Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Praktikum : Teknologi Lemak Minyak

PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN


Wahyu Hidayati 1,a, Desy Cristiana 2,b, Suci Oktarinsi 3,c, Suci Mardani4,d
1,2,3,4
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, FATETA- UNAND
a
Wahyuhidayati@gmail.com, b Desycristiana@gmail.com, c Sucioktarinsi@gmail.com,
d
Sucimardani@gmail.com

Abstrak
Sabun merupakan bahan yang berfungsi membersihkan kotoran dan bakteri dari kulit. Pemanfaatan sabun sebagai
sebagai pembersih kulit semakin meningkat dan beragam. Sabun dibedakan atas dua yaitu sabun padat dan sabun
cair. Perbedaan utama dari kedua jenis sabun ini adalah alkali yang digunakan dalam reaksi pembuatan sabun.
Sabun padat menggunakan natrium hidroksida (NaOH), sedangkan sabun cair menggunakan kalium hidroksida
(KOH) sebagai alkali. Sabun padat terdiri dari tiga jenis yaitu sabun opaque, translucent, dan transparan. Sabun
padat transparan adalah sabun yang berbentuk batangan dengan tampilan transparan, menghasilkan busa lebih
lembut di kulit dan penampakannya lebih berkilau dibandingkan jenis sabun lainnya. Tujuan praktikum ini adalah
membuat sabun transparan dengan berbagai bahan baku minyak nabati dan menganalisa sabun transparan yang telah
dibuat. Pelaksanaan pratikum meliputi pembuatan stok sabun, pencetakan sabun, dan tahapan analisa yang meliputi
pengujian nilai pH, kekerasan, stabilitas busa dan daya bersih yang dilakukan dengan percobaab langsung
penggunaan sabun. Hasil praktikum menunjukkan bahwa nilai pH sabun transparan yang diperoleh berkisar antara
4-5. hasil pada uji stabilitas busa, dihasilkan busa yang sedikit. Berdasarkan pengukuran dengan gelas ukur
diperoleh busa dengan volume 11 ml. Pada pengujian daya bersih sabun transparan memiliki daya bersih yang baik
yaitu sabun transparan mampu membersihkan kotoran dengan baik. Pengujian kekerasan pada pratikum kali ini
tidak dilakukan karena sabun transparan yang dihasilkan tidak keras.
Keywords: sabun transparan, sabun keras, minyak nabati, alkali (NaOH)

Pendahuluan kotoran dan bakteri dari kulit. Pemanfaatan


Saat sekarang ini, pertumbuhan sabun sebagai sebagai pembersih kulit
penduduk semakin meningkat yang semakin meningkat dan beragam.
ditunjukkan oleh angka pertumbuhan Keragaman sabun yang dijual secara
penduduk yang semakin tinggi. Oleh sebab komersial terlihat pada jenis, wangi, warna
itu permintaan terhadap barang kebutuhan dan manfaat yang ditawarkan (Chan, 2016).
sehari-hari semakin meningkat. Salah satu Pada umumnya sabun dibedakan atas
contohnya yaitu sabun. Sabun merupakan dua yaitu sabun padat dan sabun cair.
bahan yang berfungsi membersihkan Perbedaan utama dari kedua jenis sabun ini
adalah alkali yang digunakan dalam reaksi adalah sabun yang sering digunakan untuk
pembuatan sabun. Sabun padat sabun kecantikan wajah dan sabun
menggunakan natrium hidroksida (NaOH), kesehatan kulit (Suseksi, 2016).
sedangkan sabun cair menggunakan kalium Sabun padat transparan adalah sabun
hidroksida (KOH) sebagai alkali. Jenis yang berbentuk batangan dengan tampilan
minyak yang digunakan juga mempengaruhi transparan, menghasilkan busa lebih lembut
wujud sabun yang dihasilkan. Minyak di kulit dan penampakannya lebih berkilau
kelapa akan menghasilkan sabun yang lebih dibandingkan jenis sabun lainnya. Sabun
keras daripada minyak kedelai, minyak transparan sering disebut sebagai sabun
kacang, dan minyak biji katun (Hambali, gliserin, karena pada proses pembuatan
2005). sabun transparan ditambahkan sekitar 10-
Dalam pembuatan sabun terdapat 15% gliserin. Tampilan sabun transparan
dua jenis bahan yaitu bahan utama dan yang menarik dan berkelas menyebabkan
bahan pendukung. Bahan baku dalam sabun transparan dijual dengan harga yang
pembuatan dalam pembuatan sabun adalah relatif lebih mahal (Suseksi, 2018).
minyak atau lemak dan senyawa alkali atau
basa. Bahan pendukung dalam pembuatan Metodologi
sabun digunakan untuk menambah kualitas
produk sabun, baik dari nilai guna maupun 1.1 Alat dan Bahan
Bahan baku yang digunakan dalam
daya tarik. Bahan pendukung yang umum
pembuatan sabun transparan ini adalah minyak
digunakan dalam proses pembuatan sabun
goring dari kelapa sawit. Bahan kimia yang
diantaranya natrium klorida, natrium
digunakan adalah asam stearat, NaOH, gliserin,
karbonat, parfum, dan pewarna (Fesseden,
sukrosa, dietanolamida (DEA), NaCl, alkohol
1992). netral, asam asetat glasial. Alat-alat yang
Sabun padat terdiri dari tiga jenis digunakan dalam pembuatan sabun transparan
yaitu sabun opaque, translucent, dan adalah hot plate, timbangan digital, gelas piala,
transparan. Sabun opaque adalah sabun batang pengaduk, Erlenmeyer, gelas ukur.
padat biasa yang digunakan sehari-hari, 1.2 Metode
sabun translusen adalah sabun yang sifatnya Pembuatan sabun transparan diawali

