Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL KEBIDANAN KOMUNITAS

TENTANG PENCEGAHAN STANTING DAN DIABETES

DENGAN PRODUK BUBUR DAUN KELOR

Dosen Pengampuh : DEWA AYU PUTU MARIANA K, S.Si.T, M.Kes

Oleh :

NAMA : NATALIA I MARTINI

NIM : PO530324019478

TINGKAT : II- B SEMESTER IV

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES KUPANG PROGRAM STUDI

D-III KEBIDANAN

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiarat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat dari-Nya
yang limpah telah memberikan kesehatan baik jasmani maupun rohani sehingga terselesaikannya
proposal ” TENTANG PENCEGAHAN STANTING DAN DIABETESDENGAN PRODUK
BUBUR DAUN KELOR”

Saya sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga dapat terselesaikannya
proposal ini. proposal ini masih jauh dari kesempurnaan maka demi menyempurnakan proposal
ini saya mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca yang bersifat membangun.

Kupang, 03 Maret 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI.....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................................6
B. Rumusan Masalah...................................................................................................6
C. Tujuan.....................................................................................................................6
D. Manfaat ..................................................................................................................7
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KEGIATAN

A. Kondisi umum lingkungan ...................................................................................05


B. Keunggulan produk ..............................................................................................07
C. Target ...................................................................................................................09
D. Analisa produk .....................................................................................................11
BAB III METODE PENATALAKSANAAN

A. Tahapan kerja .......................................................................................................10


B. Pencapaian umum.................................................................................................11
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN PROGRAM

A. Ringkasan anggaran kegiatan ……………………………………………………13


B. Jadwal Kegiatan Program ………………………………………………….……13

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………………….14
B. Saran …………………………………………………………………………...14

3
DAFTAR PUSTAKA

Masalah kesehatan Ibu dan Anak di NTT

Kupang, Gatra.com - Provinsi NTT menjadi salah satu Provinsi di Indonesia yang
masih menghadapi berbagai tantangan terkait ibu, bayi dan anak.
Berdasarkan laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, persalinan di fasilitas
kesehatan di NTT baru capai 48 persen sementara nasional sudah capai 66,7 persen.
Bayi baru lahir dengan beat badan rendah di NTT capai 8,3 persen, nasional 6,2 persen.
Prevelensi stunting di NTT masih tertinggi di Indonesia sekitar 42,6 persen, nasional 30,8
persen. Cakupan ASI eksklusif di NTT sekitar 20,4 persen, nasional 37,3 persen.
“Dalam hal kesehatan lingkungan, baru dua kabupaten di NTT yang terverifikasi bebas dari
Buang Air Besar (BAB) sembarang yakni Kota Kupang dan Kabupaten Alor,” kata Ketua Ikatan
Dokter Anak Indopnesia (IDAI) NTT, dr Frans Taolin, dalam kegiatan Presentasi hasil penelitian
atau riset tentang Pengaruh Suplementasi dan Edukasi Nutrisi pada Kesehatan Ibu Hamil dan
Tumbuh Kembang Janin, Bayi dan Anak Pra Sekolah di di Aula Fernandez, Kupang Selasa,
(11/2).
Lebih lanjut Frans Taolin mengungkapkan, penelitian yang dilakukan oleh IDAI NTT
dan Jawa Timur. Penelitian itu bertujuan untuk mendukung salah satu dari tiga program prioritas
Gubernur dan Wagub NTT yakni percepatan penangulangan dan penanganan stunting.
“Tujuan presentasi penelitian ini adalah untuk mendukung upaya pemerintah provinsi menuju
cita-cita anak-anak NTT yang sehat, tumbuh dan berkembang secara optimal,” jelas dr. Frans.
Riset yang dilakukan oleh peneliti dari Ikatan Dokter Anak (IDAI) NTT dan IDAI Jawa Timur
ini didukung penuh oleh Coorporate Social Responsibility (CSR) dari Kalbe Nutritional.
Riset dilakukan selama dua (2) tahun dari tahun 2017 hingga 2019 yang dilaksanakan di
beberapa Puskesmas, Pustu (Puskesmas Pembantu), Posyandu, dan Sekolah TK di Kota
Kupang.

