Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Sabun Transparan (TIDAK USAH DI BERI SUB JUDUL DI SINI, CUKUP DI
HVS BIRU SAJA. SUB JUDUL UTK BAB-BAB SELANJUTNYA JUGA DIHAPUS YAA)

1.1.1 Latar Belakang

Sabun pertama kali dibuat dari lemak yang dipanaskan dengan abu pada jaman
Babilon kuno. Beragam jenis sabun digunakan secara berbeda ditiap kebudayaan.
Diindonesia sendiri sabun digunakaan sebagai produk pembersih diri yang digunakan
dalam kegiatan sehari-hari. (Abi Aksar,2010). KALO SUMBER KUTIPAN SAMA
DAN BERURUTAN PARAGRAFNYA CUKUP DITULIS 1 KALI SAJA DI
PARAGRAF YG TERAKHIR

Sabun termasuk salah satu jenis surfaktan yang terbuat dari minyak atau lemak
alami. Surfaktan mempunyai struktur bipolar, bagian kepala bersifat hidrofilik dan
bagian ekor bersifat hidrofobik. Karena sifat inilah sabun mampu mengangkat
kotoran dari badan atau pakaian. (Abi Aksar,2010).

Berdasarkan jenisnya sabun dibedakan atas dua macam yaitu sabun padat dan
sabun cair. Sabun padat pada proses pembuatan biasanya menggunakan campuran
NaOH dan pada sabun cair biasanya menggunakan KOH. Adapun sabun menurut
berdasarkan Clarity atau kejernihan : Sabun Transparan, Sabun Translucent dan
Sabun Opaque. Sabun transparan adalah sabun mandi yang berbentuk batangan
dengan tampilan transparan, menghasilkan busa lebih lembut di kulit dan
penampakanya lebih berkilau dibandingkan jenis sabun lainnya. Tampilan sabun
transparan yang menarik mewah dan berkelas menyebabkan sabun transparan dijual
dengan harga yang relatif lebih mahal. Pendirian industri sabun transparan merupakan
salah satu jenis usaha yang cukup menjanjikan mengingat pasar sabun transparan
belum ramai dan masih terbuka lebar. (Abi Aksar,2010).

Proses pembuatan sabun transparan berbahan dasar VCO (Virgint Coconut Oil),
dengan cara melarutkan sabun dalam alkohol dengan pemanasan lembut untuk
membentuk larutan jernih, yang kemudian diberi warna atau pewangi.(Diah Irma,
2012). Adapun maksud dari penggunaan VCO sebagai bahan dasar pembuatan sabun
transparan dikarena mempunyai beragam manfaat untuk kesehatan tubuh dan sebagai
pengenalan produk yang berbahan dasar VCO karena diindonesia industri yang
menggunakan VCO sebagai bahan dasar produk tidaklah banyak dan berkembang.
1.1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara pembuatan sabun transparan?


2. Bagaimana reaksi yang terjadi pada pembuatan sabun transparan?
3. Bagaimana cara melakukan uji mutu sabun transparan?
4. Adakah perbedaan kualitas antara sabun transparan dengan sabun biasa ?

1.1.3 Tujuan Percobaan

1. Dapat membuat sabun transaparan dan mengetahui proses pembuatannya.


2. Dapat mengetahui reaksi yang terjadi pada pembuataan sabun transparan.
3. Dapat melakukan analisa uji mutu pada sabun transparan.
4. Dapat membedakan kualitas antara sabun transparan dengan sabun biasa.
1.2. Sabun Opaque

1.2.1 Latar Belakang

Sabun merupakan komoditi hasil olahan minyak kelapa sawit yang populer
yang berfungsi sebagai zat yang mampu membersihkan dan mengangkat benda
asing. Reaksi yang terjadi pada saat pembuatan sabun dari minyak kelapa sawit
disebut reaksi saponifikasi. Saponifikasi dilakukan dengan mereaksikan minyak
kelapa sawit (triglisrida) dengan alkali (biasanya menggunakan NaOH dan KOH)
sehingga menghasilkan ngliserol dan garam alkali Na (sabun). (Nugroho, 2010)

Penggunaan minyak kelapa sawit sebagai bahan dasar sabun bukan karena
tanpa alasan berkat sifat antioksidan yang tinggi serta mengandung asam laurat dan
palmita atau stearat yang berfungsi untuk menghasilkan yang banyak pada sabun dan
membentuk kepadatan pada sabun.

