SABUN TRANSPARAN
2R C OH KOH R2 C OK H2O
Kalium Oksida Sabun Lunak Air
G. Sukrosa
− Rmus kimia : C12H22O11
− Bau : tidak berbau
− Berat molekul : 342,30 g/mol
− Bentuk : padat
− Dnsitas : 1,59 g / cm3
− pH :7
− Titik didih : 169-170 ºC
− Titik lebur : 186 ºC
− Warna : putih
H. Trietilamina
− Rumus kimia : C6H15N
− Bau : amoniak ringan
− Berat molekul : 101,2 g/mol
− Bentuk : cair
− Densitas : 0,73 g/cm3
− pH : 12,7
− Titik didih : 89 ºC
− Titik lebur : -115 ºC
− Warna : tidak berwarna
5.4. Alat dan Bahan
A. Alat-alat yang digunakan: B. Bahan-bahan yang digunakan:
- batang pengaduk - Aquadest (H2O)
- Beakerglass - Asam stearat (C18H36O2)
- botol Aquadest - Etanol 96 % (C2H5OH)
- cetakan sabun - Gliserin (C3H5(OH)3)
- gelas arlogi - Minyak kelapa
- labu ukur - Natrium hidroksida (NaOH)
- Hot Plate - Pewangi
- Magnetic Stirer - Pewarna
- pipet tetes - Sukrosa (C12H22O11)
- pipet volume - Trietilamina (TEA)
- termometer
- timbangan
- Waterbath
5.5. Prosedur Percobaan
A. Preparasi Bahan
- Menimbang 17,5 gram C18H36O2
- Menimbang 8 gram NaOH dan larutkan dengan H2O sebanyak 25 mL
- Menyiapkan 50 mL minyak, 5 mL TEA, 55 mL CH3CH3OH 96% dan 6 mL C3H5(OH)3
- Menimbang 25 gram C12H22O11 dan dilarutkan dalam 25 mL H2O diatas penangas air.
B. Pembuatan Sabun Transparan
- Melelehkan C18H36O2 pada suhu 60 oC didalam Beakerglass 400 mL diatas Hotplate
(suhu dijaga konstan)
- Memasukkan Magnetic Stirer (atur putaran sedang lebih dahulu) dan minyak ke dalam
lelehan C18H36O2 dengan suhu 65-70 oC
- Memasukkan larutan NaOH sedikit demi sedikit sambil terus dipanaskan dengan suhu
70 oC (dijaga konstan) dan diaduk sampai proses saponifikasi sempurna (terbentuk
larutan yang semi padat)
- Memasukkan CH3CH2OH sedikit demi sedikit (wadah dijaga, jika campuran meluap,
keluarkan wadah dari Hotplate), C3H5(OH)3, TEA dan larutan C12H22O11 sambil terus
diaduk sampai campuran menjadi homogen
- Mematikan pengontrol suhu lalu tambahkan pewarna dan pewangi dilakukan pada suhu
40 oC
- Menuangkan campuran ke dalam cetakan (ambil bagian yang transparan saja) dan
mendiamkan selama 24 jam hingga sabun mengeras
- Mengeluarkan sabun yang sudah mengeras dari cetakan.
5.6. Data Pengamatan
Tabel 5.3 Data Pengamatan Pembuatan Sabun Transparan
Kesimpulan
No Perlakuan Pengamatan
1. Pembuatan Sabun Bentuk : Cair
Transparan Warna : Larutan bening Larutan bening
kekuningan kekuningan
Asam stearat Lar. 1
Bau : Tidak berbau
Suhu : 60 ◦C
2. Lar.1 + Minyak Lar. 2 Bentuk : Cair Larutan kekuningan
Warna : Putih kecoklatan keruh tidak berbau
keruh
Bau : Bau seperti
minyak
3. Lar. 1 + NaOH Lar. 3 Bentuk : Slurry Padatan (Slurry)
Warna : Kuning keruh bau seperti minyak
Bau : Bau seperti
minyak dengan
sedikit NaOH
Suhu : 65 ◦C
4. Lar. 3 + Etanol Lar. 4 Bentuk : Larutan menjadi Larutan kental
kental kuning susu berbau
Warna : Kuning susu seperti minyak
Bau : Bau seperti
minyak
(Sukeksi, 2017).