4
Sementara itu, Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi kegiatan penelitian ini sangat
penting.Tidak hanya bermanfaat bagi ibu dan anak tapi terutama untuk perkembangan masa
depan bangsa baik di NTT maupun di Indonesia.
"Karena itu, perlu juga dilakukan kolaborasi penelitian ilmiah pada berbagai tanaman yang
menjadi kekayaan alam NTT untuk pemenuhan nutrisi ibu dan anak,” katanya.
Menurut Wagub Josef Nae Soi di NTT banyak tanaman yang bernutrisi tinggi. Tidak hanya susu,
biskuit, dan lain-lain, tapi kita punya kelor atau marungga (moringa oliefera).
“Marungga / Kelor adalah pohon ajaib (miracle tree). Menurut penelitian WHO, kelor ini kaya
akan kandungan antioksi dan memiliki mineral,asam amino esensial dan zat gizi lainnya. Ini luar
biasa dan kekayaan satu-satunya yang ada di NTT untuk cegah stunting,” jelas Josef Nae Soi.
Pimpinan Kalbe Nutrional, Yuni Herawati mengungkapkan kegiatan penelitian tersebut
merupakan bagian dari Scale Up Nutrition (NUP) Movements.
“Kegiatan CSR kali ini tidak hanya dalam bentuk pelayanan dan pendidikan masyarakat Kupang,
tetapi semua kegiatan tersebut kami sertai dengan penelitian yang dirancang oleh para ahli anak
dari IDAI NTT-Jatim dan Pemda NTT,” jelas Yuni.

5
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Moringa oleifera merupakan salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai
obat tradisional.Kelor sudah dikenal luas di Indonesia, khususnya di daerah pedesaan,
tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal dalam kehidupan.Kebutuhan nutrisi,
profilaksis, dan kegunaan terapeutik pada tanaman ini mendapat banyak pujian di
internet.
Kandungan flavonoid pada tanaman Moringa oleifera berpotensi untuk menjadi
alternatif terapi untuk hiperglikemia kronis.Ekstrak daun M. oleifera mampu menurunkan
kadargula darah dan menurunkan kadar HbA1C yang merupakan indikator keberhasilan
pengobatan pada pasien diabetes mellitus.Oleh karena itu, penulis mencoba
menghadirkan suatu alternatif lain dalam mengolah daun kelor yang diolahdengan cara
mencampurkannya dengan tepung sehingga menjadi produk bubur kelor. Kami ingin
memberikan makanan yang memiliki kualitas, khasiat, cita rasa yang tinggi, dan aman
dikonsumsioleh penderita diabetes.Bubur kelor hadir sebagai alternative makanan sehat
sekaligus inovasi produk olahan daun kelor sebagai obat herbal yang bisa mencegah
stunting

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengolah daun kelor sehingga menjadi suatu makanan yang dapat
mencegah stunting
2. Bagaimana menghasilkan makanan yang murah dan baik untuk kesehatan?
C. Tujuan Progam
1. Menyajikan menu makanan baru yang sehat dan bergizi bagi masyarakat umum dan
menu untuk mecegah stunting dan diabetes
2. Menarik minat bagi orang yang kurang menyukai sayur.

6
D. Manfaat kegiatan
1. Dapat menumbuhkan jiwa kreativitas dan kewirausahaan pada mahasiswa pelaksana.
2. Masyarakat hidup sehat dengan cara makan makanan bergizi.