Sabun opaque adalah jenis sabun batang (mandi) yang paling sering dijumpai,
berbentuk batangan dengan cara pambahan zat adiftif. Pada dasarnya sabun opaque
berbau tidak sedap dan tidak layak jual, untuk itu sebagian industri menambahkan Zat
aditif pada pembuatan sabun untuk menambah warna, bau, manfaat dan nilai jual
produk. Contohnya : penggunaan ekstrak serai, Lemon, Bengkoang,dll. Berbagai
merek sabun tidak tembus cahaya yang tersedia di pasaran ialah Lux, Giv, Lifebuoy,
Dettol, Nuvo, dll. (DIHAPUS SAJA TIDAK USAH SEBUT MERK)

Proses pembuatan sabun opaque menggunakan cara mixing (pencampuran),


dengan mencampurkan NaOH ke dalam minyak kelapa sawit. Akan terjadi reaksi
saponifikasi, Inilah yang nantinya akan menjadi sabun setelah reaksi saponifikasi
selesai dan sabun akan memadat. Lalu pada saat ingin menjadikannya menjadi sabun
kreasi, sabun opaque yang telah padat dilelehkan kembali dengan cara menambahkan
aquadest dengan perbandingan sesuai prosedur dan dipanaskan pada waterbath,
kemudian ditambahkan zat aditif untuk mendapatkan warna, bau dan manfaat
sebagai penambah nilai jual produk.
1.2..2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara pembuatan sabun Opaque?


2. Bagaimana cara melakukan uji mutu pada sabun Opaque?

1.2.3 Tujuan Percobaan

1. Dapat membuat sabun opaque dan mengetahui proses pembuatannya.


2. Dapat melakukan analisa uji mutu sabun opaque.
BAB II

DASAR TEORI

2.1. Sabun Transparan

2.1.1. Sabun

Sabun adalah surfaktan yang digunakan untuk mencuci dan membersihkan,


bekerja dengan bantuan air. Sedangkan surfaktan merupakan singkatan
dari surface active agents, bahan yang menurunkan tegangan permukaan suatu cairan
dan di antarmuka fasa (baik cair-gas maupun cair-cair) sehingga mempermudah
penyebaran dan pemerataan.(Abi Aksar.2010)

Sabun dihasilkan oleh proses saponifikasi, yaitu hidrolisis lemak menjadi


asam lemak dan gliserol dalam kondisi basa. Pembuat kondisi basa yang biasanya
digunakan adalah NaOH (natrium/sodium hidroksida) dan KOH (kalium/potasium
hidroksida).

Kegunaan sabun pada umumnya adalah sebagai alat pembersih diri yang tidak
lepas dalam kegiatan sehari-hari, fungsi sabun sangat berperan penting sebagai
pembersih/menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel pada tubuh kita.

Sabun memiliki beberapa jenis diantaranya:

a) Sabun Cair
Bentuk cair dan tidak mengental pada suhu kamar
b) Sabun Lunak/ Krim
Seperti pasta dan sangat mudah larut
c) Sabun Keras/ Padat
Dibuat dari lemak yang padat atau dari minyak yang dikeraskan dengan
proses hidrogenasi, Asam lemaknya jenuh dan mempunyai BM tinggi, Sukar larut
dalam air.
Sabun padat (batangan) dapat dibedakan atas tiga jenis yaitu :

Sabun opaque ( tidak transparan )


Sabun translucent ( agak transparan )
Sabun transparan (sangat transparan)

2.1.2. Bahan Pembuatan Sabun Transparan

a. Virgint Coconut Oil (VCO)

