alir adalah waktu yang diperlukan serbuk atau granul untuk mengalir
melalui corong. Sifat aliran dipengaruhi oleh bentuk partikel, ukuran partikel
dan kadar air. Sifat aliran dapat diperbaiki melalui penambahan bahan pelicin
yang menurunkan gesekan antar partikel. Pengujian laju daya alir dilakukan
untuk menjamin keseragaman pengisian kedalam cetakan. Dalam percobaan ini
kualitas granul akan semakin baik apabila kecepatan alirnya semakin cepat.
Aliran granul yang baik adalah jika waktu yang diperlukan untuk mengalirkan
100 gram tidak lebih dari 10 detik (Voight, 1994).
3. Uji sudut istirahat
Sudut istirahat adalah sudut tetap yang terjadi antara timbunan partikel bentuk
kerucut dengan bidang horizontal. Granul dimasukkan ke dalam corong uji
waktu alir. Penutup corong dibuka sehingga granul keluar dan ditampung pada
bidang datar. Waktu alirgranul dicatat , sudut diamnya dihitung dengan
mengukur diameterdan tinggi tumpukan granul yang keluar dari mulut corong.
Waktu alir yang dipersyaratkan dengan sudut diam antara 250 sampai 300
(Depkes RI, 1995).
4. Uji pemampatan
1. Uji pemampatan
Hausner ration merupakan salah satu uji metode dalam menetapkan sifat lair
serbuk atau granul dengan cara mengukur tapped density dan bulk density.
Rasio < 1,00 menunjukan sifat alir yang sangat baik, sedangkan rasio >1,60
menunjukan sifat alir yang sangat buruk
4. Uji yield/ uji hasil akhir granul
Yaitu dengan cara menghitung berat akhir granul dengan berat teoritis,
menggunakan rumus
Berat akhir granul
x 100 %
Berat teoritis granul
Berikut ini merupakan evalusi dari tablet vit B1 diantaranya adalah pengamatan
penampilan fisik, keragaman bobot, keseragaman ukuran, keketasan tablet,
friabilitas atau kerapuhan, uji disolusi dan uji waktu hancur tablet.
1. Uji pengamatan penampilan fisik
Pengujian stabilitas tablet dilakukan pada suhu kamar, 27°C dengan kelembaban
75%, dalam turun waktu satu bulan. Pengaruh suhu dan waktu pada
karakteristik fisik tablet dievaluasi untuk menilai stabilitas fisik.
2. Uji bobot rata-rata
Digunakan alat hardness tester. Cara kerjanya yaitu sebuah tablet diletakkan tegak
lurus diantara anvil dan punch, tablet dijepit dengan cara memutar sekrup
pengatur sampai tanda lampu stop menyala. Lalu knop ditekan sampai tablet
pecah. ngka yang ditunjukkan jarum penunjuk skala dibaca. Persyaratan
kekerasan tablet: 4-8 kg
4. Uji kerenyahan
Alat yang digunakan ialah friability tester. Caranya ditimbang 20 tablet, dicatat
beratnya (A gram), lalu dimasukkan ke dalam alat dan alat dijalankan selama 4
menit (100 kali putaran). Setelah batas waktu yang ditentukan, tablet
dikeluarkan dan dibersihkan dari serbuk-serbuk halus
lalu ditimbang lagi (B gram). Syarat: kehilangan bobot ≤ 1%
5. Uji waktu hancur
Uji ini dilakukan untuk mengetahui banyaknya zat aktif yang terlarut dan
memberikan efek terapi di dalam tubuh. Antara beberapa faktor yang boleh
mempengaruhi proses disolusi tablet adalah kecepatan pengadukan, temperatur
pengujian, viskositas, pH, komposisi medium disolusi, dan ada atau tidak
bahan pembasah (wetting agent)
7. Uji keseragaman sediaan
Dipilih 20 tablet dari masing-masing formula, diukur tebal dan diameter masing-
masing tablet menggunakan alat ukur. Menurut Farmakope Indonesia III,
syarat keseragaman ukuran kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih
dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 ⁄ kali tebal tablet.
8. Uji keragaman bobot
Anief, M . 1988. Ilmu Meracik Obat, Teori dan Praktek. Yogyakarta : Gajah