berada diantara sabun opaque dan dengan mereaksikan fraksi lemak (asam stearate
dan minyak nabati) dengan fraksi alkali (NaOH)
transparan, sedangkan sabun transparan
untuk membentuk sabun. Stok sabun harus
merupakan reaksi yang sempurna antara asam
lemak dengan alkali, unutk menghindari adanya
sisa asam lemak atau alkali bebas yang Dipanaskan (60-70 ̊C)
tertinggal dalam sabun. Setelah stok sabun
terbentuk, kedalam adonan ditambahkan bahan-
Pencampuran (60-70 ̊C)
bahan lain, yaitu gliserin dan alkohol, kemudian
NaCl, sukrosa, DEA dan air. Adonan kemudian
Pencampuran (60-70 ̊C)
diaduk dengan kecepatan konstan pada suhu
sekitar 70-80 ̊C, sampai semua bahan tercampur
dengan sempurna dan adonan terlihat transparan. Asam stearate
Adonan sabun yang masih panas langsung
dituangkan ke dalam cetakan. Formulasi bahan
Gliserin 13 ml,
Pencampuran
pembuat sabun transparan dapat dilihat pada alcohol 19 ml,
NaOH 30 % 6 (60-70̊ ̊C)
Tabel 1 NaCl 0,2g,
ml Stok sabun
Sukrosa 8 gr, DEA
Komponen % (w/w)
3 ml, air
Asan stearate 7
Minyak nabati 20 Pewangi Pencampuran (50 ̊C)
NaOH 30% 1N 6
Gliserin 13
Pencetakan
Etanol 19
Sukrosa 8
DEA 3
NaCl 0,2 Sabun transparan
Asam sitrat 1
Air 1
Uji analisis; pH,
Pewangi (jeruk Sesuai
nipis) selera kekerasan, stabilitas
busa, daya bersih