Minyak kelapa murni (Inggris: virgin coconut oil) adalah minyak


kelapa yang dibuat dari bahan baku kelapa segar, diproses dengan pemanasan
terkendali atau tanpa pemanasan sama sekali, tanpa bahan kimia dan RDB.
Penyulingan minyak kelapa seperti di atas berakibat kandungan senyawa-
senyawa esensial yang dibutuhkan tubuh tetap utuh. Minyak kelapa murni
dengan kandungan utama asam laurat ini memiliki sifat antibiotik,
anti bakteri dan jamur.
Minyak kelapa murni, atau lebih dikenal dengan Virgin Coconut Oil
(VCO), adalah modifikasi proses pembuatan minyak kelapa sehingga dihasilkan
produk dengan kadar air dan kadar asam lemak bebas yang rendah, berwarna
bening, berbau harum, serta mempunyai daya simpan yang cukup lama yaitu
lebih dari 12 bulan.(Wikipedia, 2018).
Manfaat VCO untuk kesehatan manusia antara lain mengurangi atau
menurunkan resiko kanker dan penyakit degeneratif, mencegah infeksi virus,
dan membentu mengontrol diabetes. Dalam bidang kosmetik, VCO biasa
digunakan dalam krim perawatan wajah (Surtiningsih, 2006).
Sebagai kosmetik, VCO dapat dipakai secara langsung sebagai handbody
yang berfungsi mencegah kekeringan dan kulit pecah-pecah, dipakai pada kulit
kepala guna menghilangkan ketombe, serta dapat dioles pada wajah dan kulit
untuk mencegah penuaan dini dan menghilangkan spot yang diakibatkan oleh
paparan sinar UV dan radikal bebas. Di samping itu, VCO juga dapat digunakan
sebagai bahan dasar sabun dan shampoo karena sabun VCO menghasilkan busa
yang cukup baik. Riset dan uji klinis telah membuktikan keampuhan VCO
dalam mendukung keseimbangan kimiawi kulit secara alami, melembutkan kulit
dan mengencangkan kulit dan lapisan lemak di bawahnya, serta mencegah
keriput, kulit kendor, dan bercak-bercak penuaan (Budi, 2009).

b. NaOH
Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik, soda
api, atau sodium hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium
Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air.
Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam
bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50% yang biasa disebut
larutan Sorensen. Ia bersifat lembap cair dan secara spontan menyerap karbon
dioksida dari udara bebas. Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas
ketika dilarutkan, karena pada proses pelarutannya dalam air bereaksi secara
eksotermis. NaOHjuga larut dalam etanol dan metanol, walaupun kelarutan
NaOH dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada kelarutan KOH. Ia tidak larut
dalam dietil eter dan pelarut non-polar lainnya. (Wikipedia,2010).
c. Alkohol
Etanol merupakan senyawa organik dengan rumus kimia C2H5OH. Etanol
digunakan sebagai pelarut pada proses pembuatan sabun transparan karena
sifatnya yang mudah larut dalam air dan lemak (Hambali dkk, 2005).
d. Asam Stearat
Asam stearat dapat berbentuk padatan atau cairan. Asam stearat berfungsi untuk
mengeraskan dan menstabilkan busa. Asam stearat berwarna putih kekuningan
dan memiliki titik cair pada suhu 56 °C (Hambali dkk, 2005)
e. Gliserin
Gliserin berbentuk cairan jernih, tidak berbau dan memiliki rasa manis,
serta bersifat humektan. Diperoleh dari hasil sampingan proses pembuatan
sabun atau dari asam lemak tumbuhan dan hewan. Pada pembuatan sabun
transparan, gliserin bersama dengan sukrosa dan alkohol berfungsi dalam
pembentukan stuktur transparan (Ghaim and Volz, 2005)
f. EDTA
Asam etilen diamin tetra asetat atau (EDTA) merupakan salah satu jenis asam
amina polikarboksilat yang seringkali digunakan sebagai titran dalam titrasi
kompleksometri. EDTA sebenarnya adalah ligan seksidentat yang dapat
berkoordinasi dengan suatu ion logam lewat kedua nitrogen dan keempat gugus
karboksil-nya atau disebut ligan multidentat yang mengandung lebih dari dua
atom koordinasi per molekul, misalnya asam 1,2-diaminoetanatetraasetat
(asametilenadiamina tetraasetat, EDTA) yang mempunyai dua atom nitrogen –
penyumbang dan empat atom oksigen penyumbang dalam molekul (Rival,
1995).
g. Gula Pasir
Gula pasir pada proses pembuatan sabun transparan berfungsi untuk
membantu terbentuknya transparansi pada sabun. Gula pasir dapat membantu
perkembangan kristal pada sabun (Hambali dkk, 2005).

2.1.3. Proses Pembuatan Sabun Transparan


Pembuatan sabun yaitu dengan mereaksikan asam lemak/minyak dengan basa
kuat NaOH atau KOH yang disebut dengan reaksi saponifikasi.

Pada pembutan sabun transparan bahan utama yang direaksikan adalah asam
lemak bebas/minyak dengan NaOH hanya saja, untuk membuat tampilan sabun
transparan menjadi jerih/transparan dibutuhkan pencampuran bahan-bahan lain untuk
membuat sabun terlihat jernih dan tembus pandang.

2.1.4. Kelebihan dan Kekurangan Sabun Transparan

Kelebihan:

 Tampaknya yang transparan menjadikannya menjadi sabun yang mewah


 Dengan bahan dasar berasal dari VCO tentunya sabun transparan memiliki
banyak manfaat dan kelebhan.

