Anda di halaman 1dari 27

RESEP DAN COPY RESEP

ELSA FITRIA APRIANI, M.FARM., APT


FARMASETIKA DASAR
RESEP
• Resep adalah permintaan tertulis dari seorang
dokter kepada apoteker pengelola apotek untuk
menyiapkan dan/atau membuat, meracik, serta
menyerahkan obat kepada pasien
RESEP
Resep yang lengkap memuat hal-hal sebagai berikut :
• Nama, alamat, dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi atau dokter hewan.
• Tanggal penulisan resep
• Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep
• Nama setiap obat dan komposisinya.
• Aturan pemakaian obat yang tertulis.
• Identitas pasien
• Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
• Jenis hewan serta nama dan alamat pemiliknya untuk resep dokter hewan.
• Tanda seru atau paraf dokter untuk setiap resep yang melebihi dosis
maksimalnya (Anief, 2000).
Identitas Dokter

Alamat Dokter
Superscriptio

Inscriptio

Subscriptio
Signatura

Identitas pasien
dan paraf dokter
RESEP UNTUK PENGOBATAN SEGERA
• Cito : segera
• Urgent : penting
• Statim : penting
• P.I.M : Periculum In Mora = berbahaya bila
ditunda
• Urutan yang didahulukan  PIM, Urgent, Statim,
Cito
Alur Resep
SKRINING RESEP
• Persyaratan Administratif :
a. Nama, SIP dan alamat dokter
b. Tanggal penulisan resep
c. Tanda tangan/paraf dokter penulis resep
d. Nama, alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien
e. Cara pemakaian yang jelas
f. Informasi lainnya
• Kesesuaian farmasetik.
Bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan
lama pemberian.
SKRINING RESEP
Pertimbangan klinis.
Adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian (dosis,
durasi, jumlah obat dan lain lain).
Jika ada keraguan terhadap resep hendaknya
dikonsultasikan kepada dokter penulis resep dengan
memberikan pertimbangan dan alternatif seperlunya bila
perlu menggunakan persetujuan setelah pemberitahuan.
PENYIAPAN RESEP
• Peracikan, merupakan kegiatan menyiapkan menimbang,
mencampur, mengemas dan memberikan etiket pada wadah.
• Dalam melaksanakan peracikan obat harus dibuat suatu
prosedur tetap dengan memperhatikan dosis, jenis dan jumlah
obat serta penulisan etiket yang benar.
• Etiket harus jelas dan dapat dibaca.
• Kemasan obat yang diserahkan hendaknya dikemas dengan rapi
dalam kemasan yang cocok sehingga terjaga kualitasnya.
ETIKET OBAT
PENYERAHAN OBAT
• Penyerahan obat, sebelum obat diserahkan pada
pasien harus dilakukan pemeriksaan akhir terhadap
kesesuaian antara obat dengan resep.
• Penyerahan obat dilakukan oleh apoteker disertai
pemberian informasi obat dan konseling kepada pasien.
PEMBERIAN KIE
• Apoteker harus memberikan informasi yang benar, jelas dan mudah
dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini. Informasi obat
pada pasien sekurang-kurangnya meliputi: cara pemakaian obat,
cara penyimpanan obat, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta
makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi.
• Konseling, apoteker harus memberikan konseling, mengenai
sediaan farmasi, pengobatan dan perbekalan kesehatan lainnya,
sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup pasien atau yang
bersangkutan terhindar dari bahaya penyalahgunaan atau
penggunaan obat yang salah.
MONITORING OBAT
• Monitoring penggunaan obat, setelah
penyerahan obat kepada pasien, apoteker
harus melaksanakan pemantauan penggunaan
obat, terutama untuk pasien tertentu seperti
kardiovaskular, diabetes, TBC, asma, dan
penyakit kronis lainnya.
SALINAN RESEP
Salinan resep adalah salinan yang dibuat oleh apotek.
Resep/salinan resep harus dirahasiakan.
Resep/salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis
resep atau yang merawat penderita, penderita yang bersangkutan,
petugas kesehatan atau petugas lain yang berwenang menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku
ISI SALINAN RESEP
• Nama dan alamat apotek
• Nama APA dan nomor SIPA
• Nama, umur, pasien
• Nama dokter penulis resep
• Tanggal penulisan resep
• Tanggal dan nomor urut pembuatan
• Tanda R/
• Tanda det (detur) untuk obat yang sudah diserahkan dan tanda nedet (nedetur) untuk obat
yang belum diserahkan, untuk obat yang bertanda ITER …X diberi tanda detur orig / detur
…..X
• Tanda tangan atau paraf apoteker pengelola apotik
• Tuliskan p.c.c (pro copy conform) menandakan bahwa salinan resep telah ditulis sesuai
dengan aslinya.
CONTOH SALINAN APOTEK ADI FARMA
SIA: 333/DKK/2000
RESEP Jl Putri Roro Kidul No 3 Jogjakarta
Telpon: (0274)-999999
Apoteker Pengelola Apotek: Rizka, SSi, Apt
SP: DK. I. 2345
----------------------------------------------------------------
Jogjakarta , 7 Maret 2012.
SALINAN RESEP
Dari : dokter Mahirra, SpPD.
Untuk : Nina (15 th)
Tanggal : 7 Maret 2012 No. 3

R/ Amoxicillin mg 500 No XII


- det -

PCC
……….
Tamofen sudah diambil
sebanyak 30 tablet, diketahui
dari copy resepnya terdapat
tanda det.