1.3 Tahap Analisa


Analisis Mutu Sabun Transparan
Analisis yang dilakukan terhadap sabun
transparan meliputi nilai pH, kekerasan,
stabilitas busa dan daya bersih yang dilakukan
dengan percobaan langsung penggunaan sabun
Berikut diagram alir proses pembuatan Hasil dan pembahasan
sabun transparan disajikan pada Gambar 1.
Analisis mutu sabun transparan
Minyak kelapa sawit
(20 g)
Nilai Ph
Rata-rata derajat keasaman atau nilai sitrat yang tidak sesuai takaran sehingga pH
pH dari sabun yang dihasilkan berkisar yang dihasilkam asam. Karena menurut
antara 10-11. Nilai pH dengan nilai 10 Tokosh dkk (1996), Asam sitrat biasa
menunjukkan bahwa sabun yang dihasilkan digunakan untuk menurunkan pH sabun,
tersebut bersifat basa, karena nilai pH yang seperti yang dilakukan asam sitrat dapat
dihasilkan lebih besar dari 7 yang menurunkan pH sabun sampai 9,1-9,5. Jadi
merupakan nilai untuk pH normal. Menurut jika asam sitrat tidak sesuai dengan takaran
SNI standar pH sabun padat antara 9 – 11. maka sabun yang dihasilkan tidak sesuai.
Sedangkan pH kulit manusia yaitu 4,5-7 dan Suhu dan waktu pemanasan yang salah juga
sebaiknya produk kesehatan kulit mendekati mempengaruhi uji sabun.
pH kulit yaitu pH 9. Menurut Lilis dkk (2018)
Pada paktikum ini Nilai pH sabun menyatakan bahwa faktor yang
transparan yang diperoleh berkisar antara 4- mempengaruhi sifat iritasi pada kulit adalah
5 Dengan demikian nilai pH pada hasil lamanya kontak sabun dengan kulit dan daya
penelitian tidak sesuai dengan standar SNI absorbsi kulit terhadap sabun.
dan pada pembuatan sabun transparan
mengalami kegagalan. Pada kelompok , 1,5 Stabilitas Busa dan Daya Bersih
dan 6 pH sabun yang dihasilkan sesuai Busa adalah gas yang terjebak oleh
dengan SNI yaitu berkisar antara 9-11. lapisan tipis cairan yang mengandung
ketidakstabilan pH ini kemungkinan sejumlah molekul sabun yang terabsorpsi
besar dapat disebabkan karena faktor pada lapisan tipis tersebut, dalam
pemanasan, karena terjadi hidrolisis bahan gelembung, gugus hibrofobik surfaktan akan
aktif ester natrium dengan asam lemak mengarah ke gas, sedangkan bagian
sehingga dapat menyebabkan adanya alkali hidrofiliknya akan mengarah ke larutan lalu
bebas yang dapat meningkatkan pH sabun gelembung akan keluar dari badan cairan.
Febriyenti (2014). Tetapi pada praktikum ini Stabilitas busa adalah kemampuan suatu
ph sabun menjadi asam dan sama dengan Ph bahan penghasil busa untuk
kulit manusia. Hal ini dikarenakan cara mempertahankan busa yang dihasilkannya
pembuatan sabun yang salah seperti pada Diah dkk (2013).
formulasi dan takaran sabun yang tidak Pada praktikum ini didapatkan hasil
sesuai, dan juga pada penambahan asam pada uji stabilitas busa diukur dengan
menggunakan gelas ukur yaitu busa berada 2010). Pada praktikum ini penggunaan
dalam ketinggian 14 ml. busa yang surfaktan dietanolamida dapat
dihasilkan pada praktikum ini sedikit hal ini mempertahankan busa selama waktu uji.
juga dikarenakan pada pembuatan sabun Hal ini sesuai dengan Febriyenti. (2014)
transparan Kemampuan terbentuknya busa yang menyatakan bahwa penggunan
berkaitan dengan rendahnya tegangan surfaktan dietanolamin dalam membuat
permukaan larutan sabun (Preston, 1925), sabun transparan mampu mempertahankan
karena molekul sabun cenderung untuk busa dalam waktu lima menit.
mengumpul di permukaan. Dan juga Pada pengujian daya bersih sabun
sedikitnya stabilitas busa pada sabun transparan memiliki daya bersih yang baik
transparan dipengaruhi oleh takaran asam yaitu sabun transparan mampu
stearat yang digunakan karena menurut membersihkan kotoran dengan baik hal ini
Menurut Wade dan Weller (1994) bahwa dikarenakan Tegangan permukaan larutan
asam stearat dapat digunakan sebagai sabun sangat rendah, sehingga
pengeras sabun dan penstabil busa. Pada memungkinkan untuk masuk sampai kecelah
kelompok 1 stabilitas busa yaitu 6 ml, yang kecil. Larutan sabun juga mempunyai
kelompok 3 yaitu 2 ml kelompok 4 yaitu kemampuan untuk membasahi hampir
4ml kelompok 5 yaitu 10 ml dan kelompok semua bahan, sehingga sabun akan berfungsi
6 yaitu 50 ml, jadi busa yang dihasilkan sebagai pelumas untuk partikel kotor dan
lebih banyak pada kelompok 6 yaitu 50 ml memungkinkan partikel kotor untuk keluar
hal ini dikarenakan Rendahnya tegangan dengan cara menggosoknya (Preston, 1925).