Kekurangan:

 Karena proses pembuatan dan harga bahan tidaklah murah, harga sabun
transparan tidaklah ekonomis/murah.

2.1.5. Uji Mutu

a. Uji pH
Uji pH adalah untuk mengetahui Derajat Keasaman (pH) yang terkandung pada
produk. Rata-rata derajat keasaman atau nilai pH dari sabun yang dihasilkan
berkisar antara 10-11. Nilai pH dengan nilai 10 menunjukkan bahwa sabun yang
dihasilkan tersebut bersifat basa, karena nilai pH yang dihasilkan lebih besar
dari 7 yang merupakan nilai untuk pH normal (DICEK KEMBALI APAKAH
SUDAH BENAR PERNYATAANNYA, BISA TANYA MAHAR YAA DIA
SUDAH BENAR pH nya)
b. Uji Organoleptik
Uji Organoleptik adalah uji kesukaan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat
penerimaan konsumen terhadap produk sabun yang dihasilkan dari semua
perlakuan yang berbeda-beda. Uji organoleptik ini meliputi kesukaan panelis
terhadap aroma, transparansi, tekstur, banyak busa, dan warna sabun yang
dihasilkan.

2.1.6. Alat Pelindung Diri

a. Masker : Digunakan untuk menghindarkan zat atau reaksi kimia


yang mungkin bisa masuk melalui pernafasan.
b. Sarung Tangan :Digunakan untuk menghimdarkan tangan dari zat kimia
yang bersifat korosif dan iritasi
c. Jas lab : Digunakan untuk menghindarkan anggota badan lain dari
bahan berbahaya atau kecelakaan kerja.
2.2. Sabun Opaque

2.2.1. Sabun Dasar

Sabun Dasar Kreasi (INI KOK BELUM? POIN SABUN DASAR DAN SABUN
DASAR KREASI DIJADIKAN 1 SAJA TIDAK APA)

2.2.2. Bahan Pembuatan Sabun Opaque Kreasi

a. Minyak Sawit

Minyak sawit atau minyak kelapa sawit adalah minyak nabati edibel
yang didapatkan dari mesocarp buah pohon kelapa sawit, umumnya dari
spesies Elaeis guineensis,[1] dan sedikit dari spesies Elaeis oleifera dan Attalea
maripa. Minyak sawit secara alami berwarna mereha karena kandungan beta-
karoten yang tinggi. Minyak sawit berbeda dengan minyak inti kelapa sawit (palm
kernel oil) yang dihasilkan dari inti buah yang sama.[2] Minyak kelapa sawit juga
berbeda dengan minyak kelapa yang dihasilkan dari inti buah kelapa (Cocos
nucifera). Perbedaan ada pada warna (minyak inti sawit tidak memiliki karotenoid
sehingga tidak berwarna merah), dan kadar lemak jenuhnya. Minyak sawit
mengandung 41% lemak jenuh, minyak inti sawit 81%, dan minyak kelapa
86%.[3]
Minyak sawit termasuk minyak yang memiliki kadar lemak jenuh yang
tinggi. Minyak sawit berwujud setengah padat pada temperatur ruangan dan
memiliki beberapa jenis lemak jenuh asam laurat (0.1%), asam
miristat (1%), asam stearat (5%), dan asam palmitat (44%). Minyak sawit juga
memiliki lemak tak jenuh dalam bentuk asam oleat(39%), asam linoleat (10%),
dan asam alfa linoleat (0.3%).[4] Seperti semua minyak nabati, minyak sawit tidak
mengandung kolesterol[5] meski konsumsi lemak jenuh diketahui menyebabkan
peningkatan kolesterol lipoprotein densitas rendah dan lipoprotein densitas
tinggi akibat metabolisme asam lemak dalam tubuh.[6] Minyak sawit juga GMO
free, karena tidak ada kelapa sawit termodifikasi genetik (GMO) yang
dibudidayakan untuk menghasilkan minyak sawit.

b. NaOH
Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik, soda
api, atau sodium hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium
Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air.
Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam
bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50% yang biasa disebut
larutan Sorensen. Ia bersifat lembap cair dan secara spontan menyerap karbon
dioksida dari udara bebas. Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas
ketika dilarutkan, karena pada proses pelarutannya dalam air bereaksi secara
eksotermis. NaOHjuga larut dalam etanol dan metanol, walaupun kelarutan
NaOH dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada kelarutan KOH. Ia tidak larut
dalam dietil eter dan pelarut non-polar lainnya. (Wikipedia,2010).
c. Aquades
Aquades adalah air hasil destilasi / penyulingan sama dengan air murni atau
H2O, kerena H2O hampir tidak mengandung mineral. Sedangkan air mineral
adalah pelarut yang universal. Oleh karena itu air dengan mudah menyerap atau
melarutkan berbagai partikel yang ditemuinya dan dengan mudah menjadi
tercemar.
d. Zat Aditif
Zat aditif yang digunakan adalah ekstrak kenanga yang bertujuan untuk memberi
aroma harum pada sabun, karena aroma yang ditimbulkan sangat kuat dan warna
yang dihasilkan, penambahan ekstrak kenanga sangat cocok.