7
BAB II

GAMBARAN UMUM RENCANA PEMBUATAN BUBUR KELOR

A. Kondisi Umum Lingkungan


Tanaman kelor yang mempunyai nama dalam bahasa latin di sebut moringa oleifera atau
dalam bahasa inggris disebut drumstick plant ini merupakan tanaman yang menjadi
sayuran yang syarat nutrisi dan mempunyai berbagai jenis kegunaan. (Nurcahyati Erna
09: 2014)
Pada dasarnya tumbuhan Moringa oleiferaini atau yang lebih dikenal dengan sebutan
kelor sudah banyak orang yang mengetahuinya, namun tumbuhan tersebut jarang untuk
dimanfaatkan. Belum banyak masyarakat yang mengetahui untuk apa daun kelor itu.
Untuk itu perlu adanya inovasi baru dalam berwirausaha yang dapat bermanfaat sebagai
variasi buah tangan dari Indonesia yang diolah menjadi bubur yang diproduksi ke
berbagai daerah sebagai upaya meningkatkan perekonomian daerah dan mengatasi
Stunting

B. Keunggulan Produk
1. Memiliki Profil kandungan gizi yang tinggi
Daun kelor padat mengandung nutrisi, mineral serta asam amino esensial. Setiap 100
gram daun kelor kering mengandung senyawa-senyawa berikut:
a. 2 kali lebih tinggi protein
b. 7 kali lebih tinggi Vit A
c. 3 kali lebih tinggi kalium
d. 4 kali lebih tinggi Vit C
2. Kandungan antioksidan : meliputi Vitamin C
3. Penurunana kadar gula darah : daun kelor di manffatkan sebagai anti diabetes
4. Mereduksi inflamasi
5. Bahan baku mudah didapatkan.
6. Makanan kaya gizi ini mempunyai banyak manfaat antara lain adalah dapat
menurunkan kadar gula dalam darah, atasi asam urat dan nyeri sendi, peluruh lemah,

8
pembersih racun dalam hati dan tubuh, penghambat aktivitas bakteri dan jamur,
penurun tekanan darah tinggi, menghancurkan kanker dan tumor. (Winarno 03:2018)

C. Target
Produk bubur daun kelor ini di buat praktis agar mudah menikmatinya. Peluang produk
ini cukup besar karena banyak orang yang belum mengetahuinya, maka akan membuat
rasa penasaran akan bubur daun kelor dan terbukti khasiatnya untuk penangkal Virus.
Target untuk pembuatan produk ini secara khusus untuk penderita Diabetes Mellitus dan
secara umum untuk masyarakat.

D. Analisa Produk
Bahan baku, bahan penolong : bahan baku yang digunakan dalam pembuatan bubur
kelor anti diabet diantaranya: daun kelor, jagung, tepung beras merah, garam, air.
Peralatan : Jenis peralatan serta perlengkapan yang di gunakan dalam pembuatan bubur
kelor anti diabet ini antara lain : kompor gas, tabung LPG, panci, pengaduk, pisau,
sendok, penyaring, blender, kotak mika.
Produk ini merupakan pengembangan dari pengolahan tanaman yang bermanfaat.
Dengan memanfaatkan kandungan yang terdapat pada daun kelor yang memiliki banyak
khasiat bagi kesehatan. Daun kelor ini diolah menjadi bulortibet (bubur kelor anti
diabetes) yang bisa dinikmati oleh penderita diabetes dan semua kalangan dengan harga
yang terjangkau serta dikemas semenarik mungkin.

9
BAB III

METODE PENATALAKSANAAN

A. Tahapan Pekerjaan
Pelaksanaan program usaha pembuatan bubur kelor sebagai makanan untuk mengurangi
kadar gula dalam darah ini terdiri dari tiga tahap : persiapan produksi, produksi bubur
kelor dan pemasaran bubur kelor.
1. Persiapan produksi Sebelum memproduksi bubur kelor halpertama yang dilakukan
adalah persiapan produksi. Dalam tahap ini terdapat 2 kegiatan yaitu persiapan alat
dan bahan. Alat yang digunakan yaitu :
1. kompor gas
2. tabung LPG
3. panic
4. pengaduk
5. pisau
6. sendok
7. penyaring
8. kotak mika.

Bahan yang digunakan yaitu :

1. daun kelor(10 tangkai)


2. jagung pilil
3. garam(2 ½ sdt)
4. air(500mL).
2. Tahap produksi bubur kelor

Langkah-langkah dalam pembuatan bubur kelor adalah sebagai berikut :

a. Pembuatan
1) Memilih daun kelordan jagung yang baik.b.
2) Mencuci daun kelor dan jagung sampai bersih dalam tempat yang terpisah.
3) Memotong jagung dari bonggolannya.

