Anda di halaman 1dari 3

Dasar Teori

Sabun merupakan hasil hidrolisa asam lemak dan basa. Peristiwa ini dikenal
dengan peristiwa safonifikasi. Safonifikasi adalah proses penyabunan yang mereaksikan
suatu lemak atau gliserida dengan basa. Sabun adalah satu macam surfaktan (bahan
surface active), senyawa yang menurunkan tegangan permukaan air. Sifat ini
menyebabkan larutan sabun dapat memasuki serat, menghilangkan dan mengusir kotoran
dan minyak dari permukaan serat dan mencucinya karena struktur kimianya (Sari dkk,
2010).
Sabun cuci piring cair merupakan campuran surfaktan yang berfungsi sebagai
pembersih pada peralatan makan. Bahan aktif dalam sabun pencuci piring cair adalah
sodium lauryl sulfat (Renhard, 2016). Sabun merupakan senyawa natrium atau kalium
dengan asam lemak dari minyak nabati atau lemak hewani bebentuk padat, lunak atau
cair, dan berbusa. Sabun dihasilkan oleh proses saponifikasi, yaitu hidrolisis lemak
menjadi asam lemak dan gliserol dalam kondisi basa. Pembuat kondisi basa yang biasa
digunakan adalah Natrium Hidroksida (NaOH) dan Kalium Hidroksida (KOH). Basa
yang digunakan adalah NaOH, maka produk reaksi berupa sabun keras (padat),
sedangkan basa yang digunakan berupa KOH maka produk reaksi berupa sabun cair
(Ketaren,1986).

Menurut Priyono (2009) macam-macam jenis sabun dapat dijelaskan sebagai


berikut:
- Shaving Cream
Shaving Cream disebut juga dengan sabun kalium. Bahan dasarnya adalah
campuran minyak kelapa dan asam stearat dengan perbandingan 2:1.
- Sabun Cair
Sabun cair dibuat melalui proses saponifikasi dengan menggunakan minyak jarak
serta menggunakan alkali (KOH). Untuk meningkatkan kejernihan sabun, dapat
ditambahkan gliserin atau alkohol.
- Sabun Kesehatan
Sabun kesehatan pada dasarnya merupakan sabun mandi dengan kadar parfum
yang rendah, tetapi mengandung bahan-bahan antiseptik. Bahan-bahan yang
digunakan dalam sabun ini adalah trisalisil anilida, trichloro carbanilyda dan
sulfur.
- Sabun Chip
Pembutan sabun chip tergantung pada tujuan konsumen didalam menggunakan
sabun yaitu sebagai sabun cuci atau sabun mandi dengan beberapa pilihan
komposisi tertentu. Sabun chip dapat dibuat dengan berbagai cara yaitu melalui
pengeringan, menggiling atau menghancurkan sabun yang berbentuk batangan.
- Sabun Bubuk untuk Mencuci
Sabun bubuk dapat diproduksi melalui proses dry mixing. Sabun bubuk
mengandung bermacam-macam komponen seperti sabun, soda ash, natrium
karbonat, natrium sulfat, dan lain-lain.
Zat-zat yang biasa digunakan daalam pembuatan sabun cuci piring adalah (Wita,
2012):
- Garam, berfungsi sebagai pengental. Semakin banyak jumlah garam yang
digunakan dalam sabun maka sabun yang dihasilkan akan semakin kental.
- Alkali, pengatur pH larutan sabun dan penambah daya deterjensi.
- Texapon zat pemberi busa, untuk meningkatkan pencucian yang bersih, sebab
tanpa busa kemungkinan besar sabun telah mengendap sebagai sabun kalsium
atau sabun tidak larut lainnya.
- EDTA, sebagai pengikat logam sadah dan pengawet.
- Pewangi, untuk memberikan aroma tertentu sesuai selera dan meningkatkan
daya tarik serta daya jual sabun.
- Zat warna, memberi warna pada sabun agar mempunyai penampilan menarik
Lemak dan sabun dari asam lemak jenuh dan rantai jenuh panjang (C16-C18)
menghasilkan sabun keras dan minyak dari asam lemak tak jenuh dengan rantai pendek
(C12-C14) menghasilkan sabun yang lebih lunak dan lebih mudah larut.
Sabun yang sudah mengendap tidak dapat menghilangkan kotoran, bahkan
membentuk buih logam (cincin baik mandi). Salah satu jalan untuk mencegah
pembentukan buih logam adalah dengan menggunakan air lunak alami atau air lunak
larutan yang tidak mengandung ion kalsium atau magnesium (Fessenden,1997).

Daftar Pustaka
Fessenden, R. J. and Fessenden, J.S. 1990. Kimia Organik 3rd Edition. Penerbit Erlangga
: Jakarta.
Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Penerbit Universitas
Indonesia, Jakarta.
Mulia, Wita. 2012. Makalah Satuan Proses Pembuatan Sabun.
Priyono, Agus. 2009. Pembuatan Sabun. Riau: Unirau.
Renhard, Singgih. (2016): Sabun Pencuci Piring Cair dengan Inovasi Penambahan
Ekstrak Aloe Vera sebagai Anti Bakterial yang Bernilai Ekonomis Tinggi.
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Sari, Tuti Indah dkk. (2010): Pembuatan Sabun Padat dan Sabun Cair dari Minyak Jarak.
Jurusan Teknik Kimia. Universitas Sriwijaya.

Anda mungkin juga menyukai