2.2.3. Proses Pembuatan Sabun Opaq Kreasi

Pembuatan sabun yaitu dengan mereaksikan asam lemak/minyak dengan basa


kuat NaOH atau KOH yang disebut dengan reaksi saponifikasi.

Pada pembuatan sabun dasar hanya mereaksikan minyak dengan NaOH


tanpa ditambahkan campuran bahan lain, tidak seperti sabun transparan. Karena tidak
mendapatkan sabun campuran bahan lain tentunya sangat berbeda dengan sabun
transparan untuk itu untuk menambah nilai jual kebanyakan sabun yang berada dipasaran
telah diberikan inovasi dengan menambahkan campuran zat aditif untuk menambah
manfaat, kualitas dan harga jual produk.

2.2.4. Kelebihan dan Kekurangan Sabun Opaq Kreasi

Kelebihan: (TAMBAH, TANYA NOVITA)

 Harga lebih ekonomis/murah dari sabun transparan

Kekurangan:

 Tampilan dan kualitas masih rendah jika dibandingkan dengan sabun


transparan.

2.2.5. Uji Mutu

a. Uji pH
Uji pH adalah untuk mengetahui Derajat Keasaman (pH) yang terkandung pada
produk. Rata-rata derajat keasaman atau nilai pH dari sabun yang dihasilkan
berkisar antara 10-11. Nilai pH dengan nilai 10 menunjukkan bahwa sabun yang
dihasilkan tersebut bersifat basa, karena nilai pH yang dihasilkan lebih besar
dari 7 yang merupakan nilai untuk pH normal (CEK KEMBALI)
b. Uji Organoleptik
Uji Organoleptik adalah uji kesukaan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat
penerimaan konsumen terhadap produk sabun yang dihasilkan dari semua
perlakuan yang berbeda-beda. Uji organoleptik ini meliputi kesukaan panelis
terhadap aroma, transparansi, tekstur, banyak busa, dan warna sabun yang
dihasilkan.

2.2.6. Alat Pelindung Diri

a. Masker : Digunakan untuk menghindarkan zat atau reaksi kimia


yang mungkin bisa masuk melalui pernafasan.
b. Sarung Tangan :Digunakan untuk menghimdarkan tangan dari zat kimia
yang bersifat korosif dan iritasi
c. Jas lab : Digunakan untuk menghindarkan anggota badan lain dari
bahan berbahaya atau kecelakaan kerja.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Sabun Transparan

3.1.1 Alat dan Bahan Pembuatan Sabun Transparan

 Alat

NO. Nama Alat Spesifikasi Satuan Jumlah


1. Gelas Kimia 250 ml Buah 1
2. Gelas Kimia 100 ml Buah 2
3. Gelas Kimia 50 ml Buah 1
4. Gelas Ukur 25 ml Buah 2
5. Kaca Arloji Standart Buah 1
6. Spatula Standart Buah 1
7. Pipet Gondok 5 ml Buah 1
8. Pipet Volume 10 ml Buah 1
9. Magnetic Stirrer Standart Buah 1
10. Termometer 100̊ C Buah 1
11. Kaki Tiga Standart Buah 1
12. Kawat Kasa Standart Buah 1
13. Cetakan Plastik Buah 1
14. Hot Plate Standart Buah 1
15. Neraca Analitik Standart Buah 1

 Bahan

NO. Nama Bahan Spesifikasi Satuan Jumlah


1. VCO Cair ml 7,5
2. Asam Stearat Butiran Padat gr 4
3. NaOH 30% Cair ml 5
4. Alkohol 95% Cair ml 10
5. Gliserin Cair ml 7,5
6. Gula Pasir Kristal Padat gr 2,5
7. Aquadest Cair ml 2,5
8. EDTA Serbuk Padat gr 0,75