10
4) Memblender daun kelor dengan dicampur air sedikit.
5) Merebus jagung yang sudah dipotong sampai setengah matang.
6) Pisahkan jagung dengan air rebusannya.
7) Tuangkan air rebusan jagung dan tepung beras secara bersamaan di panci
yang sudah dipanaskan.
8) Setelah mendidih campurkan daun kelor yang sudah dihaluskan bersama
jagung yang sudah di rebus ke dalam adonan yang dimasak.
9) Tambahkan garam sesuai takaran.
10) Adukterus sampai mengental seperti bubur yang biasa.
11) Setelah matang pindahkan ke kotak mika yang telah disiapkan.
b. Pengemasan Bubur kelor dikemas dengan kotak mika yang telah diberi label.
c. Pembagiannya Selanjutnya setelah proses produksi selesai dilakukan maka
langkah selanjutnya adalah pembagian produk, target dari bubur kelor ini adalah
semua kalangan.
B. Pencapaian Tujuan
Program Pencapaian tujuan program dari hasil produk yang kami pasarkan, terukur
dengan melihat tingkat kepuasan konsumen melalui wawancara pengaruh dari
mengonsumsi produk kami.
Cara analisis data yang digunakan untuk membuat kesimpulan yang membuktikan tingkat
capaian dari tujuan.

11
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN PROGRAM

A. Ringkasan Anggaran Biaya Kegiatan

No Jenis pengeluaran Biaya (RP)


1. Peralatan penunjang 100.000
2. Bahan habis pakai 100.000
3. Perjalanan 200.000
4. Lain-lain 150.000
Jumlah 550.000

B. Jadwal Kegiatan Program

No Jenis kegiatan Hari/tgl/Thn


1. Persiapan kegiatan dan perencanaan Senin, 12 April 2021
kebutuhan produksi
2. Pengadaan kebutuhan bahan-bahan adan Selasa, 13 April 2021
peralatan produksi
3. Penyiapan lokasi Rabu, 14 April 2021
4. Produksi bubur kelor dan pengemasan Kamis, 15 April 2021
5. Pembagian produk Kamis, 15 April 2021
6. Evaluasi Sabtu, 17 April 2021
7. Penyusunan laporan
Senin, 19 April 2021

12
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tanaman kelor yang mempunyai nama dalam bahasa latin di sebut moringa oleifera atau
dalam bahasa inggris disebut drumstick plant ini merupakan tanaman yang menjadi
sayuran yang syarat nutrisi dan mempunyai berbagai jenis kegunaan. Pada dasarnya
tumbuhan Moringa oleiferaini atau yang lebih dikenal dengan sebutan kelor sudah
banyak orang yang mengetahuinya, namun tumbuhan tersebut jarang untuk
dimanfaatkan.
Pelaksanaan program usaha pembuatan bubur kelor sebagai makanan untuk mengurangi
kadar gula dalam darah ini terdiri dari tiga tahap : persiapan produksi, produksi bubur
kelor dan pemasaran bubur kelor.

B. Saran
Penulis menyarankan untuk melakukan program usaha pembuatan bubur kelor sebagai
makanan untuk mengurangi kadar gula dalam darah

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gatra.com/detail/news/468739/kesehatan/ntt-masih-hadapi-masalah-ibu-bayi-dan-
anak- di akses pada tanggal 02 Maret 2021 pukul 22.240

Nuscahyati Erna. 2014. Khasiat Dahsyat Daun kelor membasmi pentakit Ganas. Jakarta: Jendela
Sehat

Winarno G. F. 2018. Tanaman Kelor Nilai gizi, manffat dan potensi Usaha. Jakarta: PT
Grandmedia Pustaka Utama

Aini Qurratu. 2019. Analisis Ekstrak Daun Kelor Pada pengobatan Diabetes Melitus . Banda
Aceh: Syiah kuala University press

14

Anda mungkin juga menyukai