Theragran M belum diambil


oleh pasien, diketahui dari
copy resepnya tertulis ne det
(belum diserahkan).
Iter yang tertulis 2 x berarti obat
dalam resep boleh diberikan
sebanyak 3 kali, dimana
pengambilan yang pertama
menggunakan resep asli,
pengambilan yang kedua
menggunakan copy resep
pertama (pengulangan yang ke-
1x), dan pengambilan yang
kedua dengan menggunakan
copy resep kedua
(pengulangan yang ke-2x).
Bagaimana jika pasien saat datang pada tanggal 2/4 (pengambilan
yang kedua) ternyata di Apotek hanya ada 10 tablet Tamofen?
SALINAN RESEP
• PP 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
dalam pasal 24 berbunyi:
• “Mengganti obat merek dagang dengan obat generik
yang sama komponen aktifnya atau obat merek
dagang lain atas persetujuan dokter dan/atau
pasien”
• Jika pasien setuju maka obat boleh diganti.
PENYIMPANAN RESEP DAN SALINAN RESEP
Resep asli dikumpulkan berdasarkan tanggal yang sama dan diurutkan sesuai
nomor resep.
• Resep yang berisi narkotika dipisahkan atau digaris bawah dengan tinta
merah.
• Resep yang berisi psikotropika digaris bawah dengan tinta biru.
• Resep dibendel sesuai dengan kelompoknya.
• Bendel resep ditulis tanggal, bulan dan tahun yang mudah dibaca dan
disimpan di tempat yang telah ditentukan
• Penyimpanan bendel resep dilakukan secara berurutan dan teratur sehingga
memudahkan untuk penelusuran resep
PEMUSNAHAN RESEP
• Resep yang telah disimpan melebihi 3 tahun dapat
dimusnahkan.
• Pemusnahan resep dilakukan dengan cara dibakar atau
dengan cara lain yang memadai, oleh APA bersama dengan
sekurang-kurangnya petugas apotek.
• Pada pemusnahan resep harus dibuat berita acara
pemusnahan sesuai dengan bentuk yang telah ditentukan
dalam rangkap empat dan ditandatangani oleh APA bersama
dengan petugas apotek yang menyaksikan.
Dr. Teguh, SpPD
Buatlah salinan Spesialis Penyakit Dalam
SIP No: 99/XI/DU//2007
dari resep berikut
Alamat Praktek: Jl Taman Garuda No. 3 Jogjakarta
Telp. No: 0274-489111
Jam Praktek: 17.00-22.00 WIB
-------------------------------------------------------
• Amoxan baru Jogjakarta 3 Maret 2012

diserahkan setengah. R/Amoxan tab No XII


S tdd cap 1
• Parasetamol telah R/ Paracetamol tab No XII
diserahkan seluruhnya. S prn

Pro: Bp Ramlan
Umur: 41 th
Dr. Teguh, SpPD
Buatlah salinan SpesialisPenyakit Dalam
SIP No: 99/XI/DU//2007
dari resep berikut Alamat Praktek: Jl Taman Garuda No. 3 Jogjakarta
Telp. No: 0274-489111
Jam Praktek: 17.00-22.00 WIB
----------------------------------------------------------
Jogjakarta 3 Maret 2012
Pengambilan yang kedua, iter 2x
R/ Teosal tab 1
(pada pengambilan Pehatifen tab 1
mf la pulv dtd No XI
pertama telah diserahkan S tdd pulv 1
seluruhnya.) R/ Paracetamol tab mg 500
mf pulv dtd No X
S 3 dd pulv 1

Pro: Bp Ramlan
Umur: 41 th
APOTEK GEMILANG
Jl. Merapi No. 5 Yogyakarta
Buatlah salinan SIA : 390/ Kanwil / FM / 2005
APA :Sri Rejeki,SSi., Apt.
dari resep berikut ------------------------------------
Jogjakarta, 3 Maret 2012
SALINAN RESEP
Dari dokter: Mahirra
Untuk: Siwi (15 th)
Tanggal resep: 10 Febuari 2012 No. 3

Keseluruhan resep iter 3x


R/ Theophyllin mg 120
dapat dibuat dan Ephedrin HCl mg 20
Cohistan tab 1
diserahkan. m.f.l.a. pulv.d.t.d. No. VIII
da in caps
S.p.r.n. caps I - det orig -

R/ Lot. Kummerfeldi 60
Suc - ne det -

p.c.c

Anda mungkin juga menyukai