3.1.2. Prosedur Percobaan Pembuatan Sabun Transparan

a. Menyiapkan alat dan bahan


b. Menimbang dan mengukur bahan – bahan yang dibutuhkan
c. Memanaskan VCO ke dalam gelas kimia 250 ml di atas hot plate hingga suhu 70̊ C,
sambil diaduk dengan magnetic stirrer
d. Sambil menunggu suhu VCO naik, memanaskan asam stearat hingga mencair
menggunakan pemanas spirtus
e. Memasukkan asam stearate cair ke dalam VCO yang telah bersuhu 70̊ C, sambil terus
diaduk
f. Memasukkan NaOH 30% ke dalam campuran VCO dan Asam stearate, terus aduk
hingga terbentuk saponifikasi dengan ditandai penggumpalan
g. Menambahkan Alkohol 95% pada suhu 70̊ C, mengaduk hingga gumpalan terlarut
h. Memasukkan gliserin, larutan gula dan EDTA, mengaduk hingga homogen, lalu
mendinginkan hingga suhu 60̊ C
i. Menambahkan pewangi secukupnya, lalu menuangkan ke dalam cetakan
j. Menunggu hingga mengeras dan sabun dapat dikeluarkan dari cetakkan
3.1.3. Skema Kerja Pembuatan Sabun Transparan

VCO 7,5 ml Asam Stearat 2,5


gr

Dipanaskan Dipanaskan
hingga suhu 70̊ C hingga mencair

NaOH Saponifikas
VCO + As. Stearat Ditambah
30% i
kan pada
Ditambah
suhu 65̊
kan pada
C, diaduk
suhu 70̊ C
hingga
homogen
Alkohol
Cairan Sabun
95%

EDTA,
gliserin, Larutan Sabun
Lar.gula Transparan
Didinginkan hingga
suhu 60̊ C dan
ditambahkan pewangi
Lar. Sabun
Transparan siap
cetak

Sabun Transparan
siap dikemas
3.1.4. Alat dan Bahan Uji Mutu

 Alat

NO. Nama Alat Spesifikasi Satuan Jumlah


1. Gelas Kimia 50 ml Buah 1
2. Spatula Standart Buah 1
3. Cutter Standart Buah 1
4. pH universal Standart Buah 1

 Bahan

No. Nama Bahan Spesifikasi Satuan Jumlah


1. Sabun Transparan Padat gr 0,5
2. Aquadest Cair ml 5

3.1.5. Prosedur Uji Mutu

a. Uji Organoleptik
1. Melakukan pengamatan pada bentuk, warna dari sabun transparan
2. Melakukan uji aroma dari sabun transparan
b. Uji pH
1. Menimbang Sabun Transparan sebanyak 0, 5 gr
2. Memasukkan sampel ke dalam gelas kimia
3. Menambahkan aquadest ke dalam sampel sebanyak 5 ml, lalu mengaduk hingga larut
4. Mencelupkan indikator pH universal ke dalam larutan sabun
5. Mengamati perubahan warna yang terjadi, lalu membandingkan perubahan warna dengan
warna standart
3.1.6. Skema Kerja Uji Mutu

a. Uji Organoleptik

Sabun Transparan

Mengamati bentuk
dan warna

Menguji Aroma
b. Uji pH

Sabun Transparan

Aquadest
0, 5 gr sabun
5 ml transparan

Larutan Sabun

Mengukur pH sabun

pH Sabun
3.2. Sabun Opaque

3.2.1 Alat dan Bahan Pembuatan Sabun Opaque

 Alat

NO. Nama Alat Spesifikasi Satuan Jumlah


1. Panci Buah 1
2. Garpu Buah 1
3. Beaker Glass Standart Buah 1
4. Kaca Arloji Standart Buah 1
5. Spatula Standart Buah 1
6. Cetakan Plastik Buah 1
7. Neraca Standart Buah 1
 Bahan

NO. Nama Bahan Spesifikasi Satuan Jumlah


1. Minyak Goreng Cair gr 50
2. NaOH Pa gr 14,75
3. Air Cair gr

3.2.2. Prosedur Percobaan Pembuatan Sabun Opaque

a) Menyiapkan alat dan Bahan


b) Menimbang Minyak goreng, NaOH, dan air sesuai kebutuhan
c) Memasukkan NaOH ke dalam beaker glass yang sudah terisi air, diaduk
hingga terlarut, lalu didinginkan hingga suhu larutan dibawah 40̊ C
d) Setelah larutan NaOH dingin, menambahkan ke dalam panci yang telah terisi minyak
goring sedikit demi kemudian dikocok hingga mengental
e) Memasukkan sabun ke dalam cetakkan, menunggu hingga mnegeras lalu sabun dapat
digunakan