permukaan menyebabkan permukaan film Pada kelompok 4 daya bersih sabun yang
mudah diganggu sehingga kemampuan dihasilkan kurang baik hal ini dikarenakan
membentuk busa lebih besar. Asam sitrat yang terlarut mengakibatkan
Banyaknya busa yang dihasilkan naiknya tegangan permukaan dan
juga tergantung dari jenis asam lemak yang menyebabkan kemampuan pembasahannya
terdapat dalam minyak dan natrium palmitat berkurang, yang akhirnya menurunkan
(banyak dalam minyak sawit) kelarutannya kemampuan untuk membersihkan.
kurang tetapi menghasilkan busa yang stabil, Uji Kekerasan
baik pada air dengan suhu rendah maupun Kekerasan pada sabun transparan
tinggi, juga berbusa lembut (Warra dkk, yang dihasilkan dipengaruhi oleh asam
lemak jenuh yang digunakana sebagai bahan tingkat kekerasan paling tinggi yaitu pada
baku pada pembuatan sabun transparan. kelompok 6 di peroleh hasil 2,81 N/cm .
Asam lemak jenuh yang terdapat dalam
minyak kelapa sawit adalah asam palmitat Kesimpulan
yang dapat berfungsi untuk kekerasan dan Berdasarkan hasil praktikum yang
stabilitas busa pada sabun (Preston, 1925) telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
Pada praktikum yang dilakukan nilai pH sabun transparan yang diperoleh
sabun yang dihasilkan tidak mengeras hal ini berkisar antara 4-5. hasil pada uji stabilitas
dikarenakan pada sabun transparan Tingkat busa, dihasilkan busa yang sedikit.
kekerasan sabun juga tergantung pada Berdasarkan pengukuran dengan gelas ukur
konsentrasi larutan NaOH yang digunakan diperoleh busa dengan volume 14 ml. Pada
untuk penyabunan. Konsentrasi larutan pengujian daya bersih sabun transparan
NaOH yang digunakan untuk memperoleh memiliki daya bersih yang baik yaitu sabun
sabun dengan kekerasan yang baik, transparan mampu membersihkan kotoran
maksimal 50% (Dunn, 2008). Sedangkan dengan baik. Pengujian kekerasan pada
pada praktikum yang digunakan konsentrasi pratikum kali ini tidak dilakukan karena
sabun yang digunakan yaitu 30%. Dan juga sabun transparan yang dihasilkan tidak
adanya kesalahan pada takaran yang keras.
digunakan pada pembuatan sabun sehingga
sabun yang dihasilkan tidak mengeras. Daftar pustaka
Pada praktikum yang dilakukan
kelompok 1 didapatkan kekerasan 1.26 Badan Standardisasi Nasional. 1994. Standar
N/cm pada kelompok 5 dihasilkan 1,53 Mutu Sabun Mandi Padat SNI 06-
N/cm dan pada kelompok 6 dihasilkan 2,81 3532.1994. Jakarta
N/cm pada bilangan Iodin (IV) dapat Chan, A. 2016. Formulasi Sediaan Sabun
menunjukkan tingkat kekerasan sabun. Mandi Padat dari Ekstrak Buah
Makin besar nilainya makin banyak jumlah Apel sebagai Sabun Kecantikan
ikatan rangkapnya, sehingga akan Kulit. Jurnal Ilmiah Manuntung.
menghasilkan sabun dengan nilai kekerasan Vol 2 (1) : 51-55
yang rendah atau lembek (Dunn,2008). Jadi Diah S. Retnowati, Andri C. Kumoro,
Ratnawati, Catarina S. Budiyati.
2013. Pembuatan dan Suseksi,L dkk. 2018. Pembuatan Sabun
Karakterisasi Sabun Susu dengan Transparan Berbasis Minyak
Proses Dingin. Jurnal Rekayasa Kelapa dengan Penambahan
Proses, Vol. 7, No. 2. 47-50. Ekstrak Buah Mengkudu Sebagai
Dunn, K. M., 2007. Soap Maker, The Bahan Antioksidan. Jurnal Teknik
Journal of The Handcrafted Kimia. Vol 7 (2) : 33-39
Soapmakers Guild. Issue 2008-2 , Tokosh, R., Brook, S., 1996. Transparent
1-5. Soap Formulations and Methods of
Febriyenti., L. I. Sari., dan R. Nofita. 2014. Making Same, United States Patent
Formulasi sabun transparan 5, 529-714.
minyak dan uji efektivitas terhadap Wade, A dan Weller, P. J. 1994. Handbook
bakteri penyebab jerawat. Jurnal of Pharmaceutical Recipients
Sains Farmasi dan Klinis. 1(1), 61- Secoend Edition. American
71. Pharmaceutical Association.
Fesseden,R.J. 1992 . Kimia Organik Edisi Washington
Ketiga. Jakarta : Erlangga. Warra, A.A. (2012). Production of soap
Hambali,E. 2005 . Membuat Sabun from an indegenous ‘Moringa
Transparan. Cimanggis : Penebar oleifera Lam’ seed oil. Journal of
Plus 4. Raw Materials Research. 10(1-2):
Lilis Sukeksi, Meirany Sianturi, Lionardo 2635
Setiawan. 2018. Pembuatan Sabun
Transparan Berbasis Minyak
Kelapa dengan Penambahan
Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda
citrifolia) Sebagai Bahan
Antioksidan. Jurnal Teknik Kimia
USU, Vol. 7, No. 2
Preston, W. C., 1925, Journal of Chemical
Education 2 (11), 1035-1044.

Anda mungkin juga menyukai