5.8. Data Pembahasan
- Melelehkan asam stearat dengan suhu 60 oC menaruh di dalam Beakerglass 400 mL
kemudian m emanaskan diatas Hotplate dengan durasi waktu yang cukup lama
dikarenakan titik didih asam stearat cukup tinggi yaitu 361 oC, asam stearat berfungsi
sebagai senyawa yang mengeraskan tekstur dan menstabilkan busa
- Memasukkan minyak yang sudah disiapkan sedikit demi sedikit ke dalam lelehan asam
stearat pada suhu 65 oC dengan terus mengaduk campuran hingga campuran homogen,
minyak digunakan sebagai bahan baku utama pada pembuatan sabun
- Memasukan larutan NaOH sedikit demi sedikit dengan mengaduk secara terus
menerus, dan menjaga suhunya secara konstan yaitu 70oC, campuran menjadi semi
padatan dikarenakan ditambahkan NaOH sehingga terjadi proses saponifikasi, NaOH
berfungsi sebagai senyawa alkali yang bersifat basa kuat sehingga mampu menetralisir
asam sehingga dapat menyerap kelembapan
- Memasukkan etanol 96% sebanyak 50 mL sedikit demi sedikit sehingga larutan
menjadi sedikit cair berwarna kuning kecoklatan dan bening, dikarenakan fungsi etanol
digunakan untuk membuat campuran menjadi transparan. Kemudian menambahkan
dengan gliserin 6 mL yang berfungsi agar membuat kulit lembut dan halus, dan juga
dapat menambahkan buih/ busa pada sabun. Kemudian menambahkan TEA sebanyak
5 mL sambil terus diaduk sampai larutan menjadi homogen, TEA berfungsi sebagai
surfaktan dan penstabil pada busa. Kemudian menambahkan sukrosa yang sudah leleh
sehingga campuran menjadi agak kental, sukrosa berfungsi sebagai senyawa pembantu
perkembangan kristal pada sabun
- Menambahkan etanol 96% lagi sebanyak 5 mL agar campuran menjadi lebih bening,
sehingga total etanol 96% yang ditambahkan pada proses pembuatan sabun sebanyak
55 mL
- Menambahkan pewarna dan pewangi, agar sabun menjadi lebih menarik. Pada proses
ini larutan sabun sudah sesuai dengan warna yang diberikan, kemudian
memisahkannya dan mengambil yang bagian transparannya saja. Sehingga dihasilkan
sabun yang transparan, jernih, dengan warna yang sesuai, dan harum.
- Kemudian larutan sabun transparan dituangkan kedalam cetakan, didiamkan selama
beberapa jam sabun transparan akan mengeras dengan sendirinya.
5.9. Kesimpulan
Saponifikasi adalah reaksi hidrolisa trigliserida yang terkandung pada minya sawit dengan
suatu basa atau alkali dimana menghasilkan 2 produk yaitu sabun dan produk sampingnta berupa
gliserol atau gliserin. Larutan alkali yang biasa dipakai seperti natrium hidroksida (NaOH) untuk
sabun lunak dan kalium hidroksida (KOH) untuk sabun keras.
DAFTAR PUSTAKA
Nurika, Irnia., dkk. 2019. Bioenergi dan Biofinery. ISBN 978-602-432-713-2. Malang: Universitas
Brawijaya.
Asnani, Ari. 2019. Transfer Teknologi Produksi Natural Soap-Base unuk Kreasi Sabun Suvenir.
Vol.4. No.2. ISSN 2460-9447. Purwokerto: Universitas Jenderal Soedirman.
Gusviputri, Arwinda. 2013. Pembuatan Sabun dengan Lidah Buaya (Aloe Vera) sebagai Antiseptik
Alami. Vol. 12. No. 1. Surabaya: Universitas Katolik Widya Mandala.
Khuzaimah, Siti. 2009. Pembuatan Sabun Padat dari Minyak Goreng Bekas Ditinjau dari Kinetika
Reaksi Kimia. Vol. 5. No. 3. Cilacap: Universitas Nahdlatul Ulama Al-Ghazali.
Mela, Ervina., dkk. 2018. Pembuatan Sabun Mandi Alami VCO dengan Metode Cold Process. No.
ISBN: 978-602-1643-617.Purwokerto: Universitas Jendral Soedirman.
Momuat, Lidya Irma. 2017. Produksi Sabun Mandi Transparan Berbahan Baku VCO
Mengandung Karotenoid Tomat. Vol. 17. No. 2. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
Sukeksi, Lilis. 2017. Pembuatan Sabun dengan Menggunakan Kulit Buah Kapuk (Ceiba
Petandra) sebagai Sumber Alkali. Vol. 6. No. 3. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Widyasanti, Asri. 2016. Pembuatan Sabun Padat Transparan Menggunakan Minyak Kelapa Sawit
(Palm Oil) dengan Penambahan Bahan Aktif Ekstrak Teh Putih (Camellia Sinensis). Vol. 5.
No. 3. Bandung: Universitas Padjajaran.
Widyasanti, Putri. 2016. Upaya Pemberdayaan Masyarakat melalui Pelatihan Pembuatan Produk
Sabun Berbasis Komoditas Lokal di Kecamatan Sukamantri Ciamis. Vol. 5. No. 1: 29-33.
ISSN: 1410-5675. Bandung: Universitas Padjajaran.
Sukeksi, Lilis., dkk. 2018. Pembuatan Sabun Transparan Berbasis Minyak Kelapa dengan
Penambahan Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia) Seabagai Bahan Anti Oksidan.
Vol.7. No. 2. Medan: Universitas Sumatra Utara.
LEMBAR ASISTENSI PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK
1 19-11- REVISI
2020 TOTAL
Asisten,