3.2.3. Skema Kerja Pembuatan Sabun Opaque

Tambahkan Larutan
NaOH sedikit demi sedikit
NaOH 7,25 gr + Minyak Goreng
Aquadest 14,5 gr 50 gr

Dinginkan Diaduk /
Larutan NaOH dikocok
hingga suhu di hingga
bawah 40̊C kental/trace

Sabun siap
dicetak

Didiamkan selama
beberapa hari hingga
mengeras

Sabun Opaq siap


untuk
dikemas/dimodifikasi

3.2.4. Alat dan Bahan Uji Mutu

 Alat

NO. Nama Alat Spesifikasi Satuan Jumlah


1. Gelas Kimia 50 ml Buah 1
2. Spatula Standart Buah 1
3. Cutter Standart Buah 1
4. pH universal Standart Buah 1

 Bahan

No. Nama Bahan Spesifikasi Satuan Jumlah


1. Sabun Opaque Padat gr 0,5
2. Aquadest Cair ml 5

3.2.5. Prosedur Uji Mutu

c. Uji Organoleptik
1. Melakukan pengamatan pada bentuk, warna dari sabun opaque
2. Melakukan uji aroma dari sabun opaque
d. Uji pH
1. Menimbang Sabun Opaque sebanyak 0, 5 gr
2. Memasukkan sampel ke dalam gelas kimia
3. Menambahkan aquadest ke dalam sampel sebanyak 5 ml, lalu mengaduk hingga larut
4. Mencelupkan indikator pH universal ke dalam larutan sabun
5. Mengamati perubahan warna yang terjadi, lalu membandingkan perubahan warna dengan
warna standart
3.2.6. Skema Kerja Uji Mutu

a. Uji Organoleptik

Sabun Opaque

Mengamati bentuk
dan warna

Menguji Aroma
b. Uji pH

Sabun Opaque

Aquadest
0, 5 gr Sabun
5 ml Opaque

Larutan Sabun

Mengukur pH sabun

pH Sabun
3.3. Sabun Modifikasi (PAKAI KATA KREASI SAJA BIAR LINIER SAMA SEMUA)

3.3.1. Alat dan Bahan Pembuatan Sabun

 Alat

NO. Nama Alat Spesifikasi Satuan Jumlah


1. Beaker Glass Standart 250 ml 1
2. Panci Standart Buah 1
3. Spatula Standart Buah 1
4. Gelas Ukur Standart 25 ml 1
5. Gelas Ukur Standart 10 ml 1
6. Termometer Standart Buah 1
7. Cetakan Silikon Buah 1
8. Neraca Standart Buah 1

 Bahan

NO. Nama Bahan Spesifikasi Satuan Jumlah


1. Sabun Opaque Padat gr 78,6
2. Aquadest Cair ml 58
3. Ekstrak Serai Cair ml 3

3.3.2. Prosedur Percobaan Pembuatan Sabun Modifikasi

1. Memotong kecil – kecil sabun dasar kemudian menimbang berat sabun


menggunakan neraca
2. Menentukan banyak aquadest yang ditambahkan degan perbandingan jumlah sabun
dan jumlah aquadest sebanyak 350 gr : 260 ml, maka diperoleh :
Berat Sabun = 78,6 gr
350gr = 260
78,6gr x
350x = 20436

X = 58 ml

3. Memasukkan aquadest sebanyak 58 ml ke dalam beaker glass yang berisi 78,6 gr


sabun
4. Menyiapkan penangas air di atas kompor, masukkan beaker glass yang telah berisi
sabun dan aquadest ke dalam penangas air
5. Mengaduk sabun hingga meleleh seperti sabun pasta
6. Jika telah meleleh sepenuhnya, turunkan dari kompor lalu tunggu suhu nya menurun
hingga 65-70̊ C
7. Menentukan banyak ekstrak yang ditambahkan dengan perbandingan jumlah sabun
dengan jumlah ekstrak sebanyak 350 gr : 15 ml, maka diperoleh:
Berat Sabun = 78.6 gr
350gr = 15ml
78,6gr = x
350x = 1179
X = 3 ml
8. Menambahkan ekstrak kenanga sebanyak 3 ml lalu mengaduk hingga homogen
9. Memasukkan sabun ke dalam cetakkan lalu mendiamkan selama beberapa hari hingga
mengeras
3.3.3. Skema Kerja Pembuatan Sabun Modifikasi

Aquadest 92 ml (volume
diperoleh dari nilai
perbandingan)

Sabun
Sabun dasar ditimbang Sabun dasar +
dipotong - potong Aquadest

Dipanaskan pada
penangas air
sambil diaduk.
Didinginkan
hingga suhu 65-
70̊ C

Ekstrak Serai 5 ml
(Volume diperoleh Sabun Pasta
dari perbandingan)

Dicetak dan didiamkan


selama beberapa hari
hingga mengeras

Sabun dasar
modifikasi siap
dikemas
3.3.4. Alat dan Bahan Uji Mutu (UJI MUTU SALAH SATU SAJA, KARNA SABUN
OPAQ DAN SABUN KREASI MERUPAKAN 1 PRODUK YG SAMA)

 Alat

NO. Nama Alat Spesifikasi Satuan Jumlah


1. Gelas Kimia 50 ml Buah 1
2. Spatula Standart Buah 1
3. Cutter Standart Buah 1
4. pH universal Standart Buah 1

 Bahan

No. Nama Bahan Spesifikasi Satuan Jumlah


1. Sabun Modifikasi Padat gr 0,5
2. Aquadest Cair ml 5

3.3.5. Prosedur Uji Mutu

e. Uji Organoleptik
1. Melakukan pengamatan pada bentuk, warna dari sabun modifikasi
2. Melakukan uji aroma dari sabun modifikasi
f. Uji pH
1. Menimbang sabun modifikasi sebanyak 0, 5 gr
2. Memasukkan sampel ke dalam gelas kimia
3. Menambahkan aquadest ke dalam sampel sebanyak 5 ml, lalu mengaduk hingga larut
4. Mencelupkan indikator pH universal ke dalam larutan sabun
5. Mengamati perubahan warna yang terjadi, lalu membandingkan perubahan warna dengan
warna standart
3.3.6. Skema Kerja Uji Mutu

a. Uji Organoleptik

Sabun Opaque

Mengamati bentuk
dan warna

Menguji Aroma
b. Uji pH

Sabun Opaque

Aquadest
0, 5 gr Sabun
5 ml Opaque

Larutan Sabun

Mengukur pH sabun

pH Sabun
DAFTAR PUSTAKA

(TATANAN DAPUS YG BENAR SEPERTI DI BAWAH INI. TIAP POIN DAPUS DI BARIS
KEDUA MENJOROK 5 SPASI KE KANAN, WARNANYA HITAM SEMUA. BISA
DISHARE KE TEMAN-TEMAN)

UNTUK DAPUS OFFLINE INI KAMU AMBIL DARI APA? BUKU? ATAU E BOOK?
ATAU KARYA ILMIAH PDF DARI UNIVERSITAS? JIKA DARI BUKU, SETELAH
JUDUL DI BERI KOTA DAN PENERBIT. JIKA DARI PDF UNIV DI BERI KOTA UNIV
DAN NAMA UNIV.

Aksar,Abi.2010.Cara Pembuatan Sabun Transparan. (Online). (http://abi-


aksar.blogspot.com/2010/07/cara-pembuatan-sabun-transparan.html, diakses pada 22 Juli
2010).

Nugroho,Budi.2010. Sabun Transparan. (offline).

Diah, Irma ayu usmani.2012.Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Transparan Dari Minyak
Kelapa Murni (Virgin Coco nut Oil). Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Wikipedia. 2010.Minyak Kelapa.(Online), (https://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_kelapa ,diakses


pada 20 September 2018).

Nita, Elisabeth.2010.Optimasi Formula Sabun Transparan Dengan Fase Minyak Virgin Coconut
Oil Dan Surfaktan Cocoamidopropyl Betaine: Aplikasi Desain Faktoria.(offline).

Wikipedia.2010.Natrium Hidroksida. (Online),


(https://id.wikipedia.org/wiki/Natrium_hidroksida, diakses pada 08 April 2018).
REVISI:
1. DIPERBAIKI PARAGRAF YG SAYA BERI WARNA MERAH
2. DIRAPIKAN LAGI, RATA KIRI DAN KANAN NYA.
3. DIPERIKSA SPASI FONT DAN UKURAN HURUF APAKAH
USAH SESUAI FORMAT KETENTUAN LAPORAN.
4. WARNA SEMUA HURUF HARUS HITAM, JANGAN ADA YG
AGAK ABU-ABU
5. SELANJUTNYA BISA LANJUT KE BAB 4 DAN 5.
SEMANGAAAATTTTTTT

Anda mungkin juga menyukai